SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
ISK
                       (infeksi saluran kemih )



Disusun oleh kelompok 01 :

Ahmad Nurudin
Ayu Rizki
Beni Caesaria U.
Ida Ayu
Moh. Farihin
Rohmawati
Tanita Larasati
Tyan Adi S.
Pengertian
     Infeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus
infection    adalah       sutatu   keadaan   adanya   infasi
mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001)


     jadi   ISK     bisa     dikatakan   berkembangbiaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam
keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau
mikroorganisme lain. Tempat yang sering mengalami ISK
adalah kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis), dan
ginjal (pielonefritis).
Etiologi

     Isk dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada
 faeces yang naik dari perineum uretra dan kandung
 kemih, serta menempel pada permukaan mucosa.

Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara
   lain:
a. Pseudemonas, Proteus,klebsiella: penyebab ISK
   complicated
b. Escherichia coli:90% penyebab ISK uncomplicated
c. Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis,
   enterococci,dll.
Klasifikasi
1.   Kandung kemih (sistitis)
        Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang
     paling sering disebabkan oleh menyebarnya
     infeksi dari uretra, Sistitis paling sering
     disebabkan oleh bakteri E. Coli

2. Uretra (uretritis)
       Uretritis adalah suatu infeksi yang
    menyebar naik yang di golongkan sebagai
    gonoreal atau non gonoreal. paling sering
    disebabkan oleh neisseria gonorrhoe

3. Ginjal (pielonefritis)
       Pielonefritis infeksi traktus urinarius
    atas merupakan infeksi bakteri pada ginjal,
    tubulus dan jaringan intertisial dari salah
    satu atau kedua ginjal
mikroorganisme
pathway                       masuk ke dalam saluran
                                      kemih

                    ureter      VU/kandung kemih             ginjal

                  uretritis           sistitis            pielonefritis


 Reaksi antigen
    antibodi
                                     Inflamasi
Peningkatan suhu
 tubuh/hipertermi
                                 Pembengkakan          Kekhawatiran klien
                                    jaringan           akan penyakitnya

                                                           Nyeri saat
                                 Obstruksi saluran
                                                           berkemih
                                      kemih
Manifestasi klinis

Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda – tanda dan gejala yang
  spesifik, tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi:
1.   Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi
     setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi
     pada ginjal dapat menyebabkan rasa salit pada punggung atas dan
     panggul, demam tinggi, gemetar akibat kedinginan, serta mual atau
     muntah.


2.   Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat
     menyebabkan rasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut
     bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari
     urin.


3.   Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa
     terbakar pada saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan
     gangguan pada penis.
Pemeriksaan Penunjang
1.       Urinalisis
           Leukosuria atau piuria
           Hematuria
2. Bakteriologis
      Mikroskopis
      Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme
  spesifik
4. Hitung koloni
5. Metode tes
      Tes dipstick multistrip
      Tes Penyakit Menular Seksual (PMS):
      Tes- tes tambahan
Penatalaksanaan dan Terapi

Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:

  1.   Terapi antibiotika dosis tunggal

  2.   Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari

  3.   Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu

  4.   Terapi dosis rendah untuk supresi



        Pemakaian    antimicrobial   jangka   panjang   menurunkan    resiko

 kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten

 di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika muncul salah satu,

 harus segera ditangani.
Terapi dan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram
  negatif, antara lain :


1)   Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis.
2)   Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2
     dosis.
3)   Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin.
4)   Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap
     cotrimoxazole.
5)   Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada
     anak-anak yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal pada ISK.
6)   Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka
     diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
7)   Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas
     microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari
     depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri
     faeces.
Konsep Asuhan Keperawatan
1.    Identitas
    Nama : berisikan nama klien
    Umur : berisikan Umur klien
    Jenis kelamin : laki-laki/perempuan
    Suku bangsa : jawa/indonesia
    Pekerjaan : riwayat pekerjaan kilen sekarang
    Pendidikan : status pendidikan terakhir klien
    Alamat : tempat tinggal klien sekarang
    Tanggal MRS : dokmentasi waktu klien MRS
    Diagnosa medis : ISK
2. Riwayat Kesehatan



   Keluhan utama : -        Disuria,    Polakisria,   Nyeri,
      Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.
     Riwayat penyakit sekarang
      Penyebab dari disuria disebabkan karena masuknya
      organisme eschericea coli kedalam kolon.
     Riwayat penyakit dahulu
      Apakah sebelumnya pernah sakit ISK.
     Riwayat penyakit keluarga
      Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang
      sama.
     Riwayat psikososial dan spiritual
      Biasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang
      digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah.
Pemeriksaan Fisik
1.   kepala : bentuk bulat, rambut kusam , distribusi merata, tidak
     ada oedem, tidak ada bekas luka
2.   mata : normal, simetris antara kanan dan kiri, sklera putih.
3.   hidung : normal, simetris, tidak ada pergerakan cuping hidung,
4.   telinga : simetris antara kanan dan kiri
5.   Mulut : Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah
     kotor.
6.   leher : kaku kuduk (-),         pembesaran kelenjar limfa (-),
     bendengan JVP (-)
7.   7. Torak :
     Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernafasan normal,
     Palpasi : tidak ada krepitasi, gerakan dada simetris
     Auskultasi : suara nafas reguler, ronchi (-), wheezing (-).
     Terjadi penurunan tekanan darah
     Perkusi : suara paru sonor, suara jantung dulnes,
8. Kulit : kulit hangat dan kemerahan, pucat, Kulit
   kering, turgor kulit menurun
9. Abdomen :
   Inspeksi : bentuk bulat datar,terdapat umbilikus
   Palpasi : Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan
   pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun
   kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai
   pelvis ginjal, pielonefritis, cystitis, uretra.
   Auskultasi : tak adanya bising usus muntah,
   Perkusi : suara timpani, tidak ada kembung
8. Genetalia :
   adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
   (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih
   penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
11. Ekstermitas : Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya
   kelainan.
12. Pengkajian psikologi pasien:
   Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang
   telah dilakukan? Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan
   terhadap penyakitnya.
13. Aktivitas / istirahat
   Gejala          :       pekerjaan mononton, pekerjaan dimana pasien
   terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi. keterbatasan aktivitas atau
   imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya.
14. Sirkulasi
   Tanda : peningkatan tekanan darah, nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal).
   kulit hangat dan kemerahan, pucat.
15. Eliminasi
   Gejala : adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus).
   penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan
   berkemih, diare.
   Tanda : poliguria, hematuria, piuria. perubahan pola berkemih
16. Makanan / Cairan
  Gejala : mual dan muntah, nyeri tekan abdomen diet tinggi purin, kalsium
  oksalat, dan fosfat ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air
  dengan cukup
  Tanda : distensi abdominal,penurunan/ tak adanya bising usus muntah
17. Nyeri / kenyamanan
  Gejala : episode akut, nyeri akut, nyeri kolik. lokasi tergantung pada
  lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebra, dapat
  menyebar ke punggung abdomen, (lipat paha atau genetelia) ngeri dangkal
  konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. nyeri
  dapat di gambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi atau
  tindakan lain.
  Tanda : melindungi, perilaku distraksi nyeri tekan pada area ginjal pada
  palpasi
18. Keamanan
  Gejala : penggunaan alkohol demam, menggigil.
Pola fungsi kesehatan
1. Pola nutrisi dan metabolisme : Klien mengalami penurunan
   nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga makan
   hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
2. Pola eliminasi : Eliminasi alvi klien tidak dapat mengalami
   konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan eliminasi
   urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk
   sehingga urine tidak lancar.
3. Pola aktifitas dan latihan : Aktivitas klien akan terganggu
   karena harus tirah baring total agar tidak terjadi komplikasi
   maka segala kebutuhan klien dibantu.
4. Pola tidur dan istirahat : Pola tidur dan istirahat terganggu
   sehubungan dengan imobilisasi yang lama.
4. Pola persepsi dan konsepsi diri : Biasanya terjadi
   kecemasan terhadap keadaan penyakitnya dan ketakutan
   merupakan dampak psikologi klien.
5. Pola hubungan dan peran : Hubungan dengan orang lain
   terganggu sehubungan dengan klien dirawat di rumah sakit
   dan klien harus bedrest total.
6. Pola penanggulangan stress : Biasanya klien sering
   melamun dan merasa sedih karena keadaan sakitnya.
7. Pola tata nilai dan kepercayaan : Dalam hal beribadah
   biasanya terganggu karena bedrest total dan tidak boleh
   melakukan aktivitasi karena penyakitnya.
Contoh Analisa Data
N         Data                                                 Etiologi                  Masalah
o
1   DS : Klien mengatakan bila buang air kecil terasa Inflamasi dan obstruksi            nyeri
       panas seperti terbakar dan rasanya seperti terkena saluran kemih
       benda tajam pada lubang kencing.
    DO : klien nampak kesakitan
    P : Nyeri karena adanya inflamasi saluran kemih
    Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk dan panas
    R : Lubang kencing
    S : skala nyeri 4
    T : saat kencing
2         Ds : klien mengatakan kencingcuma sedikit,           Obstruksi dan inflamasi   Gangguan     pola
          dan ketika malam sering ingin kencing                mekanik pada kandung      eliminasi urine
          Do :                                                 kemih
        Klien minum +500cc/hari
        Bak +200cc/hari
        Terdapat hematuri : 5-10 eritrosit/LPB
        Leukosuria 5 LPB
N    data                            etiologi            masalah
o
3.   DS :                            koping yang tidak   Ansietas
     • klien mengatakan sangat       efektif.
     hawatir terhadap penyakitnya.
     DO :
     • klien tampak gelisah
     •Istirahat tidur kurang
     •Klien terlihat tidak tenang
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
   dengan Inflamasi dan obstruksi saluran
   kemih
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria ,
   gangguan             frekuensi        dan
   noktuaria).berhubungan dengan obstruksi
   mekanik pada kandung kemih ataupun
   struktur traktus urinarius lain
3. Ansietas berhubungan dengan koping yang
   tidak efektif.
N    Diagnosa        Tujuan dan kriteria      intervensi                rasionalisasi
o    keperawatan     hasil
1.   Gangguan        Setelah dilakukan        1.Kaji Intensitas,        1. Rasa sakit yang
     rasa nyaman     tindak peperawatan       lokasi, dan faktor        hebat menandakan
     nyeri           selama 3x24 jam          yang memperberat          adanya infeksi
     berhubungan     diharapkan rasa nyeri    atau meringankan          2. Klien dapat
     dengan          hilang/berkurang         nyeri                     istirahat dengan
     Inflamasi dan   dengan KH :              2.Berikan waktu           tenang dan dapat
     obstruksi         Pasien                istirahat yang cukup      merilekskan otot
     saluran kemih     mengatakan / tidak     dan tingkat aktivitas     3. Untuk mmbantu
                       ada keluhan nyeri      yang dapat ditoleran      klien dalam
                       pada saat berkemih     3. Anjurkan minum         berkemih
                       Kandung      Kemih    banyak 2 - 3 liter jika   4. Untuk
                       tidak tegang           tidak ada kontra          mengidentifikasi
                       Pasien      tampak    indikasi                  indikasi kemajuan
                       tenang                 4. Pantau perubahan       atau penyimpangan
                       Ekspresi      wajah   warna urine, pantau       dari hasil yang
                       tenang                 pola berkemih,            diharapkan
                                              masukan dan               5. Analgetik
                                              keluaran setiap 8         memblok lintasan
                                              jam dan pantau hasil      nyeri
                                              5. urinalisis ulang
                                              Berikan obat
                                              analgetik sesuai
No Diagnosa           Tujuan dan kriteria       intervensi                  rasionalisasi
   keperawatan        hasil

2.   Perubahan        Setelah dilakukan         1. Ukur dan catat urine     1. Untuk mengetahui
     pola eliminasi   tindak peperawatan        setiap kali berkemih        adanya perubahan warna
     berhubungan      selama 3x24 jam           2. Anjurkan untuk           dan untk mengetahui input/
     dengan           diharapkan klien          berkemih setiap 2 - 3       output
     obstruksi        dapat                     jam                         2. Untuk mencegah
     mekanik pada     mempertahankan            3. Awasi pemasukan          terjadinya penumpukan
     kandung          pola eliminasi secara     dan pengeluaran             urine dalam vesika urinaria
     kemih ataupun    adekuat                   karakteristik urine         3. Memberikan informasi
     struktur          dengan KH :              4. Kaji keluhan pada        tentang fungsi ginjal dan
     traktus          • Tidak terjadi tanda-    kandung kemih               adanya komplikasi
     urinarius lain   tanda gangguan            Bantu klien ke kamar        4. Retensi urine dapat
                      berkemih                  kecil, memekai              terjadi dan menyebabkan
                      (urgensi,oliguri,disuri   pispot/urinal               distensi jaringan (kandung
                      a)                        Kolaborasi :                kemih/ginjal).
                      • Klien dapat             5. Awasi pemeriksaan        5. Asam urin menghalangi
                      berkemih setiap 3         laboratorium,elektrolit,b   tumbuhnya kuman.
                      jam                       un,kreatinin                Peningkatan masukan sari
                      • Klien tidak kesulitan   Lakukan tindakan untuk      buah dapat berpengaruh
                      saat berkemih             memelihara asam urine       dalam pengobatan infeksi
                                                dan berikan obat-           saluran kemih
                                                obatan untuk
                                                meningkatkan asam
                                                urine
                                                .
N    Diagnosa        Tujuan dan kriteria    intervensi             rasionalisasi
o    keperawatan     hasil
3.   Ansietas        Setelah dilakukan      1. Kaji tingkat        1. Untuk
     berhubungan     tindak peperawatan     kecemasan                  mengetahui
     dengan koping   selama 3x24 jam        2. Beri kesempatan         berat ringannya
     yang tidak      diharapkan klien       klien untuk                kecemasan klien
     efektif.        merasa lebih tenang    mengungkapkan          2. Agar klien
                     dan nyaman dengan      perasaannya                mempunyai
                     KH :                   3. Beri dorongan           semangat dan
                     •Klien tidak gelisah   spiritual                  mau empati
                     •Klien tenang          4. Beri support pada       terhadap
                     •Istirahat tidur       klien                      perawatan dan
                     terpenuhi              5. Beri penjelasan         pengobatan
                                            tentang penyakitnya    3. Agar klien
                                                                       kembali
                                                                       menyerahkan
                                                                       sepenuhnya
                                                                       kepada Tuhan
                                                                       YME.
                                                                   4. Untuk
                                                                       menumbuhkan
                                                                       rasa semangat
                                                                       untuk sembuh
                                                                   5. Agar klien
No   Tgl / jam                          implementasi                       TTD
Dx
1,2, 22/04/2012   Mengkaji intensitas, lokasi, dan frekuensi yang
3    (07.00)      memperberat atau meringankan nyeri.

     (7.30)       mengukur dan mencatat catat urine setiap kali berkemih

     (09.00)      Memberikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat
                  aktivitas yang dapat ditoleran.
     (10.30 )
                  Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine
     (11.00)      Menganjurkan minum banyak 2-3 liter

                  Memberikan obat analgetik sesuai program therapy dan
     (12.00)      obat-obatan untuk meningkatkan asam urine
                  .
     (12.30)      memantau perubahan warna urine, pantau pola berkemih,

     (13.00)      Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan
                  perasaannya
     (14.00)
                  Beri penjelasan tentang penyakitnya
No   Tanggal      evaluasi
DX
1    22/04/2012   S :klien mengatakan nyeri sudah berkurang
     14.00        O:
                     •klien berkemih 5-6 kali /hari
                     •Kondisi umum baik
                     •Tidak terdapat tanda-tanda inflamasi
                  A : masalah teratasi
                  P : intervensi dihentikan

2.                 S : Klien mengatakan tidak kesulitan saat berkemih
                   O:
                    • Tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih
                    (urgensi,oliguri,disuria)
                    • Klien dapat berkemih setiap 3 jam
                  A : masalah teratasi
                  P : intervensi dihentikan
3
                  S : klien mengatakan istirahat tdurnya sudah terpenuhi
                  •O :Klien tidak gelisah
                  •Klien tenang
                  •Klien terlihat sudah bisa menerima penyakitnya
                  •A : masalah teratasi
                  •P : inervensi dihentikan
TERIMA KASIH,,,,,,,,

More Related Content

What's hot

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
yudhasetya01
 

What's hot (20)

Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi Asthma
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
 
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran KemihJurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
Jurnal Tentang Infeksi Saluran Kemih
 
Patofisiologi isk
Patofisiologi iskPatofisiologi isk
Patofisiologi isk
 
Askep isk fitri fix
Askep isk fitri fixAskep isk fitri fix
Askep isk fitri fix
 
Makalah isk
Makalah iskMakalah isk
Makalah isk
 
Penyakit saluran kencing
Penyakit saluran kencingPenyakit saluran kencing
Penyakit saluran kencing
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.EgasAskep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.Egas
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Infeksi saluran kemih dan genitalia
Infeksi saluran kemih dan genitaliaInfeksi saluran kemih dan genitalia
Infeksi saluran kemih dan genitalia
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilan
 
Jurnal keperawatan medikal bedah
Jurnal  keperawatan medikal bedahJurnal  keperawatan medikal bedah
Jurnal keperawatan medikal bedah
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
 
BPH ppt
BPH pptBPH ppt
BPH ppt
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Power Point Ginjal
Power Point GinjalPower Point Ginjal
Power Point Ginjal
 

Similar to Isk (20)

Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Etiologi isk
Etiologi iskEtiologi isk
Etiologi isk
 
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Etiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep uretritis
Askep uretritisAskep uretritis
Askep uretritis
 
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Patofisiologi isk
Patofisiologi iskPatofisiologi isk
Patofisiologi isk
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt
12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt
12047606asdasd5-Infeksi-Saluran-Kemih.ppt
 
Presentasi cysdtitis
Presentasi cysdtitisPresentasi cysdtitis
Presentasi cysdtitis
 
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
kelompok199
kelompok199kelompok199
kelompok199
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 

Recently uploaded

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 

Recently uploaded (20)

Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 

Isk

  • 1. ISK (infeksi saluran kemih ) Disusun oleh kelompok 01 : Ahmad Nurudin Ayu Rizki Beni Caesaria U. Ida Ayu Moh. Farihin Rohmawati Tanita Larasati Tyan Adi S.
  • 2. Pengertian Infeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus infection adalah sutatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001) jadi ISK bisa dikatakan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Tempat yang sering mengalami ISK adalah kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis), dan ginjal (pielonefritis).
  • 3. Etiologi Isk dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum uretra dan kandung kemih, serta menempel pada permukaan mucosa. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain: a. Pseudemonas, Proteus,klebsiella: penyebab ISK complicated b. Escherichia coli:90% penyebab ISK uncomplicated c. Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis, enterococci,dll.
  • 4. Klasifikasi 1. Kandung kemih (sistitis) Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra, Sistitis paling sering disebabkan oleh bakteri E. Coli 2. Uretra (uretritis) Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. paling sering disebabkan oleh neisseria gonorrhoe 3. Ginjal (pielonefritis) Pielonefritis infeksi traktus urinarius atas merupakan infeksi bakteri pada ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal
  • 5. mikroorganisme pathway masuk ke dalam saluran kemih ureter VU/kandung kemih ginjal uretritis sistitis pielonefritis Reaksi antigen antibodi Inflamasi Peningkatan suhu tubuh/hipertermi Pembengkakan Kekhawatiran klien jaringan akan penyakitnya Nyeri saat Obstruksi saluran berkemih kemih
  • 6. Manifestasi klinis Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda – tanda dan gejala yang spesifik, tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi: 1. Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa salit pada punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat kedinginan, serta mual atau muntah. 2. Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan rasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin. 3. Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.
  • 7. Pemeriksaan Penunjang 1. Urinalisis  Leukosuria atau piuria  Hematuria 2. Bakteriologis  Mikroskopis  Biakan bakteri 3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik 4. Hitung koloni 5. Metode tes  Tes dipstick multistrip  Tes Penyakit Menular Seksual (PMS):  Tes- tes tambahan
  • 8. Penatalaksanaan dan Terapi Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas: 1. Terapi antibiotika dosis tunggal 2. Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari 3. Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu 4. Terapi dosis rendah untuk supresi Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi. Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus segera ditangani.
  • 9. Terapi dan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif, antara lain : 1) Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis. 2) Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2 dosis. 3) Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin. 4) Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap cotrimoxazole. 5) Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada anak-anak yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal pada ISK. 6) Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. 7) Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.
  • 10. Konsep Asuhan Keperawatan 1. Identitas  Nama : berisikan nama klien  Umur : berisikan Umur klien  Jenis kelamin : laki-laki/perempuan  Suku bangsa : jawa/indonesia  Pekerjaan : riwayat pekerjaan kilen sekarang  Pendidikan : status pendidikan terakhir klien  Alamat : tempat tinggal klien sekarang  Tanggal MRS : dokmentasi waktu klien MRS  Diagnosa medis : ISK
  • 11. 2. Riwayat Kesehatan  Keluhan utama : - Disuria, Polakisria, Nyeri, Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.  Riwayat penyakit sekarang Penyebab dari disuria disebabkan karena masuknya organisme eschericea coli kedalam kolon.  Riwayat penyakit dahulu Apakah sebelumnya pernah sakit ISK.  Riwayat penyakit keluarga Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.  Riwayat psikososial dan spiritual Biasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah.
  • 12. Pemeriksaan Fisik 1. kepala : bentuk bulat, rambut kusam , distribusi merata, tidak ada oedem, tidak ada bekas luka 2. mata : normal, simetris antara kanan dan kiri, sklera putih. 3. hidung : normal, simetris, tidak ada pergerakan cuping hidung, 4. telinga : simetris antara kanan dan kiri 5. Mulut : Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor. 6. leher : kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar limfa (-), bendengan JVP (-) 7. 7. Torak : Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernafasan normal, Palpasi : tidak ada krepitasi, gerakan dada simetris Auskultasi : suara nafas reguler, ronchi (-), wheezing (-). Terjadi penurunan tekanan darah Perkusi : suara paru sonor, suara jantung dulnes,
  • 13. 8. Kulit : kulit hangat dan kemerahan, pucat, Kulit kering, turgor kulit menurun 9. Abdomen : Inspeksi : bentuk bulat datar,terdapat umbilikus Palpasi : Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, pielonefritis, cystitis, uretra. Auskultasi : tak adanya bising usus muntah, Perkusi : suara timpani, tidak ada kembung 8. Genetalia : adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
  • 14. 11. Ekstermitas : Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan. 12. Pengkajian psikologi pasien: Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya. 13. Aktivitas / istirahat Gejala : pekerjaan mononton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi. keterbatasan aktivitas atau imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya. 14. Sirkulasi Tanda : peningkatan tekanan darah, nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal). kulit hangat dan kemerahan, pucat. 15. Eliminasi Gejala : adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus). penurunan keluaran urine, kandung kemih penuh. rasa terbakar, dorongan berkemih, diare. Tanda : poliguria, hematuria, piuria. perubahan pola berkemih
  • 15. 16. Makanan / Cairan Gejala : mual dan muntah, nyeri tekan abdomen diet tinggi purin, kalsium oksalat, dan fosfat ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air dengan cukup Tanda : distensi abdominal,penurunan/ tak adanya bising usus muntah 17. Nyeri / kenyamanan Gejala : episode akut, nyeri akut, nyeri kolik. lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebra, dapat menyebar ke punggung abdomen, (lipat paha atau genetelia) ngeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. nyeri dapat di gambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain. Tanda : melindungi, perilaku distraksi nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi 18. Keamanan Gejala : penggunaan alkohol demam, menggigil.
  • 16. Pola fungsi kesehatan 1. Pola nutrisi dan metabolisme : Klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali. 2. Pola eliminasi : Eliminasi alvi klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan eliminasi urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk sehingga urine tidak lancar. 3. Pola aktifitas dan latihan : Aktivitas klien akan terganggu karena harus tirah baring total agar tidak terjadi komplikasi maka segala kebutuhan klien dibantu. 4. Pola tidur dan istirahat : Pola tidur dan istirahat terganggu sehubungan dengan imobilisasi yang lama.
  • 17. 4. Pola persepsi dan konsepsi diri : Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnya dan ketakutan merupakan dampak psikologi klien. 5. Pola hubungan dan peran : Hubungan dengan orang lain terganggu sehubungan dengan klien dirawat di rumah sakit dan klien harus bedrest total. 6. Pola penanggulangan stress : Biasanya klien sering melamun dan merasa sedih karena keadaan sakitnya. 7. Pola tata nilai dan kepercayaan : Dalam hal beribadah biasanya terganggu karena bedrest total dan tidak boleh melakukan aktivitasi karena penyakitnya.
  • 18. Contoh Analisa Data N Data Etiologi Masalah o 1 DS : Klien mengatakan bila buang air kecil terasa Inflamasi dan obstruksi nyeri panas seperti terbakar dan rasanya seperti terkena saluran kemih benda tajam pada lubang kencing. DO : klien nampak kesakitan P : Nyeri karena adanya inflamasi saluran kemih Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk dan panas R : Lubang kencing S : skala nyeri 4 T : saat kencing 2 Ds : klien mengatakan kencingcuma sedikit, Obstruksi dan inflamasi Gangguan pola dan ketika malam sering ingin kencing mekanik pada kandung eliminasi urine Do : kemih Klien minum +500cc/hari Bak +200cc/hari Terdapat hematuri : 5-10 eritrosit/LPB Leukosuria 5 LPB
  • 19. N data etiologi masalah o 3. DS : koping yang tidak Ansietas • klien mengatakan sangat efektif. hawatir terhadap penyakitnya. DO : • klien tampak gelisah •Istirahat tidur kurang •Klien terlihat tidak tenang
  • 20. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Inflamasi dan obstruksi saluran kemih 2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria , gangguan frekuensi dan noktuaria).berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain 3. Ansietas berhubungan dengan koping yang tidak efektif.
  • 21. N Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi rasionalisasi o keperawatan hasil 1. Gangguan Setelah dilakukan 1.Kaji Intensitas, 1. Rasa sakit yang rasa nyaman tindak peperawatan lokasi, dan faktor hebat menandakan nyeri selama 3x24 jam yang memperberat adanya infeksi berhubungan diharapkan rasa nyeri atau meringankan 2. Klien dapat dengan hilang/berkurang nyeri istirahat dengan Inflamasi dan dengan KH : 2.Berikan waktu tenang dan dapat obstruksi Pasien istirahat yang cukup merilekskan otot saluran kemih mengatakan / tidak dan tingkat aktivitas 3. Untuk mmbantu ada keluhan nyeri yang dapat ditoleran klien dalam pada saat berkemih 3. Anjurkan minum berkemih Kandung Kemih banyak 2 - 3 liter jika 4. Untuk tidak tegang tidak ada kontra mengidentifikasi Pasien tampak indikasi indikasi kemajuan tenang 4. Pantau perubahan atau penyimpangan Ekspresi wajah warna urine, pantau dari hasil yang tenang pola berkemih, diharapkan masukan dan 5. Analgetik keluaran setiap 8 memblok lintasan jam dan pantau hasil nyeri 5. urinalisis ulang Berikan obat analgetik sesuai
  • 22. No Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi rasionalisasi keperawatan hasil 2. Perubahan Setelah dilakukan 1. Ukur dan catat urine 1. Untuk mengetahui pola eliminasi tindak peperawatan setiap kali berkemih adanya perubahan warna berhubungan selama 3x24 jam 2. Anjurkan untuk dan untk mengetahui input/ dengan diharapkan klien berkemih setiap 2 - 3 output obstruksi dapat jam 2. Untuk mencegah mekanik pada mempertahankan 3. Awasi pemasukan terjadinya penumpukan kandung pola eliminasi secara dan pengeluaran urine dalam vesika urinaria kemih ataupun adekuat karakteristik urine 3. Memberikan informasi struktur dengan KH : 4. Kaji keluhan pada tentang fungsi ginjal dan traktus • Tidak terjadi tanda- kandung kemih adanya komplikasi urinarius lain tanda gangguan Bantu klien ke kamar 4. Retensi urine dapat berkemih kecil, memekai terjadi dan menyebabkan (urgensi,oliguri,disuri pispot/urinal distensi jaringan (kandung a) Kolaborasi : kemih/ginjal). • Klien dapat 5. Awasi pemeriksaan 5. Asam urin menghalangi berkemih setiap 3 laboratorium,elektrolit,b tumbuhnya kuman. jam un,kreatinin Peningkatan masukan sari • Klien tidak kesulitan Lakukan tindakan untuk buah dapat berpengaruh saat berkemih memelihara asam urine dalam pengobatan infeksi dan berikan obat- saluran kemih obatan untuk meningkatkan asam urine .
  • 23. N Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi rasionalisasi o keperawatan hasil 3. Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Untuk berhubungan tindak peperawatan kecemasan mengetahui dengan koping selama 3x24 jam 2. Beri kesempatan berat ringannya yang tidak diharapkan klien klien untuk kecemasan klien efektif. merasa lebih tenang mengungkapkan 2. Agar klien dan nyaman dengan perasaannya mempunyai KH : 3. Beri dorongan semangat dan •Klien tidak gelisah spiritual mau empati •Klien tenang 4. Beri support pada terhadap •Istirahat tidur klien perawatan dan terpenuhi 5. Beri penjelasan pengobatan tentang penyakitnya 3. Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME. 4. Untuk menumbuhkan rasa semangat untuk sembuh 5. Agar klien
  • 24. No Tgl / jam implementasi TTD Dx 1,2, 22/04/2012 Mengkaji intensitas, lokasi, dan frekuensi yang 3 (07.00) memperberat atau meringankan nyeri. (7.30) mengukur dan mencatat catat urine setiap kali berkemih (09.00) Memberikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran. (10.30 ) Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine (11.00) Menganjurkan minum banyak 2-3 liter Memberikan obat analgetik sesuai program therapy dan (12.00) obat-obatan untuk meningkatkan asam urine . (12.30) memantau perubahan warna urine, pantau pola berkemih, (13.00) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya (14.00) Beri penjelasan tentang penyakitnya
  • 25. No Tanggal evaluasi DX 1 22/04/2012 S :klien mengatakan nyeri sudah berkurang 14.00 O: •klien berkemih 5-6 kali /hari •Kondisi umum baik •Tidak terdapat tanda-tanda inflamasi A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan 2. S : Klien mengatakan tidak kesulitan saat berkemih O: • Tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi,oliguri,disuria) • Klien dapat berkemih setiap 3 jam A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan 3 S : klien mengatakan istirahat tdurnya sudah terpenuhi •O :Klien tidak gelisah •Klien tenang •Klien terlihat sudah bisa menerima penyakitnya •A : masalah teratasi •P : inervensi dihentikan