SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PERNYATAAN STANDAR
    AKUNTANSI PEMERINTAHAN


                        PSAP NO. 07:
              AKUNTANSI ASET TETAP



KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

                                        1
RUANG LINGKUP
Standar ini mengatur perlakuan
akuntansi aset tetap , termasuk
pengakuan, penilaian, penyajian, dan
pengungkapan yang diperlukan
Tidak Termasuk akuntansi untuk:
    Hutan dan sumber daya alam yang dapat
     diperbaharui (re g e ne ra tive na tura l re s o urc e s );
     dan
    Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian
     mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya
     alam serupa yang tidak dapat diperbaharui (no n-
     re g e ne ra tive na tura l re s o urc e s ).
                                                               2
        KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
ASET TETAP
       Aset tetap adalah aset berwujud yang
        mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas
        bulan untuk digunakan dalam kegiatan
        pemerintah atau dimanfaatkan oleh
        masyarakat umum.
       Termasuk aset tetap pemerintah;
         Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan
          namun dimanfaatkan oleh entitas lainnya, misalnya
          Instansi Pemerintah lainnya, universitas, dan
          kontraktor.
         Hak atas tanah.
                                                              3
              KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
KLASIFIKASI ASET TETAP
 Tanah;
 Peralatan dan mesin;

 Gedung dan bangunan;

 Jalan, irigasi, dan jaringan;

 Aset tetap lainnya; dan

 Konstruksi dalam pengerjaan.



                                               4
       KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
KRITERIA ASET TETAP
   Mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas
    bulan;
   Biaya perolehan aset dapat diukur secara
    andal;
   Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
    normal entitas; dan
   Diperoleh atau dibangun dengan maksud
    untuk digunakan.



                                                  5
          KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGAKUAN ASET TETAP

“Pengakuan aset tetap akan sangat andal
     bila aset tetap telah diterima atau
 diserahkan hak kepemilikannya dan atau
  pada saat penguasaannya berpindah”




                                               6
       KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGUKURAN ASET TETAP
   Aset tetap dicatat dengan biaya perolehan. Jika
    tidak memungkinkan, digunakan nilai wajar
    pada saat perolehan.
   Biaya perolehan aset tetap yang dibangun
    dengan cara swakelola:
       biaya langsung (tenaga kerja, bahan baku), dan
       biaya tidak langsung (biaya perencanaan dan
        pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa
        peralatan, dan semua biaya lainnya yang
        berkenaan)
                                                         7
                KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENILAIAN AWAL ASET TETAP
   Diukur berdasarkan biaya perolehan.
   Bila aset tetap diperoleh tanpa diketahui
    nilainya, dicatat dengan nilai wajar
   Biaya perolehan terdiri dari:
    harga beli atau biaya konstruksi, termasuk
    bea impor dan setiap biaya yang dapat
    diatribusikan secara langsung terhadap
    aset yang diperoleh.

                                                    8
            KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

   Aset tetap yang masih dalam proses
    pengerjaan pada tanggal pelaporan
    digolongkan dan dilaporkan sebagai
    Konstruksi dalam Pengerjaan.
   Konstruksi dalam penyelesaian yang
    sudah selesai dibangun dan telah siap
    dipakai direklasifikasikan ke dalam aset
    tetap.

                                                 9
         KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PEROLEHAN ASET TETAP
  SECARA GABUNGAN

Biaya perolehan dari masing-masing aset
tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing
aset yang bersangkutan.


                                              10
      KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PERTUKARAN ASET
   Pertukaran aset yang tidak serupa diukur
    berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh
    yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset
    yang dilepas setelah disesuaikan dengan
    jumlah setiap kas atau setara kas yang
    ditransfer/diserahkan.
   Pertukaran aset yang serupa diukur
    berdasarkan nilai tercatat (c a rry ing a m o unt)
    atas aset yang dilepas. Pertukaran aset ini
    tidak mengakui adanya keuntungan dan
    kerugian.
                                                         11
           KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
ASET DONASI

   Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan
    (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar
    pada saat perolehan.




                                                   12
           KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGELUARAN SETELAH
         PEROLEHAN
Pengeluaran setelah perolehan yang
dikapitalisasi adalah pengeluaran yang:
   Memperpanjang masa manfaat
   Meningkatkan kapasitas
   Meningkatkan mutu produksi, atau
   Meningkatkan standar kinerja,


                                                   13
           KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGUKURAN BERIKUTNYA
    SETELAH PENGAKUAN AWAL
   Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan
    dikurangi akumulasi penyusutan.
   Penilaian kembali dapat dilakukan jika ada
    ketentuan pemerintah yang berlaku secara
    nasional.
   Selain Tanah dan Konstruksi Dalam
    Pengerjaan, seluruh aset tetap dapat
    disusutkan.
                                                     14
             KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
ASET BERSEJARAH

Aset Bersejarah diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan
Keuangan dalam unit fisik dan
tanpa nilai.

                                             15
     KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
ASET INFRASTRUKTUR
   Aset Infrastruktur merupakan aset tetap.
   Karakteristik Aset Infrastruktur;
       Merupakan bagian dari satu sistem atau
        jaringan;
       Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain
        penggunaannya;
       Tidak dapat dipindah-pindahkan; dan
       Terdapat batasan-batasan untuk
        pelepasannya
                                                        16
             KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
ASET MILITER

Peralatan militer, baik yang umum
maupun khusus, memenuhi definisi Aset
Tetap dan harus diperlakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip yang ada pada
Pernyataan ini.



                                              17
      KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGHENTIAN DAN PELEPASAN
    Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca jika :
        dilepaskan
        secara permanen ditarik dari penggunaannya
        tidak ada manfaat ekonomik masa yang akan datang.
    Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau
     dilepas harus dieliminasi dari neraca dan
     diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
     Keuangan.
    Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
     Pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan
     harus dipindahkan ke pos aset lain-lain sesuai
     dengan nilai tercatatnya.
                                                        18
              KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGUNGKAPAN
    Laporan Keuangan harus mengungkapkan
    untuk masing-masing aset tetap sbb:
   Dasar penilaian;
   Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
    periode;
   Informasi penyusutan;
   Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
   Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi;
   Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam
    konstruksi;
   Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

                                                        19
             KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
T RIM K
         E   A ASIH
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
                (KSAP)
Gedung Perbendaharaan II, L 3, Departemen K
                           t.              euangan
            J B Utomo No. 6, J
             l. udi              akarta
           Telepon/ ax (021) 352 4551,
                    F
               website : www.ksap.org
            E mail: webmaster@ksap.org



                                                20
        KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

More Related Content

What's hot

Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10Enchii Enchii
 
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712Sri Apriyanti Husain
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Perbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariahPerbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariahdewimita
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)Kanaidi ken
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalMas Tri Sragen
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 

What's hot (20)

Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
Psak 15-investasi-pada-entitas-asosiasi-ias-28-240712
 
Pertemuan 1 pengenalan investasi dan portfolio
Pertemuan 1 pengenalan investasi dan portfolioPertemuan 1 pengenalan investasi dan portfolio
Pertemuan 1 pengenalan investasi dan portfolio
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan KeuanganAnalisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Perbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariahPerbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariah
 
Kebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modalKebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modal
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 

Similar to Pertemuan 12 aset tetap

Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111anhynurhayani77
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAdi Jauhari
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanToyib Abdulloh
 
Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...
Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...
Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...antonkurniawan94
 
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)Putri Yulia R
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapIndra Yu
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiNovi Lestara
 
PSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptx
PSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptxPSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptx
PSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptxmelaniernawati1
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36Indra Yu
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri Suwanti
 
Akt keuangan
Akt keuanganAkt keuangan
Akt keuangan140413nay
 
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comPsap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiIntan Diliyana
 

Similar to Pertemuan 12 aset tetap (20)

Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
Penilaian aset-tetap-dalam-perspektif-sap-141111
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
PSAP 07.pptx
PSAP 07.pptxPSAP 07.pptx
PSAP 07.pptx
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetap
 
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
 
Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...
Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...
Juknis Akuntansi 15 Kapitalisasi Perolehan Awal dan Pengeluaran Setelah Perol...
 
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
 
PSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptx
PSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptxPSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptx
PSAK-16-ASET-TETAP-07032016.pptx
 
Psak48
Psak48Psak48
Psak48
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
2.-Kebijakan-Akuntansi-Aset-Tetap.pdf
2.-Kebijakan-Akuntansi-Aset-Tetap.pdf2.-Kebijakan-Akuntansi-Aset-Tetap.pdf
2.-Kebijakan-Akuntansi-Aset-Tetap.pdf
 
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdpSri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp
 
Akt keuangan
Akt keuanganAkt keuangan
Akt keuangan
 
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.comPsap 01 by diahandani.blogspot.com
Psap 01 by diahandani.blogspot.com
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Aset vs akrual
Aset vs akrualAset vs akrual
Aset vs akrual
 

More from Kementerian Dalam Negeri (13)

anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
sisdur akuntansi penerimaan kas
 sisdur akuntansi penerimaan kas sisdur akuntansi penerimaan kas
sisdur akuntansi penerimaan kas
 
Pertemuan 11 akuntansi belanja
Pertemuan 11 akuntansi belanjaPertemuan 11 akuntansi belanja
Pertemuan 11 akuntansi belanja
 
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasiPertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
 
Pertemuan 8 akuntansi pendapatan
Pertemuan 8 akuntansi pendapatanPertemuan 8 akuntansi pendapatan
Pertemuan 8 akuntansi pendapatan
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
AKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHANAKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
KONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARANKONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARAN
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
 
siklus akuntansi secara umum
siklus akuntansi secara umumsiklus akuntansi secara umum
siklus akuntansi secara umum
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 

Pertemuan 12 aset tetap

  • 1. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1
  • 2. RUANG LINGKUP Standar ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap , termasuk pengakuan, penilaian, penyajian, dan pengungkapan yang diperlukan Tidak Termasuk akuntansi untuk:  Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (re g e ne ra tive na tura l re s o urc e s ); dan  Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharui (no n- re g e ne ra tive na tura l re s o urc e s ). 2 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 3. ASET TETAP  Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.  Termasuk aset tetap pemerintah;  Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas lainnya, misalnya Instansi Pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor.  Hak atas tanah. 3 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 4. KLASIFIKASI ASET TETAP  Tanah;  Peralatan dan mesin;  Gedung dan bangunan;  Jalan, irigasi, dan jaringan;  Aset tetap lainnya; dan  Konstruksi dalam pengerjaan. 4 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 5. KRITERIA ASET TETAP  Mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan;  Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;  Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan  Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. 5 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 6. PENGAKUAN ASET TETAP “Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah” 6 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 7. PENGUKURAN ASET TETAP  Aset tetap dicatat dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan, digunakan nilai wajar pada saat perolehan.  Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola:  biaya langsung (tenaga kerja, bahan baku), dan  biaya tidak langsung (biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang berkenaan) 7 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 8. PENILAIAN AWAL ASET TETAP  Diukur berdasarkan biaya perolehan.  Bila aset tetap diperoleh tanpa diketahui nilainya, dicatat dengan nilai wajar  Biaya perolehan terdiri dari: harga beli atau biaya konstruksi, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap aset yang diperoleh. 8 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 9. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN  Aset tetap yang masih dalam proses pengerjaan pada tanggal pelaporan digolongkan dan dilaporkan sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan.  Konstruksi dalam penyelesaian yang sudah selesai dibangun dan telah siap dipakai direklasifikasikan ke dalam aset tetap. 9 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 10. PEROLEHAN ASET TETAP SECARA GABUNGAN Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. 10 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 11. PERTUKARAN ASET  Pertukaran aset yang tidak serupa diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan.  Pertukaran aset yang serupa diukur berdasarkan nilai tercatat (c a rry ing a m o unt) atas aset yang dilepas. Pertukaran aset ini tidak mengakui adanya keuntungan dan kerugian. 11 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 12. ASET DONASI  Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. 12 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 13. PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN Pengeluaran setelah perolehan yang dikapitalisasi adalah pengeluaran yang:  Memperpanjang masa manfaat  Meningkatkan kapasitas  Meningkatkan mutu produksi, atau  Meningkatkan standar kinerja, 13 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 14. PENGUKURAN BERIKUTNYA SETELAH PENGAKUAN AWAL  Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.  Penilaian kembali dapat dilakukan jika ada ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.  Selain Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan. 14 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 15. ASET BERSEJARAH Aset Bersejarah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan dalam unit fisik dan tanpa nilai. 15 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 16. ASET INFRASTRUKTUR  Aset Infrastruktur merupakan aset tetap.  Karakteristik Aset Infrastruktur;  Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan;  Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain penggunaannya;  Tidak dapat dipindah-pindahkan; dan  Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya 16 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 17. ASET MILITER Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus, memenuhi definisi Aset Tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada Pernyataan ini. 17 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 18. PENGHENTIAN DAN PELEPASAN  Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca jika :  dilepaskan  secara permanen ditarik dari penggunaannya  tidak ada manfaat ekonomik masa yang akan datang.  Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.  Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lain-lain sesuai dengan nilai tercatatnya. 18 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 19. PENGUNGKAPAN Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing aset tetap sbb:  Dasar penilaian;  Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode;  Informasi penyusutan;  Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;  Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi;  Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;  Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap. 19 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
  • 20. T RIM K E A ASIH Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) Gedung Perbendaharaan II, L 3, Departemen K t. euangan J B Utomo No. 6, J l. udi akarta Telepon/ ax (021) 352 4551, F website : www.ksap.org E mail: webmaster@ksap.org 20 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN