1. BULAN
Di susun oleh :
*Nurina Hidayanti
*Harti Tsaeni AJ
*Fitri Hidayah
-Kelompok 9-
2. DATA FISIK BULANBulan adalah satu-satunya satelit alam
Bumi,
dan merupakan satelit alami terbesar
ke-5 di
Tata Surya. Bulan tidak mempunyai
sumber cahaya
sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya
berasal dari
pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah
384.403 km, sekitar
30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474
km,[1]sedikit lebih
kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti
volume Bulan hanya
sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di
permukaannya
sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan
beredar
mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit
), dan variasi
periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari
bertanggung jawab atas
3. Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh
ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul
dari orbit Bulan mengelilingi Bumi. Besarnya gaya
sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik-
menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini
menyebabkan Bulan semakin menjauh dari Bumi dengan
kecepatan sekitar 3,8 cm/tahunDi bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak
kawah yang terhasil
di permukaan bulan disebabkan oleh
hantaman komet atau asteroid.
Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak
adanya
pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan
yang berusia
jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar
adalah Clavius
dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6
4. GERAKAN GERAKAN BULAN
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan
revolusi. Akibat yang ditimbulkan oleh rotasi dan
revolusi Bulan antara lain sebagai berikut :Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu k
membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak member
apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bu
Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk sa
adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang
Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari
berubah-ubah. Pasang purnama terjadi pada saat Bulan purnama da
Pasang perbani terjadi pada saat Bulan paruh. Perubahan bentuk Bu
fase-fase Bulan.
5. PEREDARAN SIDERIS DANSINODIS BULAN
Periode sideris adalah waktu yang
diperlukan satelit untuk sekali
mengelilingi sebuah planet. Misalnya
bulan memerlukan waktu 27 hari 7 jam
43 menit untuk sekali mengelilingi bumi.
Periode sinodis adalah waktu yang
diperlukan satelit bersama-sama
dengan planet untuk mengelilingi
matahari.
6. Gambar Ilustrasi Peredaran Sideris dan Sinodis Bulan. Setelah
27, 32 hari bulan sempurna mengelilingi bumi 360°, bulan baru
(new moon) belum bisa terjadi. Masih perlu diperlukan 2.21 hari
lagi (27° derajat) pergeseran bulan agar terjadi konjungsi yang
menandai akan masuknya bulan baru. Lihat gambar di atas: Posisi
B1 dan B3 adalah periode sinodis bulan, sedangkan B1 ke B2 adalah
7. FASE FASE BULAN
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase.
Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung
selama kurang lebih 3–4 hari
•Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian
Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap
ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi.
Fase ini disebut Bulan baru.•Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dar
Bumi,
Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut
Bulan sabit.
•Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tam
berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan par
•Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat da
Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cem
8. •Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°.
Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran
penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan
penuh.
•Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°.
Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali
seperti cakram.
•Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi
270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada
posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran.
•Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi
315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan
posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk
seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke
kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan
mati sama dengan posisi Bulan baru
9.
10.
11. PASANG SURUT AIR LAUTPASANG LAUT ADALAH
Pasang laut adalah naik atau turunnya
posisi
permukaan perairan atau samuderayang
disebabkan oleh pengaruh gaya
gravitasibulan dan matahariAda tiga sumber gaya yang saling
berinteraksi yaitu :
laut,
Matahari,
bulan.
12. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman
perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang
dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan
kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi
pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang
naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut
mintakat pasangs.
Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau
lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang
berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi
antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
13. TYPE PASANG SURUT
Terdapat tiga tipe dasar pasang l
•harian (diurnal)
•tengah harian (semidiurnal)
•campuran (mixed tides).
14. PENYEBAB PASANG SURUT
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut
berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang
pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan
konfigurasi lantai samudera.
Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan
efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke
arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara
langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik
terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari
Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar
daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan
pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada
jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke
arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan
pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan
pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan Matahari.
15. Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika
bumi, bulan dan Matahari berada dalam suatu garis
lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik
yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat
rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada
saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika
bumi, bulan dan Matahari membentuk sudut tegak
lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik
yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang
laut perbani ini terjadi pada saat bulan kuarter
pertama dan kuarter ketiga.
16. GERHANA MATAHARI DAN BULAN
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang
menuju ke bulan oleh bumi. Peristiwa ini mengakibatkan bulan menjadi
gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan
terjadi jika posisi Matahari, Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus. Posisi
bumi terletak diantara matahari dan bulan. Ada tiga jenis gerhana
bulan. Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada
daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila hanya sebagian saja permukaan
bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada
dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian.
Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan berada di
bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih
18. Gerhana matahari yaitu peristiwa
tertutupnya matahari oleh bulan yang
mengakibatkan terhalangnya cahaya
matahari untuk sampai ke bumi. Gerhana
matahari akan terjadi jika
matahari, bumi, dan bulan terletak pada
satu garis lurus. Pada saat gerhanan
matahari bulan terletak diantara
matahari dan bumi. Gerhana matahari
tidak dapat berlangsung melebihi 7
menit 40 detik. Ketika gerhana
matahari, orang dilarang melihat ke
arah matahari dengan mata telanjang
karena hal ini dapat merusakkan mata
19. Gerhana matahari ada 3 macam, yaitu :
1. Gerhana matahari Total
2. Gerhana matahari Sebagian
3. Gerhana matahari cincin
20. 1. GERHANA MATAHARI TOTAL
Gerhana matahari total atau disebut juga
gerhana matahri sempurna. terjadi jika
permukaan bumi tertutupi oleh bayang-
bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi
hanya di daerah yang terkena umbra
(bayangan inti) bulan.
21. 2. GERHANA MATAHARI SEBAGIAN
Gerhana matahari sebagian terjadi jika permukaan
bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari
tidak tertutup sempurna oleh bulan. Pada gerhana
matahri sebagian, masih ada bagian matahari yang
yang terlihat terang. Waktu berlangsungnya
gerhana matahari sebagian lebih lama dibanding
dengan waktu berlangsungnya gerhana matahri
total. Hal ini karena penumbra bulan lebih luas
dari umbra bulan.
22. 3.GERHANA MATAHARI CINCIN
Gerhana matahari cincin terjadi pada
saat bulan berada pada titik terjauhnya
dari bumi. Pada kedudukan ini panjang
kerucut umbra tidak cukup menutupi
bumi tetapi perpanjangan umbra bulan
yang menutupi bumi. Daerah di
permukaan bumi yang terletak di
perpanjangan umbra bulan mengalami
gerhana cincin. Di daerah yang
mengalami gerhana ini, matahari tampak
bercahaya yang bentuknya seperti cincin.
Sedangkan di bagian tengahnya tampak
kabur.
23. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan
http://mastugino.blogspot.com/2012/
11/gerakan-bumi-dan-bulan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasang_
laut
http://aliboron.wordpress.com/2011
/02/06/tentang-bulan-sideris-dan-
sinodis/
http://id.answers.yahoo.com/questi
on/index?qid=20130216223523AAn64If
http://google.com