Mental Health Awareness dr Dina SpKJ RS Permata.pdf
1. MENTAL HEALTH AWARENESS :
“KELOLA STRESS & BURNOUT SELAMA PANDEMI”
DINA RIANA SUKMA
PSIKIATER RS PERMATA CIREBON
2. • Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan dimana individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuannya sendiri, mampu
mengatasi tekanan, bekerja secara produktif dan memberikan
kontribusi untuk komunitasnya. (UU No. 18 thn 2014 tentang
kesehatan jiwa)
• Kesehatan jiwa terutama menekankan pada kemampuan individu
dalam mengatasi permasalahan/ kebutuhan internal dan
eksternal, termasuk dalam pekerjaan.
3. • Menurut WHO, individu dengan jiwa yang sehat :
• Merasa bahagia dan sehat
• Bersikap positif
• Produktif
• Mampu mengatasi masalah atau stressor dengan baik
• Memberikan kontribusi di komunitasnya
4. • Pandemi berlangsung sejak 17 Maret 2020 sampai saat ini
• Terjadi perubahan dalam semua aspek kehidupan
• Tidak semua individu siap dan dapat berdaptasi dengan situasi ini
• Dampak terhadap ekonomi, sosial dan mental mulai menjadi
masalah
• Masalah gangguan emosional pasca pandemi sudah didepan mata
kita
14. Continuum Mental Health
Mental Illness Languishing Moderately Mentally
Healthy
Complete Mental Health &
Flourishing
DSM/ICD-10 diagnosis of
mental disorder and low
functioning
Low affective well-being
and low functioning
Neither fluorishing of
languishing
High levels of well-being
and high functioning
16. Setiap peristiwa atau kejadian yang
terjadi dalam kehidupan
STRESS ???
Dibedakan atas eustress dan distress
Reaksi pada tubuh, pikiran, dan perilaku sebagai respon
terhadap suatu kejadian
17. JENIS STRES
• Eustres
• Memotivasi untuk menjadi
lebih baik
• Bersemangat
• Meningkatkan
performa/produktivitas.
• Distres
• Menyebabkan timbulnya rasa
cemas/ tidak nyaman
• Produktivitas menurun
• Dapat menimbulkan adanya
gangguan psikiatri
21. GEJALA STRESS (1)
Gejala Kognitif
• Masalah memori
• Sulit konsentrasi
• Penilaian buruk / membuat keputusan yang
buruk
• Berpikir negatif
• Cemas, pikiran tentang hal yang menakutkan
• Kekhawatiran yang cenderung menetap
Gejala Emosional
• Mood labil
• Iritable
• Gelisah, tidak bisa rileks/tenang
• Overwhelmed
• Merasa sendiri atau terisolasi
• Depresi, merasa tidak bahagia
23. TEMPAT KERJA DAN KESEHATAN MENTAL
• WHO → pentingnya kesehatan jiwa dan upaya-upaya pencegahan
masalah kesehatan jiwa (stres) di tempat kerja serta mengatasi stigma,
diskriminasi, dan reintegrasi
• WHO mendefinisikan stres di tempat kerja sebagai pola reaksi psikologis
terhadap berbagai aspek dari beban kerja, organisasi kerja, dan
lingkungan kerja yang dirasakan sangat membebani.
24. • Masalah kesehatan jiwa dapat memengaruhi performa kerja dalam hal
tingkat melakukan kesalahan meningkat, pengambilan keputusan yang
buruk, motivasi menurun, konflik dan ketegangan antar pekerja.
• Stres terkait pekerjaan dan kesehatan mental yang buruk → absen
dalam pekerjaan, disabilitas, pensiun dini.
• Lingkungan kerja yang buruk → perundungan, diskriminasi, dan abuse
terhadap pekerja → meningkatkan risiko stres
25. • Stres di tempat kerja akan memengaruhi pekerja, memicu terjadi
kelelahan, kecemasan, depresi, dan bahkan penyalahgunaan zat.
• Sekitar 30% pekerja mengalami stres di tempat kerja
• Riskesdas 2018 →
• prevalensi depresi 6,1% (usia >15 thn) dan sekitar 9% yang menjalani
terapi.
• Ggn mental emosional : 9,8%
26. • Stressor yang bisa memicu stres terkait pekerjaan
• ketidaknyamanan pekerjaan,
• beban kerja yang tinggi,
• ancaman kekerasan,
• tenggat waktu (deadline) yang tidak realistik,
• rendahnya dukungan dari manajerial (perusahaan), prosedur
komplain yang berbelit-berbelit.
• Monoton
• Komunikasi buruk
• Instruksi tidak jelas, partisipasi rendah
27. GANGGUAN
DEPRESI (1)
• Lima (atau lebih) dari gejala dibawah ini sudah ada selama 2 minggu dan
memperlihatkan perubahan fungsi dari sebelumnya; minimal terdapat 1
gejala (1) mood depresi atau (2) hilangnya minat/ rasa senang
1. Mood depresi sepanjang hari, hampir setiap hari, yang ditunjukkan oleh
baik laporan subyektif (perasaan sedih, kosong, tidak ada harapan) atau
observasi orang lain (terlihat menangis).
2. Secara nyata terdapat menurun minat atas seluruh atau hampir seluruh
rasa senang, aktivitas harian (yang ditandai oleh pernyataan subjektif atau
observasi)
28. GANGGUAN
DEPRESI (2)
3. Kehilangan / peningkatan BB
4. Sulit tidur atau tidur berlebih hampir setiap hari
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (teramati oleh orang
lain, bukan semata-mata perasaan gelisah atau perlambatan yang subjektif)
6. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari
29. GANGGUAN
DEPRESI (3)
7. Perasaan tidak berguna, menyalahkan diri sendiri.
8. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi
9. Pikiran berulang ttg kematian, ttg ide bunuh diri dengan atau tanpa
rencana yang jelas, atau ada usaha bunuh diri atau rencana melakukan
bunuh diri yang jelas
• Gejala-gejala tersebut secara klinis menyebabkan distres dalam melakukan
fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting kehidupannya
30. GANGGUAN
CEMAS
• Terdiri atas ggn panik, gangguan cemas menyeluruh, fobia, agorafobia.
• Kriteria diagnosis gangguan cemas menyeluruh (PPDGJ-3) :
• Menunjukkan cemas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari
selama beberapa minggu sampai beberapa bulan.
• Gejala cemas mencakup unsur berikut:
1. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
konsentrasi)
2. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak bisa rileks)
3. Overaktivitas otonom (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar, sesak
napas, keluhan lambung, pusing, mulut kering)
31.
32. • Menjaga kesehatan mental merupakan suatu keharusan karena dengan
jiwa yang sehat seseorang bisa berkembang secara emosional, mental,
intelektual, dan sosial.
• Seseorang dengan kesehatan mental yang baik diharapkan mampu
memberikan kontribusi terhadap pekerjaan, menciptakan
perkembangan sosial dan pertumbuhan ekonomi, memberikan
manfaat pada komunitasnya
33. • Menurut The European Network for Eorkplace Health Promotion
(2007) dan The Luxembourg Declaration on Workplace Health
Promotion in The European Union → untuk meningkatkan
kesehatan baik secara fisik maupun mental di lingkungan kerja
membutuhkan sinergi antara pemilik perusahaan (manajer),
pekerja, dan lingkungan kerja.
• Meningkatkan organisasi kerja dan lingkungan pekerjaan
• Mendorong partisipasi aktif pekerja
• Mendorong perkembangan pekerja
34. • Upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan mental pekerja dibagi
atas 3 level intervensi
• Level individu : contohnya, meningkatkan coping skill pekerja
dalam mengatasi stres dan kelelahan, membina hubungan
interpersonal yang baik sesama pekerja
• Lingkungan sosial : menciptakan dukungan sosial yang baik
(corporate culture) dan mengembangkan kebijakan-kebijakan
melawan perundungan (bullying) dan tindakan pelecehan
• Situasi kerja : meminimalisir faktor-faktor risiko, menciptakan
tempat kerja dan organisasi kerja yang baik/kondusif termasuk
dukungan terhadap tenaga kerja perempuan yang berkeluarga.
35.
36. STRES MANAGEMENT PADA LEVEL INDIVIDU
• Observasi diri
• Restrukturisasi kognitif
• Mindfulnes
• Relaksasi
• Managemen waktu
• Problem solving
37. • Observasi diri
• membuat diary yang mencatat bagaimana respon individu jika
menghadapi suatu masalah atau stressor
• Restrukturisasi kognitif
• Individu belajar untuk mengenali dan merubah pikiran atau
keyakinan-keyakinan yang maladaptif
38. • Manajemen waktu
• Membantu individu untuk menjaga keseimbangan dalam
hidupnya
• Individu mencatat jumlah waktu yang digunakan untuk
melakukan kegiatan
• Problem solving
• Individu belajar untuk mengambil keputusan yang tepat di
setiap masalah yang dihadapi.
39. STRESS BUSTERS
• Start off your day with breakfast
• Meditation/relaxation
• Organize your work – set priorities
• Don’t try to be perfect. Don’t feel like you
must do everything
• Avoid trying to do two, three, or more things
at a time
• Get regular excercise
• Look at unavoidable stress as an avenue for
growth and change
• Avoid people who are stress carries
• Give yourself and positive strokes
• Be assertive. Learn to express your needs and
differences, to make request, and to say “no”
constructively
• Take deep breath when you feel stressed
• Take a mindful walk
• Practice mindfulness
• Be flexible to change – things don’t always go
as we planned
• If sipitual, pray; speak to God
40.
41.
42. “THERE IS NO HEALTH WITHOUT MENTAL HEALTH”
“JANGAN LUPA BAHAGIA”