TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
Sim, jeffry kurniawan, hapzi ali,implikasi etis teknologi informasi, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Jeffry Kurniawan
NIM : 43115120189
Fakultas /Jurusan : Ekonomi & Bisnis / Manajamen
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI
Berikut contoh kasus pelanggaran etis pada teknologi informasi :
Data Forgery Pada E-Banking BCA
Pada tahun 2001, internet banking diributkan oleh kasus pembobolan
internet banking milik bank BCA, Kasus tersebut dilakukan oleh seorang
mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan salah satu karyawan
media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto. Anehnya
Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan Insinyur
Kimia. Ide ini timbul ketika Steven juga pernah salah mengetikkan alamat
website. Kemudian dia membeli domain-domain internet dengan harga
sekitar US$20 yang menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang
salah mengetikkan dan tampilan yang sama persis dengan situs internet
banking BCA.
Kemudian dia membeli domain-domain internet dengan harga sekitar
US$20 yang menggunakan nama dengan kemungkinan orang-orang salah
mengetikkan dan tampilan yang sama persis dengan situs internet banking
BCA, http://www.klikbca.com , seperti:
- www.klikbca.com
- kilkbca.com
- clikbca.com
- klickbca.com
- klikbac.com
2. Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs aspal
tersebut karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya. Hacker
tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang
memasuki sutis aspal tersebut, namun hacker tersebut tidak bermaksud
melakukan tindakan criminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini murni
dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang yang
tidak sadar menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji tingkat
keamanan dari situs milik BCA tersebut.
Steven Haryanto dapat disebut sebagai hacker, karena dia telah mengganggu
suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya. Sehingga
tindakan Steven ini disebut sebagai hacking. Steven dapat digolongkan
dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hacker dan black-hat hacker,
dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat keamanan
yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat
hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan
User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet
banking palsu. Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk
black-hat hacker karena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil
data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans,
sniffer, dan password crackers.
3. Kode-kode etik dalam Sistem Informasi dan pemakaian internet :
a) Kode etik ACM (Association for Computing Machinery)
Kode perilaku profesionalnya menyatakan bahwa seorang anggota ACM
selalu bertindak dengan integritas, berusaha meningkatkan kemampuannya
serta kemampuan dan prestise profesinya, bertanggung jawab atas
pekerjaannya, bertindak dengan tanggung jawa profesional, dan
menggunakan pengetahuan dan keahlian khususnya untuk kesejahteraan
umat manusia.
b) Kode etik DPMA (Data Processing Management Association)
Misi dari DPMA adalah menjunjung manajemen informasi yang efektif dan
bertanggung jawab untuk kebaikan para anggotanya, para pemberi kerja,
dan masyarakat bisnis. Kode etik DPMA terdiri dari standar prilaku yang
menguraikan kewajiban manajer pengolahan data pada manajemen
perusahaan, rekan anggota DPMA dan profesi, masyarakat dan pemberi
kerja.
c) Kode etik ICCP (Institute for Certification of Komputer Professionals)
Maksud dari ICCP adalah memberi sertifikasi kepada para profesional
komputer, yang meliputi certified computer programmer (CCP), certified in
data processing (CDP). Hal tersebut harus ditempuh dengan ujian dan harus
setuju dengan kode etik ICCP. Kode etik ICCP ada yang bersifat permanen
dan dapat diperbaharui secara berkala. Kode etik ICCP yang menyatakan
bahwa para anggotanya bertanggung pada pprofesi, pemberi kerja dan
kliennya. Bila terjadi pelanggaran maka dapat mengakibatkan sertifikasinya
dicabut.
4. d) Kode etik ITAA (Information Technology Association America )
ITAA merupakan suatu asosiasi bagi organisasi-organisasi yang
memasarkan perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.
Kode etik ITAA terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mengatur penilaian,
komunikasi, dan kualitas jasa dengan klien. Perusahaan dan pegawai
diharapkan menegakkan integritas profesional industri komputer.
Anjuran :
1. Hapzi Ali & Tonny Wangdra, Sistem Informasi Bisnis “SI-Bis” Dalam
Prospektif Keunggulan Kompetitif, Baduose Media, 2010
2. Hapzi Ali & Tonny Wangdra, Techopreneurship, Dalam Perspektif Bisnis
Online, Baduose Media, 2010
3. Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Berbasis Teknologi Informasi,
Hasta Cipta Mandiri, Jogyakarta, 2009
4. Hapzi Ali, Pengenalan Komputer, Tuntunan Praktis untuk Pemula, Hasta
Cipta Mandiri, Jogjakarta, 2008