SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
STUDI TASAWUF-
MISTISME ISLAM
Pengantar....
 Tasawuf merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan umat
Islam.
 Tasawuf merupakan unsur spiritual dari ajaran Islam yang
menyebabkan kehidupan lebih “bermakna”.
 Tasawuf memang belum terdefinisikan secara tegas dimasa awal
kelahiran Islam. Namun, indikasi adanya tasawuf sudah dirasakan
sejak zaman Nabi.
 Tasawuf berkembang setelah Islam tersebar ke berbagai pelosok
dunia, bahkan kemudian menjadi (salah satu) unsur yang dominan
dalam Islam.
Makna Lughawi....
 Tasawuf atau Sufisme berasal dari bahasa Arab.
 Tasawuf memiliki banyak pengertian sesuai dengan asal-usul kata tersebut antara lain:
 Shafa (Suci) > Disebut shafa (suci) karena kesucian batin sufi dan kebersihan
tindakannya.
 Shaff (Barisan) > Karena para sufi memiliki iman yang kuat, jiwa yang bersih, dan
senantiasa memilih barisan terdepan dalam shalat berjamaah.
 Shaufanah > Yakni sejenis buah-buahan kecil berbulu yang banyak tumbuh di padang
pasir jazirah Arabia.
 Shuffah (Serambi tampak duduk) > Yakni shufah masjid nabawi di madinah yang
disediakan bagi para tunawisma dan kalangan muhajirin di masa Rasulullah.
 Shafwah (Yang terpilih atau terbaik) > Sufi adalah orang yang terpilih diantara hamba-
hamba Allah SWT .
 Shuf (Bulu Domba) > Karena para sufi memakai pakaian dari bulu domba yang kasar,
sebagai lambang kerendahan hati, untuk menghindari sikap sombong di samping
untuk menerangkan jiwa serta meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi.
Zakaria Al-Anshari > Tasawuf sebagai cara menyucikan diri,
meningkatkan akhlak, dan membangun kehidupan jasmani dan
rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi.
Al-Junaidi > Tasawuf adalah keluar dari budi yang tercela dan
masukkepada budi yang terpuji.
Ibnu Khaldun > Tasawuf sebagai ilmu yang memberi perhatian
pada usaha menjaga tata krama bersama Allah secara dzahir
dan batin.
Tasawuf dapat berarti sudut pandang manusia sebagai makhluk
terbatas, manusia sebagai makhluk yang harus berjuang,dan
manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan.
Makna Istilah....
Dua hal pokok tentang tasawuf yang disepakati semua
pihak yaitu :
1. Kesucian jiwa untuk menghadap Allah SWT sebagai Zat
yang Maha Suci.
2. Upaya pendekatan diri secara individual kepada-Nya.
Kedua pokok tasawuf itu mengacu pada pesan dalam Al-
Qur’an :
“Sesungguhnya beruntung orang yang menyucikan diri
(dengan beriman) dan mengingat nama tuhannya, lalu dia
shalat”. (QS. Al-A’la / 87: 14-15)
Asal-Usul Tasawuf
 Kelahiran tasawuf memiliki banyak versi. Secara historis, yang pertama kali
menggunakan istilah tasawuf adalah seorang zahid (asketic) yang bernama Abu
Hasyim Al-Kufi dari Irak (w.150 H).
 Ada anggapan bahwa lahirnya ilmu tasawuf bukan bersamaan dengan lahirnya
Islam, tetapi lahirnya tasawuf itu merupakan perpaduan dari bebagai ajaran
agama.
 Tasawuf atau sufisme itu lahir dari agama Islam sendiri. Hal ini bisa dlihat dari
ayat Al-Qur’an maupun Hadits tentang ajaran tasawuf. Dalam surat Al-Baqarah:
115 dijelaskan, “Dan kepunyaan Allah-lah arah timur dan barat, maka kemanapun
kalian mengarahkan (wajah kalian), di situ ada wajah Allah”.
 Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari juga disebutkan hal
serupa, yang artinya “Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, Aku akan
mendekatinya sehasta, jka ia medekati-Ku sehasta, niscaya Aku akan
mendekatinya sedepa, dan jika ia mendekati-Ku datang dengan berjalan, niscaya
Aku akan mendatanginya dengan berlari”.
 Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakan paham yang
sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah, khususnya
orang-orang Islam di daerah Irak dan Iran sekitar abad 8 M. Mereka sebelumnya
merupakan orang-orang yang memeluk agama non Islam atau menganut paham-
paham tertentu dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan.
 Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal-usul ajaran tasawuf berasal dari
zaman Nabi Muhammad. Berasal dari kata (suffa), dan pelakunya disebut dengan
ahl al-suffa, seperti telah disebutkan. Mereka dianggap sebagai penanam benih
paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad.
 Secara historis, tasawuf telah mengalami banyak perkembangan melalui beberapa
tahap sejak pertumbuhannya hingga sekarang. Pada sejarah umat Islam, ada
peristiwa tragis, yaitu terbunuhnya khalifah Usman bin Affan. Dari peristiwa itu,
terjadi kekacauan dan kemerosotan akhlak. Akhirnya para ulama’ dan para sahabat
yang masih ada, berpikir dan berikhtiar untuk membangkitkan kembali ajaran
Islam, mengenai hidup zuhud dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi awal
timbulnya benih tasawuf yang paling awal.
Sejarah Perkembangan Tasawuf
 1. Pada masa awal era Islam dakwah kepada tasawuf itu belum diperlukan, karena pada era itu,
semua orang adalah ahli takwa, wara’ dan ahli ibadah. Mereka semua berlomba mengikuti dan
meneladani Rasulullah dalam setiap aspek. Oleh karena itu, mereka belum membutuhkan
tasawuf karena segala sesuatunya didasarkan pada perkataan, perbuatan dan ketetapan
Rasulullah.
 2.Pada masa Sahabat dan Tabi’in sudah menggunakan tasawuf, tetapi belum mengggunakan
istilah tasawuf, karena para sahabat dan tabiin merupakan sufi yang sesungguhnya. Tasawuf
merupakan sifat-sifat umum yang terdapat pada hampir seluruh sahabat Nabi tanpa terkecuali
dan adanya perasaan takut dan cintanya mereka kepada Allah dan Rasulullah melebihi dirinya
sendiri.
 3.Setelah masa Sahabat dan Tabiin beragam bangsa mulai memeluk Islam. Bidang ilmu
pengetahuan semakin meluas dan terspesialisasi, muncullah ilmu fiqih, ilmu tauhid, ilmu hadits,
ilmu ushul fiqih, ilmu faraid dan ilmu-ilmu lainnya.
 4.Setelah fase tersebut pengaruh spiritual Islam sedikit demi sedikit melemah. Manusia mulai
lupa akan kewajibannya kepada Allah, sehingga ahli uhud terdorong untuk mengkodifikasikan
ilmu tasawuf serta menerangkan kemuliaan dan keutamaannya di antara ilmu-ilmu lainnya.
Mulai dari fase inilah ilmu tasawuf berkembang.
* Abad I dan II Hijriyah
Pada tahap ini, tasawuf masih berupa zuhud. Yaitu ketika sekelompok kaum
muslim memusatkan perhatian dan memprioritaskan hidupnya pada
pelaksanaan ibadah untuk mengejar kepentingan akhirat. Tokohnya antara
lain: Al-Hasan Al-Bashri (w. 110 H) & Rabi’ah Al-Adawiyah (w. 185 H).
* Abad III dan IV Hijriyah
Pada fase ini berdiri lembaga pendididkan yang khusus mengajarkan
pendidikan cara hidup sufisik dalam bentuk tarekat. Kemudian dari beberapa
tokoh lain muncul istilah fana`, ittihad dan hulul.
Fana adalah suatu kondisi dimana seorang sufi kehilangan kesadaran
terhadap hal-hal fisik (al-hissiyat). Ittihad adalah kondisi dimana seorang
sufi merasa bersatu dengan Allah sehingga masing- masing bisa memanggil
dengan kata aku (ana). Hulul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia
yang dipilih. Tokoh-tokohnya adalah: Abu Yazid Al-Busthami (w.261 H) &
Al-Hallaj (w. 309 H).
* Abad V Hijriyah
Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli
yaitu al-Qur`an dan al-Hadits atau yang sering disebut dengan tasawuf sunny yakni tasawuf
yang sesuai dengan tradisi (sunnah) Nabi dan para sahabatnya.Tokoh tasawuf pada fase ini
adalah: Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H), Syaikh Ahmad Al-Rifa’i (w. 570 H), Syaikh Abdul
Qadir Al-Jilani (w. 651 H).
* Abad VI Hijriyah
Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafi yakni tasawuf yang memadukan antara
rasa (dzauq) dan rasio (akal), tasawuf bercampur dengan filsafat terutama filsafat Yunani.
Pengalaman–pengalaman yang diklaim sebagai persatuan antara Tuhan dan hamba kemudian
diteorisasikan dalam bentuk pemikiran seperti konsep wahdah al-wujud yakni bahwa wujud
yang sebenarnya adalah Allah sedangkan selain Allah hanya gambar yang bisa hilang dan
sekedar sangkaan dan khayalan.
Dalam aliran ini para sufi lebih mengarahkan tasawuf pada “kebersatuan” dengan Allah.
Perhatian mereka sangat tertuju pada aspek ini, sedangkan aspek praktik nyaris terabaikan.
Para tokohnya antara lain: Muhyiddin Ibn Arabi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu ‘Arabi (
560 – 638 H) dengan konsep Wahdah al-Wujud-nya dan Al-Syuhrawardi Al-Maqtul (549 –
587 H) dengan konsep Isyraqiyah-nya.
Di Indonesia....
 Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah yang dibawa
oleh para pedagang dari luar, termasuk dari Arab.
 Kemudian Islam di Indonesia mengalami pasang surut seolah-olah
menghilang beberapa abad lamanya. Tetapi, pada abad ke-11 M,
Islam menampakkan kekuasaannya lagi di Indonesia lewat paham
Syi’ah, kemudian pada abad ke-13 berubah lagi menjadi aliran
Syafi’iyah.
 Muncul pertanyaan, kapan tasawuf masuk ke Indonesia? Di
Indonesia, tasawuf muncul dalam bentuk Tarekat, misalnya Tarekat
Qadiriyah berasal dari Baghdad, Naqsabandiyah dari Turkistan, dan
Sattariyah dari Makkah,
Perkembangan Tasawuf di Pulau Jawa
Di akhir abad ke XV Masehi, tepatnya pada tahun 1479 M, berdirilah kerajaan Islam yang
pertama di pulau Jawa (di Demak, Jawa Tengah), dengan rajanya yang pertama adalah Raden
Patah, maka tercatat dalam sejarah bahwa semenjak itu pula tersebarnya ajaran tasawuf.
Penyebaran agama Islam di pulau Jawa, tidak terlepas dari usaha para wali yang dikenal
dengan nama “Wali Songo”, dengan menggunakan pendekatan mistik, yang di dalamnya diisi
ajaran tasawuf.
Perkembangan Tasawuf di Pulau Sumatera
Perkembangan tasawuf di Sumatera, tidak terlepas dari upaya maksimal para ulama Shufi yang
bermukim di beberapa daerah di pulau tersebut, untuk mengembangkan ajarannya. Ulama-
ulama Shufi yang sangat berpengaruh di Sumatera. Antara lain;
Syekh Hamzah Pansuri
Syekh Syamsuddin bin abdillah As-Sumatraniy
Syekh Abdur Rauf bin Ali Al-Fansuri
Syekh Abdus Shamad Al-Falimbani
Perkembangan Tasawuf di Pulau Kalimantan
Perkembangan tasawuf di Kalimantan, sama halnya di pulau lain di Nusantara, dimana ulama
yang bermukim di sana, Salah seorang Shufi yang terkemuka di Kalimantan Barat adalah
Syekh Ahmad Khatib As-Sambasi. Kemudian kita meninjau lagi perkembangan tasawuf di
Kalimantan Selatan; antara lain dikembangkan oleh Syekh Muhammad Nafis bin Idris bin
Husein Al-Banjari.Ulama-ulama inilah yang membekali Ilmu Tasawuf yang sangat luas kepada
Syekh Muhammad Nafis, sehingga ia mendapatkan pengakuan yang tinggi oleh masyarakat
luas di kalimantan selatan, dengan gelar Al-‘Alimul ‘Allamah Wal Fahhamah.
Perkembangan Tasawuf di Pulau Sulawesi
Perkembangan tasawuf di Sulawesi, tidak jauh berbeda dengan keadaan di pulau lain, dimana
ajaran tasawuf yang diterimanya, ada yang bercorak Sunni dan ada pula yang bercorak Falsafi.
Dalam pembahasan ini, penulis mengemukakan salah seorang Ulama tasawuf dari kesekian
banyak ulama’ yang menekuni ilmu tersebut. Ulama yang dimaksudkan itu adalah Syekh Tajul
Khalwati Al-Makassari; lahir 8 Syawal1036 H. (3 Juli 1629 M.) Ia termasuk penganut ajaran
tasawuf yang beraliran sunni, yang bermukim di Goa (Sulawesi Selatan).
Karakteristik Tasawuf (Islam)
 Lebih cenderung pada prilaku atau moral keagamaan daripada pemikiran.
 Banyak dikembangkan oleh kaum salaf.
 Termotivasi untuk membersihkan jiwa yang lebih berorientasi pada aspek dalam
yaitu cara hidup yang lebih mengutamakan rasa,dan lebih mementingkan
keagungan tuhan dan bebas dari egoisme.
 Hakikat bertasawuf adalah kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian agar
selalu dekat dengan Allah.
 Tasawuf berazaskan kezuhudan sebagaimana yang dipraktekkan oleh Nabi Saw,
dan sebagian besar dari kalangan sahabat dan tabi’in. Kezuhudan ini merupakan
implementasi dari nash-nash al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi Saw yang
berorientasi akhirat dan berusaha untuk menjuhkan diri dari kesenangan duniawi
yang berlebihan yang bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakkal kepada Allah
Swt, takut terhadap ancaman-Nya, mengharap rahmat dan ampunan dari-Nya.
Tingkatan Tasawuf
 1. Tingkatan zuhud, misalnya (yang banyak diklaim sebagai awal beranjaknya tasawuf), telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 77 yang artinya: “Katakanlah kesenangan di dunia ini
hanya sementara, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa”.
 2. Tingkatan takwa berlandaskan pada firman Allah pada surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:
“Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa
di antara kamu”.
 3. Tingkatan tawakal, menurut para sufi, berlandaskan pada firman-firman Allah antara lain surat At-
Thalaq ayat 3 yang artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan
(keperluan)nya”;
 4. Tingkatan syukur antara lain berlandaskan kepada firman Allah surat Ibrahim ayat 7 yang artinya:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu”.
 5. Tingkatan sabar berlandaskan pada firman Allah surat Al-Mu’minun ayat 55 yang artinya: “Maka
bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu
dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi”.
 6. Tingkatan rida berdasarkan pada firman Allah surat Al-Maidah ayat 119 yang artinya: “Allah rida
terhadap mereka, dan mereka pun rida terhadap-Nya”.
Esensi Tasawuf
Tasawuf pada dasarnya merupakan praktek kelakuan yang
membicarakan tentang moral dan beberapa resep mujarab agar manusia
bisa berbudi luhur. Jika pelaku tasawuf sebenarnya menginginkan jiwa
(nafs) mereka bisa terhindar dari sifat-sifat cacat seorang hamba,
termasuk maksiat dan menyekutukan Allah; dan juga dari sifat-sifat
tercela lain seperti takabbur, marah, iri, dengki, dan berbagai akhlak
kotor lainnya; maka di sisi lain, seorang sufi harus bisa menghiasi
dirinya dengan perilaku terpuji seperti kemampuan memimpin yang
memadai, kaya diri agar bisa membantu orang lain (sosial
entrepreneur), berpendidikan tinggi, dan menjadi bagian penting dari
negara Islam yang paling maju di dunia,”
 Islam mengajari bisnis (teori)
o 9 pintu rezeki ada di perniagaan
o Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah
o Sosial entrepreneur (zakat, nafkah, sedekah, hibah, beasiswa, dsb)
 Nabi Muhammad adalah pebisnis (teladan sejarah)
Prakteknya ?
o Bagaimana etika dan kejujuran kita dalam berbisnis?
o Bagaimana kita memandang materi dan kekayaan?
o Bagaimana etos kerja kita (berapa lama kita bekerja dalam waktu seminggu?)
o Bagaimana menyeimbangkan antara kebutuhan Akhirat dan dunia?
 Perbandingan agama dan budaya lain:
o Etika protestan yang menginspirasi kapitalisme modern (Max Weber dalam The Protestant Ethic and the Spirit
of Capitalism: 1930)
o ‘Time is Money > Kaya itu ibadah
o Calvinisme menekankan moral tentang penyelamatan diri melalui aktivitas ekonomi duniawi dan menjadi
entrepreneur kapitalis.
o “Lebih baik saya membaca buku di perpustakaan daripada saya diam di gereja” (Thomas Jefferson)
 Islam menganjurkan kita untuk kaya atau setidaknya bisa menjadi orang yang bisa
membantu umat lain.
 Pengembangan SDM, infrastruktur, riset dan teknologi, politik, sosial, budaya,
perekonomian dan lingkungan.
 Memperbanyak kuantitas pemeluk Islam atau kualitas umat? (redefinisi konsep
KB-keluarga berencana)
 Mempersempit kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
 Negara Islam harus menjadi negara dengan perekonomian maju dan berkembang.
 Identitas sosial yang mencerminkan giat bekerja dalam mencari nafkah di dunia
tetapi tidak melupakan aktivitas keagamaan sebagai tuntunan tarekatnya.
 Wara’ dipahami sebagai motivasi kerja hanya untuk beribadah mencari ridho
Tuhan dan tidak terjerumus dengan kehidupan yang dilarang agama seperti
menganggur, berangan-angan panjang dengan mimpi meraih dunia tanpa bekerja.
 Tasawuf sebagai praktek etika dan proses pembangunan prestasi global umat
Islam.
“It’s good for a religious person to
work hard, to save, to invest in the
community.”

More Related Content

Similar to STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt

Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfaniRisal Fahmi
 
PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...
PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...
PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...Arafah Pramasto, S.Pd.
 
tasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxtasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxinisagiat
 
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMateri Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMayArkoun
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawufudajamil
 
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Dedy Irawan
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufroffiq
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdfZukét Printing
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxZukét Printing
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamSD Negeri Sempu
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamSD Negeri Sempu
 

Similar to STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt (20)

Mengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docx
Mengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docxMengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docx
Mengenal Tokoh tasawuf indonesia dari masa kemasa.docx
 
Ahlaq tasawuf
Ahlaq tasawufAhlaq tasawuf
Ahlaq tasawuf
 
Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfani
 
Konsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar TasawufKonsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar Tasawuf
 
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...
PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...
PENGARUH SOSIAL-POLITIK DAN INTELEKTUAL DALAM PEMBENTUKAN NEO-SUFISME IMAM AL...
 
tasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxtasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptx
 
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docxRPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
 
Tasawuf Akhlaki
Tasawuf AkhlakiTasawuf Akhlaki
Tasawuf Akhlaki
 
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMateri Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
 
Aliran asy'ariah
Aliran asy'ariahAliran asy'ariah
Aliran asy'ariah
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
 
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawuf
 
islam dan tasawuf
islam dan tasawufislam dan tasawuf
islam dan tasawuf
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islam
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islam
 

STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt

  • 2. Pengantar....  Tasawuf merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan umat Islam.  Tasawuf merupakan unsur spiritual dari ajaran Islam yang menyebabkan kehidupan lebih “bermakna”.  Tasawuf memang belum terdefinisikan secara tegas dimasa awal kelahiran Islam. Namun, indikasi adanya tasawuf sudah dirasakan sejak zaman Nabi.  Tasawuf berkembang setelah Islam tersebar ke berbagai pelosok dunia, bahkan kemudian menjadi (salah satu) unsur yang dominan dalam Islam.
  • 4.  Tasawuf atau Sufisme berasal dari bahasa Arab.  Tasawuf memiliki banyak pengertian sesuai dengan asal-usul kata tersebut antara lain:  Shafa (Suci) > Disebut shafa (suci) karena kesucian batin sufi dan kebersihan tindakannya.  Shaff (Barisan) > Karena para sufi memiliki iman yang kuat, jiwa yang bersih, dan senantiasa memilih barisan terdepan dalam shalat berjamaah.  Shaufanah > Yakni sejenis buah-buahan kecil berbulu yang banyak tumbuh di padang pasir jazirah Arabia.  Shuffah (Serambi tampak duduk) > Yakni shufah masjid nabawi di madinah yang disediakan bagi para tunawisma dan kalangan muhajirin di masa Rasulullah.  Shafwah (Yang terpilih atau terbaik) > Sufi adalah orang yang terpilih diantara hamba- hamba Allah SWT .  Shuf (Bulu Domba) > Karena para sufi memakai pakaian dari bulu domba yang kasar, sebagai lambang kerendahan hati, untuk menghindari sikap sombong di samping untuk menerangkan jiwa serta meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi.
  • 5. Zakaria Al-Anshari > Tasawuf sebagai cara menyucikan diri, meningkatkan akhlak, dan membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi. Al-Junaidi > Tasawuf adalah keluar dari budi yang tercela dan masukkepada budi yang terpuji. Ibnu Khaldun > Tasawuf sebagai ilmu yang memberi perhatian pada usaha menjaga tata krama bersama Allah secara dzahir dan batin. Tasawuf dapat berarti sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas, manusia sebagai makhluk yang harus berjuang,dan manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Makna Istilah....
  • 6. Dua hal pokok tentang tasawuf yang disepakati semua pihak yaitu : 1. Kesucian jiwa untuk menghadap Allah SWT sebagai Zat yang Maha Suci. 2. Upaya pendekatan diri secara individual kepada-Nya. Kedua pokok tasawuf itu mengacu pada pesan dalam Al- Qur’an : “Sesungguhnya beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman) dan mengingat nama tuhannya, lalu dia shalat”. (QS. Al-A’la / 87: 14-15)
  • 7. Asal-Usul Tasawuf  Kelahiran tasawuf memiliki banyak versi. Secara historis, yang pertama kali menggunakan istilah tasawuf adalah seorang zahid (asketic) yang bernama Abu Hasyim Al-Kufi dari Irak (w.150 H).  Ada anggapan bahwa lahirnya ilmu tasawuf bukan bersamaan dengan lahirnya Islam, tetapi lahirnya tasawuf itu merupakan perpaduan dari bebagai ajaran agama.  Tasawuf atau sufisme itu lahir dari agama Islam sendiri. Hal ini bisa dlihat dari ayat Al-Qur’an maupun Hadits tentang ajaran tasawuf. Dalam surat Al-Baqarah: 115 dijelaskan, “Dan kepunyaan Allah-lah arah timur dan barat, maka kemanapun kalian mengarahkan (wajah kalian), di situ ada wajah Allah”.  Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari juga disebutkan hal serupa, yang artinya “Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta, jka ia medekati-Ku sehasta, niscaya Aku akan mendekatinya sedepa, dan jika ia mendekati-Ku datang dengan berjalan, niscaya Aku akan mendatanginya dengan berlari”.
  • 8.  Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakan paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah, khususnya orang-orang Islam di daerah Irak dan Iran sekitar abad 8 M. Mereka sebelumnya merupakan orang-orang yang memeluk agama non Islam atau menganut paham- paham tertentu dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan.  Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal-usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad. Berasal dari kata (suffa), dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad.  Secara historis, tasawuf telah mengalami banyak perkembangan melalui beberapa tahap sejak pertumbuhannya hingga sekarang. Pada sejarah umat Islam, ada peristiwa tragis, yaitu terbunuhnya khalifah Usman bin Affan. Dari peristiwa itu, terjadi kekacauan dan kemerosotan akhlak. Akhirnya para ulama’ dan para sahabat yang masih ada, berpikir dan berikhtiar untuk membangkitkan kembali ajaran Islam, mengenai hidup zuhud dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi awal timbulnya benih tasawuf yang paling awal.
  • 9. Sejarah Perkembangan Tasawuf  1. Pada masa awal era Islam dakwah kepada tasawuf itu belum diperlukan, karena pada era itu, semua orang adalah ahli takwa, wara’ dan ahli ibadah. Mereka semua berlomba mengikuti dan meneladani Rasulullah dalam setiap aspek. Oleh karena itu, mereka belum membutuhkan tasawuf karena segala sesuatunya didasarkan pada perkataan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah.  2.Pada masa Sahabat dan Tabi’in sudah menggunakan tasawuf, tetapi belum mengggunakan istilah tasawuf, karena para sahabat dan tabiin merupakan sufi yang sesungguhnya. Tasawuf merupakan sifat-sifat umum yang terdapat pada hampir seluruh sahabat Nabi tanpa terkecuali dan adanya perasaan takut dan cintanya mereka kepada Allah dan Rasulullah melebihi dirinya sendiri.  3.Setelah masa Sahabat dan Tabiin beragam bangsa mulai memeluk Islam. Bidang ilmu pengetahuan semakin meluas dan terspesialisasi, muncullah ilmu fiqih, ilmu tauhid, ilmu hadits, ilmu ushul fiqih, ilmu faraid dan ilmu-ilmu lainnya.  4.Setelah fase tersebut pengaruh spiritual Islam sedikit demi sedikit melemah. Manusia mulai lupa akan kewajibannya kepada Allah, sehingga ahli uhud terdorong untuk mengkodifikasikan ilmu tasawuf serta menerangkan kemuliaan dan keutamaannya di antara ilmu-ilmu lainnya. Mulai dari fase inilah ilmu tasawuf berkembang.
  • 10. * Abad I dan II Hijriyah Pada tahap ini, tasawuf masih berupa zuhud. Yaitu ketika sekelompok kaum muslim memusatkan perhatian dan memprioritaskan hidupnya pada pelaksanaan ibadah untuk mengejar kepentingan akhirat. Tokohnya antara lain: Al-Hasan Al-Bashri (w. 110 H) & Rabi’ah Al-Adawiyah (w. 185 H). * Abad III dan IV Hijriyah Pada fase ini berdiri lembaga pendididkan yang khusus mengajarkan pendidikan cara hidup sufisik dalam bentuk tarekat. Kemudian dari beberapa tokoh lain muncul istilah fana`, ittihad dan hulul. Fana adalah suatu kondisi dimana seorang sufi kehilangan kesadaran terhadap hal-hal fisik (al-hissiyat). Ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa bersatu dengan Allah sehingga masing- masing bisa memanggil dengan kata aku (ana). Hulul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang dipilih. Tokoh-tokohnya adalah: Abu Yazid Al-Busthami (w.261 H) & Al-Hallaj (w. 309 H).
  • 11. * Abad V Hijriyah Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli yaitu al-Qur`an dan al-Hadits atau yang sering disebut dengan tasawuf sunny yakni tasawuf yang sesuai dengan tradisi (sunnah) Nabi dan para sahabatnya.Tokoh tasawuf pada fase ini adalah: Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H), Syaikh Ahmad Al-Rifa’i (w. 570 H), Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani (w. 651 H). * Abad VI Hijriyah Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafi yakni tasawuf yang memadukan antara rasa (dzauq) dan rasio (akal), tasawuf bercampur dengan filsafat terutama filsafat Yunani. Pengalaman–pengalaman yang diklaim sebagai persatuan antara Tuhan dan hamba kemudian diteorisasikan dalam bentuk pemikiran seperti konsep wahdah al-wujud yakni bahwa wujud yang sebenarnya adalah Allah sedangkan selain Allah hanya gambar yang bisa hilang dan sekedar sangkaan dan khayalan. Dalam aliran ini para sufi lebih mengarahkan tasawuf pada “kebersatuan” dengan Allah. Perhatian mereka sangat tertuju pada aspek ini, sedangkan aspek praktik nyaris terabaikan. Para tokohnya antara lain: Muhyiddin Ibn Arabi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu ‘Arabi ( 560 – 638 H) dengan konsep Wahdah al-Wujud-nya dan Al-Syuhrawardi Al-Maqtul (549 – 587 H) dengan konsep Isyraqiyah-nya.
  • 12. Di Indonesia....  Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah yang dibawa oleh para pedagang dari luar, termasuk dari Arab.  Kemudian Islam di Indonesia mengalami pasang surut seolah-olah menghilang beberapa abad lamanya. Tetapi, pada abad ke-11 M, Islam menampakkan kekuasaannya lagi di Indonesia lewat paham Syi’ah, kemudian pada abad ke-13 berubah lagi menjadi aliran Syafi’iyah.  Muncul pertanyaan, kapan tasawuf masuk ke Indonesia? Di Indonesia, tasawuf muncul dalam bentuk Tarekat, misalnya Tarekat Qadiriyah berasal dari Baghdad, Naqsabandiyah dari Turkistan, dan Sattariyah dari Makkah,
  • 13. Perkembangan Tasawuf di Pulau Jawa Di akhir abad ke XV Masehi, tepatnya pada tahun 1479 M, berdirilah kerajaan Islam yang pertama di pulau Jawa (di Demak, Jawa Tengah), dengan rajanya yang pertama adalah Raden Patah, maka tercatat dalam sejarah bahwa semenjak itu pula tersebarnya ajaran tasawuf. Penyebaran agama Islam di pulau Jawa, tidak terlepas dari usaha para wali yang dikenal dengan nama “Wali Songo”, dengan menggunakan pendekatan mistik, yang di dalamnya diisi ajaran tasawuf. Perkembangan Tasawuf di Pulau Sumatera Perkembangan tasawuf di Sumatera, tidak terlepas dari upaya maksimal para ulama Shufi yang bermukim di beberapa daerah di pulau tersebut, untuk mengembangkan ajarannya. Ulama- ulama Shufi yang sangat berpengaruh di Sumatera. Antara lain; Syekh Hamzah Pansuri Syekh Syamsuddin bin abdillah As-Sumatraniy Syekh Abdur Rauf bin Ali Al-Fansuri Syekh Abdus Shamad Al-Falimbani
  • 14. Perkembangan Tasawuf di Pulau Kalimantan Perkembangan tasawuf di Kalimantan, sama halnya di pulau lain di Nusantara, dimana ulama yang bermukim di sana, Salah seorang Shufi yang terkemuka di Kalimantan Barat adalah Syekh Ahmad Khatib As-Sambasi. Kemudian kita meninjau lagi perkembangan tasawuf di Kalimantan Selatan; antara lain dikembangkan oleh Syekh Muhammad Nafis bin Idris bin Husein Al-Banjari.Ulama-ulama inilah yang membekali Ilmu Tasawuf yang sangat luas kepada Syekh Muhammad Nafis, sehingga ia mendapatkan pengakuan yang tinggi oleh masyarakat luas di kalimantan selatan, dengan gelar Al-‘Alimul ‘Allamah Wal Fahhamah. Perkembangan Tasawuf di Pulau Sulawesi Perkembangan tasawuf di Sulawesi, tidak jauh berbeda dengan keadaan di pulau lain, dimana ajaran tasawuf yang diterimanya, ada yang bercorak Sunni dan ada pula yang bercorak Falsafi. Dalam pembahasan ini, penulis mengemukakan salah seorang Ulama tasawuf dari kesekian banyak ulama’ yang menekuni ilmu tersebut. Ulama yang dimaksudkan itu adalah Syekh Tajul Khalwati Al-Makassari; lahir 8 Syawal1036 H. (3 Juli 1629 M.) Ia termasuk penganut ajaran tasawuf yang beraliran sunni, yang bermukim di Goa (Sulawesi Selatan).
  • 15. Karakteristik Tasawuf (Islam)  Lebih cenderung pada prilaku atau moral keagamaan daripada pemikiran.  Banyak dikembangkan oleh kaum salaf.  Termotivasi untuk membersihkan jiwa yang lebih berorientasi pada aspek dalam yaitu cara hidup yang lebih mengutamakan rasa,dan lebih mementingkan keagungan tuhan dan bebas dari egoisme.  Hakikat bertasawuf adalah kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian agar selalu dekat dengan Allah.  Tasawuf berazaskan kezuhudan sebagaimana yang dipraktekkan oleh Nabi Saw, dan sebagian besar dari kalangan sahabat dan tabi’in. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari nash-nash al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi Saw yang berorientasi akhirat dan berusaha untuk menjuhkan diri dari kesenangan duniawi yang berlebihan yang bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakkal kepada Allah Swt, takut terhadap ancaman-Nya, mengharap rahmat dan ampunan dari-Nya.
  • 16. Tingkatan Tasawuf  1. Tingkatan zuhud, misalnya (yang banyak diklaim sebagai awal beranjaknya tasawuf), telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 77 yang artinya: “Katakanlah kesenangan di dunia ini hanya sementara, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa”.  2. Tingkatan takwa berlandaskan pada firman Allah pada surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya: “Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu”.  3. Tingkatan tawakal, menurut para sufi, berlandaskan pada firman-firman Allah antara lain surat At- Thalaq ayat 3 yang artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan (keperluan)nya”;  4. Tingkatan syukur antara lain berlandaskan kepada firman Allah surat Ibrahim ayat 7 yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu”.  5. Tingkatan sabar berlandaskan pada firman Allah surat Al-Mu’minun ayat 55 yang artinya: “Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi”.  6. Tingkatan rida berdasarkan pada firman Allah surat Al-Maidah ayat 119 yang artinya: “Allah rida terhadap mereka, dan mereka pun rida terhadap-Nya”.
  • 17.
  • 18. Esensi Tasawuf Tasawuf pada dasarnya merupakan praktek kelakuan yang membicarakan tentang moral dan beberapa resep mujarab agar manusia bisa berbudi luhur. Jika pelaku tasawuf sebenarnya menginginkan jiwa (nafs) mereka bisa terhindar dari sifat-sifat cacat seorang hamba, termasuk maksiat dan menyekutukan Allah; dan juga dari sifat-sifat tercela lain seperti takabbur, marah, iri, dengki, dan berbagai akhlak kotor lainnya; maka di sisi lain, seorang sufi harus bisa menghiasi dirinya dengan perilaku terpuji seperti kemampuan memimpin yang memadai, kaya diri agar bisa membantu orang lain (sosial entrepreneur), berpendidikan tinggi, dan menjadi bagian penting dari negara Islam yang paling maju di dunia,”
  • 19.  Islam mengajari bisnis (teori) o 9 pintu rezeki ada di perniagaan o Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah o Sosial entrepreneur (zakat, nafkah, sedekah, hibah, beasiswa, dsb)  Nabi Muhammad adalah pebisnis (teladan sejarah) Prakteknya ? o Bagaimana etika dan kejujuran kita dalam berbisnis? o Bagaimana kita memandang materi dan kekayaan? o Bagaimana etos kerja kita (berapa lama kita bekerja dalam waktu seminggu?) o Bagaimana menyeimbangkan antara kebutuhan Akhirat dan dunia?  Perbandingan agama dan budaya lain: o Etika protestan yang menginspirasi kapitalisme modern (Max Weber dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism: 1930) o ‘Time is Money > Kaya itu ibadah o Calvinisme menekankan moral tentang penyelamatan diri melalui aktivitas ekonomi duniawi dan menjadi entrepreneur kapitalis. o “Lebih baik saya membaca buku di perpustakaan daripada saya diam di gereja” (Thomas Jefferson)
  • 20.  Islam menganjurkan kita untuk kaya atau setidaknya bisa menjadi orang yang bisa membantu umat lain.  Pengembangan SDM, infrastruktur, riset dan teknologi, politik, sosial, budaya, perekonomian dan lingkungan.  Memperbanyak kuantitas pemeluk Islam atau kualitas umat? (redefinisi konsep KB-keluarga berencana)  Mempersempit kesenjangan antara yang kaya dan miskin.  Negara Islam harus menjadi negara dengan perekonomian maju dan berkembang.  Identitas sosial yang mencerminkan giat bekerja dalam mencari nafkah di dunia tetapi tidak melupakan aktivitas keagamaan sebagai tuntunan tarekatnya.  Wara’ dipahami sebagai motivasi kerja hanya untuk beribadah mencari ridho Tuhan dan tidak terjerumus dengan kehidupan yang dilarang agama seperti menganggur, berangan-angan panjang dengan mimpi meraih dunia tanpa bekerja.  Tasawuf sebagai praktek etika dan proses pembangunan prestasi global umat Islam.
  • 21. “It’s good for a religious person to work hard, to save, to invest in the community.”