Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kehamilan pada era pandemi COVID-19. Beberapa poin pentingnya adalah merekomendasikan pemeriksaan antenatal dilakukan secara terbatas untuk mengurangi kontak dengan pasien, menggunakan skrining COVID-19 berdasarkan riwayat kontak dan gejala, serta menekankan pentingnya telekonsultasi kecuali untuk kasus darurat.
2. PENDAHULUAN
• Dilaporkan pertama kali
pada 31 Desember 2019 di
Wuhan, China.
• Coronavirus disease 2019
(COVID-19) sekarang
sudah menjadi pandemi.
• Nama kerennya virus
Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2
(SARS- COV2)
3. PENDAHULUAN
• Penularan dan penyebaran COVID-19
mirip seperti flu, mengikuti pola
penyebaran droplet dan kontak.
• Gejala klinis utama: demam (> 380C),
batuk kering dan kesulitan pernapas,
lemas, myalgia, diare.
• Belum ada vaksin untuk mencegah
infeksi COVID-19.
4. Pengetahuan tentang hubungan infeksi COVID-19 dengan
kehamilan masih terbatas, dan belum ada rekomendasi
spesifik untuk penanganan ibu hamil dengan COVID-19
PENGARUH COVID-19 KEHAMILAN
5. PENGARUH COVID-19 FETUS
Conclusions: Berdasarkan data yang terbatas,
tidak ada bukti transmisi covid-19
dari ibu ke janin. Ibu hamil mungkin
berisiko tinggi mengalami komplikasi saluran
nafas yang lebih berat. (20 Maret 2020)
6. PENGARUH COVID-19 FETUS
Conclusions: Temuan menunjukkan bahwa,
kemungkinan transmisi vertikal covid-
19 semakin banyak dilaporkan.
Adanya transmisi transplasenta tidak bisa
disingkirkan. (20 April 2020)
7. PENGARUH COVID-19 FETUS
Salah satu kemungkinan teori dibalik rendahnya
transmissi vertikal adalah kurangnya ekspresi
angiotensin-converting enzym 2 receptor di berbagai
jenis sel yang berbeda di antara maternal-fetal interface.
ACE 2 receptor sebagai kendaraan SARS-CoV-2 untuk
masuknya.
Zheng et al. Single - cell RNA expression profiling of ACE2 and AXL in the
human maternal–foetal interface Year 2020 Volume 4
8. PERMASALAHAN
• Tanpa disadari banyak OTG beraktifitas seperti biasa, BERISIKO menularkan
pada ibu hamil – belum ada pedoman nasional terkait Covid-19 pada ibu hamil.
• Banyak sekali Informasi terkait Covid-19 (WA/Internet) – blm tentu semuanya
benar
• Masih beragamnya pemahaman masyarakat terhadap Covid-19,
• Tingkat kecemasan masyarakat cukup tinggi, termasuk ibu hamil.
• Kepatuhan masyarakat masih rendah
9. RANTAI INFEKSI COVID-19
Infectious
Agent
Reservoir
Portal of
Exit
Mode of
Transmission
Portal of
Entry
Susceptible
Host
Corona virus jenis baru SARS-CoV-2
Saluran nafas dan saluran cerna
Droplet, contact, airborne*
Mukosa:
-Hidung
-Mulut
-Mata
>Semua orang bisa terkena
>Belum ada vaksin
>Tidak ada bukti ibu hamil
lebih rentan thd Covid-19
INFEKSI
van Doremalen et al. Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-
2 as compared with SARS-CoV-1. N Engl J Med. 2020 Mar 17
11. TRIMESTER PERTAMA
• Pemeriksaan antenatal dibutuhkan untuk skrining faktor risiko dan pemeriksaan
ultrasonografi bila ada keluhan serta kecurigaan terhadap kejadian kehamilan ektopik.
TRIMESTER KEDUA
• Pemeriksaan antenatal dapat dilakukan melalui tele konsultasi klinis, kecuali dijumpai
keluhan atau kondisi gawat darurat.
TRIMESTER KETIGA (>37 minggu)
• Pemeriksaan antenatal HARUS DILAKUKAN dengan tujuan utama untuk menyiapkan proses
persalinan.
Rekomendasi POGI
ANC DI ERA PANDEMI COVID-19
13. ANC DI ERA PANDEMI COVID-19
SEBELUM 11 MINGGU -13 MINGGU
• Untuk deteksi faktor risiko (HT, DM, penyakit jantung/paru dll)
• USG:
• Letak kantong kehamilan (menyingkirkan KE)
• Jumlah kantong kehamilan
• Jumlah janin
• Tanda kehidupan janin
• Usia kehamilan
• Laboratorium dasar (DL, UL, GDS, HIV, HBsAg, VDRL/TPHA)
14. ANC DI ERA PANDEMI COVID-19
20 – 36 MINGGU
• Tele konsultasi
• Kalau perlu, bila ada masalah
15. ANC DI ERA PANDEMI COVID-19
37 MINGGU – PERSALINAN
• Periksa setiap minggu
• Menentukan kesejahteraan janin
• Menyiapkan proses persalinan
16. • Penapisan terhadap setiap ibu hamil dilakukan berbasis:
• EARLY WARNING SYSTEM (EWS) Covid-19
• Kombinasi berbagai faktor anamnesis
• Riwayat kontak
• Umur
• Jenis kelamin
• Riwayat demam
• Keluhan terkait pernapasan
• Pemeriksaan fisik (suhu tubuh)
• Pemeriksaan penunjang (darah tepi serta gambaran pneumonia pada CT scan toraks)
SKRINING COVID-19
19. PESAN DIBAWA PULANG
• Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan ANC di era pandemic covid-19 dan bukan,
hanya mengurangi kontak dengan pasien (tidak bisa membedakan OTG)
• Pemeriksaan awal dibutuhkan untuk skrining faktor risiko (DM, HT, HIV, Sifilis, dan
Hepatitis B) dan menyingkirkan KE.
• Tunda pemeriksaan pada kehamilan trimester kedua. Atau pemeriksaan antenatal
dapat dilakukan melalui tele-konsultasi klinis, kecuali dijumpai keluhan atau
tanda bahaya.
• Early Warning Score (EWS) sangat penting dilakukan untuk menapis adanya
kecurigaan pasien Covid-19.
20.
21. • Demam (98,6%)
• Lemas (69,6%)
• Batuk kering (59,4%)
• Myalgia (34,8%)
• Dyspnea (31,2%)
• Batuk berdahak
(26,8%)
• Nyeri tenggorok
(17,4%)
• Diare (10,1%)
Wang D, et al. Clinical Characteristics of 138 Hospitalized Patients With 2019 Novel Coronavirus–Infected Pneumonia in Wuhan, China. JAMA.2020. doi:10.1001/jama.2020.1585
• Mual (10,1%)
• Pusing (9,4%)
• Nyeri kepala (6,5%)
• Muntah (3,6%)
• Nyeri abdomen (2,2%)
• Waktu sejak gejala
pertama sampai:
• Onset dyspnea: 5 hari
• Rawat inap: 7 hari
• ARDS: 8 hari
GEJALA-GEJALA