SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
KEBIJAKAN AKUNTANSI
BARANG MILIK DAERAH
(PSAP)
ASET TETAP
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
• Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum
Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk dikonsumsi
dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan (supplies).
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan:
•
•
–
–
–
–
–
–
Tanah;
Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
Aset Tetap Lainnya; dan
Konstruksi dalam Pengerjaan.
ASET TETAP
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
• Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
–
–
–
–
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
• Dalam menentukan apakah suatu pos mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan,
suatu entitas harus menilai manfaat ekonomik masa depan yang dapat diberikan oleh pos
tersebut, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah.
Manfaat tersebut dapat berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi
pemerintah. Manfaat ekonomi masa yang akan datang akan mengalir ke suatu entitas dapat
dipastikan bila entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima risiko terkait.
Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas tersebut.
Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui.
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
•
ASET
PENGAKUAN
TETAP
PENGUKURAN
DEFINISI PENGUNGKAPAN
• Pengukuran dapat dipertimbangkan andal biasanya dipenuhi bila terdapat transaksi
pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam
keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat
diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut
untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses
konstruksi.
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan
biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat perolehan.
Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung
untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan
pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang
terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap yang
digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun. Untuk periode
selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu entitas
menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.
•
•
•
ASET TETAP
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
• Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut:
–
–
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount);
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
•
•
•
•
Penambahan;
Pelepasan;
Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
Mutasi aset tetap lainnya.
• Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
–
–
–
–
Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap;
Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan
Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
• Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, hal-hal berikut harus diungkapkan:
–
–
–
–
–
Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap;
Tanggal efektif penilaian kembali;
Jika ada, nama penilai independen;
Hakikat setiap petunjuk yg digunakan utk menentukan biaya pengganti;
Nilai tercatat setiap jenis aset tetap;
TANAH
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
• Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai.
•
TANAH
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
• Kepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telah terjadi
perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum seperti sertifikat
tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung dengan bukti secara hukum maka
tanah tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaannya telah
berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah
atas nama pemilik sebelumnya.
TANAH
DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN
PENGUKURAN
• Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian
atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,
biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai.
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli
tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan,
maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/ taksiran pada saat perolehan.
Contohnya tanah sitaan, tanah hibah dari kontraktor untuk parkir.
•
•
TANAH
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
•
•
Tanah disajikan sebesar nilai moneternya.
Dalam Catatan Ringkas Barang (CRB) harus diungkapkan :
 Dasar penilaian yang digunakan
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode menurut jenis tanah
yang menunjukkan Penambahan; Pelepasan; dan Mutasi Tanah lainnya.
Formulir pada :
Format II.O.1.1, Format II.O.2.1, Format II.O.3.1, Format II.O.4.1
Format III.A.1 (inventarisasi), Format II.A.2(formulir perolehan/penerimaan
BMD),
GEDUNG DAN BANGUNAN
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
• Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli
atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Termasuk dalam kategori Gedung dan Bangunan adalah BMN yang berupa
Bangunan Gedung, Monumen, Bangunan Menara, Rambu-rambu, serta Tugu
Titik Kontrol.
•
GEDUNG DAN BANGUNAN
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
• Gedung dan Bangunan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang
diakui untuk aset tersebut.
Gedung dan Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Gedung dan
Bangunan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya meliputi:
•
•
– Penambahan : peningkatan nilai Gedung dan Bangunan yang disebabkan
pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan
ditambahkan pada harga perolehan.
Pengembangan : peningkatan nilai Gedung dan Bangunan karena peningkatan
manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi dan
penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan : penurunan nilai Gedung dan Bangunan dikarenakan berkurangnya
kuantitas asset.
–
–
GEDUNG DAN
PENGAKUAN
BANGUNAN
DEFINISI PENGUNGKAPAN
PENGUKURAN
• Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan
Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset
tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.
Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk
biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, serta jasa konsultan.
•
•
GEDUNG DAN BANGUNAN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
•
•
Gedung dan Bangunan disajikan sebesar nilai moneternya.
Dalam Catatan Ringkas Barang Daerah (CRBD) diungkapkan :


Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan;
Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Gedung dan
Bangunan;

GEDUNG DAN BANGUNAN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
•
•
Penatausahaannya berupa:
1. Formulir perolehan dan penerimaan BMD Format II.A.4
4
PERALATAN DAN MESIN
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
• Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik,
dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari
12 bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel
dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio, Komunikasi
dan Pemancar, Alat Kedokteran dan Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan,
Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian,
Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit Proses/Produksi.
•
PERALATAN DAN MESIN
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
• Peralatan dan Mesin yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi
ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui.
Peralatan dan Mesin yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan Mesin
tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya meliputi:
•
•
– Penambahan : peningkatan nilai Peralatan dan Mesin yang disebabkan pengadaan
baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan
pada harga perolehan.
Pengembangan : peningkatan nilai Peralatan dan Mesin karena peningkatan
manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi dan
penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan : penurunan nilai Peralatan dan Mesin dikarenakan berkurangnya
kuantitas aset.
–
–
PERALATAN
PENGAKUAN
DAN MESIN
PENGUKURAN
DEFINISI PENGUNGKAPAN
• Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah
dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.
Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga
pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap
digunakan.
Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.
Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk
biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan
Mesin tersebut.
•
•
•
PERALATAN DAN MESIN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
• Peralatan dan Mesin disajikan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam Catatan
Ringkas Barang (CRB) diungkapkan pula:


Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan;
Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Peralatan dan
Mesin.

JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
• Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang
termasuk dalam kategori aset ini adalah Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi,
dan Jaringan.
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
• Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang
diakui untuk aset tersebut.
Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan, Irigasi dan
Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya.
•
•
– Penambahan : peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan yang disebabkan
pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan
ditambahkan pada harga perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut.
Pengembangan : peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan karena peningkatan
manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi, dan
penurunan biaya pengoperasian.
Pengurangan : penurunan nilai Jalan, Irigasi, dan Jaringan dikarenakan
berkurangnya kuantitas asset tersebut.
–
–
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN
PENGUKURAN
• Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini
meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan
sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak
meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya
pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama.
Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun secara swakelola
meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari meliputi biaya bahan
baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.
•
•
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
• Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan sebesar nilai moneternya. Dalam CRBD diungkapkan:


Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan;
Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Jalan, Irigasi dan
Jaringan.

ASET TETAP LAINNYA
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
 Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
ke dalam kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang
termasuk dalam kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/ Buku,
Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olah Raga, Hewan, Ikan dan
Tanaman.
ASET TETAP LAINNYA
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
 Aset T
etap Lainnya yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode
akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja
modal yang diakui untuk aset tersebut.
 Aset T
etap Lainnya yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Aset T
etap
Lainnya tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
 Pengakuan atas Aset T
etap Lainnya ditentukan jenis transaksinya meliputi:
 Penambahan adalah peningkatan nilai Aset Tetap Lainnya yang
disebabkan pengadaan baru. Biaya penambahan dikapitalisasi dan
ditambahkan pada harga perolehan Aset Tetap Lainnya tersebut.
 Pengurangan adalah penurunan nilai Aset Tetap Lainnya dikarenakan
berkurangnya kuantitas asset tersebut.
ASET TETAP LAINNYA
DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN
PENGUKURAN
 Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.
 Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh melalui kontrak
meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, serta biaya perizinan.
 Biaya perolehan asset tetap lainnya yang diadakan melalui swakelola
meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya
bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan.
ASET TETAP LAINNYA
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
 Aset T
etap Lainnya disajikan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam
Catatan Ringkas Barang (CRB) diungkapkan pula:
 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan Penambahan dan Penghapusan;
 Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Aset
Tetap Lainnya.
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
DEFINISI
 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) adalah aset-aset yang sedang dalam
proses pembangunan pada tanggal laporan keuangan. KDP mencakup
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum
selesai.
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
 KDP merupakan aset yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.
 Suatu aset berwujud harus diakui sebagai KDP jika biaya perolehan
tersebut dapat diukur secara andal dan masih dalam proses pengerjaan.
 KDP dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan
konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan
tujuan perolehannya
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN
PENGUKURAN
 KDP dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara
swakelola meliputi:
Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang mencakup biaya pekerja
lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan
dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biaya rancangan dan
bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.
Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke
konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi; Biaya rancangan dan bantuan teknis yang
tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan biaya-biaya lain yang
dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.


 Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan kontrak konstruksi meliputi:
Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian
pekerjaan.
Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan
kontrak konstruksi.
Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan
kontrak konstruksi.



KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN
 KDP disajikan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam Catatan
Ringkas Barang (CRB) diungkapkan pula:
 Rincian kontrak KDP berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaiannya;
 Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya;
 Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
 Uang muka kerja yang diberikan;
 Retensi.
ASET BERSEJARAH
Aset bersejarah (heritage assets) tidak disajikan di neraca namun aset tersebut harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beberapa aset tetap dijelaskan sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan


budaya, lingkungan, dan sejarah. Contoh dari aset bersejarah adalah bangunan
bersejarah, monumen, tempat-tempat
dan karya seni (works of art).
Aset bersejarah biasanya diharapkan
terbatas. Aset bersejarah dibuktikan
berlaku.
purbakala (archaeological sites) seperti candi,
untuk dipertahankan dalam waktu yang tak
dengan peraturan perundang-undangan yang

Aset bersejarah dicatat dalam kuantitasnya tanpa nilai, misalnya jumlah unit koleksi

yang dimiliki atau jumlah unit monumen.
dibebankan
Biaya untuk perolehan, konstruksi,
peningkatan, rekonstruksi harus sebagai belanja tahun terjadinya
pengeluaran tersebut. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yang berlangsung untuk
menjadikan aset bersejarah tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode
berjalan.
Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada

pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan bersejarah digunakan
untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip
yang sama seperti aset tetap lainnya.
KONDISI BARANG
No Barang Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 Barang
Bergerak
Apabila kondisi
barang tersebut
masih dalam
keadaan utuh dan
berfungsi dengan
baik
Apabila barang tersebut masih
dalam keadaan utuh tetapi
kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik
memerlukan perbaikan ringan
dan tidak memerlukan
penggantian bagian
utama/komponen pokok
Apabila kondisi barang
tersebut tidak utuh dan
tidak berfungsi lagi atau
memerlukan perbaikan
besar/ penggantian
bagian utama/komponen
pokok, sehingga tidak
ekonomis lagi untuk
diadakan
perbaikan/rehabilitasi
2 Tanah Apabila kondisi
tanah tersebut
siap dipergunakan
dan/atau
dimanfaatkan
sesuai dengan
peruntukannya
Apabila kondisi tanah tersebut
karena sesuatu sebab tidak
dapat dipergunakan dan/atau
dimanfaatkan dan masih
memerlukan
pengolahan/perlakuan
(misalnya pengeringan,
pengurugan, perataan, dan
pemadatan) untuk dapat
dipergunakan sesuai dengan
peruntukannya.
Apabila kondisi tanah
tersebut tidak dapat lagi
dipergunakan dan/atau
dimanfaatkan sesuai
dengan peruntukannya
karena adanya bencana
alam, erosi dan
sebagainya.
KONDISI BARANG
No Barang Baik Rusak Ringan Rusak Berat
3 Jalan dan
Jembatan
Apabila kondisi fisik
barang tersebut
dalam keadaan utuh
dan berfungsi
dengan baik
Apabila kondisi fisik barang
tersebut dalam keadaan
utuh namun memelukan
perbaikan ringan untuk
dapat dipergunakan sesuai
dengan fungsinya
Apabila kondisi fisik
barang tersebut dalam
keadaan tidak utuh/tidak
berfungsi dengan baik
dan memerlukan
perbaikan dengan biaya
besar
4 Bangunan Apabila bangunan
tersebut utuh dan
tidak memerlukan
perbaikan yang
berarti kecuali
pemeliharaan rutin
Apabila bangunan tersebut
masih utuh, memerlukan
pemeliharaan rutin dan
perbaikan ringan pada
komponen-komponen
bukan konstruksi utama
Apabila bangunan
tersebut tidak utuh dan
tidak dapat
dipergunakan lagi
Penghapusan Permendagri 47
Penghapusan dilakukan apabila telah ditetapkan
keputusan penghapusan BMD oleh pejabat yang
berwenang
Keputusan penghapusan untuk membebaskan
Pengelola Barang, PenggunaBarang, dan/atau Kuasa
Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi
dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya.
Penghapusan
Pembukuan BMD atas penghapusan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) disebabkan oleh:
a. penyerahan atau Pengalihan status penggunaan BMD;
b. pemindahtanganan BMD;
c. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap dan tidak ada upaya hukum lainnya;
d. ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. pemusnahan;
f. Sebab Lainnya (hilang)
Penghapusan
Penghapusan terhadap BMD hilang tidak ditemukan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) huruf d
dilakukan dengan membentuk tim peneliti yang
ditetapkan oleh gubernur, bupati/wali kota.
Penghapusan
Tim peneliti sebagaimana dimaksud
berjumlah gasal paling sedikit terdiri dari unsur:
a. Pengelola Barang;
b. Pejabat Penatausahaan Barang;
c. Pengurus Barang Pengelola;
d. Biro Hukum atau Bagian Hukum; dan
e. Inspektorat provinsi, kabupaten/kota.
Penghapusan
Tim peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mempunyai tugas, paling sedikit:
a. meneliti kebenaran laporan hasil Inventarisasi;
b. melakukan pengecekan ke lapangan untuk menyatakan
kebenaran atas laporan hasil Inventarisasi;
c. meneliti dokumen kepemilikan sesuai ketersediaan
data dokumen;
d. meneliti dokumen administrasi; dan
e. menyusun laporan hasil penelitian yang dituangkan
dalam berita acara hasil penelitian.
Penghapusan
Laporan berita acara hasil penelitian disampaikan kepada
gubernur, bupati/wali kota dan Pengguna Barang.
Laporan berita acara hasil penelitian disusun oleh tim
terhadap BMD yang hilang tidak ditemukan meliputi:
a. BMD masih dimungkinkan dapat ditelusuri atau
ditemukan; dan/atau
b. BMD sudah tidak dimungkinkan dilakukan
penelusuran atau tidak mungkin ditemukan dan
memberikan pertimbangan untuk diusulkan
penghapusan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ASET TETAP

Permendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptxPermendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptxabdul800639
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Kanaidi ken
 
5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penerapan SAP Akrual II.pptx
5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan  Penerapan SAP Akrual II.pptx5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan  Penerapan SAP Akrual II.pptx
5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penerapan SAP Akrual II.pptxtheresialorens56
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualAset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualRuth J. Silaban
 
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahSosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahRis Wandi
 
Sosialisasi penyusutan bmd 2015
Sosialisasi penyusutan bmd 2015Sosialisasi penyusutan bmd 2015
Sosialisasi penyusutan bmd 2015Ris Wandi
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAPAKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAPTANTO CHANDRA
 
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modal
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja ModalPerbedaan Belanja Barang dan Belanja Modal
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modalheckaathaya
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMIAngga Septiawan
 
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptxMATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptxCahyaP2
 
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2gueste4aa42e
 

Similar to ASET TETAP (20)

Permendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptxPermendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptx
 
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
Pengukuran dan Evaluasi Aset _ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGEMENT"...
 
5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penerapan SAP Akrual II.pptx
5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan  Penerapan SAP Akrual II.pptx5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan  Penerapan SAP Akrual II.pptx
5. Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penerapan SAP Akrual II.pptx
 
ASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.pptASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.ppt
 
Ppt.sia.at
Ppt.sia.atPpt.sia.at
Ppt.sia.at
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Pertemuan 12 aset tetap
Pertemuan 12 aset tetapPertemuan 12 aset tetap
Pertemuan 12 aset tetap
 
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward AccrualAset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
Aset Lainnya_Accrual Basis vs Cash Toward Accrual
 
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahSosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
 
Sosialisasi penyusutan bmd 2015
Sosialisasi penyusutan bmd 2015Sosialisasi penyusutan bmd 2015
Sosialisasi penyusutan bmd 2015
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAPAKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modal
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja ModalPerbedaan Belanja Barang dan Belanja Modal
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modal
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
 
Aset vs akrual
Aset vs akrualAset vs akrual
Aset vs akrual
 
Psak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti InvestasiPsak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti Investasi
 
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptxMATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
 
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
 

More from UPTD Puskesmas Graha Indah

Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdfPengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptx
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptxMANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptx
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptxUPTD Puskesmas Graha Indah
 
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdf
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdfMANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdf
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdfDIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdfDIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
 
PENUGASAN II (Akar MAsalah pemecahan masalah) (1).pptx
PENUGASAN II (Akar MAsalah  pemecahan masalah) (1).pptxPENUGASAN II (Akar MAsalah  pemecahan masalah) (1).pptx
PENUGASAN II (Akar MAsalah pemecahan masalah) (1).pptxUPTD Puskesmas Graha Indah
 

More from UPTD Puskesmas Graha Indah (19)

BLC MP BPP.pptx
BLC MP BPP.pptxBLC MP BPP.pptx
BLC MP BPP.pptx
 
M. UKM Berliana br.pdf
M. UKM Berliana br.pdfM. UKM Berliana br.pdf
M. UKM Berliana br.pdf
 
MANAJEMEN DATA PKM DAN KS MALINAU (1).pdf
MANAJEMEN DATA  PKM DAN KS MALINAU (1).pdfMANAJEMEN DATA  PKM DAN KS MALINAU (1).pdf
MANAJEMEN DATA PKM DAN KS MALINAU (1).pdf
 
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdfPengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
Pengelolaan Obat dan Standar Kefarmasian(BAPELKES) 7 Sept 2023.pdf
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
 
manajemen mutu tugas.pdf
manajemen mutu tugas.pdfmanajemen mutu tugas.pdf
manajemen mutu tugas.pdf
 
presentasi manajemen ukm[1].pptx
presentasi manajemen ukm[1].pptxpresentasi manajemen ukm[1].pptx
presentasi manajemen ukm[1].pptx
 
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptx
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptxMANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptx
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (edit)[1].pptx
 
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).ppt
MI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pptMI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).ppt
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).ppt
 
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdf
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdfMANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdf
MANAJEMEN SARANA ,PRASARANA,ALAT KESEHATAN (2) (4).pdf
 
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdf
MI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdfMI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdf
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdf
 
health.pptx
health.pptxhealth.pptx
health.pptx
 
LEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 3 TUGAS INDIVIDU_AMIRULLAH_XV_2023.pdf
 
MPI_3_Problematika_PIS-PK_(1)_(1).pdf
MPI_3_Problematika_PIS-PK_(1)_(1).pdfMPI_3_Problematika_PIS-PK_(1)_(1).pdf
MPI_3_Problematika_PIS-PK_(1)_(1).pdf
 
TATA_KELOLA_KEUANGAN_PUSKESMAS_-_LAURA1.pptx
TATA_KELOLA_KEUANGAN_PUSKESMAS_-_LAURA1.pptxTATA_KELOLA_KEUANGAN_PUSKESMAS_-_LAURA1.pptx
TATA_KELOLA_KEUANGAN_PUSKESMAS_-_LAURA1.pptx
 
REVISI_KEPEMIMPINAN_PUSKESMAS_PASER_(2).pdf
REVISI_KEPEMIMPINAN_PUSKESMAS_PASER_(2).pdfREVISI_KEPEMIMPINAN_PUSKESMAS_PASER_(2).pdf
REVISI_KEPEMIMPINAN_PUSKESMAS_PASER_(2).pdf
 
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdfDIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica.pdf
 
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdfDIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdf
DIKLAT_MP_2023_(PERENCANAAN_Anggaran_(1)_dr_Erica_(Recovered_1).pdf
 
PENUGASAN II (Akar MAsalah pemecahan masalah) (1).pptx
PENUGASAN II (Akar MAsalah  pemecahan masalah) (1).pptxPENUGASAN II (Akar MAsalah  pemecahan masalah) (1).pptx
PENUGASAN II (Akar MAsalah pemecahan masalah) (1).pptx
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 

Recently uploaded (12)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 

ASET TETAP

  • 2. ASET TETAP PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI • Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan (supplies). Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan: • • – – – – – – Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; dan Konstruksi dalam Pengerjaan.
  • 3. ASET TETAP DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN • Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria: – – – – Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. • Dalam menentukan apakah suatu pos mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, suatu entitas harus menilai manfaat ekonomik masa depan yang dapat diberikan oleh pos tersebut, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah. Manfaat tersebut dapat berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi pemerintah. Manfaat ekonomi masa yang akan datang akan mengalir ke suatu entitas dapat dipastikan bila entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima risiko terkait. Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas tersebut. Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui. Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. •
  • 4. ASET PENGAKUAN TETAP PENGUKURAN DEFINISI PENGUNGKAPAN • Pengukuran dapat dipertimbangkan andal biasanya dipenuhi bila terdapat transaksi pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila biaya perolehan tidak ada. • • •
  • 5. ASET TETAP DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN • Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut: – – Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount); Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: • • • • Penambahan; Pelepasan; Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; Mutasi aset tetap lainnya. • Laporan keuangan juga harus mengungkapkan: – – – – Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap; Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap; Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap. • Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, hal-hal berikut harus diungkapkan: – – – – – Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap; Tanggal efektif penilaian kembali; Jika ada, nama penilai independen; Hakikat setiap petunjuk yg digunakan utk menentukan biaya pengganti; Nilai tercatat setiap jenis aset tetap;
  • 6. TANAH PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI • Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. •
  • 7. TANAH DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN • Kepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum seperti sertifikat tanah. Apabila perolehan tanah belum didukung dengan bukti secara hukum maka tanah tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaannya telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.
  • 8. TANAH DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN PENGUKURAN • Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan. Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/ taksiran pada saat perolehan. Contohnya tanah sitaan, tanah hibah dari kontraktor untuk parkir. • •
  • 9. TANAH DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN • • Tanah disajikan sebesar nilai moneternya. Dalam Catatan Ringkas Barang (CRB) harus diungkapkan :  Dasar penilaian yang digunakan  Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode menurut jenis tanah yang menunjukkan Penambahan; Pelepasan; dan Mutasi Tanah lainnya. Formulir pada : Format II.O.1.1, Format II.O.2.1, Format II.O.3.1, Format II.O.4.1 Format III.A.1 (inventarisasi), Format II.A.2(formulir perolehan/penerimaan BMD),
  • 10. GEDUNG DAN BANGUNAN PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI • Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Termasuk dalam kategori Gedung dan Bangunan adalah BMN yang berupa Bangunan Gedung, Monumen, Bangunan Menara, Rambu-rambu, serta Tugu Titik Kontrol. •
  • 11. GEDUNG DAN BANGUNAN DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN • Gedung dan Bangunan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Gedung dan Bangunan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Gedung dan Bangunan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya meliputi: • • – Penambahan : peningkatan nilai Gedung dan Bangunan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan. Pengembangan : peningkatan nilai Gedung dan Bangunan karena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian. Pengurangan : penurunan nilai Gedung dan Bangunan dikarenakan berkurangnya kuantitas asset. – –
  • 12. GEDUNG DAN PENGAKUAN BANGUNAN DEFINISI PENGUNGKAPAN PENGUKURAN • Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan. Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan, serta jasa konsultan. • •
  • 13. GEDUNG DAN BANGUNAN DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN • • Gedung dan Bangunan disajikan sebesar nilai moneternya. Dalam Catatan Ringkas Barang Daerah (CRBD) diungkapkan :   Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan; Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Gedung dan Bangunan; 
  • 14. GEDUNG DAN BANGUNAN DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN • • Penatausahaannya berupa: 1. Formulir perolehan dan penerimaan BMD Format II.A.4 4
  • 15. PERALATAN DAN MESIN PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI • Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan dan dalam kondisi siap pakai. Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit Proses/Produksi. •
  • 16. PERALATAN DAN MESIN DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN • Peralatan dan Mesin yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui. Peralatan dan Mesin yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan Mesin tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya meliputi: • • – Penambahan : peningkatan nilai Peralatan dan Mesin yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan. Pengembangan : peningkatan nilai Peralatan dan Mesin karena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian. Pengurangan : penurunan nilai Peralatan dan Mesin dikarenakan berkurangnya kuantitas aset. – –
  • 17. PERALATAN PENGAKUAN DAN MESIN PENGUKURAN DEFINISI PENGUNGKAPAN • Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan. Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut. • • •
  • 18. PERALATAN DAN MESIN DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN • Peralatan dan Mesin disajikan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam Catatan Ringkas Barang (CRB) diungkapkan pula:   Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan; Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Peralatan dan Mesin. 
  • 19. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI • Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, dan Jaringan.
  • 20. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN • Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya. • • – Penambahan : peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut. Pengembangan : peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan karena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat, peningkatan efisiensiensi, dan penurunan biaya pengoperasian. Pengurangan : penurunan nilai Jalan, Irigasi, dan Jaringan dikarenakan berkurangnya kuantitas asset tersebut. – –
  • 21. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN PENGUKURAN • Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama. Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama. • •
  • 22. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN • Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan sebesar nilai moneternya. Dalam CRBD diungkapkan:   Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan; Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Jalan, Irigasi dan Jaringan. 
  • 23. ASET TETAP LAINNYA PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI  Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/ Buku, Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olah Raga, Hewan, Ikan dan Tanaman.
  • 24. ASET TETAP LAINNYA DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN  Aset T etap Lainnya yang diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut.  Aset T etap Lainnya yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Aset T etap Lainnya tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.  Pengakuan atas Aset T etap Lainnya ditentukan jenis transaksinya meliputi:  Penambahan adalah peningkatan nilai Aset Tetap Lainnya yang disebabkan pengadaan baru. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Aset Tetap Lainnya tersebut.  Pengurangan adalah penurunan nilai Aset Tetap Lainnya dikarenakan berkurangnya kuantitas asset tersebut.
  • 25. ASET TETAP LAINNYA DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN PENGUKURAN  Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.  Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya perizinan.  Biaya perolehan asset tetap lainnya yang diadakan melalui swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan.
  • 26. ASET TETAP LAINNYA DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN  Aset T etap Lainnya disajikan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam Catatan Ringkas Barang (CRB) diungkapkan pula:  Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.  Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan Penambahan dan Penghapusan;  Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Aset Tetap Lainnya.
  • 27. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN DEFINISI  Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan pada tanggal laporan keuangan. KDP mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.
  • 28. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN DEFINISI PENGUKURAN PENGUNGKAPAN PENGAKUAN  KDP merupakan aset yang dimaksudkan untuk digunakan dalam operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.  Suatu aset berwujud harus diakui sebagai KDP jika biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal dan masih dalam proses pengerjaan.  KDP dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya
  • 29. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN DEFINISI PENGAKUAN PENGUNGKAPAN PENGUKURAN  KDP dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi: Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi. Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi; Biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.    Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan kontrak konstruksi meliputi: Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan. Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi. Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.   
  • 30. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN DEFINISI PENGAKUAN PENGUKURAN PENGUNGKAPAN  KDP disajikan sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalam Catatan Ringkas Barang (CRB) diungkapkan pula:  Rincian kontrak KDP berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya;  Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya;  Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;  Uang muka kerja yang diberikan;  Retensi.
  • 31. ASET BERSEJARAH Aset bersejarah (heritage assets) tidak disajikan di neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beberapa aset tetap dijelaskan sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan   budaya, lingkungan, dan sejarah. Contoh dari aset bersejarah adalah bangunan bersejarah, monumen, tempat-tempat dan karya seni (works of art). Aset bersejarah biasanya diharapkan terbatas. Aset bersejarah dibuktikan berlaku. purbakala (archaeological sites) seperti candi, untuk dipertahankan dalam waktu yang tak dengan peraturan perundang-undangan yang  Aset bersejarah dicatat dalam kuantitasnya tanpa nilai, misalnya jumlah unit koleksi  yang dimiliki atau jumlah unit monumen. dibebankan Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran tersebut. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yang berlangsung untuk menjadikan aset bersejarah tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode berjalan. Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada  pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan bersejarah digunakan untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
  • 32. KONDISI BARANG No Barang Baik Rusak Ringan Rusak Berat 1 Barang Bergerak Apabila kondisi barang tersebut masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik Apabila barang tersebut masih dalam keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik. Untuk berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian bagian utama/komponen pokok Apabila kondisi barang tersebut tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/ penggantian bagian utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi 2 Tanah Apabila kondisi tanah tersebut siap dipergunakan dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya Apabila kondisi tanah tersebut karena sesuatu sebab tidak dapat dipergunakan dan/atau dimanfaatkan dan masih memerlukan pengolahan/perlakuan (misalnya pengeringan, pengurugan, perataan, dan pemadatan) untuk dapat dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Apabila kondisi tanah tersebut tidak dapat lagi dipergunakan dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya karena adanya bencana alam, erosi dan sebagainya.
  • 33. KONDISI BARANG No Barang Baik Rusak Ringan Rusak Berat 3 Jalan dan Jembatan Apabila kondisi fisik barang tersebut dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik Apabila kondisi fisik barang tersebut dalam keadaan utuh namun memelukan perbaikan ringan untuk dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya Apabila kondisi fisik barang tersebut dalam keadaan tidak utuh/tidak berfungsi dengan baik dan memerlukan perbaikan dengan biaya besar 4 Bangunan Apabila bangunan tersebut utuh dan tidak memerlukan perbaikan yang berarti kecuali pemeliharaan rutin Apabila bangunan tersebut masih utuh, memerlukan pemeliharaan rutin dan perbaikan ringan pada komponen-komponen bukan konstruksi utama Apabila bangunan tersebut tidak utuh dan tidak dapat dipergunakan lagi
  • 34. Penghapusan Permendagri 47 Penghapusan dilakukan apabila telah ditetapkan keputusan penghapusan BMD oleh pejabat yang berwenang Keputusan penghapusan untuk membebaskan Pengelola Barang, PenggunaBarang, dan/atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
  • 35. Penghapusan Pembukuan BMD atas penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) disebabkan oleh: a. penyerahan atau Pengalihan status penggunaan BMD; b. pemindahtanganan BMD; c. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tidak ada upaya hukum lainnya; d. ketentuan peraturan perundang-undangan; e. pemusnahan; f. Sebab Lainnya (hilang)
  • 36. Penghapusan Penghapusan terhadap BMD hilang tidak ditemukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) huruf d dilakukan dengan membentuk tim peneliti yang ditetapkan oleh gubernur, bupati/wali kota.
  • 37. Penghapusan Tim peneliti sebagaimana dimaksud berjumlah gasal paling sedikit terdiri dari unsur: a. Pengelola Barang; b. Pejabat Penatausahaan Barang; c. Pengurus Barang Pengelola; d. Biro Hukum atau Bagian Hukum; dan e. Inspektorat provinsi, kabupaten/kota.
  • 38. Penghapusan Tim peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas, paling sedikit: a. meneliti kebenaran laporan hasil Inventarisasi; b. melakukan pengecekan ke lapangan untuk menyatakan kebenaran atas laporan hasil Inventarisasi; c. meneliti dokumen kepemilikan sesuai ketersediaan data dokumen; d. meneliti dokumen administrasi; dan e. menyusun laporan hasil penelitian yang dituangkan dalam berita acara hasil penelitian.
  • 39. Penghapusan Laporan berita acara hasil penelitian disampaikan kepada gubernur, bupati/wali kota dan Pengguna Barang. Laporan berita acara hasil penelitian disusun oleh tim terhadap BMD yang hilang tidak ditemukan meliputi: a. BMD masih dimungkinkan dapat ditelusuri atau ditemukan; dan/atau b. BMD sudah tidak dimungkinkan dilakukan penelusuran atau tidak mungkin ditemukan dan memberikan pertimbangan untuk diusulkan penghapusan.