SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Dr. Abdul Kadir, M.Si.
Konsep tentang nilai moral dan etika dalam
administrasi pemerintahan dirumuskan untuk
diterapkan dalam kehidupan kenegaraan dan lingkup
administrasi yang sesungguhnya. Kemanfaatan
konsepsi etika tersebut hanya akan terasa apabila ia
benar-benar dapat menjadi bagian dari dinamika
administrasi modern.
Konsep dan teori filosofis mengenai moralitas
dalam bidang administrasi negara itu juga berasal dari
praktik administrasi sehari-hari. Oleh sebab itu,
pembahasan mengenai etika administrasi negara tidak
berada dalam ruang hampa, ia harus selalu
menyertakan pembahasan tentang aplikasinya,
bagaimana para birokrat dan administrator bertindak
atau harus bertindak menurut kaidah-kaidah etis yang
ada.
Dasar lain yang mendukung argumentasi ini,
seperti telah disinggung sebelumnya, ialah bahwa
pada prinsipnya etika administrasi negara merupakan
salah satu cabang etika terapan.
Begitu banyak teori maupun konsep yang
membahas tentang kaidah normatif yang terdapat di
antara penguasa negara, wakil-wakil rakyat, pelaksana
administrasi, dan warga negara. Demikian pula
konsep-konsep seperti keadilan, kedaulatan rakyat,
kepentingan umum, norma-norma kebijaksanaan atau
kearifan (wisdom) dan sebagainya.
Pembahasan mengenai kepentingan umum dan
kearifan tindakan yang sangat dibutuhkan dalam
tingkat kebijakan (policy) diharapkan merupakan
sebagian dari penerjemahan prinsip-prinsip etika
administrasi yang utama. Etos kerja juga merupakan
masalah penting karena selama ini agaknya masih
menjadi titik kelemahan dalam upaya mencapai
produktivitas pejabat publik yang tinggi.
Persoalan kode etik menjadi pelengkap yang
penting dalam kajian etika administrasi. Perlu di ingat
bahwa unsur-unsur administrasi negara bukan hanya
pejabat yang memiliki otoritas tinggi untuk membuat
keputusan strategis, tetapi juga aparat-aparat teknis
yang langsung berhadapan dengan tugas-tugas yang
sangat teknis. Etika atau kode-kode etik administrasi
juga berlaku bagi pejabat-pejabat yang membidangi
pekerjaan-pekerjaan operasional, ketatausahaan, atau
administrasi dalam arti sempit.
Merumuskan asas umum pemerintahan yang baik
ke dalam satu kata adalah upaya yang sangat sulit, dan
upaya tersebut hampir mustahil apabila asas yang
dimaksud ini adalah asas universal di setiap negara di
bumi ini.
Setiap negara memiliki konteks budaya yang
berbeda-beda, kebutuhan rakyat pada suatu waktu
yang selalu berubah, dan masalah yang dihadapi oleh
setiap negara pun berlain-lainan.
Orang Inggris tidak bisa mengerti kenapa di
Amerika Serikat, yang konon merupakan negara
paling demokratis itu, masih banyak kaum
gelandangan yang terombang-ambing oleh kerakusan
para kapitalis, masih banyak ketidakadilan sosial yang
terjadi sebagai akibat kebijakan-kebijakan yang
mengatasnamakan demokrasi itu sendiri.
Rakyat kemudian mendambakan kemakmuran
ekonomis melalui program-program pragmatis yang
untuk sebagian telah berhasil dilaksanakan oleh Orde
Baru. Kini, setelah Orde Baru cukup berhasil
melaksanakan pembangunan ekonomis dan
memelihara stabilitas nasional, orang mulai berpikir
bahwa kemakmuran materi bukan satu-satunya tujuan
yang harus dicapai.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa hasil-
hasil pembangunan itu belum dirasakan secara merata
oleh seluruh rakyat. Di samping itu hak-hak asasi,
partisipasi rakyat, dan keterbukaan sekarang juga
menjadi isu yang dipersoalkan banyak pihak.
Perkembangan situasi politik, sosial dan budaya
serta dinamika masyarakat turut mempengaruhi opini
masyarakat tentang sistem administrasi pemerintahan
yang ideal.
Tujuan rakyat dalam membentuk negara ialah
untuk dipergunakan sebagai sarana guna mencapai
cita-cita yang lebih tinggi yang semua itu terkandung
dalam tujuan negara. Pilar utama prinsip demokrasi
adalah asas kedaulatan rakyat.
Sistem pemerintahan dan ketatanegaraan satu
negara dengan negara yang lain jarang sekali yang
sepenuhnya sama walaupun asasnya sama yaitu
penyelenggaraan sistem demokrasi dengan jalan
perwakilan.
Di dalam sistem demokrasi Indonesia, asas
kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui asas
permusyawaratan perwakilan yang satu sama lain
sangat erat hubungannya. Asas permusyawaratan
mensyaratkan bahwa setiap bentuk keputusan yang
menyangkut persoalan-persoalan besar dalam
pemerintahan diambil melalui musyawarah untuk
mufakat.
Sekalipun struktur birokrasi acapkali
mengandung ciri-ciri kontradiktif seperti adanya :
1) Perilaku politis kelompok kepentingan
2) Fragmentasi
3) Konflik serta persaingan
Namun tujuan dari bentuknya birokrasi
pemerintahan itu sebenarnya untuk melaksanakan
layanan umum secara demokratis.
Segenap aparat birokrasi pemerintahan tetap
memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
melaksanakan prinsip-prinsip partisipasi, persamaan
layanan, kepekaan dan tanggung jawab, yang
kesemuanya merupakan perwujudan demokrasi dalam
jajaran birokrasi.
Terwujudnya sistem pemerintahan yang
demokratis bukan hanya menjadi kewajiban bagi
aparat-aparat legislatif, tetapi juga bagi aparat
eksekutif, para birokrat, kalangan militer, dan segenap
unsur masyarakat.
Indikator-indikator ekonomi dalam
pembangunan di Indonesia memang menunjukkan
perkembangan yang membesarkan hati. Akan tetapi,
seiring itu muncul pula persoalan keadilan sosial
sebagai akibat distribusi hasil-hasil pembangunan
yang kurang merata.
Adanya ketimpangan sosial dan ketimpangan
distribusi pendapatan di negara-negara berkembang
merupakan persoalan kebijakan pembangunan yang
serius bagi para pengambil keputusan.
Pemecahan terhadap persoalan ini bukan saja
sangat penting bagi kesinambungan pembangunan
yang mandiri dalam suatu negara, tetapi juga
merupakan tuntutan kewajiban bagi para perencanaan
pembangunan yang memiliki dimensi etis yang kuat.
Cita-cita keadilan distributif hanya akan tercapai
apabila melalui program-program pembangunannya
pemerintah mampu mewujudkan keadilan dan
menghindari ketimpangan-ketimpangan sosial,
politik, maupun ekonomis.
Dua dimensi ketimpangan yang harus
diperhatikan. Pertama, ketimpangan di antara
kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam suatu
negara. Ketimpangan ini terjadi karena kesenjangan
pendapatan antara kelompok kaya dan kelompok
miskin.
Kedua, ketimpangan antara wilayah-wilayah
geografis dalam suatu negara atau disebut juga
ketimpangan regional. Wujud ketimpangan yang
paling nyata terlihat antara wilayah-wilayah pedesaan
dan perkotaan.
Akar masalah dari fenomena ketimpangan
antarkelompok sosial maupun antarwilayah geografis
adalah kesenjangan di dalam distribusi sumber daya
politik dan ekonomi.
Bahwa program-program layanan pemerintah
yang selama ini dilakukan ternyata lebih banyak
menjangkau mereka yang siap berbuat, yang sudah
memiliki tanah lebih dan mampunyai akses yang lebih
besar terhadap saluran pengairan atau kredit bank
desa yang resmi.
Diperlukan sekarang adalah kebijakan-kebijakan
pemerintah yang lebih menyentuh kelas masyarakat
yang kurang beruntung atau kelompok yang tidak
memiliki sumber daya untuk mengembangkan
dirinya. Kebijakan-kebijakan seperti ini disamping
sangat dibutuhkan untuk kontinuitas pembangunan
di masa mendatang ternyata juga mengandung
landasan etis dan moral yang kuat bagi para pembuat
keputusan itu sendiri.
Peningkatan kesejahteraan umum bukan hanya
dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kebutuhan-kebutuhan dasar tetapi juga untuk
meningkatkan kapasitas individual supaya rakyat
dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan.
Ada dua elemen kebutuhan pokok, yaitu :
1. Persyaratan-persyaratan minimum keluarga untuk
konsumsi sendiri, antara lain kebutuhan pangan,
pakaian, dan perlindungan.
2. Layanan-layanan esensial yang mendasar yang
sebagian besar disediakan oleh dan untuk
masyarakat seperti air minum yang bersih, sanitasi,
kendaraan umum, fasilitas kesehatan dan fasilitas
pendidikan.
Apabila orang mengamati suasana kerja di dalam
organisasi –organisasi swasta dan kemudian
membandingkannya dengan suasana kerja dalam
birokrasi pemerintahan, maka kesan umum yang
segera terasa ialah kurangnya dinamika dalam
lingkungan kerja birokrasi pemerintah.
Oleh karena itu, untuk menciptakan sosok
birokrasi pemerintah yang responsif tehadap
kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi masyarakat,
dinamika dalam melaksanakan tugas-tugas negara
merupakan prasyarat yang tak boleh dilupakan.
Sebagai bahan referensi bahwa Asas-asas umum
yang berasal dari pemikiran dan praktik administrasi
di negara Belanda antara lain :
 Asas kepastian hukum (principle of legal security)
 Asas keseimbangan (principle of proportionality)
 Asas kesamaan dalam mengambil keputusan
(principle of equality)
 Asas bertindak cermat (principle of carefulness)
 Asas motivasi untuk setiap keputusan (principle of
motivation)
 Asas tidak mencampuradukkan kewenangan
(principle of non misuse of competence)
 Asas permainan yang layak (principle of fair play)
 Asas keadilan dan kewajaran (principle of reasonable
or prihibition of arbitratiness)
 Asas menanggapi penghargaan yang wajar (principle of
meeting raised expectation)
 Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal
(principle of undoing the consequencies of annuled
decision)
 Asas perlindungan atas pandangan / cara hidup
pribadi (principle of protecting the personal way of life)
 Asas kebijaksanaan (sapientia)
 Asas penyelenggaraan kepentingan umum (principle
of public service)
Terima Kasih 

More Related Content

Similar to 7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx

Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipaPemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipaMahardhika WiJaya
 
Model model dalam public policy
Model model dalam public policyModel model dalam public policy
Model model dalam public policynurul khaiva
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Tri Widodo W. UTOMO
 
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Elisabeth Lita
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Septyarini Emppink
 
Pengetahuan good governance
Pengetahuan good governancePengetahuan good governance
Pengetahuan good governancenovychalimi
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraSiti Sahati
 
pendidikan agama1.pptx
pendidikan agama1.pptxpendidikan agama1.pptx
pendidikan agama1.pptxFitriNandita1
 
The recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointThe recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointTimbul Manurung
 
B g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti ChandraB g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti ChandraIsantiMM90
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance hanDian Oktavia
 
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerahKontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerahRustan Amarullah
 

Similar to 7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx (20)

otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
aaaa
aaaaaaaa
aaaa
 
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipaPemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
 
Pkn presentation
Pkn presentationPkn presentation
Pkn presentation
 
Model model dalam public policy
Model model dalam public policyModel model dalam public policy
Model model dalam public policy
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
 
Pengetahuan good governance
Pengetahuan good governancePengetahuan good governance
Pengetahuan good governance
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
pendidikan agama1.pptx
pendidikan agama1.pptxpendidikan agama1.pptx
pendidikan agama1.pptx
 
The recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointThe recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power point
 
Softskill 11
Softskill 11Softskill 11
Softskill 11
 
B g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti ChandraB g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti Chandra
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerahKontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
 

Recently uploaded

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (7)

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx

  • 2. Konsep tentang nilai moral dan etika dalam administrasi pemerintahan dirumuskan untuk diterapkan dalam kehidupan kenegaraan dan lingkup administrasi yang sesungguhnya. Kemanfaatan konsepsi etika tersebut hanya akan terasa apabila ia benar-benar dapat menjadi bagian dari dinamika administrasi modern.
  • 3. Konsep dan teori filosofis mengenai moralitas dalam bidang administrasi negara itu juga berasal dari praktik administrasi sehari-hari. Oleh sebab itu, pembahasan mengenai etika administrasi negara tidak berada dalam ruang hampa, ia harus selalu menyertakan pembahasan tentang aplikasinya, bagaimana para birokrat dan administrator bertindak atau harus bertindak menurut kaidah-kaidah etis yang ada. Dasar lain yang mendukung argumentasi ini, seperti telah disinggung sebelumnya, ialah bahwa pada prinsipnya etika administrasi negara merupakan salah satu cabang etika terapan.
  • 4. Begitu banyak teori maupun konsep yang membahas tentang kaidah normatif yang terdapat di antara penguasa negara, wakil-wakil rakyat, pelaksana administrasi, dan warga negara. Demikian pula konsep-konsep seperti keadilan, kedaulatan rakyat, kepentingan umum, norma-norma kebijaksanaan atau kearifan (wisdom) dan sebagainya.
  • 5. Pembahasan mengenai kepentingan umum dan kearifan tindakan yang sangat dibutuhkan dalam tingkat kebijakan (policy) diharapkan merupakan sebagian dari penerjemahan prinsip-prinsip etika administrasi yang utama. Etos kerja juga merupakan masalah penting karena selama ini agaknya masih menjadi titik kelemahan dalam upaya mencapai produktivitas pejabat publik yang tinggi.
  • 6. Persoalan kode etik menjadi pelengkap yang penting dalam kajian etika administrasi. Perlu di ingat bahwa unsur-unsur administrasi negara bukan hanya pejabat yang memiliki otoritas tinggi untuk membuat keputusan strategis, tetapi juga aparat-aparat teknis yang langsung berhadapan dengan tugas-tugas yang sangat teknis. Etika atau kode-kode etik administrasi juga berlaku bagi pejabat-pejabat yang membidangi pekerjaan-pekerjaan operasional, ketatausahaan, atau administrasi dalam arti sempit.
  • 7. Merumuskan asas umum pemerintahan yang baik ke dalam satu kata adalah upaya yang sangat sulit, dan upaya tersebut hampir mustahil apabila asas yang dimaksud ini adalah asas universal di setiap negara di bumi ini.
  • 8. Setiap negara memiliki konteks budaya yang berbeda-beda, kebutuhan rakyat pada suatu waktu yang selalu berubah, dan masalah yang dihadapi oleh setiap negara pun berlain-lainan.
  • 9. Orang Inggris tidak bisa mengerti kenapa di Amerika Serikat, yang konon merupakan negara paling demokratis itu, masih banyak kaum gelandangan yang terombang-ambing oleh kerakusan para kapitalis, masih banyak ketidakadilan sosial yang terjadi sebagai akibat kebijakan-kebijakan yang mengatasnamakan demokrasi itu sendiri.
  • 10. Rakyat kemudian mendambakan kemakmuran ekonomis melalui program-program pragmatis yang untuk sebagian telah berhasil dilaksanakan oleh Orde Baru. Kini, setelah Orde Baru cukup berhasil melaksanakan pembangunan ekonomis dan memelihara stabilitas nasional, orang mulai berpikir bahwa kemakmuran materi bukan satu-satunya tujuan yang harus dicapai.
  • 11. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa hasil- hasil pembangunan itu belum dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat. Di samping itu hak-hak asasi, partisipasi rakyat, dan keterbukaan sekarang juga menjadi isu yang dipersoalkan banyak pihak.
  • 12. Perkembangan situasi politik, sosial dan budaya serta dinamika masyarakat turut mempengaruhi opini masyarakat tentang sistem administrasi pemerintahan yang ideal.
  • 13. Tujuan rakyat dalam membentuk negara ialah untuk dipergunakan sebagai sarana guna mencapai cita-cita yang lebih tinggi yang semua itu terkandung dalam tujuan negara. Pilar utama prinsip demokrasi adalah asas kedaulatan rakyat.
  • 14. Sistem pemerintahan dan ketatanegaraan satu negara dengan negara yang lain jarang sekali yang sepenuhnya sama walaupun asasnya sama yaitu penyelenggaraan sistem demokrasi dengan jalan perwakilan.
  • 15. Di dalam sistem demokrasi Indonesia, asas kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui asas permusyawaratan perwakilan yang satu sama lain sangat erat hubungannya. Asas permusyawaratan mensyaratkan bahwa setiap bentuk keputusan yang menyangkut persoalan-persoalan besar dalam pemerintahan diambil melalui musyawarah untuk mufakat.
  • 16. Sekalipun struktur birokrasi acapkali mengandung ciri-ciri kontradiktif seperti adanya : 1) Perilaku politis kelompok kepentingan 2) Fragmentasi 3) Konflik serta persaingan Namun tujuan dari bentuknya birokrasi pemerintahan itu sebenarnya untuk melaksanakan layanan umum secara demokratis.
  • 17. Segenap aparat birokrasi pemerintahan tetap memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan prinsip-prinsip partisipasi, persamaan layanan, kepekaan dan tanggung jawab, yang kesemuanya merupakan perwujudan demokrasi dalam jajaran birokrasi.
  • 18. Terwujudnya sistem pemerintahan yang demokratis bukan hanya menjadi kewajiban bagi aparat-aparat legislatif, tetapi juga bagi aparat eksekutif, para birokrat, kalangan militer, dan segenap unsur masyarakat.
  • 19. Indikator-indikator ekonomi dalam pembangunan di Indonesia memang menunjukkan perkembangan yang membesarkan hati. Akan tetapi, seiring itu muncul pula persoalan keadilan sosial sebagai akibat distribusi hasil-hasil pembangunan yang kurang merata.
  • 20. Adanya ketimpangan sosial dan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara berkembang merupakan persoalan kebijakan pembangunan yang serius bagi para pengambil keputusan.
  • 21. Pemecahan terhadap persoalan ini bukan saja sangat penting bagi kesinambungan pembangunan yang mandiri dalam suatu negara, tetapi juga merupakan tuntutan kewajiban bagi para perencanaan pembangunan yang memiliki dimensi etis yang kuat.
  • 22. Cita-cita keadilan distributif hanya akan tercapai apabila melalui program-program pembangunannya pemerintah mampu mewujudkan keadilan dan menghindari ketimpangan-ketimpangan sosial, politik, maupun ekonomis.
  • 23. Dua dimensi ketimpangan yang harus diperhatikan. Pertama, ketimpangan di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam suatu negara. Ketimpangan ini terjadi karena kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya dan kelompok miskin.
  • 24. Kedua, ketimpangan antara wilayah-wilayah geografis dalam suatu negara atau disebut juga ketimpangan regional. Wujud ketimpangan yang paling nyata terlihat antara wilayah-wilayah pedesaan dan perkotaan.
  • 25. Akar masalah dari fenomena ketimpangan antarkelompok sosial maupun antarwilayah geografis adalah kesenjangan di dalam distribusi sumber daya politik dan ekonomi.
  • 26. Bahwa program-program layanan pemerintah yang selama ini dilakukan ternyata lebih banyak menjangkau mereka yang siap berbuat, yang sudah memiliki tanah lebih dan mampunyai akses yang lebih besar terhadap saluran pengairan atau kredit bank desa yang resmi.
  • 27. Diperlukan sekarang adalah kebijakan-kebijakan pemerintah yang lebih menyentuh kelas masyarakat yang kurang beruntung atau kelompok yang tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan dirinya. Kebijakan-kebijakan seperti ini disamping sangat dibutuhkan untuk kontinuitas pembangunan di masa mendatang ternyata juga mengandung landasan etis dan moral yang kuat bagi para pembuat keputusan itu sendiri.
  • 28. Peningkatan kesejahteraan umum bukan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kebutuhan-kebutuhan dasar tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas individual supaya rakyat dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan.
  • 29. Ada dua elemen kebutuhan pokok, yaitu : 1. Persyaratan-persyaratan minimum keluarga untuk konsumsi sendiri, antara lain kebutuhan pangan, pakaian, dan perlindungan. 2. Layanan-layanan esensial yang mendasar yang sebagian besar disediakan oleh dan untuk masyarakat seperti air minum yang bersih, sanitasi, kendaraan umum, fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan.
  • 30. Apabila orang mengamati suasana kerja di dalam organisasi –organisasi swasta dan kemudian membandingkannya dengan suasana kerja dalam birokrasi pemerintahan, maka kesan umum yang segera terasa ialah kurangnya dinamika dalam lingkungan kerja birokrasi pemerintah.
  • 31. Oleh karena itu, untuk menciptakan sosok birokrasi pemerintah yang responsif tehadap kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi masyarakat, dinamika dalam melaksanakan tugas-tugas negara merupakan prasyarat yang tak boleh dilupakan.
  • 32. Sebagai bahan referensi bahwa Asas-asas umum yang berasal dari pemikiran dan praktik administrasi di negara Belanda antara lain :  Asas kepastian hukum (principle of legal security)  Asas keseimbangan (principle of proportionality)  Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (principle of equality)  Asas bertindak cermat (principle of carefulness)
  • 33.  Asas motivasi untuk setiap keputusan (principle of motivation)  Asas tidak mencampuradukkan kewenangan (principle of non misuse of competence)  Asas permainan yang layak (principle of fair play)
  • 34.  Asas keadilan dan kewajaran (principle of reasonable or prihibition of arbitratiness)  Asas menanggapi penghargaan yang wajar (principle of meeting raised expectation)  Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal (principle of undoing the consequencies of annuled decision)
  • 35.  Asas perlindungan atas pandangan / cara hidup pribadi (principle of protecting the personal way of life)  Asas kebijaksanaan (sapientia)  Asas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public service)