Dokumen tersebut membahas tentang program Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Nusa Tenggara Barat yang digagas Gubernur Muhammad Zainul Majdi pada tahun 2008 dengan tujuan meningkatkan jumlah sapi dan mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini memanfaatkan komoditas unggulan daerah seperti sapi, jagung, dan rumput laut secara terpadu.
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
PIJAR_BSS
1. Tuan
Guru
Bajang
Muhammad
Zainul
Majdi
Gubernur
Nusa
Tenggara
Barat
2008
–
2013
dan
2013
–
2018
NURLINA
Y.
–
36391
|
RIA
ARUM
S.
–
36339
|
CHAIRUMI
TYAS
S.
–
37136
2. OUTLINE
• Pendahuluan
• Landasan
Teori
• Deskripsi
Kasus
• Undang-‐undang
yang
Mendukung
• Bahasan
dari
Sudut
Pandang
Manajemen
• Bahasan
dari
Sudut
Pandang
Etika
• Kesimpulan
3. Pendahuluan
ProEil
Tuan
Guru
Besar
Muhammad
Zainul
Majdi
• Lahir
di
Pancor,
Selong,
31
Mei
1972
• SDN
3
Mataram
(sekarang
SDN
6
Mataram)
• MTs
Mualimin
Nadhatul
Wathan
Pancor
selama
2
tahun
• MA
Mualimin
Nadhatul
Wathan
Pancor
• Fakultas
Ushuluddin
jurusan
Tafsir
Universitas
Al
Azhar,
Kairo
–
Mesir
• S2
di
Universitas
Al
Azhar,
Kairo
–
Mesir
Prestasi
• Pembina
Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat-‐Mandiri
Pedesaan
(PNPM-‐Mpd)
Terbaik
dari
Kementerian
Dalam
Negeri
(Kemendagri)
• Penghargaan
Bintang
Maha
Putra
Utama
dari
Presiden
Republik
Indonesia
Susilo
Bambang
Yudoyono
• The
Best
Dedicated
Governor
in
Developing
of
MICE
(Meeting,
Incentive,
Conference
&
Exhibition)
Industry
• Bidang
Pangan
dari
Presiden
RI
atas
Prestasi
meningkatkan
produksi
Padi
(P2BN)
6. Teori
Koperasi
Usaha
bersama
untuk
memperbaiki
nasib
penghidupan
ekonomi
berdasarkan
tolong
menolong
(Hatta)
Prinsip
koperasi
menurut
UU
No
25
tahun
1992:
1. Keanggotaan
sukarela
dan
terbuka
2. Pengawasan
oleh
anggota
secara
demokratis
3. Partisipasi
anggota
dalam
kegiatan
ekonomi
Landasan
Teori
Teori
Virtue
• Teori
Virtue
(Bartens,
2000)
:
orang
harus
membangun
karakter
yang
baik
• Teori
ini
berangkat
dari
manusianya;
kebijaksanaan,
keberanian,
ketenangan
dan
keadilan
• Tidak
menanyakan
yang
etis
atau
tidak
etis,
mempertanyakan
tindakan
yang
harus
dimiliki
manusia
7. Pendekatan
Pembangunan
1. Keadilan
sosial,
kedamaian,
kualitas
pertumbuhan,
peningkatan
kualitas
lingkungan
sebagai
tujuan
terpenting
2. Pencapaian
kebebasan,
otonomi,
dan
kedaulatan
sebagai
prinsip
penting
pembangunan
untuk
direalisasikan
à
target
pertumbuhan
ekonomi
agak
terabaikan
3. Merangkul
semua
pihak:
dilakukan
secara
partisipatif
,
mengikutsertakan
semua
pihak
4. Memberdayakan
lokalitas
untuk
pertumbuhan
secara
mandiri
(self-‐reliance)à
masyarakat
lokal
berprakarsa
dan
ikut
memecahkan
segala
persoalan
5. Pengembangan
teknologi
yang
partisipatif
dan
pengakuan
terhadap
pengetahuan
lokal
àbottom-‐up,
apresiasi
terhadap
indigenous
knowledge
and
local
wisdom
6. Masyarakat
lokal
menentukan
penilaian
dan
cara
penilaian
atas
sumberdaya
alamnya
9. Merupakan
Komoditas
Unggulan
Daerah
• Komoditas
sapi,
dari
daging
dan
air
susunya
digunakan
sebagai
bahan
pangan,
kotorannya
digunakan
untuk
pupuk
tanaman,
misalnya
jagung,
dan
tulangnya
untuk
membuat
kerajinan
• Komoditas
jagung,
dari
bijinya
digunakan
sebagai
bahan
kosmetik
dan
bahan
pangan,
daunnya
bisa
digunakan
sebagai
pakan
ternak
• Komoditas
rumput
laut,
bermanfaat
sebagai
bahan
pangan,
bahan
farmasi,
kosmetik
dan
bahan
pakan
ternak.
11. Latar
Belakang
• Memiliki
potensi
dan
peluang
yang
sangat
prospektif
untuk
mengoptimalkan
pengembangan
peternakanà
mendukung
swasembada
daging
nasional
• Memiliki
keunggulan
kompetitif
dan
komparatif
baik
internal
maupun
eksternal.
Secara
historis
sejak
tahun
1831
merupakan
sumber
bibit
sapi
dan
daging
sapi
nasional
• Masyarakat
NTB
“berperadaban
ternakӈ
sudah
mengakar
di
tengah
masyarakat,
mampu
meningkatkan
perekonomian
masyarakat
12.
Program
Bumi
Sejuta
Sapi
(BSS)
Mulai
digagas
pada
17
Desember
tahun
2008
tepatnya
saat
HUT
NTB
ke
50.
Data
Jumlah
Sapi
di
NTB:
Tahun
2010:
683.347
ekor
Tahun
2011:
780.723
ekor
Tahun
2012:
897.832
ekor
Perkiraan
tahun
2013
menjadi
1.032.507
ekor
"3-‐S"
(Satu
induk,
Satu
anak,
Satu
tahun)
14. Manfaat
Program
Bumi
Sejuta
Sapi
http://programunggulan.ntbprov.go.id/bss/menu/as/
15. Peraturan
Terkait
• Pembuatan
dokumen
perencanana
"Blue
Print"
BSS
tahun
2008
yang
melibatkan
para
pakar
dan
peneliti.
Dokumen
tersebut
menjabarkan
secara
rinci
mengenai
hasil
akhir
program
BSS
dalam
kurun
waktu
lima
tahun
yang
meliputi
cara
atau
proses
pencapaian
dan
pelaksanaannya
sebagai
acuan
dan
pedoman
bagi
semua
pihak.
• Keputusan
Gubernur
NTB
No
52
tahun
2011
tentang
pembentukan
tim
Pelaksanaan
Program
Bantuan
untuk
mendukung
Program
Bumi
Sejuta
Sapi.
16. • Kementrian
Pertanian
berupa
bibit
sapi,
kredit
modal
melalui
KUPS
(Kredit
Usaha
Pembibitan
Sapi)
dan
KKPE
(Kredit
Ketahanan
Pangan
dan
Energi)
• Dirjen
Peternakan:
tahun
anggaran
2009
sebesar
Rp
16,25
miliar
yang
digunakan
untuk
pengadaan
dan
operasional
50
orang
tenaga
Sarjana
Membantun
Desa
(SMD)
di
bidang
peternakan.
Pendanaan/Sumber
Dana
Program
17.
18. 1. Penyuluhan
pertanian
2. Pembangunan
Instalasi
Pengolahan
Hasil
Jagung
merupakan
salah
satu
upaya
dalam
rangka
memacu
peningkatan
mutu
3. Penggunaan
benih
unggul
Tahapan
program
21. • Kementrian
Pertanian
berupa
bibit
sapi,
kredit
modal
melalui
KUPS
(Kredit
Usaha
Pembibitan
Sapi)
dan
KKPE
(Kredit
Ketahanan
Pangan
dan
Energi)
• Dirjen
Peternakan:
tahun
anggaran
2009
sebesar
Rp
16,25
miliar
yang
digunakan
untuk
pengadaan
dan
operasional
50
orang
tenaga
Sarjana
Membantun
Desa
(SMD)
di
bidang
peternakan.
Pendanaan/Sumber
Dana
Program
22.
23. -‐ 50
ribu
petani,
41
ribu
hektar
potensi
areal
budidaya,
800
ribu
ton
potensi
produksi
-‐ Masyarakat
pesisir
yang
miskin.
-‐ Pasar
Rumput
laut
masih
terbuka
Lebar.
-‐ Daya
Saing
Rumput
laut
sangat
tinggi.
Latar
Belakang
Pengembangan
Rumput
Laut
24. Bentuk-‐bentuk
bantuan
yang
diberikan
kepada
kelompok
nelayan
berupa:
1. pemberian
bibit
unggul,
2. peralatan
budidaya,
3. pengolahan
hasil,
4. fasilitasi
permodalan
dengan
perbankan,
5. Sekolah
Menengah
Kejuruan
Pertanian
Pembangunan
Negeri
(SMK
PPN)
di
Mataram
dan
Bima
Bentuk
Program
Pengembangan
Rumput
Laut
28. Bahasan
dari
Sudut
Pandang
Manajemen
Menentukan
rencana
(Planning)
menentukan
program
yang
akan
meningkatkan
perekonomian
masyarakat
berdasarkan
komoditas
yang
unggul
di
daerah
NTB
(PIJAR)
Melaksanakan
(Implementing)
Melaksanakan
program
PIJAR
tersebut
sehingga
memberi
manfaat
bagi
masyarakat
Mengendalikan
(Controling)
Adanya
regulasi
yang
mengatur
program
PIJAR
Mengevaluasi
arah
(Evaluating)
Adanya
laporan
evaluasi
program
tiap
dua
tahun
sekali
29. Bahasan
dari
Sudut
Pandang
Etika
Etika
Guna
Lahanà
sumber-‐sumber
nilai
guna
lahan
1. Nilai
dan
sikap
bergantung
pada
kedudukan
dan
nilai
ekonomi
2. Nilai
dan
sikap
bergantung
pada
kepercayaan
religius
3. kulture
politik
tergantung
pada
nilai
dan
sikap
Etika
Utilitarian
à
akibat
yang
lebih
baik
pada
semua
orang,
upaya
pengentasan
kemiskinan
yang
dilakukan
Gubernur
Zainul
Majdi
dalam
pengentasan
kemiskinan
Etika
Lingkungan
à
mengutamakan
semua
makhluk
hidup,
baik
manusia,
tanaman
dan
hewan
30. Lesson
Learned
• Pengembangan
program
didasarkan
pada
potensi
daerah
untuk
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
• Melibatkan
masyarakat
sebagai
subjek/pelaku
program
sehingga
pemerintah
bertindak
lebih
sebagai
fasilitator
dan
pemonitor
• Keberhasilan
Zainul
Majdi
tidak
terlepas
dari
partisipasi,
peran
dan
kerja
sama
semua
pihak
yang
terlibat
dalam
program:
stakeholder,
masyarakat,
dan
pihak-‐pihak
lain.
• Kejelasan
pada
tujuan
dan
proses
à
NTB
Bersaing:
“Indikator
harus
tercapai”