2. OLEH :
AINUN SALSABILA, ASYIFA SALSABILA
CUT GHANIYYA YUSUIFA, FITRAH ROFIFAH HIDAYAH
KHONITATUL RASYID
KELAS X IPA 1
SMA ISLAM BOARDING SCHOOL RAUDHATUL JANNAH
3. A. SUPRASTRUKTUR DAN
INFRASTRUKTUR POLITIK
1. Suprastruktur
Sistem politik, terdiri dari 2 kata yang memiliki pengertian :
Sistem, adalah suatu kesatuan dari unsur pembentuknya yang saling
terjalin oleh suatu hubungan fungsional.
Politik, dalam bahasa Arab diartikan sebagai siyasah yang berarti
strategi.
Jika kedua kata tersebut disatukan, maka apakah sebenarnya
makna SISTEM POLITIK??
4. SISTEM POLITIK ADALAH…
“ Seluruh kegiatan politik di dalam suatu negara
atau masyarakat yang mana kegiatan tersebut
berupa penerapan nilai-nilai dasar kepada
masyarakat yang saling terhubung dan terikat “
5. APA CIRI-CIRI SISTEM POLITIK??
1. Memiliki tujuan
2. Mempunyai komponen
3. Tiap komponen memiliki fungsi yang berbeda
4. Adanya interaksi antarkomponen
5. Adanya mekanisme kerja (pengaturan struktur kerja dalam system politik)
6. Adanya kekuasaan, untuk mengatur komponen baik di dalam maupun di luar sistem (tiap
komponen memiliki kekuasaan, namun tingkatannya berbeda-beda)
7. Adanya kebudayaan politik (terdapat prinsip-prinsip dan pemikiran) sebagai acuan dalam
pengembangan sistem tersebut
TiKa dan FanI MaKaN PepeS
6. 4 CIRI KHAS SISTEM POLITIK
a. Daya jangkaunya universal, meliputi semua anggota
masyarakat
b. Adanya kontrol yang bersifat mutlak terhadap pemakaian
kekerasan fisik
c. Hak membuat keputusan-keputusan yang mengikat dan
diterima secara sah
d. Keputusannya bersifat otoritatif, artinya mempunyai
kekuatan legalitas dan kerelaan yang besar
7. 2. Infrastruktur
Infrastruktrur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam
masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif.
4 Kekuatan Infrastruktur Politik :
a. Partai Politik
: organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia
atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita.
Contoh : Partai NasDem, Partai Gerindra, PKS, PAN, PKB, PPP dan sebagainya
b. Kelompok Kepentingan (interest group)
: kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik
negara.
Contoh : elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, serikat buruh, Lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan sebagainya.
8. c. Kelompok Penekan (pressure group)
: kelompok yang bertujuan memperjuangkan keputusan politik berupa undang-
undag atau kebijakan public yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengam
keinginan kelompok.
Contoh : kelompok yang melakukan demonstrasi, aksi mogok dan sebagainya.
d. Media Komunikasi Politik
: sarana atau alat komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi dan
pendapat politik secara tidak lansung.
Contoh : media cetak seperti koran, majalah, bulletin, brosur, tabloid dan
sebagainya. Media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya.
9. B. Lembaga-Lembaga Negara Republik
Indonesia Menurut UUD NRI Tahun
1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonsesia tahun 1945 sebagai konstitusi Indonesia
mengatur keberadaan Lembaga-lembaga negara mulai dari tugas, fungsi, wewenang sampai pada
susunan dan kedudukannya. Aturan dalam konstitusi ini dijabarkan oleh undang-undang, yaitu :
- UU Nomor 42 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD
- UU Nomor 3 tahun 2009 tentang MA
- UU Nomor 4 tahun 2014 tentang MK
- UU Nomor 18 tahun 2001 tentang KY
- UU Nomor 15 tahun 2004 tentang BPK
10. Kekuatan Suprastruktur Politik
Indonesia
Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong lembaga tinggi negara Indonesia adalah :
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden / Wakil Presiden
5. Mahkamah Agung (MA)
6. Mahkamah Konstitusi (MK)
7. Komisi Yudisial (KY)
8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
12. APA ITU GOOD GOVERNANCE??
Menurut World Bank, Good Governance, atau Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik adalah penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan
prinsip demokrasi dengan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi
dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administrative, menjalanjkan disiplin anggaran serta penciptaan legal
and political framework bagi tumbuhunya aktivitas usaha.
13. 3 Unsur Pokok Sinergis
1. Unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara
pada satu periode tertentu.
2. Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan publik.
3. Unsur warga masyarakat (stakeholders).
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan negara dan
masyarakat yang bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan masyarakat duduk
bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi bersama dan sekaligus
merencanakan bersama apa yang mau dilakukan dan hendak dikerjakan di masa
mendatang.
14. CIRI-CIRI TATA KELOLA
• A. Demokratis, interaksi yang baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat serta
terjalankannya tata pemerintah secara terbuka terhadap kritik dan control dari rakyat.
• B. Komunikatif, adanya jaringan multisystem untuk menghasilkan output yang
berkualitas.
• C. Penguatan Diri Sendiri (self enforcing process), untuk mendirikan pemerintah (self
governing) dalam kondisi lingkungan masyarakat yang dinamis.
• D. Keseimbangan Kekuatan (balance of force), mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan (sustainable development) untuk menciptakan dinamika, kesatuan
dalam kompleksitas, harmoni dan kerja sama
• E. Independensi, menciptakan saling ketergantungan unsur sinergis melalui
koordinasi dan fasilitasi.
15. HUBUNGAN DALAM STRUKTUR
KEPEMERINTAHAN INDONESIA
• 1) Pasar, contoh : pemerintah mengendalikan harga-harga sembako agar sesuai dengan harga pasar.
• 2) Rakyat, contoh : pemerintah memberikan pelayanan dan perlindungan bagi rakyat.
• 3) Organisasi Kemasyarakatan, contoh : pemerintah memberikan kesempatan kepada organisasi
kemasyarakatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
• 4) Pejabat yang dipilih (politisi) dan pejabat yang diangkat (pejabat birokrasi), contoh : mengadakan
pertemuan atau rembug antara tokoh masyarakat, pejabat birokrasi atau politisi.
• 5) Lembaga Pemerintahan dengan Penduduk Perkotaan dan Penduduk Pedesaan, contoh :
memberikan izin bertempat tinggal kepada penduduk yang bekerja di perkotaan.
• 6) Legislatif dengan Eksekutif, misalnya membahas RUU.
• 7) Pemerintah Nasional dengan Lembaga Internasional, contoh : kerjasama di segala bidang untuk
kemajuan bangsa.
16. SYARAT TATA KELOLA PEMERINTAHAN
YANG BAIK
• A) Efisiensi, dalam manajemen pada sector publik.
• B) Akuntabilitas Publik, segala tindakan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
• C) Hukum, adanya peraturan perundangan yang mendukung.
• D) Sistem Informasi, untuk menjamin akses masyarakat terhadap
segala kebijakan dan informasi.
• E) Transparasi, masyarakt memiliki hak untuk mengetahui (rights
to information) keputusan dan gerak pemerintah.
18. D. Partisipasi Warga Negara dalam
Sistem Politik di Indonesia
Partisipasi Politik adalah peran serta warga negara baik secara individu maupun kolektif dengan
tujuan untuk memengaruhi keputusan politik.
Ciri-ciri suatu masyarakat politik adalah :
1. Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah
2. Dapat menerima suatu pendapat
3. Membangun budaya politik yang demokratis
4. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah
air
5. Menjunjuung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan
6. Dan sebagainya.
19. Contoh Partisipasi di Lingkungan
Sekolah
• 1. pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler
• 2. pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi
ekstrakurikuler
• 3. forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah
• Ketentuan :
• 1. Pancasila
• 2. UUD RI 1945
• 3. UU RI No 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum
• 4. Tata tertib siswa dan sebagainya
20. Contoh Partisipasi di Lingkungan
Masyrakat
• 1. Forum warga
• 2. Pemilihan ketua RW, RT, kepala desa, ketua organusasi masyarakat dan sebagainya
• 3. Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi
organisasi masyrakat, kooperasi, RT-RW, LMD dan sebainya
• Ketentuan :
• 1. Pancasila dan UUD RI 1945
• 2. Peraturan perundang-undangan yang terkait, miisalnya UU HAM, UU ParPol dan sebagainya
• 3. Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-RW, peraturan
desa dan sebagainya
• 4. Norma-norma social yang berlaku
21. Contoh Partisipasi di Lingkungan Negara
• 1. Pemilihan umum untuk memilih anggota legislative dan presiden
• 2. Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada)
• 3. Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun
• Ketentuan :
• 1. Pancasila
• 2. UUD NRI 1945
• 3. UU seperti UU No 8 tahun 2015 tentangperubahan atas UU No 1 tahun 2015
• 4. Peraturan Pemerintah
• 5. Keputusan Presiden
• 6. Peraturan Daerah
22. Ingatlah !
“Jangan
jadikan rahim
suci ibumu
sebagai tempat
lahirnya sang
koruptor “
"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."
QS. Al-Baqarah : 2/188