Dokumen ini membahas tentang Bulan sebagai satelit Bumi, mencakup jarak dan ukuran Bulan relatif terhadap Bumi, periode orbit Bulan mengelilingi Bumi, bentuk dan ciri permukaan Bulan, gerak rotasi dan revolusi Bulan, serta fenomena perubahan fase Bulan dari penglihatan di Bumi.
6. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat
adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter
Bumi.
Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih
kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini
berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen
volume Bumi dan tarikan gravitasi di
permukaannya sekitar 17 persen daripada
tarikan gravitasi Bumi.
7. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap
27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik
dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari
bertanggung jawab atas terjadinya fase-fase
Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode
sinodik).
8. Bentuk Bulan
Bulan berbentuk bulat mirip seperti planet.
Pada pemukaan bulan terdapat banyak kawah.
Permukaan bulan yang menghadap bumi selalu
sama. Hal ini diakibatkan kala rotasi sama
dengan kala revolusi terhadap bumi.
Di bulan tidak terdapat atmosfer, sehingga
sering terjadi perubahan suhu yang sangat
drastis, bunyi tidak dapat merambat, tidak ada
siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup dan
sangat gelap gulita.
9. Bentuk permukaan bulan sebenarnya dataran
kering dan tandus, banyak kawah, dan juga
terdapat pegunungan dan dataran tinggi.
Banyak kawah yang terhasil di permukaan
bulan disebabkan oleh hantaman komet atau
asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan
menyebabkan tidak adanya pengikisan yang
menyebabkan banyak kawah di bulan yang
berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di
antara kawah terbesar adalah Clavius dengan
diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6
kilometer.
10. Gerak Bulan
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu :
Gerak berputar pada sumbunya (rotasi),
Gerak mengelilingi bumi,
Dan gerak bersama-sama bumi mengelilingi
matahari
Video : Bulan Sideris.mp4.mp4
12. Pembagian Bulan Sideris dan Sinodis
Tahukah Anda bahwa sebenarnya bulan
mengelilingi bumi selama 27? hari. Padahal,
kita melihat bulan dari suatu fase ke fase itu
kembali membutuhkan waktu 29,5 hari
(sehingga lamanya setiap bulan Qomariyah
berkisar antara 29-30 hari).
13. Waktu Sideris adalah
lamanya waktu sebuah
benda berangkat dari
suatu posisi lalu kembali
ke posisi tadi kembali
berdasarkan kejadian
sebenarnya 27 hari .
Sedangkan 29,5 hari
tadi adalah Waktu
Sinodis.
Waktu Sinodis adalah
lamanya waktu sebuah
benda berangkat dari
satu fase ke fase itu
kembali berdasarkan
penglihatan pengamat.
Periode Sinodis
dijadikan sebagai dasar
untuk penghitungan
tahun komariah (tahun
bulan)
14. Fase-fase Bulan
Akibat revolusi, bentuk
bulan yang menghadap
ke bumi selalu
berubah-ubah.
Perubahan bentuk
bulan yang terlihat dari
bumi disebut fase
bulan.
Fase Bulan Tahun
2013.mp4
15.
16. Kedudukan 2
• Pada kedudukan ini, separuh bagian bulan
yang terkena sinar matahari hanya
seperempat. Akibatnya, kita bisa melihat
bulan sabit.
20. Fenomena Supermoon
"Lunar perigee" atau biasa
disebut "Supermoon" adalah
suatu fenomena alam di mana
bulan berada pada titik
terdekat dengan bumi.
Peristiwa langka yang terjadi
setiap 18 tahun sekali ini,
membuat bulan menjadi
tampak lebih gemuk dari
biasanya.
Istilah bulan super pertama
kali dikemukakan oleh
astrolog Richard Nolle pada
tahun 1979.
angkasasupermoonNASA -
What is a Supermoon
[HD].mp4