SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Motivasi Dalam Belajar 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut
(Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis,
penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh
sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar,
motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi
belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi
seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki
motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.
Tidak diragukan lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam
menumbukan semangat pada siswa untuk belajar. Karena seorang siswa meski memiliki
semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap ditiup oleh angin
kemalasan, tertimpa keengganan dan kelalaian. Maka tunas semangat ini harus
dipelihara secara terus menerus.
Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus.
Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan
keutamaan mencari ilmu, bila siswa mengetahui betapa besarnya keutamaan sebuah
ilmu dam betapa besarnya ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu, maka siswa akan
merasa harus untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai Motivasi dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran?
2. Mengapa motivasi penting dalam pembelajaran?
3. Apa sajakah faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar?
Motivasi Dalam Belajar 2
4. Bagimanakah ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar?
5. Apa sajakah teori-teori motivasi?
6. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami motivasi dan fungsi motivasi dalam
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya motivasi dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi
motivasi belajar.
4. Untuk mengetahui ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar.
5. Untuk mengetahui teori-teori motivasi.
6. Untuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi belajar.
D. s
Hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan manfaat
praktif, sebagai berikut:
E. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap motivasi dalam belajar.
F. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis
sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada pata kuliah Belajar dan
Pembelajaran.
Motivasi Dalam Belajar 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Dan Fungsi Motivasi Dalam Pembelajaran
1. Pengertian Motivasi
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu
berupa keinginan, perhaian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental itu dapat
tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikolog pendidikan yang menyebut kekuatan
mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi
dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya
keiginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan
perilaku individu belajar (Koeswara,1989;Siagian,1989;Schein,1991;Biggs dan
Telfer,1987)
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam
tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya
suatu tingkah laku tertentu.
Adapun tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :
1. Kebutuhan,
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara
apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa
hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ia
merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar.
Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil
belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu
siswa mengubah cara-cara belajarnya.
2. Dorongan,
Motivasi Dalam Belajar 4
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental
yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.
Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi.
Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat
diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik. Siswa tersebut memperoleh
hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika, fisika dan kimia dalam
ulangan bulan kesatu. Menyadari hal ini, maka siswa tersebut mengambil
kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil belajarnya
tambah baik. Menyadari hasil belajar tambah baik tersebut, maka semangat
belajar siswa semakin tinggi.
3. Tujuan.
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai seorang individu. Tujuan
tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Pada kasus
siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut
menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus UMPTN dan diterima di fakultas
teknik.
Berikut ini beberapa batasan mengenai arti motivasi :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
1. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
b. Wlodkowski (1985)
Menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan
(persistence pada tingkah laku tersebut).
c. Ames (1984)
Mendefinisikan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang
mengenai dirinya sendiri dan lingkunganya. Sebagai contoh, seorang siswa yang
percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk
Motivasi Dalam Belajar 5
melakukan suatu tugas, akan termotivasi untuk melakukan tugas tersebut.
Konsep diri yang positif ini menjadi motor penggerak bagi kemaunnya.
d. Menurut Tabrani Rusyam
Pada hakekatnya motivasi adalah perbuatan energi dalam diri seseorang
ditandai dengan timbulnya perasaan dari reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam
pengertian tersebut menggambarkan bahwa motivasi mengandung suatu
kekuatan yang timbul dalam diri seseorang sebagai dukungan untuk memenuhi
keinginannya.
Dalam pengembangan suatu organisasi atau lembaga, motivasi dipandang
sebagai suatu karakteristik dan suatu keadaan. Pandangan tentang hal ini dikemukakan
oleh Soejono Trimo (1986 : 174) sebagai berikut :
1. Motivasi itu pada hakikatnya merupakan suatu karakteristik atau suatu
kepribadian yang cukup stabil sehingga setiap individu dipandang berbeda dari
individu yang lain, termasuk orientasinya terhadap pekerjaan atau tugasnya.
2. Motivasi itu sebenarnya merupakan suatu keadaan psikologis yang dapat diubah
atau dibentuk.
Motivasi tidak hanya penting untuk membuat peserta didik melakukan aktivitas
belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari
aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Peserta didik yang
termotivasi menunjukkan proses kognitif apa yang telah di pelajari. Tugas utama
pendidik adalah merencanakan cara-cara mendukung motivasi peserta didik.
Motivasi untuk melakukan sesuatu berasal dari berbagai faktor seperti
karakteristik kepribadian. Individu mungkin memiliki minat yang cukup dan mantap
dalam berpartisipasi pada berbagai kegiatan seperti akademik, olahraga, dan aktivitas
sosial. Motivasi dapat berasal dari karakteristik intrinsik dan ektrinsik suatu tugas.
Pembelajaran matematika yang menyenangkan merupakan bentuk karakteristik dari
suatu tugas belajar.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar secara umum
berarti suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah
laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan
adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai
Motivasi Dalam Belajar 6
sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan
baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu
atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah
betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa.
1. Fungsi Motivasi Dalam Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil
belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para sisiwa.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai
penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan faktor
yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara
memenuhi kebutuhan siswa. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan
dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk merealisasikan diri. Adapun
fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya
a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
B. Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat
terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan
demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan
nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya.
Karenanya bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan minat
siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Motivasi Dalam Belajar 7
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi
belajar adalah sebagai berikut :
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
Contohnya, seteleh seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan.
Dibandingkan dengan teman sekelas yang juuga membaca bab tersebut : ia
kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.
2. Meninformasikan tentang keukatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan
teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika tebukti usaha beajar seorang siswa
belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan
berhasil.
3. Mengarahkan kegiatan bekajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau
misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
4. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan
dana belajar da masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha
agar cepat lulus.
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan;
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga
dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan dapat berhasil
memuaskan.
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari
oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan,
dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu
sebagai berikut:
1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat;
meningkatkan, bila semanga belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila
Motivasi Dalam Belajar 8
semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini hadiah,
pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar.
2. Mengetahui dan memahami motivasi belaar siswa dikelas bermacam-ragam;
ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang
bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara bersemangat
ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacamragamnya motivasi
belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi
belajar mengajar.
3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk meilih satu diantara bermacam-
macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi,
penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut
sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa.
4. Member peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru
adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan
profesionalnya justru teletak pada mengubah siswa tak berminat menjadi
bersemnagat belajar. Mengubah siswa siswa cerdas yang acu tak acuh
menjadi bersemangat belajar.
Motivasi bukan saja penting, karena menjadi faktor penyebab belajar, namun
juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu mengetahui
kapan peserta didik perlu di motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar
berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan
peserta didik meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang di ikuti
oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi
peserta didik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan
tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari. Hal ini
juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin banyak memiliki pengalaman belajar
yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat.
Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar
aktivitas belajar itu terjadi pada diri anak. Ada faktor lain seperti kemampuan dan
kualitas pembelajaran yang harus di perhatikan pula. Jika anak diberikan tugas-tugas
belajar diluar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak
Motivasi Dalam Belajar 9
akan mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik pengembalian pada
kedua faktor tersebut, termasuk juga motivasi. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah
berkenaan dengan masalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas belajar, dan
kegiatan pembelajaran yang menarik agar anak tersebut termotivasi.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Sebagaimana yang disebutkan pada bagian depan, bahwa motivasi sangat krusial
dalam belajar dan pembelajaran. Akan tetapi motivasi belajar tersebut juga dipengaruhi
oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cita-Cita atau Aspirasi Siswa
Setiap manusia senantiasa mempunyai ciri-ciri tertentu dalam hidupnya,
termasuk pembelajaran, yang senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan
tidak jarang meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak tetapi tetap
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan.
2. Kemampuan Pembelajaran
Kemampuan manusia satu dan lainnya tidaklah sama. Menuntun
seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan tidaklah dibenarkan.
Sebab, orang yang mempunyai kemampuan yang rendah sangatlah sulit untuk
menyerupai orang yang berkemampuan tinggi, begitu pula sebaliknya.
3. Kondisi Pembelajaran
Kondisi pembelajaran, baik yang bersifat fisik maupun psikis, sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang sebab apabila kondisi fisik
seseorang dalam keadaan lelah, maka motivasi belajarnya akan menurun,
sedangkan apabila kondisi psikologis seseorang terganggu (stres), maka
seseorang tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal-hal yang dipelajari.
4. Kondisi Lingkungan Pembelajaran
Sudah diketahui umum bahwa yang menentukan motivasi belajar
seseorang, selain faktor individu juga faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan
belajar. Sebab, individu secara sadar atau tidak, senantiasa tersosialisasi oleh
lingkungannya.
Motivasi Dalam Belajar 10
5. Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran seperti: motivasi dan upaya
memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar, alat bantu belajar, dan kondisi
subjek belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang.
6. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Pembelajaran
Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran juga sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Guru yang sungguh-sungguh dan
tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajaran, akan menjadikan
pembelajaran juga bergairah belajar.
7. Peran Orang Tua
Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan
seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk
berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini sangat
besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kebanyakan para orang
tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal
seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih
sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak karena waktu dirumah lebih
banyak dari pada disekolah.
Keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu
diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun
berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya,
serta memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar. Orang
tua adalah sebagai pembuka kemungkinan terselenggaranya pendidikan bagi
anaknya serta berperan sebagai guru bagi mereka. Orang tua mampu mendidik
dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap
anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dan mampu menciptakan
hubungan baik dengan anak-anaknya akan berpengaruh besar terhadap
keinginan anak untuk belajar atau sebaliknya.
8. Penghargaan dan Pujian
Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda-beda untuk
menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat
Motivasi Dalam Belajar 11
dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat
penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi
pembelajaran. Penghargaan (reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu:
a) Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar, penghargaan secara
spesifik memindahkan atau mengalihkan konsentrasi para siswa dari bidang
yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat hal ini
mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri.
b) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk
menocoba tugas-tugas yang menantang.
c) Penghargaan dapat mempertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu
jangka pendek.
9. Kecemasan Terhadap Hukuman
Motivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan atau hukuman yang
menyertai atau melandasi pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat
dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement)
dimasa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku
yang terkena hukuman (punishment). Motivasi dengan kekerasan (motivating by
force) yaitu memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau
kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.
Jelaslah bahwa, dalam setiap usaha atau kegiatan manusia dimana dan kapan
saja, tak selamanya menempuh jalan mulus seperti yang diharapkan. Di satu sisi,
manusia menginginkan suatu kesuksesan gemilang, namun di sisi lain harapan manusia
selalu saja menemukan hambatan-hambatan. Demikian pula dalam kegiatan belajar
mengajar, sangat banyak kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru
dalam membelajarkan siswa.
D. Ciri Siswa Yang Mempunyai Motivasi Belajar
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat
dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown
(1981) sebagai berikut:
1. Tertarik kepada guru.
2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.
Motivasi Dalam Belajar 12
3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama
kepada guru.
4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.
5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain.
6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.
7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.
8. Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Sardiman (1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
seseorang adalah:
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam
waktu lama.
2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas
prestasi yang diperoleh.
3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.
4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini senang mencari dan memecahkan
masalah.
E. Teori-Teori Motivasi
Menurut Slavin dalam Catharina motivasi merupakan proses internal yang
mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus.
Motivasi belajar adalah penting. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak
tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak
tersebut. Berikut teori-teori kontemporer tentang motivasi.
1. Teori Belajar Behavioral
Konsep motivasi erat berhubungan dengan suatu prinsip bahwa perilaku yang
diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi dibandingkan dengan perilaku
yang tidak diperkuat atau di hukum. Para pakar behaviorisme menyatakan bahwa tidak
perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk
dari sejarah penguatan. Peserta didik diperkuat untuk belajar akan termotivasi untuk
Motivasi Dalam Belajar 13
belajar, namun bagi peserta didik yang tidak mendapatkan penguatan dalam belajar
maka anak itu tidak termotivasi untuk belajar.
2. Teori Kebutuhan Manusia
Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia yang menjelaskan
konsep motivasi untuk memenuhi kebutuhan. Banyak kebutuhan dasar yang semuanya
harus dipenuhi, seperti makan, rasa aman, cinta dan perawatan harga diri yang positif.
Setiap anak berbeda kepentingannya di dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa anak
ada yang lebih membutuhkan rasa afeksi dan perhatian, sementara yang lain memiliki
kebutuhan psikologis dan keamanan. Banyak anak mempunyai kebutuhan yang berbeda
pada waktu yang berbeda pula.
3. Teori Disonansi
Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra diri
yang positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak di
arahkan pada upaya pemenuhan standar personalnya. Misalnya anak memiliki
keyakinan bahwa dirinya adalah seorang anak yang baik dan jujur, maka anak itu akan
berperilaku baik dan jujur walaupun tidak ada anak lain yang melihatnya.
Fenomena ini merupakan kondisi dimana anak selalu berkeinginan untuk
mempertahankan citra diri yang positif. Demikian pula apabila anak itu memiliki
keyakinan bahwa dia adalah anak yang mampu dan cerdas, maka anak itu akan
memenuhi dengan cara berperilaku yang intelegen.
4. Teori Kepribadian
Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan
kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotivasi untuk
makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu.
Penggunaan konsep motivasi itu ditujukan untuk menggambarkan
kecenderungan umum yang mendorong ke arah tujuan tertentu. Dalam pengertian ini,
motivasi sering kali dipandang sebagai karakteristik kepribadian yang relatif stabil.
Banyak anak yang termotivasi untuk berprestasi, dan banyak pula yang termotivasi
untuk bersosialisasi dengan anak lain. Demikian pula anak mengekspresikan
motivasinya dengan berbagai cara. Motivasi sebagai karakteristik kepribadian yang
stabil merupakan konsep yang berbeda dengan motivasi untuk melakukan sesuatu dalam
situasi tertentu pula.
Motivasi Dalam Belajar 14
5. Teori Atribusi
Teori atribusi pada dasarnya menjelaskan empat hal tentang keberhasilan dan
kegagalan dalam situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan
keberuntungan. Atribusi kemampuan dan usaha berasal dari dalam individu, atribusi
kesulitan tugas dan keberuntungan berasal dari luar individu. Kemampuan bersifat
relatif stabil, tidak berubah, dan usaha dapat berubah. Secara sama, kesulitan tugas
bersifat stabil, sementara itu keberuntungan bersifat tidak stabil dan tidak dapat
diprediksikan.
6. Teori Harapan
Aspek penting dalam teori harapan adalah bahwa situasi dan kondisi tertentu,
probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan dapat menjadi pengganggu motivasi.
Teori harapan ini implikasinya penting bagi pendidikan, yaitu tugas-tugas yang
diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak terlalu mudah ataupun terlalu sukar.
Demikian pula tidak memberikan saran bahwa pertanyaan yang disajikan dalam ujian
memiliki tingkat kesulitan rendah atau hanya dapat dijawab oleh separuh peserta didik.
Ini karena soal-soal ujian itu biasanya tidak memerlukan usaha keras, namun
memerlukan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.
7. Teori Motivasi Berprestasi
Salah satu teori motivasi yang penting dalam psikologi adalah motivasi
berprestasi karena kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan dan
melakukan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan. Peserta didik yang
mempunyai motivasi berprestasi, mereka cenderung memilih partner belajar yang cakap
dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya, peserta didik yang mempunyai motivasi
berafiliasi merupakan kebutuhan yang diekspresikan untuk mencintai dan menerima
lebih menyukai memilih partner kerja berdasarkan pada persahabatan.
Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk memperoleh keberhasilan dan
berpartisipasi aktif di dalam suatu kegiatan. Keberhasilan yang di capai dipandang
sebagai buah dari usaha dan kemampuan personal yang dicurahkan dalam mengerjakan
tugas.
Motivasi Dalam Belajar 15
F. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik
sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu menarik minat dan
meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang di sajikan. Untuk
mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam
meningkatkan motivasi belajar :
a. Membangkitkan Minat Belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat
penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu
sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting
membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan
datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik
peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh
pendidik.
b. Mendorong Rasa Ingin Tahu
Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk
membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan
pembelajaran. Metode pembelajaran studi kasus, diskonveri, inkuiri, diskusi,
curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat
digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik.
c. Menggunakan Variasi Metode Penyajian Yang Menarik
Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui
penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi
metode penyajian.
d. Membantu Peserta Didik Dalam Merumuskan Tujuan Belajar
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras
untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh
dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan atau di tetapkan oleh orang lain.
Oleh karena itu, pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta
didik agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara lain yang
dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran,
Motivasi Dalam Belajar 16
maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka
merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut.
Strategi adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang
diharapkan. Untuk menuju ke pola pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu
adanya perubahan sasaran yang harus dikembangkan.
 Pertama : Perubahan Pola Pembelajaran
Untuk mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan perubahan sikap
dari guru dalam menentukan sasaran pembelajaran. Perubahan yang harus
dilakukan adalah perubahan dari :
a. Sasaran menghafal menjadi Berfikir kritis dilanjutkan meneliti,
kemungkinan dengan penjelasan yang rasional.
b. Kegiatan meringkas, mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan
diteruskan dengan bertanya, menilai, berargumentasi dan berhipotesa.
c. Bertanya dengan kata apa, siapa, mengapa, dimana menjadi Bagaimana,
Bagaimana kalau.. ? Apakah syah dan penting ?
d. Tujuannya benar menurut fakta menjadi mendapat gagasan asli dari siswa
dan memperbaiki yang lama.
e. Pendekatan belajar mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal
baru
 Kedua: Mengembangkan Unsur-unsur Yang Mampu Memotivasi
Para Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi
memotivasi siswa lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource
Guide for Secondary School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji
lebih lanjut, apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya,
sebagian atau perlu modifikasi.
Dengan mengkaji ide-ide strategi motivasi dari sumber tersebut di atas,
dapat diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
agar menumbuhkan motivasi siswa. Berikut adalah unsur-unsur yang mampu
membangun motivasi anak:
1. Media Pembelajaran
Media adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang
menjadi perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa
Motivasi Dalam Belajar 17
berbentuk alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri-ciri konsep
yang dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabstrakan konsep agar
siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut. Alat peraga bisa dibuat
guru atau siswa atau pabrik. Sarana adalah media pembelajaran yang
berfungsi agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Sarana yang
dipergunakan dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak.
2. Materi Pembelajaran
Materi yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan
memperhatikan kondisi siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi
atau materi ( konten), hubungan dengan bidang atau ilmu lain (konteks) dan
proses (transformasi isi atau materi).
3. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar
siswa. Strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan
metode yang melibatkan siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by
doing).
4. Sikap Guru
Guru yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat
rendah. Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan
mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat
tinggi.
 Ketiga: Mendesain Pembelajaran
Diharapkan setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi. Untuk
menciptakan pembelajaran yang dimaksud perlu pola yang menggambarkan
pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola pembelajaran yang dapat
menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum proses dan sesudah kegiatan
pembelajaran.
1. Pra Kegiatan Pembelajaran
a) Siapkan kuantitas isi pelajaran dan langkah-langkah penyajiannya.
Pilihlah dan siapkan alat bantu (media) dan atau contoh-contoh berupa
Motivasi Dalam Belajar 18
benda-benda riil / simulasi benda riil yang sesuai dengan materi
bahasannya.
b) Cek alat peraga/eksperimen sebelum dipergunakan baik jenis, urutan
penggunaan dan fungsi alat tersebut.
c) Pilihlah strategi pembelajaran sesuai karakter perkembangan siswa dan
siapkan secara baik dan matang.
d) Mencoba menggali problem dan minat para siswa secara individu /
kelompok.
2. Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan
a. Kemukakan tujuan belajar dengan jelas secara lisan atau tertulis.
b. Libatkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyiapkan alat peraga.
c. Kenalilah siswa secara merata dan ciptakan suasana akrab.
d. Berilah gambaran mengenai mengapa materi dipelajari, aplikasinya
dalam kehidupan atau hal-hal menarik lainnya yang berhubungan
dengan materi yang akan diberikan.
II. Penyajian Materi
a. Memvariasikan prosedur atau metode dengan serasi dan tepat.
b. Jangan biarkan siswa dalam kesulitan.
c. Tanyakan mengenai kesulitan siswa atau berilah kesempatan bertanya.
d. Berilah penghargaan dalam bentuk pujian, komentar, hadiah, atau bentuk
lain yang relevan.
e. Penyajian materi dengan alat peraga, audio, audio visual atau dengan
contoh benda-benda riil yang telah disiapkan dengan baik.
f. Berikan kegiatan dengan melibatkan semua siswa dan sediakan bagian
siswa untuk kerjasama dengan kelompoknya.
g. Berilah penjelasan untuk kata-kata asing yang belum banyak dikenal
siswa.
h. Berilah kesempatan siswa untuk menulis catatan penting.
i. Memberikan motivasi (keyakinan, rasa simpati, kemampuan yang
dimiliki, ambil bagian) siswa.
III. Penutup
Motivasi Dalam Belajar 19
a. Berilah resume penting dan penguatan-penguatan materi yang baru saja
dibahas.
b. Berilah tugas latihan, quiz, dan pertanyaan yang bersifat menjajah
penguasaan atas materi yang baru saja dipelajari siswa.
Motivasi Dalam Belajar 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi dalam proses belajar sangat penting. Motivasi dapat dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motivasi bagi seorang siswa sangatlah penting karena tanpa
motivasi yang muncul dari siswa, maka siswa tersebut sulit mencapai hasi yang
maksimal dalam proses belajar dan pembelajaran.
B. Saran
Sebagai seorang manusia yag tidak luput dari kesalahan, penulis harap para
pembaca dapat memberikan tanggapan dan saran yang membangun agar makalah
selanjutnya lebih baik.
Motivasi Dalam Belajar 21
DAFTAR PUSTAKA
Dimayanti, 2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya
Mudjiono.,dkk.2013. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta
http://muzzam.wordpress.com/motivasi-belajar-pengertian-ciri-ciri-dan-upaya/ (dikutip
pada tanggal 23 April 2014 Pukul 07.20)
http://www.oocities.org/usrafidi/motivasi.html (dikutip pada tanggal 23 April 2014
Pukul 07.15)

More Related Content

What's hot

Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
Shinta Nz
 
Makalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarMakalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajar
Zuha Farhana
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
KaRen GiNting
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
rizka_pratiwi
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
sintaroyani
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
Tuti Lestari
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Elysa Nurhani
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Stevany Sinaga
 

What's hot (20)

Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan PengajaranPerbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswa
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
Makalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarMakalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajar
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 

Similar to Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
Aldi Rizaldi
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
Lidra Wati
 
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
Potpotya Fitri
 

Similar to Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP) (20)

Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdfMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.pdf
 
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docxMemahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran.docx
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswa
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdf
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdfPelatihan Penanaman Motivasi.pdf
Pelatihan Penanaman Motivasi.pdf
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
“Peran Guru Sebagai Seorang Motivator Dalam Proses Belajar-Mengajar”
 
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajarMakalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
 
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajarMotivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
 
PIDATO
PIDATOPIDATO
PIDATO
 
4 strategi-motivasi
4 strategi-motivasi4 strategi-motivasi
4 strategi-motivasi
 
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxPPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
 
Motivasi belajar dalam pendidikan Islam
Motivasi belajar dalam pendidikan IslamMotivasi belajar dalam pendidikan Islam
Motivasi belajar dalam pendidikan Islam
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJAR
 

More from Mayawi Karim

Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
Mayawi Karim
 

More from Mayawi Karim (10)

Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)

  • 1. Motivasi Dalam Belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan. Tidak diragukan lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbukan semangat pada siswa untuk belajar. Karena seorang siswa meski memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap ditiup oleh angin kemalasan, tertimpa keengganan dan kelalaian. Maka tunas semangat ini harus dipelihara secara terus menerus. Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan keutamaan mencari ilmu, bila siswa mengetahui betapa besarnya keutamaan sebuah ilmu dam betapa besarnya ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu, maka siswa akan merasa harus untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai Motivasi dalam belajar. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran? 2. Mengapa motivasi penting dalam pembelajaran? 3. Apa sajakah faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar?
  • 2. Motivasi Dalam Belajar 2 4. Bagimanakah ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar? 5. Apa sajakah teori-teori motivasi? 6. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar? C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan memahami motivasi dan fungsi motivasi dalam pembelajaran. 2. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya motivasi dalam pembelajaran. 3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar. 4. Untuk mengetahui ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar. 5. Untuk mengetahui teori-teori motivasi. 6. Untuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi belajar. D. s Hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktif, sebagai berikut: E. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap motivasi dalam belajar. F. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada pata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
  • 3. Motivasi Dalam Belajar 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Motivasi Dan Fungsi Motivasi Dalam Pembelajaran 1. Pengertian Motivasi Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhaian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental itu dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikolog pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keiginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara,1989;Siagian,1989;Schein,1991;Biggs dan Telfer,1987) Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Adapun tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : 1. Kebutuhan, Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya. 2. Dorongan,
  • 4. Motivasi Dalam Belajar 4 Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik. Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika, fisika dan kimia dalam ulangan bulan kesatu. Menyadari hal ini, maka siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil belajarnya tambah baik. Menyadari hasil belajar tambah baik tersebut, maka semangat belajar siswa semakin tinggi. 3. Tujuan. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Pada kasus siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus UMPTN dan diterima di fakultas teknik. Berikut ini beberapa batasan mengenai arti motivasi : a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) 1. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. 2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. b. Wlodkowski (1985) Menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence pada tingkah laku tersebut). c. Ames (1984) Mendefinisikan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkunganya. Sebagai contoh, seorang siswa yang percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk
  • 5. Motivasi Dalam Belajar 5 melakukan suatu tugas, akan termotivasi untuk melakukan tugas tersebut. Konsep diri yang positif ini menjadi motor penggerak bagi kemaunnya. d. Menurut Tabrani Rusyam Pada hakekatnya motivasi adalah perbuatan energi dalam diri seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dari reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam pengertian tersebut menggambarkan bahwa motivasi mengandung suatu kekuatan yang timbul dalam diri seseorang sebagai dukungan untuk memenuhi keinginannya. Dalam pengembangan suatu organisasi atau lembaga, motivasi dipandang sebagai suatu karakteristik dan suatu keadaan. Pandangan tentang hal ini dikemukakan oleh Soejono Trimo (1986 : 174) sebagai berikut : 1. Motivasi itu pada hakikatnya merupakan suatu karakteristik atau suatu kepribadian yang cukup stabil sehingga setiap individu dipandang berbeda dari individu yang lain, termasuk orientasinya terhadap pekerjaan atau tugasnya. 2. Motivasi itu sebenarnya merupakan suatu keadaan psikologis yang dapat diubah atau dibentuk. Motivasi tidak hanya penting untuk membuat peserta didik melakukan aktivitas belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Peserta didik yang termotivasi menunjukkan proses kognitif apa yang telah di pelajari. Tugas utama pendidik adalah merencanakan cara-cara mendukung motivasi peserta didik. Motivasi untuk melakukan sesuatu berasal dari berbagai faktor seperti karakteristik kepribadian. Individu mungkin memiliki minat yang cukup dan mantap dalam berpartisipasi pada berbagai kegiatan seperti akademik, olahraga, dan aktivitas sosial. Motivasi dapat berasal dari karakteristik intrinsik dan ektrinsik suatu tugas. Pembelajaran matematika yang menyenangkan merupakan bentuk karakteristik dari suatu tugas belajar. Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar secara umum berarti suatu dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya dorongan, maka motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai
  • 6. Motivasi Dalam Belajar 6 sehingga seseorang mampu menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai. Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa keinginan, hasrat, kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa pentingnya motivasi belajar di dalam diri setiap siswa. 1. Fungsi Motivasi Dalam Pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para sisiwa. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan faktor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara memenuhi kebutuhan siswa. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. B. Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Karenanya bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
  • 7. Motivasi Dalam Belajar 7 Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut : 1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Contohnya, seteleh seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan. Dibandingkan dengan teman sekelas yang juuga membaca bab tersebut : ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi. 2. Meninformasikan tentang keukatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika tebukti usaha beajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil. 3. Mengarahkan kegiatan bekajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya. 4. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar da masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha agar cepat lulus. 5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan dapat berhasil memuaskan. Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik. Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: 1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semanga belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila
  • 8. Motivasi Dalam Belajar 8 semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini hadiah, pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar. 2. Mengetahui dan memahami motivasi belaar siswa dikelas bermacam-ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara bersemangat ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacamragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar. 3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk meilih satu diantara bermacam- macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa. 4. Member peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru teletak pada mengubah siswa tak berminat menjadi bersemnagat belajar. Mengubah siswa siswa cerdas yang acu tak acuh menjadi bersemangat belajar. Motivasi bukan saja penting, karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu di motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan peserta didik meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang di ikuti oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi peserta didik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari. Hal ini juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin banyak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat. Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar aktivitas belajar itu terjadi pada diri anak. Ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran yang harus di perhatikan pula. Jika anak diberikan tugas-tugas belajar diluar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak
  • 9. Motivasi Dalam Belajar 9 akan mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik pengembalian pada kedua faktor tersebut, termasuk juga motivasi. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah berkenaan dengan masalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas belajar, dan kegiatan pembelajaran yang menarik agar anak tersebut termotivasi. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Sebagaimana yang disebutkan pada bagian depan, bahwa motivasi sangat krusial dalam belajar dan pembelajaran. Akan tetapi motivasi belajar tersebut juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Cita-Cita atau Aspirasi Siswa Setiap manusia senantiasa mempunyai ciri-ciri tertentu dalam hidupnya, termasuk pembelajaran, yang senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak tetapi tetap berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan. 2. Kemampuan Pembelajaran Kemampuan manusia satu dan lainnya tidaklah sama. Menuntun seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan tidaklah dibenarkan. Sebab, orang yang mempunyai kemampuan yang rendah sangatlah sulit untuk menyerupai orang yang berkemampuan tinggi, begitu pula sebaliknya. 3. Kondisi Pembelajaran Kondisi pembelajaran, baik yang bersifat fisik maupun psikis, sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang sebab apabila kondisi fisik seseorang dalam keadaan lelah, maka motivasi belajarnya akan menurun, sedangkan apabila kondisi psikologis seseorang terganggu (stres), maka seseorang tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal-hal yang dipelajari. 4. Kondisi Lingkungan Pembelajaran Sudah diketahui umum bahwa yang menentukan motivasi belajar seseorang, selain faktor individu juga faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan belajar. Sebab, individu secara sadar atau tidak, senantiasa tersosialisasi oleh lingkungannya.
  • 10. Motivasi Dalam Belajar 10 5. Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran seperti: motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar, alat bantu belajar, dan kondisi subjek belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang. 6. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Pembelajaran Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Guru yang sungguh-sungguh dan tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajaran, akan menjadikan pembelajaran juga bergairah belajar. 7. Peran Orang Tua Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak karena waktu dirumah lebih banyak dari pada disekolah. Keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar. Orang tua adalah sebagai pembuka kemungkinan terselenggaranya pendidikan bagi anaknya serta berperan sebagai guru bagi mereka. Orang tua mampu mendidik dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dan mampu menciptakan hubungan baik dengan anak-anaknya akan berpengaruh besar terhadap keinginan anak untuk belajar atau sebaliknya. 8. Penghargaan dan Pujian Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat
  • 11. Motivasi Dalam Belajar 11 dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Penghargaan (reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu: a) Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar, penghargaan secara spesifik memindahkan atau mengalihkan konsentrasi para siswa dari bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat hal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri. b) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk menocoba tugas-tugas yang menantang. c) Penghargaan dapat mempertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu jangka pendek. 9. Kecemasan Terhadap Hukuman Motivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan atau hukuman yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) dimasa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang terkena hukuman (punishment). Motivasi dengan kekerasan (motivating by force) yaitu memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan. Jelaslah bahwa, dalam setiap usaha atau kegiatan manusia dimana dan kapan saja, tak selamanya menempuh jalan mulus seperti yang diharapkan. Di satu sisi, manusia menginginkan suatu kesuksesan gemilang, namun di sisi lain harapan manusia selalu saja menemukan hambatan-hambatan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, sangat banyak kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam membelajarkan siswa. D. Ciri Siswa Yang Mempunyai Motivasi Belajar Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown (1981) sebagai berikut: 1. Tertarik kepada guru. 2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.
  • 12. Motivasi Dalam Belajar 12 3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru. 4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas. 5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain. 6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri. 7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali. 8. Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya. Sardiman (1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah: 1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama. 2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh. 3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar. 4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. 5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin. 6. Dapat mempertahankan pendapatnya. 7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini senang mencari dan memecahkan masalah. E. Teori-Teori Motivasi Menurut Slavin dalam Catharina motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Motivasi belajar adalah penting. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Berikut teori-teori kontemporer tentang motivasi. 1. Teori Belajar Behavioral Konsep motivasi erat berhubungan dengan suatu prinsip bahwa perilaku yang diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi dibandingkan dengan perilaku yang tidak diperkuat atau di hukum. Para pakar behaviorisme menyatakan bahwa tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk dari sejarah penguatan. Peserta didik diperkuat untuk belajar akan termotivasi untuk
  • 13. Motivasi Dalam Belajar 13 belajar, namun bagi peserta didik yang tidak mendapatkan penguatan dalam belajar maka anak itu tidak termotivasi untuk belajar. 2. Teori Kebutuhan Manusia Abraham Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia yang menjelaskan konsep motivasi untuk memenuhi kebutuhan. Banyak kebutuhan dasar yang semuanya harus dipenuhi, seperti makan, rasa aman, cinta dan perawatan harga diri yang positif. Setiap anak berbeda kepentingannya di dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa anak ada yang lebih membutuhkan rasa afeksi dan perhatian, sementara yang lain memiliki kebutuhan psikologis dan keamanan. Banyak anak mempunyai kebutuhan yang berbeda pada waktu yang berbeda pula. 3. Teori Disonansi Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk mempertahankan citra diri yang positif merupakan motivator yang sangat kuat. Kebanyakan perilaku anak di arahkan pada upaya pemenuhan standar personalnya. Misalnya anak memiliki keyakinan bahwa dirinya adalah seorang anak yang baik dan jujur, maka anak itu akan berperilaku baik dan jujur walaupun tidak ada anak lain yang melihatnya. Fenomena ini merupakan kondisi dimana anak selalu berkeinginan untuk mempertahankan citra diri yang positif. Demikian pula apabila anak itu memiliki keyakinan bahwa dia adalah anak yang mampu dan cerdas, maka anak itu akan memenuhi dengan cara berperilaku yang intelegen. 4. Teori Kepribadian Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotivasi untuk makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu. Penggunaan konsep motivasi itu ditujukan untuk menggambarkan kecenderungan umum yang mendorong ke arah tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, motivasi sering kali dipandang sebagai karakteristik kepribadian yang relatif stabil. Banyak anak yang termotivasi untuk berprestasi, dan banyak pula yang termotivasi untuk bersosialisasi dengan anak lain. Demikian pula anak mengekspresikan motivasinya dengan berbagai cara. Motivasi sebagai karakteristik kepribadian yang stabil merupakan konsep yang berbeda dengan motivasi untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu pula.
  • 14. Motivasi Dalam Belajar 14 5. Teori Atribusi Teori atribusi pada dasarnya menjelaskan empat hal tentang keberhasilan dan kegagalan dalam situasi berprestasi, yaitu: kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan. Atribusi kemampuan dan usaha berasal dari dalam individu, atribusi kesulitan tugas dan keberuntungan berasal dari luar individu. Kemampuan bersifat relatif stabil, tidak berubah, dan usaha dapat berubah. Secara sama, kesulitan tugas bersifat stabil, sementara itu keberuntungan bersifat tidak stabil dan tidak dapat diprediksikan. 6. Teori Harapan Aspek penting dalam teori harapan adalah bahwa situasi dan kondisi tertentu, probabilitas keberhasilan yang sangat tinggi akan dapat menjadi pengganggu motivasi. Teori harapan ini implikasinya penting bagi pendidikan, yaitu tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik hendaknya tidak terlalu mudah ataupun terlalu sukar. Demikian pula tidak memberikan saran bahwa pertanyaan yang disajikan dalam ujian memiliki tingkat kesulitan rendah atau hanya dapat dijawab oleh separuh peserta didik. Ini karena soal-soal ujian itu biasanya tidak memerlukan usaha keras, namun memerlukan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. 7. Teori Motivasi Berprestasi Salah satu teori motivasi yang penting dalam psikologi adalah motivasi berprestasi karena kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan dan melakukan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan. Peserta didik yang mempunyai motivasi berprestasi, mereka cenderung memilih partner belajar yang cakap dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya, peserta didik yang mempunyai motivasi berafiliasi merupakan kebutuhan yang diekspresikan untuk mencintai dan menerima lebih menyukai memilih partner kerja berdasarkan pada persahabatan. Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi aktif di dalam suatu kegiatan. Keberhasilan yang di capai dipandang sebagai buah dari usaha dan kemampuan personal yang dicurahkan dalam mengerjakan tugas.
  • 15. Motivasi Dalam Belajar 15 F. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang di sajikan. Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi belajar : a. Membangkitkan Minat Belajar Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh pendidik. b. Mendorong Rasa Ingin Tahu Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran studi kasus, diskonveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik. c. Menggunakan Variasi Metode Penyajian Yang Menarik Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi metode penyajian. d. Membantu Peserta Didik Dalam Merumuskan Tujuan Belajar Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan atau di tetapkan oleh orang lain. Oleh karena itu, pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta didik agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara lain yang dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran,
  • 16. Motivasi Dalam Belajar 16 maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut. Strategi adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk menuju ke pola pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu adanya perubahan sasaran yang harus dikembangkan.  Pertama : Perubahan Pola Pembelajaran Untuk mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan perubahan sikap dari guru dalam menentukan sasaran pembelajaran. Perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan dari : a. Sasaran menghafal menjadi Berfikir kritis dilanjutkan meneliti, kemungkinan dengan penjelasan yang rasional. b. Kegiatan meringkas, mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan diteruskan dengan bertanya, menilai, berargumentasi dan berhipotesa. c. Bertanya dengan kata apa, siapa, mengapa, dimana menjadi Bagaimana, Bagaimana kalau.. ? Apakah syah dan penting ? d. Tujuannya benar menurut fakta menjadi mendapat gagasan asli dari siswa dan memperbaiki yang lama. e. Pendekatan belajar mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal baru  Kedua: Mengembangkan Unsur-unsur Yang Mampu Memotivasi Para Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi memotivasi siswa lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource Guide for Secondary School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji lebih lanjut, apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya, sebagian atau perlu modifikasi. Dengan mengkaji ide-ide strategi motivasi dari sumber tersebut di atas, dapat diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran agar menumbuhkan motivasi siswa. Berikut adalah unsur-unsur yang mampu membangun motivasi anak: 1. Media Pembelajaran Media adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang menjadi perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa
  • 17. Motivasi Dalam Belajar 17 berbentuk alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri-ciri konsep yang dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut. Alat peraga bisa dibuat guru atau siswa atau pabrik. Sarana adalah media pembelajaran yang berfungsi agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Sarana yang dipergunakan dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak. 2. Materi Pembelajaran Materi yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan kondisi siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi atau materi ( konten), hubungan dengan bidang atau ilmu lain (konteks) dan proses (transformasi isi atau materi). 3. Strategi dan Metode Pembelajaran Strategi dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan metode yang melibatkan siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by doing). 4. Sikap Guru Guru yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat rendah. Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat tinggi.  Ketiga: Mendesain Pembelajaran Diharapkan setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi. Untuk menciptakan pembelajaran yang dimaksud perlu pola yang menggambarkan pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum proses dan sesudah kegiatan pembelajaran. 1. Pra Kegiatan Pembelajaran a) Siapkan kuantitas isi pelajaran dan langkah-langkah penyajiannya. Pilihlah dan siapkan alat bantu (media) dan atau contoh-contoh berupa
  • 18. Motivasi Dalam Belajar 18 benda-benda riil / simulasi benda riil yang sesuai dengan materi bahasannya. b) Cek alat peraga/eksperimen sebelum dipergunakan baik jenis, urutan penggunaan dan fungsi alat tersebut. c) Pilihlah strategi pembelajaran sesuai karakter perkembangan siswa dan siapkan secara baik dan matang. d) Mencoba menggali problem dan minat para siswa secara individu / kelompok. 2. Kegiatan Pembelajaran I. Pendahuluan a. Kemukakan tujuan belajar dengan jelas secara lisan atau tertulis. b. Libatkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyiapkan alat peraga. c. Kenalilah siswa secara merata dan ciptakan suasana akrab. d. Berilah gambaran mengenai mengapa materi dipelajari, aplikasinya dalam kehidupan atau hal-hal menarik lainnya yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan. II. Penyajian Materi a. Memvariasikan prosedur atau metode dengan serasi dan tepat. b. Jangan biarkan siswa dalam kesulitan. c. Tanyakan mengenai kesulitan siswa atau berilah kesempatan bertanya. d. Berilah penghargaan dalam bentuk pujian, komentar, hadiah, atau bentuk lain yang relevan. e. Penyajian materi dengan alat peraga, audio, audio visual atau dengan contoh benda-benda riil yang telah disiapkan dengan baik. f. Berikan kegiatan dengan melibatkan semua siswa dan sediakan bagian siswa untuk kerjasama dengan kelompoknya. g. Berilah penjelasan untuk kata-kata asing yang belum banyak dikenal siswa. h. Berilah kesempatan siswa untuk menulis catatan penting. i. Memberikan motivasi (keyakinan, rasa simpati, kemampuan yang dimiliki, ambil bagian) siswa. III. Penutup
  • 19. Motivasi Dalam Belajar 19 a. Berilah resume penting dan penguatan-penguatan materi yang baru saja dibahas. b. Berilah tugas latihan, quiz, dan pertanyaan yang bersifat menjajah penguasaan atas materi yang baru saja dipelajari siswa.
  • 20. Motivasi Dalam Belajar 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Motivasi dalam proses belajar sangat penting. Motivasi dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi bagi seorang siswa sangatlah penting karena tanpa motivasi yang muncul dari siswa, maka siswa tersebut sulit mencapai hasi yang maksimal dalam proses belajar dan pembelajaran. B. Saran Sebagai seorang manusia yag tidak luput dari kesalahan, penulis harap para pembaca dapat memberikan tanggapan dan saran yang membangun agar makalah selanjutnya lebih baik.
  • 21. Motivasi Dalam Belajar 21 DAFTAR PUSTAKA Dimayanti, 2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya Mudjiono.,dkk.2013. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta http://muzzam.wordpress.com/motivasi-belajar-pengertian-ciri-ciri-dan-upaya/ (dikutip pada tanggal 23 April 2014 Pukul 07.20) http://www.oocities.org/usrafidi/motivasi.html (dikutip pada tanggal 23 April 2014 Pukul 07.15)