2. Tahapan Penambangan
Prospeksi
Ekplorasi
Studi Kelayakan
Development
Eksploitasi
Pengolahan/Pemurnian
Pemasaran
3. Definisi Eksplorasi
(Peel dan W.C. Peteers)
Merupakan kegiatan yang dilakukan
setelah prospeksi atau setelah endapan
bahan galian tersebut di temukan, dan
bertujuan untuk mengetahui, Ukuran,
bentuk, kedudukan, sifat dan nilai dari
endapan yang kemudian dilakukan
analisis/studi untuk mengetahui ekonomis
dari suatu bahan galian untuk menentukan
kemungkinan dilakukannya penambangan.
4. Metode-metode Eksplorasi
Secara tidak langsung
- Foto Udara dan Citra satelit
- Geofisika
Magnetik
Gravitasi
Seismik
Listrik
- Geokimia
Bedrock
Soil
Air
Vegetasi
Stream Sediment
5. Secara Langsung
- Permukaan
• Pemetaan langusng, Penyelidikan
singkapan, pembuatan parit uji,
pembuatan sumur uji.
- Bawah Tanah
• Pemboran Inti
• Adit test dan shaft
6. Dasar Hukum
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
UU No. 23 Thn. 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Thn. 1997 No. 68 Tambahan Lembaran Negara 3699).
UU No. 4 Thn. 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara.
PP No. 22 Thn. 2010 ttg Wilayah Pertambangan.
PP No. 23 Thn. 2010 ttg Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara.
7. Penentuan Daerah Eksplorasi
Petunjuk Regional
Petunjuk Mineralogis.
Berdasarkan data distribusi mineral yg
ditemukan, tempat penemuan, struktur
tektonik dan umur batuan dapat dibuat jalur
mineralisasi.
10. Petunjuk Fisiografi
Mengacu pada teori pembentukan pegunugan (Orogen) yang diikuti oleh intrusi.
Menurut Gilbert (1890) orogenesa adalah pergeseran pergeseran yang berlangsung
dalam kerak bumi yang menghasilkan rangkaian pegunungan.
12. Orogen Papua
Daerah pegunungan Papua berdasarkan Citra Satelit (SRTM_Papua)
dan mengacu pada data posisi sesar konvergen, dimulai dari papua
barat sampai papua tengah dengan ketinggian antara 1.000 M – 4.800
M Sea Level.
13. Petunjuk Geomorfologi.
Berdasarkan kenampakan morfologi dan
pola pengaliran.
- Air terjun menunjukan adanya sesar.
- Bukit memanjang menunjukan adanya
vein.
- Tanggul pantai berasosiasi dengan pasir
besi
- Bukit-bukit berbentuk kerucut
menuntukan batu gamping.
14. Petunjuk Litologi.
Merupakan petunjuk yang mengaitkan hubungan antara
jenis batuan dengan endapat mineral.
Misalnya:
- Emas umumnya pada batuan ultra basa dan batuan
intermediet.
- Batubara pada batuan sedimen klasik.
Jenis batuan akan memberikan lingkungan
pengendapan unsur atau bahan galian tertentu.
15. Batuan dan Lingkungannya
Batuan Asam
Umumnya mengandung logam-logam berharga seperti,
tembaga(Cu), Timbal(Pb), Seng(Zn), Air raksa(Hg), Emas(Au),
Perak(Ag).
Batuan Intermediet
Umumnya mengandung Emas(Au) dan Perak(Ag).
Batuan basa dan Ultra basa
Akan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk Nikel
(Ni), Kobalt (Co), Platina (Pt), Kromit (Cr).
Batuan Metamorf
Batuan metamorf berasosiasi dengan marmer, asbes dan batu
permata.
Batuan Sediment
Berasosiasi dengan karbonat gamping (CaCO3) dan mangan
(MnCO3). Pada endapat aluvial, endapan bijihnya tahan terhadap
pelapukan seperti timah dalam mineral kalsiterit (SNO2), emas
(Au), perak (Ag) dan pasir besi (Fe). Pada endapan laut dapat
dijumpai nikeldan gips.
16. Petunjuk Statigrafi.
Petunjuk yang mengaitkan
formasi batuan yang
mengandung mineral.
Adanya sedimentologi untuk
mengenali lingkungan
pengendapan.
17. Petunjuk Struktur.
Petunjuk yang mengaitkan kontrol geologi dengan
terdapatnya mineral. Hal ini disebabkan terbentuknya
mineral pada tempat tertentu yang merupakan daerah
diskontinyu sehingga mudah dilalui larutan pembawa
mineral yang berkaitan dgn gunung api, berkaitan dengan
sesar adalah peningkatan mutu batubara.
18. Iklim dan Topografi.
Kondisi iklim dan topografi dapat
pula menjadi petunjuk adanya
endapan bahan galian, misalnya
dataran tinggi beriklim tropis
merupakan petunjuk pembentukan
laterit.
19. PENGAMBILAN CONTOH
Pengambilan conto adalah proses
pengambilan sejumlah kecil dari populasi, yang
mewakili sifat fisik dan sifat kimia secara
keseluruhan populasi tersebut.
Tujuan pengambilan conto adalah untuk
menentukan ada tidaknya endapan bahan
galian (prospeksi) atau menentukan bentuk,
kadan dan kedudukan di permukaan bumi
(eksplorasi).
20. Metode Pengambilan Conto
-Manual
-Mekanis
Channel Sampling
Adalah suatu metode konvensional
dalam pengambilan conto dengan
pembuatan alur yang dilakukan pada
sumur uji, drift, cross cut, rise dan shaft.
Alur tersebut dibuat secara teratur dan
seragam (lebar 3-10 cm kedalaman 3-5
cm) secara horizontal, vertikal atau tegak
lurus kemiringan lapisan
21. Sketsa pembuatan channel sampling
pada urat
Sketsa pembuatan channel sampling pada endapan yang berlapis
22. Chanal Sampling dalam
sumur uji dan pada Drift
Gambar a) Sumur uji dibuat menembus ore body yang mempunyai posisi yang
horisontal.
Gambar b) Posisi channel yang vertikal pada dinding sumur uji.
Channel dibagi
oleh karena
keadaan
mineralisasi yang
berbeda-beda
antara A, B, C.
23. Chip Sampling
Adalah proses pengambilan conto pada batuan yang
tersingkap, chip biasanya digunakan untuk penyelidikan
dengan pola yang teratur dalam kemajuan penambangan
a) pola yang dipakai - bujur sangkar b) pola yang dipakai – rhomboid
24. Broken Ore Sampling
Adalah pengambilan conto pada sekumpulan
batuan yang telah dipisahkan dari batuan
induknya baik secara manual maupun mekanis,
dimana broken ore yang didapatkan adalah kadar
prosuksi suatu kegiatan di stope.
Grab Sampling
Metoda ini dapat digunakan pada suatu
stope sesudah peledakan dilakukan atau
pada suatu mine car dalam transportasi bijih.
Pekerjaan ini lebih cepat dibandingkan
dengan chip sampling. Sample diambil
secara random. Cara ini pun tidak
memberikan gambaran yang teliti yang
dapat mewakili endapan bijih yang ada.
25. Bulk Sampling
Merupakan pengambilan conto dari contoh yang
sudah ada. Conto yang di ambil ini tetap
mewakili conto sebelumnya.
Core Sampling dan Cutting
sangat penting dlm penyediaan conto
untuk evaluasi dan kelengkapan data utk
memperluas cadangan bijih pada operasi
tambang. Cutting dari lubang bor sering
diambil juga contonya untuk mengontrol
kadar dan perencanaan tambang secara
detail. Pemboran inti (Core drill), metode
yang digunakan, Rotary drill, percussion Dril
dan Rotasi-Percussion Drill.