1. I. Tujuan
Menguji unsur karbon dalam bahan
II. Dasar Teori
Sifat Kimia dan Fisika Karbon
Karbon merupakan unsur unik yang bisa berikatan dengan unsur lain untuk
membentuk berbagai senyawa baru.
Kelompok terbesar ikatan karbon adalah dengan hidrogen yang kemudian
membentuk senyawa yang disebut hidrokarbon. Setidaknya sekitar 1 juta
komponen organik terbentuk dari hidrokarbon.
Karbon juga membentuk ikatan dengan senyawa lain yang dianggap sebagai
anorganik, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan
senyawa organik.
Unsur karbon terdapat dalam dua bentuk kristal alotrofik yaitu berlian dan grafit.
Bentuk lain dengan sedikit kristalinitas adalah karbon tumbuhan dan jelaga.
Sifat fisik dan kimia karbon tergantung pada struktur kristalnya. Kepadatan karbon
juga bervariasi dari 2,25 g/cm ³ untuk grafit dan 3,51 g/cm ³ untuk berlian.
Titik leleh grafit adalah 3500 ºC dengan titik didih adalah 4830 ºC.
Unsur karbon merupakan bahan yang inert, tidak larut dalam air, asam encer, dan
basa, serta merupakan pelarut organik.
Pada suhu tinggi, karbon berikatan dengan oksigen untuk membentuk karbon
monoksida atau dioksida.
Reaksi karbon dengan oksidator panas, seperti asam nitrat dan kalium nitrat akan
menghasilkan asam metilic C6(CO2H)6.
Di antara halogen hanya fluor yang bereaksi dengan unsur karbon. Sejumlah logam
dikombinasikan dengan karbon pada suhu tinggi untuk membentuk karbida.
Karbon membentuk senyawa dengan halogen dan memiliki rumus umum CX4,
dimana X adalah fluorin, klorin, bromin, atau iodin.
Karbon juga membentuk senyawa tetrahalida. Dari semua senyawa yang terbentuk,
yang paling penting adalah diklorodifluorometana, CCl2F2, disebut pula sebagai
freon.
2. Karbon dan komponennya tersebar luas di alam. Diperkirakan, unsur ini
membentuk 0,032% kerak bumi.
Karbon bebas ditemukan antara lain di batubara, sedangkan karbon kristal
ditemukan dalam grafit dan berlian.
Atmosfer bumi terus mengalami peningkatan konsentrasi karbon dari karbon
dioksida dan karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
fosil.
Tidak ada unsur yang lebih penting dalam hidup selain karbon. Hanya karbon yang
mampu membentuk ikatan tunggal yang kuat dan cukup stabil di bawah kondisi
standar.
Sifat ini memberikan karbon kemampuan untuk membentuk rantai panjang dan
cincin atom yang merupakan dasar struktural bagi banyak senyawa penyusun sel
hidup termasuk DNA.
Beberapa mineral seperti batu kapur, dolomit, gipsum, dan marmer mengandung
karbonat.
Semua tanaman dan hewan dibentuk oleh senyawa organik kompleks di mana
karbon dikombinasikan dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, dan unsur-unsur
lainnya.
Minyak bumi dan gas alam juga mengandung senyawa yang dibentuk oleh karbon
dan hidrogen.
Penggunaan Karbon
Karbon memiliki banyak kegunaan, termasuk sebagai dekorasi (berlian), cat, serta
tinta printer.
Bentuk karbon lain, grafit, digunakan untuk cawan lebur suhu tinggi, sel kering,
pensil, dan sebagai pelumas.
Vegetal karbon, bentuk amorf karbon, digunakan sebagai agen penyerap gas dan
agen pemutih.
Senyawa karbon juga memiliki banyak kegunaan. Karbon dioksida digunakan
dalam minuman karbonatasi, dalam alat pemadam kebakaran, dan sebagai es
kering.
3. Karbon monoksida digunakan sebagai agen reduksi dalam banyak proses
metalurgi. Karbon tetraklorida dan karbon disulfida adalah pelarut industri yang
penting.
Efek Kesehatan Karbon
Unsur karbon memiliki toksisitas yang sangat rendah. Potensi bahaya kesehatan
yang disajikan di sini didasarkan pada eksposur terhadap karbon hitam.
Menghirup karbon hitam, seperti di tambang batubara, dapat memicu kerusakan
sementara atau permanen paru-paru dan jantung.
Pneumoconiosis ditemukan terjadi pada orang yang bekerja dalam lingkungan yang
terpapar karbon hitam.
Peradangan pada folikel rambut dan lesi mukosa mulut juga telah dilaporkan akibat
karbon hitam yang terpapar pada kulit.
Beberapa senyawa karbon sederhana bisa sangat beracun, seperti karbon
monoksida (CO) atau sianida (CN-).
Karbon 14 adalah salah satu radionuklida yang dihasilkan dalam pengujian senjata
nuklir.
Karbon 14 adalah salah satu radionuklida berumur panjang yang bisa
meningkatkan resiko kanker selama puluhan tahun hingga berabad-abad yang akan
datang
III. Alat dan Bahan
1. Alat
Plat tetes
Pipet tetes
Beaker glass
Pengaduk kaca
2. Bahan
Bahan A
Bahan B
Bahan C
Bahan D
4. Bahan E
H2SO4 pekat
IV. Cara Kerja
1. Memasukkan sedikit cuplikan bahan dalam plat tetes
2. Menambahkan H2SO4 pekat 3 tetes per sample
3. Menunggu beberapa saat, jika sample berubah warna menjadi coklat sampai
kehitaman maka sample mengandung unsur karbon
V. Data Pengamatan
Sample A Sample B Sample C Sample D Sample E
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan