Modul ini membahas tentang desain sistem dalam rekayasa perangkat lunak. Ia menjelaskan definisi desain sistem sebagai tahapan setelah analisis sistem untuk mendefinisikan kebutuhan fungsional dan mempersiapkan implementasi. Modul ini juga menjelaskan alat bantu desain sistem seperti aliran sistem informasi, context diagram, dan data flow diagram beserta fungsi dan aturan pembuatannya. Terakhir, modul ini menjelaskan tentang mock up sebagai
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
DESAIN SISTEM
1. MODUL
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
“DESAIN SISTEM”
Dosen Pengampu
Hendrik Setyo Utomo.ST,MMSI
Oleh
Ahmad fauzi
2001301065
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT PELAIHARI
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas modul yang berjudul Rekayasa perangkat
lunak ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari modul ini adalah
untuk memenuhi tugas pak Hendrik Setyo Utomo. ST,MMSI pada prodi rekayasa
perangkat lunak. Selain itu, modul ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang isntallasi linux ubuntu bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya
mengucapkan terima kasih kepada pak pak Hendrik Setyo Utomo. ST,MMSI, Selaku
dosen pengampu rekayasa perangkat lunak yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan modul ini.Saya
menyadari, modul yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan modul ini.
Balangan, Maret 2021
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II ISI ....................................................................................................2
a. Definisi desain system ......................................................................................... 2
b. Tool desain system .............................................................................................. 2
c. Mock up.............................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................6
Kesimpulan...................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................7
4. 1
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan sebelum menjelaskan inti materi. Modul ini berkaitan
dengan rekayasa perangkat lunak (RPL) atau software engineering. Bab ini menjelaskan tentang
hal-hal sebagai berikut :
a. Definisi desain system
b. Tool desain system
c. Mock up
Setelah membaca bab ini, Pembaca diharapkan memahami pengertian bidang rekayasa perangkat
lunak dan istilah-istilah yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
5. 2
BAB II ISI
A. Definisi desain system
Desain sistem merupakan tahap lanjutan dari pengembangan sistem setelah analisis sistem.
Beberapa ahli mendefinisikan desain sistem dengan pengertian sebagai berikut.
Menurut Robert J Verzello/John Reuter III desain sistem adalah tahap setelah analisis
dari siklus pengembangan sistem; pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
dan persiapan untuk rancang bangun implementasi; Menggambarkan bagaimana suatu
sistem dibentuk.
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski desain sistem dapat di definiskan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen
yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Menurut George M. Scott desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga
setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah
ditetapkan pada tahap akhir analisis sistem.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat diartikan bahwa desain sistem adalah:
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
Persiapan untuk rancang bangun implementasi
Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk
Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem
B. Tool desain system
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
ASI (Aliran Sistem Informasi)
Context Diagram
DFD (Data Flow Diagram)
1. Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada
suatu sistem.Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau
tidak, masih manual atau komputerisasi.Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu
adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan
akurat serta keputusan yang lebih baik.
6. 3
2. Context Diagram
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu
organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal
entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem.
Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan
dikembangkan.
3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras,
lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan
pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan
atau dikembangkan.
Aturan dalam pembuatan DFD
1. Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
2. Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
3. Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
4. Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
5. Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
6. Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
1. Mulai dari yang umum sampai yang detail
2. Jabarkan setiap proses
3. Pelihara konsistensi antar proses
4. Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
5. Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
1. Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
2. Buat diagram level 0
3. Buat diagram level1 (diagram detail)
4. Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.
Cara pembuatan DFD
1. Identifikasi semua external entity dalam sistem
2. Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
3. Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.
7. 4
Kelebihan dan Kekurangan DFD (vs IDEF0 dan Flowchart)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan jenis dari sebuah pemodelan proses atau kerja yang
dikerjakan pada sistem tersebut (whitten, et al, 2007). dengan kata lain DFD adalah metode yang
menggambarkan aliran data melalui sistem informasi dan aktivitas atau proses yang dilakukan
oleh sistem tersebut. dengan DFD pemakai dapat memvisualisasikan bagaimana sebuah sistem
bekerja, apa yang akan dibangun oleh sistem, dan bagaimana sistem akan diimplementasikan.
Berikut kelebihan dan kekurangan Data Flow
Diagram (DFD) jika dibandingkan dengan IDEF0 dan Flowchart:
- Kelebihan DFD:
1. Menggambarkan aliran data yang dibutuhkan oleh perusahaan secara mendetail sehingga
akan memudahkan perusahaan dalam melakukan perancangan sistem informasi
perusahaan.
2. Mampu mengefisiensikan sumber daya dalam hal teknologi informasi perusahaan dengan
mengintegrasikan kebutuhan data dari level atas hingga level yang paling bawah.
3. Database perusahaan sebagai dokumentasi yang memudahkan perusahaan untuk
melakukan pengarsipan dan pembuatan laporan perusahaan
4. Perusahaan memiliki standardisasi dan regulasi dalam hal penyimpanan dan penggunaan
data.
5. DFD dapat cocok digunakan oleh system analyst dan system designer/builder karena
DFD dapat menyatakan data storage dan entitas sehingga membuat informasi lebih siap
ke tahap pengembangan
- Kekurangan DFD:
1. DFD hanya menggambarkan aliran data tanpa menyertakan aliran fisik yang terjadi. hal
ini akan berpotensi akan adanya kondisi redundansi data pada sistem.
2. jumlah proses bisnis pada tiap level setelah conteks diagram berjumlah 2-7 hal ini
mempertimbangkan kemampuan analisis manusia yang tidak akan sanggup bekerja
dengan efektif jika terdapat lebih dari 7 proses, sedangkan pada nyatanya lebih dari 7
proses dapat saja terjadi.
3. Pada DFD tidak terdapat penjelasan mengenai mekanisme dan control yang menjalankan
proses tersebut. sedangkan pada iDEF0 dan flowchart ada.
8. 5
C. mock up
1. Pengertian
Mock up merupakan ujung tombak pada presentasi desain. Adanya mockup desain website
ini diperlukan guna meyakinkan Anda ketika akan membuat website dengan desain custom.
Melalui mock up, Anda dapat melihat visualisasi calon website Anda secara nyata sehingga
Anda dapat memberikan masukan kepada desainer jika tampilan mock up dirasa belum sesuai
dengan permintaan sebelumnya. Oleh karena itu, tak heran jika mock up merupakan bagian
penting dari pembuatan website dengan desain custom.
Mock up selain disebut sebagai visualisasi sebuah konsep desain, bisa juga disebut sebagai
gambaran nyata rancangan produk, atau preview sebuah ide yang terlihat seperti wujud aslinya.
Anda bisa melihat seperti apa preview dari rancangan halaman web yang akan dibuat. Hal ini
akan persis seperti aslinya, hanya saja masih belum memakai aplikasi web dan ini dalam bentuk
layout.
Mock up ini sendiri bisa dibuat dengan cara manual dengan mengandalkan kertas, cat warna,
dan pena. Akan tetapi, juga bisa dibuat secara lebih modern dengan mengandalkan aplikasi
seperti CorelDraw, Adobe Photoshop, Marcomedia Freehand, Adobe Illustrator, dan sebagainya.
Bahkan, bisa juga memakai aplikasi khusus untuk mock up desain website.
Web designer yang sudah berpengalaman akan menampilkan gambaran visual seperti konsep asli
desain web, sehingga ini akan memberi kemudahan untuk Anda. Anda tak akan kesulitan lagi
untuk membayangkan seperti apa konsep halaman web yang Anda pesan dan inginkan.
2. Fungsi
Media presentasi proyek desain web.
Menampilkan konsep desain yang akan ditawarkan, seakan-akan nyata.
Pedoman teknis untuk merancang halaman web.
Kontrol agar display desain yang dibuat tak melenceng dari rencana awal.
Memudahkan Anda mendapat gambaran konsep web
9. 6
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Modul pembelajaran rekayasa perangkat lunak dengan menerapkan strategi belajar mandiri
didasarkan pada modul yang diberikan oleh dosen pengajar. Modul pembelajaran rekayasa
perangkat lunak dengan menerapkan strategi belajar mandiri dinilai efektif sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa semsetar 2 TI. Kesimpulan dibuktikan dengan data Yang saya
peroleh dari berbagai sumber.