1. Program desa model berfokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kesehatan;
2. Intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan sarana air bersih, jalan desa, posyandu, kios penjualan, serta pelatihan pertanian dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
3. Konsumsi energi per
unit eqivalen dewasa
Pangsa pengeluaran
pangan rendah:
< 60% pengeluaran
total
Pangsa pengeluaran
pangan tinggi:
> 60 % pengeluaran
total
Cukup:
> 80 % syarat
kecukupan energi
TAHAN PANGAN RENTAN PANGAN
Kurang
< 80 % syarat
kecukupan energi
KURANG PANGAN RAWAN PANGAN
Sumber: Maxwell & Frankenberger, 1992
4. Status ketahanan pangan wilayah
(regional) cukup kuat, tetapi masih
ditemukan banyak rumah tangga yang
rawan pangan.
Proporsi rumah tangga rawan pangan
di desa lebih besar dibanding di kota.
Lahan pangan tersedia cukup, belum
menjamin ketahanan pangan keluarga
cukup.
5. PERLU DIKEMBANGKAN MODEL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNTUK MENINGKATKAN
KETAHANAN PANGAN KELUARGA
MELALUI PEMANFAATAN
PEKARANGAN.
6. SEMPIT : < 120 meter persegi
SEDANG : 120 – 400 meter persegi
LUAS : 400 – 1000 meter persegi
SANGAT LUAS: > 1000 meter
persegi
8. NO JENIS TANAMAN %
1 TANAMAN HIAS 52,55
2 BUAH 14,8
3 SAYURAN 10,71
4 OBAT 6,63
5 BUMBU 4,59
6 INDUSTRI 4,08
7 BERPATI 2,55
8 LAIN-LAIN 3,57
Sumber: Prof Hadi (IPB), 2011
9. KELOMPOK KALORI PROTEIN VITAMIN A VITAMIN C
PEK. KECIL 52,9 Kkal 1,8 gram 78,7 IU 18,7 mgr
PEK. KECIL +
KEBON
107,9 Kkal 2,5 gram 104,4 IU 52,6 mgr
PEK BESAR 181,9 Kkal 4,6 gram 98,8 IU 45,8 mgr
PEK BESAR +
KEBON
208,6 Kkal 7,1 gram 87,2 IU 43,7 mgr
RATA-RATA 137,8 Kkal 4,0 gram 92,3 IU 40,2 mgr
Sumber: Prof Hadi (IPB), 2011
10. KONSEP:
1. Kemandirian pangan rumah tangga pada suatu kawasan,
2. Diversifikasi pangan yang berbasis sumber daya lokal,
3. Konservasi tanaman-tanaman pangan maupun pakan
termasuk perkebunan, hortikultura untuk masa yang akan
datang,
4. Kesejahteraan petani dan masyarakat yang memanfaatkan
Kawasan Rumah Pangan Lestari,
5. Pemanfaatan kebun bibit desa agar menjamin kebutuhan
masyarakat akan bibit terpenuhi, baik bibit tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, termasuk ternak,
unggas, ikan dan lainnya,
6. Antisipasi dampak perubahan iklim.
11. 1. memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga secara
lestari.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam
memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya dan
pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai kompos.
3. Mengembangkan sumber benih atau bibit untuk
menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dan
melestarikan tanaman pangan lokal untuk masa depan.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan
menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara
mandiri.
12. Benefit ekonomi yang diperoleh
dari program KRPL ini adalah
dapat menekan belanja rumah
tangga masyarakat rata-rata
antara Rp 195.000 sampai Rp.
715 000 per bulan.
(Sumber: Kementan, 2011)
13. KONSEP:
Masyarakat mengenali dan menyadari
masalahnya
Masyarakat mengenali dan mampu
memanfaatkan potensi yang dimiliki
Meningkatkan ketahanan pangan keluarga
Meningkatkan ekonomi produktif masyarakat
Pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan
lokal
Sinergi 10 program pokok PKK dengan para
lintas sektor dan mitra
14. 1. Infrastruktur
2. Pertanian
3. Pendidikan
4. Kesehatan
5. Ekonomi
1. Infrastruktur
2. Pertanian
3. Pendidikan
4. Kesehatan
5. Ekonomi
DIFUSI
MODEL
1. Persiapan
2. SMD
3. MMD
4. Intervensi dan Pendampingan
Motivator, Rumah model
Evaluasi
Formulasi
10 program
PKK
17. Observasi lapangan:
◦ Sosialisasi program kegiatan di desa
◦ Survei Mawas Diri, peninjauan lapangan
(pengumpulan data sekunder & observasi
lapangan):
Identifikasi Masalah
Identifikasi Potensi
Pengolahan dan analisis data
Rapat Internal TP PKK Prov
◦ Penyajian hasil analisis data
◦ Penyusunan perencanaan
18. Advokasi dinas/instansi
◦ Mapping peran lintas sektor
◦ Identifikasi & sinergi stimulan
Musyawarah Masyarakat Desa: Menyatukan
komitmen
• Implementasi kegiatan sesuai peran masing-
masing sektor & lembaga (SKPD, CSR, PKK,
swadaya, dll)
• Pendampingan
22. U
S
RT 19
Komplek THI RT 5
RT 22
Screen
House
Ketua RT 22
Ketua RT 19
Posyandu
PETA DESA MODEL
BINAAN TIM PENGGERAK PKK
PROVINSI SUMATERA SELATAN
KEL. TALANG KERAMAT KEC. TL. KELAPA
KABUPATEN BANYUASIN
± 700 m
± 50 m
± 150 m
± 70 m
± 200 m
± 400 m
60 KK
41 KK
23. SEPULUH PROGRAM POKOK
PKK:
1. Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila
2. Gotong Royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tata
Laksana Rumah
Tangga
6. Pendidikan dan
Ketrampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian
Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat
RAPAT PERSIAPAN
Desa
Model
28. MASALAH:
1. Rendahnya
kualitas sarana
dan prasarana
2. Rendahnya
penghasilan
keluarga
3. Kurangnya
pemanfaatan lahan
kosong
4. Rendahnya
Pendidikan &
keterampilan yang
dimiliki
5. Rendahnya tingkat
status gizi &
kesehatan
INTERVENSI, Pendampingan,
Motivator
INFRASTRUKTUR
Pembuatan Gapura
Perbaikan jalan dan
lingkungan
Penyediaan sarana
air bersih
Bantuan pagar
halaman rumah
PERTANIAN/PERIKANAN
Screen House
Pembibitan
Pelatihan budidaya
Bantuan bibit, pupuk,
insektisida
Budidaya ikan
Penguatan
kelembagaan
Bantuan alsintan
PENDIDIKAN
Keterampilan
Kewirausahaan
Bantuan peralatan
keterampilan
KESEHATAN
Penyuluhan PHBS
Pembinaan kader
posyandu
Perbaikan bangunan
posyandu
Bedah rumah
EKONOMI
Koperasi, arisan
Usaha ekonomi
produktif
Pelatihan pengolahan
pangan
Peningkatan nilai
tambah (packaging)
Izin IRT
10
Program
Pokok
PKK
Meningkat
1. Infrastruktur
2. Pertanian
3. Pendidikan
4. Kesehatan
5. Ekonomi
33. Sumur Bor dan Bak Penampungan
Dinas PU Pengairan Prov SumSel
Sebelum intervensi
Sesudah intervensi
34.
35. PRE INTERVENSI POST INTERVENSI
• Keadaan jalan dari tanah
dan rusak
• Belum ada gapura
• Belum ada sarana air
bersih
• Belum ada pagar halaman
rumah di pinggir jalan
• Belum ada balai
pertemuan warga
• Belum ada tempat
menjual hasil usaha
masyarakat sekitar
(pertanian, UKM)
-Jalan dicor beton sepanjang 2,4
km
-Dibuat Gapura sbg pintu
masuk
- Dibangun sumur bor
- Dibuat pagar halaman
sepanjang 2x2000 m sisi
kiri kanan jalan
-Didirikan Posdaka (Pos
Pemberdayaan Keluarga)
tempat musyawarah warga
-Dibangun 10 kios tempat
berjualan hasil pertanian
dan usaha rumahtangga
(UKM)
40. Pembuatan bumbung daun pisang dan
pemindahan bibit ke dalam bumbung
Pelatihan dan Pembinaan
41. PRE INTERVENSI POST INTERVENSI
1. Belum ada tempat
pembibitan
2. Keterbatasan alat pertanian
3. Kurangnya pengetahuan
tentang budidaya pertanian,
peternakan
4. Belum banyak warga yang
memanfaatkan pekarangan
rumah
5. Jumlah warga yang meme
lihara ikan masih sedikit
1. Dibangun screen house sbg
tempat pembibitan
2. Diberikan bantuan alat
pertanian traktor
3. Sudah terampil dalam
melakukan pembibitan,
budidaya tanaman dan peter
nakan
4. Sudah ada 73,7 % telah
memanfaatkan pekarangan
untuk ditanami sayuran, dan
memelihara ternak
5. Saat ini sudah ada 20 KK
(20%) yang memelihara ikan
dg konsep kolam gantung/
terpal
44. Bedah Rumah:
- RT 19 sebanyak 3 rumah
- RT 22 sebanyak 2 rumah
SEBELUM
SESUDAH
TP PKK & Dinsos.
Kab. Banyuasin
sebelum intervensi
setelah intervensi
45. PRE INTERVENSI POST INTERVENSI
1. Belum ada posyandu
2. Pengetahuan
tentang gizi dan
kesehatan masih
kurang (61,7 %)
3. Penggunaan sarana
air bersih masih
kurang (< 60 %).
1. Posyandu sudah
dibangun dan dilengkapi
dengan petugasnya, yaitu
tenaga kesehatan bidan,
dan kader posyandu.
Ibu-ibu membawa
balitanya ke Posyandu
(97,9 %)
2. Pengetahuan masya-
rakat sudah baik (78,5 %)
3. Saat ini sudah
mencapai >= 80%
menggunakan sarana
air bersih
50. Pre intervensi Post intervensi
1, UKM hanya ada satu
yaitu UKM kerupuk
kemplang
1. UKM keripik buah :
1 kelompok
Laba Rp. 40.000/hr
2. UKM sabun : 5 kel x 5
org.
Laba Rp. 80.000/hr/kel
3. UKM bibit tanaman :
3 kel x 10 org.
Laba Rp. 10.000/hr/kel
51. Pre intervensi Post intervensi
4. Wirausaha lansia :
gado-gado, dan tempe
Laba Rp. 50.000/hr
5. Pedagang pengumpul
sayur dan buah
Laba Rp. 70.000/hr
6. Peningkatan daya saing
kerupuk kemplang
Laba Rp. 100.000/hr
52. Pre intervensi Post intervensi
7. Meningkatkan
pendapatan keluarga dari
pekarangan rata-rata Rp.
10.000-15.000 (konsumsi
+ dijual).
53.
54. NO PENDIDIKAN JUMLAH PERSEN
1 Tidak Pernah Sekolah 5 4,7
2 Tidak Tamat SD/MI 15 14,0
3 Tamat SD/MI 60 56,1
4 Tamat SLTP/MTs 18 16,8
5 Tamat SLTA/MA 8 7,5
6 Tamat PT 1 0,9
TOTAL 107 100
DATA PENDIDIKAN (RT 19 dan RT 22)
55. PENDIDIKAN
PRE INTERVENSI POST INTERVENSI
1. Ada anak yang putus
sekolah, tidak
melanjutkan sekolah
dan tidak memiliki
keterampilan dan
pekerjaan
1. Kejar Paket A & B
2. Sudah membuka usaha
menjahit, perbengke-
lan, dan tambal ban.
56. RT 19 Masjid
Daarul Mutaqin
4. Rumah Pak Wahyudi
5. Rumah Pak Kamami
Peta Lokasi Rumah Contoh
Model Balitbangnovda di RT 22
63. Kambing 2 ekor di rumah contoh.
Bila telah beranak maka induk
kambing 1 ekor diserahkan ke
rumah lainnya.
Dst.
64. Telur dari 10 bebek digunakan untuk:
◦ Konsumsi keluarga
◦ Dijual untuk membeli pakan
◦ Ditetaskan, titip pada ayam.
Anak bebek yang telah menetas dipelihara
oleh rumah contoh.
Induk bebek yang 5 ekor dan separuh dari
anak bebek dibagikan ke rumah lainnya.
dst