Gerhana Matahari Total terjadi sekitar setiap 18 bulan di lokasi yang berbeda di Bumi, dan bukan fenomena yang langka. Gerhana terakhir di Indonesia terjadi pada 1995 dan berikutnya akan terjadi pada 2023. Secara rata-rata, Gerhana Matahari Total akan kembali ke lokasi yang sama dalam waktu 375 tahun, meskipun angka ini dapat bervariasi.
1. Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 kemarin, cukup heboh di kalangan masyarakat,
sebab fenomena ini di anggap langkah. Pada kenyataannya kesalahpahaman besar jika
mengganggap Gerhana Matahari Total adalah kejadian langka. Justru sebaliknya, kira-kira
sekali setiap 18 bulan Gerhana Matahari Total terlihat di lokasi-lokasi yang berbeda di Bumi.
Kebetulan pada 9 Maret 2016 kemarin gerhana matahari total ini terjadi di Indonesia yang
melintasi beberapa kota di Indonesia dibawah ini gambar kota-kota yang di lintasi
Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi pada saat yang bersamaan berada
pada satu garis. Ketika Gerhana Matahari terjadi, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari,
sehingga piringan Bulan akan menutupi piringan Matahari. Bulan berada di antara Bumi dan
Matahari saat sedang berada pada fase Bulan Baru.
Kesegarisan Matahari–Bumi–Bulan ini tidak terjadi setiap saat karena orbit Bumi
mengelilingi Matahari tidak satu bidang dengan orbit Bulan mengelilingi Bumi, melainkan
miring sekitar 5,1 derajat terhadap ekliptika. Karena kemiringan orbit Bulan inilah, gerhana
Matahari hanya terjadi pada momen Matahari dekat dengan titik simpul orbit Bulan
mengelilingi Bumi terhadap ekliptika.
Jadi, tidak setiap fase Bulan Baru, Bulan berada tepat sejajar dengan Bumi dan Matahari. Ada
kalanya bayangan Bulan melintas di atas atau di bawah Bumi sehingga tidak terjadi gerhana.
Jadi sekarang, Seberapa sering gerhana total dapat dilihat dari titik tertentu di permukaan
Bumi? Faktanya, Gerhana Matahari Total terjadi setiap 18 bulan atau 1,5 tahun. Atau 2
Gerhana Matahari Total dalam 3 tahun.
Gerhana Matahari Total di Indonesia bukan terjadi tiap 33 tahun sekali, atau bahkan 350
tahun sekali. Gerhana Matahari Total terakhir di Indonesia terjadi tahun 1995 (hanya
melintasi sedikit bagian Utara Kalimantan) dan yang berikutnya akan terjadi tahun 2023, saat
Gerhana Matahari Hibrida, sebagian wilayah Indonesia akan menyaksikan Gerhana Matahari
Total.
2. Gerhana Matahari Total di Indonesia memang langka karena tidak setiap Gerhana Matahari
Total terjadi di tempat yang sama di dunia. Berdasarkan perhitungan statistik, dari seluruh
Gerhana Matahari Total yang sudah terjadi, rata-rata, Gerhana Matahari Total akan kembali
ke lokasi yang sama (catat: bukan negara) dalam kurun waktu 375 tahun. Artinya satu lokasi
yang sama secara rata-rata bisa mengalami Gerhana Matahari Total, satu kali dalam 375
tahun (ya, bukan 350 tahun!).
Akan tetapi, ini hanya perhitungan statistik. Pada kenyataannya, satu lokasi yang sama bisa
mengalami Gerhana Matahari Total kurang dari 375 tahun atau bahkan bisa menunggu lebih
dari 1000 tahun untuk mengalami kembali Gerhana Matahari Total.
Inilah foto proses ketika gerhana matahari total terjadi, yang diambil oleh Haryo Wirawan di
Pantai Olivier, Belitung pada hari Rabu 9 Maret 2016
3.
4.
5.
6. Anda bisa melihat videonya yang diambil dari bangka belitung di
https://www.youtube.com/watch?v=JM3WSr4HLYA
7. Atau video dari Palembang di
http://www.FilesOverMiles.com/a8f656f8f08a4296a6322d645bc6a245
Sumber :
http://www.infoastronomy.org/2016/03/benarkah-gerhana-matahari-total-terjadi-350-tahun-
sekali.html
gerhana.langitselatan.com