Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemupukan bagi tanaman karet untuk meningkatkan produktivitas. Tanaman karet membutuhkan 16 unsur hara yang terdiri atas 13 unsur hara makro dan mikro untuk pertumbuhan yang optimal, namun banyak petani karet yang belum melakukan pemupukan secara teratur karena keyakinan bahwa tanaman karet dapat tumbuh tanpa pupuk. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis pupuk organik
1. PENDAHULUAN
Karet mempunyai arti penting dalam aspek
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia,
karena merupakan penghasil devisa negara,
tempat tersedianya lapangan kerja bagi penduduk
dan sebagai sumber penghasilan bagi petani karet
terutama pada daerah-daerah sentra produksi
seperti Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan
Barat.
Di beberapa sentra perkebunan karet rakyat
produktivitasnya sangat rendah hanya mencapai
700 s.d 900 liter per hektar per tahun, sementara
produktivitas perkebunan karet yang dikelola oleh
pemerintah mampu mencapai 1.200 s.d 1.400 liter
per hektar per tahun. Banyak permasalahan yang
menyebabkan rendahnya produksi karet rendah,
diataranya yaitu tidak adanya perlakuan pemupu-
kan terhadap tanaman karet.
Ada pendapat yang tidak rasional pada petani
karet yaitu “ Tanpa diberi pupukpun tanaman karet
memberikan hasil “
PUPUK
Tujuan dari pemupukan adalah mengganti
unsur hara yang dikonsumsi oleh tanaman.
Demikian juga dengan tanaman karet, sepertihal-
nya makhluk hidup yang lain butuh makanan yang
dikenal dengan sebutan unsur hara. Unsur hara
tersedia dalam tanah dan juga pupuk, baik itu
pupuk organik maupun pupuk anorganik.
Pupuk organik yaitu pupuk yang terbentuk secara
alami seperti kompos, pupuk kandang, pupuk
hijau, Bokashi.
Pupuk anorganik ialah pupuk kimia yang dibuat
oleh pabrik seperti Urea, SP36, TSP, KCl, NPK
Sesuai dengan hasil penelitian, bahwasanya
setiap tanaman membutuhkan 16 unsur hara, 3
unsur hara yaitu Karbon, Hidrogen, dan Oksigen
diperoleh dari udara. Sedangkan 13 unsur
disediakan tanah.
Agar tanaman tumbuh dengan optimal, maka
dibutuhkan unsur hara atau zat makanan yang
lengkap yang terdiri dari unsur hara makro dan unsur
hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh
tanaman dalam jumlah banyak, sedangkan kebutuh-
an tanaman unsur hara mikro hanya sedikit namun
harus tersedia.
Jenis Unsur Hara Makro Dan Mikro
No Unsur hara makro No Unsur hara mikro
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nitogen
Fosfor
Kalium
Sulfur
Kalsium
Magnesium
(N)
(P)
(K)
(S)
(Ca)
(Mg)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Klor
Mangan
Besi
Tembaga
Seng
Boron
Molibden
(Cl)
(Mn)
(Fe)
(Cu)
(Zn)
(B)
(Mo)
Pupuk makro dibutuhkan oleh tanaman yaitu
untuk :
1. Nitrogen (N), merangsang pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan, khususnya batang, cabang
daun. Kecuali itu nitrogen juga berperan penting
dalam hal pembentukan hijau daun yang
berfungsi sekali dalam proses foto-sintesis.
Fungsi lain ialah membentuk protein, lemak, dan
berbagai persenyawaan organik lainnya.
2. Fosfor (P), berguna untuk merangsang per-
tumbuhan akar, khususnya akar benih dan
tanaman muda. Juga sebagai bahan mentah
untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus
mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan
buah.
3. Kalium (K), membantu pembentukan protein dan
karbohidrat. Kalium juga berperan memperkuat
2. tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak
mudah gugur. Satu hal lagi Kalium sebagai
sumber kekuatan bagi tanaman menghadapi
kekeringan dan penyakit.
4. Kalsium (Ca), bertugas merangsang pembentuk-
an bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman
sekaligus merangsang pembentukan biji.
5. Magnesium (Mg), Magnesium berfungsi untuk
membentuk hijau daun yang sempurna dan
karbohidrat, lemak dan minyak-minyak. Selain itu
Magnesium mempunyai peranan yang penting
dalam transportasi fospat dalam tanaman.
6. Sulfur (S), Sulfur atau belerang berperandalam
pembentukan bintil-bintil akar,. unsur yang
penting dalam beberapa jenis protein seperti
asam amino, membantu pertumbuhan anakan,
dan bagian penting pada tanaman-tanaman
penghasil minyak.
Sedangkan keberadaan pupuk mikro sangat
dibutuhkan oleh tanaman diataranya yaitu untuk :
1. Klor (Cl), memperbaiki dan meninggikan hasil
kering dari tanaman, seperti tembakau, kapas,
kentang, dan tanaman sayuran umumnya. Ia
pun banyak ditemukan dalam air sel semua
bagian tanaman.
2. Mangan (Mn), mempelancar proses asimilasi
juga merupakan komponen penting dalam
berbagai enzim.
3. Besi (Fe), untuk pernapasan tanaman dan
pembentukan hijau daun.
4. Tembaga (Cu), fungsi dari unsur ini baru sedikit
diketahui. Keberadaanya mendorong
terbentuknya hijau daun dan bahan utama
dalam berbagai enzim.
5. Seng (Zn), memberikan dorongan terhadap
pertumbuhan tanaman, karena diduga Zn dapat
berfungsi membentuk hormon tumbuh.
6. Boron (B), unsur ini bertugas sebagai
transportasi kerbohidrat dalam tubuh tanaman,
pengisapan unsur kalsium dan perkembangan
bagian-bagian tanaman yang tumbuh aktif.
Pada tanaman penghasil biji, ia juga
mempunyai pengaruh terhadap sel. Dan yang
paling nyata menaikan mutu tanaman sayuran
dan buah-buahan.
7. Molibden (Mo), Sama dengan tembaga, sampai
sejauh ini masih sedikit diketahui peranannya
bagi tanaman. Tetapi yang sudah diketahui
ialah amat berguna bagi tanaman jeruk dan
sayuran. Untuk tanaman pupuk hijau. Mo
membantu mengikat nitrogen dari udara bebas,
sebab merupakan bagian dari komponen
penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula
akar tanaman pupuk hijau.
JADWAL PEMUPUKAN
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun yaitu
menjelang musim hujan (September) dan akhir
musim kemarau (Maret)
CARA PEMUPUKAN
1. Lakukan pembersihan sekitar tanaman.
2. Dibuat larikan (parit) melingkar tanaman di
bawah ujung tajuk daun sedalam 5-10 cm.
3. Pupuk ditaburkan kedalam larikan sesuai
dengan jumlah yang sudah ditentukan.
4. Larikan ditutup kembali dengan tanah galian
larikan.
Tajuk
Larikan
JUMLAH PUPUK
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun yaitu
menjelang musim hujan (September) dan akhir
musim kemarau (Maret)