Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya edisi 04-juni 2011
1. EDISI 04/TAHUN III/2011
PEMERINTAH KOTA
PALANGKA RAYA
KAJIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
PENYUSUNAN DATABASE INFRASTRUKTUR PENGAIRAN
DISAIN PENCETAKAN SAWAH DI KELURAHAN GAUNG BARU
POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN SAWAH
DI KELURAHAN TANJUNG PINANG
PEMBANGUNAN PERTOKOAN PASAR KAHAYAN
Foto: Pertokoan Pasar Kahayan
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA PALANGKA RAYA
JUNI 2011
2. Daftar Isi 1
Kata Pengantar 2
Analisis dan Kajian Potensi PAD 3
Penanggung Jawab Kota Palangka Raya
Ir. SAING SALEH
Penyusunan Database Sarana dan 13
Pemimpin Umum Prasarana Infrastruktur Irigasi
SRI SULASTRI, SH
Kota Palangka Raya
Pemimpin Redaksi
MARTINA, SH, MSi Penyusunan Desain Pencetakan 21
Sawah di Kelurahan Gaung Baru
Redaktur Pelaksana Kecamatan Rakumpit
Drs. SERNUS
Inventarisasi Potensi dan Kendala 33
Staf Redaksi
KRISTHINE AGUSTINE, SE Pengembangan Sawah
ROYSART ALFONS, ST, MT, MSc di Kelurahan Tanjung Pinang
KIBARETHA ANE HANA, AMd
IMMANUEL YUWANA YAKTI, ST Pembangunan Pertokoan Pasar 40
CHICILIA ANASTASIA A., AMd
Kahayan melalui Program
Fotografer USDRP — Bank Dunia
TARONGGAL SILALAHI, SP
MEILIANA MERKUSI, SPd Lokakarya Peningkatan 43
NURMILANTY, AMd Peran Dewan Riset Daerah
dalam Penguatan Sistem Inovasi
Dokumentasi
HENDRA SURYA, ST, M.Eng
IRWAN Ijin Penelitian di Wilayah 49
VALLERY BUDIANTO, ST Kota Palangka Raya
MARTONO, SP
Distribusi
INDRIYANI HANDAYANI, ST
GUNTUR SIMANJUNTAK
OKTAVIASI, SP
MAHTANI SRI SURYANTI, SP
Alamat Redaksi
Bappeda Kota Palangka Raya
Jl. Tjilik Riwut No. 98
Telp/Fax. 0536-3231542, 3231539
Palangka Raya 73112
email:
litbangbappedaplk@gmail.com
3. P uji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat
menerbitkan Buletin Litbang edisi keempat ini. Berbagai upaya
tetap kami kerjakan demi peningkatan kualitas dan manfaat dari
buletin ini, khususnya bagi jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya.
Pada edisi keempat ini dirangkum beberapa kegiatan penelitian dan pendataan
yang dilakukan oleh SKPD dalam jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya. Dari Dinas
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Palangka Raya diperoleh hasil
Kajian atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dilaksanakan bekerjasama dengan
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota
Palangka Raya dalam tahun 2010 melaksanakan dua kegiatan kajian khususnya dalam
bidang pertanian bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor. Dari Dinas Pekerjaan
Umum Kota Palangka Raya diliput kegiatan tentang pembuatan database pengairan di
wilayah Kota Palangka Raya.
Di samping kegiatan yang bersifat kajian atau penelitian, ditampilkan juga artikel
berita seputar pelaksanaan pembangunan pertokoan Pasar Kahayan dan diakhiri dengan
beberapa catatan dari hasil Workshop Dewan Riset Nasional dan Sidang Paripurna
Dewan Riset Nasional di Serpong pada akhir tahun 2010.
Kami senantiasa menyambut baik semua masukan dan saran positif untuk
perbaikan mutu Buletin Litbang ini di masa yang akan datang dan kiranya media ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam rangka pembangunan Kota Cantik
Palangka Raya yang kita cintai ini.
Palangka Raya, Mei 2011
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA PALANGKA RAYA
Ir. SAING SALEH
Pembina Utama Muda
NIP. 19550515 198303 1 024
2
4. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
Kerjasama Dinas Pengelola Keuangan dan Aset bangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli
Daerah Kota Palangka Raya dengan Daerah (PAD). Tuntutan peningkatan PAD se-
Program Magister Akuntansi Fakultas Eonomika
dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, makin besar seiring dengan semakin banyaknya
Tahun Anggaran 2010. kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
kepada daerah disertai pengalihan personil,
PENDAHULUAN peralatan, pembiayaan dan dokumentasi ke
Latar Belakang daerah dalam jumlah besar.
Tiap daerah mempunyai hak dan kewajib- Sumber-sumber penerimaan daerah yang
an mengatur dan mengurus sendiri urusan pe- potensial harus digali secara maksimal dalam
merintahannya, sejalan dengan itu pemerintah koridor peraturan perundangan yang berlaku,
daerah diharapkan mampu menggali sumber- termasuk di dalamnya pajak daerah dan retri-
sumber keuangan, khususnya untuk memenuhi busi daerah yang memang telah sejak lama
kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pem- menjadi unsur PAD yang utama. Untuk itu pe-
3
5. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
merintah melakukan Asli Daerah (PAD)
berbagai kebijakan dalam rangka mengop-
perpajakan daerah, di timalkan PAD di Kota
antaranya dengan me- Palangka Raya.
netapkan UU No.28 Tujuan dari
tahun 2009 tentang kegiatan ini adalah ter-
Pajak Daerah dan Re- wujudnya analisis dan
tribusi Daerah, yang kajian terhadap Potensi
merupakan perubahan Pendapatan Asli Daerah
atas UU No. 34 Tahun (PAD) dalam rangka
2000 tentang Pajak mengoptimalkan PAD
Daerah dan Retribusi di Kota Palangka Raya.
Daerah.
Dengan diubahnya undang-undang terse- LANDASAN TEORI
but diharapkan pajak daerah dan retribusi Pendapatan pemerintah daerah terdiri
daerah akan menjadi salah satu komponen PAD atas tiga sumber, yaitu Pendapatan Asli Daerah
yang penting guna membiayai penyelenggaraan (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain penda-
pemerintahan dan pembangunan daerah. Selan- patan daerah yang sah. PAD adalah semua pene-
jutnya, pemberian kewenangan dalam pe- rimaan daerah yang berasal dari sumber eko-
ngenaan pajak dan retribusi daerah diharapkan nomi daerah asli. PAD terdiri atas pajak daerah,
dapat lebih mendorong pemerintah daerah retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
terus berupaya untuk mengoptimalkan dan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang
mengidentifikasikan PAD, khususnya yang sah.
berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah JENIS-JENIS PENDAPATAN ASLI DAERAH
daerah termasuk Pemerintah Kota Palangka 1. Pajak Daerah
Raya memerlukan suatu analisis dan kajian po- 1) Pajak Hotel (10%)
tensi PAD untuk mengetahui seberapa jauh 2) Pajak Restoran (10%)
upaya dan kemampuan daerah dalam mengopti- 3) Pajak Hiburan (umum 35%, diskotik,
malkan PAD-nya. karaoke, klab malam dll 75%, kesenian
rakyat/tradisional 10%)
Permasalahan 4) Pajak Reklame (25%)
Permasalahan umum yang terjadi dan 5) Pajak Penerangan Jalan (10%)
berkaitan dengan PAD di daerah, termasuk Pe- 6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
merintah Kota Palangka Raya adalah : (25%)
1. Terdapat kecenderungan aparat pemerintah 7) Pajak Parkir (30%)
daerah untuk merendah-rendahkan target 8) Pajak Air Tanah (20%)
PAD. 9) Pajak Sarang Burung Walet (10%)
2. Selama ini belum ada evaluasi untuk menge- 10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
tahui apakah pungutan PAD Kota Palangka dan Perkotaan (0,3%)
Raya telah dilaksanakan secara optimal. 11) Bea Perolehan hak Atas Tanah dan Ban-
gunan (5%)
Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk
menganalisis dan mengkaji potensi Pendapatan
4
6. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
2. Retribusi Daerah 2) Retribusi Jasa Usaha :
1) Retribusi Jasa Umum : Pemakaian kekayaan daerah
Pelayanan kesehatan Pasar grosir dan/atau pertokoan
Pelayanan persampahan/kebersihan Tempat pelelangan
Penggantian biaya cetak Kartu tanda Terminal
Penduduk dan Akte Catatan Sipil Tempat khusus parkir
Pelayanan pemakaman dan pengabuan Tempat penginapan/pesanggrahan/
mayat villa
Pelayanan parkir di tepi jalan umum Rumah potong hewan
Pelayanan pasar Pelayanan kepelabuhanan
Pengujian kendaraan bermotor Tempat rekreasi dan olah raga
Pemeriksaan alat pemadam kebakaran Penyeberangan di air
Penggantian biaya cetak peta Penjualan produksi usaha daerah
Penyediaan dan/atau penyedotan ka- 3) Retribusi Jasa Perijinan Tertentu :
kus Izin mendirikan bangunan
Pengolahan limbah cair Izin tempat penjualan minuman ber-
Pelayanan tera/tera ulang alkohol
Pelayanan pendidikan Izin gangguan
Pengendalian menara telekomunikasi Izin trayek
Izin usaha perikanan
5
7. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
6) Penerimaan keuntungan dari selisih nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing
7) Pendapatan denda atas keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan
8) Pendapatan denda pajak
9) Pendapatan denda retribusi
10) Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan
11) Pendapatan atas pengembalian
12) Fasilitas sosial dan fasilitas umum
13) Pendapatan dari penyelenggaraan pen-
didikan dan pelatihan
14) Pendapatan dari Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD)
Pajak Hotel
Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan
yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasili-
tas penyedia jasa penginapan/peristirahatan
termasuk juga jasa lainnya seperti motel, los-
men, gubuk pariwisata, wisma pariwisata,
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenis-
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang nya, serta rumah kos dengan jumlah kamar le-
Dipisahkan bih dari 10 (sepuluh) kamar.
Terdiri dari : Obyek pajak hotel adalah pelayanan yang
1) Bagian laba atas penyertaan modal pada disediakan oleh hotel dengan pembayaran, ter-
perusahaan milik daerah/BUMD masuk jasa penunjang (telpon, fax, internet,
2) Bagian laba atas penyertaan modal pada laundry, transportasi dll) sebagai kelengkapan
perusahaan milik pemerintah/BUMN hotel yang sifatnya memberikan kemudahan
3) Bagian laba atas penyertaan modal pada dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga
perusahaan milik swasta/kelompok dan hiburan.
usaha masyarakat Subyek pajak hotel adalah orang pribadi
atau badan yang melakukan pembayaran
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang kepada orang pribadi atau badan yang meng-
Sah usahakan hotel. Sedangkan wajib pajak hotel
Terdiri dari : adalah orang pribadi atau badan yang mengusa-
1) Hasil penjualan kekayaan daerah yang hakan hotel.
tidak dipisahkan
2) Jasa giro Pajak Restoran
3) Pendapatan bunga Pajak restoran adalah pajak atas pelayan-
4) Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian an yang disediakan oleh restoran. Restoran me-
daerah rupakan fasilitas penyedia makanan dan/atau
5) Penerimaan komisi, potongan ataupun minuman dengan dipungut bayaran yang ter-
bentuk lain sebagai akibat dari penjualan masuk juga rumah makan, kafetaria, kantin, wa-
dan /atau pengadaan barang dan/atau rung, bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/
jasa oleh daerah katering.
6
8. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
Obyek pajak restoran adalah pelayanan Apabila suatu pemerintahan daerah
yang disediakan oleh restoran. Subyek pajak memiliki saldo kas yang tinggi, pemerintah
restoran adalah orang pribadi atau badan yang daerah akan mengalami kerugian dalam bentuk
membeli makanan dan/atau minuman dari res- kehilangan kesempatan untuk menginvestasi-
toran, sedangkan wajib pajak restoran adalah kan dana tersebut pada kesempatan investasi
orang pribadi atau badan yang mengusahakan lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya,
restoran. apabila saldo kas terlalu rendah, kemungkinan
pemda mengalami kesulitan likuiditas akan se-
Pajak Reklame makin besar.
Pajak reklame adalah pajak atas penye-
lenggaraan reklame. Reklame adalah benda, METODOLOGI
alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan Pengumpulan Data
corak ragamnya dirancang untuk tujuan komer- Data yang digunakan dalam analisis dan
sial/promosi sesuatu benda, barang atau jasa kajian potensi PAD ini terdiri dari :
yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan Data Primer ; data yang diperoleh secara
dan/atau dinikmati oleh umum. langsung melalui observasi/pengamatan,
Subyek pajak reklame adalah orang pri- wawancara dll.
badi atau badan yang menggunakan reklame, Data sekunder ; data yang diperoleh dari li-
sedangkan wajib pajak reklame adalah orang teratur, publikasi dll.
pribadi atau badan yang menyelenggarakan
reklame. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan yang adalah :
Retribusi Pelayanan Pasar Analisis Makro, dilakukan dengan :
Obyek retribusi pelayanan pasar adalah Membandingkan PAD dengan Produk Do-
penyediaan fasilitas pasar tradisional/ mestik Regional Bruto (PDRB).
sederhana, berupa peralatan, los, kios, yang
Analisis Tren ; pertumbuhan PDRB akan
dikelola pemerintah daerah dan khusus di-
berbanding lurus dengan pertumbuhan
sediakan untuk pedagang. Obyek retribusi yang
PAD.
dimaksud tidak termasuk fasilitas pasar yang
Analisis Mikro, dilakukan dengan :
dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta.
Analisis terhadap komponen PAD itu
sendiri.
Retribusi Parkir
Analisis terhadap Sistem Pengendalian
Pelayanan parkir dapat dibedakan men-
Intern dalam mengoptimalkan PAD.
jadi 2 (dua), yaitu retribusi pelayanan parkir di
Analisis terhadap potensi PAD berkaitan
tepi jalan umum dan retribusi tempat khusus
dengan obyek-obyek potensi PAD.
parkir (disediakan, dimiliki dan/atau dikelola
oleh pemerintah daerah).
Teknik Perhitungan
Pajak Hotel
Manajemen Kas
Ruang lingkup manajemen kas mencakup
Potensi Pajak Hotel = Rrh x RrBK x 30 x 12 x 10%
pengumpulan yang efisian, pembayaran dan
investasi sementara kas. Manajemen kas dimak-
Ket : Rrh = rata-rata tingkat hunian
sud untuk menjamin tersedianya kas pada
RrBK = rata-rata pengeluaran tamu
waktu yang diperlukan, tidak terlalu banyak
untuk biaya kamar
dan tidak pula terlalu sedikit.
7
9. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
30 = jumlah hari dalam sebulan pedagang
12 = jumlah bulan dalam setahun JPA = jumlah pedagang arahan
10% = tarif pajak maksimum TR = tarif retribusi
Pajak Restoran Potensi PAD melalui Manajemen Kas
Penentuan Aliran Kas Bersih
Potensi Pajak Restoran = Rt x Pt x 30 x 12 x 10%
(TP – TPk) + Skaw = SKak
Ket : Rt = rata-rata tamu yang datang Ket : TP = total Penerimaan
Pt = rata-rata pengeluaran tamu TPk = total Pengeluaran
30 = jumlah hari dalam sebulan SKaw = saldo kas awal
12 = jumlah bulan dalam setahun SKak = saldo kas akhir
10% = tarif pajak maksimum
Penentuan Dana Yang Diinvestasikan
Pajak Reklame
IC = SKak - SKM
Potensi Pajak Reklame = Tarif Pajak x Basis Pajak Ket : IC = idle cash
SKak = saldo kas akhir
SKM = saldo kas minimal
Retribusi Parkir
Penentuan Pendapatan yang Diperoleh
Potensi Retribusi Parkir = ∑ Jk x Tp x Jh Pendapatan Bunga =
Nilai Investasi x Suku Bunga x Jumlah Hari
Ket : Jk = jumlah kendaraan yang parkir 365
Tp = tarif parkir
Jh = jumlah hari ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Makro
Retribusi Pelayanan Pasar 1. Analisis Rasio PAD dengan PDRB
Analisis ini dilakukan dengan memban-
Potensi Retribusi Pasar = dingkan rasio PAD dengan PDRB antara Kota
[ (LKS x TR) + (LLS x TR) + Palangka Raya dengan dua atau lebih pemerin-
(RLA x 6tJP x TR) ] x
tah daerah yang memiliki PDRB yang setara
[jumlah aktivitas pasar sebulan x 12]
besarnya dengan PDRB Kota Palangka Raya.
PDRB yang digunakan sebagai pemban-
Ket : LKS = luas kios ding adalah PDRB tahun 2008, begitu juga de-
LLS = luas los ngan PAD yang digunakan adalah tahun 2008.
RLA = rerata luas areal arahan per
Tabel 1
Perbandingan PDRB dan PAD
PAD dalam Juta PDRB dalam Juta
Kota/Kabupaten (PAD : PDRB)
(Rp) (Rp)
Kab. Bulukumba 19.060 2.771.000 0,0069
Kota Palangka Raya 18.242 2.736.000 0,0066
8
10. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
Tabel 2
Perbandingan Pertumbuhan PDRB dan PAD
Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan
Tahun PAD (Rp)
PAD (Milyard rupiah) PDRB
2005 10.573.100.000 1744
2006 11.236.100.000 6% 2053 18%
2007 13.360.000.000 19% 2365 15%
Rerata 13% 16%
Tabel 3
Perbandingan Pertumbuhan PDRB dan PAD
Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan
Tahun PAD (Rp)
PAD (Milyard rupiah) PDRB
2005 10.573.100.000 1.744
2006 11.236.100.000 6% 2.053 18%
2007 13.360.000.000 19% 2.365 15%
2008 18.242.000.000 37% 2.736 16%
Rerata 21% 16%
Berdasarkan hasil amatan untuk PDRB tumbuhan PAD (21%). Hal tersebut menunju-
tahun 2008, PDRB Kota Palangka Raya setara kan selama ini PAD belum digali secara optimal
dengan PDRB Kabupaten Bulukumba. Lihat Ta- (hanya meningkat 37% di tahun 2008), berarti
bel 1. praktek penggalian potensi PAD masih terlalu
rendah karena masih bisa ditingkatkan melebihi
2. Analisis Pertumbuhan PDRB dengan pertumbuhan PDRB.
Pertumbuhan PAD
Setiap pertumbuhan PDRB akan berban- Analisis Mikro
ding lurus dengan pertumbuhan PAD. Idealnya 1. Analisis Komponen PAD
pertumbuhan PAD setidaknya sama dengan Analisis ini digunakan untuk menganalisis
pertumbuhan PDRB. Analisis ini akan mencer- apakah terdapat komponen PAD “semu” di
mati rerata pertumbuhan PAD di Kota Palangka dalam struktur PAD APBD Pemerintah Kota
Raya dan dibandingkan dengan rerata pertum- Palangka Raya. PAD “semu” merupakan penda-
buhan PDRB. Data tren PDRB dan PAD dapat patan yang tidak menunjukan kemampuan se-
dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. sungguhnya dari PAD.
Berdasarkan data pertumbuhan PDRB Berdasarkan APBD Pemerintah Kota
dan PAD dari tahun 2005-2007, rata-rata per- Palangka Raya tahun 2010, diketahui besaran
tumbuhan PDRB lebih besar (16%) dari pada kelompok PAD adalah Rp 32.300.000.000,-.
pertumbuhan PAD (13%). Hal ini berarti PAD Besaran tersebut terbagi ke dalam jenis
belum digali secara optimal. pendapatan pada Tabel 4.
Sementara jika dikaitkan dengan PDRB Jenis pendapatan berupa Lain-lain Penda-
dan tingkat PAD tahun 2008, rata-rata pertum- patan Asli Daerah Yang Sah sebesar
buhan PDRB lebih kecil (16%) dari pada per- Rp 9.312.306.500,-. Besaran tersebut terdiri
9
11. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
Tabel 4
Besaran Kelompok PAD
Jenis Pendapatan Jumlah (Rp)
Hasil Pajak Daerah 11.135.508.000,-
Hasil Retribusi Daerah 11.345.260.000,-
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 506.925.500,-
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 9.312.306.500,-
dari Jasa Giro Kas Daerah sebesar 3. Analisis Terhadap Penetapan Target
Rp 600.000.000,-, Jasa Giro Pemegang Kas Penetapan target penerimaan PAD di Kota
Rp 208.500.000,-, Pendapatan Denda Palangka Rayabelum sepenuhnya mendasarkan
Rp 300.000.000,-, Hasil penjualan aset daerah pada potensi PAD yang sebenarnya. Ini disebab-
Rp 110.000.000,-, Pendapatan dari pengem- kan penetapan target PAD di Kota Palangka
balian aset daerah Rp.7.700.000.000,-, dan lain- Raya masih bersifat incremental atau jumlah
lain PAD yang sah senilai Rp 393.806.500,-. penetapan target yang selalu meningkat dari
Berdasarkan data tersebut, Pendapatan tahun ke tahun pada presentase tertentu. Selain
Denda Rp 300.000.000,-, Hasil penjualan aset itu, belum ada kajian secara khusus untuk men-
daerah Rp 110.000.000,- dan Pendapatan dari ghitung besaran potensi masing-masing PAD
pengembalian aset daerah Rp 7.700.000.000,- yang sesungguhnya.
merupakan PAD “semu” karena tidak menunju-
kan potensi PAD yang sesungguhnya. 4. Analisis Terhadap Struktur Organisasi
Nilai totalnya adalah Rp 8.110.000.000,- Berdasarkan amatan, dalam pelaksanaan
atau sebesar 87% dari lain-lain PAD yang sah pemungutan PAD diperlukan pemisahan fungsi
dan 25% dari total PAD. dan tanggung jawab antar instansi terkait agar
dalam prosesnya dapat lebih terkendali, cepat,
2. Analisis Terhadap Basis Data tepat dan efisian.
Basis data merupakan hal yang krusial Namun hal ini dapat menimbulkan
dalam rangka pengoptimalan potensi PAD yang implikasi sebagai berikut :
akan dipungut oleh pemerintah Kota Palangka a. Harus ada pembagian tugas dan fungsi se-
Raya. Basis data tersebut harus dapat men- cara jelas agar tidak terjadi tumpang tindih
yediakan informasi yang memadai untuk pekerjaan.
digunakan dalam pengambilan keputusan ter- b. Diperlukan koordinasi yang baik antar in-
kait dengan potensi PAD. stansi, terutama pada pembagian wewe-
1. Berdasarkan amatan, basis data terkait nang dan basis data.
obyek PAD berupa pajak hotel, pajak resto-
ran, retribusi pasar, retribusi parkir dan 5. Analisis Sistem Pengawasan
pajak reklame yang dimiliki Pemerintah Tujuan pengawasan adalah menjamin
Kota Palangka Raya tidak disajikan secara agar pelaksanaan pungutan PAD berjalan secara
lengkap. optimal. Untuk mengevaluasi pelaksanaan
2. Berdasarkan amatan, basis data terkait pungutan PAD agar sesuai dengan tujuannya,
manajemen kas yang dimiliki oleh Pemerin- perlu dilakukan audit kepatuhan. Audit kepatuh
tah Kota Palangka Raya belum memuat in- -an secara berkala akan memberi informasi se-
formasi secara real time. jauh mana efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
10
12. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
pungutan PAD. Selain itu, untuk menjamin audit sumen serta upaya untuk memberikan kesadar-
kepatuhan berjalan dengan baik, pelak- an kepada masyarakat dan wajib retribusi
sanaannya bisa melibatkan Kantor Akuntan khususnya terkait retribusi yang dipungut oleh
Publik (KAP) yang independen. Dimana hal ini Pemerintah Kota Palangka Raya.
akan menjadi umpan balik bagi pelaksanaan
pungutan PAD di masa datang. 7. Analisis Terhadap Koordinasi Dengan
Instansi Terkait
6. Analisis Terhadap Wajib Pungut Pajak Instansi terkait yang menangani pungutan
dan Retribusi obyek pajak harus memiliki inisiatif untuk ber-
Berdasarkan amatan, terdapat kesan koordinasi dan meminta informasi dengan in-
bahwa bahwa pengusaha hotel, restoran dan stansi terkait lainnya. Dengan koordinasi terse-
pedagang pasar merupakan wajib pajak but diharapkan bisa memberikan informasi se-
(padahal mereka hanya wajib pungut). Akibat- benar-benarnya dan tidak merugikan pemerin-
nya mereka merasa terbebani dengan pajak tah Kota Palangka Raya.
tersebut. Selain itu sering kali pada nota pem-
bayaran hotel dan restoran tidak mencantum- 8. Analisis Terhadap Potensi PAD
kan pajaknya secara jelas. Analisis ini berkaitan dengan obyek-
Oleh karena itu sangat penting adanya obyek potensi PAD. Sampel obyek-obyek PAD
keterbukaan dan akuntabilitas terhadap kon- akan dilakukan penghitungan potensinya agar
11
13. Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Palangka Raya
dapat diketahui sesungguhnya potensi PAD. Rekomendasi
Sampel yang dipilih untuk obyek PAD adalah Rekomendasi dalam studi terkait dalam
pajak hotel, pajak restoran, retribusi pasar, retri- penetapan target PAD adalah sebagai berikut :
busi parkir dan manajemen kas. 1. Penetapan target PAD secara tahunan harus
mendasarkan pada potensi PAD yang se-
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI sungguhnya di Kota Palangka Raya
Kesimpulan 2. Peningkatan penetapan target PAD secara
Analisis dan Kajian Potensi Pendapatan tahunan harus sesuai dengan pertumbuhan
Asli Daerah (PAD) adalah untuk mengevaluasi PDRB di Kota Palangka Raya
penggalian potensi PAD selama ini di Kota 3. Studi penghitungan potensi PAD yang se-
Palangka Raya. Hal ini perlu dilaksanakan sungguhnya sangat diperlukan sebagai
karena secara umum terdapat kecenderungan dasar penetapan target PAD di masa datang
aparat pemerintah daerah untuk merendah- 4. Perlunya inovasi dalam penggalian PAD
rendahkan target PAD. Selain itu, selama ini be- dengan cara yang elegan, seperti melakukan
lum ada evaluasi untuk mengetahui apakah manajemen kas.
pungutan PAD Kota Palangka Raya telah dilak-
sanakan secara optimal. Rekomendasi dalam studi terkait dalam
Analisis dan kajian potensi PAD ini dilak- pelaksanaan penggalian PAD adalah sebagai
sanakan dengan 2 (dua) analisis utama, yaitu berikut :
analisis makro dan mikro. Analisis makro 1. Perlunya penyempurnaan sistem pengawa-
digunakan untuk menjelaskan keterkaitan san dalam pemungutan PAD dengan mela-
antara potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kukan audit kepatuhan yang melibatkan
dengan indikator ekonomi makro, seperti Pro- KAP
duk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan 2. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat ten-
tujuan memberikan sinyal terhadap jumlah PAD tang peranan penting pajak dan retribusi
selama ini, apakah di bawah kapasitas yang op- dalam pembangunan daerah
timal atau tidak. Hasilnya adalah : 3. Perlunya berkoordinasi bersama instansi
1. Jika rasio PDRB dengan PAD Kota Palangka yang terkait dengan obyek PAD
Raya dibandingkan dengan pemerintah 4. Perlunya penyempurnaan struktur or-
daerah lainnya yang setara, target PAD Kota ganisasi dalam pengelolaan PAD agar tidak
Palangka Raya relatif lebih kecil. Sebagai terdapat tumpang tindih dalam tugas dan
contoh, jika dibandingkan dengan Kabu- fungsinya
paten Bulu Kumba, maka PAD Kota
Palangka Raya terlalu rendah 0,0003 atau Rekomendasi dalam studi terkait dalam
PAD Kota Palangka Raya tahun 2008 seha- basis data PAD adalah sebagai berikut :
rusnya sebesar Rp 19.071.000.000,- atau 1. Perlunya penyusunan basis data PAD yang
terdapat selisih kurang sebesar berbasis komputer yang akan menghasilkan
Rp 829.000.000,-. informasi yang akurat dan ter-update secara
2. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan real time.
PDRB, pertumbuhan PAD Kota Palangka 2. Perlunya pembaharuan format basis data
Raya melebihi pertumbuhan PDRB. Hal ini untuk pajak hotel, pajak restoran, pajak rek-
menunjukan masih adanya potensi PAD lame, retribusi pasar, retribusi parkir dan
yang belum tergali secara optimal. lainnya yang mampu menjawab kebutuhan
informasi.
12
14. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
PENDAHULUAN sembilan lokasi Daerah Irigasi (DI). Dengan
Pemerintah Kota Palangka Raya melalui berkembangnya jaringan irigasi di Kota
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangka Raya Palangka Raya dan tren pertumbuhannya di
dalam Tahun Anggaran 2010 telah masa yang akan datang, maka perlu
melaksanakan kegiatan penyusunan database dilaksanakan pendataan sejak dini demi
sarana prasarana dan infrastuktur pengairan/ mendukung perencanaan ke depan yang
irigasi. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bersifat komprehensif, akuntabel serta
pengejawantahan dari UU Nomor 7 Tahun 2004 mempertimbangkan aspek sustainabilitas.
tentang Sumber Daya Air dan PP Nomor 20
Tahun 2006 tentang Irigasi yang memberi PERMASALAHAN
wewenang dan peluang yang lebih luas pada Permasalahan di bidang pertanian
daerah untuk memanfaatkan sumber data air khususnya pengelolaan Sarana Prasarana
yang ada di daerah untuk dipergunakan sebesar Infrastruktur Pengairan selama ini adalah
-besarnya guna kemakmuran rakyat secara adil belum tersusunnya secara digital data sumber
dan merata. Penyusunan database sarana daya air dan jaringan irigasi yang ada di Kota
prasarana dan infrastruktur pengairan/irigasi Palangka Raya sehingga dirasa kurang efektif
ini diharapkan dapat mendukung pengambilan dan efisien dalam pengelolaannya. Kegiatan
kebijakan yang tepat mengingat fungsi air Penyusunan Data Base Sarana Prasarana dan
mempengaruhi hajat hidup orang banyak dan Infrastruktur Pengairan/Irigasi Kota Palangka
berdampak jangka panjang. Raya berbasis GIS ini dimaksudkan untuk
Kondisi terkini pengairan/irigasi di Kota menjawab beberapa hal sebagai berikut :
Palangka Raya ditandai dengan adanya a. Data-data yang ada masih berupa data
perkembangan pencetakan sawah-sawah baru manual sehingga proses updating, analisa
dan oleh karena itu diperlukan jaringan irigasi dan evaluasi juga sifatnya manual.
yang handal. Jaringan-jaringan irigasi yang b. Belum efektif dan efisiennya proses
sudah terbangun sampai saat ini sudah ada di updating, analisa dan evaluasi sehingga
13
15. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
proses pengembangan dan pengelolaan 2. Teridentifikasinya Pengembangan Jaringan
sumber daya air dan jaringan irigasi dirasa Irigasi yang terdiri dari pembangunan dan
belum efektif dan efisien. peningkatan Jaringan Irigasi serta
c. Sistem pengembangan dan pengelolaan Pengelolaan Jaringan Irigasi meliputi operasi,
jaringan irigasi yang ada belum mampu pemeliharaan serta rehabilitasi jaringan
memenuhi harapan seluruh petani khususnya irigasi di Kota Palangka Raya.
petani pengguna air karena arah 3. Tersusunnya desain sistem dan flowchart
pengembangannya belum komprehensif atau data sumber daya air dan jaringan irigasi di
parsial. Kota Palangka Raya.
d. Sumber daya manusia yang ada belum 4. Terciptanya perangkat lunak (software)
kompetitif dan perlu ditingkatkan termasuk sistem informasi yang dapat digunakan untuk
kuantitasnya. melakukan updating, evaluasi dan analisa
data secara cepat, tepat dan akurat dengan
TUJUAN DAN SASARAN nilai efisiensi tinggi.
Tujuan kegiatan ini adalah membangun 5. Teridentifikasinya kebutuhan jenis, jumlah
software Sistem Jaringan Manajemen Jaringan dan kualitas irigasi.
Irigasi berbasis GIS Kota Palangka Raya.
Sasarannya adalah : MANFAAT
1. Teridentifikasinya potensi Sumber Daya Air Manfaat dari pembuatan Database Sarana
khususnya sistem irigasi di Kota Palangka Prasarana dan Infrastruktur Pengairan/Irigasi
Raya. berbasis GIS adalah untuk mengakomodasi
Lokasi : Kelurahan Kameloh Baru
14
16. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
tuntutan kebutuhan akan pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi yang lebih efektif
dan efisien, dalam rangka peningkatan
pelayanan masyarakat sesuai visi dan misi Kota
Palangka Raya. Selain itu dengan tersusunnya
database ini diharapkan proses pengembangan
dan pengelolaan jaringan irigasi di Kota
Palangka Raya dapat lebih terukur dan
berkelanjutan.
LOKASI STUDI
Lokasi studi kegiatan ini meliputi area : Lokasi : Kelurahan Bereng Bengkel
yaitu:
Daerah Irigasi (DI) Luas (Ha) 1. Aspek Strategis
DI Kelurahan Gaung Baru 500 Melalui pengelolaan dan perencanaan
DI Kelurahan Petuk Bukit 200 sumber daya air yang baik diharapkan dapat
DI Kelurahan Habaring Hurung 500 memberikan rangsangan bagi perkembangan
DI Kelurahan Sei Gohong 250 dan pertumbuhan sektor-sektor lain sehingga
mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
DI Kelurahan Petuk Katimpun 150
Pengembangan sistem informasi manajemen
DI Kelurahan Tanjung Pinang 750
diharapkan dapat berintegrasi dengan database
DI Kelurahan Bereng Bengkel 1.550 dan sistem aplikasi lainnya baik yang ada di
Kelurahan Kalampangan 950 lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota
Kelurahan Kameloh Baru 500 Palangka Raya atau pun dari luar.
METODOLOGI DAN PENDEKATAN 2. Aspek Teknis
PELAKSANAAN PEKERJAAN Aspek teknis yang diperhatikan dalam
sistem informasi ini meliputi kondisi geofisik
Pendekatan yang dilakukan dalam
kawasan, sosial ekonomi dan budaya
pekerjaan ini menyangkut beberapa aspek yang
masyarakat, kondisi teknis sumber daya air
terkait dengan perencanaan dan pengelolaan
serta kondisi sarana dan prasarana
pada lingkup pekerjaan dan tanggung jawab
pendukungnya. Aspek teknis database yang
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangka Raya,
ditonjolkan pada sistem informasi ini adalah
koneksitas atau relasional antara data yang
bersifat tabular dengan data yang bersifat
spasial (kewilayahan) sehingga lebih
komunikatif dan informatif. Pengelolaan data
sumber air secara multi waktu dan integral
merupakan aspek penting sebagai landasan
dalam penyampaian informasi pada
perencanaan dan pengelolaan sumber daya air.
3. Aspek Perencanaan dan Pengelolaan
Hukum dan perundangan yang terkait
Lokasi : Kelurahan Bereng Bengkel dengan aspek perencanaan dan pengelolaan
15
17. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
sumber daya air merupakan bagian dari
perangkat agar rencana dan pelaksanaan
kegiatan dapat berlangsung dengan baik.
Dengan demikian dalam kegiatan ini perlu
dikaji aspek hukum, kelembagaan dan sumber-
sumber pembiayaannya.
PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN
DAN PENYUSUNAN PROGRAM
Penyusunan Sistem Informasi Daya Air
Kota Palangka Raya ini diharapkan dapat
Lokasi : DR Gaung Baru
memberikan kemudahan dalam melakukan
evaluasi kondisi jaringan irigasi beserta sarana
Pendekatan Manajemen Sistem
dan prasarana pendukungnya sehingga dapat
Penyusunan Sistem Informasi Sumber
dipergunakan dalam perencanaan dan
Daya Air Kota Palangka Raya disusun dengan
penyusunan program kegiatan di masa/periode
memperhatikan model data dan output yang
mendatang. Dengan demikian dalam
diharapkan. Dengan demikian maka dalam
penyusunan sistem informasi ini perlu
menyusun langkah-langkah yang diperlukan
memperhatikan cakupan data yang ada baik
untuk perancangan, pengoperasian dan
data yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum
perawatan sebuah sistem jaringan irigasi/
Kota Palangka Raya maupun dari instansi
Daerah Irigasi harus mempertimbangkan
lainnya. Kedudukan Sistem Informasi Sumber
identifikasi informasi, survei lokasi, formulasi
Daya Air Kota Palangka Raya ditunjukkan pada
konsep sistem informasi, desain program,
Gambar 1.
Program Kerja/ Pelaksanaan Hasil Pelak-
Kegiatan Dinas PU Program Kerja/ sanaan Pro-
Kegiatan gram
Data dan Sistem
Jaringan Irigasi
Pelaksanaan Pro- Sarana dan Tolak Ukur &
BAPPEDA gram Kerja/ Prasarana Evaluasi Pro-
Kelembagaan dan Sumber Input Data Kegiatan Pendukung gram Kerja
Daya Manusia
Pengembangan
SDM, Sarana dan
Prasarana Opera-
sional
Umpan Balik untuk Pembangunan Kelem-
bagaan & SDM serta Penyusunan Program
Sistem Informasi Jaringan Irigasi, Pe-
Kerja Tahunan, Jangka Menengah dan
nyajian Data Secara Cepat, Tepat,
Jangka Panjang
Akurat dan Interaktif
Gambar 1. Kedudukan Sistem Informasi Sumber Daya Air Kota Palangka Raya
16
18. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
INPUT PROSES OUTPUT
Data demografi sosial, peta Membantu dalam penentuan
kewilayahan/spasial, dan data prioritas program kerja dan
sosial kemasyarakatan lainnya pengambilan keputusan
Program kerja tahunan / Sebagai sarana untuk menam-
rencana kegiatan Bappeda dan pung data dan informasi ter-
kelembagaannya kait dengan prasarana ba-
ngunan daerah
Data pengamatan lapangan
(kondisi fisik dan non fisik, Sebagai sarana untuk
akses, fasilitas, dll) menampung data terkait
program kerja tahunan, jangka
Data dinas/instansi/lembaga
menengah dan jangka panjang
terkait dengan kondisi gedung
di lingkungan Bappeda
Laporan dan evaluasi hasil
pelaksanaan program kerja Sebagai sarana untuk meng-
Bappeda analisis kondisi bangunan
daerah, membantu dalam pela-
Informasi / masukan poran dan evaluasi program
masyarakat kerja/kegiatan
Gambar 2. Sistem Input-Output yang dikembangkan dalam sistem informasi sarana prasarana pengairan
pembuatan program, validasi dan evaluasi, ada. Pada survey lapangan ini dilakukan
masukan data, manual operasi, pelatihan dan beberapa pengambilan data yaitu : data posisi,
tahap implementasi. Model sistem input-output pengukuran dimensi saluran, dan data visual
yang dikembangkan dalam sistem jaringan (foto) masing-masing saluran.
irigasi ini ditunjukkan pada Gambar 2. 4. Perancangan Model Database dan
Sistem Informasi Manajemen
TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN Perancangan model didasarkan atas
1. Persiapan entitas-entitas dalam perencanaan dan
Tahap ini meliputi kegiatan-kegiatan : pengelolaan sumber daya air di lingkungan
perijinan dan administrasi, pembentukan tim Dinas Pekerjaan Umum yang meliputi : entitas
kerja dengan instansi terkait, pendataan dan aspek perencanaan dan pengelolaan, entitas
pengumpulan data, penyiapan perangkat lunak aspek hukum dan perundangan, dan entitas
dan perangkat keras, studi terhadap aspek kelembagaan dan sumber daya manusia.
dokumentasi sistem informasi yang telah ada,
penentuan tingkat otomatisasi sistem.
2. Pendataan dan Pengumpulan Data
Sekunder
Data yang dikumpulkan meliputi/
bersumber dari : Buku Kota Palangka Raya
Dalam Angka, Peta Irigasi/Drainase yang ada,
Peta Rupa Bumi, Peta Jaringan jalan, Peta
tematik yang berhubungan dengan sarana
prasarana dan infrastruktur pengairan/irigasi.
3. Survey Lapangan
Survei lapangan dilakukan untuk
memastikan kondisi terkini dari saluran yang Lokasi : DR Habaring Hurung
17
19. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
Perencanaan dan
Pengelolaan Sumber Hardware dan
Daya Air Software
Dinas PU Hukum, Perundangan Layanan dan
Kota Palangka Raya dan Operasional GIS Informasi
SDM, Kelembagaan Analisis
serta Pembiayaan Kebutuhan Sistem
Informasi
Hirarki penyusunan database sarana prasarana dan infrastruktur pengairan Kota Palangka Raya
5. Penyusunan Database keruangan/spasial dilakukan melalui beberapa
Database yang dibangun menyangkut tahapan, yaitu : digitasi peta, editing/
aspek perencanaan dan pengelolaan, peraturan penyuntingan, transformasi koordinat,
dan perundangan, serta sumber daya manusia pembangunan topologi, konversi format data
dan kelembagaan. Penyusunan database dan penyusunan atribut.
mengacu pada format database standar karena
diharapkan dapat dikorelasikan dengan 6. Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi
database yang sudah ada. Aplikasi yang dikembangkan bersifat
Khususnya database yang sifatnya standalone.
Lokasi : DR
Kameloh Baru
18
20. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
Lokasi : Kelurahan Bereng Bengkel Lokasi : Kelurahan Gaung Baru
7. Pelaporan Hasil Pekerjaan
REKAPITULASI SALURAN IRIGASI
No Nama DI Nama Saluran Fungsi Panjang Tipe Arah Aliran Permasalahan
Kon- Lapangan
struksi
1 DR Kalampangan Primer Kalampangan 1 Primer 5972,8 Tanah Sungai Kahayan Banjir di pangkal saluran
2 DR Kalampangan Primer Kalampangan 2 Primer 979,0 Tanah Primer 1 Kalampangan Sedimen di ujung
3 DR Kalampangan Primer Kalampangan 3 Primer 1475,1 Tanah Primer 1 Kalampangan Sampah kayu di ujung
4 DR Kalampangan Primer Kalampangan 4 Primer 2481,5 Tanah Sungai Kameloh Banjir
5 DR Kalampangan Primer Kalampangan 5 Primer 4610,4 Tanah Sungai Kahayan Banjir di pangkal saluran
6 DR Kalampangan Primer Kalampangan 5.1 Primer 2197,2 Tanah Primer 1 Kalampangan Banjir di pangkal saluran
7 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.1 Sekunder 550 Tanah Sungai Kahayan Banjir
8 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.2 Sekunder 800 Tanah Sungai Kahayan Banjir
9 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.3 Sekunder 900 Tanah Sungai Kahayan Banjir
10 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.4 Sekunder 900 Tanah Sungai Kahayan Banjir
11 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.5 Sekunder 1300 Tanah Sungai Kahayan Banjir
12 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.6 Sekunder 1000 Tanah Sungai Kahayan Banjir
13 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.7 Sekunder 1000 Tanah Sungai Kahayan Banjir
14 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.8 Sekunder 1500 Tanah Sungai Kahayan Banjir
15 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 1.9 Sekunder 1500 Tanah Sungai Kameloh Banjir
16 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 2.1 Sekunder 1892 Tanah Primer 4 Kalampangan Banjir di pangkal
17 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 2.2 Sekunder 1000 Tanah Primer 2 Kalampangan
18 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 2.3 Sekunder 1957 Tanah Primer 4 Kalampangan Banjir di pangkal
19 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 2.4 Sekunder 891 Tanah Primer 2 Kalampangan
20 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 3.1 Sekunder 1883 Tanah Primer 4 Kalampangan Banjir di pangkal
21 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 3.2 Sekunder 1026 Tanah Primer 2 Kalampangan
22 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 3.3 Sekunder 1882 Tanah Primer 4 Kalampangan Banjir di pangkal
23 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 3.4 Sekunder 1000 Tanah Primer 2 Kalampangan
24 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 3.5 Sekunder 792 Tanah Sungai Kameloh
25 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 3.6 Sekunder 1000 Tanah Primer 2 Kalampangan Sampah kayu di ujung
26 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.1 Sekunder 1001 Tanah Primer 5 Kalampangan Banjir
27 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.2 Sekunder 2197 Tanah Primer 1 Kalampangan Banjir
28 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.3 Sekunder 1000 Tanah Primer 5 Kalampangan Banjir
29 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.4 Sekunder 2196 Tanah Primer 1 Kalampangan Banjir
30 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.5 Sekunder 1000 Tanah Primer 5 Kalampangan Banjir di pangkal
31 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.6 Sekunder 1221 Tanah Primer 4 Kalampangan Banjir
32 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.7 Sekunder 1000 Tanah Primer 5 Kalampangan Banjir di pangkal
33 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.8 Sekunder 890 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di ujung
34 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.9 Sekunder 1000 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di pangkal
35 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.10 Sekunder 991 Tanah Primer 5 Kalampangan
36 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.11 Sekunder 1000 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di pangkal
37 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.12 Sekunder 1008 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di ujung
Bersambung
19
21. Penyusunan Database Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Kota Palangka Raya
Lanjutan
No Nama DI Nama Saluran Fungsi Panjang Tipe Arah Aliran Permasalahan
Kon- Lapangan
struksi
38 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.13 Sekunder 1000 Tanah Primer 5 Kalampangan Sampah kayu di pangkal
39 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.14 Sekunder 981 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di ujung
40 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.15 Sekunder 842 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di ujung
41 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.16 Sekunder 999 Tanah Primer 5 Kalampangan
42 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.17 Sekunder 939 Tanah Primer 5 Kalampangan Ujung kena tambang pasir
43 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.18 Sekunder 986 Tanah Primer 5 Kalampangan Sedimen di pangkal
44 DR Kalampangan Sekdr Kalampangan 5.19 Sekunder 972 Tanah Primer 5 Kalampangan Sampah kayu di pangkal
45 DR Hbr Hurung Primer 1 Hbr Hurung Primer 992 Tanah Sekdr 8 Hbr Hurung
46 DR Hbr Hurung Primer 2 Hbr Hurung Primer 1000 Tanah Sekdr 23 Hbr Hurung
47 DR Hbr Hurung Sekdr 1 Hbr Hurung Sekunder 423 Tanah Sekdr 2 Hbr Hurung
48 DR Hbr Hurung Sekdr 2 Hbr Hurung Sekunder 252 Tanah Sekdr 3 Hbr Hurung
49 DR Hbr Hurung Sekdr 3 Hbr Hurung Sekunder 277 Tanah Primer 1 Hbr Hurung
50 DR Hbr Hurung Sekdr 4 Hbr Hurung Sekunder 728 Tanah Sekdr 1 Hbr Hurung
51 DR Hbr Hurung Sekdr 5 Hbr Hurung Sekunder 665 Tanah Sekdr 4 Hbr Hurung
52 DR Hbr Hurung Sekdr 6 Hbr Hurung Sekunder 318 Tanah Sekdr 7 Hbr Hurung
53 DR Hbr Hurung Sekdr 7 Hbr Hurung Sekunder 288 Tanah Sekdr 8 Hbr Hurung
54 DR Hbr Hurung Sekdr 8 Hbr Hurung Sekunder 307 Tanah Primer 1 Hbr Hurung
55 DR Hbr Hurung Sekdr 9 Hbr Hurung Sekunder 629 Tanah Sekdr 12 Hbr Hurung
56 DR Hbr Hurung Sekdr 10 Hbr Hurung Sekunder 614 Tanah Sekdr 13 Hbr Hurung
57 DR Hbr Hurung Sekdr 11 Hbr Hurung Sekunder 314 Tanah Sekdr 12 Hbr Hurung
58 DR Hbr Hurung Sekdr 12 Hbr Hurung Sekunder 284 Tanah Sekdr 13 Hbr Hurung
59 DR Hbr Hurung Sekdr 13 Hbr Hurung Sekunder 286 Tanah Primer 1 Hbr Hurung
60 DR Hbr Hurung Sekdr 14 Hbr Hurung Sekunder 500 Tanah Primer 1 Hbr Hurung
61 DR Hbr Hurung Sekdr 15 Hbr Hurung Sekunder 500 Tanah Sekdr 12 Hbr Hurung
62 DR Hbr Hurung Sekdr 16 Hbr Hurung Sekunder 487 Tanah Sekdr 13 Hbr Hurung
63 DR Hbr Hurung Sekdr 17 Hbr Hurung Sekunder 402 Tanah Sekdr 1 Hbr Hurung
64 DR Hbr Hurung Sekdr 18 Hbr Hurung Sekunder 496 Tanah Sekdr 1 Hbr Hurung
65 DR Hbr Hurung Sekdr 19 Hbr Hurung Sekunder 489 Tanah Sekdr 21 Hbr Hurung
66 DR Hbr Hurung Sekdr 20 Hbr Hurung Sekunder 447 Tanah Sekdr 21 Hbr Hurung
67 DR Hbr Hurung Sekdr 21 Hbr Hurung Sekunder 568 Tanah Sekdr 21 Hbr Hurung
68 DR Hbr Hurung Sekdr 22 Hbr Hurung Sekunder 373 Tanah Primer 2 Hbr Hurung
69 DR Hbr Hurung Sekdr 23 Hbr Hurung Sekunder 610 Tanah Sekdr 23 Hbr Hurung
70 DR Hbr Hurung Sekdr 24 Hbr Hurung Sekunder 363 Tanah Primer 2 Hbr Hurung
71 DR Hbr Hurung Sekdr 25 Hbr Hurung Sekunder 517 Tanah Sungai Hbr Hurung
72 DR Ptk Katimpun Primer Petuk Katimpun Primer 1924 Tanah Saluran Desa Petuk Katimpun Banjir
73 DR Ptk Katimpun Sekdr Petuk Katimpun Sekunder 1489 Tanah Primer Petuk Katimpun Banjir
74 DR Petuk Bukit Primer Petuk Bukit Primer 1057 Tanah Sungai Petuk Bukit
75 DR Petuk Bukit Sekdr Petuk Bukit Sekunder 100 Tanah Primer Petuk Bukit
76 DR Kameloh Baru Primer Kameloh Baru Primer 4600 Tanah Saluran hilang dan banjir
77 DR Tj Pinang Primer 1 Tanjung Pinang Primer 3530 Tanah Sungai Kahayan
78 DR Tj Pinang Primer 2 Tanjung Pinang Primer 1965 Tanah Sungai Kahayan
79 DR Tj Pinang Primer 3 Tanjung Pinang Primer 3485 Tanah Sungai Kahayan
80 DR Tj Pinang Sekdr Tanjung Pinang Sekunder 876 Tanah Primer 1 Tanjung Pinang
81 DR Gaung Baru Primer 1 Gaung Baru Primer 40 Pasangan Primer 2 Gaung Baru
82 DR Gaung Baru Primer 2 Gaung Baru Primer 1160 Tanah Hutan Sedimen di ujung
83 DR Gaung Baru Sekdr 1 Gaung Baru Sekunder 174 Pasangan Sekdr 2 Gaung Baru
84 DR Gaung Baru Sekdr 2 Gaung Baru Sekunder 642 Tanah Hutan Sedimen di ujung
85 DR Gaung Baru Sekdr 3 Gung Baru Sekunder 400 Tanah Hutan Sedimen di ujung
Sumber : Laporan Akhir Pekerjaan Penyusunan Data
Base Sarana Prasarana dan Infrastruktur Pengairan/
Irigasi Kota Palangka Raya
20
22. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
PENDAHULUAN yang berpotensi untuk pengembangan sawah.
Latar Belakang Lahan yang dimaksud memiliki topografi ter-
Swasembada dan ketahanan pangan golong datar dengan tanah terdiri dari tanah
merupakan dua sisi mata uang yang saling mineral pada bagian lahan yang agak tinggi dan
melengkapi dalam menjawab memenuhi tanah gambut tipis di atas bahan alluvium halus
kebutuhan pangan suatu wilayah. Keduanya pada bagian rendah (rawa). Sebagian rawa yang
hanya dapat dicapai dengan adanya ada di wilayah ini berada pada posisi lebih
peningkatan jumlah produksi yang antara lain tinggi dari bagian lain, sehingga berpotensi un-
dapat dicapai melalui perluasan areal tuk dijadikan sumber air irigasi.
(ekstensifikasi) produksi pangan. Upaya Masyarakat setempat merupakan pen-
perluasan lahan pertanian berkaitan dengan duduk asli suku Dayak yang secara tradisionil
ketersediaan lahan dan air, pembangunan tidak memiliki kebudayaan bercocok tanam
infrastruktur, serta ketersediaan tenaga kerja padi pada lahan sawah. Namun demikian hal ini
terampil. bukan menjadi hambatan, karena justru aspirasi
Terkait dengan isu pemenuhan kebu- pengembangan lahan sawah berasal dari
tuhan pangan, berdasarkan hasil studi mereka yang sudah mulai menjalani kehidupan
“Pemetaan Potensi dan Penyusunan Master Plan dengan bertani sebagai mata pencaharian.
Pengembangan Bidang Pertanian dan Peterna- Untuk merealisasikan rencana pence-
kan di Kota Palangka Raya” pada tahun 2009, takan sawah di lokasi yang dimaksud maka
Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Pe- diperlukan suatu rancangan teknis. Rancangan
merintah Kota Palangka Raya telah mencanang- ini harus dibuat dengan cermat meliputi seluruh
kan pencetakan lahan sawah di beberapa lokasi. komponen konstruksi pencetakan sawah secara
Skema pencetakan sawah yang dicanangkan detail berikut perhitungan kebutuhan biayanya.
tersebut ialah pencetakan sawah di wilayah Perancangan atau disain yang baik harus di-
desa-desa yang tersebar sepanjang Sungai Ru- dasarkan pada pengukuran berbagai parameter
ngan dengan target luasan disesuaikan dengan yang diperlukan secara akurat.
jumlah kepala keluarga petani sasaran di
masing-masing desa. Untuk Tahun 2010 ini te- Tujuan dan Sasaran
lah dicanangkan kajian perancangan pence- Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk
takan sawah dengan target seluas 100 ha untuk menyusun disain pencetakan sawah dengan tar-
50 kepala keluarga di Kelurahan Gaung Baru, get seluas 100 ha di Kelurahan Gaung Baru, Ke-
Kecamatan Rakumpit. camatan Rakumpit, Kota Palangka Raya.
Kelurahan ini terletak di bagian utara Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya
wilayah Kota Palangka Raya di jalur aliran Su- disain pencetakan sawah dengan target luas
ngai Rungan. Di kelurahan ini tersedia lahan sesuai kondisi lapangan pada hamparan lahan
seluas maksimal 100 ha di Kelurahan Gaung
21
23. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya Pengolahan dan Interpretasi Data (Analisis)
yang meliputi tata letak petak sawah, tata sa- Data hasil survey dikompilasi dan Diana-
luran dan tata jalan usaha tani berikut ukuran- lisis untuk menentukan/menetapkan posisi
ukuran vertikal dan horisontal sebagai pedo- geografis dan luasan pasti lahan terpilih, pem-
man pengerjaan konstruksi. buatan peta dan gambar rancangan, serta perhi-
tungan kebutuhan biaya. Analisis yang dilaku-
Ruang Lingkup kan meliputi :
Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai a. Analisis topografi dan hidrologi ;
berikut : Untuk menetapkan batas tata letak petak
1. Lokasi kajian adalah lahan calon sawah, se- sawah dan tata air. Untuk menggambarkan
luas 100 ha di Kelurahan Gaung Baru, Ke- kondisinya juga dibuatkan profil melintang
camatan Rakumpit, Kota Palangka Raya. dan membujur.
2. Pengamatan, pengukuran dan kajian b. Analisis sifat tanah dan kedalaman gambut ;
(analisis) faktor fisik seperti tanah, topografi Sebagai dasar untuk menetapkan tata letak
dan hidrologi yang berpengaruh terhadap petak sawah serta disain konstruksinya
disain pencetakan sawah. (pematang dan petakan) serta konstruksi
3. Kajian terhadap faktor sosial ekonomi untuk saluran dan bangunan air serta jalan.
menunjang pencetakan sawah. c. Pembuatan disain ;
4. Menyusun peta situasi sebagai dasar Meliputi pembuatan peta rencana pence-
pencetakan sawah. takan sawah (tata letak, pembagian petak,
5. Membuat rancangan (disain) detil areal saluran irigasi, pintu air dan jalan usaha
pencetakan sawah. tani), serta penggambaran rencana kon-
struksi (gambar saluran irigasi dan drainase,
METODOLOGI bangunan air dan jalan usaha tani) berikut
Pengumpulan Data metode pelaksanaan konstruksinya.
Tahap Persiapan, terdiri dari pengadaan d. Perhitungan volume pekerjaan konstruksi dan
peta situasi dan peta kerja serta bahan pustaka penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
lain yang diperlukan, konsolidasi tim,
pengadaan bahan dan peralatan untuk survey, Penyajian Hasil
pembuatan kuisioner serta form isian untuk Hasil analisis disajikan dalam peta-peta
pelaksanaan pencatatan dan pengumpulan data. dan gambar berskala dan diperjelas dengan
Tahap Survey Lapang, ditujukan ter- uraian naratif.
utama untuk pengukuran dan observasi serta
pengambilan sampel unsur sumber daya lahan. KEADAAN UMUM LOKASI
Selain itu juga dilakukan pengumpulan data se- Administrasi, Letak dan Aksesibilitas
kunder dan primer, yaitu : Lokasi lahan yang direncanakan dibangun
Data Sekunder, meliputi kependudukan , sawah beririgasi dengan memanfaatkan sumber
hidrologi dan klimatologi, serta harga air rawa yang berada di dalam wilayah Kelu-
perkiraan setempat. rahan Gaung Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota
Data Primer, merupakan kombinasi peng- Palangka Raya dengan batas-batas sebagai beri-
amatan visual dan pengukuran. Terdiri dari kut :
kontur dan hidrologi (debit air, cadangan Sebelah Utara : Kelurahan Panjehang,
air), pengamatan tanah, data sosial ekonomi Kecamatan Rakumpit
CPCL melalui wawancara.
22
24. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Sebelah Selatan : Kelurahan Kanarakan, membangun saluran primer yang ditarik dari
Kecamatan Bukit Batu rawa atas dan diarahkan ke lahan sasaran
Sebelah Timur : Kabupaten Pulang Pisau pencetakan sawah.
Sebelah Barat : Kelurahan Pager, Lahan yang direncanakan untuk pence-
Kecamatan Rakumpit takan sawah ini merupakan tempat terakumu-
Kelurahan ini berada di bagian utara Kota lasinya bahan organik sisa-sisa vegetasi alami
Palangka Raya memanjang sejajar Sungai Ru- sepanjang waktu karena sisa-sisa tumbuhan
ngan. Secara geografis wilayah kelurahan ini sulit terdekomposisi pada kondisi seperti ini.
terletak pada 113° 43’ BT dan 1° 48’ LS. Kelura- Oleh karena itu maka lahan ini memiliki tanah
han ini relatif terisolir dari keramaian, sulit di- yang tergolong tanah organik.
jangkau dengan cepat karena belum terhubung
dengan jalan darat. Jalur tercepat menuju kelu- Sosial Ekonomi dan Kependudukan
rahan ini hanya melalui jalur sungai, dimulai Potensi sumber daya alam serta aktivitas
dari Sungai Pager Besar pada perpotongan den- sosial ekonomi yang tidak merata dan tidak
gan jalan raya yang menuju Tbg Talaken meng- seragam menyebabkan terdapat sektor-sektor
gunakan perahu motor menuju Sungai Rungan yang bersifat strategis yang berbeda oleh akibat
dan bergerak ke arah hulu pada sungai ini. besarnya sumbangan ataupun sumber peng-
hidupan masyarakat Gaung Baru. Karakteristik
Karakteristik Lahan tersebut dapat ditunjukan dengan distribusi
Lahan yang direncanakan untuk dijadikan penggunaan lahan dan mayoritas sumber peng-
sawah berada pada daerah rendahan di dekat hidupan masyarakat yang saat ini masih domi-
Sungai Rungan dan anaknya yaitu Sungai Be- nan di perkebunan.
ngamat. Secara geomorfologi lokasi ini meru- Kelurahan Gaung Baru memiliki total ke-
pakan bagian dari rawa belakang tanggul su- luarga petani sebanyak 54 KK dengan ke-
ngai. Di luar areal yang direncanakan topo- pemilikikan lahan pertanian pangan antara 1-5
grafinya agak naik (kemiringan lereng 3-8%), ha, namun didominasi oleh para petani tanaman
namun pada bagian agak tinggi ini masih terda- pangan yang tidak memiliki lahan (lihat Tabel
pat bagian-bagian yang permukaannya ter- 1). Sedangkan luas lahan tanaman pangan yang
genang. Hal ini disebabkan karena tanah ini utama yaitu ubi kayu dan umbi-umbian (lihat
memiliki lapisan kedap air. Kumpulan air ini Tabel 2).
kemudian terakumulasi di bagian-bagian ce-
kung sehingga membentuk genangan perma- Tabel 1
nen, sehingga walaupun agak jauh dari sungai Jumlah KK dan Luas Tanah Pertanian
Yang Diusahakan di Kelurahan Gaung Baru
nampak bentukan rawa yang karakteristiknya
berbeda dari rawa belakang tanggul sungai.
Tipe Kepemilikan Jumlah KK
Salah satu rawa tersebut berdekatan de-
ngan lokasi rencana pencetakan sawah ini. Dari
Keluarga memiliki tanah pertanian 18
informasi masyarakat setempat, air di rawa atas Tidak memiliki 36
ini tidak pernah kering walaupun di musim Memiliki kurang 1 Ha 3
kemarau. Atas dasar fakta ini, masyarakat Memiliki 1.0 — 5.0 Ha 15
setempat berkeyakinan lokasi rencana ini layak Memiliki 5.0 —10.0 Ha 0
dijadikan sawah dengan mengandalkan sumber Memiliki lebih dari 10 Ha 0
air dari rawa atas.
Berdasarkan kondisi sumber air (rawa Jumlah total keluarga petani 54
atas) tersebut, Dinas Pekerjaan Umum telah
23
25. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Tabel 2 ANALISIS
Luas Tanaman Pangan menurut Komoditas
Profil Lahan
Di Kelurahan Gaung Baru
Batas dan Luas Areal
Komoditas Luas (Ha) Hasil (ton) Pengukuran dan penetapan batas areal
Jagung 2 4 untuk cetak sawah telah dilakukan dengan
Ubi kayu 20 40 mempertimbangkan dua hal pokok, yaitu karak-
Umbi-umbian lain 20 35
teristik tanah dan kondisi hidrotopografi. Pada
mulanya luas pencetakan sawah di Kelurahan
Penggunaan lahan di Kelurahan Gaung Gaung Baru ini ditargetkan seluas 100 Ha, na-
Baru dominan untuk perkebunan dan pertanian. mun setelah dilakukan pengamatan pengukuran
Luas yang masih sangat potensial di kelurahan hanya dilakukan pada lahan kurang dari 100 Ha.
ini dapat direncanakan untuk beragam aktifitas Ini terjadi karena pada saat pengukuran se-
yang diharapkan nantinya mendukung dan bagian areal yang dimaksud dalam keadaan ter-
meningkatkan taraf hidup masyarakat (lihat genang cukup tinggi (>1m). Batas keliling atau
Tabel 3). polygon lahan dapat dilihat pada Peta Kontur
Tabel 3 (lihat Gambar 1).
Penggunaan Lahan di Kelurahan Gaung Baru
No Jenis Penggunaan Luas (Ha) Topografi dan Hidrologi
Keadaan topografi digambarkan dalam
1. Danau / Rawa 900
2. Pertanian 1.500 Peta kontur dengan interval 0,5 m. Dari Peta
3. Perkebunan 2.000 Kontur tersebut tampak bahwa terdapat beda
4. Lain-lain 508 tinggi sekitar 3 meter dari permukaan lahan
Total 4.908 tertinggi dan terendah. Namun dari bagian
tertinggi di pojok utara-timur bagian areal ke-
Jumlah penduduk Gaung Baru tahun 2009 tinggian permukaan menurun drastis pada
tercatat 220 jiwa yang terdiri dari laki-laki 109 jarak yang sempit, sehingga sebagian besar la-
jiwa dan wanita 111 jiwa (lihat Tabel 4). han hanya memiliki beda tinggi 0,5 s.d. 1 meter.
Sedangkan tinggi muka air saat pengukuran se-
Tabel 4 jalan dengan kontur permukaan, dimana areal
Jumlah Penduduk Berdasarkan yang paling rendah dalam keadaan tergenang
Kelompok Umur Di Kelurahan Gaung Baru dengan ketinggian sekitar 10 — 50 cm.
Dengan adanya saluran sekunder pada
No Kelompok Usia Jumlah (jiwa)
sisi areal tertinggi, maka saluran tersier harus
1. 0—4 22
diarahkan mengalir searah kemiringan pada
2. 5—9 25
3. 10 —14 28 arah kurang lebih tegak lurus saluran sekunder.
4. 15 — 19 28 Jumlah dan jarak antar saluran tersier disesuai-
5. 20 — 24 18 kan dengan dimensi petak sawah yang akan di-
6. 25 — 29 24
bangun.
7. 30 — 34 23
8. 35 — 39 15 Berdasarkan efektifitas ketersedian lahan,
9. 40 — 44 13 luasan lahan dan jumlah petani yang ada, dapat
10. 45 — 49 7 ditetapkan bahwa luas masing-masing ke-
11. 50 — 54 7
pemilikan ialah sekitar 1 Ha. Dimana luasan ke-
12. 55 — 59 10
pemilikan dan hidrotopografi merupakan dasar
Total 220
penting merancang tata letak sawah dan infra-
24
26. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Gambar 1. Garis Kontur Areal Rencana Pencetakan Sawah Kelurahan Gaung Baru, Kecamatan
Rakumpit, Kota Palangka Raya
25
27. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
struktur saluran irigasi dan drainase berikut DESAIN, PENGERJAAN DAN PEMBIAYAAN
jalan usaha taninya. Komponen dan Parameter Disain
Karena karakteristik tanah di areal ini Komponen disain pencetakan sawah :
merupakan tanah gambut dan atau tanah mi- a. Tata letak (lay out) ; konfigurasi petak-petak
neral bergambut, maka sangat penting untuk sawah, tata air serta jalan usaha tani.
diperhatikan dalam merancang tata letak dan b. Gambar konstruksi ; tampak atas detail kom-
dimensi saluran drainase dan irigasi dengan ponen yang terkait dengan komponen lain,
prinsip menjaga lahan tidak pernah kering de- penampang melintang masing-masing kon-
ngan tinggi air disesuaikan dengan kebutuhan struksi.
padi. Sifat tanah gambut yang porous (bobot isi Parameter disain yang digunakan untuk
rendah) dan daya dukung mekanik rendah se- pencetakan sawah adalah sebagai berikut :
cara bersama-sama harus diperhitungkan a. Tata letak (lay out) petak-petak sawah diran-
dalam merancang tata letak dan dimensi pe- cang dengan memperhatikan arah garis kon-
metakan dan saluran-saluran yang perlu diba- tur, yaitu memposisikan arah panjang sejajar
ngun. garis kontur guna meminimalkan perataan
permukaan petak.
Profil Petani b. Tata letak irigasi ditata dengan memperhati-
Masyarakat kelurahan Gaung Baru ham- kan sistem sumber air di lokasi dan ran-
pir 90% berasal dari keturunan Dayak Kalteng. cangan saluran primer yang sudah dibangun
Dari segi ekonomi kondisi masyarakatnya ma- dengan titik ikat muka air pada saluran se-
sih tergolong ekonomi lemah yang berprofesi kunder.
sebagai penyadap karet, penambang emas, pen- c. Tata letak jalan usaha tani disesuaikan de-
cari rotan dan nelayan. ngan tata letak petak sawah dan saluran iri-
Masyarakat Gaung Baru belum terbiasa gasi hamparan perluasan sawah.
untuk bekerja keras. Mereka tidak memiliki d. Luas masing-masing petak sawah dibuat
pengetahuan di bidang pertanian dan lebih sama 1 ha dengan jumlah sesuai dengan jum-
cenderung suka menyadap karet yang sudah lah petani yang ada 50 kk.
pasti hasilnya dari pada bertani, di samping itu
pekerjaan tersebut dirasa sudah cukup me- Disain Tata Letak
madai untuk kehidupan mereka. Mereka hanya Tata letak sawah beserta saluran irigasi
berorientasi untuk memenuhi kebutuhannya tersier, saluran drainase, stop log, jalan usaha
pada saat hari itu saja, sementara untuk hari tani, serta komponen pelengkap yang diperlu-
esok mereka baru akan memikirkannya esok kan disajikan pada Gambar 2. Pada peta terse-
harinya. but ditunjukkan pengaturan letak petak-petak
Pengelolaan tanaman yang dilakukan sawah yang berjumlah 50 buah dengan ukuran
dalam bertani karet umumnya masih terbatas masing-masing 1 Ha termasuk infrastruktur
pada membersihkan lahan. Mereka belum terbi- yang mengelilinginya. Setiap petak sawah dike-
asa bertani secara intensif dan menggunakan lilingi oleh saluran keliling yang terhubung ke
saprodi secara teratur dalam usaha taninya. saluran tersier dimana sebuah stoplog dibuat
Bahkan sebagian dari mereka membiarkan untuk mengatur tinggi muka air saluran tersier
gulma berkembang di lahan karetnya. Kalaupun agar air dapat masuk ke saluran keliling dan
mereka memiliki pengalaman bertanam padi, selanjutnya melimpas pada petak sawah.
pengalaman tersebut adalah bertanam padi Saluran tersier berjumlah 5 buah yang
gogo dengan pola ladang berpindah. menyadap air dari satu saluran sekunder. Tinggi
26
28. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
muka air saluran sekunder diatur oleh bendung terhubung dengan jalan usaha tani pada saluran
yang dipasang pada saluran primer yang sudah sekunder.
terbangun yang sumber airnya berasal dari Sesuai dengan topografi alami yang ter-
rawa diluar areal cetak sawah ini. Air berlebih golong datar dengan beda tinggi sekitar hanya
akan dibuang melalui spill way yang mengalir 0,5m pada jarak 200m, maka jika ditarik tran-
sepanjang batas luar petak sawah menuju ke sek utara-selatan terlihat potongan melintang
anak Sungai Rungan. dari petak ke petak pada arah lereng permu-
Jalan usaha tani utama sebesar 3m diapit kaan petak sawah sedikit bertingkat.
oleh saluran drainase sawah. Jalan usaha tani ini
Gambar 2. Desain Pencetakan Sawah
27
29. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Gambar 3. Peta Situasi Lokasi Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota
Palangkaraya (Sumber Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangkaraya).
28
30. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Disain Konstruksi Untuk tampak atas petakan sawah beserta
Petak sawah dengan saluran keliling dan saluran drainase
Dimensi ukuran petak sawah bersih ialah dapat dilihat pada Gambar 8. Sedangkan
seluas 0.945 ha, terhitung dari batas terluar penampang melintang lengkap satu petakan
yang dikelilingi saluran keliling. sawah beserta saluran tersier, drainase, saluran
keliling, jalan usaha tani dan jalan inspeksi di-
Jalan Usaha Tani tampilkan pada Gambar 7.
Dimensi/bahan material jalan usaha tani
pada proyek ini disesuaikan dengan kebutuhan
di lapangan dan kemampuan petani melalui
RRA (Rapid Rural Appraisal) sederhana yang
telah dilakukan dan dituangkan dalam disain
sederhana. Gambar tipikal konstruksi jalan
usaha tani berikut saluran drainase di kiri
kanannya dapat dilihat pada Gambar 4, dimana
air dari kelima ruas saluran drainase ditampung
pada saluran kolektor yang berada pada batas
bawah lahan sawah.
Gambar 5. Saluran Sekunder beserta Jalan
Usaha Tani di Kedua Sisinya
Gambar 4. Jalan Usaha Tani dan Saluran
Drainase di Kiri-Kanannya
Tata Air Gambar 6. Saluran Tersier beserta Jalan
Petak-petak sawah telah dipilih berada Inspeksi di Kedua Sisinya
pada ketinggian lebih rendah dari saluran se-
kunder. Air irigasi dari saluran sekunder akan Stoplog atau pintu air pengatur ketinggian
dialirkan ke tata air mikro (saluran tersier) dan saluran tersier harus dibuat pada setiap pe-
selanjutnya ke saluran keliling yang mengelil- takan sawah dengan jarak masing-masing
ingi satu unit petak sawah dan akhirnya ke 100m. Masing-masing stoplog terdiri dari tum-
petak-petak sawah melalui saluran cacing. Air pukan 5-7 karung yang diisi pasir tergantung
dari saluran sekunder disadap dan dialirkan ke dari ketinggian air yang dikehendaki (lihat
saluran tersier, di kedua sisi saluran tersier Gambar 9).
dibuat jalan inspeksi (lihat Gambar 5 dan 6).
29
31. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Gambar 7. Posisi Petakan Sawah, Saluran Keliling dan Saluran Drainase
Penyiapan Lahan
Batas Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan meliputi lahan untuk
petak sawah berikut jalan usaha tani dan sa-
lurannya. Secara keseluruhan berdasarkan tata
letaknya pembukaan lahan akan dilakukan pada
lahan di seluruh bagian areal di dalam batas
(lihat Tabel 5).
Tabel 5
Rencana Pembukaan Lahan Total
No Pembukaan Lahan Luas Total
1. Petak sawah bersih (0,945Ha) 42,45 Ha
Gambar 8. Tampak Atas Saluran Keliling,
Saluran Cacing pada Satu Unit 2. Saluran-saluran tata air mikro, 2,75 Ha
Petakan Sawah galengan, jalan inspeksi dan
jalan usaha tani
3. Lahan konservasi air 1 Ha
(embung)
Metode Pembukaan Lahan (land clearing)
dan Perataan Lahan (land leveling)
Pembukaan lahan (land clearing) yang
disarankan adalah dengan cara mekanis. Dalam
penggunaan alat berat hendaknya mengguna-
kan rel berupa balok-balok kayu untuk
menghindarkan pemadatan tanah gambut yang
Gambar 9. Penumpang Melintang Stoplog pada berlebihan. Pohon-pohon yang ditebang hen-
Saluran Tersier daknya ditumpuk diluar area persawahan di
sebelah barat lokasi dan diusahakan tidak
30
32. Penyusunan Desain Pencetakan Sawah di Kelurahan Gaung Baru Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
mengganggu aliran air, setelah itu baru dilaku- direkomendasikan untuk dilaksanakan pembu-
kan pembuatan saluran tersier, drainase dan kaan lahan sekaligus pelaksanaan pemba-
jalan usaha tani. ngunan saluran tata air dan jalan usaha tani.
Mengingat lahan yang berupa gambut dan
kemungkinan masih ada sisa-sisa tunggul kayu, Volume dan Pembiayaan Kegiatan
maka disarankan perataan sawah (land level- Biaya pencetakan sawah yang pem-
ing) hendaknya dilakukan secara manual. biayaannya menjadi tanggung jawab Dinas Per-
tanian meliputi pembukaan lahan (tebang habis,
Jadwal Penyiapan Lahan penumpukan dan pembersihan), perataan la-
Berdasarkan analisis data hujan dan han, pemetakan dan pembuatan jalan usaha tani
wawancara dengan masyarakat, hari kering ter- dan saluran-saluran tata air mikro.
jadi pada akhir bulan Mei sampai pertengahan Perhitungan pembiayaan ini didasarkan
bulan Agustus, sehingga pada saat seperti inilah atas dasar Harga Perkiraan Setempat (HPS)
Tabel 6
Kebutuhan Biaya Pencetakan Sawah 50 Ha
Di Kelurahan Gaung Baru
No. Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Total Biaya
1 Pembukaan lahan (tebas habis, penumpukan, 50 Ha Rp 7.480.000/Ha Rp 374.000.000
pembersihan, land leveling)
2 Pembuatan jalan usaha tani (timbunan) 3,2 km Rp 50.000/km Rp 160.000.000
3 3
3 Pembuatan drainase (galian) 1.775 m Rp 48.601/m Rp 86.266.775
4 Pembuatan saluran tersier (galian) 1.792 m3 Rp 48.601/m3 Rp 87.092.992
3 3
5 Pembuatan jalan inspeksi saluran tersier 576 m Rp 48.601/m Rp 27.994.176
(timbunan)
6 Pembuatan saluran keliling 1.650 m3 Rp 48.601/m3 Rp 80.191.650
7 Pembuatan stoplog 60 HOK Rp 90.000/m3 Rp 5.400.000
8 Pembuatan embung 1 unit Rp 50.000.000
Sub Total Pencetakan Sawah Rp 871.066.211
Keterangan : harga satuan disesuaikan dengan ketentuan HPS Kota Palangka Raya
Kota Palangka Raya, termasuk di dalamnya un- REKOMENDASI
tuk item timbunan dan galian disesuaikan de- Rekomendasi Teknis Pencetakan Sawah dan
ngan HPS Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangka Pengelolaan Lahan
Raya. Disamping itu volume kegiatan juga sa- 1. Tinggi muka air pada lahan sawah harus se-
ngat menentukan total besar biaya yang lalu diperhatikan, untuk itu diperlukan
diperkirakan akan dikeluarkan. disiplin dari para petani dalam mengoperasi-
Berdasarkan volume kegiatan dan HPS Kota kan stoplog yang telah terpasang.
Palangka Raya, maka kebutuhan biaya dari 2 2. Pembuatan saluran tersier, drainase dan
komponen utama kegiatan pembukaan sawah jalan usaha tani disarankan dikerjakan de-
50 Ha tersaji pada Tabel 6. ngan konsep JITUT (Jaringan Irigasi Tingkat
Usaha Tani) atau JIDES (Jaringan Irigasi
Desa).
31