3. - kompensasi
Contohnya gaji rendah (tidak sesuai)
- masalah budaya organisasi (corporate culture)
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan
organisasi itu harus ditulis (tertulis) hal hal kecil pun
harus ditulis.
Contoh : segala sesuatunya harus diperhatikan
sesuai dengan peraturan tertulis
- sistem
Sistem itu berhubungan dengan Semua aturan yang
berhubungan dengan organisasi tersebut. Sistem ini
juga dilengkapi dengan SOP (standar
operasional ...)
- struktur organisasi
Dalam struktur itu ada garis koordinasi
4. - strategi
Strategi jangka panjang ex. RPJP jangkanya 10-20
tahun. Sifatnya mendasar, jangkauannya panjang,
kesinambungan dengan oorganisasi, Startegi
menengah 3-5 ttahun, Jangka pendek.
- skill/keahlian
Bagaimana pegawai dilatih untuk menjadi pelayanan
yang baik saat menghadapi pelanggan,Bagaimana
pegawai dalam menyelesaikan masalah, dll. Ada soft
skill (kejujuran, kedisiplinan, kebersamaab dalam
melaksanakan tugas kelompok ) dan hard skill
(membuat sesuatu seperti software) . Yang
menentukan keberhasilan keberhasilan pegawai
adalah soft skill.
5. - people
Persoalan orang itu sangat kompleks. Karena
manusia itu adalah makhluk yang paling unik yang
mempunyai perasaan yang tidak bisa terorganisir.
Setiap orang memiliki keunikan yang berbeda beda.
6. PATH-FINDING:
terus mencari alur/benang merah keberadaan organisasi
ALIGNING:
Penyelarasan terhadap semua aspirasi anggota
EMPOWERMENT:
Pemberdayaan terhadap semua sumberdaya
7. * Path finding: mencari akar masalah yang
disertai dengan data-data.
*Aligning: menyelaraskan semua anggota.
Contohnya ketika menjadi seorang pemimpin
dan ada banyak usulan dari beberapa
orang/anggota. Kemudian pemimpin itu harus
memutuskan untuk melihat lebih jauh, pada
titik mana hal yang paling tepat untuk disetujui.
Pendapat bawahan itu harus dilihat mana yang
menguntungkan semua pihak.
10. Otokrasi : sifat otoriter
Sentarlistik : terpusat dan dalam pengambilan
keputusan pun harus cepat.
Bob sarino dalam memutuskan keputusan secara
demokrasi. prinsip yang dia pegang adalah
kepercayaan, kejujuran.
11. Gaya Managerial (1)
(atas dasar perilaku manajer)
• Otokratis/otoriterOtokratis/otoriter
Gaya Manajerial dimana manajer biasanya memberikan perintah dan
mengharpkan mereka patuhi tanpa pertanyaan
• Demokratis/melakukan diskusi terlebih duluDemokratis/melakukan diskusi terlebih dulu
Gaya manajerial dimana manajer biasanya meminta masukan dari
bawahannya sebelum membuat keputusan tetapi tetap memegang
kekuatan akhir pengambilan keputusan
• Free-Rein/mirip gaya lesisperFree-Rein/mirip gaya lesisper
Gaya manejerial dimana manajer biasanya berperan sebagai
penasehat terhadap bawahan yang diperbolehkan membuat
keputusan
Stoner, et.al, Prentice Hall, 1996
12.
13.
14.
15. PengertianPengertian
KEPEMIMPINAN 15
• Pemberdayaan (empowerment) “membagi
kekuasaan (power sharing) atau mendelegasikan
kekuasaan dan wewenang kepada bawahan di dalam
organisasi”
• Pemberdayaan “adalah wewenang untuk membuat
keputusan dalam kegiatan operasional individual
tanpa harus memperoleh persetujuan dari siapapun”
16. Delegasi : petunjuk untuk melaksanakan tugas yang
didelegasikan
Proses Delegasi:
1. Pilihlah subordinat (bawahan) yang dianggap mampu
2. Jelaskan tugas dengan cara yang dapat dimengerti (untuk
setiap instruksi)
3. Berikan otoritas yang secukupnya kepada subordinat tersebut
4. Ciptakan kondisi untuk dapat terus berhubungan dengan
subordinat (pengendalian dan pengawasan)
Coaching should take place at every step in the process
17. MENGAPA KONSEP PEMBERDAYAAN UNIK
BAGI ORGANISASI ?
KEPEMIMPINAN 17
1. Bawahan didorong dan dimotivasi untuk
menggunakan inisiatifnya yang selama ini
terpendam dalam diri bawahan akibat adanya
prosedur birokrasi.
2. Bawahan tidak saja diberi wewenang tetapi
juga sumber daya (resources), seperti
budget/uang sehingga bawahan tidak saja
membuat keputusan, tetapi mereka bisa
melihat hal itu diterapkan.*
18. ALASAN UTAMA / MANFAAT PENERAPAN
PEMBERDAYAAN
KEPEMIMPINAN 18
• Pemberdayaan memicu dan menciptakan motivasi yang kuat
dari bawahan, karena berhubungan langsung dengan
pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi dari bawahan (aktualisasi
diri, penghargaan diri,kebutuhan pertumbuhan).
• Pemberdayaan secara aktual meningkatkan jumlah total dari
kekuasaan yang ada di organisasi, shg organisasi menjadi kuat.
• Pemimpin dapat memperoleh manfaat dari tambahan
kemampuan partisipasi bawahan yang bisa diperoleh
organisasi (spt : pemimpin dpt berkonsentrasi pd pencapaian
visi organisasi, pemimpin tidak perlu selalu mengawasi ).*
19. KONDISI DASAR BAGI PENERAPAN PEMBERDAYAAN
KEPEMIMPINAN 19
• PARTISIPASIPARTISIPASI – peningkatan partisipasi meningkatkan komitmen
bawahan thd kemajuan organisasi. “Partisipasi sebagai syarat
suksesnya pemberdayaan”
• INOVASIINOVASI – pimpinan mendukung inovasi oleh bawahan.
Pimpinan harus memandang bhw kegagalan inovasi bawahan
merupakan kesukesan yg tertunda.
• AKSES PADA INFORMASIAKSES PADA INFORMASI – bawahan harus diberikan akses yg
luas thd informasi krn daaapat menumbuhkan keyakinan.
• AKUNTABILITASAKUNTABILITAS – wewenang membuat keputusan harus diiringi
dg tanggung jawab.
20. ELEMEN POKOK YG HARUS DIPENUHI SEBELUM
BAWAHAN DIBERDAYAKAN
KEPEMIMPINAN 20
• Bawahan harus memiliki informasi yang menyeluruh
tentang kinerja perusahaan-tidak ada informasi yang
dirahasiakan.
• Bawahan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk memberikan kontribusi bagi tujuan perusahaan.
• Bawahan harus mempunyai kekuasaan dan wewenang
untuk membuat keputusan penting.
• Bawahan harus memahami makna dan akibat dari
pekerjaannya.
• Bawahan harus diberikan reward atas kinerja yg dapat
dicapainya.*
21. KEUNTUNGAN & KERUGIAN PEMBERDAYAAN
KEPEMIMPINAN 21
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN
1. Respon yg cepat thd
kebutuhan pelanggan.
2. Efisiensi waktu untuk
penyelesaian pek dan
pelayanan thd pelanggan.
3. Meningkatkan kepuasaan
kerja karyawan.
4. Kokohnya hub karyawan-
pelanggan
5. Munculnya ide-ide kreatif utk
meingkatkan kualitas produk
& pelayanan.*
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN
1. Respon yg cepat thd
kebutuhan pelanggan.
2. Efisiensi waktu untuk
penyelesaian pek dan
pelayanan thd pelanggan.
3. Meningkatkan kepuasaan
kerja karyawan.
4. Kokohnya hub karyawan-
pelanggan
5. Munculnya ide-ide kreatif utk
meingkatkan kualitas produk
& pelayanan.*
KERUGIANKERUGIAN
1. Investasi yg besar untuk
seleksi karyawan
2. Investasi yg besar utk
program pelatihan karyawan.
3. Kompensasi untuk karyawan
yg tinggi.*
KERUGIANKERUGIAN
1. Investasi yg besar untuk
seleksi karyawan
2. Investasi yg besar utk
program pelatihan karyawan.
3. Kompensasi untuk karyawan
yg tinggi.*
22. 10 Prinsip Pemberdayaan Karyawan
1. Tunjukkan rasa penghargaan thd karyawan
2. Libatkan dalam visi, misi, dan renstra
3. Beritahu tujuan2 penting yang akan dicapai
4. Berikan kepercayaan
5. Berikan informasi yang cukup untuk pembuatan
keputusan
6. Delegasikan wewenang dan pekerjaan
7. Berikan feedback thd pekerjaan karyawan
8. Pecahkan masalah “fokuskan thd sistem yg tdk baik….”
9. Mendengarkan karyawan dan bertanya.
10. Berikan reward dan recognation
KEPEMIMPINAN 22
23. 1.Menciptakan visi untuk masa yang akan datang
2.Membangun strategi yang rasional untuk
mencapai visi
3.Mengetahui dan memanfaatkan sumber-sumber
kekuatan yang dimiliki
4.Memperkuat motivasi kelompok inti yang
kegiatannya menjadi fokus pelaksanaan strategi
24. • Memahami bahwa orang/SDM adalah harta terbesar
organisasi
• Membangun dan membagi sifat kepemimpinan
sampai jangkauan pengaruh terjauh agar dapat
diperoleh kekuatan tanggung jawab bersama
• Tinggalkanlah pemahaman bahwa pemimpin masa
depan adalah bukan hanya yang berorientasi pada
HOW TO DO IT tetapi yang seharusnya berorientasi
pada HOW TO BE
25. Dasar Kompetisi
FLEXIBLE COMPANY
QUALITY COMPANY
EFFICIENT COMPANY
INOVASI
PILIHAN
KUALITAS
BIAYA
ORGANISASI
YANG INOVATIF
ORGANISASI YANG FLEKSIBEL
ORGANISASI YANG BERKUALITAS
ORGANISASI YANG EFISIEN
60-an 70-an 80-an 90-anTAHUN
ORGANISASI
YANG CERDAS
DAYA SAING
OTAK
2000 - an
PP
EE
RR
MM
II
NN
TT
AA
AA
NN
PP
AA
SS
AA
RR
Organisasi
berbasis
pengetahuan
26. DULUDULU PROSESPROSES KINIKINI
Proses yang lambat
dan birokratis
Gaya Manajemen klasik
“perusahaan besar”
Manajer
Cerobong manajemen
vertikal
Karyawan tak berdaya
Kesuksesan hanya
dibagi kepada sedikit
orang
Workout
Kecepatan
Kesederhanaan
Percaya diri
Empowerment
Berani menrentang
jangkauan
Tanpa batasan
Pembelajaran
horizontal
Pimpin, jangan kelola
Melibatkan seluruh
pihak
‘Merangkul’ perubahan
Mencari ‘cara terbaik’
dan membaginya kepada
setiap orang dengan
cepat
Mengambil resiko
Bergerak cepat
Pemerataan
kesejahteraan
Menang dan rayakan
27. SUPERLEADERSHI
P
“GIVE A MAN FISH,
AND HE WILL BE FED FOR A DAY
(berikan ikan, dan dia akan dapat makan sehari)
TEACH A MAN TO FISH,
AND HE WILL BE FED FOR A LIFETIME”
(ajarkan dia cara memancing, dan dia akan dapat makan sepanjang hidupnya)
28. THE NEW SUPERLEADERSHIP
Leading Others to lead Themselves
( by : Charles C. Manz & Henry P. Sims Jr )
Istilah “SUPERLEADERSHIP” adalah untuk menggambarkan
“Kepemimpinan yang dapat membantu orang lain untuk memimpin
dirinya sendiri”.
Superleadership sangat diperlukan pada organisasi saat ini maupun
masa depan.
Pada sebagian besar organisasi, “empowerment” (pemberdayaan)
tidak lagi merupakan mode manajemen baru, akan tetap, hanya
merupakan persyaratan untuk bertahan hidup (survive)
Kata “super” pada istilah “superleadership” tidak memiliki konotasi
yang sama dengan istilah “superman”
Superleadership tidak mencoba untuk mengangkat beban perubahan
tehnologi tinggi yang sangat cepat seorang diri, melainkan membagi
beban tersebut dengan orang lain.
29. SUPERLEADERSUPERLEADER
Bagaimana Superleader membantu pengikutnya
untuk menemukan potensi dirinya ?
Bagaimana Superleader membantu pengikutnya
menjadi “Self leader” yang positif dan efektif ?
Langkah pertama adalah memahami “self leadership”, yaitu: cara kita
mempengaruhi kita sendiri untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja kita
sendiri
Jika kita telah memahami “self leadership”, maka selanjutnya kita dapat
berkonsentrasi pada bagaimana kita dapat membantu orang lain untuk
menjadi “self leader” yang lebih baik
30. SUPERLEADERSUPERLEADER
Dari:Dari:
Observasi dari luar (eksternal)
Mencapai sasaran yang ditugaskan
Memotivasi didasarkan atas
kompensasi eksternal
Kritik dari luar (eksternal)
Pemecahan masalah eksternal
Perencanaan eksternal
Desain tugas eksternal
Berfikir yg menghambat (“obstacle
thinking)
Taat pada visi organisasi
Menjadi :Menjadi :
Observasi sendiri
Menyusun sasaran sendiri
Motivasi juga didasar-kan atas
penghargaan yg bersifat alamiah
dari pekerjaan
Kritik sendiri
Pemecahan masalah sendiri
Perencanaan sendiri
Desain tugas sendiri
Opportunity thinking
Komit kepada visi bahwa
pengikut dibantu untuk
menciptakannya
Superleader, merubah dari ketergantungan (dependence) kepada
eksternal manajemen menjadi kemandirian (independence Self-
Leadership)
31. • Makin sedikit perhatian pada apa yang
diucapkan dan makin banyak apa yang mereka
sajikan
• Makin sedikit gelar dan kedudukan yang
dikedepankan, dan lebih banyak manfaat
keahlian dan kemampuan mereka
• Makin sedikit apa yang mereka kendalikan dan
lebih banyak apa yang mereka bentuk
• Makin sedikit sasaran yang mereka tentukan
dan lebih banyak pola pikir yang mereka bangun
Keberhasilan suatu organisasi tidak tergantung pada karakter
organisasi itu sendiri, tetapi tergantung pada pemimpinnya
(Dave Ulrich dalam The Leader of the Future, 1996)
Editor's Notes
*Compensasion
Semua kegiatan/aturan sedapat mungkin bisa tertulis dan berlaku secara umum dan berlaku pada semuanya.