SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
laporan praktikum kelembaban udara 
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara merupakan salah satu unsur penting bagi 
manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara juga menentukan bagaimana makhluk 
tersebut dapat beradaptasi dengan kelembaban yang ada di 
lingkungannya. 
Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut 
kelembaban. Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. 
Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara 
ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total massa uap air per satuan 
volume udara disebut sebagai kelembaban absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan 
massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. 
Massa udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk 
uap air, jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa udara 
kering. 
Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian 
semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Daya hasil 
beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara 
maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi 
tinggi dan pengelolan yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca 
usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan 
iklim. 
Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan 
produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui kelembaban udara 
yang ada di lingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan 
jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang 
berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, 
sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah 
maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal. 
Tujuan Adapun tujuan 
dari praktikum ini yaitu bagaimana cara mengukur kelembaban udara serta alat-alat apa saja 
yang harus digunakan unutuk mengukur kelembaban udara tersebut. 
TINJAUAN PUSTAKA
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam 
udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer, yaitu hanya 
kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat 
penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim. 
Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu bagian dari 
atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang melayang-layang di udara. 
Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah, sedangkan awan melayang-layang di angkasa. 
Banyaknya uap air yang di kandung oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin tingggi 
temperatur makin banyak uap air yang dapat dikandung oleh hawa (Hardjodinomo, 1975). 
Proses perubahan air menjadi uap air disebut penguapan (vaporisasi atau evaporasi). 
Molekul-molekul air yang mempunyai energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya-gaya 
tarik yang cenderung untuk menahannya dalam badan air di proyeksikan melalui permukaan air. 
Oleh karena energi kinetik bertambah dan tegangan permukaan berkuranng ketika temperatur 
naik, maka laju pernguapan naik menurut temperatur. Hampir semua uap di atmosfer adalah 
hasil penguapan dari permukaan air (Linsley, 1989). Kelembaban 
udara pada ketinggian lebih dati 2 meter dari permukaan menunjukkan perbedaan yang nyata 
antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin 
terjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering dapat tercampur lebih cepat (Benjamin, 
1994). 
Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda, tergantung pada tempatnya. Hal ini 
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya: Jumlah radiasi yang 
dipancatkan matahari yang diterima bumi, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian 
(altitude) dan pengaruh angin (Handoko, 1994). 
Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari 
disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. Proses ini 
berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama siang hari tersebut. Pada 
malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air 
yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut 
akan berkurang (Benjamin, 1994). 
Dalam kelembaban ini kita mengenal beberapa istilah yaitu kelembaban mutlak, 
kelembaban specifik dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang 
berada dalam satu satuan udara yang dinyatakkan dalam gram/ m, kelembaban specifik 
merupakan perbandingan massa uap air di udara dengan satuan massa udara yang dinyatakkan 
dalam gram/ kilogram, sedangkan kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap air di 
udara dengan jumlah maksimum uap air yang kandung panas dan temperatur tertentu yang 
dinyatakkan dalam persen ( % ) (Kartasapoetra, 1990). Beberapa 
prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitu metode pertambahan 
panjang dan berat pada benda-benda higroskopis, serta metode termodinamika. Alat pengukur 
kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang menggunakan metode 
termodinamika disebut psikrometer (Kartasapoetra, 1990). 
PROSEDUR PERCOBAAN
Alat dan bahan 
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini : 
A. Termometer bola kering (BK) 
B. Termometer bola basah (BB) 
C. Tabel konversi kelembaban relatif (RH%) 
Cara Kerja 
A. Termometer bola kering dan bola basah diletakkan dibawah tajuk tanaman dan di tempat 
lapangan terbuka di atas permukaan tanah.s 
B. Dicatat suhu bola kering (TBK) dan bola basah (TBB) dengan selang waktu 5 menit dengan 5 
kali ulangan pada beberapa tipe lahan. 
C. Setelah didapatkan data suhu, lalu dicari selisih antara TBK dan TBB. 
D. Nilai RH dapat diketahui dengan melihat selisih TBK dan TBB berdasarkan tabel RH (lampiran). 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Hasil 
Tabel 1. Nilai rata-rata kelembaban di bawah tajuk dan di atas tajuk tanaman bunga kertas (Bougenvill) 
No Lokasi 
Ulangan (0C,%) 
I II III IV V Ket 
TBK TBB RH TBK TBB RH TBK TBB RH TBK TBB RH TBK TBB RH 
1. Di bawah 
tajuk 29 26 78 30 27 79 30 26 71 30 26 71 29 26 78 cerah 
2. Di atas 
tajuk 30 27 79 31 27 73 31 28 79 31 28 79 31 27 73 cerah 
Untuk mengetahui nilai RH kita perlu mencari selisih antara TBK dan TBB dengan menggunakan 
rumus : 
RH = TBK - TBB 
Setelah hasil selisih ditemukan kemudian kita melihat nilai RH pada tabel Konversi 
Kelembaban Relatif (RH) dengan cara melihat nilai perbandingan TBK dan TBB pada tabel dan 
nilai TBB pada tabel sehingga nilai RH dapat kita peroleh. 
Contoh : 
Pengukuran nilai di bawah tajuk tanaman pada ulangan pertama : 
RH = TBK - TBB 
= 29 – 26 
= 3 ( lihat pada tabel kelembaban nisbi bersamaan dengan nilai TBB = 26 ) 
= 78% 
Gambar 3. Grafik hubungan antara kelembaban udara terhadap ulangan 
Gambar 4. Grafik hubungan nilai TBB dan TBK di bawah tajuk tanaman Bougenvill 
Gambar 5. Grafik hubungan nilai TBB dan TBK di atas tajuk tanaman Bougenvill 
Pembahasan
Dari hasil penelitian diatas dapat kita lihat bahwa suhu udara di atas tajuk tanaman lebih 
tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara 
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi 
tanaman dan awan. 
Suhu yang terbaca pada termometer bola basah lebih rendah dari suhu yang dibaca oleh 
termometer bola kering, hal ini disebabkan karena sebagian panas pada bagian ujung sensor 
termometer ini dipakai dalam proses penguapan (evaporasi) air pada kain lembab yang 
membalutnya. Semakin tinggi penguapan maka semakin banyak energi panas yang dipakai, 
berarti akan semakin rendah suhu termometer bola basah. Suhu termometer bola basah akan 
sama dengan suhu termometer bola kering jika penguapan air pada ujung sensor termometer 
tersebut tidak terjadi. Kondisi ini berlangsung jika udara di sekitar jenuh akan uap air. 
Kondisi suhu termometer bola kering dan bola basah di bawah tajuk tanaman tidak 
mengalami perubahan yang besar dikarenakan suhu di bawah tajuk tanaman lebih konstan karena 
tidak dipengaruhi oleh sinar matahari, kelembabannya pun tinggi karena udara di bawah tajuk 
tanaman mengandung banyak uap air hasil penguapan dari tanaman itu sendiri dan dari tanah. 
Uap –uap air tersebut tetap berada di sekitar tanaman tidak dapat menguap ke udara karena 
terhalang oleh tajuk tanaman. 
Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, 
dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga kelembaban 
udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara menguap ke atas. 
KESIMPULAN
a. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Jumlah uap air yang 
ada dalam atmosfer dapat dinyatakan dengan berbagai macam ukuran yaitu: kelembaban 
mutlak (absolute), kelembaban istimewa, (spesifik) kelembaban relative (nisbi). 
b. Suhu udara di atas tajuk tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah 
tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : 
radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. 
c. Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, 
dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga 
kelembaban udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara 
menguap ke atas. 
DAFTAR PUSTAKA 
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur iklim. PT. 
Dunia Pustaka Jaya, Jakarta 
Hardjodinomo, Soekirno. 1975. Ilmu Iklim dan Pengairan. Binacipta, Bandung. 
Kartaspoetra, Gunarsih Ance. 1990. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi 
Aksara. Jakarta. 
Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 
Linsley dan kawan-kawan. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta.
a. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Jumlah uap air yang 
ada dalam atmosfer dapat dinyatakan dengan berbagai macam ukuran yaitu: kelembaban 
mutlak (absolute), kelembaban istimewa, (spesifik) kelembaban relative (nisbi). 
b. Suhu udara di atas tajuk tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah 
tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : 
radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. 
c. Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, 
dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga 
kelembaban udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara 
menguap ke atas. 
DAFTAR PUSTAKA 
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur iklim. PT. 
Dunia Pustaka Jaya, Jakarta 
Hardjodinomo, Soekirno. 1975. Ilmu Iklim dan Pengairan. Binacipta, Bandung. 
Kartaspoetra, Gunarsih Ance. 1990. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi 
Aksara. Jakarta. 
Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 
Linsley dan kawan-kawan. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiWaidatin Azizah
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Nurfaizatul Jannah
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikRisa Firsta
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

What's hot (20)

Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 

Viewers also liked

Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalJoel mabes
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Suryati Purba
 
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAUKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAJoel mabes
 
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karetKajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karetDian Equanti
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...Fransiska Puteri
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiLaporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiApriani Matrikxzsia
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 

Viewers also liked (17)

Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
 
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAUKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
 
Laporan dit
Laporan ditLaporan dit
Laporan dit
 
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karetKajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
Kajian nilai tambah produk pertanian sawit dan karet
 
Definisi udara
Definisi udaraDefinisi udara
Definisi udara
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 4 Transfer Massa Uap Air Melewati Film Kemasan...
 
Dasar Dasar MATLAB
Dasar Dasar MATLABDasar Dasar MATLAB
Dasar Dasar MATLAB
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiLaporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
Perubahan wujud zat
Perubahan wujud zatPerubahan wujud zat
Perubahan wujud zat
 
PENDAHULUAN-LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM 2015
PENDAHULUAN-LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM 2015PENDAHULUAN-LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM 2015
PENDAHULUAN-LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM 2015
 
Kelembaban udara
Kelembaban udaraKelembaban udara
Kelembaban udara
 
Makalahh fisika
Makalahh fisikaMakalahh fisika
Makalahh fisika
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Kimia tanah
Kimia tanahKimia tanah
Kimia tanah
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 

Similar to Laporan praktikum kelembaban udara

Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4isanuri
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiJanatun Rahmilah
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraZhafirah Yumna
 
Makalah tekanan udara
Makalah tekanan udaraMakalah tekanan udara
Makalah tekanan udararazacks
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Agroklimatologi Kelembaban udara
Agroklimatologi Kelembaban udaraAgroklimatologi Kelembaban udara
Agroklimatologi Kelembaban udaraJoel mabes
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaariesmoela
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaRatna54
 
Presentasi agroklim
Presentasi agroklimPresentasi agroklim
Presentasi agroklimdita wahyu
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamicsfssolo
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamicsfssolo
 

Similar to Laporan praktikum kelembaban udara (20)

Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Laporan tetap
Laporan tetapLaporan tetap
Laporan tetap
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udara
 
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASIRESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
 
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi MeteorologiTugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
 
Makalah tekanan udara
Makalah tekanan udaraMakalah tekanan udara
Makalah tekanan udara
 
Tekanan udara 1
Tekanan udara 1Tekanan udara 1
Tekanan udara 1
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Agroklimatologi Kelembaban udara
Agroklimatologi Kelembaban udaraAgroklimatologi Kelembaban udara
Agroklimatologi Kelembaban udara
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Presentasi agroklim
Presentasi agroklimPresentasi agroklim
Presentasi agroklim
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
 
Presentation Aerodynamic
Presentation AerodynamicPresentation Aerodynamic
Presentation Aerodynamic
 

More from Diajeng Ramadhan

02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)Diajeng Ramadhan
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisDiajeng Ramadhan
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)Diajeng Ramadhan
 
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprillSilabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprillDiajeng Ramadhan
 
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013Diajeng Ramadhan
 

More from Diajeng Ramadhan (8)

02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematis
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum Kalorimeter
 
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
 
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprillSilabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
 
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 

Recently uploaded

e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (9)

e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Laporan praktikum kelembaban udara

  • 1. laporan praktikum kelembaban udara PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara merupakan salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan kelembaban yang ada di lingkungannya. Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban. Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk uap air, jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa udara kering. Di Indonesia, perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Daya hasil beberapa tanaman pangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Perbedaan ini disebabkan oleh pemakaian teknologi tinggi dan pengelolan yang baik. Penigkatan produksi tanaman pangan selain dengan panca usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim. Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada di lingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu bagaimana cara mengukur kelembaban udara serta alat-alat apa saja yang harus digunakan unutuk mengukur kelembaban udara tersebut. TINJAUAN PUSTAKA
  • 2. Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim. Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang melayang-layang di udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah, sedangkan awan melayang-layang di angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin tingggi temperatur makin banyak uap air yang dapat dikandung oleh hawa (Hardjodinomo, 1975). Proses perubahan air menjadi uap air disebut penguapan (vaporisasi atau evaporasi). Molekul-molekul air yang mempunyai energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya-gaya tarik yang cenderung untuk menahannya dalam badan air di proyeksikan melalui permukaan air. Oleh karena energi kinetik bertambah dan tegangan permukaan berkuranng ketika temperatur naik, maka laju pernguapan naik menurut temperatur. Hampir semua uap di atmosfer adalah hasil penguapan dari permukaan air (Linsley, 1989). Kelembaban udara pada ketinggian lebih dati 2 meter dari permukaan menunjukkan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin terjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering dapat tercampur lebih cepat (Benjamin, 1994). Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda, tergantung pada tempatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya: Jumlah radiasi yang dipancatkan matahari yang diterima bumi, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian (altitude) dan pengaruh angin (Handoko, 1994). Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama siang hari tersebut. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang (Benjamin, 1994). Dalam kelembaban ini kita mengenal beberapa istilah yaitu kelembaban mutlak, kelembaban specifik dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang berada dalam satu satuan udara yang dinyatakkan dalam gram/ m, kelembaban specifik merupakan perbandingan massa uap air di udara dengan satuan massa udara yang dinyatakkan dalam gram/ kilogram, sedangkan kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum uap air yang kandung panas dan temperatur tertentu yang dinyatakkan dalam persen ( % ) (Kartasapoetra, 1990). Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitu metode pertambahan panjang dan berat pada benda-benda higroskopis, serta metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut psikrometer (Kartasapoetra, 1990). PROSEDUR PERCOBAAN
  • 3. Alat dan bahan Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini : A. Termometer bola kering (BK) B. Termometer bola basah (BB) C. Tabel konversi kelembaban relatif (RH%) Cara Kerja A. Termometer bola kering dan bola basah diletakkan dibawah tajuk tanaman dan di tempat lapangan terbuka di atas permukaan tanah.s B. Dicatat suhu bola kering (TBK) dan bola basah (TBB) dengan selang waktu 5 menit dengan 5 kali ulangan pada beberapa tipe lahan. C. Setelah didapatkan data suhu, lalu dicari selisih antara TBK dan TBB. D. Nilai RH dapat diketahui dengan melihat selisih TBK dan TBB berdasarkan tabel RH (lampiran). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1. Nilai rata-rata kelembaban di bawah tajuk dan di atas tajuk tanaman bunga kertas (Bougenvill) No Lokasi Ulangan (0C,%) I II III IV V Ket TBK TBB RH TBK TBB RH TBK TBB RH TBK TBB RH TBK TBB RH 1. Di bawah tajuk 29 26 78 30 27 79 30 26 71 30 26 71 29 26 78 cerah 2. Di atas tajuk 30 27 79 31 27 73 31 28 79 31 28 79 31 27 73 cerah Untuk mengetahui nilai RH kita perlu mencari selisih antara TBK dan TBB dengan menggunakan rumus : RH = TBK - TBB Setelah hasil selisih ditemukan kemudian kita melihat nilai RH pada tabel Konversi Kelembaban Relatif (RH) dengan cara melihat nilai perbandingan TBK dan TBB pada tabel dan nilai TBB pada tabel sehingga nilai RH dapat kita peroleh. Contoh : Pengukuran nilai di bawah tajuk tanaman pada ulangan pertama : RH = TBK - TBB = 29 – 26 = 3 ( lihat pada tabel kelembaban nisbi bersamaan dengan nilai TBB = 26 ) = 78% Gambar 3. Grafik hubungan antara kelembaban udara terhadap ulangan Gambar 4. Grafik hubungan nilai TBB dan TBK di bawah tajuk tanaman Bougenvill Gambar 5. Grafik hubungan nilai TBB dan TBK di atas tajuk tanaman Bougenvill Pembahasan
  • 4. Dari hasil penelitian diatas dapat kita lihat bahwa suhu udara di atas tajuk tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. Suhu yang terbaca pada termometer bola basah lebih rendah dari suhu yang dibaca oleh termometer bola kering, hal ini disebabkan karena sebagian panas pada bagian ujung sensor termometer ini dipakai dalam proses penguapan (evaporasi) air pada kain lembab yang membalutnya. Semakin tinggi penguapan maka semakin banyak energi panas yang dipakai, berarti akan semakin rendah suhu termometer bola basah. Suhu termometer bola basah akan sama dengan suhu termometer bola kering jika penguapan air pada ujung sensor termometer tersebut tidak terjadi. Kondisi ini berlangsung jika udara di sekitar jenuh akan uap air. Kondisi suhu termometer bola kering dan bola basah di bawah tajuk tanaman tidak mengalami perubahan yang besar dikarenakan suhu di bawah tajuk tanaman lebih konstan karena tidak dipengaruhi oleh sinar matahari, kelembabannya pun tinggi karena udara di bawah tajuk tanaman mengandung banyak uap air hasil penguapan dari tanaman itu sendiri dan dari tanah. Uap –uap air tersebut tetap berada di sekitar tanaman tidak dapat menguap ke udara karena terhalang oleh tajuk tanaman. Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga kelembaban udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara menguap ke atas. KESIMPULAN
  • 5. a. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer dapat dinyatakan dengan berbagai macam ukuran yaitu: kelembaban mutlak (absolute), kelembaban istimewa, (spesifik) kelembaban relative (nisbi). b. Suhu udara di atas tajuk tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. c. Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga kelembaban udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara menguap ke atas. DAFTAR PUSTAKA Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur iklim. PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta Hardjodinomo, Soekirno. 1975. Ilmu Iklim dan Pengairan. Binacipta, Bandung. Kartaspoetra, Gunarsih Ance. 1990. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta. Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Linsley dan kawan-kawan. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta.
  • 6. a. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer dapat dinyatakan dengan berbagai macam ukuran yaitu: kelembaban mutlak (absolute), kelembaban istimewa, (spesifik) kelembaban relative (nisbi). b. Suhu udara di atas tajuk tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di bawah tajuk tanaman. Hal ini di karenakan suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : radiasi matahari, angin, curah hujan dan vegetasi tanaman dan awan. c. Suhu termometer bola kering meningkat ketika pengukuran di atas tajuk tanaman, dikarenakan pengaruh dari radiasi matahari yang mulai memanaskan udara sehingga kelembaban udara tersebut pun menurun akibat uap-uap air yang terkandung di udara menguap ke atas. DAFTAR PUSTAKA Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur iklim. PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta Hardjodinomo, Soekirno. 1975. Ilmu Iklim dan Pengairan. Binacipta, Bandung. Kartaspoetra, Gunarsih Ance. 1990. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta. Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Linsley dan kawan-kawan. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta.