SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
SUSU
Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Ilmu Bahan Makanan Dasar
1Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PENGERTIAN
• Sekresi dari kelenjar
susu binatang mamalia.
• Cairan putih kekuningan
dari kelenjar susu
mahluk hidup (hewan)
mamalia, bernilai gizi
tinggi, mudah rusak.
2Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
JENIS
• Susu sapi
• Susu
kambing /
domba
• Susu kerbau
• Susu kuda
• dll
3Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
SIFAT MUTU
• Dipengaruhi oleh :
– Sebelum pemerahan :
pakan yang
dikonsumsi ternak.
– Saat pemerahan :
kondisi ternak dan
pemerah (stres / tidak).
– Setelah pemerahan :
tempat & lama
penyimpanan.
4Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
SIFAT FISIK
5Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Ph
• Susu segar pH 6,5 –
6,6, bersifat agak
asam.
– Berhubungan
dengan posfat susu,
protein (kasein &
albumin), serta
sejumlah kecil CO2
dan sitrat dalam
susu.
– Makanan sapi tidak 6Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Berat Jenis
• Berat jenis 1,028 – 1,035 rata-rata 1,032.
– Semakin banyak lemak susu, semakin
rendah berat jenisnya.
– Semakin banyak presentase bahan
padat bukan lemak, maka semakin
besar berat jenis susu.
7Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Rasa dan Flavour
• Susu segar rasanya agak
manis, agak asin (gurih),
flavour khas
– Berhubungan dengan
kandungan laktosa
(rasa manis) yang tinggi
dan khlorida, sitrat,
garam mineral (rasa
asin) yang relatif
rendah.
8Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Faktor yang mempengaruhi cita
rasa
1. Fisiologis : pakan sapi
2. Enzim : lipase pada
lemak
3. Kimiawi : oksidasi
lemak
4. Mikroorganisme :
Bakteri
5. Mekanis : lingkungan
(bau menyengat)
9Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Warna
Susu berwarna putih kebiru-
biruan sampai kuning
kecoklat-coklatan
Warna susu tergantung dari :
 Jenis hewan
 Pakan hewan
 Jumlah padatan
10Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
• Putih = Refleksi cahaya oleh
adanya penyebaran butir-butir
koloid lemak, kalsium kaseinat,
dan kalsium fosfat.
• Kebiruan = globula lemak
• Kekuningan = karoten
• Kehijauan = laktochrome /
riboflavin
11Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Titik Beku & Titik Didih
• Titik beku susu - 0,5 sampai –
- 0,61 o
C.
– Susu akan membeku dibagian
pinggir terlebih dahulu,
ditengah masih cair. Perlu suhu
yang sangat rendah untuk
pembekuan sempurna.
• Titik didih susu 100,17 o
C.
– Dipengaruhi oleh berat jenis
12Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Kekentalan
1,5 – 1,7 kali kekentalan air
(viskositas air = 1,0005)
13Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
KOMPOSISI Eckles, 1975)
Komposisi Rata-rata Kisaran Normal (%)
Air 87.25 89.5 – 84.4
Lemak 3.80 2.6 -6.0
Protein 3.50 2.8 – 4.0
Laktosa 4.80 4.5 – 5.2
Mineral 0.65 0.6 – 0.8
14Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Lemak susu
• Lemak susu dalam butir-butir yang amat
kecil disebut globula.
• Masing-masing butir lemak dikelilingi oleh
selaput protein yang sangat tipis atau
serum susu yang terkumpul pada
permukaan.
• Kelompok susu volatil (mudah menguap) :
asam butirat, kaproat, kaprilat, dan kaprat.
• Kelompok susu non volatil : miristat,
polmitat, oleat, dan stearat.
15Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
• Titik cair lemak susu ditentukan oleh lemak
lunak (butirin, olein) dan lemak keras
(miristin, palmitin, stearin).
• Lemak susu tidak larut dalam air tetapi
mengabsorbsi air sekitar 0.2% , larut dalam
eter, karbon disulfida, nitrobenzena dan
aseton.
• Lemak susu sedikit larut dalam amil alkohol
panas.
• Gliserol panas menyerap odor volatil
dengan cepat. 16Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PROTEIN
 Casein (80%)
 Berwarna putih kekuningan
 Dapat diendapkan menggunakan
asam-asam encer, renin dan alkohol.
 Laktalbumin (18%)
 Laktoglobulin (0,05 – 0,07%)
17Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
LAKTOSA
• Kemanisan 1/6 kali kemanisan
sukrosa.
• Banyak terdapat dalam whey (air susu)
• Besarnya kristal laktosa menentukan
derajat tekstur suatu bahan makanan
• Susu kering mengandung laktosa 38 %
18Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Mineral
• Mineral susu mengandung potasium,
kalsium, magnesium, khlorida, posphor,
sulfur dalam jumlah relatif besar.
• Besi, tembaga, seng, alumunium, mangan,
kobalt, dan yodium terdapat dalam jumlah
kecil.
• Silikon, boron, titanium, vanadium,
rubidium, lithium, strontium terdapat dalam
jumlah sangat kecil.
• Mineral membantu menaikkan suhu pada
susu.
19Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
ZAT GIZI
 Komposisi zat gizi rata-
rata sapi perah :
 Lemak : 3,9 %
 Protein : 3,4 %
 Laktosa : 4,8 %
 Abu : 0,72 %
 Air : 87,10 %
 sitrat, enzim-enzim,
fosfolipid, vit A, vit B, vit C
dalam jumlah sedikit.
20Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
KOMPOSISI RATA-RATA BEBERAPA JENIS
SUSU MAMALIA
JENIS LEMAK
(%)
PROTEIN
(%)
LAKTOSA
(%)
ABU
(%)
AIR (%)
Kambing 4,09 3,71 4,3 0,79 87,81
Ikan paus 22,24 11,9 2,79 1,66 63,0
Kelinci 13,06 12,95 2,4 2,55 68,5
Kerbau 7,40 4,74 4,64 0,78 82,44
Kuda 1,59 2,0 6,14 0,41 89,86
Domba 8,28 5,44 4,78 0,9 80,6
Anjing laut 54,0 12,0 Tdk ada 0,53 34,0
Sapi 3,9 3,4 4,8 0,72 87,1
Manusia 3,8 1,2 7,0 0,21 87,6
21Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Faktor yang mempengaruhi :
• Keturunan
• Makanan
• Iklim
• Suhu
• Waktu laktasi
• Prosedur
pemerahan
• Umur sapi
22Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Ciri / tanda kesegaran susu yang
layak dikonsumsi :
• Bau khas susu atau fishy. Tidak berbau asam,
busuk dan bau tengik. Fermentasi laktosa pada
susu akan menjadi asam laktat sehingga terjadi
penurunan pH yang selanjtnya berbau asam
karena terjadi penggumpalan caesin.
• PH normal susu sekitar 6,5 - 6,6. Terjadinya bau
busuk karena peruraian protein, sedangkan bau
tengik karena peruraian lemak.
• Warna putih kekuningan
23Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Lanjutan……..
Rasa sedikit manis (laktosa), gurih
Tidak berlendir; Terjadinya pengeluaran
bahan seperti kapsul dan bergetah karena
ada bakteri.
Tidak terjadi penggumpalan; Enzim Bc.
Cereus mencerna lapisan tipis fofoloid
sekitar butir lemak menyatu dan terjadi
gumpalan di permukaan susu (tanpa
terjadi penurunan pH)
24Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Lanjutan……
..
• Tidak terjadi pembentukan gas dan pigmen lain
• Kekentalan normal, tidak encer karena adanya
aktifitas mikroorganisme.
• Tidak mengandung bahan pengawet &
pencemar berbahaya, seperti formalin, boraks,
kapur sirih, residu pestisida (dari pakan), residu
aldariin, dan residu antibiotik
• Tidak ada noda darah, nanah
• Tidak ada benda asing (fisik)
25Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Faktor yang menyebabkan
rasa & bau susu abnormal :
• Dari sapi itu sendiri, karena
terganggunya fisik maka rasa-
rasa yang tidak disukai akan
ikut ke dalam susu
• Dari makanan yang diberikan,
karena bau diserap oleh darah
dan ikut ke dalam susu
• Dari lingkungan karena susu
dibiarkan di udara terbuka
26Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
• Dekomposisi unsur-unsur akibat
pertumbuhan bakteri dan
mikroorganisme lainnya
• Dari benda-benda yang terdapat dalam
susu karena pemalsuan
• Perubahan-perubahan kimia yang
berhubungan erat dengan oksidasi
27Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PASCA
PANEN
28Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
WAKTU PANEN (PEMERAHAN)
• Umur sapi yang siap untuk diperah
hanya berpengaruh sedikit terhadap
komposisi susu.
• Sapi yang berproduksi banyak,
penambahan pemerahan meningkatkan
jumlah susu.
• Sapi yang berproduksi sedikit,
penambahan pemerahan tidak
meningkatkan jumlah susu secara
berarti.
• Unsur Laktosa dan Protein dalam susu
relatif konstan dan menunjukkan
keragaman yang kecil. 29Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
• LEMAK
– Susu yang diperah pagi hari 2 % lebih banyak
daripada yang diperah sore hari.
– Semakin teratur jarak antara pemerahan,
semakin teratur pula kandungan lemaknya.
– Kadar lemak lebih tinggi bila diperah 3-4 kali
dalam 24 jam daripada diperah 2 kali dalam
24 jam.
– Selama jangka waktu 10 tahun, rata-rata
kandungan lemak menurun 0,2 %.
30Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PERLAKUAN SETELAH
PEMERAHAN
• Air susu baru diperah suhunya
370
C, sangat menguntungkan
mikroorganisme untuk dapat
berkembang biak.
• Pada suhu 20-300
C
pertumbuhan mikroorganisme
akan terhambat.
• Pada suhu < 100
C
mikroorganisme akan non aktif.
31Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Penanganan tingkat pengumpul
• Biasanya ditingkat koperasi
• Cara pendinginan menggunakan plate
cooler
• Suhu susu di dalam tangki pendingin
antara 2 – 4 0
C.
32Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Penanganan tingkat industri
Biasanya dengan pasteurisasi
33Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PERUBAHAN SETELAH PEMERAHAN
• PERUBAHAN FISIK
– Susu baru diperah suhunya sekitar suhu tubuh.
– Setelah pemerahan suhu akan berangsur-angsur
menurun mendekati suhu kamar yang lebih
rendah.
– Penurunan suhu menyebabkan konsistensi
lemak lebih padat, shg berat jenisnya akan
meningkat dan mencapai maksimum pada 12
jam sesudah pemerahan.
– Terjadinya penguapan gas-gas spt CO2 dan N2.
34Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PERUBAHAN MIKROBIOLOGI
• Sesudah pemerahan susu dibiarkan
begitu saja tidak ditangani dengan baik,
maka pertumbuhan mikroorganisme
pada suhu kamar akan cepat sekali.
Menyebabkan :
1. Pengasaman & penggumpalan.
Karena fermentasi laktosa mjd laktat,
menyebabkan penurunan pH dan
penggumpalan casein.
35Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
2. Berlendir spt tali karena pengentalan &
pembentukan lendir.
3. Penggumpalan susu tanpa penurunan
pH.
4. Bau busuk, hasil penguraian protein.
5. Ketengikan, hasil penguraian lemak.
6. Pembentukan gas.
7. Pembentukan pigmen.
36Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PERUBAHAN KIMIA
1. Ketengikan, krn hidrolisa gliserida &
pelepasan asam lemak spt butirat dan
kaproat yang mempunyai bau keras, khas
dan tidak menyenangkan.
2. Tallowiness, krn oksidasi asam lemak tak
jenuh.
3. Flavour teroksidasi, krn oksidasi fosfolipid.
4. Amis/bau, spt ikan krn oksidasi dan reaksi
hidrolisa.
37Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PENYIMPANAN SUSU
38Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PENYIMPANAN SUSU
 Pada Tingkat
Peternak
 Susu ditampung
dalam ember
penampung susu yang
sebelumnya harus
dibersihkan dan dicuci
dengan air hangat.
39Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Pada tingkat
Pengumpul/Koperasi
 Cara Pendinginan
Mengalirkan susu
menggunakan plate cooler,
dimana diantara plate
terdapat lempengan logam
(plate heat exchanger)
yang menghantarkan panas
dari susu ke air dingin
dengan suhu 0 – 2 o
C.
Suhu susu 2 – 4 o
C. 40Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Pada Tingkat Industri
 Cara Pasteurisasi, Proses
pemanasan dengan tujuan
menurunkan jumlah
mikroorganisme sampai
batas aman dikonsumsi &
tidak berbahaya bagi
kesehatan.
 Tujuan untuk mencegah
penularan penyakit dan
kerusakan
mikroorganisme dan
enzim.
41Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Metode pasteurisasi:
1.High Temperatur Short
Time (HTST)
 Susu dipanaskan sampai
65 o
C selama 30 menit
1.Holding Methode
 Susu dipanaskan 71,7 o
C
selama 15-16 detik
42Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Dampak HTST dan Holding Metode
• Destruksi bakteri (90 – 99 %)
• Laktosa, kasein dan lemak <
• Vitamin C <<<
43Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
3. Ultra High Temperatur
(UHT)
 Susu dipanaskan 125 o
C
selama 15 detik atau 131 o
C
selama 0,5 detik
 Dengan tekanan tinggi
 Susu steril, kemasan aseptis,
dpt bertahan bbrp bulan pd
suhu kamar.
3. Penambahan H2O2
 0,03 – 0,04 % setelah
pemerahan
 Selanjutnya 12 – 20 jam
kemudian.
44Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Cara Pasteurisasi yang
paling sering
digunakan :
HTST dan UHT
45Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
HASIL OLAH SUSU
46Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
47Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
BAHAN JADI
• SUSU SEGAR
Ciri yang layak konsumsi
:
 Warna putih keabu-abuan
sampai agak kuning
keemasan
 Rasa sedikit manis
 Kekentalan normal
48Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
BAHAN SETENGAH
JADI
• SUSU BUBUK
– Susu Bubuk Penuh (Full Cream)
•Cream/krim adalah bagian susu
yang kaya lemak
•Kandungan lemak 3.25 %
49Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
– Susu Rendah Lemak
• Nilai kalori rendah, 55 %
dari seluruh energi susu.
1. Susu Rendah Lemak (Low
Fat)
 Kandungan lemak 1 – 2 %
1. Susu Skim
 Kandungan lemak < 0.5 %
50Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
SUSU KENTAL
• Susu Kental Manis
• Susu Kental Tidak Manis
51Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
SUSU PASTEURISASI
(HTST)
52Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
SUSU STERIL (UHT)
53Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
YOGHURT
 Yoghurt atau yogurt dihasilkan
melalui fermentasi bakteri pada susu.
 Bakteri yang biasa digunakan adalah
Streptococcus salivarius dan
thermophilus dan genus
Lactobacillus, seperti L.acidophilus,
bulgaricus, casei dan bifidus.
 Pembuatan yoghurt merupakan
proses fermentasi dari gula susu
(laktosa) menjadi asam laktat yang
menyebabkan tekstur yoghurt
menjadi kental 54Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
 Yoghurt dibuat dengan menambahkan bakteri
yang menguntungkan ke dalam susu yang
tidak dipasteurisasi (untuk mengatur
keseimbangan antara bakteri dan enzim dari
susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang
dikontrol.
 Bakteri akan mengolah gula susu alami
menjadi asam laktat.
 Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga
menyebabkan protein susu menyusut menjadi
masa yang padat atau kental.
 Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga
mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari
bakteri patogen lainnya.
55Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
JENIS YOGHURT
Dahi yoghurt : berasal dari India
Bulgarian yoghurt : menggunakan kultur strain dari
Bulgaria, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus
Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah
dicampur dengan krim sehingga kandungan
lemaknya menjadi 10%. Bentuk lainnya bisa dalam
bentuk standar (5%), rendah lemak atau low fat (2
%), dan tanpa lemak atau non fat (0 %). Biasanya
disajikan bersama dengan madu, walnut, atau buah
yang disediakan sebagai pencuci mulut
56Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Lassi yoghurt : minuman dengan bahan
dasar yoghurt. Berasal dari India dengan
dua jenis rasa, yaitu rasa asin dan manis
Kefir : minuman susu fermentasi. Kini
biasanya dinamakan yoghurt siap minum
atau yoghurt smoothie
Home-made yoghurt : dapat dibuat dirumah
dengan menggunakan sejumlah kecil kultur
yoghurt aktif sebagai kultur awal.
57Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
KEFIR
 Berasal dari bahasa Turki, yaitu keif artinya good
feeling atau perasaan nyaman.
 Dijuluki the champagne of cultured milk atau
minuman yang paling berharga di antara jenis
susu fermentasi.
 Di negara maju kefir sudah banyak dikenal,
dengan sebutan kipe, kefi, atau kaufur.
58Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
 Bibit kefir terdiri atas granula (butiran) mulai
seukuran biji gandum sampai biji kenari,
terdiri atas mikroorganisme Lactobacillus
kefiranofaciens, L. paracasei, L. kefir,
Lactococcus lactis, Acetobacter serta ragi
Torula, Saccharomyces cerevisiae dan
Candida kefir.
 Mengandung alkohol 0,08-2 persen
59Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Manfaat Kefir :
 Sebagai probiotik yang dapat menekan
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit
saluran pencernaan
 Dapat mencegah pertumbuhan bakteri
patogen yang masuk ke tubuh sehingga
dapat mencegah diare yang disebabkan
bakteri patogen.
60Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
 Mampu mencegah infeksi saluran urine,
mengurangi risiko timbulnya kanker atau tumor
pada saluran pencernaan dan organ lain,
menurunkan kadar kolesterol darah, mengurangi
risiko penyakit jantung koroner serta membantu
merangsang terbentuknya sistem imun pada
tubuh
 Sangat membantu bagi penderita lactose
intolerance dalam mengkonsumsi susu, serta
memperlancar buang air besar.
61Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
• Kandungan gizi kefir hampir sama dengan
gizi susu bahan kefir.
• Kelebihannya dibandingkan dengan susu
segar adalah:
– asam yang terbentuk dapat
memperpanjang masa simpan
– mencegah pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk sehingga mencegah kerusakan
susu
– mencegah pertumbuhan mikroorganisme
patogen sehingga meningkatkan
keamanan produk kefir.
62Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
ES KRIM
• Makanan bergizi
• Sumber energi yang
terkonsentrasi
• Kandungan lemak dan
gula tinggi
• Makanan yang tidak
seimbang gizinya
63Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
KEJU
• Bahan dasarnya dari susu sapi,
kerbau, domba dan kambing.
• Dari teksturnya keju
digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu keju muda/lunak (soft
cheese) dengan kadar air 36 –
40% dan keju tua/keras (hard
cheese) berkadar air 25 – 36%.
64Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Jenis keju berdasarkan
tekstur
SOFT CHEESE
SEMI SOFT CHEESE
SEMI HARD
CHEESE
HARD CHEESE
65Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Jenis keju berdasarkan asal
bahan
COW MILK CHEESE
SHEEP’S MILK
CHEESE
GOAT
CHEESE
66Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
ANEKA JENIS KEJU
67Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Camembert
• Keju lunak dari Perancis ini pertama kali di buat
pada abad ke-18 di desa Normandia.
Comembert terbuat dari susu sapi, teksturnya
sangat lembut dengan warna creamy yellow.
Keju ini mengandung lemak antara 45% - 50%.
Selain enak dimakan langsung atau sebagai
table cheese, juga cocok untuk campuran
omelette, isi souffle, pancake atau apple pie.
68Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Ricotta
• Keju Ricotta berasal dari Italia.
Keju lunak dari susu sapi ini
teksturnya sangat rapuh.
Kandungan lemaknya
termasuk tinggi, mencapai 65
%. kombinasi rasa yang gurih
dan lezat dengan aroma
harum menjadikan terasa pas
dipadukan dengan aneka
masakan pasta Italia seperti
Lasagna dan Spaghetti.
69Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Brie
• Brie termasuk kategori soft cheese dari
Preancis. Ciri khas keju ini adalah kulit luarnya
berwarna putih dan bagian dalamnya lembut
meleleh. Aromanya tajam dan kandungan
lemaknya tinggi (45%). Brie sangat cocok
dipakai sebagai bahan campuran salad,
dimakan dengan buah olive maupun pickle.
70Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Cream Cheese
• Di pasaran kita dapat menemukan dua macam cream
cheese, double cream cheese adalah pilihan pertama
dengan kandungan lemak 65% dan cream cheese(45%
lemak) pilihan lainnya. Berbeda dengan jenis keju lainya,
cream cheese memiliki rasa yang sedikit asam.
Umumnya keju ini digunakan pada hidangan penutup,
misalnya chesse cake, sebagai isi pie, atau dimakan
bersama potongan buah-buahan.
71Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Mozzarella
• Mozzarella adalah keju
Italia yang aslinya berasal
dari susu kerbau liar. Keju
lunak dengan kandungan
lemak antara 40 – 50% ini
sangat sepesifik sifatnya.
Mozzarella akan meleleh
ketika dipanggang, sangat
cocok untuk topping pizza
maupun campuran fritata.
72Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Edam
• Salah satu keju asal Belanda yang popular.
Teksturnya keras dengan aroma mirip kacang.
Kandungan lemak keju ini sekitar 40%. Yang
membedakan dengan keju lain adalah
kemasannya yang selalu terbungkus lapisan
sejenis lilin berwarna merah. Edam sangat cocok
untuk campuran kue kering seperti aneka
cookies atau taburan pada hidangan panggang.
73Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Parmesan
• Salah satu jenis keju keras dari kota Parma, Italia. Pada
umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda.
Teksturnya keras, cocok untuk keju parut. Aroma
Parmesan cukup tajam karena proses pemeraman yang
cukup lama, antara 14 bulan sampai 4 tahun. Keju ini
sangat cocok untuk taburan pizza, soup maupun olahan
aneka pasta. Kandungan lemak keju sekitar 61%.
74Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Emmenthal
• Asal dari keju ini berasal dari
Swiss, salah satu keju keras
yang cukup populer.
Emmenthal memiliki
karakteristik berbeda dengan
keju-keju lainya, bentuknya unik
karena jika dipotong akan
terlihat lubang-lubang yang
terbentuk selama proses
fermentasi. Keju ini banyak
disuka karena cita rasanya
lembut dan aromanya yang
kaya. Emmenthal cocok
dihidangkan sebagai keju meja
75Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Cheddar
• Salah satu jenis keju asal Inggris yang paling
banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya
yang lezat dengan aroma tidak terlalu tajam
menjadikan cheddar cocok digunakan untuk
masakan apa saja. Sajian casseroles, soup, isi
sandwich dan salad terasa lebih lezat dengan
penambahan keju ini. Cheddar mengandung
lemak 48% dengan masa pemeraman 9-24 bulan.76Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
BLUE CHEESE
FRESH CHEESE
PROCESS
CHEESE
77Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PEMBUATAN KEJU:
1. Koagulasi. Setelah susu segar di
panaskan (pasteurisasi), kemudian
subtansi yang bersifat asam atau
kultur bakteri tertentu ditambahkan
2. Pembentukan. Tahu susu (curd) yang
terbentuk selama proses koagulasi
kemudian di padatkan di dalam
cetakan sesuai keinginan
78Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
3. Penggaraman. Caranya dengan mencelupkan
tahu susu ke dalam larutan yang mengandung
garam 250-350 gr per liter air
4. Pemeraman/Fermentasi. Proses pematangan
keju dilakukan sebaiknya dalam ruangan
kering dengan kisaran temperatur antara 0o
C –
32o
C. Untuk keju lunak (soft cheese)
memerlukan waktu fermentasi sekitar 4
minggu, namun untuk keju keras (hard
cheese) memerlukan waktu 2 – 3 tahun
79Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
CREAM
• Dibuat melalui proses
penggumpalan susu
• Biasanya ditambahkan
bahan lain seperti : gula
dan telur.
• Rasa biasanya manis 80Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
MENTEGA
(BUTTER)
 Terbuat dari lemak
susu
 Berenergi tinggi
 Tidak mengandung
laktosa dan mineral
 Berprotein rendah
81Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
TAHU SUSU
• Warna putih
bersih
• Kenyal
• Halus
• Menggumpal
merata
• Utuh, tidak hancur
82Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PUDING SUSU
83Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
PERMEN SUSU
• Dibuat dari proses karemelisasi gula susu
(Laktosa)
• Kadar gula tinggi.
84Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
Selesai ………..
Alhamdulillah…….
Ada Pertanyaan…?????
85Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc

More Related Content

What's hot

Ikan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanIkan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanAgnescia Sera
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganAgnescia Sera
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Pangan Fungsional
Pangan FungsionalPangan Fungsional
Pangan FungsionalJohny Syah
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBAYokhebed Fransisca
 
PENETAPAN KADAR GULA
PENETAPAN KADAR GULAPENETAPAN KADAR GULA
PENETAPAN KADAR GULAMutiara Nanda
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaFakhriyah Elita
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganAgnescia Sera
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganAgnescia Sera
 

What's hot (20)

Ikan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil PerairanIkan dan Hasil Perairan
Ikan dan Hasil Perairan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
3. susunan daging
3. susunan daging3. susunan daging
3. susunan daging
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
Telur
TelurTelur
Telur
 
Pangan Fungsional
Pangan FungsionalPangan Fungsional
Pangan Fungsional
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
PENETAPAN KADAR GULA
PENETAPAN KADAR GULAPENETAPAN KADAR GULA
PENETAPAN KADAR GULA
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
 
METABOLISME lemak
METABOLISME lemakMETABOLISME lemak
METABOLISME lemak
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 

Viewers also liked

9576 sni 3747 2009
9576 sni 3747 20099576 sni 3747 2009
9576 sni 3747 2009mario
 
Bahan ajar presentasi
Bahan ajar presentasiBahan ajar presentasi
Bahan ajar presentasiAris Saputro
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapikutarni
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Pengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananPengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananArya Aria
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYAPutri Sanuria
 
Presentasi produk dettol
Presentasi produk dettolPresentasi produk dettol
Presentasi produk dettolWayan Permadi
 
slide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produkslide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produkDricienandes
 
Fpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-person
Fpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-personFpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-person
Fpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-personKusuma Ns
 

Viewers also liked (16)

Susu
SusuSusu
Susu
 
Susu kental manis
Susu kental manisSusu kental manis
Susu kental manis
 
Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)
Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)
Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
Sni 01 3545-2004 madu
Sni 01 3545-2004 maduSni 01 3545-2004 madu
Sni 01 3545-2004 madu
 
9576 sni 3747 2009
9576 sni 3747 20099576 sni 3747 2009
9576 sni 3747 2009
 
Bahan ajar presentasi
Bahan ajar presentasiBahan ajar presentasi
Bahan ajar presentasi
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Pengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananPengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makanan
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
 
Presentasi produk dettol
Presentasi produk dettolPresentasi produk dettol
Presentasi produk dettol
 
Biskuit
BiskuitBiskuit
Biskuit
 
slide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produkslide powerpoint iklan produk
slide powerpoint iklan produk
 
Fpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-person
Fpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-personFpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-person
Fpa 05-b.01-c-daftar-periksa-kesesuaian-17024-ls-person
 

Similar to Susu

pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptxpertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptxRudiana12
 
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxBab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxIndahUdin1
 
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxBAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxIndahUdin1
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananForza Angg
 
air susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan panganair susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan panganudayana
 
Kenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakit
Kenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakitKenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakit
Kenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakitZaenal Arifin
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuNuruliswati
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)fathriska
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuNuruliswati
 
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)febrianadja
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRFormula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRArgo Dio
 

Similar to Susu (20)

ilmu susu
ilmu susuilmu susu
ilmu susu
 
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptxpertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
 
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxBab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
 
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxBAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan Makanan
 
air susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan panganair susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan pangan
 
Kenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakit
Kenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakitKenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakit
Kenapa susu kuda liar dapat mengobati penyakit
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Bioindustri
BioindustriBioindustri
Bioindustri
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Laporan susu telur
Laporan susu telurLaporan susu telur
Laporan susu telur
 
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Uji mikrobiologis Makanan berlemak/minyak
Uji mikrobiologis Makanan berlemak/minyakUji mikrobiologis Makanan berlemak/minyak
Uji mikrobiologis Makanan berlemak/minyak
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Pdf materi keju
Pdf materi kejuPdf materi keju
Pdf materi keju
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRFormula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
 

More from Klara Tri Meiyana (20)

biokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuhbiokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuh
 
Sel
SelSel
Sel
 
Peran virus dalam kehidupan
Peran virus dalam kehidupanPeran virus dalam kehidupan
Peran virus dalam kehidupan
 
Mikroskop elektron
Mikroskop elektronMikroskop elektron
Mikroskop elektron
 
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
Hereditas, repro sel dan mutasi (repaired)
 
Cerkak conto
Cerkak contoCerkak conto
Cerkak conto
 
Pranatacara
PranatacaraPranatacara
Pranatacara
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
 
Menulis(melengkapi karya tls dg daft pustk dn cattn kaki)
Menulis(melengkapi karya tls dg daft pustk dn cattn kaki)Menulis(melengkapi karya tls dg daft pustk dn cattn kaki)
Menulis(melengkapi karya tls dg daft pustk dn cattn kaki)
 
Menulis( menulis proposal)
Menulis( menulis proposal)Menulis( menulis proposal)
Menulis( menulis proposal)
 
Macam macam frase
Macam macam fraseMacam macam frase
Macam macam frase
 
Zat anti gizi
Zat anti giziZat anti gizi
Zat anti gizi
 
Statistik dan penyajian data
Statistik dan penyajian dataStatistik dan penyajian data
Statistik dan penyajian data
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Ukuran pemusatan
Ukuran pemusatanUkuran pemusatan
Ukuran pemusatan
 
Distribusi peluang (2)
Distribusi peluang (2)Distribusi peluang (2)
Distribusi peluang (2)
 
Distribusi peluang(1)
Distribusi peluang(1)Distribusi peluang(1)
Distribusi peluang(1)
 
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi
Distribusi frekuensi
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 

Recently uploaded

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

Susu

  • 1. SUSU Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc Ilmu Bahan Makanan Dasar 1Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 2. PENGERTIAN • Sekresi dari kelenjar susu binatang mamalia. • Cairan putih kekuningan dari kelenjar susu mahluk hidup (hewan) mamalia, bernilai gizi tinggi, mudah rusak. 2Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 3. JENIS • Susu sapi • Susu kambing / domba • Susu kerbau • Susu kuda • dll 3Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 4. SIFAT MUTU • Dipengaruhi oleh : – Sebelum pemerahan : pakan yang dikonsumsi ternak. – Saat pemerahan : kondisi ternak dan pemerah (stres / tidak). – Setelah pemerahan : tempat & lama penyimpanan. 4Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 6. Ph • Susu segar pH 6,5 – 6,6, bersifat agak asam. – Berhubungan dengan posfat susu, protein (kasein & albumin), serta sejumlah kecil CO2 dan sitrat dalam susu. – Makanan sapi tidak 6Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 7. Berat Jenis • Berat jenis 1,028 – 1,035 rata-rata 1,032. – Semakin banyak lemak susu, semakin rendah berat jenisnya. – Semakin banyak presentase bahan padat bukan lemak, maka semakin besar berat jenis susu. 7Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 8. Rasa dan Flavour • Susu segar rasanya agak manis, agak asin (gurih), flavour khas – Berhubungan dengan kandungan laktosa (rasa manis) yang tinggi dan khlorida, sitrat, garam mineral (rasa asin) yang relatif rendah. 8Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 9. Faktor yang mempengaruhi cita rasa 1. Fisiologis : pakan sapi 2. Enzim : lipase pada lemak 3. Kimiawi : oksidasi lemak 4. Mikroorganisme : Bakteri 5. Mekanis : lingkungan (bau menyengat) 9Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 10. Warna Susu berwarna putih kebiru- biruan sampai kuning kecoklat-coklatan Warna susu tergantung dari :  Jenis hewan  Pakan hewan  Jumlah padatan 10Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 11. • Putih = Refleksi cahaya oleh adanya penyebaran butir-butir koloid lemak, kalsium kaseinat, dan kalsium fosfat. • Kebiruan = globula lemak • Kekuningan = karoten • Kehijauan = laktochrome / riboflavin 11Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 12. Titik Beku & Titik Didih • Titik beku susu - 0,5 sampai – - 0,61 o C. – Susu akan membeku dibagian pinggir terlebih dahulu, ditengah masih cair. Perlu suhu yang sangat rendah untuk pembekuan sempurna. • Titik didih susu 100,17 o C. – Dipengaruhi oleh berat jenis 12Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 13. Kekentalan 1,5 – 1,7 kali kekentalan air (viskositas air = 1,0005) 13Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 14. KOMPOSISI Eckles, 1975) Komposisi Rata-rata Kisaran Normal (%) Air 87.25 89.5 – 84.4 Lemak 3.80 2.6 -6.0 Protein 3.50 2.8 – 4.0 Laktosa 4.80 4.5 – 5.2 Mineral 0.65 0.6 – 0.8 14Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 15. Lemak susu • Lemak susu dalam butir-butir yang amat kecil disebut globula. • Masing-masing butir lemak dikelilingi oleh selaput protein yang sangat tipis atau serum susu yang terkumpul pada permukaan. • Kelompok susu volatil (mudah menguap) : asam butirat, kaproat, kaprilat, dan kaprat. • Kelompok susu non volatil : miristat, polmitat, oleat, dan stearat. 15Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 16. • Titik cair lemak susu ditentukan oleh lemak lunak (butirin, olein) dan lemak keras (miristin, palmitin, stearin). • Lemak susu tidak larut dalam air tetapi mengabsorbsi air sekitar 0.2% , larut dalam eter, karbon disulfida, nitrobenzena dan aseton. • Lemak susu sedikit larut dalam amil alkohol panas. • Gliserol panas menyerap odor volatil dengan cepat. 16Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 17. PROTEIN  Casein (80%)  Berwarna putih kekuningan  Dapat diendapkan menggunakan asam-asam encer, renin dan alkohol.  Laktalbumin (18%)  Laktoglobulin (0,05 – 0,07%) 17Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 18. LAKTOSA • Kemanisan 1/6 kali kemanisan sukrosa. • Banyak terdapat dalam whey (air susu) • Besarnya kristal laktosa menentukan derajat tekstur suatu bahan makanan • Susu kering mengandung laktosa 38 % 18Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 19. Mineral • Mineral susu mengandung potasium, kalsium, magnesium, khlorida, posphor, sulfur dalam jumlah relatif besar. • Besi, tembaga, seng, alumunium, mangan, kobalt, dan yodium terdapat dalam jumlah kecil. • Silikon, boron, titanium, vanadium, rubidium, lithium, strontium terdapat dalam jumlah sangat kecil. • Mineral membantu menaikkan suhu pada susu. 19Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 20. ZAT GIZI  Komposisi zat gizi rata- rata sapi perah :  Lemak : 3,9 %  Protein : 3,4 %  Laktosa : 4,8 %  Abu : 0,72 %  Air : 87,10 %  sitrat, enzim-enzim, fosfolipid, vit A, vit B, vit C dalam jumlah sedikit. 20Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 21. KOMPOSISI RATA-RATA BEBERAPA JENIS SUSU MAMALIA JENIS LEMAK (%) PROTEIN (%) LAKTOSA (%) ABU (%) AIR (%) Kambing 4,09 3,71 4,3 0,79 87,81 Ikan paus 22,24 11,9 2,79 1,66 63,0 Kelinci 13,06 12,95 2,4 2,55 68,5 Kerbau 7,40 4,74 4,64 0,78 82,44 Kuda 1,59 2,0 6,14 0,41 89,86 Domba 8,28 5,44 4,78 0,9 80,6 Anjing laut 54,0 12,0 Tdk ada 0,53 34,0 Sapi 3,9 3,4 4,8 0,72 87,1 Manusia 3,8 1,2 7,0 0,21 87,6 21Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 22. Faktor yang mempengaruhi : • Keturunan • Makanan • Iklim • Suhu • Waktu laktasi • Prosedur pemerahan • Umur sapi 22Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 23. Ciri / tanda kesegaran susu yang layak dikonsumsi : • Bau khas susu atau fishy. Tidak berbau asam, busuk dan bau tengik. Fermentasi laktosa pada susu akan menjadi asam laktat sehingga terjadi penurunan pH yang selanjtnya berbau asam karena terjadi penggumpalan caesin. • PH normal susu sekitar 6,5 - 6,6. Terjadinya bau busuk karena peruraian protein, sedangkan bau tengik karena peruraian lemak. • Warna putih kekuningan 23Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 24. Lanjutan…….. Rasa sedikit manis (laktosa), gurih Tidak berlendir; Terjadinya pengeluaran bahan seperti kapsul dan bergetah karena ada bakteri. Tidak terjadi penggumpalan; Enzim Bc. Cereus mencerna lapisan tipis fofoloid sekitar butir lemak menyatu dan terjadi gumpalan di permukaan susu (tanpa terjadi penurunan pH) 24Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 25. Lanjutan…… .. • Tidak terjadi pembentukan gas dan pigmen lain • Kekentalan normal, tidak encer karena adanya aktifitas mikroorganisme. • Tidak mengandung bahan pengawet & pencemar berbahaya, seperti formalin, boraks, kapur sirih, residu pestisida (dari pakan), residu aldariin, dan residu antibiotik • Tidak ada noda darah, nanah • Tidak ada benda asing (fisik) 25Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 26. Faktor yang menyebabkan rasa & bau susu abnormal : • Dari sapi itu sendiri, karena terganggunya fisik maka rasa- rasa yang tidak disukai akan ikut ke dalam susu • Dari makanan yang diberikan, karena bau diserap oleh darah dan ikut ke dalam susu • Dari lingkungan karena susu dibiarkan di udara terbuka 26Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 27. • Dekomposisi unsur-unsur akibat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya • Dari benda-benda yang terdapat dalam susu karena pemalsuan • Perubahan-perubahan kimia yang berhubungan erat dengan oksidasi 27Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 29. WAKTU PANEN (PEMERAHAN) • Umur sapi yang siap untuk diperah hanya berpengaruh sedikit terhadap komposisi susu. • Sapi yang berproduksi banyak, penambahan pemerahan meningkatkan jumlah susu. • Sapi yang berproduksi sedikit, penambahan pemerahan tidak meningkatkan jumlah susu secara berarti. • Unsur Laktosa dan Protein dalam susu relatif konstan dan menunjukkan keragaman yang kecil. 29Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 30. • LEMAK – Susu yang diperah pagi hari 2 % lebih banyak daripada yang diperah sore hari. – Semakin teratur jarak antara pemerahan, semakin teratur pula kandungan lemaknya. – Kadar lemak lebih tinggi bila diperah 3-4 kali dalam 24 jam daripada diperah 2 kali dalam 24 jam. – Selama jangka waktu 10 tahun, rata-rata kandungan lemak menurun 0,2 %. 30Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 31. PERLAKUAN SETELAH PEMERAHAN • Air susu baru diperah suhunya 370 C, sangat menguntungkan mikroorganisme untuk dapat berkembang biak. • Pada suhu 20-300 C pertumbuhan mikroorganisme akan terhambat. • Pada suhu < 100 C mikroorganisme akan non aktif. 31Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 32. Penanganan tingkat pengumpul • Biasanya ditingkat koperasi • Cara pendinginan menggunakan plate cooler • Suhu susu di dalam tangki pendingin antara 2 – 4 0 C. 32Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 33. Penanganan tingkat industri Biasanya dengan pasteurisasi 33Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 34. PERUBAHAN SETELAH PEMERAHAN • PERUBAHAN FISIK – Susu baru diperah suhunya sekitar suhu tubuh. – Setelah pemerahan suhu akan berangsur-angsur menurun mendekati suhu kamar yang lebih rendah. – Penurunan suhu menyebabkan konsistensi lemak lebih padat, shg berat jenisnya akan meningkat dan mencapai maksimum pada 12 jam sesudah pemerahan. – Terjadinya penguapan gas-gas spt CO2 dan N2. 34Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 35. PERUBAHAN MIKROBIOLOGI • Sesudah pemerahan susu dibiarkan begitu saja tidak ditangani dengan baik, maka pertumbuhan mikroorganisme pada suhu kamar akan cepat sekali. Menyebabkan : 1. Pengasaman & penggumpalan. Karena fermentasi laktosa mjd laktat, menyebabkan penurunan pH dan penggumpalan casein. 35Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 36. 2. Berlendir spt tali karena pengentalan & pembentukan lendir. 3. Penggumpalan susu tanpa penurunan pH. 4. Bau busuk, hasil penguraian protein. 5. Ketengikan, hasil penguraian lemak. 6. Pembentukan gas. 7. Pembentukan pigmen. 36Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 37. PERUBAHAN KIMIA 1. Ketengikan, krn hidrolisa gliserida & pelepasan asam lemak spt butirat dan kaproat yang mempunyai bau keras, khas dan tidak menyenangkan. 2. Tallowiness, krn oksidasi asam lemak tak jenuh. 3. Flavour teroksidasi, krn oksidasi fosfolipid. 4. Amis/bau, spt ikan krn oksidasi dan reaksi hidrolisa. 37Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 39. PENYIMPANAN SUSU  Pada Tingkat Peternak  Susu ditampung dalam ember penampung susu yang sebelumnya harus dibersihkan dan dicuci dengan air hangat. 39Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 40. Pada tingkat Pengumpul/Koperasi  Cara Pendinginan Mengalirkan susu menggunakan plate cooler, dimana diantara plate terdapat lempengan logam (plate heat exchanger) yang menghantarkan panas dari susu ke air dingin dengan suhu 0 – 2 o C. Suhu susu 2 – 4 o C. 40Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 41. Pada Tingkat Industri  Cara Pasteurisasi, Proses pemanasan dengan tujuan menurunkan jumlah mikroorganisme sampai batas aman dikonsumsi & tidak berbahaya bagi kesehatan.  Tujuan untuk mencegah penularan penyakit dan kerusakan mikroorganisme dan enzim. 41Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 42. Metode pasteurisasi: 1.High Temperatur Short Time (HTST)  Susu dipanaskan sampai 65 o C selama 30 menit 1.Holding Methode  Susu dipanaskan 71,7 o C selama 15-16 detik 42Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 43. Dampak HTST dan Holding Metode • Destruksi bakteri (90 – 99 %) • Laktosa, kasein dan lemak < • Vitamin C <<< 43Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 44. 3. Ultra High Temperatur (UHT)  Susu dipanaskan 125 o C selama 15 detik atau 131 o C selama 0,5 detik  Dengan tekanan tinggi  Susu steril, kemasan aseptis, dpt bertahan bbrp bulan pd suhu kamar. 3. Penambahan H2O2  0,03 – 0,04 % setelah pemerahan  Selanjutnya 12 – 20 jam kemudian. 44Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 45. Cara Pasteurisasi yang paling sering digunakan : HTST dan UHT 45Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 46. HASIL OLAH SUSU 46Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 48. BAHAN JADI • SUSU SEGAR Ciri yang layak konsumsi :  Warna putih keabu-abuan sampai agak kuning keemasan  Rasa sedikit manis  Kekentalan normal 48Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 49. BAHAN SETENGAH JADI • SUSU BUBUK – Susu Bubuk Penuh (Full Cream) •Cream/krim adalah bagian susu yang kaya lemak •Kandungan lemak 3.25 % 49Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 50. – Susu Rendah Lemak • Nilai kalori rendah, 55 % dari seluruh energi susu. 1. Susu Rendah Lemak (Low Fat)  Kandungan lemak 1 – 2 % 1. Susu Skim  Kandungan lemak < 0.5 % 50Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 51. SUSU KENTAL • Susu Kental Manis • Susu Kental Tidak Manis 51Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 53. SUSU STERIL (UHT) 53Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 54. YOGHURT  Yoghurt atau yogurt dihasilkan melalui fermentasi bakteri pada susu.  Bakteri yang biasa digunakan adalah Streptococcus salivarius dan thermophilus dan genus Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus.  Pembuatan yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang menyebabkan tekstur yoghurt menjadi kental 54Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 55.  Yoghurt dibuat dengan menambahkan bakteri yang menguntungkan ke dalam susu yang tidak dipasteurisasi (untuk mengatur keseimbangan antara bakteri dan enzim dari susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol.  Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam laktat.  Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu menyusut menjadi masa yang padat atau kental.  Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen lainnya. 55Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 56. JENIS YOGHURT Dahi yoghurt : berasal dari India Bulgarian yoghurt : menggunakan kultur strain dari Bulgaria, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah dicampur dengan krim sehingga kandungan lemaknya menjadi 10%. Bentuk lainnya bisa dalam bentuk standar (5%), rendah lemak atau low fat (2 %), dan tanpa lemak atau non fat (0 %). Biasanya disajikan bersama dengan madu, walnut, atau buah yang disediakan sebagai pencuci mulut 56Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 57. Lassi yoghurt : minuman dengan bahan dasar yoghurt. Berasal dari India dengan dua jenis rasa, yaitu rasa asin dan manis Kefir : minuman susu fermentasi. Kini biasanya dinamakan yoghurt siap minum atau yoghurt smoothie Home-made yoghurt : dapat dibuat dirumah dengan menggunakan sejumlah kecil kultur yoghurt aktif sebagai kultur awal. 57Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 58. KEFIR  Berasal dari bahasa Turki, yaitu keif artinya good feeling atau perasaan nyaman.  Dijuluki the champagne of cultured milk atau minuman yang paling berharga di antara jenis susu fermentasi.  Di negara maju kefir sudah banyak dikenal, dengan sebutan kipe, kefi, atau kaufur. 58Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 59.  Bibit kefir terdiri atas granula (butiran) mulai seukuran biji gandum sampai biji kenari, terdiri atas mikroorganisme Lactobacillus kefiranofaciens, L. paracasei, L. kefir, Lactococcus lactis, Acetobacter serta ragi Torula, Saccharomyces cerevisiae dan Candida kefir.  Mengandung alkohol 0,08-2 persen 59Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 60. Manfaat Kefir :  Sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan  Dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang masuk ke tubuh sehingga dapat mencegah diare yang disebabkan bakteri patogen. 60Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 61.  Mampu mencegah infeksi saluran urine, mengurangi risiko timbulnya kanker atau tumor pada saluran pencernaan dan organ lain, menurunkan kadar kolesterol darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner serta membantu merangsang terbentuknya sistem imun pada tubuh  Sangat membantu bagi penderita lactose intolerance dalam mengkonsumsi susu, serta memperlancar buang air besar. 61Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 62. • Kandungan gizi kefir hampir sama dengan gizi susu bahan kefir. • Kelebihannya dibandingkan dengan susu segar adalah: – asam yang terbentuk dapat memperpanjang masa simpan – mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga mencegah kerusakan susu – mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen sehingga meningkatkan keamanan produk kefir. 62Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 63. ES KRIM • Makanan bergizi • Sumber energi yang terkonsentrasi • Kandungan lemak dan gula tinggi • Makanan yang tidak seimbang gizinya 63Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 64. KEJU • Bahan dasarnya dari susu sapi, kerbau, domba dan kambing. • Dari teksturnya keju digolongkan menjadi dua jenis, yaitu keju muda/lunak (soft cheese) dengan kadar air 36 – 40% dan keju tua/keras (hard cheese) berkadar air 25 – 36%. 64Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 65. Jenis keju berdasarkan tekstur SOFT CHEESE SEMI SOFT CHEESE SEMI HARD CHEESE HARD CHEESE 65Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 66. Jenis keju berdasarkan asal bahan COW MILK CHEESE SHEEP’S MILK CHEESE GOAT CHEESE 66Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 67. ANEKA JENIS KEJU 67Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 68. Camembert • Keju lunak dari Perancis ini pertama kali di buat pada abad ke-18 di desa Normandia. Comembert terbuat dari susu sapi, teksturnya sangat lembut dengan warna creamy yellow. Keju ini mengandung lemak antara 45% - 50%. Selain enak dimakan langsung atau sebagai table cheese, juga cocok untuk campuran omelette, isi souffle, pancake atau apple pie. 68Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 69. Ricotta • Keju Ricotta berasal dari Italia. Keju lunak dari susu sapi ini teksturnya sangat rapuh. Kandungan lemaknya termasuk tinggi, mencapai 65 %. kombinasi rasa yang gurih dan lezat dengan aroma harum menjadikan terasa pas dipadukan dengan aneka masakan pasta Italia seperti Lasagna dan Spaghetti. 69Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 70. Brie • Brie termasuk kategori soft cheese dari Preancis. Ciri khas keju ini adalah kulit luarnya berwarna putih dan bagian dalamnya lembut meleleh. Aromanya tajam dan kandungan lemaknya tinggi (45%). Brie sangat cocok dipakai sebagai bahan campuran salad, dimakan dengan buah olive maupun pickle. 70Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 71. Cream Cheese • Di pasaran kita dapat menemukan dua macam cream cheese, double cream cheese adalah pilihan pertama dengan kandungan lemak 65% dan cream cheese(45% lemak) pilihan lainnya. Berbeda dengan jenis keju lainya, cream cheese memiliki rasa yang sedikit asam. Umumnya keju ini digunakan pada hidangan penutup, misalnya chesse cake, sebagai isi pie, atau dimakan bersama potongan buah-buahan. 71Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 72. Mozzarella • Mozzarella adalah keju Italia yang aslinya berasal dari susu kerbau liar. Keju lunak dengan kandungan lemak antara 40 – 50% ini sangat sepesifik sifatnya. Mozzarella akan meleleh ketika dipanggang, sangat cocok untuk topping pizza maupun campuran fritata. 72Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 73. Edam • Salah satu keju asal Belanda yang popular. Teksturnya keras dengan aroma mirip kacang. Kandungan lemak keju ini sekitar 40%. Yang membedakan dengan keju lain adalah kemasannya yang selalu terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. Edam sangat cocok untuk campuran kue kering seperti aneka cookies atau taburan pada hidangan panggang. 73Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 74. Parmesan • Salah satu jenis keju keras dari kota Parma, Italia. Pada umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda. Teksturnya keras, cocok untuk keju parut. Aroma Parmesan cukup tajam karena proses pemeraman yang cukup lama, antara 14 bulan sampai 4 tahun. Keju ini sangat cocok untuk taburan pizza, soup maupun olahan aneka pasta. Kandungan lemak keju sekitar 61%. 74Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 75. Emmenthal • Asal dari keju ini berasal dari Swiss, salah satu keju keras yang cukup populer. Emmenthal memiliki karakteristik berbeda dengan keju-keju lainya, bentuknya unik karena jika dipotong akan terlihat lubang-lubang yang terbentuk selama proses fermentasi. Keju ini banyak disuka karena cita rasanya lembut dan aromanya yang kaya. Emmenthal cocok dihidangkan sebagai keju meja 75Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 76. Cheddar • Salah satu jenis keju asal Inggris yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya yang lezat dengan aroma tidak terlalu tajam menjadikan cheddar cocok digunakan untuk masakan apa saja. Sajian casseroles, soup, isi sandwich dan salad terasa lebih lezat dengan penambahan keju ini. Cheddar mengandung lemak 48% dengan masa pemeraman 9-24 bulan.76Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 78. PEMBUATAN KEJU: 1. Koagulasi. Setelah susu segar di panaskan (pasteurisasi), kemudian subtansi yang bersifat asam atau kultur bakteri tertentu ditambahkan 2. Pembentukan. Tahu susu (curd) yang terbentuk selama proses koagulasi kemudian di padatkan di dalam cetakan sesuai keinginan 78Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 79. 3. Penggaraman. Caranya dengan mencelupkan tahu susu ke dalam larutan yang mengandung garam 250-350 gr per liter air 4. Pemeraman/Fermentasi. Proses pematangan keju dilakukan sebaiknya dalam ruangan kering dengan kisaran temperatur antara 0o C – 32o C. Untuk keju lunak (soft cheese) memerlukan waktu fermentasi sekitar 4 minggu, namun untuk keju keras (hard cheese) memerlukan waktu 2 – 3 tahun 79Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 80. CREAM • Dibuat melalui proses penggumpalan susu • Biasanya ditambahkan bahan lain seperti : gula dan telur. • Rasa biasanya manis 80Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 81. MENTEGA (BUTTER)  Terbuat dari lemak susu  Berenergi tinggi  Tidak mengandung laktosa dan mineral  Berprotein rendah 81Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 82. TAHU SUSU • Warna putih bersih • Kenyal • Halus • Menggumpal merata • Utuh, tidak hancur 82Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc
  • 84. PERMEN SUSU • Dibuat dari proses karemelisasi gula susu (Laktosa) • Kadar gula tinggi. 84Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc