SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS
                                KESEHATAN


                                     BAB I
                              PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
          Layanan kesehatan merupakan salah satu faktor determinan penyakit yang
   dikemukakan oleh H.L.Blum. Sebagai faktor determinan kejadian penyakit, layanan
   kesehatan tentunya tidak dapat diabaikan. Walaupun tidak menjadi faktor determinan
   yang paling dominan, namun layanan kesehatan menjadi salah satu sarana tindakan
   preventif kepada masyarakat. Unit pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki strukur
   kepengurusan yang jelas, mulai dari atasan hingga ke para bawahan. Dalam
   menjalankan berbagai program pencegahan penyakit di berbagai tingkatan, Unit
   Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasi dan koordinasi antar atasan
   dan bawahan. Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung jawab dan
   wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas), maka hal ini
   tak lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh pimpinan Unit
   Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan. Oleh karena itulah saya tertarik untuk
   mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan.
B. Rumusan Masalah
   1. Apa definisi dari kepemimpinan?
   2. Apa sajakah macam-macam gaya kepemimpinan?
   3. Apa sajakah unsur-unsur dalam layanan kesehatan?
   4. Bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam rangka mewujudkan
      layanan kesehatan yang berkualitas?
   5. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan?
C. Tujuan
   1. Mengetahui definisi dari kepemimpinan;
   2. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan;
   3. Mengetahui unsur-unsur dalam layanan kesehatan;
   4. Agar lebih memahami bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam
      rangka mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas;
5. Mengetahui dan memahami bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
   petugas kesehatan sehingga dapat menentukan gaya kepemimpinan apa yang
   sesuai dan tepat diterapkan di Unit Pelayanan Kesehatan setempat.
BAB II
                                   PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan
      Definisi kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah
      kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
      pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
      tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
      Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) adalah bentuk dominasi yang
      didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
      untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
      keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
      Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan
      tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin
      memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
      Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang
      kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung
      dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin
      (Moejiono, 2002).


B. Gaya Kepemimpinan

      Terdapat berbagai teori tentang gaya kepemimpinan. Namun secara umum teori-teori
   tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok besar, yaitu:

   a. Gaya kepemimpinan yang berkesan administrator. Gaya kepemimpinan tipe ini
      terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada aturan. Sikapnya konservatif serta
      kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko dan mereka cenderung mencari aman.
      Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan yang
      telah kita bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi Continuation, Routine change,
      serta Limited change.
   b. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical). Dalam gaya kepemimpinan tipe
      ini, biasanya pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisis, terutama analisis
      logika pada setiap informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan
menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.
   Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan
   pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
c. Gaya kemimpinan asertif (Assertive). Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif
   dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal
   dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih
   terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses
   argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang
   memuaskan.
d. Gaya kepemimpinan entepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian
   kepada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan
   kerjasama. Gaya kepemimpinan model ini biasannya selalu mencari pesaing dan
   menargetkan standar yang tinggi.

Selain itu, ada beberapa klasifikasi lain dari gaya kepemimpinan, ialah berikut ini:

Gaya Kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil
dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin
mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang
ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun
sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas
anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain,
anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang
diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki
kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.


Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada
kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai
saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu,
anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan
komitmen yang bervariasi


Gaya Kepemimpinan Laissez Faire ( Kendali Bebas )
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Gaya
kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling
dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran
utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk
menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan
sebagai pemantau saja.
Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki
kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan
gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari
yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.

Ada juga empat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian, meliputi :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis


GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka
terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin
dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan
tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan
peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang
kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa
karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika
diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan
maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak
orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari
sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa
melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga
menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini.
Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya
ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan
tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.


GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada
satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.
Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini.
Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan
atau dimakan adalah prinsip hidupnya.


GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan
kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para
bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin
ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala
kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat
tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
  Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan
  dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan
  bisa terjalin dengan baik.

C. Unsur-Unsur dalam Manajemen Layanan Kesehatan
  1. INPUT
     Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
     pekerjaan manajemen
     Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) input ada 3
     macam:

         Sumber (resources), adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan
         barang atau jasa.

          Sumber (resources) dibagi 3 macam:
           a) Sumber tenaga (labour resources):
             -Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat
             -Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga
           b) Sumber modal (capital resources):
              -Modal bergerak (working capital): uang, giro
              -Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan
           c) Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat
             dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal
         Tatacara (prosedures), adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan
         yang dimiliki dan yang diterapkan.

         Kesanggupan (capacity), adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga
         pelaksana (petugas).

      Menurut Koontz: input manajemen ada 4: Man, Capacity, Managerial,
         Technology.
      Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M: Man,
         Money, Material, Method.
 Untuk organisasi yang mencari keuntungan, input terdiri atas 6M: Man, Money,
     Material, Method, Machinery, Market.


2. PROSES
  Proses (process) adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
  yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan sebutan fungsi manajemen
  Pada umumnya, proses dan ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab
  pimpinan


  Macam fungsi manajemen:

  1. Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ada 6:
     Planning,   Organizing,   Directing,    Controlling,   Coordinating,   Evaluation
     (PODCCE)
  2. Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom,
     Responsibility (PACGFR)
  3. Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling
     (POAC)
  4. Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing,
     Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE)
  5. Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing,
     Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB)
  6. Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
     Controling (POCCC)

  Fungsi utama manajemen:

  1. Planning: termasuk penyusunan anggaran belanja
  2. Organizing: termasuk penyusunan staff
  3. Implementing: termasuk pengarahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan
     dan pengawasan
  4. Penilaian: termasuk penyusunan laporan

3. OUTPUT
  Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan,
output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services).
      Macam pelayanan kesehatan: Upaya Kesehatan Perorangan (UPK) dan Upaya
      Kesehatan Masyarakat (UKM).
   4. SASARAN
      Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya
      kesehatan tersebut ditujukan.

      1) UKP untuk perseorangan
      2) UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok)

      Macam sasaran:

      1) Sasaran langsung (direct target group)
      2) Sasaran tidak langsung (indirect target group)

   5. IMPACT
      Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen
      kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan
      Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan
      (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi.

   Dari penjelasan di atas, tenaga (petugas kesehatan) merupakan salah satu bagian
   terpenting dari unsur input dalam manajemen pelayanan kesehatan. Posisi petugas dapat
   dikatakan sebagai motor penggerak dari unsur-unsur input lainnya untuk menjalankan
   unsur-unsur manajemen pelayanan kesehatan yang selanjutnya (proses, ouput, dan
   impact) dan mewujudkan sasaran.

D. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Petugas Kesehatan

   Dari beberapa jurnal dan artikel ilmiah yang saya peroleh, terbukti bahwa:

      Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Frecilia Nanda Melvani,
      2012).
      Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan (Neneng Indra
      Avivah, 2009).
Ada pengaruh signifikan dari gaya kepemimpinan exploitaive authoritative,
      benevolent authoritative, consultative, dan participative group terhadap partisipasi
      kerja (Nia Lestarianawati,2009).
      Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan partisipatif terhadap
      motivasi kerja karyawan (Myke Amalia, 2009).
   Dari semua hasil penelitian sebelumnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa
   kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja dan partisipasi kerja yang
   kemudian termainfestasi menjadi wujud kinerja.


E. Upaya Meningkatkan Kinerja Petugas Kesehatan dalam Rangka Mewujudkan
   Layanan Kesehatan yang Berkualitas

   Penilaian kinerja petugas di Unit Pelayanan Kesehatan perlu dilakukan sebagai evaluasi.
   Dan    berdasarkan    Keputusan       Menteri   Kesehatan     Republik    Indonesia   No.
   857/Menkes/SK/IX/2009,     untuk      melakukan   penilaian   kinerja    haruslah   dengan
   mewujudkan kepemimpinan yang efektif terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan yang
   diterapkan pada Unit Pelayanan Kesehatan sangatlah menentukan kinerja dari semua
   petugas kesehatan yang bertugas di sana, serta selanjutnya berdampak pada tingkat
   kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itulah,
   sudah sepatutnya gaya kepemimpinan di Unit Pelayanan Kesehatan haruslah dipilih dan
   ditentukan secara hati-hati dan teliti. Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat bertujuan
   untuk memacu peningkatan motivasi kerja dan partisipasi kerja para petugas kesehatan di
   Unit Pelayanan Kesehatan agar terwujudlah layanan kesehatan yang berkualitas.
BAB III
                PENUTUP

A. Kesimpulan


B. Saran
REFERENSI


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009 Tentang
    Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas.

Artikel Publikasi Ilmiah:
Frecilia Nanda Melvani.2012.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN EFEKTIVITAS
    KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PROMOSI DAN PERIZINAN
    PENANAMAN MODAL DAERAH                  ( BP3MD ) PROVINSI SUMATERA
    SELATAN.

Jurnal:
Neneng Indra Avivah.2009.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI
    KERJA KARYAWAN NON MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM PKU
    MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2008.

Nia     Lestarianawati.2009.PENGARUH GAYA  KEPEMIMPINAN    TERHADAP
      PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NON MEDIS BADAN RUMAH SAKIT
      UMUM DAERAH ”45” KUNINGAN.

Myke Amalia.2009.PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI
     KERJA DI RUMAH SAKIT JASA KARTINI TASIKMALAYA 2008.

Link Internet:

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/unsur-pokok-manajemen-pelayanan.html

http://berbagiilmu.wen.ru/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli.html

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certod.htm

http://muslimpoliticians.blogspot.com/2012/10/beberapa-jenis-gaya-kepemimpinan.html

http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-
gaya-kepemimpinan/

More Related Content

What's hot

Working with groups
Working with groupsWorking with groups
Working with groupsShakaMutaqin
 
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david cEori keperluan motivasi mc clelland oleh david c
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david cannaliew
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadershipSamuel Riwu
 
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)Isna Nusa Kumalasari
 
06 Politik Organisasi
06 Politik Organisasi06 Politik Organisasi
06 Politik OrganisasiWanBK Leo
 
6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUYUSRA FERNANDO
 
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054SherylEsfandianyPutr
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014
Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014
Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014MuhammadAldiansyah22
 
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...fitripri
 
Bab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutif
Bab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutifBab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutif
Bab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutifFaisal Nasrul
 
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiSintaYuliyana
 
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPT Lion Air
 

What's hot (20)

Working with groups
Working with groupsWorking with groups
Working with groups
 
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david cEori keperluan motivasi mc clelland oleh david c
Eori keperluan motivasi mc clelland oleh david c
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
 
Ima & khotidjah
Ima & khotidjahIma & khotidjah
Ima & khotidjah
 
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
Teori kontingensi dan kepemimpinan adaptif (Kepemimpinan)
 
06 Politik Organisasi
06 Politik Organisasi06 Politik Organisasi
06 Politik Organisasi
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
173641999 pemimpin-demokratis
173641999 pemimpin-demokratis173641999 pemimpin-demokratis
173641999 pemimpin-demokratis
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
 
Bab 15
Bab 15Bab 15
Bab 15
 
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
Tugas 13 working with groups sheryl esfandiany 4520210054
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014
Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014
Working with groups converted_Muhammad Aldiansyah_4520210014
 
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, komunikasi dan mengetahu...
 
Bab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutif
Bab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutifBab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutif
Bab 13 kepemimpinan strategis oleh para eksekutif
 
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasiKepemimpinan dalam perilaku organisasi
Kepemimpinan dalam perilaku organisasi
 
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 

Viewers also liked

Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas  Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas Re Mo
 
Indikator kinerja rs
Indikator kinerja rsIndikator kinerja rs
Indikator kinerja rsResdi Budaya
 
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...Uofa_Unsada
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaArief Anzarullah
 
Open Stack Cheng Du Swift Alex Yang
Open Stack Cheng Du Swift Alex YangOpen Stack Cheng Du Swift Alex Yang
Open Stack Cheng Du Swift Alex YangOpenCity Community
 
Rangkuman Ping -h dan Route -h
Rangkuman Ping -h dan Route -hRangkuman Ping -h dan Route -h
Rangkuman Ping -h dan Route -hRobby Firmansyah
 
Social media security
Social media securitySocial media security
Social media securityB.A.
 
Sprites rollovers
Sprites rolloversSprites rollovers
Sprites rollovershstryk
 
Client acquisition
Client acquisitionClient acquisition
Client acquisitionNitesh Verma
 
То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить
 То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить
То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглитьSergey Xek
 
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTPTugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTPRobby Firmansyah
 
Het begint allemaal bij gezond verstand
Het begint allemaal bij gezond verstandHet begint allemaal bij gezond verstand
Het begint allemaal bij gezond verstandB.A.
 
Sneha Hasthaalu
Sneha HasthaaluSneha Hasthaalu
Sneha HasthaaluJohny C
 
The cloud is open open stack-ben-20120706-shanghai
The cloud is open open stack-ben-20120706-shanghaiThe cloud is open open stack-ben-20120706-shanghai
The cloud is open open stack-ben-20120706-shanghaiOpenCity Community
 
Multi sector CSRpartnerships: Natural partnerships-unnatural partners
Multi sector CSRpartnerships:  Natural partnerships-unnatural partnersMulti sector CSRpartnerships:  Natural partnerships-unnatural partners
Multi sector CSRpartnerships: Natural partnerships-unnatural partnersWayne Dunn
 

Viewers also liked (20)

Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas  Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas
 
Indikator kinerja rs
Indikator kinerja rsIndikator kinerja rs
Indikator kinerja rs
 
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYA...
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
 
Open Stack Cheng Du Swift Alex Yang
Open Stack Cheng Du Swift Alex YangOpen Stack Cheng Du Swift Alex Yang
Open Stack Cheng Du Swift Alex Yang
 
Rangkuman Ping -h dan Route -h
Rangkuman Ping -h dan Route -hRangkuman Ping -h dan Route -h
Rangkuman Ping -h dan Route -h
 
Gordon Bower
Gordon BowerGordon Bower
Gordon Bower
 
Social media security
Social media securitySocial media security
Social media security
 
Investigación
InvestigaciónInvestigación
Investigación
 
Comicus2012
Comicus2012Comicus2012
Comicus2012
 
Q4 07
Q4 07Q4 07
Q4 07
 
Proses Start-Up Komputer
Proses Start-Up KomputerProses Start-Up Komputer
Proses Start-Up Komputer
 
Sprites rollovers
Sprites rolloversSprites rollovers
Sprites rollovers
 
Client acquisition
Client acquisitionClient acquisition
Client acquisition
 
То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить
 То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить
То, что вы хотели знать о HandlerSocket, но не смогли нагуглить
 
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTPTugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
Tugas 3 Rangkuman Protocol DNS, FTP, HTTP, dan SMTP
 
Het begint allemaal bij gezond verstand
Het begint allemaal bij gezond verstandHet begint allemaal bij gezond verstand
Het begint allemaal bij gezond verstand
 
Sneha Hasthaalu
Sneha HasthaaluSneha Hasthaalu
Sneha Hasthaalu
 
The cloud is open open stack-ben-20120706-shanghai
The cloud is open open stack-ben-20120706-shanghaiThe cloud is open open stack-ben-20120706-shanghai
The cloud is open open stack-ben-20120706-shanghai
 
Multi sector CSRpartnerships: Natural partnerships-unnatural partners
Multi sector CSRpartnerships:  Natural partnerships-unnatural partnersMulti sector CSRpartnerships:  Natural partnerships-unnatural partners
Multi sector CSRpartnerships: Natural partnerships-unnatural partners
 

Similar to Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...LisaniahAmini
 
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...Desikoes
 
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinanminggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinanrivayanto
 
6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...SetyaDarmawan
 
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...may riana
 
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...SeptiHendarwati
 
Kepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaanKepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaanmaureen07
 
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)KUSWANDI PAKPAHAN
 
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...asri lestari
 
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)ikbalbale95
 

Similar to Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^ (20)

6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
6 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengeta...
 
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
 
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinanminggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
minggu 6 komunikasi dan model kepemimpinan
 
6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
6. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
 
Dr riki
Dr rikiDr riki
Dr riki
 
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
6 usaha, mayriana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, u...
 
Makalah manajemen kepemimpinan
Makalah manajemen kepemimpinanMakalah manajemen kepemimpinan
Makalah manajemen kepemimpinan
 
Makalah manajemen kepemimpinan (2)
Makalah manajemen kepemimpinan (2)Makalah manajemen kepemimpinan (2)
Makalah manajemen kepemimpinan (2)
 
Kandungan
KandunganKandungan
Kandungan
 
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...
 
Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
Kepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaanKepemimpinan dalam perusahaan
Kepemimpinan dalam perusahaan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
Tugas msdm leadership(kepemimpinan)
 
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
6 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan, ...
 
KEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptxKEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptx
 
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 

More from Sariana Csg

Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauSariana Csg
 
Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauSariana Csg
 
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriBait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriSariana Csg
 
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Sariana Csg
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapSariana Csg
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitSariana Csg
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalMengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalSariana Csg
 
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiRiuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiSariana Csg
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahOlahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahSariana Csg
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada LansiaSariana Csg
 
Hati yang Menanti
Hati yang MenantiHati yang Menanti
Hati yang MenantiSariana Csg
 
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Sariana Csg
 
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011Sariana Csg
 

More from Sariana Csg (20)

Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana Hijau
 
Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana Hijau
 
Di tengah
Di tengahDi tengah
Di tengah
 
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriBait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
 
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah Sakit
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalMengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
 
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiRiuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahOlahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada Lansia
 
TINTA HATI
TINTA HATITINTA HATI
TINTA HATI
 
Hati yang Menanti
Hati yang MenantiHati yang Menanti
Hati yang Menanti
 
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
 
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
 

Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^

  • 1. PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Layanan kesehatan merupakan salah satu faktor determinan penyakit yang dikemukakan oleh H.L.Blum. Sebagai faktor determinan kejadian penyakit, layanan kesehatan tentunya tidak dapat diabaikan. Walaupun tidak menjadi faktor determinan yang paling dominan, namun layanan kesehatan menjadi salah satu sarana tindakan preventif kepada masyarakat. Unit pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki strukur kepengurusan yang jelas, mulai dari atasan hingga ke para bawahan. Dalam menjalankan berbagai program pencegahan penyakit di berbagai tingkatan, Unit Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasi dan koordinasi antar atasan dan bawahan. Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung jawab dan wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas), maka hal ini tak lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan. Oleh karena itulah saya tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari kepemimpinan? 2. Apa sajakah macam-macam gaya kepemimpinan? 3. Apa sajakah unsur-unsur dalam layanan kesehatan? 4. Bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas? 5. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan? C. Tujuan 1. Mengetahui definisi dari kepemimpinan; 2. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan; 3. Mengetahui unsur-unsur dalam layanan kesehatan; 4. Agar lebih memahami bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas;
  • 2. 5. Mengetahui dan memahami bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan sehingga dapat menentukan gaya kepemimpinan apa yang sesuai dan tepat diterapkan di Unit Pelayanan Kesehatan setempat.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kepemimpinan Definisi kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002). B. Gaya Kepemimpinan Terdapat berbagai teori tentang gaya kepemimpinan. Namun secara umum teori-teori tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok besar, yaitu: a. Gaya kepemimpinan yang berkesan administrator. Gaya kepemimpinan tipe ini terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko dan mereka cenderung mencari aman. Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan yang telah kita bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi Continuation, Routine change, serta Limited change. b. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical). Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan
  • 4. menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang. Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif. c. Gaya kemimpinan asertif (Assertive). Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan. d. Gaya kepemimpinan entepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan kerjasama. Gaya kepemimpinan model ini biasannya selalu mencari pesaing dan menargetkan standar yang tinggi. Selain itu, ada beberapa klasifikasi lain dari gaya kepemimpinan, ialah berikut ini: Gaya Kepemimpinan Otoriter Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai
  • 5. saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi Gaya Kepemimpinan Laissez Faire ( Kendali Bebas ) Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional. Ada juga empat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian, meliputi : 1. Gaya Kepemimpinan Karismatis 2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis 3. Gaya Kepemimpinan Otoriter 4. Gaya Kepemimpinan Moralis GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika
  • 6. diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji. GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin. GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
  • 7. Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis. Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik. C. Unsur-Unsur dalam Manajemen Layanan Kesehatan 1. INPUT Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) input ada 3 macam: Sumber (resources), adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang atau jasa. Sumber (resources) dibagi 3 macam: a) Sumber tenaga (labour resources): -Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat -Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga b) Sumber modal (capital resources): -Modal bergerak (working capital): uang, giro -Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan c) Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal Tatacara (prosedures), adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang dimiliki dan yang diterapkan. Kesanggupan (capacity), adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana (petugas).  Menurut Koontz: input manajemen ada 4: Man, Capacity, Managerial, Technology.  Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M: Man, Money, Material, Method.
  • 8.  Untuk organisasi yang mencari keuntungan, input terdiri atas 6M: Man, Money, Material, Method, Machinery, Market. 2. PROSES Proses (process) adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan sebutan fungsi manajemen Pada umumnya, proses dan ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan Macam fungsi manajemen: 1. Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ada 6: Planning, Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation (PODCCE) 2. Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom, Responsibility (PACGFR) 3. Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) 4. Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing, Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE) 5. Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB) 6. Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controling (POCCC) Fungsi utama manajemen: 1. Planning: termasuk penyusunan anggaran belanja 2. Organizing: termasuk penyusunan staff 3. Implementing: termasuk pengarahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan 4. Penilaian: termasuk penyusunan laporan 3. OUTPUT Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan,
  • 9. output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Macam pelayanan kesehatan: Upaya Kesehatan Perorangan (UPK) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). 4. SASARAN Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. 1) UKP untuk perseorangan 2) UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok) Macam sasaran: 1) Sasaran langsung (direct target group) 2) Sasaran tidak langsung (indirect target group) 5. IMPACT Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi. Dari penjelasan di atas, tenaga (petugas kesehatan) merupakan salah satu bagian terpenting dari unsur input dalam manajemen pelayanan kesehatan. Posisi petugas dapat dikatakan sebagai motor penggerak dari unsur-unsur input lainnya untuk menjalankan unsur-unsur manajemen pelayanan kesehatan yang selanjutnya (proses, ouput, dan impact) dan mewujudkan sasaran. D. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Dari beberapa jurnal dan artikel ilmiah yang saya peroleh, terbukti bahwa: Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Frecilia Nanda Melvani, 2012). Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan (Neneng Indra Avivah, 2009).
  • 10. Ada pengaruh signifikan dari gaya kepemimpinan exploitaive authoritative, benevolent authoritative, consultative, dan participative group terhadap partisipasi kerja (Nia Lestarianawati,2009). Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan partisipatif terhadap motivasi kerja karyawan (Myke Amalia, 2009). Dari semua hasil penelitian sebelumnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja dan partisipasi kerja yang kemudian termainfestasi menjadi wujud kinerja. E. Upaya Meningkatkan Kinerja Petugas Kesehatan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Kesehatan yang Berkualitas Penilaian kinerja petugas di Unit Pelayanan Kesehatan perlu dilakukan sebagai evaluasi. Dan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 857/Menkes/SK/IX/2009, untuk melakukan penilaian kinerja haruslah dengan mewujudkan kepemimpinan yang efektif terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Unit Pelayanan Kesehatan sangatlah menentukan kinerja dari semua petugas kesehatan yang bertugas di sana, serta selanjutnya berdampak pada tingkat kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itulah, sudah sepatutnya gaya kepemimpinan di Unit Pelayanan Kesehatan haruslah dipilih dan ditentukan secara hati-hati dan teliti. Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat bertujuan untuk memacu peningkatan motivasi kerja dan partisipasi kerja para petugas kesehatan di Unit Pelayanan Kesehatan agar terwujudlah layanan kesehatan yang berkualitas.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
  • 12. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas. Artikel Publikasi Ilmiah: Frecilia Nanda Melvani.2012.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PROMOSI DAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DAERAH ( BP3MD ) PROVINSI SUMATERA SELATAN. Jurnal: Neneng Indra Avivah.2009.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN NON MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2008. Nia Lestarianawati.2009.PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NON MEDIS BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ”45” KUNINGAN. Myke Amalia.2009.PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DI RUMAH SAKIT JASA KARTINI TASIKMALAYA 2008. Link Internet: http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/unsur-pokok-manajemen-pelayanan.html http://berbagiilmu.wen.ru/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli.html http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certod.htm http://muslimpoliticians.blogspot.com/2012/10/beberapa-jenis-gaya-kepemimpinan.html http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam- gaya-kepemimpinan/