SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
                                   PENDAHULUAN
       Menurut Hasan Bashri dalam buku khuluqun nabi yang termasuk akhlak baik adalah
wajah yang berseri-seri, dermawan dan menahan diri dari menyakiti orang lain”.
       Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengungkapkan bahwa seseorang berakhlak baik
apabila mampu menjauhi perkara-perkara yang diharamkan, melaksanakan yang halal dan
bertanggung jawab kepada keluarga”.


Allah Swt mengagungkan Rasul-Nya seperti yang difirmankan dalam al quran surat Al-
Qalam: 4).
“Dan sesungguhnya engkau (diciptakan) atas perangai yang besar” (Al-Qalam: 4)
Kebaikan itu semuanya tercakup dalam akhlak yang baik, karena orang yang memiliki akhlak
baik senantiasa bersegera kepada perbuatan yang baik dan menjauhi dari perbuatan yang
jelek. Di dunia ia akan memperoleh kebahagiaan dan di akhirat ia akan memperoleh
keuntungan yang besar jika orang itu beriman.
       Islam akan memberikan pahala kepada yang memiliki akhlak baik dan membalasnya
dengan balasan yang baik. Berhias diri dengan akhlak baik dan ketakwaan akan memasukan
seseorang ke surga, karena ketakwaan itu akan memberikan kemaslahatan antara hamba dan
Rabnya, sedangkan akhlak baik akan memberikan kemaslahatan antara hamba dan sesama
manusia.
       Bagi orang yang beriman dan berakhlak baik dia akan mendapat keselamatan baik di
dunia ataupun di akhirat nanti. Setiap kali manusia berakhlak baik maka pada saat itu ia
menyempurnakan keimananannya. Setiap kali manusia berbuat baik dibarengi dengan wajah
yang berseri-seri, menahan diri dari menyakiti orang lain serta sungguh-sungguh dalam
berbuat kebaikan di antara sesama manusia, dia memiliki keutamaan dan akan ditempatkan
pada tempat yang mulia di hadapan Allah Swt.
       Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa: “„sesungguhnya orang yang terpilih di
antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya”.

       Rasulullah SAW tidak pernah berbuat fahsya. Fahsya adalah sesuatu yang keluar dari
batas dan bisa menyakiti sesama sehingga orang tersakiti atau dirugikan. Fahsya itu bisa
berupa ucapan ataupun perilaku.




Akhlak Tasawuf                                                                          Page 1
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : “Rasulullah saw pernah ditanya tentang sesuatu
yang paling banyak memasukan manusia ke surga, beliau menjawab: „takwa kepada Alllah
dan memiliki akhlak yang baik‟ . Dan Rasul juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak
memasukkan manusia ke neraka, beliau menjawab : „mulut dan kemaluan (farji)‟ ”.
          Dari Abu Darda, ia berkata : “sesungguhnya Nabi saw pernah bersabda : „Tidak ada
sesuatu yang paling berat timbangan bagi orang mu‟ min pada hari kiamat daripada akhlak
baik, dan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berperangai jahat dan berlidah
kotor”.
          Tirmidzi meriwayatkan pada riwayat Abu Darda dari Nabi saw, beliau bersabda :
“Sesungguhnya orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat seperti orang yang
melakukan shaum dan shalat”.
          Akhlak baik itu memiliki kedudukan yang agung dan derajat yang tinggi, yaitu derajat
orang yang shaum, dan orang yang shalat. Dari Aisyah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah
saw bersabda : “Sesungguhnya orang mu‟ min akan memperoleh derajat seperti orang yang
shaum dan orang yang shalat dengan akhlak baik”.
          Akhlak baik itu memiliki beberapa tahapan, Nabi yang mulia menetapkan tahapan-
tahapan tersebut, pertamakali dimulai dengan takwa kepada Allah di setiap tempat dan waktu,
ia memulai kebaikan di belakang kejelekan yang ia lakukan, mengganti kejelekan dengan
kebaikan. Dan diantara hal itu adalah seseorang bergaul dengan orang-orang dengan akhlak
yang baik.
          Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah saw bersabda kepadaku : “Bertakwalah kamu
dimanapun kamu berada, iringilah kejelekan itu dengan kebaikan, maka kebaikan itu akan
menghapus kejelekan, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlak yang baik”.
          Rasulullah saw senantiasa berdoa kepada Rabnya agar Ia memperbaiki Akhlaknya
sebagaimana Ia memperbaiki ciptaannya. Dari Aisyah, ia berkata : “Rasulullah saw berdo‟ a:
„Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah jugalah
akhlakku”.
          Dari Abu Tsa‟ labah al-Khusyani, ia berkata, Rasulullah saw besabda :
“Sesungguhnya yang paling aku cintai dan paling mendekatkanku pada hari kiamat di antara
kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sesungguhnya yang paling aku benci dan
yang paling menjauhkanku pada hari kiamat di antara kalian adalah orang yang paling jelek
akhlaknya, yang suka berteriak-teriak, orang yang sombong, dan orang yang melebarkan
mulutnya”.


Akhlak Tasawuf                                                                         Page 2
BAB II

                                  PEMBAHASAN MATERI

   A. Standar Baik Dan Buruk Berdasarkan Akhlak


Pengertian Akhlak Baik dan Buruk


1. Pengertian Akhlak


a. Secara Bahasa
       Luis Ma‟ luf (1986 : 194), Abuddin Nata (2002 : 1) dan Sofyan Sauri (2008 : 136)
menjelaskan bahwa Akhlak adalah Bentuk jama dari khuluq, yang bermakna al-sajiyah
(perangai), ath-thabi‟ ah (kelakuan, tabi‟ at, watak dasar), al-„adat (kebiasaan, kelaziman),
al-muru‟ ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2007 : 20) akhlak bermakna budi pekerti.
       Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa akhlak secara
bahasa adalah perangai, kelakuan, tabiat, watak dasar, kebiasaan, kelaziman, peradaban yang
baik, agama, dan budi pekerti yang baik.
b. Secara Istilah
       Abuddin Nata (2002:3-5) mencatat berbagai pengertian tentang akhlak secara istilah
menurut para ulama, yaitu :
   1. Menurut Ibnu Miskawaih
       Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukat perbuatan tanpa
       memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
   2. Menurut Imam Ghozali
       Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan
       gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
       Pengertian tersebut dicatat pula oleh Imam al-Jurjani dalam kitabnya at-Ta‟ rifat
   3. Menurut Ibrahim Anis
       Sifat yang tertanam didalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam
       perbuatan.baik dan buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
   4. Menurut Abdul Hamid
       Sifat-sifat manusia yang terdidik.

Akhlak Tasawuf                                                                          Page 3
Dari perngertian para ulama di atas, dapat kita gambarakan bahwa akhlak setidaknya
memiliki lima karakteristik yaitu :
        Tertanam kuat di dalam jiwa seseorang
       Akhlak di lakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran
        Akhlak timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan
       tekanan dari luar
        Akhlak dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara
       Akhlak dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah bukan karena ingin dipuji orang
       atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian.


2. Pengertian Baik dan Buruk
       Abuddin Nata (2002:102-103) menggambarkan bahwa yang disebut baik atau
kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermartabat,
menyenangkan, dan menyukai manusia.
        Sedangkan buruk adalah sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya,
tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam nilai, tidak mencukupi, keji,
jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima,
sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma
masyarakat yang berlaku.
        Dengan demikian yang dikatakan buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaliknya
dari yang baik, dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia.
Dalam konteks Bahasa Arab, kata Baik setidaknya diistilahkan dengan enam istilah, yaitu :
1. Al-Hasanah
   Al-hasanah sebagaimana di kemukakan oleh Ar-Raghib Al-Asfahani (2008 : 133) adalah
   suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang disukai atau di pandang
   baik. Selanjutnya beliau membagi hasanah itu kepada tiga bagian, yaitu dari segi akal,
   hawa nafsu dan pancaindera. Yang termasuk hasanah misalnya keuntungan, kelapangan
   rezeki dan kemenagan.
2. At-Thoyyibah
   Ar- Roghib (2008 : 349) menjelaskan bahwa ath-thoyyibah itu khusus digunakan untuk
   menggambarkan sesuatu yang memberi kelezaran kepada panca indra dan jiwa, seperti
   makanan, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya.

Akhlak Tasawuf                                                                            Page 4
3. Khairan
   Ar-Roghib (2008 : 181) juga menjelaskan bahwa khairan itu digunakan untuk
   menunjukan sesuatu yang baik oleh seluruh umat manusia, seperti berakal, adil,
   keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat.
4. Karimah
   Ar-Roghib (2008 : 79) menerangkan bahwa Karimah digunakan untuk menunjukan pada
   perbuatan dan akhlak yang terpuji yang ditampakan dalam kenyataan hidup sehari-hari.
5. Mahmudah
   Ar-Roghib (2008 : 147) mengemukakan bahwa mahmudah digunakan untuk menunjukan
   suatu yang utama sebagai akibat dari melakukan sesuatu yang disukai Allah swt.
6. Al-birr
   Ar-Roghib (2008 : 50) juga menjelaskan bahwa Al-birr digunakan untuk menunjukan
   pada upaya memperluas atau memperbanyak melakukan perbuatan yang baik. Kata
   tersebut terkadang digunakan sebagai sifat Allah, maka maksudnya adalah bahwa Allah
   memberikan balasan pahala yang besar, dan jika digunakan untuk manusia, maka yang
   dimaksud adalah ketaatannya.


B. Ruang Lingkup Ajaran Akhlak
       Ruang lingkup ajaran akhlak mencakup empat bagian :
   1. Akhlak terhadap Allah
       Ditunjukan untuk membina hubungan yang akrab dengan Allah sebagai pencipta dan
       penentu segala sesuatu, sehingga Allah dirasakan selalu hadir dalam gerak dan
       langkahnya.
   2. Akhlak pada diri sendiri
       Ditunjukan untuk membersihkan jiwa, menjernihkan jiwa dan perasaan sehingga ia
       memperoleh ketentraman dan ketenangan dalam menghadapi berbagai problem
       kehidupan serta memelihara esksistensinya sendiri. Seperti sabar, tawakal, qana‟ ah,
       iffah, syukur, tidak boros, rendah hati, dan sebagainya.
   3. Akhlak kepada sesama manusia
       Ditunjukan pada penciptaan kondisi dan lingkungan sosial yang harmonis, penuh
       kedamaian sehingga kondusif bagi perkembangan jiwa setiap individu
       dan tercegah dari gejolak-gejolak sosial, akibat ada pihak yang belum puas terhadap
       tindakan pihak lain.

Akhlak Tasawuf                                                                         Page 5
4. Akhlak terhadap lingkungan alam
           Ditunjukan agar lingkungan hidup terpelihara, tidak rusak dan tetap lestari sehingga
           alam terus menerus memberi manfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri sepanjang
           manusia itu ada.




    B. Standar Baik Dan Buruk Berdasarkan Moral
    1. Pengertian Moral

           Menurut kamus Merriam-Webster, moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan
prinsip yang benar dan salah dalam perilaku; mengekspresikan atau mengajarkan konsep
tentang perilaku yang baik; membentuk standar perilaku yang baik; dapat dibuktikan
walaupun tidak terbukti; bersifat persepsi atau lebih ke psikologis daripada berwujud atau
praktis.

           Dalam dunia bisnis, moral diterjemahkan sebagai kesesuaian kode yang telah dikenal,
doktrin, atau aturan dari suatu sistem tentang apa yang benar atau salah dan untuk berperilaku
sesuai dengan hal tersebut. Tidak ada sistem moralitas yang diterima secara universal, dan
jawaban terhadap pertanyaan “Apakah moralitas itu?” dapat sangat berbeda antara tempat
yang satu dengan tempat yang lainnya, kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,dari
dari waktu ke waktu. Bagi beberapa orang moralitas berarti usaha sadar dan terencana dalam
menuntun perilaku seseorang dengan dasar keadilan dan keyakinan pada agama. Bagi yang
lainnya, seperti yang diungkapkan matematikawan dan filsuf Alfred North Whitehead (1861-
1974), “… apa yang menjadi moralitas maka itulah yang akan terjadi, dan amoralitas adalah
apa yang tidak disukai oleh moralitas.”

           Berbeda dengan dua pendapat sebelumnya yang menyatakan bahwa moral sebagai
prinsip atau kesesuaian prinsip tentang baik dan buruk, maka ada pendapat lain yang
menyatakan bahwa moral adalah panduan untuk hidup. Pendapat tersebut menyatakan bahwa
memilih untuk hidup adalah pilihan pre-moral yang kemudian akan berkembang menjadi
pertanyaan “Bagaimana?” atau “Apa yang saya lakukan?” Seseorang dapat menjalaninya
(cara hidup) secara asal saja atau dengan metode yang didesain untuk mencapai sukses.
Metode itulah yang disebut moralitas.


Akhlak Tasawuf                                                                             Page 6
Moralitas yang dianut akan memampukan seseorang untuk memilih secara rasional
diantara nilai-nilai yang ada. Dalam sejarah, konsep moralitas sering kali digunakan secara
negatif seperti pada daftar “Anda tidak boleh” untuk menentang suatu tindakan. Tindakan
yang diambil menjadi tidak peduli apa yang Anda lakukan, asalkan Anda tidak melanggar
aturan moral. Daftar larangan, tidaklah cukup dijadikan panduan untuk sukses. Moralitas
harus positif daripada negatif. Bukan “Apa yang tidak boleh saya lakukan?”, tetapi “Apa
yang harus saya lakukan?” Masalah pada mendefinisikan moralitas negatif adalah bahwa
pada kebanyakan kasus, mengakibatkan seseorang untuk menghindari beberapa area
permasalahan tertentu. Hal tersebut tidak berguna karena mengakibatkan tidak adanya
metode untuk memilih tindakan mana yang terbaik, sementara moralitas positif menciptakan
kebiasaan yang menuntun kepada pencapaian nilai dan metode untuk memilih nilai apa yang
digunakan dalam cara untuk hidup dan berkembang.

       Sebagai contoh, sementara menghormati orang tua secara universal diketahui sebagai
kewajiban, beberapa suku tertentu percaya bahwa berbakti kepada orang tua mengharuskan
mereka untuk mengirimi orang tua mereka ketika ada kelemahan pada usia tua. Contoh
lainnya adalah menyayangi dan memenuhi kebutuhan anak, jujur dan adil, memiliki belas
kasih, menahan rasa sakit dan kemalangan dengan ketabahan, dan lainnya.

       Berbagai definisi dan penjelasan diatas mengenai moral dan etika secara umum
mengungkapkan bahwa moral merupakan sumber dari etika, moral bersifat umum sedangkan
etika bersifat spesifik. Setiap orang, setiap kelompok, setiap negara dapat memiliki etika yang
berbeda-beda, namun pada prinsipnya mereka memiliki moral yang sama secara universal;
moral untuk membedakan antara baik dan buruk, kebaikan dan kejahatan, dll.




Akhlak Tasawuf                                                                          Page 7
C. Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Etika

   1. Pengertian Etika

       Merriam-Webster mendefinisikan etika sebagai ilmu yang mempelajari apa yang baik
dan buruk dengan tugas dan tanggung jawab moral; teori atau sistem dari nilai moral; prinsip-
prinsip yang mengatur perilaku individu atau kelompok; kesadaran akan kepentingan moral.

       ETIKA adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

       Tujuan mempelajari Etika untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian
baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu

       Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan
senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif ).

       Dan sesuatu hal dikatakan buruk ialah Segala Perbuatan yang buruk berarti perbuatan
yang bertentangan dengan norma – norma masyarakat yang berlaku.atau segala perbuatan
yang tercela.

       Etika merupakan cabang dari studi yang mempelajari tentang tindakan apa yang tepat
yang harus dilakukan oleh manusia. Etika juga mempelajari tentang apa yang benar dan salah
dalam tindakan manusia.

       Sumber dari etika sebagian berasal dari pengalaman pribadi manusia dan sebagian
lagi prinsip . Seluruh bangsa dapat membedakan apa yang baik dan jahat, antara orang yang
baik dan orang yang jahat, antara kebaikan dan kejahatan; mereka semua setuju dengan hal
ini: kebaikan layak diperjuangan dan kejahatan harus dihilangkan, yang satu berhak dipuji,
yang lainnya harus disalahkan. Walaupun dalam kasus tertentu mungkin saja tidak terjadi
kesepakatan dalam menentukan hal yang baik atau jahat, namun mereka tetap setuju akan
adanya prinsip yang umum bahwa kebaikan harus dilakukan dan kejahatan harus dihindari.
Adalah prinsip yang universal pula bahwa kita tidak boleh memperlakukan orang lain apa
yang tidak ingin dilakukan kepada kita.

       Sebagian orang berpendapat bahwa etika sama dengan akhlak. Persamaan itu memang
ada, karena keduanya membahas masalah baik buruknya tingkah laku manusia.

Akhlak Tasawuf                                                                        Page 8
BAB III
                                            PENUTUP
        Kesimpulan


        Dapat kita simpulkan bahwa akhlak secara bahasa adalah perangai, kelakuan, tabiat,
watak dasar, kebiasaan, kelaziman, peradaban yang baik, agama, dan budi pekerti.


        Akhlak adalah sifat, perangai, tabiat, kebiasaan yang tertanam kuat di dalam jiwa
seseorang. Akhlak di lakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Akhlak timbul dari dalam
diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. Akhlak dilakukan
dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Akhlak dilakukan ikhlas
semata-mata karena Allah bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan
sesuatu pujian.


        ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.


        Etika juga merupakan kebiasaan moral dan sifat perwatakan yang berisi nilai-nilai
yang terbentuk dalam tingkah laku dan adat istiadat.


        TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai
penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu


        Moral adalah gambaran rasional mengenai hakekat dan dasar perbuatan dan
keputusan yang benar serta prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa perbuatan dan
keputusan tersebut secara moral diperintahkan atau dilarang.


        PENGERTIAN BAIK Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan
memberikan perasaan senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara
positif ).


        Yang disebut Baik atau kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
yang luhur, bermartabat, menyenangkan, dan menyukai manusia.

Akhlak Tasawuf                                                                         Page 9
PENGERTIAN BURUK Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang
bertentangan dengan norma – norma masyarakat yang berlaku. Sedangkan buruk adalah
sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas,
dibawah standar, kurang dalam nilai, tidak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak
menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari
baik, dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.
Dengan demikian yang dikatakan buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang
baik, dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia.




Akhlak Tasawuf                                                                        Page 10

More Related Content

What's hot

Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi KehidupanIman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupanananovia99
 
الحال والمقام
الحال والمقامالحال والمقام
الحال والمقامNabilah Karim
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPTAKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPTWaesyTibyani
 
Husnudzan kepada allah
Husnudzan kepada allahHusnudzan kepada allah
Husnudzan kepada allahgifariwk
 
Pengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu TasawufPengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu TasawufZezen Wahyudin
 
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Yanasta Pratama
 
Genap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baik
Genap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baikGenap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baik
Genap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baikWahyu Mulyana
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanRia Widia
 
Akhlak tasawuf (staipana)
Akhlak tasawuf (staipana)Akhlak tasawuf (staipana)
Akhlak tasawuf (staipana)wahyu islami
 
pengertian akhlak terpuji
pengertian akhlak terpujipengertian akhlak terpuji
pengertian akhlak terpujiRoisMansur
 
Rpp qh amar print
Rpp qh amar printRpp qh amar print
Rpp qh amar printiwan Alit
 
Akhlak terpuji dan_tercela
Akhlak terpuji dan_tercelaAkhlak terpuji dan_tercela
Akhlak terpuji dan_tercelaSharbi Ali
 

What's hot (20)

Induk akhlak islami
Induk akhlak islamiInduk akhlak islami
Induk akhlak islami
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi KehidupanIman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
Iman dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan
 
الحال والمقام
الحال والمقامالحال والمقام
الحال والمقام
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPTAKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
 
Presentasi kamis
Presentasi kamisPresentasi kamis
Presentasi kamis
 
Husnudzan kepada allah
Husnudzan kepada allahHusnudzan kepada allah
Husnudzan kepada allah
 
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwahBab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
 
Pengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu TasawufPengertian Ilmu Tasawuf
Pengertian Ilmu Tasawuf
 
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
 
Genap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baik
Genap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baikGenap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baik
Genap xii 1.-terbiasa-saling-menasihati-dan-berbuat-baik
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Akhlak tasawuf (staipana)
Akhlak tasawuf (staipana)Akhlak tasawuf (staipana)
Akhlak tasawuf (staipana)
 
pengertian akhlak terpuji
pengertian akhlak terpujipengertian akhlak terpuji
pengertian akhlak terpuji
 
Persentasi i ihsan
Persentasi i ihsanPersentasi i ihsan
Persentasi i ihsan
 
Thaharah, hadas, najis
Thaharah, hadas, najisThaharah, hadas, najis
Thaharah, hadas, najis
 
Rpp qh amar print
Rpp qh amar printRpp qh amar print
Rpp qh amar print
 
Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1
 
Akhlak terpuji dan_tercela
Akhlak terpuji dan_tercelaAkhlak terpuji dan_tercela
Akhlak terpuji dan_tercela
 

Viewers also liked

G4 presentation
G4 presentationG4 presentation
G4 presentationsokwingyi
 
Sistem informasi manajemen decision support system ppt
Sistem informasi manajemen decision support system pptSistem informasi manajemen decision support system ppt
Sistem informasi manajemen decision support system pptolaamonica
 
интернет источники по русскому национализму
интернет источники по русскому национализмуинтернет источники по русскому национализму
интернет источники по русскому национализмуВероника Луканина
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
30 contoh desain stempel unik dan bagus
30 contoh desain stempel unik dan bagus30 contoh desain stempel unik dan bagus
30 contoh desain stempel unik dan bagusbadar masbadar
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan IlmiahPENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan IlmiahDiana Amelia Bagti
 
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKMercu Buana University
 
Livro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_III
Livro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_IIILivro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_III
Livro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_IIIPatricia Farias
 
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...Dwi Putra Mahardhika
 
Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9
Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9
Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9Patricia Farias
 
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016Mastel Indonesia
 
Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4devinhgr
 

Viewers also liked (16)

G4 presentation
G4 presentationG4 presentation
G4 presentation
 
SARCC AnnualReport 2014-2015
SARCC AnnualReport 2014-2015SARCC AnnualReport 2014-2015
SARCC AnnualReport 2014-2015
 
Sistem informasi manajemen decision support system ppt
Sistem informasi manajemen decision support system pptSistem informasi manajemen decision support system ppt
Sistem informasi manajemen decision support system ppt
 
интернет источники по русскому национализму
интернет источники по русскому национализмуинтернет источники по русскому национализму
интернет источники по русскому национализму
 
Situaciones de aprendizaje
Situaciones de aprendizajeSituaciones de aprendizaje
Situaciones de aprendizaje
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
 
30 contoh desain stempel unik dan bagus
30 contoh desain stempel unik dan bagus30 contoh desain stempel unik dan bagus
30 contoh desain stempel unik dan bagus
 
Ppt dss kiki
Ppt dss kikiPpt dss kiki
Ppt dss kiki
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan IlmiahPENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
 
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
 
Livro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_III
Livro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_IIILivro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_III
Livro dos Espiritos Q406 e ESE Introdução_III
 
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
 
Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9
Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9
Livro dos Espíritos Cap. 420 - ESE cap1item9
 
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
Challenges and Opportunities for ICT Industry in Indonesia 2016
 
Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4
 

Similar to Makalah tasawuf2

Similar to Makalah tasawuf2 (20)

Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Makalah Akhlak Mahmudah PDF
Makalah Akhlak Mahmudah PDFMakalah Akhlak Mahmudah PDF
Makalah Akhlak Mahmudah PDF
 
PPT MK AKHLAK PADANG LAMPE - Copy.pdf
PPT MK AKHLAK PADANG LAMPE - Copy.pdfPPT MK AKHLAK PADANG LAMPE - Copy.pdf
PPT MK AKHLAK PADANG LAMPE - Copy.pdf
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
 
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdfETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
ETIKA_DAN_AKHLAK_DALAM_BERHAJI-1rrrr.pdf
 
Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia
 
Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3
 
kerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islamkerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islam
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]Tugas topik 6[1]
Tugas topik 6[1]
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas topik 6
Tugas topik 6Tugas topik 6
Tugas topik 6
 
Tugas powerpoint akhlak
Tugas powerpoint akhlakTugas powerpoint akhlak
Tugas powerpoint akhlak
 
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq TasawufKonsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
 
membiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpujimembiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpuji
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docxAHKLAKQUL KARIMAH.docx
AHKLAKQUL KARIMAH.docx
 
Cara memahami ahlak
Cara memahami ahlakCara memahami ahlak
Cara memahami ahlak
 
Akhlak dalam islam
Akhlak dalam islamAkhlak dalam islam
Akhlak dalam islam
 
Makalah akhlak benar
Makalah akhlak benarMakalah akhlak benar
Makalah akhlak benar
 

Makalah tasawuf2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Menurut Hasan Bashri dalam buku khuluqun nabi yang termasuk akhlak baik adalah wajah yang berseri-seri, dermawan dan menahan diri dari menyakiti orang lain”. Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengungkapkan bahwa seseorang berakhlak baik apabila mampu menjauhi perkara-perkara yang diharamkan, melaksanakan yang halal dan bertanggung jawab kepada keluarga”. Allah Swt mengagungkan Rasul-Nya seperti yang difirmankan dalam al quran surat Al- Qalam: 4). “Dan sesungguhnya engkau (diciptakan) atas perangai yang besar” (Al-Qalam: 4) Kebaikan itu semuanya tercakup dalam akhlak yang baik, karena orang yang memiliki akhlak baik senantiasa bersegera kepada perbuatan yang baik dan menjauhi dari perbuatan yang jelek. Di dunia ia akan memperoleh kebahagiaan dan di akhirat ia akan memperoleh keuntungan yang besar jika orang itu beriman. Islam akan memberikan pahala kepada yang memiliki akhlak baik dan membalasnya dengan balasan yang baik. Berhias diri dengan akhlak baik dan ketakwaan akan memasukan seseorang ke surga, karena ketakwaan itu akan memberikan kemaslahatan antara hamba dan Rabnya, sedangkan akhlak baik akan memberikan kemaslahatan antara hamba dan sesama manusia. Bagi orang yang beriman dan berakhlak baik dia akan mendapat keselamatan baik di dunia ataupun di akhirat nanti. Setiap kali manusia berakhlak baik maka pada saat itu ia menyempurnakan keimananannya. Setiap kali manusia berbuat baik dibarengi dengan wajah yang berseri-seri, menahan diri dari menyakiti orang lain serta sungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan di antara sesama manusia, dia memiliki keutamaan dan akan ditempatkan pada tempat yang mulia di hadapan Allah Swt. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa: “„sesungguhnya orang yang terpilih di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya”. Rasulullah SAW tidak pernah berbuat fahsya. Fahsya adalah sesuatu yang keluar dari batas dan bisa menyakiti sesama sehingga orang tersakiti atau dirugikan. Fahsya itu bisa berupa ucapan ataupun perilaku. Akhlak Tasawuf Page 1
  • 2. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : “Rasulullah saw pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukan manusia ke surga, beliau menjawab: „takwa kepada Alllah dan memiliki akhlak yang baik‟ . Dan Rasul juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka, beliau menjawab : „mulut dan kemaluan (farji)‟ ”. Dari Abu Darda, ia berkata : “sesungguhnya Nabi saw pernah bersabda : „Tidak ada sesuatu yang paling berat timbangan bagi orang mu‟ min pada hari kiamat daripada akhlak baik, dan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berperangai jahat dan berlidah kotor”. Tirmidzi meriwayatkan pada riwayat Abu Darda dari Nabi saw, beliau bersabda : “Sesungguhnya orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat seperti orang yang melakukan shaum dan shalat”. Akhlak baik itu memiliki kedudukan yang agung dan derajat yang tinggi, yaitu derajat orang yang shaum, dan orang yang shalat. Dari Aisyah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya orang mu‟ min akan memperoleh derajat seperti orang yang shaum dan orang yang shalat dengan akhlak baik”. Akhlak baik itu memiliki beberapa tahapan, Nabi yang mulia menetapkan tahapan- tahapan tersebut, pertamakali dimulai dengan takwa kepada Allah di setiap tempat dan waktu, ia memulai kebaikan di belakang kejelekan yang ia lakukan, mengganti kejelekan dengan kebaikan. Dan diantara hal itu adalah seseorang bergaul dengan orang-orang dengan akhlak yang baik. Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah saw bersabda kepadaku : “Bertakwalah kamu dimanapun kamu berada, iringilah kejelekan itu dengan kebaikan, maka kebaikan itu akan menghapus kejelekan, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlak yang baik”. Rasulullah saw senantiasa berdoa kepada Rabnya agar Ia memperbaiki Akhlaknya sebagaimana Ia memperbaiki ciptaannya. Dari Aisyah, ia berkata : “Rasulullah saw berdo‟ a: „Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah jugalah akhlakku”. Dari Abu Tsa‟ labah al-Khusyani, ia berkata, Rasulullah saw besabda : “Sesungguhnya yang paling aku cintai dan paling mendekatkanku pada hari kiamat di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sesungguhnya yang paling aku benci dan yang paling menjauhkanku pada hari kiamat di antara kalian adalah orang yang paling jelek akhlaknya, yang suka berteriak-teriak, orang yang sombong, dan orang yang melebarkan mulutnya”. Akhlak Tasawuf Page 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN MATERI A. Standar Baik Dan Buruk Berdasarkan Akhlak Pengertian Akhlak Baik dan Buruk 1. Pengertian Akhlak a. Secara Bahasa Luis Ma‟ luf (1986 : 194), Abuddin Nata (2002 : 1) dan Sofyan Sauri (2008 : 136) menjelaskan bahwa Akhlak adalah Bentuk jama dari khuluq, yang bermakna al-sajiyah (perangai), ath-thabi‟ ah (kelakuan, tabi‟ at, watak dasar), al-„adat (kebiasaan, kelaziman), al-muru‟ ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 20) akhlak bermakna budi pekerti. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa akhlak secara bahasa adalah perangai, kelakuan, tabiat, watak dasar, kebiasaan, kelaziman, peradaban yang baik, agama, dan budi pekerti yang baik. b. Secara Istilah Abuddin Nata (2002:3-5) mencatat berbagai pengertian tentang akhlak secara istilah menurut para ulama, yaitu : 1. Menurut Ibnu Miskawaih Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukat perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 2. Menurut Imam Ghozali Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Pengertian tersebut dicatat pula oleh Imam al-Jurjani dalam kitabnya at-Ta‟ rifat 3. Menurut Ibrahim Anis Sifat yang tertanam didalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan.baik dan buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. 4. Menurut Abdul Hamid Sifat-sifat manusia yang terdidik. Akhlak Tasawuf Page 3
  • 4. Dari perngertian para ulama di atas, dapat kita gambarakan bahwa akhlak setidaknya memiliki lima karakteristik yaitu : Tertanam kuat di dalam jiwa seseorang Akhlak di lakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran Akhlak timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar Akhlak dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara Akhlak dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian. 2. Pengertian Baik dan Buruk Abuddin Nata (2002:102-103) menggambarkan bahwa yang disebut baik atau kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermartabat, menyenangkan, dan menyukai manusia. Sedangkan buruk adalah sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam nilai, tidak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Dengan demikian yang dikatakan buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik, dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia. Dalam konteks Bahasa Arab, kata Baik setidaknya diistilahkan dengan enam istilah, yaitu : 1. Al-Hasanah Al-hasanah sebagaimana di kemukakan oleh Ar-Raghib Al-Asfahani (2008 : 133) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang disukai atau di pandang baik. Selanjutnya beliau membagi hasanah itu kepada tiga bagian, yaitu dari segi akal, hawa nafsu dan pancaindera. Yang termasuk hasanah misalnya keuntungan, kelapangan rezeki dan kemenagan. 2. At-Thoyyibah Ar- Roghib (2008 : 349) menjelaskan bahwa ath-thoyyibah itu khusus digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memberi kelezaran kepada panca indra dan jiwa, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya. Akhlak Tasawuf Page 4
  • 5. 3. Khairan Ar-Roghib (2008 : 181) juga menjelaskan bahwa khairan itu digunakan untuk menunjukan sesuatu yang baik oleh seluruh umat manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat. 4. Karimah Ar-Roghib (2008 : 79) menerangkan bahwa Karimah digunakan untuk menunjukan pada perbuatan dan akhlak yang terpuji yang ditampakan dalam kenyataan hidup sehari-hari. 5. Mahmudah Ar-Roghib (2008 : 147) mengemukakan bahwa mahmudah digunakan untuk menunjukan suatu yang utama sebagai akibat dari melakukan sesuatu yang disukai Allah swt. 6. Al-birr Ar-Roghib (2008 : 50) juga menjelaskan bahwa Al-birr digunakan untuk menunjukan pada upaya memperluas atau memperbanyak melakukan perbuatan yang baik. Kata tersebut terkadang digunakan sebagai sifat Allah, maka maksudnya adalah bahwa Allah memberikan balasan pahala yang besar, dan jika digunakan untuk manusia, maka yang dimaksud adalah ketaatannya. B. Ruang Lingkup Ajaran Akhlak Ruang lingkup ajaran akhlak mencakup empat bagian : 1. Akhlak terhadap Allah Ditunjukan untuk membina hubungan yang akrab dengan Allah sebagai pencipta dan penentu segala sesuatu, sehingga Allah dirasakan selalu hadir dalam gerak dan langkahnya. 2. Akhlak pada diri sendiri Ditunjukan untuk membersihkan jiwa, menjernihkan jiwa dan perasaan sehingga ia memperoleh ketentraman dan ketenangan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan serta memelihara esksistensinya sendiri. Seperti sabar, tawakal, qana‟ ah, iffah, syukur, tidak boros, rendah hati, dan sebagainya. 3. Akhlak kepada sesama manusia Ditunjukan pada penciptaan kondisi dan lingkungan sosial yang harmonis, penuh kedamaian sehingga kondusif bagi perkembangan jiwa setiap individu dan tercegah dari gejolak-gejolak sosial, akibat ada pihak yang belum puas terhadap tindakan pihak lain. Akhlak Tasawuf Page 5
  • 6. 4. Akhlak terhadap lingkungan alam Ditunjukan agar lingkungan hidup terpelihara, tidak rusak dan tetap lestari sehingga alam terus menerus memberi manfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri sepanjang manusia itu ada. B. Standar Baik Dan Buruk Berdasarkan Moral 1. Pengertian Moral Menurut kamus Merriam-Webster, moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan prinsip yang benar dan salah dalam perilaku; mengekspresikan atau mengajarkan konsep tentang perilaku yang baik; membentuk standar perilaku yang baik; dapat dibuktikan walaupun tidak terbukti; bersifat persepsi atau lebih ke psikologis daripada berwujud atau praktis. Dalam dunia bisnis, moral diterjemahkan sebagai kesesuaian kode yang telah dikenal, doktrin, atau aturan dari suatu sistem tentang apa yang benar atau salah dan untuk berperilaku sesuai dengan hal tersebut. Tidak ada sistem moralitas yang diterima secara universal, dan jawaban terhadap pertanyaan “Apakah moralitas itu?” dapat sangat berbeda antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya, kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,dari dari waktu ke waktu. Bagi beberapa orang moralitas berarti usaha sadar dan terencana dalam menuntun perilaku seseorang dengan dasar keadilan dan keyakinan pada agama. Bagi yang lainnya, seperti yang diungkapkan matematikawan dan filsuf Alfred North Whitehead (1861- 1974), “… apa yang menjadi moralitas maka itulah yang akan terjadi, dan amoralitas adalah apa yang tidak disukai oleh moralitas.” Berbeda dengan dua pendapat sebelumnya yang menyatakan bahwa moral sebagai prinsip atau kesesuaian prinsip tentang baik dan buruk, maka ada pendapat lain yang menyatakan bahwa moral adalah panduan untuk hidup. Pendapat tersebut menyatakan bahwa memilih untuk hidup adalah pilihan pre-moral yang kemudian akan berkembang menjadi pertanyaan “Bagaimana?” atau “Apa yang saya lakukan?” Seseorang dapat menjalaninya (cara hidup) secara asal saja atau dengan metode yang didesain untuk mencapai sukses. Metode itulah yang disebut moralitas. Akhlak Tasawuf Page 6
  • 7. Moralitas yang dianut akan memampukan seseorang untuk memilih secara rasional diantara nilai-nilai yang ada. Dalam sejarah, konsep moralitas sering kali digunakan secara negatif seperti pada daftar “Anda tidak boleh” untuk menentang suatu tindakan. Tindakan yang diambil menjadi tidak peduli apa yang Anda lakukan, asalkan Anda tidak melanggar aturan moral. Daftar larangan, tidaklah cukup dijadikan panduan untuk sukses. Moralitas harus positif daripada negatif. Bukan “Apa yang tidak boleh saya lakukan?”, tetapi “Apa yang harus saya lakukan?” Masalah pada mendefinisikan moralitas negatif adalah bahwa pada kebanyakan kasus, mengakibatkan seseorang untuk menghindari beberapa area permasalahan tertentu. Hal tersebut tidak berguna karena mengakibatkan tidak adanya metode untuk memilih tindakan mana yang terbaik, sementara moralitas positif menciptakan kebiasaan yang menuntun kepada pencapaian nilai dan metode untuk memilih nilai apa yang digunakan dalam cara untuk hidup dan berkembang. Sebagai contoh, sementara menghormati orang tua secara universal diketahui sebagai kewajiban, beberapa suku tertentu percaya bahwa berbakti kepada orang tua mengharuskan mereka untuk mengirimi orang tua mereka ketika ada kelemahan pada usia tua. Contoh lainnya adalah menyayangi dan memenuhi kebutuhan anak, jujur dan adil, memiliki belas kasih, menahan rasa sakit dan kemalangan dengan ketabahan, dan lainnya. Berbagai definisi dan penjelasan diatas mengenai moral dan etika secara umum mengungkapkan bahwa moral merupakan sumber dari etika, moral bersifat umum sedangkan etika bersifat spesifik. Setiap orang, setiap kelompok, setiap negara dapat memiliki etika yang berbeda-beda, namun pada prinsipnya mereka memiliki moral yang sama secara universal; moral untuk membedakan antara baik dan buruk, kebaikan dan kejahatan, dll. Akhlak Tasawuf Page 7
  • 8. C. Standar Baik dan Buruk Berdasarkan Ajaran Etika 1. Pengertian Etika Merriam-Webster mendefinisikan etika sebagai ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk dengan tugas dan tanggung jawab moral; teori atau sistem dari nilai moral; prinsip- prinsip yang mengatur perilaku individu atau kelompok; kesadaran akan kepentingan moral. ETIKA adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Tujuan mempelajari Etika untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif ). Dan sesuatu hal dikatakan buruk ialah Segala Perbuatan yang buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma – norma masyarakat yang berlaku.atau segala perbuatan yang tercela. Etika merupakan cabang dari studi yang mempelajari tentang tindakan apa yang tepat yang harus dilakukan oleh manusia. Etika juga mempelajari tentang apa yang benar dan salah dalam tindakan manusia. Sumber dari etika sebagian berasal dari pengalaman pribadi manusia dan sebagian lagi prinsip . Seluruh bangsa dapat membedakan apa yang baik dan jahat, antara orang yang baik dan orang yang jahat, antara kebaikan dan kejahatan; mereka semua setuju dengan hal ini: kebaikan layak diperjuangan dan kejahatan harus dihilangkan, yang satu berhak dipuji, yang lainnya harus disalahkan. Walaupun dalam kasus tertentu mungkin saja tidak terjadi kesepakatan dalam menentukan hal yang baik atau jahat, namun mereka tetap setuju akan adanya prinsip yang umum bahwa kebaikan harus dilakukan dan kejahatan harus dihindari. Adalah prinsip yang universal pula bahwa kita tidak boleh memperlakukan orang lain apa yang tidak ingin dilakukan kepada kita. Sebagian orang berpendapat bahwa etika sama dengan akhlak. Persamaan itu memang ada, karena keduanya membahas masalah baik buruknya tingkah laku manusia. Akhlak Tasawuf Page 8
  • 9. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dapat kita simpulkan bahwa akhlak secara bahasa adalah perangai, kelakuan, tabiat, watak dasar, kebiasaan, kelaziman, peradaban yang baik, agama, dan budi pekerti. Akhlak adalah sifat, perangai, tabiat, kebiasaan yang tertanam kuat di dalam jiwa seseorang. Akhlak di lakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Akhlak timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar. Akhlak dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Akhlak dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian. ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika juga merupakan kebiasaan moral dan sifat perwatakan yang berisi nilai-nilai yang terbentuk dalam tingkah laku dan adat istiadat. TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu Moral adalah gambaran rasional mengenai hakekat dan dasar perbuatan dan keputusan yang benar serta prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa perbuatan dan keputusan tersebut secara moral diperintahkan atau dilarang. PENGERTIAN BAIK Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif ). Yang disebut Baik atau kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermartabat, menyenangkan, dan menyukai manusia. Akhlak Tasawuf Page 9
  • 10. PENGERTIAN BURUK Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma – norma masyarakat yang berlaku. Sedangkan buruk adalah sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam nilai, tidak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Dengan demikian yang dikatakan buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik, dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia. Akhlak Tasawuf Page 10