2. Sejarah Magnet
Kata “magnet” berasal dari bahasa yunani
magnitis lithos yang berarti batu
magnesia.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di
Yunani pada masa lalu yang kini bernama
Manisa (sekarang berada di wilayah
Turki) di mana terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu di
wilayah tersebut.
3. Sejarah Magnet
1600 : Dr. William Gilbert menerbitkan eksperimen awal
yang sistematis tentang magnetisme dengan judul "De
Magnete".
1819 : Oerstead menemukan hubungan antara magnet
and listrik dari percobaan sebuah kawat yang dialiri arus
akan membelokkan jarum kompas
1825 : Sturgeon menemukan elektromagnet.
1880 : Warburg menemukan siklus histeresis besi.
1895 : Curie mengeluarkan Hukum Curie tentang
temperatur kerja magnet.
1905 : Langevin mengemukakan teori diamagnetisme
and paramagnetisme.
1906 : Weiss mengemukakan teori ferromagnet.
1920an : Fisika magnet berkembang sampai pada
putaran elektron (electron spin) yang mengawali
mekanika quantum
4. Contoh Bahan Magnet(1)
Lodestone:
Adalah magnet permanen pertama yang ditemukan,
mengandung oksida alami Fe3O4.Medan magnet yang
dihasilkannya rendah tetapi ketahanan terhadap
demagnetisasi cukup tinggi.
Magnet Baja Carbon:
Ditemukan sejak abad ke-18. Baja ini dicampur dengan
tungsten dan atau chromium. Memiliki saturasi magnet
yang tinggi, jauh diatas Lodestone, namun harus dibuat
dalam bentuk batangan untuk menghindari
demagnetisasi
Magnet Alnico(alloy yang dibentuk dari Al, Ni dan Co)
Ditemukan pada tahun 1930an, alnico adalah magnet
permanen modern yang pertama. Dengan temperatur
Curie yang tinggi (~850°C), magnet ini masih digunakan
secara luas sampai saat ini
5. Contoh Bahan Magnet(2)
Magnet Cobalt Platinum :
Ditemukan tahun 1950an. Sifat-sifatnya diatas Alnico
dan tahan korosi sehingga banyak digunakan untuk
keperluan medis. Namun harganya mahal.
Magnet Ferit Keras : (BaFe12O19 atau SrFe12O19)
Banyak digunakan untuk keperluan komersil. Produksi
energinya rendah. Mudah didapatkan sehingga
harganya murah dan dapat digunakan untuk bentuk-
bentuk magnet yang kompleks.
Samarium Cobalt:
Alloy kombinasi antara cobalt, besi dan sedikit bahan
lain, kebanyakan memiliki sifat magnet yang kuat,
namun harganya cukup mahal. Magnet ini memiliki
kestabilan temperatur yang baik sehingga biasa
digunakan pada peralatan bersuhu tinggi.
6. Contoh Bahan Magnet(3)
Magnet Neodymium Iron Boron:
Memiliki saturasi magnet yang tinggi dan ketahanan
terhadap demagnetisasi yang cukup baik. Temperatur
Curienya 312°C sehingga membatasinya dari
penggunaan pada suhu tinggi, tetapi dengan
penambahan Co dan Dy dapat meningkatkan
karakteristik temperaturnya tetapi juga meningkatkan
harganya.
Samarium Iron Nitride:
Masih dalam tahap pengembangan, merupakan bahan
magnet permanen yang cukup menjanjikan dengan
ketahanan demagnetisasi yang tinggi, magnetisasi yang
tinggi, lebih tahan terhadap korosi dan temperatur tinggi
dibandingkan dengan magnet neodymium iron boron.