Telur memiliki berbagai jenis seperti telur ayam, bebek, dan puyuh. Telur terdiri dari kerabang, putih, dan kuning telur yang memiliki komposisi protein, lemak, air, dan abu yang berbeda. Telur memiliki sifat fungsional seperti daya koagulasi, buih, emulsi, kontrol kristalisasi, dan pemberi warna. Mutu telur dapat berkurang akibat penguapan, aktivitas mikroba, dan kerusakan bakter
5. KOMPOSISI KIMIA
Kuning telur (31%)
Putih telur (58%)
11.00%
0.80%
2.00%
48.00%
Air
88.00%
17.50%
Protein
Lemak
Abu
6. Fakta tentang Telur
• Terdapat 6-7 gr protein dalam 1 butir telur
• Mengandung 6 gr lemak mudah cerna
• Jumlah asam lemak tidak jenuh pada telur
jauh lebih banyak dibanding produk hewani
lainnya
• Mengandung semua vitamin, kecuali vit.C
• Kuning telur mengandung kolesterol cukup
tinggi
7. SIFAT FUNGSIONAL
Adalah sekumpulan sifat dari pangan yang mempengaruhi penggunaannya
Daya Koagulasi
Daya Buih (Foaming)
Daya Emulsi
Kontrol Kristalisasi
Pemberi Warna
8. SIFAT FUNGSIONAL
Adalah sekumpulan sifat dari pangan yang mempengaruhi penggunaannya
Daya Koagulasi
• Ditandai dgn kelarutan / berubahnya bentuk
cairan (sol) padatan (gel)
• Penyebab:
panas, mekanik, asam, basa, garam, pereaksi
garam
Daya Buih
• Buih = bentuk dispersi koloida gas dalam cairan
• Semakin byk udara yg terperangkap
busa, semakin kaku dan kehilangan sifat aslinya
• Kestabilan buih ditentukan oleh kandungan
ovomusin
9. SIFAT FUNGSIONAL
Adalah sekumpulan sifat dari pangan yang mempengaruhi penggunaannya
Daya Emulsi
•Emulsi = campuran dua jenis cairan yang secara normal tidak dapat
tercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase
pendispersi
•Kuning telur : emulsi minyak dalam air
•Kuning telur mengandung bagian yang bersifat surface active, yaitu
lesitin, kolesterol dan lesitoprotein
•Lesitin mendukung terbentuknya emulsi minyak dalam air
(o/w), kolesterol membentuk emulsi air dalam minyak (w/o)
10. SIFAT FUNGSIONAL
Adalah sekumpulan sifat dari pangan yang mempengaruhi penggunaannya
Kontrol Kristalisasi
Pemberi Warna
•Penambahan albumin dalam
larutan gula dapat
mencegah terbentuknya
kristal gula
•Diperlukan untuk
pembentukan gulagula, sehingga di mulut terasa
manis, halus dan basah
•Pigmen kuning :
xantofil, lutein, beta
karoten, kriptoxantin
•Dimanfaatkan dalam
pembuatan baked
product, es krim, custard, saus
16. Kerusakan telur akibat bakteri
Red-rots
Green-rots / Sour-rots
• Warna kemerahan kuning
telur
• Deteksi dgn peneropongan
• Albumen encer, warna
keabuan diselimuti warna
kemerahan
• Penyebab : Pseudomonas
• Albumen
encer, berserabut, tampak
berwarna hijau
• Kuning telur diselimuti
bintik2 warna pink atau
putih dan mengeras seperti
telah dimasak
• Membran vitelin
menebal, berwarna putih
atau kadang hitam
• Penyebab : Pseudomonas
yang mengontaminasi saat
ditelurkan, dipercepat oleh
kotoran yang menempel
Black-rots
• Ruang udara besar
• Albumen warna coklat
kehijauan, encer
• Kuning telur berwarna
hitam
• Jika dibuka ada bau
busuk, kuning telur liat
seperti karet
• Penyebab : Alcaligenes
17. Penanganan Telur
Pembersihan kotoran dari kulit telur
Pendinginan suhu 50-60° F, Rh 75-80%
Pelapisan kulit telur dengan minyak
Pemanasan pada suhu 60° C
18. Referensi
Muchtadi, Tien dan Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Ilmu
Pengetahuan Bahan Pangan. Depdikbud DIKTI Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Minantyo, Hari. 2011. Dasar-dasar Pengolahan Makanan (Food
Product Fundamental). Yogyakarta: Graha Ilmu.