SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Ikatan Kimia ANTAR  ATOM ION KOVALEN LOGAM L-NL NL-NL, M-NL M-M L-L ANTAR  MOLEKUL I. HIDROGEN G. van der Waals NP-NP  (E. dispersi) P-P  NP-P  (E. imbasan) H terikat N, O, F Khusus gas mulia P-P  (E. orientasi)
IKATAN  KIMIA KESTABILAN ATOM DALAM IKATAN KIMIA  Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion. Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada  i nt e raksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.
TERJADINYA IKATAN  Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki susunan 8e pada kulit terluar (  oktet  ), kecuali helium dengan 2e ‑  pada kulit terluar (  duplet  ).  Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada jenis unsur yang berikatan.
Tabel Konfigurasi Elektron Gas Mulia (Gol VIII A) 8 8 18 32 18 8 2 86 Rn 8 8 18 18 8 2 54 Xe 8 8 18 8 2 36 Kr 8 8 8 2 18 Ar 8 8 2 10 Ne 2 2 2 He P O N M L K Jumlah Elektron Valensi Jumlah Elektron pada Kulit Lambang Atom
a. Melepas Elektron Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).  Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk ion+x dengan x = nomor golongan utama. Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).
Atom yang melepas elektron dari Gol IA dan IIA Atom yang menangkap elektron dari Gol IVA, VA, VIA, VIIA Gol IA    elektron valensi= 1    melepas satu elektron, membentuk ion +1 Li + , Na + , K + , Rb + , Cs + Gol IIA    elektron valensi= 2    melepas 2 elektron membentuk ion +2 Mg +2 , Ca +2 , Sr +2 , Ba +2 , Ra +2
OKTET 11 Na (2. 8. 1)     ion Na +  (2 . 8)  melepas 1e   19 K (2.8.8.1)    melepas 1 elektron     ion K + : 2.8.8  sesuai  struktur  18 Ar 12 Mg (2. 8. 2)     ion Mg 2+  (2 . 8) melepas 2 e 20 Ca (2.8.8.2)    melepas 2 elektron     ion Ca +2  : 2.8.8  sesuai  struktur  18 Ar Li (2. 1)    ion Li +  (2)  melepas 1e   struktur He Duplet
b. Menangkap Elektron Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif).  Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
Contoh :  9 F (2.7)  +  1e    ion F -   (2.8)  struktur Ne 8 O (2. 6)  +  2 e     ion O -2  (2 .  8)  struktur Ne 16 S  (2.8.6)  + 2 e    ion S -2   (2.8.8)  struktur Ar 7 N (2. 5)  +  3 e     ion N -3  (2 . 8)  struktur Ne
Tabel Konfigurasi Elektron Atom-atom Bukan Gas Mulia Elektron valensi pada suatu atom digambarkan dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x ) disebut struktur Lewis.  Contoh : 7 7 8 2 17 Cl 3 3 8 2 13 Al 2 2 8 2 12 Mg 1 1 8 2 11 Na P O N M L K Jumlah Elektron Valensi Jumlah Elektron pada Kulit Nomor Atom Lambang Atom
Untuk memenuhi hukum oktet / duplet, atom-atom unsur cenderung melakukan salah satu dari cara-cara berikut  : 1. Melepas Elektron Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif). Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk  ion +x   dengan x = nomor golongan utama. Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert). Contoh : Oktet Atom Na (2. 8. 1)     ion Na +  (2 . 8) + 1e Atom Mg (2. 8. 2)     ion Mg 2+  (2 . 8) + 2e Duplet Atom Be (2. 2)    ion Be 2+  (2) + 2e Atom Li (2. 1)    ion Li +  (2) + 1e
2.  Menyerap Elektron Pencapaian kestabilan dengan menyerap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif).  Jumlah elektron yang diserap adalah =  x dan terbentuk  ion  – x   Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA). Contoh :  O (2. 6)  +  2 e     ion O 2-   (2 . 8)  Oktet N (2. 5)  +  3 e     ion N 3-   (2 . 8)
Pembentukan Ikatan Ion Ikatan ion terbentuk melalui gaya elektrostatis antara ion yang berbeda  muatan sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain.  Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron ( unsur logam )  dengan atom yang menangkap elektron ( unsur non logam ). Contoh : Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
TERJADINYA IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron. Contoh : Pada senyawa FCl Perhatikan elektron ikatan (  bonding electron  ) yang berada di antara F dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
IKATAN KOVALEN RANGKAP Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh  dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen rangkap/ ganda dibedakan menjadi  dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. Ikatan kovalen rangkap dua Contoh :
Ikatan kovalen rangkap tiga Contoh : Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul NO Ikatan ganda tiga yang dimiliki N 2 (g)  sangat kuat sehingga di udara N 2  sulit bereaksi, N 2  merupakan unsur terbanyak. N 2  keluar masuk tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N­ 2  baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol. Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.  Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
[object Object],[object Object],[object Object],Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron bebas (  lone pair electron  ) selalu nonpolar.  Contoh : CCl 4 , CH 4 , CO 2 , SF 6 , PCl 5
[object Object],[object Object],[object Object]
Ikatan Kovalen Koordinasi Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang.  Contoh : N 2 O, SO 2 , SO 3 , H 2 SO 4 , NH 4 + ,

More Related Content

What's hot

20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
Habibur Rohman
 

What's hot (20)

Kimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanidaKimia anorganik golongan transisi lantanida
Kimia anorganik golongan transisi lantanida
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Gas Mulia dan Halogen
Gas Mulia dan HalogenGas Mulia dan Halogen
Gas Mulia dan Halogen
 
2. padatan
2. padatan2. padatan
2. padatan
 
Bab 3-struktur-kristal
Bab 3-struktur-kristalBab 3-struktur-kristal
Bab 3-struktur-kristal
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Transmission electron microscopy
Transmission electron microscopyTransmission electron microscopy
Transmission electron microscopy
 
Sol gel zefri
Sol gel zefriSol gel zefri
Sol gel zefri
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atom
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
 
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan IonBab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
 
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Kimia Organik Lanjut
Kimia Organik LanjutKimia Organik Lanjut
Kimia Organik Lanjut
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
 
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
PARTIKEL PENYUSUN ATOMPARTIKEL PENYUSUN ATOM
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 

Viewers also liked

Nuevo yosjfkshf
Nuevo yosjfkshfNuevo yosjfkshf
Nuevo yosjfkshf
lov3hyun
 
T.e.t forest in danger with audio
T.e.t forest in danger with audioT.e.t forest in danger with audio
T.e.t forest in danger with audio
cagncf0413
 

Viewers also liked (20)

Dasar Termodinamika
Dasar TermodinamikaDasar Termodinamika
Dasar Termodinamika
 
Nuevo yosjfkshf
Nuevo yosjfkshfNuevo yosjfkshf
Nuevo yosjfkshf
 
Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"
Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"
Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"
 
Woork book6
Woork book6Woork book6
Woork book6
 
Workbook15
Workbook15Workbook15
Workbook15
 
My CV
My CVMy CV
My CV
 
Woork book7
Woork book7Woork book7
Woork book7
 
Zigurds Zaķis – “Par pastmarkām un pieredzēm”
Zigurds Zaķis – “Par pastmarkām un pieredzēm”Zigurds Zaķis – “Par pastmarkām un pieredzēm”
Zigurds Zaķis – “Par pastmarkām un pieredzēm”
 
LIFE ElderCare Spring 2012 Newsletter
LIFE ElderCare Spring 2012 NewsletterLIFE ElderCare Spring 2012 Newsletter
LIFE ElderCare Spring 2012 Newsletter
 
Behind the Berlin Wall in 1982
Behind the Berlin Wall in 1982Behind the Berlin Wall in 1982
Behind the Berlin Wall in 1982
 
Learn astrology
Learn astrologyLearn astrology
Learn astrology
 
Ugly Ugly Cars
Ugly Ugly CarsUgly Ugly Cars
Ugly Ugly Cars
 
Temario ingles nivel2
Temario ingles nivel2Temario ingles nivel2
Temario ingles nivel2
 
BGT - Van denken naar doen - StadSPOORT
BGT - Van denken naar doen - StadSPOORTBGT - Van denken naar doen - StadSPOORT
BGT - Van denken naar doen - StadSPOORT
 
Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"
Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"
Международная конференция "Корпоративное волонтерство: 3D"
 
Dairy
DairyDairy
Dairy
 
Markfest
MarkfestMarkfest
Markfest
 
T.e.t forest in danger with audio
T.e.t forest in danger with audioT.e.t forest in danger with audio
T.e.t forest in danger with audio
 
Construction brick types
Construction brick typesConstruction brick types
Construction brick types
 
Substitution
SubstitutionSubstitution
Substitution
 

Similar to 1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)

Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
ArdiansahArdiansah6
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 

Similar to 1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul) (20)

TUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptxTUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptx
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 
Ikatan Kimia.docx
Ikatan Kimia.docxIkatan Kimia.docx
Ikatan Kimia.docx
 
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptxPOWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptxPOWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
POWER_POINT_IKATAN_KIMIA.pptx
 
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptxKuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
ikatan kimia.pptx
ikatan kimia.pptxikatan kimia.pptx
ikatan kimia.pptx
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx
 
lkpd ion.docx
lkpd ion.docxlkpd ion.docx
lkpd ion.docx
 

More from baskimia

Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
baskimia
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
baskimia
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
baskimia
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
baskimia
 
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
baskimia
 
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
baskimia
 
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
baskimia
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
baskimia
 
Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimia
baskimia
 

More from baskimia (9)

Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
Aplikasi fungsi logaritma dan persamaan eksponen dalam penenttuan p h larutan...
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
 
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
 
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
 
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
1d. teori ikatan valensi_basrib.kimia
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
 
Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimia
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)

  • 1. Ikatan Kimia ANTAR ATOM ION KOVALEN LOGAM L-NL NL-NL, M-NL M-M L-L ANTAR MOLEKUL I. HIDROGEN G. van der Waals NP-NP (E. dispersi) P-P NP-P (E. imbasan) H terikat N, O, F Khusus gas mulia P-P (E. orientasi)
  • 2. IKATAN KIMIA KESTABILAN ATOM DALAM IKATAN KIMIA Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion. Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada i nt e raksi elektron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.
  • 3. TERJADINYA IKATAN Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki susunan 8e pada kulit terluar ( oktet ), kecuali helium dengan 2e ‑ pada kulit terluar ( duplet ). Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada jenis unsur yang berikatan.
  • 4. Tabel Konfigurasi Elektron Gas Mulia (Gol VIII A) 8 8 18 32 18 8 2 86 Rn 8 8 18 18 8 2 54 Xe 8 8 18 8 2 36 Kr 8 8 8 2 18 Ar 8 8 2 10 Ne 2 2 2 He P O N M L K Jumlah Elektron Valensi Jumlah Elektron pada Kulit Lambang Atom
  • 5. a. Melepas Elektron Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif). Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk ion+x dengan x = nomor golongan utama. Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert).
  • 6. Atom yang melepas elektron dari Gol IA dan IIA Atom yang menangkap elektron dari Gol IVA, VA, VIA, VIIA Gol IA  elektron valensi= 1  melepas satu elektron, membentuk ion +1 Li + , Na + , K + , Rb + , Cs + Gol IIA  elektron valensi= 2  melepas 2 elektron membentuk ion +2 Mg +2 , Ca +2 , Sr +2 , Ba +2 , Ra +2
  • 7. OKTET 11 Na (2. 8. 1)  ion Na + (2 . 8) melepas 1e 19 K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron  ion K + : 2.8.8 sesuai struktur 18 Ar 12 Mg (2. 8. 2)  ion Mg 2+ (2 . 8) melepas 2 e 20 Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron  ion Ca +2 : 2.8.8 sesuai struktur 18 Ar Li (2. 1)  ion Li + (2) melepas 1e struktur He Duplet
  • 8. b. Menangkap Elektron Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif). Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA).
  • 9. Contoh : 9 F (2.7) + 1e  ion F - (2.8) struktur Ne 8 O (2. 6) + 2 e  ion O -2 (2 . 8) struktur Ne 16 S (2.8.6) + 2 e  ion S -2 (2.8.8) struktur Ar 7 N (2. 5) + 3 e  ion N -3 (2 . 8) struktur Ne
  • 10. Tabel Konfigurasi Elektron Atom-atom Bukan Gas Mulia Elektron valensi pada suatu atom digambarkan dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x ) disebut struktur Lewis. Contoh : 7 7 8 2 17 Cl 3 3 8 2 13 Al 2 2 8 2 12 Mg 1 1 8 2 11 Na P O N M L K Jumlah Elektron Valensi Jumlah Elektron pada Kulit Nomor Atom Lambang Atom
  • 11. Untuk memenuhi hukum oktet / duplet, atom-atom unsur cenderung melakukan salah satu dari cara-cara berikut : 1. Melepas Elektron Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif). Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk ion +x dengan x = nomor golongan utama. Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas inert). Contoh : Oktet Atom Na (2. 8. 1)  ion Na + (2 . 8) + 1e Atom Mg (2. 8. 2)  ion Mg 2+ (2 . 8) + 2e Duplet Atom Be (2. 2)  ion Be 2+ (2) + 2e Atom Li (2. 1)  ion Li + (2) + 1e
  • 12. 2. Menyerap Elektron Pencapaian kestabilan dengan menyerap elektron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat elektronegatif). Jumlah elektron yang diserap adalah = x dan terbentuk ion – x Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan VIIIA). Contoh : O (2. 6) + 2 e  ion O 2- (2 . 8) Oktet N (2. 5) + 3 e  ion N 3- (2 . 8)
  • 13. Pembentukan Ikatan Ion Ikatan ion terbentuk melalui gaya elektrostatis antara ion yang berbeda muatan sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron ( unsur logam ) dengan atom yang menangkap elektron ( unsur non logam ). Contoh : Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
  • 14. TERJADINYA IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron. Contoh : Pada senyawa FCl Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
  • 15. IKATAN KOVALEN RANGKAP Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen rangkap/ ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. Ikatan kovalen rangkap dua Contoh :
  • 16. Ikatan kovalen rangkap tiga Contoh : Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen dalam molekul NO Ikatan ganda tiga yang dimiliki N 2 (g) sangat kuat sehingga di udara N 2 sulit bereaksi, N 2 merupakan unsur terbanyak. N 2 keluar masuk tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N­ 2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
  • 17. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol. Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar. Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Ikatan Kovalen Koordinasi Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang. Contoh : N 2 O, SO 2 , SO 3 , H 2 SO 4 , NH 4 + ,