1. Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Makalah
Disusun oleh :
Anggoro Cahyo Purnama (55516120062)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Dalam lingkungan kerja saya setiap pegawai diberi satu komputer untuk
menunjang kinerjanya. Komputer-komputer tersebut terhubung langsung dengan
jaringan intranet dan jaringan internet. Setiap pegawai diberi kebebasan untuk
mengakses data dari jaringan internet maupun intranet. Jaringan intranet
digunakan untuk mengakses ke database perusahaan sedangkan jaringan internet
untuk mengakses data dari email dan lain-lain.
Beberapa rekan kerja sangat gemar sekali belanja melalui internet (belanja
Online). Ada beberapa tipe belanja online (online shoping) yaitu :
1. Dengan masuk ke alamat situs tertentu yang menjual beberapa barang,
kemudian pihak pembeli memilih barang yang akan dibeli. Setelah
dipilih pihak pembeli membayar sejumlah uang, dan kemudian pihak
penjual mengirim barang ke pembeli. Terkadang barang yang dikirim
oleh penjual tidak sesuai dengan pesanan pembeli, apabila hal ini
terjadi kadang ada penjual yang tidak mau diretur/dikembalikan
barangnya dengan alasan saat membeli telah ada statement barang
tidak bisa diretur.
2. Belanja melalui pihak ketiga. Jadi penjual memajang barang
dagangannya di situs milik pihak ketiga, kemudian pembeli melakukan
pembayaran ke pihak ketiga tersebut, dan apabila barang sudah
diterima oleh pembeli dan pembeli merasa puas, pihak ketiga
melakukan pembayaran ke pihak penjual, jika pembeli tidak puas
dapat dikembalikan ke penjual (pembayaran masih disimpan pihak
ketiga samapai pembeli puas), misalnya Bukalapak, Tokopedia, Blibli,
dll.
3. Belanja melalui jasa pembelian pihak ketiga. Pembeli memesan barang
melalui aplikasi pihak ketiga, dan pegawai pihak ketiga melakukan
pembelian sesuai pesanan sekaligus mengantar ke pembeli, misalnya
aplikasi Gojek dll.
Dalam UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 disebutkan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan berdasarkan asas
kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih
teknologi atau netral teknologi. Transaksi elektronik diatur lebih detail di pasal 17
sampai dengan pasal 22, dimana dijelaskan siapa saja yang harus bertanggung
jawab.
Apabila aktifitas belanja online (online shoping) dikaitkan dengan 5(lima)
analisis etika adalah sebagai berikut :
Pihak yang terlibat, yaitu :
1. Pihak pembeli, dimana sebelum melakukan pembelian harus
mengisi/mendaftar di situs/aplikasi tersebut dimana dicantumkan data-
data pribadi bahkan data kartu kredit.
2. Pihak penjual, sama seperti pihak pembeli, penjual harus melakukan
registrasi di aplikasi/alamat situs apabila menggunakan aplikasi pihak
ketiga, penjual diharuskan mengisi data-data pribadi, rekening bank,
dan barang yang dijual.
3. Pihak ketiga (penyedia layanan), menyediakan aplikasi atau alamat
situs yang digunakan untuk mempertemukan penjual dan pembeli,
3. penghasilannya dari fee dan iklan yang ada. Pihak ketiga meyimpan
data-data pribadi penjual dan pembeli.
Dilema yang dihadapi oleh masing-masing pihak :
1. Pihak pembeli, menghadapi dilema data-data pribadinya diketahui oleh
orang lain, hal ini sering terjadi jika ada jual beli data tanpa seizin
pribadi yang bersangkutan, dan pembobolan kartu kredit.
2. Pihak penjual, menghadapi dilema data-data pribadi diketahui oleh
pihak lain, menghadapi klaim hak paten/intelektual dari pihak lain atas
barang yang dijual.
3. Pihak ketiga (penyedia aplikasi/alamat web), menghadapi dilema
tuntutan baik oleh pihak pembeli karena barang tidak sesuai atau oleh
pihak penjual jika pembayaran yang tidak dilakukan, pembobolan data
yang dilakukan oleh pihak lain, dan pertikaian sosial dalam masyarakat
karena ada pihak lain yang merasa tersaingi dengan adanya aplikasi.
Para pemangku kepentingan dalam sistem belanja online :
1. Pihak pembeli, menginginkan data tersimpan tidak diperjualbelikan,
barang yang dibeli asli dan tepat waktu, data kartu kredit aman.
2. Pihak penjual, mempunyai ekspektasi data pribadi aman, tidak ada
tuntutan dari pihak lain tentang hak paten/ hak milik, pembayaran tepat
waktu.
3. Pihak penyedia layanan aplikasi atau situs (pihak ketiga), mempunyai
ekspektasi bahwa aplikasi/situs yang dimiliki tidak dibobol dan/atau
down karena terlalu banyak diakses, dan tidak dituntut oleh penjual
atau pembeli atau pihak lain yang tersaingi.
4. Pihak lain, mempunyai ekpektasi dengan adanya aplikasi/situs tersebut
tidak mengganggu mata pencaharian yang telah dijalani selama ini.
Opsi yang dapat diambil adalah :
1. Perbaikan sistem verifikasi pembayaran dari pembeli.
2. Diadakan verifikasi atas barang yang dijual agar selalu barang yang
asli dan tidak melanggar hak paten/hak merk.
3. Menggunakan jasa pengiriman yang kredibel agar barang diantar tepat
waktu, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan segera.
4. Peningkatkan keamanan aplikasi/situs untuk mencegah pembobolan
data dan/atau sistemnya down.
5. Peran pemerintah untuk mengatur dan menerbitkan regulasi agar
aplikasi/situs tidak mengganggu tatanan masyarakat dan melindungi
semua pihak.
Konsekuensi yang dihadapi jika memakai opsi tersebut :
1. Penambahan karyawan untuk melakukan verifikasi yang berakibat
menambah biaya.
2. Peningkatan biaya untuk perawatan server aplikasi/situs yang bisa
menyebabkan harga yang dibebankan ke pembeli naik.
3. Mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
4. Akibat implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet dalam suatu
perusahaan Isu etika , sosial dan politis saling berhubungan sangat erat.
Isu etika : komputer satu orang tidak berhak diakses oleh karyawan lain,
software yang digunakan di komputer kantor apakah asli atau bajakan, keamanan
atas data-data perusahaan, karyawan yang kebanyakan browsing daripada
mengerjakan kerjaan kantor.
Isu sosial : Sistem informasi menyebabkan kebebasan karyawan, hal ini
bisa mengakibatkan karyawan tidak produktif karena terlalu banyak browsing,
mengirimkan email berkonten negatif (porno, SARA), database perusahaan yang
terancam jika salah satu komputer karyawan terjangkit malware/virus.
Isu Politis : penggunaan komputer oleh karyawan menjadikan pengawasan
terhadap penggunaan software palsu, mendownload barang bajakan, membuat
perusahaan dihadapkan pada risiko tuntutan hukum oleh pihak lain atau
pemerintah.
Hal-hal tersebut disebabkan karena penerapan sistem informasi dan
pemakaian internet, sehingga diperlukan kebijakan oleh manajemen agar
mengatur penggunaan komputer dan penggunaan internet di lingkungan
perusahaan agar tidak melanggar etika-etika yang berlaku. Hal ini berkaitan
dengan moral dalam masyarakat sistem informasi yaitu:
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari
informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan
individu yang bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi.
kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh
seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat
perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena
informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan
interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan
dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi,
atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam
suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang
berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain
juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa
menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan
5. begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk
tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
Referensi :
1. Hapzi Ali, Modul Kuliah Teknologi Informasi dan Sistem Infromasi
Manajemen
2. Undang Undang nomor 11 tahun 2008
3. https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-
isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/