Dokumen tersebut membahas kasus seorang wanita berusia 39 tahun yang mengeluhkan perdarahan vagina berlebih selama 5 hari serta sakit kepala dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan ultrasonografi didiagnosis menderita perdarahan uterus disfungsional dan infertilitas primer. Pasien ditatalaksana dengan obat-obatan, diet, istirahat, serta konsultasi ke dokter spesialis dan disarankan pemeriksaan le
3. IDENTITAS
Nama : Ny.N
Jenis Kelamin: Wanita
Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu RumahTangga
Agama : Islam
Alamat : Sukarami
Tgl. Masuk RS:
25 Juni 2013 pukul 08.30WIB
4. ANAMNESIS
Autoanamnesis, 25 Juni 2013 pukul
08.30 WIB
Keluhan Utama
◦ Menstruasi dalam jumlah banyak sejak 5 hari
SMRS
Keluhan tambahan
◦ Sakit kepala, lemas
5. Februari
Maret
Durasi haid 9 hari ,
jumlah 6-8 pembalut
Flek 2 hari
April
Mei
Juni
IGD RSUD Benteng
- Haid dengan jumlah darah 6-8
pembalut sehari sejak 5 hari
- Sakit kepala
- Pucat
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Durasi haid
8 hari,
jumlah 8
pembalut
Haid (-)
6. Riwayat menstruasi
Menarche umur 14 thn,
lama 4 hari,
siklus tidak teratur ( 24-30 )
4x ganti pembalut
Dysmenorrea (+)
Riwayat penyakit dahulu
Flek paru (-)
Darah tinggi (-)
Kencing manis (-)
Alergi (-)
Keputihan (-)
Penyakit organ kandungan
(-)
Riwayat penyakit keluarga
Kakek Menderita darah tinggi
(+)
Tidak ada anggota keluarga
yang mengalami keluhan
serupa
7. √ Riwayat pernikahan : 1 kali, 1999
√ Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien belum pernah hamil ( Nulipara )
8. Riwayat kontrasepsi
Tidak pernah
menggunakan
kontrasepsi jenis apapun
Riwayat pengobatan
Pil KB (-)
Pengencer darah ( - )
OAT ( - )
Riwayat kebiasaan
Alkohol (-),
rokok (-),
9. PEMERIKSAAN FISIK (1)
Status Generalis
Keadaan umum :Tampak sakit sedang
Kesadaran :Compos mentis (15 )
Tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg, lengan kanan,
berbaring
N : 88 x/menit, reguler, volume
adekuat, equal kanan dan kiri
RR : 20x/m, reguler
S : 36.7 0C ( aksiler )
BB : 55 kg
TB : 160 cm
25/06/2013 pk.08.45
10.
11. STATUSGINEKOLOGI
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : supel, nyeri tekan regio hipogastrika dan iliaka kanan,
hepar dan lien dalam batas normal
Perkusi : nyeri ketok (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Genitalia:
Inspeksi :Vulva vagina tenang, rambut mons pubis normal,
hiperemis (-)
Inspekulo : Rugae vagina (+), hiperemis (-), polip (-), flour albus (-)
Portio bulat, licin, hiperemis (-), polip(-), darah (-),
OUE tertutup
VT : Pembukaan (-), nyeri goyang portio (-), massa
adneksa (-), nyeri tekan (-), parametrium lemas.
17. IVFD Ringer Lactat 30 tetes/menit
Injeksi Asam traneksamat 1 gram / 8 jam i.v.
Asam mefenamat 3 x 500 mg per oral
Norethisterone acetat 1 x 5 mg peroral
( selama 14 hari kemudian stop 14 hari,
ulangi selama 3 bulan)
Farmabion 1 x 1 tablet peroral
Klomifene sitrate 1 x 50 mg ( dimulai dari hari
ke-5 siklus haid selama 5 hari )
18. Diet Tinggi kalori tinggi protein 1500 Kkalori/hari
Bedrest total
Konsultasi ke dokter spesialis Obstetri Ginekologi
Saran pemeriksaan lebih lanjut meliputi :
Ultrasonografi 3D TA/TV,
Hemostasis ( BT, CT, PT, aPTT, fibrinogen, d-dimer),
Pap smear, IVA,
fungsi tiroid ( TSH, T3, T4),
fungsi hati ( SGOT,SGPT ),
fungsi ginjal ( ureum, kreatinin ),
prolaktin,
DHEAs.
19. Penatalaksanaan infertilitas pada prinsipnya
menunggu kondisi pasien stabil ( rawat jalan )
kemudian mencari penyebab baik dari faktor istri
maupun suami.
20. Saran pemeriksaan yang dilakukan :
Istri :
1. Hormon reproduksi ( FSH, LH, Estrogen pada hari ke
3 s/d 7 dan Progesteron, Prolactin pada hari ke-22)
2. Hidrotubasi, histerosalpingografi.
Suami :
Analisis sperma lengkap ( jumlah sperma/mL, bentuk,
gerakan, persentase sperma hidup serta pencairan air
mani )
Jika tidak ditemukan kelainan dan dengan pengobatan
induksi ovulasi tidak berhasil, maka pasangan
disarankan untuk teknik reproduksi berbantu ( TRB )
21. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
22. FOLLOW UP ( 26/06/2013 PKL. 08.30 )
S : Darah haid berkurang, 5 pembalut,
nyeri perut berkurang
O: KU / Kes : baik / CM
TD : 110/70
N :84x/m
RR : 20x/m
S : 36o C
Status generalis
Mata : conjungtiva anemis +/+
Thorax:
Cor: S1-S2 reguler Gallop (-)
Murmur (-)
Pulmo: SN vesikuler Ronchi -/-
Wheezing -/-
Abdomen : nyeri tekan (+)
Status ginekologi
Darah pada pembalut (+)
A : - Anemia e.c. susp. Perdarahan uterus
disfungsional
- Infertilitas primer
P :
Observasi Tanda vital
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Asam Traneksamat 1 gram / 8 jam
i.v.
Asam mefenamat 3 x 500 mg per oral
Norethisterone acetat 1 x 5 mg( hari ke -2)
Farmabion 1 x 1 tablet per oral
Klomifene sitrate 1 x 50 mg
Bed rest
Diet TKTP
23. FOLLOW UP ( 27/06/2013 PKL. 08.15 )
S : perdarahan berkurang (2-3 pembalut)
O: KU / Kes : baik / CM
TD : 110/70
N :76x/m
RR : 20x/m
S : 36o C
Status generalis
Mata : conjungtiva anemis +/+ ( slight
anemis )
Thorax:
Cor: S1-S2 reguler Gallop (-) Murmur(-)
Pulmo: SN vesikuler Ronchi -/-
Wheezing -/-
Abdomen : nyeri tekan (+)
Status ginekologi
Darah pada pembalut (+)
Konsul dr. Deddy Fitri, Sp.OG ( 10.30 ) :
dilakukan Ultrasonografi 2-D
Hasil USG : Uterus antefleksi, ukuran 6,6 cm,
bentuk normal, tebal dinding endometrium 8
mm, kedua ovarium normal, cairan bebas
minimal.
A : - Anemia e.c. susp. Perdarahan uterus
disfungsional
- Infertilitas primer
P :
Observasi Tanda vital
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Asam Traneksamat 1 gram / 8 jam i.v.
Asam mefenamat 3 x 500 mg per oral
Norethisterone acetat 1 x 5 mg( hari ke -2)
Farmabion 1 x 1 tablet per oral
Klomifene sitrate 1 x 50 mg
Bed rest
Diet TKTP
24.
25. FOLLOW UP ( 28/06/2013 PKL. 08.15 )
S : perdarahan berkurang (1-2 pembalut)
O: KU / Kes : baik / CM
TD : 110/80
N :80x/m
RR : 20x/m
S : 36o C
Status generalis
Mata : conjungtiva anemis +/+ ( slight
anemis )
Thorax:
Cor: S1-S2 reguler Gallop (-) Murmur(-)
Pulmo: SN vesikuler Ronchi -/-
Wheezing -/-
Abdomen : nyeri tekan (+)
Status ginekologi
Darah pada pembalut (+)
Hb : 11 gr/dL
A : - Anemia e.c. susp. Perdarahan uterus
disfungsional perbaikan klinis
- Infertilitas primer
P :
Observasi Tanda vital
IVFD RL 20 tpm
Asam Traneksamat 3 x 500 mg per oral
Asam mefenamat 3 x 500 mg per oral
Norethisterone acetat 1 x 5 mg( hari ke -2)
Farmabion 1 x 1 tablet per oral
Klomifene sitrate 1 x 50 mg
Bed rest
Diet TKTP
Pasien rencana rawat jalan
37. Perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa
kelainan pada saluran reproduksi, penyakit medis
tertentu atau kehamilan.
Diagnosis perdarahan uterus disfungsional (PUD)
ditegakkan per ekslusionam.
51. 1. Hendarto H. Gangguan Haid/ Perdarahan Uterus Abnormal. Dalam : Baziad A. Ilmu
Kandungan edisi ketiga. P.T.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.2011. Hal 162-185.
2. Wiknjosastro, Hanifa. Fisiologi Haid. Ilmu Kebidanan edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.1999.hal 45-51.
3. Gill G. Dysfunctional Uterine bleeding. available at www.emedicine.com. Accessed at May
8, 2013.
4. Badziad, A. Perdarahan uterus disfungsional. Endokrinologi Ginekologi edisi kedua. Media
Aesculapius FKUI. Jakarta 2003.
5. Huanv I, Gibson N. Endocrine Disorders. In : Berek, J. Berek and Novak’s Gynecology 14th
Ed. Williams and Wilkins. California. 2004. P.1070-79.
6. The Royal College of Obstetricians and Gynecologist. The management of heavy menstrual
bleeding ; 2007.
7. The Royal College of Obstetricians and Gynecologist. The initial management of
menorrhagia ; 1999.
8. Behera M, Elia G, Price, T, Queenan J. Dysfunctional uterine bleeding. eMedicine. June
2006.
9. Vilos G, Lefebvre G, Allaire C, Fortier M, Gilliland B, Jeffrey J, Murdock W, Fredericton.
Guidelines for the management of abnormal uterine bleeding. J Soc Obstet Gynecol Can,
2001 ; 106 : 1 – 6.
10. Munro M. Dysfunctional uterine bleeding. Curr Op in Obstet Gynecol 2001 ; 13 : 475 – 89.
11. Ely J, Kennedy C, Clark E, Browdler C. Abnormal uterine bleeding: a management
algorithm. J Am Board Fam Med 2006 ; 19 : 590 – 602.
52. 12. Schrager S. Abnormal uterine bleeding associated with hormonal
contraception. J Am Fam Physician 2002 ; 65 : 2073 – 80.
13. Albers J, Hull S, Wesley R. Abnormal uterine bleeding. J Am Fam Physician
2004 ; 69 : 1915 – 26.
14. The Royal College of Obstetricians and Gynecologist. The management of
menorrhagia in secondary care ; 1999.
15. Walden M. Primary care management of dysfunctional uterine bleeding.
JAAPA 2006 ; 19 : 32 – 39.
16. Slap G. Menstrual disorders in adolescence. Best Pract Res 2003 ; 17 : 75 – 92.
17. Irvine G. Medical management of dysfunctional uterine bleeding. Best Pract
Res 1999 ; 13 : 189 – 202.
18. Strickland J, Wall J. Abnormal uterine bleeding in adolescents. Obstet Gynecol
Clin N Am 2003 ; 30