SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
“MEMBIASAKAN SIFAT 
PERILAKU TERPUJI”
OLEH: 
DAMAR SASI ELSZA PUSPITA
AKHLAKUL KARIMAH RASULULLAH 
Akhlak adalah tingkah laku makhluk yang diridhai Allah SWT, 
maka akhlak adalah bentuk perilaku makhluk dalam berhubungan baik 
kepada khaliknya atau kepada sesama. Sesungguhnya semua akhlak 
telah dituliskan dalam Al Qur’an dan Hadist baik yang terpuji 
maupun tercela. Semuanya telah tertulis jelas di Qur’an dan Hadist dan 
semuanya mempunyai balasan tersendiri. Tinggal manusianya sendiri 
yang menjalankan dan mempertanggung jawabkannya nanti di hari 
akhir. Rasulullah pun berperilaku sesuai Qur’an dan Hadist. Karena 
sifatnya itu beliau dijuluki Akhlakul karimah yakni akhlak yang mulia. 
Hal ini digambarkan oleh al-Quran surat Al-Ahzab, 33: 21 yang 
berbunyi: 
لَقَ دْ كَانَْ لَكُ مْ فِي رَسُولِْ اللَِّْ أُ سوَةْ حَسَنَةْ لِمَ نْ كَانَْ يَ رْجُو اللََّْ وَا ليَ ومَْ الآخِرَْ وَذَكَرَْ اللََّْ كَثِْيرًا 
“Sesunggunya pada diri Rasulullah saw. terdapat contoh tauladan bagi 
mereka yang menggantungkan harapannya kepada Allah dan Hari 
Akhirat serta banyak berzikir kepada Allah.”
Akhlakul karimah yang patut kita puji dan tiru antara 
lain : 
1. Sifat yang wajib bagi rasul seperti siddiq, amanah, tabligh, dan fahtanah: 
jujur, dapat dipercaya, menyampaikan apa adanya, dan cerdas. Keempat sifat 
ini membentuk dasar keyakinan umat Islam tentang kepribadian Rasul saw. 
2. Integritas. Integritas juga menjadi bagian penting dari kepribadian Rasul 
Saw. yang telah membuatnya berhasil dalam mencapai tujuan risalahnya. 
Integritas personalnya sedemikian kuat sehingga tak ada yang bisa 
mengalihkannya dari apapun yang menjadi tujuannya. 
3. kesamaan di depan hukum. Prinsip kesetaraan di depan hukum merupakan 
salah satu dasar terpenting 
4. Penerapan pola hubungan egaliter dan akrab. Salah satu fakta menarik 
tentang nilai-nilai manajerial kepemimpinan Rasul saw. adalah penggunaan 
konsep sahabat (bukan murid, staff, pembantu, anak buah, anggota, rakyat, 
atau hamba) untuk menggambarkan pola hubungan antara beliau sebagai 
pemimpin dengan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. 
Sahabat dengan jelas mengandung makna kedekatan dan keakraban serta 
kesetaraan.
5. kecakapan membaca kondisi dan merancang strategi. Keberhasilan 
Muhammad saw. sebagai seorang pemimpin tak lepas dari kecakapannya 
membaca situasi dan kondisi yang dihadapinya, serta merancang strategi 
yang sesuai untuk diterapkan. 
6. tidak mengambil kesempatan dari kedudukan. Rasul Saw. wafat tanpa 
meninggalkan warisan material. Sebuah riwayat malah menyatakan bahwa 
beliau berdoa untuk mati dan berbangkit di akhirat bersama dengan orang-orang 
miskin. 
7. visioner futuristic. Sejumlah hadits menunjukkan bahwa Rasul SAW. 
adalah seorang pemimpin yang visioner, berfikir demi masa depan 
(sustainable). 
8. menjadi prototipe bagi seluruh prinsip dan ajarannya. Pribadi Rasul Saw. 
benar-benar mengandung cita-cita dan sekaligus proses panjang upaya 
pencapaian cita-cita tersebut. Beliau adalah personifikasi dari misinya. 
Terkadang kita lupa bahwa kegagalan sangat mudah terjadi manakala 
kehidupan seorang pemimpin tidak mencerminkan cita-cita yang 
diikrarkannya.
Akhlak Rasul yang seperti ini patutlah kita tiru dan 
kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasul sangat 
mencintai Allah dan Allah lebih mencintai beliau karena 
sesungguhnya siapa yang mencintai Allah maka Allah 
lebih mencintainya. Dan apabila orang yang dekat 
kepada Allah, Allah selalu memudahkan segala 
urusannya. Allah Maha Pemberi apa yang dibutuhkan 
semua umatNya. Allah tidak pernah merasa rugi apabila 
Ia memberi kepada umatNya meskipun umatNya tidak 
pernah mengingatnya ataupun bersyukur terhadapNya. 
Allah Maha Pemberi Maaf bagi umatNya yang mau 
berubah.
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI 
Agama Islam adalah agama yang paling sempurna, Agama islam 
sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang 
terpuji. Segala tingkah laku Rasullullah SAW.Patut dijadikan 
teladan atau Uswatun Hasanah bagi seluruh umatnya. Beliau 
mempunyai sifat yang terpuji, sifat itu selalu diterapan dalam 
tingkah laku sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, bahkan 
dalam pemerintahannya sehingga beliau patut di beri gelar Al 
Amin.Sebagai umatnya, kita wajib mencontoh prilaku prilaku 
beliau baik dirumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 
Sifat-sifat terpuji tersebut adalah antara lain, menempati janji, 
berterima kasih , tanggung jawab, ramah, rajin, dermawan, 
hemat, rendah hati dan lain-lain.Namun di makalah ini sifat 
terpuji yang akan kita bahas ialah Tobat dan Raja.
TOBAT 
A. Pengertian 
Tobat adalah sikap sabar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang 
salah atau jalan serta berniat akan memperbaiki tingkah laku dan 
perbuatan dosa tersebut) 
Pembahasan mengenai tobat ditemukan dalam al-Quran Surah an-Nur Ayat 
31.Surah at-Tahrim Ayat 8, Surah Al-Baqarah Ayat 222,Surah al-Munafiqun 
Ayat 10-11 dan Surah an-Nisa Ayat 17-18. 
Salah satu hadis yang menjelaskan tentang tobat adalah sebuah hadis 
yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah berikut ini. 
Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa ( H.R. 
Ibnu Majah dari Abdullah: 4240) 
Perbuatan dosa yang dilaukan seseorang akan membawa akibat buruk 
bagi pelakunya beberapa kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan dosa 
adalah 
Menjauhkan dari dari pertolongan Allah SWT, Membuat hidup tidak berkah, 
tidak berdaya guna, dan tidak bermanfaat, Menimbulkan penderitaan, 
Mengeraskan hati sehingga sulit menerima kebenaran.
Melihat kebenaran yang sedemikian besar, selayaknya tiap 
manusia menjauhi perbuatan dosa.Kemudian,bagaimana jika 
seseorang telah terlanjur mengerjaan dosa? Jika seseorang telah 
mengerjakan dosa,ia arus bertobat.Dosa sebesar apapun dapat 
dihilangkan dengan cara bertobat. Hal itu difirmankan Allah SWT. 
Dalam Al-Quran Surah Al Imran ayat 133 yang artinya: 
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan 
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan 
untuk orang-orang yang bertaqwa, “ 
Bersegera kepada hal yang baik berarti bersegera menuju 
ampunan Tuhan. Tuhan adalah zat yang membawa seseorang kepada 
pengetahuan bahwa segala yang terlihat dan terasakan berasal dari- 
Nya. 
Jika seseorang bersegera kepada kesadaran ini, maka ia akan 
segera melihat satu hal, yaitu "surga yang luasnya seluas langit dan 
bumi."
Ungkapan Penjelasan: 
Ayat ke 133 ini mengimplikasikan bahwa surga meliputi segala hal. 
Rahmat Allah, seperti halnya surga, meliputi apa yang terlihat sebagai 
musibah sekalipun. Ketika sebab musibah disadari, maka ketentraman 
akan turun ke dalam hati. Ketentraman merupakan satu contoh keadaan 
yang dialami di surga. 
Ketika ayat ini diturunkan, Nabi ditanya sebuah pertanyaan: "Jika surga 
seluas langit dan bumi, lalu di manakah neraka?" Ia menjawab, "Di 
manakah malam ketika siang datang?" Hal ini mengimplikasikan bahwa 
kepedihan dan kesengsaraan neraka tersembunyi di dalamnya, dan 
pemadam api neraka adalah ketentraman, yang kemudian menjadi pintu 
menuju surga. Ketentraman ditemukan dalam iman dan amal saleh: 
untuk tentram haruslah merasakan perluasan dan ketenangan batin. 
Gelisah berarti merasakan ketegangan dan keterbatasan batin.
Bagi mereka yang bertakwa, rahmat Allah itu meliputi segala 
hal. Suatu ketika Nabi terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanyakan 
kepadanya mengapa ia tersenyum. Ia menjawab, "tak ada 
kesukaran yang menang atas dua kemudahan." Ia mengutip ayat 
Alquran: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada 
kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" 
(Q.S. 94: 5-6). Setiap kesulitan akan berlalu; jika bukan pada saat 
hidup seseorang, kemudahan itu setidaknya akan datang pada saat 
kematian. Ketika kita melihat bagaimana kesulitan itu datang, kita 
melihat cara kedatangannya yang begitu sempurna dan rumit 
sehingga sebab dan akibat dapat datang secara bersamaan. 
Pengetahuan seperti ini akan memberikan kemudahan dan 
ketenangan tersendiri. Jadi, kita memperoleh dua kemudahan dari 
setiap kesulitan
ROJA’ 
Roja’ berarti mengharapkan. Apabila dikatakan rojaahu maka 
artinya ammalahu: dia mengharapkannya (lihat Al Mu’jam Al 
Wasith, 1/333) Syaikh Utsaimin berkata: “Roja’ adalah keinginan 
seorang insan untuk mendapatkan sesuatu baik dalam jangka 
dekat maupun jangka panjang yang diposisikan seperti sesuatu 
yang bisa digapai dalam jangka pendek.” (lihat Syarh Tsalatsatu 
Ushul, hal. 57-58) Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan berkata: 
“Asal makna roja’ adalah menginginkan atau menantikan sesuatu 
yang disenangi…” (Hushuulul Ma’muul, hal. 79). Khouf artinya 
perasaan takut yang muncul terhadap sesuatu yang mencelakakan, 
berbahaya atau mengganggu.
MAKNA ROJA’ DAN KHOUF SECARA ISTILAH 
Syaikh Zaid bin Hadi Al Madkhali berkata: “Roja’ adalah akhlak kaum 
beriman. Dan yang dimaksud dengannya adalah menginginkan kebaikan yang 
ada di sisi Allah ‘azza wa jalla berupa keutamaan, ihsan dan kebaikan dunia 
akhirat. Dan roja’ haruslah diiringi dengan usaha menempuh sebab-sebab 
untuk mencapai tujuan…” (Thariqul Wushul, hal. 136) Adapun roghbah ialah 
rasa suka mendapatkan sesuatu yang dicintai (Syarh Tsalatsatu Ushul, hal. 59). 
Maka apabila seseorang berdoa dan menyimpan harapan yang sangat kuat 
tercapainya keinginannya maka inilah yang disebut dengan roghbah . 
Sedangkan makna khouf secara istilah adalah rasa takut dengan berbagai 
macam jenisnya, yaitu: khoufthabi’i, dan lain sebagainya (akan ada 
penjelasannya nanti insya Allah) Adapun khosyah serupa maknanya dengan 
khouf walaupun sebenarnya ia memiliki makna yang lebih khusus daripada 
khouf karena khosyah diiringi oleh ma’rifatullahta’ala.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, 
“Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah hanyalah orang-orang 
yang berilmu.” (QS. Faathir: 28) Oleh sebab itu khosyah adalah 
rasa takut yang diiringi ma’rifatullah. Karena itulah Nabi shallallahu 
‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun aku, demi Allah… sesungguhnya 
aku adalah orang yang paling khosyah kepada Allah di antara kalian 
dan paling bertakwa kepada-Nya.” (HR. Bukhari, 5063, Muslim, 1108) 
Madaarijus Salikin,1/512, dinukil dari Hushuulul Ma’muul, hal. 79). 
Ar Raaghib berkata: Khosyah adalah khouf yang tercampuri 
dengan pengagungan. Mayoritas hal itu muncul didasarkan pada 
pengetahuan terhadap sesuatu yang ditakutI. 
Adapun rohbah adalah khouf yang diikuti dengan tindakan 
meninggalkan sesuatu yang ditakuti, dengan begitu ia adalah khouf 
yang diiringi amalan…
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Ketahuilah 
sesungguhnya penggerak hati menuju Allah ‘azza wa jalla ada tiga: Al-Mahabbah 
(cinta), Al-Khauf (takut) dan Ar-Rajaa’ (harap). Yang terkuat di antara ketiganya 
adalah mahabbah. Sebab rasa cinta itulah yang menjadi tujuan sebenarnya. Hal itu 
dikarenakan kecintaan adalah sesuatu yang diharapkan terus ada ketika di dunia 
maupun di akhirat. Berbeda dengan takut. Rasa takut itu nanti akan lenyap di 
akhirat (bagi orang yang masuk surga, pent). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), 
“Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada rasa takut dan sedih yang 
akan menyertai mereka.” (QS. Yunus: 62) 
Sedangkan rasa takut yang diharapkan adalah yang bisa menahan dan mencegah 
supaya (hamba) tidak melenceng dari jalan kebenaran. Adapun rasa cinta, maka 
itulah faktor yang akan menjaga diri seorang hamba untuk tetap berjalan menuju 
sosok yang dicintai-Nya. Langkahnya untuk terus maju meniti jalan itu tergantung 
pada kuat-lemahnya rasa cinta. Adanya rasa takut akan membantunya untuk tidak 
keluar dari jalan menuju sosok yang dicintainya, dan rasa harap akan menjadi 
pemacu perjalanannya. Ini semua merupakan kaidah yang sangat agung. Setiap 
hamba wajib memperahtikan hal itu…” Syaikh Zaid bin Hadi berkata: “Khouf dan 
roja’ saling beriringan. Satu sama lain mesti berjalan beriringan sehingga seorang 
hamba berada dalam keadaan takut kepada Allah ‘azza wa jalla dan khawatir 
tertimpa siksa-Nya serta mengharapkan curahan rahmat-Nya…
APABILA RASA TAKUT HILANG 
Syaikhul Islam berkata: “Apabila seorang insan tidak merasa 
takut kepada Allah maka dia akan memperturutkan hawa 
nafsunya. Terlebih lagi apabila dia sedang menginginkan sesuatu 
yang gagal diraihnya. Karena nafsunya menuntutnya memperoleh 
sesuatu yang bisa menyenangkan diri serta menyingkirkan gundah 
gulana dan kesedihannya. Dan ternyata hawa nafsunya tidak bisa 
merasa senang dan puas dengan cara berdzikir dan beribadah 
kepada Allah maka dia pun memilih mencari kesenangan dengan 
hal-hal yang diharamkan yaitu berbuat keji, meminum khamr dan 
berkata dusta…
ROJA’ DAN KHOUF YANG TERPUJI 
Syaikh Al ‘Utsaimin berkata: “Ketahuilah, roja’yang terpuji hanya 
ada pada diri orang yang beramal taat kepada Allah dan berharap 
pahala-Nya atau bertaubat dari kemaksiatannya dan berharap 
taubatnya diterima, adapun roja’ tanpa disertai amalan adalah roja’ 
yang palsu, angan-angan belaka dan tercela.” (Syarh Tsalatsatu 
Ushul, hal. 58) Syaikhul Islam berkata: “Khouf yang terpuji adalah 
yang dapat menghalangi dirimu dari hal-hal yang diharamkan Allah. 
“Sebagian ulama salaf mengatakan: “Tidaklah seseorang terhitung 
dalam jajaran orang yang takut (kepada Allah) sementara dirinya 
tidak dapat meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan.”
ROJA’ DAN KHOUF ADALAH IBADAH 
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Orang-orang yang diseru oleh mereka itu 
justru mencari jalan perantara menuju Rabb mereka siapakah di antara mereka 
yang bisa menjadi orang paling dekat kepada-Nya, mereka mengharapkan rahmat- 
Nya dan merasa takut dari siksa-Nya.” (QS. al-Israa’: 57) Allah menceritakan 
kepada kita melalui ayat yang mulia ini bahwa sesembahan yang dipuja selain Allah 
oleh kaum musyrikin yaitu para malaikat dan orang-orang shalih mereka sendiri 
mencari kedekatan diri kepada Allah dengan melakukan ketaatan dan ibadah, 
mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya dengan diiringi harapan terhadap 
rahmat-Nya dan mereka menjauhi larangan-larangan-Nya dengan diiringi rasa takut 
tertimpa azab-Nya karena setiap orang yang beriman tentu akan merasa khawatir 
dan takut tertimpa hukuman-Nya (lihat Al Jadiid, hal. 71) Allah ta’ala berfirman 
yang artinya, “Maka janganlah kalian takut kepada mereka (wali setan), dan 
takutlah kepada-Ku, jika kalian beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 175) Di dalam ayat ini 
Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman tidak boleh merasa takut 
kepada para wali syaithan dan juga tidak boleh takut kepada manusia sebagaimana 
Allah ta’ala nyatakan, “Janganlah kamu takut kepada manusia dan takutlah 
kepada-Ku.” (QS. al-Maa’idah: 44) Rasa takut kepada Allah diperintahkan sedangkan 
takut kepada wali syaithan adalah sesuatu yang terlarang.
ROJA’ YANG DISERTAI DENGAN KETUNDUKAN DAN PERENDAHAN 
DIRI 
Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Roja’ yang disertai 
dengan perendahan diri dan ketundukan tidak boleh ditujukan 
kecuali kepada Allah ‘azza wa jalla. Memalingkan roja’ semacam 
ini kepada selain Allah adalah kesyirikan, bisa jadi syirik ashghar 
dan bisa jadi syirik akbar tergantung pada isi hati orang yang 
berharap itu…”
MENGENDALIKAN KHOUF DAN ROJA’ 
Syaikh Al ‘Utsaimin pernah ditanya: “Bagaimanakah madzhab Ahlus Sunnah 
wal Jama’ah dalam urusan roja’ dan khouf ?” Beliau menjawab: “Para ulama 
berlainan pendapat apakah seseorang harus mendahulukan roja’ ataukah 
khouf ke dalam beberapa pendapat: Imam Ahmad rahimahullah berpendapat: 
“Seyogyanya rasa takut dan harapnya seimbang, tidak boleh dia 
mendominasikan takut dan tidak boleh pula mendominasikan roja’.” Beliau 
rahimahullah berkata: “Karena apabila ada salah satunya yang lebih 
mendominasi maka akan binsalah orangnya.” Karena orang yang keterlaluan 
dalam berharap akan terjatuh dalam sikap merasa aman dari makar Allah. Dan 
apabila dia keterlaluan dalam hal takut maka akan terjatuh dalam sikap putus 
asa terhadap rahmat Allah. Sebagian ulama berpendapat: “Seyogyanya 
harapan lebih didominasikan tatkala berbuat ketaatan dan didominasikan 
takut ketika muncul keinginan berbuat maksiat.” Karena apabila dia berbuat 
taat maka itu berarti dia telah melakukan penyebab tumbuhnya prasangka 
baik (kepada Allah) maka hendaknya dia mendominasikan harap yaitu agar 
amalnya diterima. Dan apabila dia bertekad untuk bermaksiat maka 
hendaknya ia mendominasikan rasa takut agar tidak terjerumus dalam 
perbuatan maksiat.
Sebagian yang lain mengatakan: “Hendaknya orang yang sehat 
memperbesar rasa takutnya sedangkan orang yang sedang sakit 
memperbesar rasa harap.” Sebabnya adalah orang yang masih sehat apabila 
memperbesar rasa takutnya maka dia akan jauh dari perbuatan maksiat. 
Dan orang yang sedang sakit apabila memperbesar sisi harapnya maka dia 
akan berjumpa dengan Allah dalm kondisi berbaik sangka kepada-Nya. 
Adapun pendapat saya sendiri dalam masalah ini adalah: hal ini berbeda-beda 
tergantung kondisi yang ada. Apabila seseorang dikhawatirkan dengan 
lebih condong kepada takut membuatnya berputus asa dari rahmat Allah 
maka hendaknya ia segera memulihkan harapannya dan 
menyeimbangkannya dengan rasa harap. Dan apabila dikhawatirkan dengan 
lebih condong kepada harap maka dia merasa aman dari makar Allah maka 
hendaknya dia memulihkan diri dan menyeimbangkan diri dengan 
memperbesar sisi rasa takutnya. Pada hakikatnya manusia itu adalah dokter 
bagi dirinya sendiri apabila hatinya masih hidup. Adapun orang yang hatinya 
sudah mati dan tidak bisa diobati lagi serta tidak mau memperhatikan 
kondisi hatinya sendiri maka yang satu ini bagaimanapun cara yang 
ditempuh tetap tidak akan sembuh.”

More Related Content

What's hot

Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Juaria Muin
 
Perilaku terpuji
Perilaku terpujiPerilaku terpuji
Perilaku terpuji
Alsya Utami
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
Moezzt Licha
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Kampus-Sakinah
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Tyo Maulana
 
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannyaKonsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
Mohd Hamidi
 

What's hot (20)

Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?
Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?
Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?
 
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Kontrol Diri, Prasangka Baik dan Persaudaraan.
 
Perilaku terpuji
Perilaku terpujiPerilaku terpuji
Perilaku terpuji
 
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
Agama Kelas 10 - SURAH-SURAH PILIHAN TENTANG KONTROL DIRI, PRASANGKA BAIK DAN...
 
Iman dan Taqwa
Iman dan TaqwaIman dan Taqwa
Iman dan Taqwa
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
10.konsep taqwa dlm islam
10.konsep taqwa dlm islam10.konsep taqwa dlm islam
10.konsep taqwa dlm islam
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
 
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
 
Akhlak mulia dalam islam
Akhlak mulia dalam islamAkhlak mulia dalam islam
Akhlak mulia dalam islam
 
Husnudzon
HusnudzonHusnudzon
Husnudzon
 
Akhlaqul karimah 1
Akhlaqul karimah 1Akhlaqul karimah 1
Akhlaqul karimah 1
 
Qonaah dan tasamuh
Qonaah dan tasamuhQonaah dan tasamuh
Qonaah dan tasamuh
 
Tugas agama - Memahami kandungan QS Al Anfal ayat 72, Al Hujarat ayat 10 dan ...
Tugas agama - Memahami kandungan QS Al Anfal ayat 72, Al Hujarat ayat 10 dan ...Tugas agama - Memahami kandungan QS Al Anfal ayat 72, Al Hujarat ayat 10 dan ...
Tugas agama - Memahami kandungan QS Al Anfal ayat 72, Al Hujarat ayat 10 dan ...
 
Ringkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan Tasamuh
Ringkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan TasamuhRingkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan Tasamuh
Ringkasan Materi PAI Kelas 9 bab 4 Qana'ah dan Tasamuh
 
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannyaKonsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
 
Pembinaan Iman dan Taqwa Bagi Generasi Muda
Pembinaan Iman dan Taqwa Bagi Generasi MudaPembinaan Iman dan Taqwa Bagi Generasi Muda
Pembinaan Iman dan Taqwa Bagi Generasi Muda
 

Viewers also liked

MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...
MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...
MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...
RIZKY AYU NABILA
 
Teknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalTeknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soal
Imron ali
 
Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02
Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02
Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02
E'len Hamidah
 
Makalah taubat dan raja
Makalah taubat dan rajaMakalah taubat dan raja
Makalah taubat dan raja
Ahmad Setiawan
 
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
35255466
 
Bab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamBab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islam
Ismail Zain
 
Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...
Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...
Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...
daenx03
 
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas XBertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
rinindya
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...
MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...
MAKALAH AGAMA ISLAM KELAS XI SMA - BERPERILAKU TERPUJI (Menghargai Karya Oran...
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Taubat dan raja’
Taubat dan raja’Taubat dan raja’
Taubat dan raja’
 
Teknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalTeknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soal
 
Ananiyah_Egois
Ananiyah_EgoisAnaniyah_Egois
Ananiyah_Egois
 
Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02
Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02
Hidupcbaanslideshare1 100301213544-phpapp02
 
Makalah taubat dan raja
Makalah taubat dan rajaMakalah taubat dan raja
Makalah taubat dan raja
 
Iman Kepada Rasul
Iman Kepada RasulIman Kepada Rasul
Iman Kepada Rasul
 
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
Husnudzan kepada allah
Husnudzan kepada allahHusnudzan kepada allah
Husnudzan kepada allah
 
Bab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamBab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islam
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
 
Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak terhadap diri sendiriAkhlak terhadap diri sendiri
Akhlak terhadap diri sendiri
 
4.akhlaq terpuji husnu dhon
4.akhlaq terpuji husnu dhon4.akhlaq terpuji husnu dhon
4.akhlaq terpuji husnu dhon
 
Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...
Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...
Tugas Makalah-TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN (Strategi Guru PAI Dalam Penge...
 
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Kelebihan Sunnah Rasulullah s.a.w.
 
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas XBertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
 
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaKeimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
 

Similar to membiasakan perilaku terpuji

PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
Adinda917803
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodoh
Syaiful Hadi
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Taufan Iswandi
 
Makalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihahMakalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihah
Risal Fahmi
 

Similar to membiasakan perilaku terpuji (20)

Khotbah jumat
Khotbah jumatKhotbah jumat
Khotbah jumat
 
1 24
1 241 24
1 24
 
artikel republika.docx
artikel republika.docxartikel republika.docx
artikel republika.docx
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
 
Syarah spiritual durrotun nasihin -sholat berjamaah-
Syarah spiritual durrotun nasihin  -sholat berjamaah-Syarah spiritual durrotun nasihin  -sholat berjamaah-
Syarah spiritual durrotun nasihin -sholat berjamaah-
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
Makalah akhlak benar
Makalah akhlak benarMakalah akhlak benar
Makalah akhlak benar
 
PAI_2.pptx
PAI_2.pptxPAI_2.pptx
PAI_2.pptx
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodoh
 
pptx_20220921_113430_0000.pptx
pptx_20220921_113430_0000.pptxpptx_20220921_113430_0000.pptx
pptx_20220921_113430_0000.pptx
 
Keutamaan surat al
Keutamaan surat alKeutamaan surat al
Keutamaan surat al
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
 
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalaminMakalah islam sebagai rahmatan lilalamin
Makalah islam sebagai rahmatan lilalamin
 
Makalah tasawuf2
Makalah tasawuf2Makalah tasawuf2
Makalah tasawuf2
 
2. kandungan surah fatihah
2. kandungan surah fatihah2. kandungan surah fatihah
2. kandungan surah fatihah
 
Makalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihahMakalah mengenai Surat al fatihah
Makalah mengenai Surat al fatihah
 
Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2
 

More from Airlangga University , Indonesia

More from Airlangga University , Indonesia (20)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSI
 
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
 
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKANSANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
 
Deadline pajak-pajak
Deadline pajak-pajakDeadline pajak-pajak
Deadline pajak-pajak
 
performance budgeting
performance budgetingperformance budgeting
performance budgeting
 
Planning programming budgeting system and zero budgeting system
Planning programming budgeting system and zero budgeting systemPlanning programming budgeting system and zero budgeting system
Planning programming budgeting system and zero budgeting system
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
 
akuntansi manajemen publik versus swasta
akuntansi manajemen publik versus swastaakuntansi manajemen publik versus swasta
akuntansi manajemen publik versus swasta
 
Undang undang perkoperasian di indonesia
Undang undang perkoperasian di indonesiaUndang undang perkoperasian di indonesia
Undang undang perkoperasian di indonesia
 
solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...
solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...
solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...
 
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektroniksistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
 
Profil PT Astra International, Tbk
Profil PT Astra International, TbkProfil PT Astra International, Tbk
Profil PT Astra International, Tbk
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 
Consumer Price Indeks
Consumer Price IndeksConsumer Price Indeks
Consumer Price Indeks
 
FREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICS
FREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICSFREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICS
FREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICS
 
PRANATA SOSIAL (sosiologi)
PRANATA SOSIAL (sosiologi)PRANATA SOSIAL (sosiologi)
PRANATA SOSIAL (sosiologi)
 
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
 
Gross Domestic Product (PDB)
Gross Domestic Product (PDB)Gross Domestic Product (PDB)
Gross Domestic Product (PDB)
 
PENGANGGURAN
PENGANGGURANPENGANGGURAN
PENGANGGURAN
 

Recently uploaded

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Ustadz Habib
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Adam Hiola
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
MeidarLamskingBoangm
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
puji239858
 

Recently uploaded (8)

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 

membiasakan perilaku terpuji

  • 2. OLEH: DAMAR SASI ELSZA PUSPITA
  • 3. AKHLAKUL KARIMAH RASULULLAH Akhlak adalah tingkah laku makhluk yang diridhai Allah SWT, maka akhlak adalah bentuk perilaku makhluk dalam berhubungan baik kepada khaliknya atau kepada sesama. Sesungguhnya semua akhlak telah dituliskan dalam Al Qur’an dan Hadist baik yang terpuji maupun tercela. Semuanya telah tertulis jelas di Qur’an dan Hadist dan semuanya mempunyai balasan tersendiri. Tinggal manusianya sendiri yang menjalankan dan mempertanggung jawabkannya nanti di hari akhir. Rasulullah pun berperilaku sesuai Qur’an dan Hadist. Karena sifatnya itu beliau dijuluki Akhlakul karimah yakni akhlak yang mulia. Hal ini digambarkan oleh al-Quran surat Al-Ahzab, 33: 21 yang berbunyi: لَقَ دْ كَانَْ لَكُ مْ فِي رَسُولِْ اللَِّْ أُ سوَةْ حَسَنَةْ لِمَ نْ كَانَْ يَ رْجُو اللََّْ وَا ليَ ومَْ الآخِرَْ وَذَكَرَْ اللََّْ كَثِْيرًا “Sesunggunya pada diri Rasulullah saw. terdapat contoh tauladan bagi mereka yang menggantungkan harapannya kepada Allah dan Hari Akhirat serta banyak berzikir kepada Allah.”
  • 4. Akhlakul karimah yang patut kita puji dan tiru antara lain : 1. Sifat yang wajib bagi rasul seperti siddiq, amanah, tabligh, dan fahtanah: jujur, dapat dipercaya, menyampaikan apa adanya, dan cerdas. Keempat sifat ini membentuk dasar keyakinan umat Islam tentang kepribadian Rasul saw. 2. Integritas. Integritas juga menjadi bagian penting dari kepribadian Rasul Saw. yang telah membuatnya berhasil dalam mencapai tujuan risalahnya. Integritas personalnya sedemikian kuat sehingga tak ada yang bisa mengalihkannya dari apapun yang menjadi tujuannya. 3. kesamaan di depan hukum. Prinsip kesetaraan di depan hukum merupakan salah satu dasar terpenting 4. Penerapan pola hubungan egaliter dan akrab. Salah satu fakta menarik tentang nilai-nilai manajerial kepemimpinan Rasul saw. adalah penggunaan konsep sahabat (bukan murid, staff, pembantu, anak buah, anggota, rakyat, atau hamba) untuk menggambarkan pola hubungan antara beliau sebagai pemimpin dengan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. Sahabat dengan jelas mengandung makna kedekatan dan keakraban serta kesetaraan.
  • 5. 5. kecakapan membaca kondisi dan merancang strategi. Keberhasilan Muhammad saw. sebagai seorang pemimpin tak lepas dari kecakapannya membaca situasi dan kondisi yang dihadapinya, serta merancang strategi yang sesuai untuk diterapkan. 6. tidak mengambil kesempatan dari kedudukan. Rasul Saw. wafat tanpa meninggalkan warisan material. Sebuah riwayat malah menyatakan bahwa beliau berdoa untuk mati dan berbangkit di akhirat bersama dengan orang-orang miskin. 7. visioner futuristic. Sejumlah hadits menunjukkan bahwa Rasul SAW. adalah seorang pemimpin yang visioner, berfikir demi masa depan (sustainable). 8. menjadi prototipe bagi seluruh prinsip dan ajarannya. Pribadi Rasul Saw. benar-benar mengandung cita-cita dan sekaligus proses panjang upaya pencapaian cita-cita tersebut. Beliau adalah personifikasi dari misinya. Terkadang kita lupa bahwa kegagalan sangat mudah terjadi manakala kehidupan seorang pemimpin tidak mencerminkan cita-cita yang diikrarkannya.
  • 6. Akhlak Rasul yang seperti ini patutlah kita tiru dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasul sangat mencintai Allah dan Allah lebih mencintai beliau karena sesungguhnya siapa yang mencintai Allah maka Allah lebih mencintainya. Dan apabila orang yang dekat kepada Allah, Allah selalu memudahkan segala urusannya. Allah Maha Pemberi apa yang dibutuhkan semua umatNya. Allah tidak pernah merasa rugi apabila Ia memberi kepada umatNya meskipun umatNya tidak pernah mengingatnya ataupun bersyukur terhadapNya. Allah Maha Pemberi Maaf bagi umatNya yang mau berubah.
  • 7. MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI Agama Islam adalah agama yang paling sempurna, Agama islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang terpuji. Segala tingkah laku Rasullullah SAW.Patut dijadikan teladan atau Uswatun Hasanah bagi seluruh umatnya. Beliau mempunyai sifat yang terpuji, sifat itu selalu diterapan dalam tingkah laku sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, bahkan dalam pemerintahannya sehingga beliau patut di beri gelar Al Amin.Sebagai umatnya, kita wajib mencontoh prilaku prilaku beliau baik dirumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Sifat-sifat terpuji tersebut adalah antara lain, menempati janji, berterima kasih , tanggung jawab, ramah, rajin, dermawan, hemat, rendah hati dan lain-lain.Namun di makalah ini sifat terpuji yang akan kita bahas ialah Tobat dan Raja.
  • 8. TOBAT A. Pengertian Tobat adalah sikap sabar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jalan serta berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan dosa tersebut) Pembahasan mengenai tobat ditemukan dalam al-Quran Surah an-Nur Ayat 31.Surah at-Tahrim Ayat 8, Surah Al-Baqarah Ayat 222,Surah al-Munafiqun Ayat 10-11 dan Surah an-Nisa Ayat 17-18. Salah satu hadis yang menjelaskan tentang tobat adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah berikut ini. Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa ( H.R. Ibnu Majah dari Abdullah: 4240) Perbuatan dosa yang dilaukan seseorang akan membawa akibat buruk bagi pelakunya beberapa kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan dosa adalah Menjauhkan dari dari pertolongan Allah SWT, Membuat hidup tidak berkah, tidak berdaya guna, dan tidak bermanfaat, Menimbulkan penderitaan, Mengeraskan hati sehingga sulit menerima kebenaran.
  • 9. Melihat kebenaran yang sedemikian besar, selayaknya tiap manusia menjauhi perbuatan dosa.Kemudian,bagaimana jika seseorang telah terlanjur mengerjaan dosa? Jika seseorang telah mengerjakan dosa,ia arus bertobat.Dosa sebesar apapun dapat dihilangkan dengan cara bertobat. Hal itu difirmankan Allah SWT. Dalam Al-Quran Surah Al Imran ayat 133 yang artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, “ Bersegera kepada hal yang baik berarti bersegera menuju ampunan Tuhan. Tuhan adalah zat yang membawa seseorang kepada pengetahuan bahwa segala yang terlihat dan terasakan berasal dari- Nya. Jika seseorang bersegera kepada kesadaran ini, maka ia akan segera melihat satu hal, yaitu "surga yang luasnya seluas langit dan bumi."
  • 10. Ungkapan Penjelasan: Ayat ke 133 ini mengimplikasikan bahwa surga meliputi segala hal. Rahmat Allah, seperti halnya surga, meliputi apa yang terlihat sebagai musibah sekalipun. Ketika sebab musibah disadari, maka ketentraman akan turun ke dalam hati. Ketentraman merupakan satu contoh keadaan yang dialami di surga. Ketika ayat ini diturunkan, Nabi ditanya sebuah pertanyaan: "Jika surga seluas langit dan bumi, lalu di manakah neraka?" Ia menjawab, "Di manakah malam ketika siang datang?" Hal ini mengimplikasikan bahwa kepedihan dan kesengsaraan neraka tersembunyi di dalamnya, dan pemadam api neraka adalah ketentraman, yang kemudian menjadi pintu menuju surga. Ketentraman ditemukan dalam iman dan amal saleh: untuk tentram haruslah merasakan perluasan dan ketenangan batin. Gelisah berarti merasakan ketegangan dan keterbatasan batin.
  • 11. Bagi mereka yang bertakwa, rahmat Allah itu meliputi segala hal. Suatu ketika Nabi terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanyakan kepadanya mengapa ia tersenyum. Ia menjawab, "tak ada kesukaran yang menang atas dua kemudahan." Ia mengutip ayat Alquran: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (Q.S. 94: 5-6). Setiap kesulitan akan berlalu; jika bukan pada saat hidup seseorang, kemudahan itu setidaknya akan datang pada saat kematian. Ketika kita melihat bagaimana kesulitan itu datang, kita melihat cara kedatangannya yang begitu sempurna dan rumit sehingga sebab dan akibat dapat datang secara bersamaan. Pengetahuan seperti ini akan memberikan kemudahan dan ketenangan tersendiri. Jadi, kita memperoleh dua kemudahan dari setiap kesulitan
  • 12. ROJA’ Roja’ berarti mengharapkan. Apabila dikatakan rojaahu maka artinya ammalahu: dia mengharapkannya (lihat Al Mu’jam Al Wasith, 1/333) Syaikh Utsaimin berkata: “Roja’ adalah keinginan seorang insan untuk mendapatkan sesuatu baik dalam jangka dekat maupun jangka panjang yang diposisikan seperti sesuatu yang bisa digapai dalam jangka pendek.” (lihat Syarh Tsalatsatu Ushul, hal. 57-58) Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan berkata: “Asal makna roja’ adalah menginginkan atau menantikan sesuatu yang disenangi…” (Hushuulul Ma’muul, hal. 79). Khouf artinya perasaan takut yang muncul terhadap sesuatu yang mencelakakan, berbahaya atau mengganggu.
  • 13. MAKNA ROJA’ DAN KHOUF SECARA ISTILAH Syaikh Zaid bin Hadi Al Madkhali berkata: “Roja’ adalah akhlak kaum beriman. Dan yang dimaksud dengannya adalah menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah ‘azza wa jalla berupa keutamaan, ihsan dan kebaikan dunia akhirat. Dan roja’ haruslah diiringi dengan usaha menempuh sebab-sebab untuk mencapai tujuan…” (Thariqul Wushul, hal. 136) Adapun roghbah ialah rasa suka mendapatkan sesuatu yang dicintai (Syarh Tsalatsatu Ushul, hal. 59). Maka apabila seseorang berdoa dan menyimpan harapan yang sangat kuat tercapainya keinginannya maka inilah yang disebut dengan roghbah . Sedangkan makna khouf secara istilah adalah rasa takut dengan berbagai macam jenisnya, yaitu: khoufthabi’i, dan lain sebagainya (akan ada penjelasannya nanti insya Allah) Adapun khosyah serupa maknanya dengan khouf walaupun sebenarnya ia memiliki makna yang lebih khusus daripada khouf karena khosyah diiringi oleh ma’rifatullahta’ala.
  • 14. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Faathir: 28) Oleh sebab itu khosyah adalah rasa takut yang diiringi ma’rifatullah. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun aku, demi Allah… sesungguhnya aku adalah orang yang paling khosyah kepada Allah di antara kalian dan paling bertakwa kepada-Nya.” (HR. Bukhari, 5063, Muslim, 1108) Madaarijus Salikin,1/512, dinukil dari Hushuulul Ma’muul, hal. 79). Ar Raaghib berkata: Khosyah adalah khouf yang tercampuri dengan pengagungan. Mayoritas hal itu muncul didasarkan pada pengetahuan terhadap sesuatu yang ditakutI. Adapun rohbah adalah khouf yang diikuti dengan tindakan meninggalkan sesuatu yang ditakuti, dengan begitu ia adalah khouf yang diiringi amalan…
  • 15. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Ketahuilah sesungguhnya penggerak hati menuju Allah ‘azza wa jalla ada tiga: Al-Mahabbah (cinta), Al-Khauf (takut) dan Ar-Rajaa’ (harap). Yang terkuat di antara ketiganya adalah mahabbah. Sebab rasa cinta itulah yang menjadi tujuan sebenarnya. Hal itu dikarenakan kecintaan adalah sesuatu yang diharapkan terus ada ketika di dunia maupun di akhirat. Berbeda dengan takut. Rasa takut itu nanti akan lenyap di akhirat (bagi orang yang masuk surga, pent). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada rasa takut dan sedih yang akan menyertai mereka.” (QS. Yunus: 62) Sedangkan rasa takut yang diharapkan adalah yang bisa menahan dan mencegah supaya (hamba) tidak melenceng dari jalan kebenaran. Adapun rasa cinta, maka itulah faktor yang akan menjaga diri seorang hamba untuk tetap berjalan menuju sosok yang dicintai-Nya. Langkahnya untuk terus maju meniti jalan itu tergantung pada kuat-lemahnya rasa cinta. Adanya rasa takut akan membantunya untuk tidak keluar dari jalan menuju sosok yang dicintainya, dan rasa harap akan menjadi pemacu perjalanannya. Ini semua merupakan kaidah yang sangat agung. Setiap hamba wajib memperahtikan hal itu…” Syaikh Zaid bin Hadi berkata: “Khouf dan roja’ saling beriringan. Satu sama lain mesti berjalan beriringan sehingga seorang hamba berada dalam keadaan takut kepada Allah ‘azza wa jalla dan khawatir tertimpa siksa-Nya serta mengharapkan curahan rahmat-Nya…
  • 16. APABILA RASA TAKUT HILANG Syaikhul Islam berkata: “Apabila seorang insan tidak merasa takut kepada Allah maka dia akan memperturutkan hawa nafsunya. Terlebih lagi apabila dia sedang menginginkan sesuatu yang gagal diraihnya. Karena nafsunya menuntutnya memperoleh sesuatu yang bisa menyenangkan diri serta menyingkirkan gundah gulana dan kesedihannya. Dan ternyata hawa nafsunya tidak bisa merasa senang dan puas dengan cara berdzikir dan beribadah kepada Allah maka dia pun memilih mencari kesenangan dengan hal-hal yang diharamkan yaitu berbuat keji, meminum khamr dan berkata dusta…
  • 17. ROJA’ DAN KHOUF YANG TERPUJI Syaikh Al ‘Utsaimin berkata: “Ketahuilah, roja’yang terpuji hanya ada pada diri orang yang beramal taat kepada Allah dan berharap pahala-Nya atau bertaubat dari kemaksiatannya dan berharap taubatnya diterima, adapun roja’ tanpa disertai amalan adalah roja’ yang palsu, angan-angan belaka dan tercela.” (Syarh Tsalatsatu Ushul, hal. 58) Syaikhul Islam berkata: “Khouf yang terpuji adalah yang dapat menghalangi dirimu dari hal-hal yang diharamkan Allah. “Sebagian ulama salaf mengatakan: “Tidaklah seseorang terhitung dalam jajaran orang yang takut (kepada Allah) sementara dirinya tidak dapat meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan.”
  • 18. ROJA’ DAN KHOUF ADALAH IBADAH Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Orang-orang yang diseru oleh mereka itu justru mencari jalan perantara menuju Rabb mereka siapakah di antara mereka yang bisa menjadi orang paling dekat kepada-Nya, mereka mengharapkan rahmat- Nya dan merasa takut dari siksa-Nya.” (QS. al-Israa’: 57) Allah menceritakan kepada kita melalui ayat yang mulia ini bahwa sesembahan yang dipuja selain Allah oleh kaum musyrikin yaitu para malaikat dan orang-orang shalih mereka sendiri mencari kedekatan diri kepada Allah dengan melakukan ketaatan dan ibadah, mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya dengan diiringi harapan terhadap rahmat-Nya dan mereka menjauhi larangan-larangan-Nya dengan diiringi rasa takut tertimpa azab-Nya karena setiap orang yang beriman tentu akan merasa khawatir dan takut tertimpa hukuman-Nya (lihat Al Jadiid, hal. 71) Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Maka janganlah kalian takut kepada mereka (wali setan), dan takutlah kepada-Ku, jika kalian beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 175) Di dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman tidak boleh merasa takut kepada para wali syaithan dan juga tidak boleh takut kepada manusia sebagaimana Allah ta’ala nyatakan, “Janganlah kamu takut kepada manusia dan takutlah kepada-Ku.” (QS. al-Maa’idah: 44) Rasa takut kepada Allah diperintahkan sedangkan takut kepada wali syaithan adalah sesuatu yang terlarang.
  • 19. ROJA’ YANG DISERTAI DENGAN KETUNDUKAN DAN PERENDAHAN DIRI Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Roja’ yang disertai dengan perendahan diri dan ketundukan tidak boleh ditujukan kecuali kepada Allah ‘azza wa jalla. Memalingkan roja’ semacam ini kepada selain Allah adalah kesyirikan, bisa jadi syirik ashghar dan bisa jadi syirik akbar tergantung pada isi hati orang yang berharap itu…”
  • 20. MENGENDALIKAN KHOUF DAN ROJA’ Syaikh Al ‘Utsaimin pernah ditanya: “Bagaimanakah madzhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam urusan roja’ dan khouf ?” Beliau menjawab: “Para ulama berlainan pendapat apakah seseorang harus mendahulukan roja’ ataukah khouf ke dalam beberapa pendapat: Imam Ahmad rahimahullah berpendapat: “Seyogyanya rasa takut dan harapnya seimbang, tidak boleh dia mendominasikan takut dan tidak boleh pula mendominasikan roja’.” Beliau rahimahullah berkata: “Karena apabila ada salah satunya yang lebih mendominasi maka akan binsalah orangnya.” Karena orang yang keterlaluan dalam berharap akan terjatuh dalam sikap merasa aman dari makar Allah. Dan apabila dia keterlaluan dalam hal takut maka akan terjatuh dalam sikap putus asa terhadap rahmat Allah. Sebagian ulama berpendapat: “Seyogyanya harapan lebih didominasikan tatkala berbuat ketaatan dan didominasikan takut ketika muncul keinginan berbuat maksiat.” Karena apabila dia berbuat taat maka itu berarti dia telah melakukan penyebab tumbuhnya prasangka baik (kepada Allah) maka hendaknya dia mendominasikan harap yaitu agar amalnya diterima. Dan apabila dia bertekad untuk bermaksiat maka hendaknya ia mendominasikan rasa takut agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat.
  • 21. Sebagian yang lain mengatakan: “Hendaknya orang yang sehat memperbesar rasa takutnya sedangkan orang yang sedang sakit memperbesar rasa harap.” Sebabnya adalah orang yang masih sehat apabila memperbesar rasa takutnya maka dia akan jauh dari perbuatan maksiat. Dan orang yang sedang sakit apabila memperbesar sisi harapnya maka dia akan berjumpa dengan Allah dalm kondisi berbaik sangka kepada-Nya. Adapun pendapat saya sendiri dalam masalah ini adalah: hal ini berbeda-beda tergantung kondisi yang ada. Apabila seseorang dikhawatirkan dengan lebih condong kepada takut membuatnya berputus asa dari rahmat Allah maka hendaknya ia segera memulihkan harapannya dan menyeimbangkannya dengan rasa harap. Dan apabila dikhawatirkan dengan lebih condong kepada harap maka dia merasa aman dari makar Allah maka hendaknya dia memulihkan diri dan menyeimbangkan diri dengan memperbesar sisi rasa takutnya. Pada hakikatnya manusia itu adalah dokter bagi dirinya sendiri apabila hatinya masih hidup. Adapun orang yang hatinya sudah mati dan tidak bisa diobati lagi serta tidak mau memperhatikan kondisi hatinya sendiri maka yang satu ini bagaimanapun cara yang ditempuh tetap tidak akan sembuh.”