3. SIFAT UMUM VITAMIN LARUT LEMAK
• Larut dalam lemak dan pelarut lemak
• Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh
• Gejala defisiensi berkembang lambat
• Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
• Hanya mengandung unsur C, H, O
• Diabsropsi melalui sistem limfe
• Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-10 X KGA)
• tidak terdapat di semua jaringan;
• memiliki bentuk prekusor atau provitamin;
• menyusun struktur jaringan tubuh;
• disimpan bersama lemak dalam tubuh;
• diekskresi melalui feses;
• kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh
cahaya, oksidasi dan lain sebagainya.
4. SIFAT UMUM VITAMIN LARUT LEMAK
• Vitamin larut lemak akan diserap (adsorbsi) secara difusi pasif
dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan
kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem
limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah
untuk ditransportasikan ke hati.
• Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus
= Dari micelle→ secara difusi pasif, → digabungkan dengan
kilomikron, → diserap melalui saluran limfatik.
• Setelah diabsorbsi vitamin ini dibawa ke hepar dalam bentuk
kilomikron dan disimpan di hepar atau dalam jaringan lemak.
Di dalam darah, vitamin larut lemak diangkut oleh
lipoprotein atau protein pengikat spesifik (Spesific Binding
Protein), dan karena tidak larut dalam air, maka ekskresinya
lewat empedu, yang dikeluarkan bersama-sama feses.
6. VITAMIN A
• Diidentifikasi pada tahun 1913
• Merupakan vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan
• Merupakan kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak
• Preformed (bentuk aktif) : retinol = hewani
• Provitamin (paling aktif) : β-karoten = nabati
• Vitamin A atau retinol adalah nama generik yang diberikan untuk
semua retinoid yang mempunyai aktivitas biologi all-trans retinol
• Disebut retinol karena mempunyai fungsi spesifik diretina
• Vitamin A natural atau dalam bahan makanan umumnya terdapat
dalam bentuk rantai panjang retinil ester (retinil palmitat)
• Vitamin A berasal dari prekursor / provitamin A yang dikonsumsi
hewan / manusia akan menjadi preform vitamin A
7. VITAMIN A
• Dalam makanan, vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retinil
• Didalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam beberapa bentuk ikatan kimia
aktif, yaitu retinol (bentuk alkohol), retinal (aldehida), dan asam retinoat
(bentuk asam).
• Vitamin A tahan terhadap panas cahaya dan alkali, tetapi tidak tahan
terhadap asam dan oksidasi
• Proses memasak normal tidak merusak retinol atau karotenoid.
Vitamin A berfungsi untuk :
• Membantu proses pengelihatan dengan menghasilkan redopsin
• Membantu metabolism protein
• Membantu pembentukan kembali sel – sel tubuh
• berguna sebagai antioksidan yang larut dalam minyak atau pelarut
lemak.
• Vitamin A juga sangat penting untuk pengelihatan dan pertumbuhan
tulang.
8. VITAMIN A
• Retinal berpartisipasi dalam sintesa
rhodopsin (pigmen yang menyimpan
senyawa vitamin A)
• Berperan dalam adaptasi cahaya terang
dan gelap
9. VITAMIN A
SUMBER VIT.A
• Bahan hewani, → daging, unggas, ikan, dan
telur: Preformed Vitamin A
• Bahan nabati, → buah-buahan (orange),
sayuran berdaun hijau, akar dan umbi-
umbian (seperti wortel dan ubi jalar merah)
serta minyak sawit merah: Carotenoid
provitamin A
10. VITAMIN A
DEFISIENSI (apabila kekurangan Vit.A)
Terjadi bila :
– kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu
(sirosis hati)
– terdapat defisiensi protein (transport)
– absorpsi di usus terganggu
– asupan vitamin A yang kurang.
• Defisiensi Terhadap mata → Buta senja, Selaput konjungtiva
mongering, Bitot spot pada konjungtiva, Mata kering.
• Defisiensi Terhadap kulit → Kulit mongering, Kulit kasar.
• Defisiensi Terhadap darah → Kadar Vitamin A berkurang,
Pertumbuhan terganggu.
11. VITAMIN D
• Vitamin D (kalsiferol) berbeda dari zat gizi lainnya dimana
tubuh dapat mengsintesanya dengan bantuan sinar matahari.
• Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang fungsinya di
dalam tubuh cukup unik karena mirip dengan fungsi hormon.
• Collum,Hesz,Sherman = penemu vitamin D tahun 1921
• Dengan percobaan minyak ikan (cod liver oil) untuk mengatasi
rakhitis
• Didalam minyak ikan tersebut ditemukan vitamin D
• Vitamin D relatif stabil dalam makanan
• Vitamin D merupakan prohormon = harus diubah dahulu
menjadi hormon = kalsitriol
12. VITAMIN D
4 jenis vitamin D :
- vitamin D1 : ergosterol
- vitamin D2 : ergokalsiferol
- vitamin D3 : kolekalsoferol
- vitamin D4
• Tumbuhan steroid ergosterol (provitamin D) disinari uv
menjadi ergokalsiferol (vit D2)
• Hewan mengubah kolesterol 7 dehidrokolesterol (pro
vitamin D), disinari matahari menjadi kolekalsiferol (vit D3)
• Pengubahan dari provitamin D mjd vitamin D melibatkan sinar
uv yang berguna membuka cincin steroid strukturnya.
13. VITAMIN D
FUNGSI
• Fungsi biologi utama dari vitamin D pada manusia adalah untuk
mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfor serum dalam
kisaran normal dengan meningkatkan efisiensi usus halus untuk
menyerap mineral-mineral tersebut dari diit.
Fungsi Vitamin D :
• Membantu adsorbs Ca dan P dari usus halus
• Membantu transfer Ca dalam sel
• Pembentukan tulang dan gigi bersama-sama Ca dan P
• Menjaga keseimbangan Ca dan P
14. VITAMIN D
SUMBER
• Vitamin D terdapat dalam berbagai bentuk, tetapi yang secara fisiolgis relevan
ada dua yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (cholekalsiferol).
• Vitamin D2 berasal dari khamir atau ragi dan sterol nabati yaitu ergosterol.
• vitamin D3 berasal dari 7-dehydrokholesterol, suatu precursor kholesterol, bila
disintesa di dalam kulit (IOM, 2001).
• Jadi vitamin yang berasal dari hewani disebut cholekalsiferol (vitamin D3) dan
yang dari nabati disebut ergokalsiferol (vitamin D2).
• Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk
kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati ikan.
• Bahan makanan :
• Bahan makanan hewani khususnya ikan laut seperti salmon, sarden, herring,
kuning telur, hati, dan minyak ikan
• Butter, kuning telur, hati, minyak sayur → sedikit mengandung vitamin D
• Tumbuhan, buah-buahan, kacang→ miskin vitamin D
15. DEFISIENSI
Penyebab defisiensi :
• kurangnya asupan vitamin D
– kekurangan sinar UV
– malabsopsi lemak
• gangguan pada paratiroid, hati, ginjal
– Penyakit tertentu seperti lupus eritematosus sistemik,
imobilisasi, melanoma
• Penyakit rakhitis pada anak-anak
• Osteomaracia pada orang dewasa
• Hypoplasia dan kerusakan gigi geligi
• Rakhitis dan osteomalacia di daerah trofit
• Tetani, karena : 1. Serum Ca rendah sehingga kejang-kejang 2.
Gangguan parathyroid
• Kekurangan vitamin D juga menyebabkan kaki membengkok,
ujung-ujung tulang panjang membesar, tulang rusuk membengkok,
pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi
terlambat keluar, bentuk gigi teratur dan mudah rusak.
16. VITAMIN E
• tidak berbau dan berwarna
• vitamin E sintetik biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan
• larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik
• bertindak sebagai anti oksidan
• agak tahan panas dan asam
• tidak tahan alkali, sinar ultraviolet dan oksigen
• rusak bila bersentuhan dengan minyak tengik, timah dan besi
• tidak hilang karena pemasakan dengan air
Dalam bahan makanan
• Tokoferol terdapat dalam bentuk bebas (paling banyak)
• Tokotrienol terdapat dalam bentuk ester, yang harus dihidrolisis dulu oleh
enzim esterase dari pankreas atau mukosa duodenum sebelum diabsorpsi
17. FUNGSI VITAMIN E
• Peran vitamin E antara lain sebagai antioksidan dan mencegah terjadinya
peroksidasi dari lipida.
• Di dalam sel banyak terdapat komponen-komponen yang mudah teroksidasi
oleh adanya radikal bebas antara lain asam lemak tak jenuh, protein dan DNA.
• Agar tidak terjadi kerusakan sel oleh radikal bebas maka untuk mencegah
oksidasi/kerusakan oleh radikal bebas diperlukan sejumlah antioksidan yang
larut dalam lemak dan larut dalam air.
• Antioksidan sendiri bekerja secara sinergi untuk memunahkan radikal bebas
tersebut.
• Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel yang memegang
peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak tak jenuh ganda dan
komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
Fungsi Vitamin E :
• Dapat mencegah oksidasi Vitamin A dan karoten dalam usus halus
• Berpengaruh pada proses reproduksi
• Dapat membantu menutupnya luka karena mempengaruhi pembentukan
prothombin di dalam hati.
• Merupakan obat mujarab bagi ganguan menstrusi
• Mencegah keguguran
• Meningkatkan reproduksi air susu
18. SUMBER
Bahan makanan sumber :
• Tumbuhan berklorofil dan benih (germ) banyak mengandung α - tokoferol
dan sebagian kecil α - tokotrienol
• Bagian tanaman yang berwana hijau (kloroplas) →kaya α - tokoferol
• Tokotrienol →terutama ditemukan pada bagian yang tidak berkloroplas
• Tokotrienol banyak ditemukan pada kulit ari (brand)
• Minyak nabati seperti wheat germ oil (minyak tepung gandum), minyak
bunga matahari, minyak biji kapas, minyak safflower dll banyak
mengandung tokoferol
• Lemak hewani, daging, ikan termasuk minyak ikan hanya sedikit
mengandung vitamin E
• Dalam bahan makanan, konsentrasi vitamin E memiliki korelasi yang paling
baik dengan konsentrasi PUFA
• Benih gandum, minyak biji bunga matahari serta biji softlower, dan minyak
jagung serta kedelai, Terdapat pada telur, susu, daging, buah-buahan,
kacang-kacangan dan sayur -sayuran, misalnya selada dan bayam.
19. VITAMIN E
DEFISIENSI
• Jarang terjadi, karena vitamin E banyak tersebar luas dalam
banyak bahan makanan
• Bila terjadi umumnya disebabkan karena malabsorpsi lemak
atau gangguan transport lipid seperti abetalipoproteinemia
• Gejala yang umumnya timbul pada defisiensi adalah
degenerasiretinal, anemia hemolitik, kelemahan otot,
neuropati perifer, serebelar ataksia dll
• Kekurangan yang ekstrim dapat menyebabkan jangka hidup
butir darah merah menjadi lebih pendek yaitu hanya 110 hari
dibandingkan 123 hari pada kondisi normal.
Dapat mengkibatkan kegagalan mempunyai anak. Pada
wanita hamil, dapat menyebabkan bayi lahir premature dan
berat badan relative rendah.
20. VITAMIN K
• terdapat di alam dalam dua bentuk, keduanya terdiri atas cincin 2
metilnaftakinon dengan rantai samping dalam posisi 3
• Vit K1 = sayur2 an hijau filokuinon
• Vit K2 = bakteri usus halus menakuinon
• Penting utk sintesis protein yang terlibat dlm pembekuan darah
• Vitamin K1 mempunyai rantai samping fitil dan hanya terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan yang berwarna hijau
• Vitamin K2 merupakan sekumpulan ikatan yang rantai sampingnya
terdiri dari beberapa satuan isopren
• Melakinon disintesis oleh bakteri dalam saluran cerna
• meladion merupakan bentuk vitamin K sintetik yang terdiri atas cincin
naftakinon tanpa rantai samping, oleh karena itu bersifat larut air
• cukup tahan terhadap panas, tidak rusak oleh cara memasak biasa
• tidak tahan terhadap alkali dan cahaya.
21. VITAMIN K
FUNGSI
• Vitamin K merupakan co-enzim yang berperan untuk sintesa sejumlah
protein yang berperan dalam koagulasi darah dan metabolisme tulang.
• Vitamin K, misalnya berperan sebagai co-enzim dalam pembentukan
koagulasi protein faktor II yang disebut prothrombin.
• Vitamin K juga berperan dalam menambahkan karbondioksida pada
residu glutamat (Glu) dari suatu protein (Gla) yang akan mengikat
kalsium dan penting untuk pembentukan tulang, selain penting pula
mekanisme pengikatan Ca tersebut untuk otot dan ginjal.
• Membantu pembentukan prothombin dan zat pembeku darah lainya
Sebagai kofaktor dalam pembentukan carboxy ghetamic acid dari
glutamic acid.
• Berguna untuk meningkatkan biosintesis
• beberapa faktor pembekuan darah yaitu protrombin, faktor VII
(prokonvertin), farktor IX (faktor Christmas) dan faktor X (faktor Stuart)
yang berlangsung di hati.
22. VITAMIN K
SUMBER
Bahan makanan sumber:
• Terutama terdapat pada sayuran berwarna hijau,
seperti brokoli, bayam dan selada
• Minyak dari tanaman seperti kedelai, canola, zaitun
• Sayuran lain, buah, sereal, telur dan daging →
sedikit mengandung vitamin K
23. VITAMIN K
DEFISIENSI
• Tidak dapat dibentuknya prothombin oleh hati sehingga darah
sulit membeku jika mengalami luka. Tetapi kekurangan ini tidak
lazim terjadi karena Vitamin K terdapat secara luas dalam
makanan.
Pada orang dewasa kekurangan ini dapat disebabkan oleh :
• Gangguan penyerapan karena adanya penyumbatan pada
saluran empedu
• Gangguan sintesa dalam usus disebabkan oleh diare
Pada bayi disebabkan oleh :
• Persediaan Vitamin K pada saat dilahirkan relative rendah
• Kekurangan bakteri flora dalam usus
• Rendahnya kadar Vitamin K dalam colestrum (usus awal)