SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
1. Struktur Jalan Rel
a. Pengertian Struktur Jalan Rel
b. Kriteria Struktur Jalan Rel
c. Superstructures dan Substructures
2. Pola Distribusi Pembebanan
a. Konsep Pembebanan
b. Model Pembebanan BoEF
c. Studi Kasus
Definisi
Jalur dan stasiun kereta api termasuk fasilitas yang
diperlukan agar sarana kereta api dapat dioperasionalkan
(UU No.13/1992 Bab 1 Pasal 1 ayat 7).
Prasarana Kereta Api
1. Jalur dan Jalan Rel
2. Bangunan Stasiun
3. Jembatan
4. Sinyal dan Telekomunikasi
PRASARANA KERETA API
• Struktur Jalan Rel adalah Struktur Elastik dengan pola
distribusi beban yang cukup rumit.
• Struktur Jalan Rel Konvensional (Teknologi Adhesi Dua
Rel) :
1. Struktur Bangunan Atas/Superstructure dengan
komponen-komponen rel (rail), bantalan (sleeper/ties),
penambat rel (fastening)
2. Struktur Bangunan Bawah/Substructure dengan
komponen-komponen balas (ballast), subbalas
(subballast), tanah dasar (improved subgrade) dan tanah
asli (subgrade)
Rail
Sub ballast
Ballast
Rail Clip
Sleeper
Plants
Drainage
Center line
1. Kekakuan (Stiffness)
Kekakuan struktur untuk menjaga deformasi
vertikal dimana deformasi vertikal yang
diakibatkan oleh distribusi beban lalu lintas kereta
api merupakan indikator utama dari umur,
kekuatan dan kualitas jalan rel.
Deformasi vertikal yang berlebihan akan
menyebabkan geometrik jalan rel tidak baik dan
keausan yang besar diantara komponen-komponen
struktur jalan rel.
KRITERIA STRUKTUR JALAN REL
3. Ketahanan terhadap Deformasi Tetap
Deformasi vertikal yang berlebihan akan cenderung
menjadi deformasi tetap sehingga geometrik jalan
rel (ketidakrataan vertikal, horisontal dan puntir)
menjadi tidak baik, yang pada akhirnya
kenyamanan dan keamanan terganggu
4. Stabilitas
Jalan rel yang stabil dapat mempertahankan
struktur jalan pada posisi yang tetap/semula
(vertikal dan horisontal) setelah pembebanan
terjadi.
Untuk ini diperlukan balas dengan mutu dan
kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat
yang selalu terikat dan drainasi yang baik.
5. Pengaturan yang tetap (Adjustability)
Jalan rel harus bisa diatur/dipelihara untuk
dikembalikan ke posisi geometrik yang benar jika
terjadi perubahan geometri akibat beban yang
berjalan.
Peraturan konstruksi jalan rel di Indonesia masih
mengacu pada konstruksi tahun 1938 atau Stelsel 1938,
Reglemen 10 (R.10) dan Peraturan Dinas No.10 tahun
1986.
Klasifikasi jalan rel menurut PD 10 Tahun 1986 dibagi
menurut : lebar sepoor/sepur, kecepatan maksimum
yang diijinkan, kelandaian vertikal/tanjakan, jumlah
jalur, bentuk jalur, daya angkut.
KLASIFIKASI JALAN REL INDONESIA
Jalan rel dibedakan dalam 3 kelompok seperti :
1. Sepur normal/standar (standard gauge) = 1435 mm :
Eropa, Turki, USA, Japan, Malaysia (KLIA Express).
2. Sepur lebar (broad gauge) = > 1435 mm : Rusia,
Finlandia = 1524 mm, Sepanyol, Portugal, Pakistan,
India = 1676 mm
3. Sepur sempit (narrow gauge) = < 1435 mm :
Indonesia, Amerika Latin, Japan, Afrika Selatan =
1067 mm, Malaysia (KTM Berhad), Thailand, Birma,
Kamboja = 1000 mm
Kelas Jalan
V maks
(km/j)
I 120
II 110
III 100
IV 90
V 80
Lintas Kelandaian :
1. Lintas Datar, kelandaian : 0 – 10 ‰
2. Lintas Pegunungan, kelandaian : 10 – 40 ‰
3. Lintas dengan Rel Gigi, kelandaian : 40 – 80 ‰
4. Kelandaian di emplasemen : 0 – 1,5 ‰
Kelas Jalan
Daya Angkut Lintas
(dalam 106 × Ton/Tahun)
I > 20
II 10 – 20
III 5 – 10
IV 2,5 – 5
V < 2,5
Apa itu ?
1. Beban
2. Gaya
3. Momen
4. Lendutan
Beban yang bekerja pada struktur jalan rel :
1. Gaya Vertikal,
Gaya ini adalah gaya dominan yang menyebabkan defleksi
vertikal. Beban vertikal yang dihasilkan dari : Gaya
Lokomotif, Gaya Kereta, Gaya Gerbong. Beban vertikal
diperhitungkan berdasarkan beban gandarnya.
2. Faktor Dinamis,
Faktor dinamis diakibatkan oleh getaran-getaran
kendaraan, akibat beban angin dan kondisi geometrik
jalan. Untuk mentransformasikan gaya statis ke dinamis
digunakan formulasi TALBOT.
Formulasi TABLOT :
Ip = 1 + 0,01 ( - 5)
dimana, V = kecepatan kereta api (km/jam)
Beban dinamis (Pd) diperoleh dari perkalian faktor
dinamis terhadap beban statis (Ps) yang
diperhitungkan.
Pd = Ps × Ip
609,1
V
3. Gaya Transversal/Lateral
Gaya ini disebabkan oleh gaya sentrifugal, snake motion dan
ketidakrataan geometrik jalan rel yang bekerja pada titik yang
tidak sama dengan gaya vertikal. Gaya ini dapat menyebabkan
tercabutnya penambat rel dan anjoknya kereta api (derailment).
Besarnya gaya lateral dibatasi sebagai berikut :
Plateral / P vertikal < 1,2 atau 0,75 (kondisi aus)
4. Gaya Longitudinal
Gaya ini diakibatkan oleh perubahan suhu pada rel (thermal
stress) dan untuk konstruksi KA moderen menggunakan rel
panjang (long welded rails), gaya ini sangat penting dalam
analisis gaya.
Gaya longitudinal juga merupakan gaya adhesi (akibat
gesekan roda dan kepala rel) dan gaya pengereman.
Efek gaya ini akan dibahas pada perhitungan stabilitas rel
panjang menerus.
Q : Beban Roda per Rel
Y : Beban Lateral per Rel
T : Beban Longitudinal per Rel
N : Beban akibat Suhu
Rel didisain menggunakan konsep “beam-on-elastic-
foundation model” (BoEF) dengan mengasumsikan
bahwa:
• Setiap rel akan berperilaku sebagi balok menerus
yang diletakkan di atas tumpuan elastik.
• Modulus fondasi jalan rel (sebagai tumpuan), k,
didefinisikan sebagai gaya tumpuan per unit panjang rel
per unit defleksi rel.
• Modulus fondasi jalan rel disini termasuk juga
pengaruh penambat, bantalan, balas, subbalas dan
subgrade.
Rel didisain menggunakan konsep “beam-on-elastic-
foundation model” (BoEF) dengan mengasumsikan
bahwa:
• Setiap rel akan berperilaku sebagi balok menerus
yang diletakkan di atas tumpuan elastik.
• Modulus fondasi jalan rel (sebagai tumpuan), k,
didefinisikan sebagai gaya tumpuan per unit panjang rel
per unit defleksi rel.
• Modulus fondasi jalan rel disini termasuk juga
pengaruh penambat, bantalan, balas, subbalas dan
subgrade.
F(x) (kg/cm2)
F(X) (kg/cm2)
y(x)kF(x) 
y(x)
Model dapat dituliskan dalam persamaan diferensial
sebagai :
0yk
dx
yd
EI 4
4

Penyelesaian PD tersebut untuk defleksi rel, y(x) pada setiap
jarak x sepanjang rel akibat dari pembebanan P, adalah :
 
4
1
4
sincos
2
)(







 
EI
k
xxe
k
P
xy x


 
Gaya tumpuan fondasi jalan rel ditentukan sebagai :
)()( xykxF 
Kemiringan (slope), momen, dan gaya geser pada
setiap titik sepanjang rel dari lokasi beban titik P
diberikan dalam :
 
 
)(cos
2
)(
sincos
4
)(
sin)(
2
xe
P
xV
xxe
P
xM
xe
k
P
x
x
x
x















Nilai maksimum defleksi,
dan momen serta
tumpuan fondasi
dituliskan dalam :
YmkFm
P
Mm
k
P
Ym





4
2
Nilai batas atas dari beban rel, Qm, tekanan balas, Pb,
pada luasan tahanan bantalan, Ab, dan juga modulus
balas dapat dihitung menggunakan persamaan :
 3
1
3
4
EI64
Ym
P
kand,
Ab
Qm2
Pb
spacingsleeperSwhere,SFmQm








Hitunglah komponen tegangan pada rel
untuk Kelas Jalan I dengan kecepatan
rencana 150 km/jam. Beban gandar kereta
api sebesar 18 ton dan modulus kekakuan
jalan rel diperhitungkan sebagai 180
kg/cm2. Hitunglah momen maksimum yang
terjadi pada rel apabila digunakan tipe rel
54 dengan E = 2 × 106 kg/cm2 dan momen
inersia 2346 cm4.
Beban dinamis (Pd) dihitung dengan mengkalikan beban statik gandar (Ps) dengan
faktor dinamis (Ip). Ps merupakan beban roda kereta yang diperoleh dari beban statik
gandar dibagi 2 (karena setiap gandar terdapat 2 komponen roda).














 5
1,609
V
0,011Pd sP














 5
1,609
150
0,011Pd 9000 = 16940.30 kg
4
XEI4
k

4
6
23461024
180

 = 0.0098960 cm-1
4λ
P
M d
m 
0,009894
16940.30
Mm

 = 427958.266 kgcm
Berapakah deleksi yang timbul pada jarak 3
meter dari titik beban roda pada contoh soal
1.
Catatan :
Defleksi pada jarak 3 meter = 300 cm dari
titik defleksi maksimum di bawah roda.
 xxe
k2
P
xy x


 
sincos)(
dimana, x = 0.0098960 cm-1 (300 cm) = 2.9688
maka,  ).sin().cos(
)(
).(.
)( ).(
98829882e
1802
009896003016940
meter3y 96882
 
= 0.025126 cm.

More Related Content

What's hot

Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
Hendra Supriyanto
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Indah Rosa
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
afifsalim
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
 

What's hot (20)

Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Perencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan rayaPerencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan raya
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasar
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
 
contoh layout bandara udara di dunia
contoh layout bandara udara di duniacontoh layout bandara udara di dunia
contoh layout bandara udara di dunia
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 

Viewers also liked

274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
Rie Aizawa
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
Abdul Majid
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
Reski Aprilia
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
Yusron Dwi Mangestika
 

Viewers also liked (20)

Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonSni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
 
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
 
Hammer test report
Hammer test reportHammer test report
Hammer test report
 
01 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_200901 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_2009
 
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
 
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
 
Bahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonBahan aditif pada beton
Bahan aditif pada beton
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
 
Buku beton
Buku betonBuku beton
Buku beton
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian beton
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
 

Similar to Jalan rel-27112010

Perencanaan Jalan Rel
Perencanaan Jalan RelPerencanaan Jalan Rel
Perencanaan Jalan Rel
nhanif336
 
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
Megadwi14
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003
Wisnu_Indah
 
230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf
230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf
230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf
SyawalSatibi
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
 

Similar to Jalan rel-27112010 (20)

JALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdfJALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdf
 
Perencanaan Jalan Rel
Perencanaan Jalan RelPerencanaan Jalan Rel
Perencanaan Jalan Rel
 
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
REL.ppt
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
 
gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003gerakharmoniksederhana 2003
gerakharmoniksederhana 2003
 
01.desain stvg
01.desain stvg01.desain stvg
01.desain stvg
 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf
230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf
230729 _ Perawatan Prasarana Jalan Rel.pdf
 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Pemipaan_Pertemuan_10.ppt
Pemipaan_Pertemuan_10.pptPemipaan_Pertemuan_10.ppt
Pemipaan_Pertemuan_10.ppt
 
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhan
 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
 

Recently uploaded

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 

Recently uploaded (19)

perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 

Jalan rel-27112010

  • 1. 1. Struktur Jalan Rel a. Pengertian Struktur Jalan Rel b. Kriteria Struktur Jalan Rel c. Superstructures dan Substructures 2. Pola Distribusi Pembebanan a. Konsep Pembebanan b. Model Pembebanan BoEF c. Studi Kasus
  • 2. Definisi Jalur dan stasiun kereta api termasuk fasilitas yang diperlukan agar sarana kereta api dapat dioperasionalkan (UU No.13/1992 Bab 1 Pasal 1 ayat 7). Prasarana Kereta Api 1. Jalur dan Jalan Rel 2. Bangunan Stasiun 3. Jembatan 4. Sinyal dan Telekomunikasi PRASARANA KERETA API
  • 3. • Struktur Jalan Rel adalah Struktur Elastik dengan pola distribusi beban yang cukup rumit. • Struktur Jalan Rel Konvensional (Teknologi Adhesi Dua Rel) : 1. Struktur Bangunan Atas/Superstructure dengan komponen-komponen rel (rail), bantalan (sleeper/ties), penambat rel (fastening) 2. Struktur Bangunan Bawah/Substructure dengan komponen-komponen balas (ballast), subbalas (subballast), tanah dasar (improved subgrade) dan tanah asli (subgrade)
  • 4.
  • 6. 1. Kekakuan (Stiffness) Kekakuan struktur untuk menjaga deformasi vertikal dimana deformasi vertikal yang diakibatkan oleh distribusi beban lalu lintas kereta api merupakan indikator utama dari umur, kekuatan dan kualitas jalan rel. Deformasi vertikal yang berlebihan akan menyebabkan geometrik jalan rel tidak baik dan keausan yang besar diantara komponen-komponen struktur jalan rel. KRITERIA STRUKTUR JALAN REL
  • 7. 3. Ketahanan terhadap Deformasi Tetap Deformasi vertikal yang berlebihan akan cenderung menjadi deformasi tetap sehingga geometrik jalan rel (ketidakrataan vertikal, horisontal dan puntir) menjadi tidak baik, yang pada akhirnya kenyamanan dan keamanan terganggu
  • 8. 4. Stabilitas Jalan rel yang stabil dapat mempertahankan struktur jalan pada posisi yang tetap/semula (vertikal dan horisontal) setelah pembebanan terjadi. Untuk ini diperlukan balas dengan mutu dan kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat yang selalu terikat dan drainasi yang baik.
  • 9. 5. Pengaturan yang tetap (Adjustability) Jalan rel harus bisa diatur/dipelihara untuk dikembalikan ke posisi geometrik yang benar jika terjadi perubahan geometri akibat beban yang berjalan.
  • 10. Peraturan konstruksi jalan rel di Indonesia masih mengacu pada konstruksi tahun 1938 atau Stelsel 1938, Reglemen 10 (R.10) dan Peraturan Dinas No.10 tahun 1986. Klasifikasi jalan rel menurut PD 10 Tahun 1986 dibagi menurut : lebar sepoor/sepur, kecepatan maksimum yang diijinkan, kelandaian vertikal/tanjakan, jumlah jalur, bentuk jalur, daya angkut. KLASIFIKASI JALAN REL INDONESIA
  • 11.
  • 12. Jalan rel dibedakan dalam 3 kelompok seperti : 1. Sepur normal/standar (standard gauge) = 1435 mm : Eropa, Turki, USA, Japan, Malaysia (KLIA Express). 2. Sepur lebar (broad gauge) = > 1435 mm : Rusia, Finlandia = 1524 mm, Sepanyol, Portugal, Pakistan, India = 1676 mm 3. Sepur sempit (narrow gauge) = < 1435 mm : Indonesia, Amerika Latin, Japan, Afrika Selatan = 1067 mm, Malaysia (KTM Berhad), Thailand, Birma, Kamboja = 1000 mm
  • 13. Kelas Jalan V maks (km/j) I 120 II 110 III 100 IV 90 V 80
  • 14. Lintas Kelandaian : 1. Lintas Datar, kelandaian : 0 – 10 ‰ 2. Lintas Pegunungan, kelandaian : 10 – 40 ‰ 3. Lintas dengan Rel Gigi, kelandaian : 40 – 80 ‰ 4. Kelandaian di emplasemen : 0 – 1,5 ‰
  • 15. Kelas Jalan Daya Angkut Lintas (dalam 106 × Ton/Tahun) I > 20 II 10 – 20 III 5 – 10 IV 2,5 – 5 V < 2,5
  • 16. Apa itu ? 1. Beban 2. Gaya 3. Momen 4. Lendutan
  • 17. Beban yang bekerja pada struktur jalan rel : 1. Gaya Vertikal, Gaya ini adalah gaya dominan yang menyebabkan defleksi vertikal. Beban vertikal yang dihasilkan dari : Gaya Lokomotif, Gaya Kereta, Gaya Gerbong. Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan beban gandarnya. 2. Faktor Dinamis, Faktor dinamis diakibatkan oleh getaran-getaran kendaraan, akibat beban angin dan kondisi geometrik jalan. Untuk mentransformasikan gaya statis ke dinamis digunakan formulasi TALBOT.
  • 18. Formulasi TABLOT : Ip = 1 + 0,01 ( - 5) dimana, V = kecepatan kereta api (km/jam) Beban dinamis (Pd) diperoleh dari perkalian faktor dinamis terhadap beban statis (Ps) yang diperhitungkan. Pd = Ps × Ip 609,1 V
  • 19. 3. Gaya Transversal/Lateral Gaya ini disebabkan oleh gaya sentrifugal, snake motion dan ketidakrataan geometrik jalan rel yang bekerja pada titik yang tidak sama dengan gaya vertikal. Gaya ini dapat menyebabkan tercabutnya penambat rel dan anjoknya kereta api (derailment). Besarnya gaya lateral dibatasi sebagai berikut : Plateral / P vertikal < 1,2 atau 0,75 (kondisi aus)
  • 20. 4. Gaya Longitudinal Gaya ini diakibatkan oleh perubahan suhu pada rel (thermal stress) dan untuk konstruksi KA moderen menggunakan rel panjang (long welded rails), gaya ini sangat penting dalam analisis gaya. Gaya longitudinal juga merupakan gaya adhesi (akibat gesekan roda dan kepala rel) dan gaya pengereman. Efek gaya ini akan dibahas pada perhitungan stabilitas rel panjang menerus.
  • 21. Q : Beban Roda per Rel Y : Beban Lateral per Rel T : Beban Longitudinal per Rel N : Beban akibat Suhu
  • 22.
  • 23.
  • 24. Rel didisain menggunakan konsep “beam-on-elastic- foundation model” (BoEF) dengan mengasumsikan bahwa: • Setiap rel akan berperilaku sebagi balok menerus yang diletakkan di atas tumpuan elastik. • Modulus fondasi jalan rel (sebagai tumpuan), k, didefinisikan sebagai gaya tumpuan per unit panjang rel per unit defleksi rel. • Modulus fondasi jalan rel disini termasuk juga pengaruh penambat, bantalan, balas, subbalas dan subgrade.
  • 25. Rel didisain menggunakan konsep “beam-on-elastic- foundation model” (BoEF) dengan mengasumsikan bahwa: • Setiap rel akan berperilaku sebagi balok menerus yang diletakkan di atas tumpuan elastik. • Modulus fondasi jalan rel (sebagai tumpuan), k, didefinisikan sebagai gaya tumpuan per unit panjang rel per unit defleksi rel. • Modulus fondasi jalan rel disini termasuk juga pengaruh penambat, bantalan, balas, subbalas dan subgrade.
  • 27.
  • 28. Model dapat dituliskan dalam persamaan diferensial sebagai : 0yk dx yd EI 4 4 
  • 29. Penyelesaian PD tersebut untuk defleksi rel, y(x) pada setiap jarak x sepanjang rel akibat dari pembebanan P, adalah :   4 1 4 sincos 2 )(          EI k xxe k P xy x    
  • 30. Gaya tumpuan fondasi jalan rel ditentukan sebagai : )()( xykxF 
  • 31. Kemiringan (slope), momen, dan gaya geser pada setiap titik sepanjang rel dari lokasi beban titik P diberikan dalam :     )(cos 2 )( sincos 4 )( sin)( 2 xe P xV xxe P xM xe k P x x x x               
  • 32. Nilai maksimum defleksi, dan momen serta tumpuan fondasi dituliskan dalam : YmkFm P Mm k P Ym      4 2
  • 33. Nilai batas atas dari beban rel, Qm, tekanan balas, Pb, pada luasan tahanan bantalan, Ab, dan juga modulus balas dapat dihitung menggunakan persamaan :  3 1 3 4 EI64 Ym P kand, Ab Qm2 Pb spacingsleeperSwhere,SFmQm        
  • 34. Hitunglah komponen tegangan pada rel untuk Kelas Jalan I dengan kecepatan rencana 150 km/jam. Beban gandar kereta api sebesar 18 ton dan modulus kekakuan jalan rel diperhitungkan sebagai 180 kg/cm2. Hitunglah momen maksimum yang terjadi pada rel apabila digunakan tipe rel 54 dengan E = 2 × 106 kg/cm2 dan momen inersia 2346 cm4.
  • 35. Beban dinamis (Pd) dihitung dengan mengkalikan beban statik gandar (Ps) dengan faktor dinamis (Ip). Ps merupakan beban roda kereta yang diperoleh dari beban statik gandar dibagi 2 (karena setiap gandar terdapat 2 komponen roda).                5 1,609 V 0,011Pd sP                5 1,609 150 0,011Pd 9000 = 16940.30 kg
  • 38. Berapakah deleksi yang timbul pada jarak 3 meter dari titik beban roda pada contoh soal 1. Catatan : Defleksi pada jarak 3 meter = 300 cm dari titik defleksi maksimum di bawah roda.
  • 39.  xxe k2 P xy x     sincos)( dimana, x = 0.0098960 cm-1 (300 cm) = 2.9688 maka,  ).sin().cos( )( ).(. )( ).( 98829882e 1802 009896003016940 meter3y 96882   = 0.025126 cm.