SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
UNIVERSITAS
TJUT NYAK DHIEN
Poros adalah suatu bagian stasioner yang
beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen
pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban
lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban
puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau
berupa gabungan satu dengan lainnya.(Josep
Edward Shigley, 1983)
1.   BERDASARKAN
     PEMBEBANANNYA
A.   Poros transmisi
     (transmission shafts)
     Poros       transmisi    lebih
     dikenal dengan sebutan
     shaft. Shaft akan mengalami
     beban      puntir    berulang,
     beban       lentur    berganti
     ataupun         kedua-duanya.
     Pada shaft, daya dapat
     ditransmisikan         melalui
     gear, belt pulley, sprocket
     rantai, dll
B. Gandar
   Poros gandar
   merupakan poros
   yang dipasang
   diantara roda-roda
   kereta barang. Poros
   gandar tidak
   menerima beban
   puntir dan hanya
   mendapat beban
   lentur.
C.POROS SPINDEL
   Poros spindle merupakan
   poros transmisi yang
   relatip pendek, misalnya
   pada poros utama mesin
   perkakas dimana beban
   utamanya berupa beban
   puntiran. Selain beban
   puntiran, poros spindle
   juga menerima beban
   lentur (axial load). Poros
   spindle dapat digunakan
   secara efektip apabila
   deformasi yang terjadi
   pada poros tersebut kecil.
A.Poros lurus
B.Poros engkol sebagai penggerak utama
  pada silinder mesin

Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang
mampu ditransmisikan, poros merupakan
elemen mesin yang cocok untuk
mentransmisikan daya yang kecil hal ini
dimaksudkan agar terdapat kebebasan bagi
perubahan arah (arah momen putar)
1.   Kekuatan poros
     Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur
     (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur.
     Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya :
     kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros
     bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang
     dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2.   Kekakuan poros
     Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan
     pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan
     mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration)
     dan suara (noise).
     Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga
     harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan
     dayanya dengan poros tersebut.
3.   Putaran kritis
     Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada
     mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran
     normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut
     putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll.
     Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada
     poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu
     mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari
     putaran kritisnya,
4. Korosi
 Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif
 maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya
 propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-
 bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat
 prioritas utama.
5. Material poros
 Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang
 berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan
 proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap
 keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom
 nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun
 demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya
 hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja.
 Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis
 proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan
 yang sesuai.
a.   DAYA RENCANA                                c. Tegangan geser

Pd = P.ƒc                   (Sularso, 1994: 7)   τ a = σ B ( Sf1 + Sf 2)
Dengan :                                         Sf1 = jika menggunakan bahan dari paduan
Pd = Daya rencana (HP)                                SF = 5,6 jika menggunakan paduan SC
ƒc = Faktor koreksi                                   maka nilainya 6
P = Daya nominal output dari
                                                 Sf2 = diambil nilainya 1,3 s/d 3
     motor penggerak (HP)


b. MOMEN PUNTIR

T = 9,74.105 . (Pd / n) (Sularso, 1994: 7)
Dengan :
T = Momen puntir (N.mm)
n = putaran motor penggerak (rpm)
d. Diameter Poros
Maka diameter poros untuk:

1.   Poros dengan beban puntir      3. Poros dengan beban puntir dan
                                        lentur
                             1/ 3
            5,1       
     d s ≥  .T .Kt.Cb                    5,1
                                                                         1/ 3
                                                                    2
            τa                     ds ≥      (k m .M ) + ( Kt.T ) 
                                                         2

                                           τa                       
2. Poros dengan beban lentur
                                    Dengan :
                                    d    = Diameter poros (mm)

                                    τ
                      1/ 3
          10,2                         = Tegangan geser (kg/mm )
     ds ≥     .M                    a = Faktor koreksi tekanan
           τa                     Kt   = Faktor koreksi lenturan
                                    Cb
Tentukan diameter sebuah poros bulat untuk meneruskan daya 10 kw pada 1450 rpm, disamping
     beban puntir,
diperkirakan pula akan terjadi beban lentur, sebuah alur pasak perlu dibuat dan dalam sehari
     akan bekerja selama 8
jam dengan tumbukan ringan, bahan diambil baja batang difinis dingin S30C.
Penyelesaian :
Diketahui
P    = 10 kw                              fc          =1
n1    = 1450 rpm                    Kt           = 1,5 s/d 3
Sf1   = 5,6 s/d 6                   Sf2          = 1,3 s/d 3
Cb    = 1,2 s/d 2,3
      Jawab :
1.Daya rencana
 
Pd = P x fc = 10 kw x 1 = 10 kw
 
2.Beban puntir
T    = (9,74 x 105 x Pd) / ( n1 ) = = (9,74 x 105 x 10 kw) / (1450 rpm)
      = 6717 kg.mm
3. Pemilihan bahan
Bahan telah ditentukan menggunakan S30C dimana tegangan tarik izin
 Maka tegangan geser izin adalah




                                                                            𝛔� = 𝟓� 𝐤�/𝐦𝐦2
4. Diameter poros
Dipilih faktor tegangan puntir Cb = 2 dan faktor tegangan lentur Kt = 1,5



       �=
               𝛔�            𝟓� 𝒌�/𝒎𝒎
Maka diameter poros :


            𝐬� � � 𝐬��            ���
                         =              = 4,83 kg/mm2

Karena poros akan diberi pasak maka diupayakan diameter poros lebih besar dari perhitungan dan dengan
 mengambil besar bahan besi poros yang ada dipasaran yang sedikit pengerjaan maka diambil diameter poros
 31,5 mm dgn assumsi besar bahan poros 1 inc atau 33,3 mm.



        𝒅� = ට                          =ට
               𝟑 (𝟓,� � � � 𝑲� � 𝑪�       𝟑 (𝟓,� � �𝟕�𝟕� �,𝟓 � �
Jika diameter bantalan yang digunakan adalah 35 mm sehingga jari-jari fillet (r)


                             ��                    �,�𝟑
dengan melihat tabel pasak maka ukuran pasak 10 x 4,5 x 0,6



                    =                = �, 𝟕𝟓 𝒎𝒎
            �−𝒅�             𝟑𝟓−��
               �              �
       r=
POROS DENGAN BEBAN LENTUR MURNI

Gandar dari kereta tambang dan kereta rel tidak mendapat momen puntir
melainkan mendapatkan beban lentur saja.

Jika beban dari suatu gandar diperoleh ½ dari berat kenderaan dengan muatan
macximal dikurangi berat gandar dan roda maka besar momen lentur

M = (W / 2) x panjang lengan momen

Dimana,

W = (berat gandar + berat kenderaan) : 2

Panjang lengan M = (Lebar rel / 2) – (jarak bantalan dari tengah)

Dari bahan yang dipilih dapat ditentukan tegangan lentur yang diijinkan,
dimana momen tahanan lentur untu poros
     � 𝒅��
      𝟑�
Z=

Dimana, z = momen tahanan lentur
Sehingga diameter poros yang diperlukan dapat diperoleh

𝛔� ≥            =
           𝐌�                𝐌�
           �                 𝐝𝐬 𝟑
                        �
                        𝟑�


�� ≥
           10,2�1
                𝑑� 3

Sehingga diperoleh diameter poros :

𝑑� = ට
       3   10,2�1
                ��




                       σa
Dimana,                ds           = diameter gandar (mm)

                                    = tegangan lentur yang diijinkan (kg/mm2)

didalam kenyataan gandar juga mendapatkan beban dinamis, maka gandar
diperlakukan sebagai poros pengikut dengan jalan mengalihkan ketiga momen
diatas dengan faktor tambahan:
PEMAKAIAN GANDAR              FAKTOR TAMBAHAN
                                     TEGANGAN (m)
Gandar pengikut (tidak termasuk            1
gandar dengan rem cakram)
Gandar yang digerakkan (ditumpu         1,1 – 1,2
pada ujungnya)
Gandar yang digerakkan (lenturan        1,1 - 1,2
silang)
Gandar yang digerakkan (benturan        1,2 – 1,3
terbuka)
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)

More Related Content

What's hot

Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoranChache Go
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanCharis Muhammad
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Chusnan Aprianto
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Charis Muhammad
 
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanInstansi
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutEssyKarundeng
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxZwingCADAcademy
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Swardi Sibarani
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAUdian haryanto
 

What's hot (20)

Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Turbin pelton
Turbin peltonTurbin pelton
Turbin pelton
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
Tugas rancangan elemen mesin 2 (transmisi)
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 

Viewers also liked

Bahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsaBahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsaarie eric
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriAndri Santoso
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Crank web deflection.a
Crank web deflection.aCrank web deflection.a
Crank web deflection.aFrenki Niken
 

Viewers also liked (6)

Bahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsaBahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsa
 
Pasak
PasakPasak
Pasak
 
2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling
 
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Crank web deflection.a
Crank web deflection.aCrank web deflection.a
Crank web deflection.a
 

Similar to Poros present (elemen mesin)

S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniiky
 
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)Rinaldi Sihombing
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Marfizal Marfizal
 
Elmes ii poros & pasak
Elmes ii   poros & pasakElmes ii   poros & pasak
Elmes ii poros & pasakEtwanSarwuna1
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptGidion Turuallo
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanAsep Mulyadi
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussMughny Halim
 
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanzakiyah koto
 

Similar to Poros present (elemen mesin) (20)

Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
 
Elmes ii poros & pasak
Elmes ii   poros & pasakElmes ii   poros & pasak
Elmes ii poros & pasak
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
 
Elmesw10 coupling
Elmesw10 couplingElmesw10 coupling
Elmesw10 coupling
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhan
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
01.desain stvg
01.desain stvg01.desain stvg
01.desain stvg
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
 
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahan
 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
 

More from Khairul Fadli

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganKhairul Fadli
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasKhairul Fadli
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehKhairul Fadli
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanKhairul Fadli
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisKhairul Fadli
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Khairul Fadli
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasiKhairul Fadli
 

More from Khairul Fadli (20)

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emas
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla aceh
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
 
Feed mill
Feed millFeed mill
Feed mill
 
Milling
MillingMilling
Milling
 
Grinding mill
Grinding millGrinding mill
Grinding mill
 
Kudaan5
Kudaan5Kudaan5
Kudaan5
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajar
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajar
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasi
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Poros present (elemen mesin)

  • 2. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.(Josep Edward Shigley, 1983)
  • 3. 1. BERDASARKAN PEMBEBANANNYA A. Poros transmisi (transmission shafts) Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll
  • 4. B. Gandar Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.
  • 5. C.POROS SPINDEL Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatip pendek, misalnya pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan secara efektip apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.
  • 6. A.Poros lurus B.Poros engkol sebagai penggerak utama pada silinder mesin Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang mampu ditransmisikan, poros merupakan elemen mesin yang cocok untuk mentransmisikan daya yang kecil hal ini dimaksudkan agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah (arah momen putar)
  • 7. 1. Kekuatan poros Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut. 2. Kekakuan poros Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut. 3. Putaran kritis Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya,
  • 8. 4. Korosi Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan- bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama. 5. Material poros Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.
  • 9. a. DAYA RENCANA c. Tegangan geser Pd = P.ƒc (Sularso, 1994: 7) τ a = σ B ( Sf1 + Sf 2) Dengan : Sf1 = jika menggunakan bahan dari paduan Pd = Daya rencana (HP) SF = 5,6 jika menggunakan paduan SC ƒc = Faktor koreksi maka nilainya 6 P = Daya nominal output dari Sf2 = diambil nilainya 1,3 s/d 3 motor penggerak (HP) b. MOMEN PUNTIR T = 9,74.105 . (Pd / n) (Sularso, 1994: 7) Dengan : T = Momen puntir (N.mm) n = putaran motor penggerak (rpm)
  • 10.
  • 11.
  • 12. d. Diameter Poros Maka diameter poros untuk: 1. Poros dengan beban puntir 3. Poros dengan beban puntir dan lentur 1/ 3  5,1  d s ≥  .T .Kt.Cb   5,1 1/ 3 2  τa  ds ≥  (k m .M ) + ( Kt.T )  2  τa  2. Poros dengan beban lentur Dengan : d = Diameter poros (mm) τ 1/ 3 10,2  = Tegangan geser (kg/mm ) ds ≥  .M  a = Faktor koreksi tekanan  τa  Kt = Faktor koreksi lenturan Cb
  • 13. Tentukan diameter sebuah poros bulat untuk meneruskan daya 10 kw pada 1450 rpm, disamping beban puntir, diperkirakan pula akan terjadi beban lentur, sebuah alur pasak perlu dibuat dan dalam sehari akan bekerja selama 8 jam dengan tumbukan ringan, bahan diambil baja batang difinis dingin S30C. Penyelesaian : Diketahui P = 10 kw fc =1 n1 = 1450 rpm Kt = 1,5 s/d 3 Sf1 = 5,6 s/d 6 Sf2 = 1,3 s/d 3 Cb = 1,2 s/d 2,3 Jawab : 1.Daya rencana   Pd = P x fc = 10 kw x 1 = 10 kw   2.Beban puntir T = (9,74 x 105 x Pd) / ( n1 ) = = (9,74 x 105 x 10 kw) / (1450 rpm) = 6717 kg.mm
  • 14. 3. Pemilihan bahan Bahan telah ditentukan menggunakan S30C dimana tegangan tarik izin Maka tegangan geser izin adalah 𝛔� = 𝟓� 𝐤�/𝐦𝐦2 4. Diameter poros Dipilih faktor tegangan puntir Cb = 2 dan faktor tegangan lentur Kt = 1,5 �= 𝛔� 𝟓� 𝒌�/𝒎𝒎 Maka diameter poros : 𝐬� � � 𝐬�� ��� = = 4,83 kg/mm2 Karena poros akan diberi pasak maka diupayakan diameter poros lebih besar dari perhitungan dan dengan mengambil besar bahan besi poros yang ada dipasaran yang sedikit pengerjaan maka diambil diameter poros 31,5 mm dgn assumsi besar bahan poros 1 inc atau 33,3 mm. 𝒅� = ට =ට 𝟑 (𝟓,� � � � 𝑲� � 𝑪� 𝟑 (𝟓,� � �𝟕�𝟕� �,𝟓 � � Jika diameter bantalan yang digunakan adalah 35 mm sehingga jari-jari fillet (r) �� �,�𝟑 dengan melihat tabel pasak maka ukuran pasak 10 x 4,5 x 0,6 = = �, 𝟕𝟓 𝒎𝒎 �−𝒅� 𝟑𝟓−�� � � r=
  • 15. POROS DENGAN BEBAN LENTUR MURNI Gandar dari kereta tambang dan kereta rel tidak mendapat momen puntir melainkan mendapatkan beban lentur saja. Jika beban dari suatu gandar diperoleh ½ dari berat kenderaan dengan muatan macximal dikurangi berat gandar dan roda maka besar momen lentur M = (W / 2) x panjang lengan momen Dimana, W = (berat gandar + berat kenderaan) : 2 Panjang lengan M = (Lebar rel / 2) – (jarak bantalan dari tengah) Dari bahan yang dipilih dapat ditentukan tegangan lentur yang diijinkan, dimana momen tahanan lentur untu poros � 𝒅�� 𝟑� Z= Dimana, z = momen tahanan lentur
  • 16. Sehingga diameter poros yang diperlukan dapat diperoleh 𝛔� ≥ = 𝐌� 𝐌� � 𝐝𝐬 𝟑 � 𝟑� �� ≥ 10,2�1 𝑑� 3 Sehingga diperoleh diameter poros : 𝑑� = ට 3 10,2�1 �� σa Dimana, ds = diameter gandar (mm) = tegangan lentur yang diijinkan (kg/mm2) didalam kenyataan gandar juga mendapatkan beban dinamis, maka gandar diperlakukan sebagai poros pengikut dengan jalan mengalihkan ketiga momen diatas dengan faktor tambahan:
  • 17. PEMAKAIAN GANDAR FAKTOR TAMBAHAN TEGANGAN (m) Gandar pengikut (tidak termasuk 1 gandar dengan rem cakram) Gandar yang digerakkan (ditumpu 1,1 – 1,2 pada ujungnya) Gandar yang digerakkan (lenturan 1,1 - 1,2 silang) Gandar yang digerakkan (benturan 1,2 – 1,3 terbuka)