Grafit adalah bentuk alotrop karbon yang terbentuk dari lapisan atom karbon yang dapat meluncur dengan mudah. Grafit memiliki sifat lunak, ringan, dan mampu menghantarkan listrik dan panas. Secara komersial, grafit digunakan sebagai pelumas dan elektroda baterai.
2. Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam
(penghantar panas dan listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat,
grafit tidak terdapat dalam jumlah banyak di alam. Oleh karena itu,untuk
keperluan peralatan teknik serta pembuatan elektroda, grafit harus
dibuat secara sintetik.
Grafit adalah zat bukan logam berwarna hitam yang mampu
menghantarkan panas dengan baik, buram, licin, tahan panas, dan
dapat dihancurkan menjadi serbuk yang lebih kecil. Sifat fisika grafit
ditentukan oleh sifat dan luas permukaannya.Grafit yang halus berarti
mempunyai permukaan yang relatif lebih luas
3. Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat dari kokas
diperkecil ukurannya, dicampur dengan ter atau resin
sintetik,kemudian dipanaskan sehingga membentuk padatan
(sintering) dalam 105 cetakan. Pada proses tersebut, bahan-bahan
aditif terbakar menjadi arang. Pemanasan yang dilakukan sekali
lagi sampai temperatur 3000°C akan menghasilkan lebih banyak
grafit (grafit elektro). Untuk alat-alat seperti penukar panas, setelah
pemanasan, grafit perlu diberi bahan aditif impregnasi (misalnya
dempul dan serbuk grafit). Setelah proses impregnasi, ketahanan
temperaturnya turun menjadi 165°C.
Grafit terbentuk ketika karbon terkena kondisi tekanan normal. Itu
sebab, grafit merupakan alotrop paling stabil dalam kondisi normal.
4. Sifat-sifat: Grafit adalah penghantar listrik dan panas yang cukup baik
tetapi bersifat rapuh. Pada temperatur yang lebih tinggi, grafit teroksidasi
oleh asam nitrat berasap, khlor atau oksigen. Grafit hanya dapat
dilarutkan dalam besi leleh. Ditinjau dari segi ketahanan terhadap korosi,
grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya sangat
luas.Bahan tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian besar
basa hingga di atas 100°C.
Dalam udara, grafit dapat digunakan sampai kira-kira 165oC. Apabila
tidak diimpregnasi, grafit dapat digunakan sampai 500°C.
5. Pengolahan dan penggunaan: Gumpalan-gumpalan grafit dipotong
menjadi pelat atau dibuat langsung menjadi barang. Pelat-pelat tersebut
ditempel pada bagian luar bejana dengan menggunakan bahan perekat,
membentuk satu atau beberapa lapisan pada bejana. Celah-celahnya
ditutup dempul.
Grafit digunakan sebagai elektroda, bantalan luncur, ring penyekat, dan
aditif untuk bahan pe-lumas. Grafit juga mempertinggi kemampuan lumas
teflon. Barang yang seluruhnya dibuat dari grafit adalah alat penukar
panas, cawan lebur, batu filter, pompa, dan pelat pecah. Grafit juga
digunakan sebagai bahan pengisi. Pada alat penyekat dan penghitung
volume, sebagian peralatannya dibuat dari grafit (misalnya torak). Serat
grafit dimanfaatkan untuk pelepasan muatan elektrostatik pada selubung
ventilasi.
7. Grafit, sebagaimana berlian, adalah bentuk alotrop karbon, karena kedua
senyawa ini mirip namun struktur atomnya mempengaruhi
sifatkimiawi dan fisikanya.
Grafit terdiri atas lapisan atom karbon, yang dapat menggelincir dengan
mudah. Artinya, grafit amat lembut, dan dapat digunakan sebagaiminyak
pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih lancar. Grafit
sekarang umum digunakan sebagai "timbal" pada pensil.
Grafit berwarna kelabu. Akibat delokalisasi elektron antar-permukannya, grafit
dapat berfungsi sebagai konduktor listrik.
Secara alamiah, grafit ditemukan di Sri Lanka, Kanada dan Amerika Serikat.
Grafit juga disebut sebagai timbal hitam.
Grafit dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789 dengan
mengambil kata dari bahasa Yunani. Grafit juga bisa dibuat menjadi isi pensil.
9. Grafit dapat dibuat dengan mensintesis berbagai bahan yang mengandung
karbon. Grafit mempunyai struktur yang berbentuk lapisan. Jarak antarlapisan
hampir 2,5 kali lebih besar dari jarak antaratom dalam satu lapisan. Hal ini
menyebabkan grafit bersifat licin karena satu lapisan dapat meluncur di atas
lapisan lainnya.
Hubungan antarlapisan dalam grafit dapat diibaratkan dengan tumpukan
lembaran kaca yang basah. Grafit juga mempunyai titik leleh yang tinggi.
Elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan antarlapisan terikat relatif
lemah, sehingga dapat mengalir dari satu atom ke atom lain, sehingga grafit
dapat menghantarkan listrik.
Kegunaan grafit, antara lain adalah sebagai elektrode pada baterai, proses
elektrolisis, atau untuk pensil. Selain itu, jika karbon aktif dipanaskan pada suhu
1.500 °C dengan paladium, platina sebagai katalis, akan menghasilkan serat
polimer, seperti poliakrilonitril atau selulosa, yang bila digabungkan dengan
plastik akan membentuk foam dan foil.
10. Grafit memiliki karakteristik lunak, ringan, dan mampu
menghantarkan listrik.
Secara komersial, grafit digunakan sebagai pelumas. Bila terkena
suhu dan tekanan yang sangat tinggi, grafit dapat dikonversi
menjadi berlian.