Intan dan grafit merupakan dua bentuk alotropik karbon yang berbeda secara struktural. Intan terdiri dari atom karbon yang terikat secara tetrahedral, sedangkan grafit terdiri atas lapisan atom karbon yang dapat menggelincir. Perbedaan struktur ini menyebabkan perbedaan sifat fisika dan kimia, seperti kekerasan, titik leleh, dan kemampuan menghantar panas dan listrik. Grafit lebih lembut, rapuh, dan men
1. FILSAFAT MIPA
“PERBEDAAN INTAN dan GRAFIT”
Oleh:
Widya Anjelia Tumewu
09 310 975
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2011
2. INTAN dan GRAFIT
Grafit, sebagaimana berlian, adalah bentuk
alotrop karbon, karena kedua senyawa ini mirip
namun struktur atomnya mempengaruhi sifat kimiawi
dan fisikanya.
Grafit terdiri atas lapisan atom karbon, yang dapat menggelincir
dengan mudah. Artinya, grafit amat lembut, dan dapat digunakan
sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja
lebih lancar. Grafit sekarang umum digunakan sebagai "timbal" pada
pensil.
Grafit adalah penghantar listrik dan panas yang cukup baik
tetapi bersifat rapuh. Pada temperatur yang lebih tinggi, grafit
teroksidasi oleh asam nitrat berasap, kalor atau oksigen. Grafit hanya
dapat dilarutkan dalam besi leleh. Ditinjau dari segi ketahanan
terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya
sangat luas. Bahan tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian
besar basa hingga di atas 100°C.
Intan adalah mineral yang secara kimia
merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari
karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-
sifat fisika yang istimewa, terutama faktor
kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat
ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai
penerapan di dalam dunia industri.
3. Setiap atom karbon di intan terikat secara kovalen pada 4 atom
karbon lainnya dalam struktur tetrahedron, sedangkan di grafit, atom
karbon terikat secara kovalen pada 3 atom karbon lainnya dalam
struktur berbentuk heksagonal yang berlapis-lapis. Susunan molekul
intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah
3,51 g/cm3, sedangkan grafit 2,22 g/cm3. Intan mempunyai titik leleh
3.550°C dan titik didih 4.827°C, dan grafit titik lelehnya
3.652-3.697°C (menyumblim) dan mempunyai titik didih 4.200°C.
Namun, grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik di alam, yakni 2,9
kJ/mol pada 1 atm 300 °K.
Dari sifat thermodinamika, pada 300 °K 1500 atm dicapai
kesetimbangan grafit dan intan, tetapi berjalan sangat lamban. Grafit
dapat diubah menjadi intan dengan pemberian tekanan dan suhu yang
tinggi, yakni 3000 °K, 125 bar dengan katalis logam transisi, seperti Cr,
Fe, atau Pt untuk mendapatkan laju seperti yang diharapkan, yang akan
menghasilkan intan 0,1 karat.