1. I LATAR BELAKANG
Akuntansi sebagai sistem, akuntansi sebagai suatu ilmu, akuntansi sebagai suatu mitos, akuntansi
sebagai seni pencatatan, semakin lama semakin luas saja bidang cakupan akuntansi. Asumsi bahwa
akuntansi bisa mempengaruhi bidang apapun mulai terlihat nyata pada perkembangannya di era
globalisasi, di era layar yang kita hadapi sekarang. akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu
pada individu manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan akademik di bidang
akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar, mengetahui informasi, bahkan memberi pendapat
terhadap laporan keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga dipengaruhi oleh faktor sosilologis dan
psikologis manusia.
II RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan ilmu akuntansi ? 2. Apa yang dimaksud dengan
ilmu keperilakuan ?
III TUJUAN PENULISAN 1. Agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan Ilmu Akuntansi 2.
Agar pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu keperilakuan
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Teori Akuntansi
"Akuntansi didefinisikan dengan acuan pada konsep informasi kuantitatif yaitu “akuntansi adalah
aktivitas jasa” fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan,
mengenai entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi, yaitu menentukan pilihan diantara alternatif-alternatif yang ada, baik dalam
konteks program kerja maupun tindakan.
garis dan personil yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang melibatkan pendanaan,
penginvestasikan, dan pengambilan keputusan Operasional. Pemakai eksternal meliputi sejumlah
kelompok pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analis keuangan dan para agen pemerintah.
Dengan demikian, informasi keuangan melalui laporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi
keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah :
2. 1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor dan
kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber
ekonom (kekayaan) perusahaan serta asal dari asal kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi posisi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi
utang-utangnya. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber
pendanaan perusahaan.
5. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk
kedalam perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk
kedalam perusahaan
a. Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan beberapa peran penting dalam menjalankan ekonomi dan sistem
sosial kita. Seperti dalam pembahasan sebelumnya tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi
keuangan melalui proses sebagai pengambilan keputusan, sedangkan sistem dapat diartikan sebagai
suatu kesatuan yang kompleks dan bentuk dari berbagai komponen yang salmg berkaitan Karakteristik
sistem secara keseluruhan harus memihki sasaran, input output, dan lingkungan untuk mencapai target
geser yang telah ditetapkan
3. a, Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan beberapa peran penting dalam menjalankan ekonomi dan sistem
sosial kita. Seperti dalam pembahasan sebelumnya tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi
keuangan melalui proses sebagai pengambilan keputusan, sedangkan sistem dapat diartikan sebagai
suatu kesatuan yang kompleks dan bentuk dari berbagai komponen yang salmg berkaitan Karakteristik
sistem secara keseluruhan harus memihki sasaran, input output, dan lingkungan untuk mencapai target
geser yang telah ditetapkan.
b. Akuntansi adalah Sistem
Manajemen, pengguna dan personel sistem dipertukan dalam pengembangan sistem, umumnya
kelompok perancang atau tim proyek pengembangan sistem meliputi para pemakai, analis, dan wakil
manajemen untuk mengidentifikasikan keputusan pemakai sistem, mengembangkan spesifikasi teknis
dan mengimplementasikan sistem baru. Keterlibatan karyawan perlu di lakukan secara terus menaus
setelah sistem tersebut dimplementasikan. Filosofi dari perancangan sistem berorientasi pada pemakai
membantu untuk membentuk perilaku dan pendekatan yang baik dalam pengembangan sistem dalam
konteks organisasional.
Disamping itu, dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menentukan
efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi, Jackson (1986) mengemukakan seberapa
alasan mengapa keterlibatan menejemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal
yang penting, yaitu:
1. Pengembangan sistem merupakan bagian perencanaan perusahaan.
2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek pengembangan
3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan dari pada teknisnya.
4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang di peroleh.
5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih
baik dalam pengembangan sistem.
4. Tabel
Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi adalah bagian integral dari kesuksesan
suatu sistem informasi. Keterlibatan pemakai im harusnya ada pada semua tahap yang dinamakan siklus
hidup pengembangan sistem, Tahapan tersebut adalah perencanaan, analisis, perancangan,
implementasi dan pascaimplementasi. Untuk mengukur keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984)
mengemukakan enam tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, yaitu:
1) Tidak ada keterlibatan (No-involvement).
2) Keterlibatan simbolis (symbolic involvement).
3) Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice).
4) Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak control).
5) Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing)
6) Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by strong control).
c. Akuntansi adalah Informasi
Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi, suatu fenomena merjadi menarik dengan
adanya jargon yang menyatakan bahwa menguasai informasi berarti akan menguasai dunia dan siapa
yang menguasai informasi akan memenangkan persaingan.
Penguasaan informasi menjadi sangat dominan, bahkan informasi telah diakui sebagai salah satu
sumber daya, oleh karena itu perusahaaan harus berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini
untuk mencapai tujuan.
5. Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti di utarakan oleh Bodnar dan Hopwood
(1990) yang terdiri atas:
1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem dan
penckanannya pada tujuan keseluruhan sistem.
2. Perencanaan sistem, yaitu proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis
sistem.
3. Implementasi sistem, yaitu proses menempatkan rancangan prosedurprosedur dan metode baru atau
revisi ke dalam operasi
Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut “Bahasa Bisnis” yang dapat menyediakan atau
memberikan informasi penting mengenai kepiatan ekonomi. Dikatakan seperti itu sebab akuntansi
dapat berperan sebagai media komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan
peristiwa ekonomi yang terjadi disuatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan fenomena, gejala dan peristiwa ekonomi tersebut. -
B. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan
a. Ilmu Keperilakuan
Ilmu keperilakuan adalah penemuan yang relatife baru. Konsep tersebut begitu Iuas sehingga lingkup
dan isinya lebih baik digambarkan dari awal. Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang
mempelajari, baik melalui metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam
lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan ilmu keperilakuan adalah memahami, menjelaskan, dan
memprediksikan perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia
yang didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara personal oleh ilmuwan lainnnya yang tertarik.
b. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial
6. Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi
kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan
menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memilik perspektif yang berbeda
mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara Seseorang dapat disebut
sebagai sosiolog adalah orang yang mempelajari manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia.
Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam
lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi
individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu Organisasi. Psikologi,
merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku
manusia Para psikolog memperhatikan studi dan upaya memahami perilaku individual, Mereka yang
telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku Organisasional teoritikus
pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi konseling dan psikologi industri dan organisasi,
Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep baik dari
psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial. Penekanan
keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku
diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok.
Disamping itu para psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang
pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam kegiatan dapat
memuaskan kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan kelompok.
1, Kontribusi Berbagai Disiplin
Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun berdasarkan kontribusi dari sejumlah displin ilmu keperilakuan
seperti psikologi, sosiologi, psikolopisosial. :
1) Psikologi
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengubah, menjelaskan dan terkadang
mengubah perilaku manusia para psikolog.
2) Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan
masyarakat. Sosiologi merupakan cabang ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia.
3) Psikolog Sosial
Dunia psikologi merupakan dunia yang berkaitan dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan
sejenisnya yang berkaitan dengan individu. Sementara, sosiologi secara umum cenderung : berkaitan
7. dengan persoalan kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah persoalan kepribadian, mental,
perilaku,dan dimensi-dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai individu
4) Aropologi
Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial, Antropologi
memiliki dua sisi holistik yag meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaan.
5) Ilmu Politik
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik serta deksripsi dan analisis
terhadap system politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori dan riset. Ilmuwan
pohtik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pengambilan keputusan, peran dan system
pemerintahan termasuk pemerintah dan Organisasi internasional, serta perilaku politik dan kebijakan
publik.
c. Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan adalah sub disiplin ilmu akuntansi yang melibatkan aspek-aspek keperilakuan
manusia terkait dengan proses pengambilan keputusan ekonomi.
1. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan
Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school),
yaitu pengendalian manajemen (management control), pemrosesan informasi akuntansi (accountmg
information processing), desain sistem informasi (information system design), riset audit (audit
research), dan sosiologi organisasional (orgamizational sociology).
Pada awal perkembangannya, riset akuntansi kepenlakuan menekankan pada aspek akuntasi
manajemen, khususnya budgeting. Namun, cakupannya terus berkembang dan bergeser kearah
akuntansi keuanga , system informasi akuntansi, dan audit. Riset akuntansi keperilakuan telah
berkembang sedemikian rupa sehingga tinjauan literatur telah menjadi terspesiahsasi dengan lebih
memfokuskan diri pada atribut keperilakuan yang spesifik seperti
porses kognitif, atau riset keperilakuan pada satu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis
(analytical review).
Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan akuntansi secara stimulan
dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain secara menyeluruh. Pada gilirannya akuntansi
keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi
yang memungkinkan para direktur (Chief Executive Officer-CEO), direktur keuangan (Chief Financial
8. Officer-CFO) dan penyusun rencana strategis lannya untuk mengoptmalkan keputusan yang diambil.
Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut :
1) Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orangorang dan kinerja perusahaan.
2) Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan
strategis.
3) Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan
perusahaan.
2) Akuntansi adalah tindakan
Dalam organsasi, semua anggota mempunyai pesan yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan
organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung
jawab anggota terhadap. Rasa tanggung jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk
penghargaan tertentu. Dalam organisasi, masing-masng mempunyai tujuan dan bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan Organisasi tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi ketetapan
dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab anggota organsasi dalam memenuhi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran
informasi.
e. Dimensi Akuntansi Keperilakuan
1. Lingkungan Akuntansi Keperilakuan
Ruang Lingkup Akuntansi keperilakuan sangat luas yang meliputi antara lain :
a) Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain kontruksi system akuntansi.
b) Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
c) Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan.
d) Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai
data.
e) pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku, cita-cita serta tujuan dari orang-
orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.
9. Lingkup dari akuntansi keperilakuan dibagi menjadi tiga bidang besar :
a) Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan system akuntansi.
b) Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.
c) Metode untuk memprediksi dan strategi unuk mengubah perilaku manusia.
f. Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis dari Peran Akuntansi Tradisional
Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi dapat menjadi lebih baik jika laporan
tersebut banyak mengandung informasi yang relevan, Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui
prinsip akuntansi yang dikenal dengan pengungkapan penuh (full disclosure).
Bentuk lanjut dari gambaran ekonomi suatu perusahaan secara logis memerlukan aplikasi dari prinsip
pengungkapan penuh. Untuk itu diperlukan suatu masukan informasi keperilakuan guna melengkapi
data keuangan dan data lain yang dilaporkan. Sejak meningkatnya pengakuan terhadap beberapa aspek
perilaku dan sosial dari akuntansi belakangan ini, terdapat suatu kecenderungan untuk memandang
bagian akuntansi yang lebih substansial secara lebih luas. Menurut pandangan para akuntan perusahaan
dan masyarakat akademis mulai mengambangkan perspektif mereka sendiri dalam mendekati beberapa
pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada organisasi.
C. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan
a, Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif
Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana,
yaitu hanya memfokuskan pada masalahmasalah perhitungan harga pokok produk. Sexing dengan
10. perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset dipertuas dengan diangkatnya topic mengenai
penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan masalah harga transfer. Meskipun demikian,
berbagai riset tersebut masih bersifat normatif.
Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset akuntansi manajemen
mengalami perkanbangan yang signifikan dengan dimulainya usaha untuk menghubungkan desain
system pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset
lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh
para pelaku organisasi.
b. Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi
Secara Ringkas, berbagai variabel Kontijensi yang mempengaruhi desain sistem pengendalian
manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
1, Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutmitas, repetisi, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
2, Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence) seperti proses produksi,
produk masal, dan lainnya.
3, Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam industri, rasio konsentrasi,
dan ukuran perusahaan.
4. Strategi kompetitif (competitive strategy) seperti penggunaan biaya rendah atau keunikan.
5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor) seperti desentralisasi, sentralisasi, budaya
organisasi dan lainnya.
c. Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan
Pada masa lalu para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang
mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Meraka
mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja
masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka
11. melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan
memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam
organisasi.
d. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi
keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi, Ilmu keperilakuan
merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
akuntasi dan pengetahuan keperilakuan, Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan gama-
sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan
organisasi.
Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social, akuntansi keperilakuanmerupakan bagian dari ilmu
akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Akuntansi keprilakuan diterapkan dengan praktis
menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menunjukkan dan memperedkg perilaku manusia.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan
antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi istilah sistem akuntansi yang dimaksud disini dalam
arti yang luas yang meliputi keseluruhan desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem
pengendulun, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggung jawaban, desain organisasi seperti
desentralisasi atau sentralisasi,
Secara lebih rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :
1. Mempelajari pengasuh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi dan penggunaan sistem
akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan
manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi.
2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem
akuntansi mempengaruhi motivasi, produktifitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja
sama.
3. Untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana
sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempegaruhi perilaku.
12. Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral Science), teori-teori akuntansi keperilakuan di
kembangkan dari penelitian empiris atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan
penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup penelitian di
bidang akuntansi keperilakuan sangat luas sekali, tidak hanya meliputi bidang akuntansi manajemen saja,
tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan akuntan), sistem informasi
akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan.
e. Pengaruh Organisasi Terhadap Perilaku
Manusia bekerja dengan dibatasi oleh organsasi. Perilakunya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
ukuran organisasional dan struktur, Orang dalam organisasi saling bertukar jaringan informasi dalam
kantor atau di luar kantor. Informasi tersebut mungkin saja akurat, disimpangkan atau palsu
Berdasarkan informasi yang diterima dan kemudian diproses oleh seseorang, keputusan-keputisan
diambil dan sikap dibentuk. Keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang sudah disimpangkan
atau informasi palsu dapat mengarah pada terbentuknya sikap pekerjaan dan sikap organisasi serta
kepemimpinan yang tidak kondusif bagi efisiensi operasional.
Dengan terselesaikan Makalah ini maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Akuntansi
keperlakuan sebenarnya merupakan aspek akuntansi manajemen,khususnya pada pembuatan anggaran
Namun, domain ini terus berkembang dan bergeser kearah akuntansi keuangan, sistem akuntansi dan
audit.
13. Ketika ilmu pengetahuan keperlakuan merupakan bagian dari ilmu sosial,akuntansi keperlakuan
merupakan bagian dari ilmu akuntansi pengetahuan keperlakuan. Oleh sebeb itu ilmuan keperilakuan
terlibat dalam riset aspek-aspek terhadap teori motivasi,kepuasan sosial maupun bentuk sikap.
Akuntansi keperlakuan praktis diterapkan melalui penggunaan riset ilmu keperlakuan untuk
menjelaskan dan mempredisikan perilaku manusia.