SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Makalah SOFTSKILL

Disusun oleh :
MOHAMMAD NAWAWI

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pendidikan Hukum di
Indonesia”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
SHI FIA Universitas wiraraja sumenep.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

SUMENEP, desember
2012

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang…………………………………………………………………………………..
B. rumusan masalah……………………………………………………………………………….
D. tujuan…………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. dunia pendidikan di Indonesia………………………………………………………………
B. interaksi antara guru dan siswa……………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan…………………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang tingkat pendidikannya masi
rendah dibandingkan dengan Negara lain yang lebih maju . hal ini jelas karena
memang Indonesia merupakan Negara berkembang yang kinerja kependidikannya
masih sangat kurang terutama di daerah – daerah pinggiran . ini yang membuat
penulis memilih judul pendidikan hokum di Indonesia .
Proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas selama ini seringkali satu arah
dimana siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Oleh karenanya, siswa
lebih dilibatkan secara aktif untuk berinteraksi dengan guru atau antar siswa.
Prosentase kemampuan siswa dalam memahami dan mengingat materi apa yang telah
dipelajari sebelumnya hanya 5% jika mereka sekadar mendengarkan penjelasan guru.
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru
dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model
pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran
ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran
dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai
sejawat belajar.
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru
dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model
pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran
ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran
dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai
sejawat belajar.

1.2 Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang pendidikan hokum di Indonesia, maka
diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pendidikan hokum di Indonesia ?
2. Bagaimana kaitan soft skill dan hard skill pada pendidikan ?
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas SHI FIA dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
penulis dan pembaca tentang pendidikan hokum di indonesia dan untuk membuat kita
lebih memahami islam.

BAB II
PEMBAHASAN

Dunia Pendidikan di Indonesia
Dinamika perkembangan pendidikan hokum di Indonesia selalu menarik untuk
diperbincangkan. Mulai dari paradigm hokum yang dipakai dari era ke era, system hokum
yang dipergunakan, hingga arah reformasi yang dituju, selalu mengundang kritik. Seiring
berjalannya waktu , makin kompleks masalah yang ada. Reformasi hokum pun tidak berdiri
sendiri, tetapi erat dengan dunia politik, ekonomi dan persoalan lainnya sehingga revaluasi
petut ditelusuri dari dasar pemikiran hokum pada tataran pendidikannya.
Pndidikan hokum merupakan aktivitas multidimensional yang membentuk dasar kebutuhan
intelektual, utamanya dalam menganalisis sejumlah problem social dan menciptakan
sebuah konsep hokum yang berargumentasi kuat untuk menyelesaikan prolem praaktis
keseharian, di sisi lain pendidikan tinggi hokum di Indonesia harus menghadapi kenyataan
bahwa eksistensinya sebagai tempat menimba ilmu hokum tidak lagi menjadi pilihan utama.
Pendidikan hokum di Indonesia dipercayai telah mengalami beberapa kali reformasi sejak
pertama kali diperkenalkan pada masa pendudukan colonial belanda. Awalnya pendidikan
hokum hanyalah pendidikan menengah setingkat sekolah , lalu pendidikan hokum di
Indonesia ditingkatkan menjadai pendidikan tinggi yang setara dengan universitas.
Ternyata tujuan pendidikan hokum tidak otonom. Tujuan pendidikan hokum di Indonesia
sangat bergantung pada apa yang dikehendaki suatu pemrintahan ataupun kondisi spesifik
yang berlaku di Indonesia.namun demikian jika dilihat dari lulusan yang dihasilkan oleh
sarjana fakultas hokum tidak berpengaruh secara signifikan. Evaluasi penyelenggaraan
pendidikan hokum di Indonesia menunjukkan beberapa kelemahan yang sangat
berpengaruh pada lulusan sarjana fakultas hokum.
Ada dua jenis pendidikan hokum di Indonesia, yaitu pendidikan hokum yang bersifat
akademis dan pendidikan hokum yang bersifat profesi.
Tujuan pendidikan hokum perlu di3valuasi mengingat reformasi pendidikan hokum yang
dilakukan di Indonesia tidak lepas dari apa yang dikehendaki suatu pemerintahan dan
kondisi tertentu. Sejak diperkenalkannya pendidikan hokum di Indonesia paling tidak
terdapat empat masa pemerintahan , yakni pemerintahan colonial, pemerintahan soekarno,
pemerintahan soeharto, dan penelitian pasca soeharto.
Mengembangkan interaksi guru dan siswa yang baik
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa
terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa
dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam
kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru
sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar.
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa
terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa
dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam
kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru
sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar.
1. Guru sebagai guru.
Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan mendidik siswa siswa, yang berusaha agar semua
siswanya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan dengan baik.
2. Guru sebagai orang tua.
Tempat mencurahkan segala perasaan siswa, tempat mengadu siswa ketika mengalami
gangguan. Siswa merasa aman dan nyaman ketika dekat dengan guru, bahkan merasa rindu
jika tidak bertemu guru. Interaksi guru dan siswa bagaikan hubungan orang tua dan anak,
hangat, akrab, harmonis, dan tulus.
3. Guru sebagai teman.
Sebagai pasangan untuk berbagai pengalaman dan beradu argumentasi dalam diskusi secara
informal. Guru tidak merasa direndahkan jika siswa tidak sependapat, atau memang pendapat
siswa yang benar, dan menerima saran siswa murid yang masuk akal. Hubungan guru dan
siswa mengutamakan nilai-nilai demokratis dalam proses pembelajaran.
Peran guru sebagai guru lebih dominan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam
proses pembelajaran sehebat apapun perangkat pembelajaran dibuat oleh guru dan
kompetensi guru yang baik tanpa interaksi antara guru dan siswa yang harmonis maka tujuan
pembelajaran tidak dapat tercapai optimal. Guru harus mampu menguasahi pola interaksi dan
tehnik komonikasi yang baik dalam proses pembelajaran. Interaksi dalam pembelajaran lebih
dikenal dengan istilah interaksi edukatif. interaksi edukatif secara spesifik merupakan proses
atau interaksi belajarmengajar itu, memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan dengan
bentuk interaksi lain. ciri-ciri interaksi belajar mengajar tersebut yaitu:
1. Interaksi belajar-mengajar memiliki tujuan,
yakni untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud
interaksi belajar-mengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat
perhatian. Siswa mempunyai tujuan, unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung.
2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang terencana..
Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu adanya
prosedur atau langkah-langkah sistematis dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain
yang berbeda pula. Sebagai contoh misalnya tujuan pembelajaran agar siswa dapat
menunjukkan Kota Banjarmasin, tentu kegiatannya tidak cocok kalau disuruh membaca
dalam hati, dan begitu seterusnya.
3. Interaksi belajar-mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.
Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan.
Sudah barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponenkomponen yang lain,
apalagi komponen anak didik yang merupakan sentral. Materi harus sudah didesain dan
disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar-mengajar.
4. Ditandai dengan adanya aktivitas siswa.
Sebagai konsekuensi bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat
mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajarmengajar. Aktivitas siswa dalam hal ini, baik
secara fisik maupun secara mental aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep KTSP. Jadi tidak
ada gunanya guru melakukan kegiatan interaksi belajar-mengajar, kalau siswa hanya pasif
saja. Sebab para siswalah yang belajar, maka merekalah yang harus melakukannya.
5. Dalam interaksi belajar-mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
Dalam peranannya sebagai pembimbing ini guru harus berusaha menghidupkan dan
memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai
mediator dalam segala situasi proses belajar-mengajar, sehingga guru akan merupakan tokoh
yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Guru (“akan lebih baik
bersama siswa”) sebagai designer akan memimpin terjadinya interaksi belajar-mengajar.
6. Di dalam interaksi belajar-mengajar membutuhkan disiplin.
Disiplin dalam interaksi belajar-mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang
diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak dengan secara
sadar, baik pihak guru maupun pihak siswa. Mekanisme konkrit dari ketaatan pada ketentuan
atau tata tertib ini akan terlihat dari pelaksanaan prosedur. Jagi langkah-langkah yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Penyimpangan dari prosedur,
berarti suatu indikator pelanggaran disiplin.
7. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam sistem berkelas (kelompok siswa), batas waktu menjadi salah-satu ciri yang tidak bisa
ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus sudah tercapai.
Peran guru sebagai orang tua dilakukan di lingkungan sekolah lebih bersifat hubungan
emosional dan penyeteraan perasaan guru dan siswa. Siswa akan merasa aman dan nyaman di
lingkungan sekolah. Interaksi lebih berdasarkan kasih sayang dan saling pengertian oleh
karenanya keterbukaan siswa dalam hal permasalahan pribadi maupun masalah yang
berhubungan dengan pembelajaran dapat terungkap. Dalam hal ini guru harus tahu betul
karakteristik siswa untuk menentukan sikap yang berkaitan dengan kebijakan pembelajaran.
Hal yang harus diperhatikan guru berkenaan dengan karakteristik siswa antara lain :
1. Setiap siswa memiliki pengalaman dan potensi belajar yang berbeda.
2. Setiap siswa memiliki tendensi untukmenentukan kehidupanya sendiri.
3. Siswa lebih memberikan perhatian pada hal-hal menarik bagi dia dan menjadi
kebutuhannya.
4. Siswa lebih menyenangi hal-hal yang bersifat kongkrit dan praktis.
5. Siswa lebih suka menerima saran-saran daripada diceramahi.
6. Siswa lebih menyukai pemberian penghargaan (reward) dari pada hukuman ( punishment )
Jika dalam menyelesaikan masalah siswa baik dalam proses pembelajaran maupun masalah
individual siswa dirasakan kurang optimal hasilnya maka guru bisa menggunakan
pendekatannya sebagai teman. Peran guru sebagai teman bisa dilakukan di lingkungan
sekolah maupun luar lingkungan sekolah. Dalam peran ini guru akan mudah memasukkan
nilai-nilai hidup maupun pranata-pranata sekolah dalam menangani permasalahan siswa.
Dalam berperan sebagai orang tua dan sebagai sahabat seorang guru dalam proses
pembelajaran dan berinterakdi harus memperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Mendengarkan dan tidak mendominasi.
Karena siswa merupakan pelaku utama dalam pembelajaran, maka guru harus memberi
kesempatan agar siswa dapat aktif. Upaya pengalihan peran dari fasilitator kepada siswa bisa
dilakukan sedikit demi sedikit.
2. Bersikap sabar.
Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Jika
guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka
hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa.
3. Menghargai dan rendah hati.
berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada
pengetahuan dan pengalaman mereka
4. Mau belajar.
Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami
atau belajar tentang mereka.
5. Bersikap sederajat.
Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra
kerja oleh siswanya
6. Bersikap akrab dan melebur.
Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat dari hati
ke hati (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam
berhubungan dengan guru.
7. Tidak berusaha menceramahi.
Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak
perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai
pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya.
8. Berwibawa.
Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai, seorang
fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan
siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.
9. Tidak memihak dan mengkritik.
Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini,
diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihakpihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
10. Bersikap terbuka.
Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang
bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila merasa
kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih perlu
belajar
11. Bersikap positif.
Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi
yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi
terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan
Interaksi guru dan siswa penting dalam proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas selama ini seringkali satu arah dimana siswa
hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Oleh karenanya, siswa lebih dilibatkan secara
aktif untuk berinteraksi dengan guru atau antar siswa. Prosentase kemampuan siswa dalam
memahami dan mengingat materi apa yang telah dipelajari sebelumnya hanya 5% jika mereka
sekadar mendengarkan penjelasan guru.
Demikian disampaikan trainer dari TU/e University , Harry van de Wouw, dalam Workshop
“Teaching and Learning in for Vocational High School (SMK) Teachers”, di Kampus Terpadu,
Sabtu (27/8). Kegiatan ini diikuti oleh 15 guru SMK Muhammadiyah Bambanglipuro dan SMK
Muhammadiyah 1 Bantul.
Menurutnya, hubungan yang saat ini terjadi antara guru dan siswa seringkali satu arah dimana
siswa hanya sekadar mendengarkan apa yang disampaikan guru. “Jika dilihat dari piramida
pembelajaran, siswa akan mudah lupa dengan apa yang dipelajari sebelumnya ketika mereka
hanya mendengarkan penjelasan guru karena prosentasenya hanya sekitar 5%,”urai Harry.
Ia menambahkan, siswa akan mampu mengingat dan memahami materi lebih dalam dan lama
jika mereka mampu menjelaskan isi materi kepada orang lain. “Pemahaman dan daya ingat
siswa dalam menjelaskan isi materi kepada orang lain mencapai 90%,” imbuh Harry
Interaksi juga menjadi poin penting dalam kegiatan belajar mengajar karena tak hanya siswa saja
yang mendapatkan manfaat, namun juga para guru juga memperoleh umpan balik (feedback)
apakah materi yang disampaikan dapat diterima murid dengan baik. “Untuk itu, mendengar
pengalaman para siswa dapat diaplikasikan dalam metode pembelajaran sebelum guru masuk ke
dalam penjelasan teori dan setelah perkenalan,” jelasnya.
Untuk itu, Harry memaparkan, ketika merancang dan melakukan revisi materi pembelajaran
yang akan disampaikan kepada para siswa, guru sebaiknya selalu memulai dengan merancang
hasil akhir (outcome) apa yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar mengajar itu. Seorang guru
hanya bisa memilih isi materi dan tugas pembelajaran setelah ia menyadari benar apa yang
dibutuhkan oleh siswanya dalam memahami keseluruhan materi yang disampaikan.
“Namun, dalam prakteknya para guru sering memulai dengan materi atau tugas dan berlari
dengan cepat pada hasil akhir pembelajaran setelahnya. Akibatnya materi dan hasil
pembelajaran pun menjadi tak lagi cocok dengan tingkat pembelajaran secara keseluruhan
Jangan menganggap bahwa semua siswa menyukai isi materi yang akan disampaikan seketika
itu juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menguraikan empat karakteristik siswa yang terdiri dari siswa yang termotivasi
oleh profesi, balasan, sosial, dan siswa yang memang memiliki minat besar dalam bidangnya.
“Sayangnya, karakteristik siswa terakhir ini bisa dibilang jumlahnya sedikit dan menjadi
minoritas diantara karakteristik yang lain. Oleh karenanya, pada awal studi tersebut, para siswa
perlu didorong dan diberikan semangat untuk mempelajari materi yang diberikan,” urai Harry.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan hokum di Indonesia sejak awal diperkenalkan oleh belanda telah mengalami
banyak perubahan , hal ini menunjukkan bahwa pendidikan hokum di Indonesia masih
kurang bisa dikatakan berhasill
Pentingnya soft skill dan hard skill penting disini untuk bisa diajarkan dan dimiliki oleh setiap
komponen – komponen pendidikan hukum di Indonesia, terutama oleh siswa / mahasiswa
serta guru/ dosen pendidik .
Interaksi dalam dunia pendidikan khususnya untuk guru dan siswa juga sangatlah penting
agar dinamika pendidikan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.infocomcareer.com
http://wikipedia.org
http://google.com/pendidikan_hukum_di_indonesia

More Related Content

What's hot

Efisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaLastri Cheanagho
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfAndyJs2
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptNovelist Saru
 
Refleksi PPL Aksi 3.pptx
Refleksi PPL Aksi 3.pptxRefleksi PPL Aksi 3.pptx
Refleksi PPL Aksi 3.pptxssuser6d0d5b
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...RizkyYanurianto2
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyAhmad Jayadi
 
Pembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdf
Pembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdfPembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdf
Pembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdfAOMUSLIHATAOMUSLIHAT
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdfWahyuNurSaputra1
 
Mengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3 - nurhadi
Mengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3  - nurhadiMengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3  - nurhadi
Mengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3 - nurhadiprimagraphology consulting
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.docLK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.docAbdulRosyd1
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxUMIZAENAB1
 
Ppt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didikPpt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didikrizka_pratiwi
 
AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdf
AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdfAKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdf
AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdfSriWahyuni909323
 
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2  Eksplorasi Masalah.docxLK 1.2  Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docxIrmadaBoheaIR
 
PERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptx
PERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptxPERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptx
PERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptxAhmadSkundaSudafirma
 
Lembar kerja. pbl, steam dan hots docx
Lembar kerja. pbl, steam dan hots docxLembar kerja. pbl, steam dan hots docx
Lembar kerja. pbl, steam dan hots docxkusnadi kusnadi
 
Contoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docx
Contoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docxContoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docx
Contoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docxDedek27
 

What's hot (20)

Efisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesia
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.ppt
 
Refleksi PPL Aksi 3.pptx
Refleksi PPL Aksi 3.pptxRefleksi PPL Aksi 3.pptx
Refleksi PPL Aksi 3.pptx
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
 
Pendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john deweyPendidikan menurut john dewey
Pendidikan menurut john dewey
 
Pembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdf
Pembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdfPembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdf
Pembelajaran berdiferensiasi SANTI SRI SUGIANTI S.Pd.pdf
 
Ppt proposal ptk
Ppt proposal ptkPpt proposal ptk
Ppt proposal ptk
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (Literasi, Wawancara, dan Analisis).pdf
 
Mengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3 - nurhadi
Mengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3  - nurhadiMengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3  - nurhadi
Mengenal lingkungan sekitar, ips untuk kelas 3 - nurhadi
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.docLK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
 
Pembelajaran Terpadu Model Nested
Pembelajaran Terpadu Model NestedPembelajaran Terpadu Model Nested
Pembelajaran Terpadu Model Nested
 
Ppt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didikPpt perkembangan peserta didik
Ppt perkembangan peserta didik
 
AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdf
AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdfAKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdf
AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD ..pdf
 
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2  Eksplorasi Masalah.docxLK 1.2  Eksplorasi Masalah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
 
PERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptx
PERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptxPERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptx
PERANGKAT PEMBELAJARAN KURMER.pptx
 
Lembar kerja. pbl, steam dan hots docx
Lembar kerja. pbl, steam dan hots docxLembar kerja. pbl, steam dan hots docx
Lembar kerja. pbl, steam dan hots docx
 
Contoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docx
Contoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docxContoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docx
Contoh Modul Ajar IPS Kelas 8.docx
 

Similar to SOFTSKILL

Manajemen Kesiswaan.docx
Manajemen Kesiswaan.docxManajemen Kesiswaan.docx
Manajemen Kesiswaan.docxZukét Printing
 
Peran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengahPeran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengahIg Fandy Jayanto
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Muhammad Hendrik
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumhuzaipah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
KODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxKODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxDanielEllo4
 
Nina marliana
Nina marlianaNina marliana
Nina marliananina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01HiMa TPM
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Nina Marliana
Nina MarlianaNina Marliana
Nina Marliananina
 
Profesi_Kependidikan.ppt
Profesi_Kependidikan.pptProfesi_Kependidikan.ppt
Profesi_Kependidikan.pptIwanAbdi1
 
Rendahnya kualitas guru ppt.docx
Rendahnya kualitas guru ppt.docxRendahnya kualitas guru ppt.docx
Rendahnya kualitas guru ppt.docxikasaputri
 

Similar to SOFTSKILL (20)

Manajemen Kesiswaan.pdf
Manajemen Kesiswaan.pdfManajemen Kesiswaan.pdf
Manajemen Kesiswaan.pdf
 
Manajemen Kesiswaan.docx
Manajemen Kesiswaan.docxManajemen Kesiswaan.docx
Manajemen Kesiswaan.docx
 
Peran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengahPeran guru dalam administrasi sekolah menengah
Peran guru dalam administrasi sekolah menengah
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
SOSIO ANTRO.pptx
SOSIO ANTRO.pptxSOSIO ANTRO.pptx
SOSIO ANTRO.pptx
 
Tugas 4 tik noura
Tugas 4 tik nouraTugas 4 tik noura
Tugas 4 tik noura
 
Uas lpp
Uas lppUas lpp
Uas lpp
 
Pkm......
Pkm......Pkm......
Pkm......
 
KODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptxKODE ETIK - PPT.pptx
KODE ETIK - PPT.pptx
 
Nina marliana
Nina marlianaNina marliana
Nina marliana
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Nina Marliana
Nina MarlianaNina Marliana
Nina Marliana
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Profesi_Kependidikan.ppt
Profesi_Kependidikan.pptProfesi_Kependidikan.ppt
Profesi_Kependidikan.ppt
 
Rendahnya kualitas guru ppt.docx
Rendahnya kualitas guru ppt.docxRendahnya kualitas guru ppt.docx
Rendahnya kualitas guru ppt.docx
 

More from Mohammad Nawawi

penggunaan EYD dalam penulisan skripsi
penggunaan EYD dalam penulisan skripsipenggunaan EYD dalam penulisan skripsi
penggunaan EYD dalam penulisan skripsiMohammad Nawawi
 
strukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesiastrukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesiaMohammad Nawawi
 
peluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiapeluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiaMohammad Nawawi
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
desentralisasi dan strukturisasi
desentralisasi dan strukturisasidesentralisasi dan strukturisasi
desentralisasi dan strukturisasiMohammad Nawawi
 
peran internet dalam masyarakat
peran internet dalam masyarakatperan internet dalam masyarakat
peran internet dalam masyarakatMohammad Nawawi
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMohammad Nawawi
 

More from Mohammad Nawawi (13)

penggunaan EYD dalam penulisan skripsi
penggunaan EYD dalam penulisan skripsipenggunaan EYD dalam penulisan skripsi
penggunaan EYD dalam penulisan skripsi
 
strukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesiastrukur ekonomi indonesia
strukur ekonomi indonesia
 
value for money audit
value for money auditvalue for money audit
value for money audit
 
peluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiapeluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesia
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Politik sebagai seni
Politik sebagai seniPolitik sebagai seni
Politik sebagai seni
 
desentralisasi dan strukturisasi
desentralisasi dan strukturisasidesentralisasi dan strukturisasi
desentralisasi dan strukturisasi
 
makalah pajak
makalah pajakmakalah pajak
makalah pajak
 
Manusia dan harapan
Manusia dan harapanManusia dan harapan
Manusia dan harapan
 
teori kepemimpinan
teori kepemimpinanteori kepemimpinan
teori kepemimpinan
 
peran internet dalam masyarakat
peran internet dalam masyarakatperan internet dalam masyarakat
peran internet dalam masyarakat
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

SOFTSKILL

  • 1. Makalah SOFTSKILL Disusun oleh : MOHAMMAD NAWAWI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pendidikan Hukum di Indonesia”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah SHI FIA Universitas wiraraja sumenep. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. SUMENEP, desember 2012 penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….. DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN A. latar belakang………………………………………………………………………………….. B. rumusan masalah………………………………………………………………………………. D. tujuan………………………………………………………………………………………….. BAB II PEMBAHASAN A. dunia pendidikan di Indonesia……………………………………………………………… B. interaksi antara guru dan siswa…………………………………………………….. BAB III PENUTUP A. kesimpulan……………………………………………………………………………………. Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang tingkat pendidikannya masi rendah dibandingkan dengan Negara lain yang lebih maju . hal ini jelas karena memang Indonesia merupakan Negara berkembang yang kinerja kependidikannya masih sangat kurang terutama di daerah – daerah pinggiran . ini yang membuat penulis memilih judul pendidikan hokum di Indonesia . Proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas selama ini seringkali satu arah dimana siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Oleh karenanya, siswa lebih dilibatkan secara aktif untuk berinteraksi dengan guru atau antar siswa. Prosentase kemampuan siswa dalam memahami dan mengingat materi apa yang telah dipelajari sebelumnya hanya 5% jika mereka sekadar mendengarkan penjelasan guru. Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar. Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar. 1.2 Rumusan masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang pendidikan hokum di Indonesia, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pendidikan hokum di Indonesia ? 2. Bagaimana kaitan soft skill dan hard skill pada pendidikan ?
  • 5. 1.3 Tujuan dan manfaat penulisan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas SHI FIA dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang pendidikan hokum di indonesia dan untuk membuat kita lebih memahami islam. BAB II PEMBAHASAN Dunia Pendidikan di Indonesia Dinamika perkembangan pendidikan hokum di Indonesia selalu menarik untuk diperbincangkan. Mulai dari paradigm hokum yang dipakai dari era ke era, system hokum yang dipergunakan, hingga arah reformasi yang dituju, selalu mengundang kritik. Seiring berjalannya waktu , makin kompleks masalah yang ada. Reformasi hokum pun tidak berdiri sendiri, tetapi erat dengan dunia politik, ekonomi dan persoalan lainnya sehingga revaluasi petut ditelusuri dari dasar pemikiran hokum pada tataran pendidikannya. Pndidikan hokum merupakan aktivitas multidimensional yang membentuk dasar kebutuhan intelektual, utamanya dalam menganalisis sejumlah problem social dan menciptakan sebuah konsep hokum yang berargumentasi kuat untuk menyelesaikan prolem praaktis keseharian, di sisi lain pendidikan tinggi hokum di Indonesia harus menghadapi kenyataan bahwa eksistensinya sebagai tempat menimba ilmu hokum tidak lagi menjadi pilihan utama. Pendidikan hokum di Indonesia dipercayai telah mengalami beberapa kali reformasi sejak pertama kali diperkenalkan pada masa pendudukan colonial belanda. Awalnya pendidikan hokum hanyalah pendidikan menengah setingkat sekolah , lalu pendidikan hokum di Indonesia ditingkatkan menjadai pendidikan tinggi yang setara dengan universitas. Ternyata tujuan pendidikan hokum tidak otonom. Tujuan pendidikan hokum di Indonesia sangat bergantung pada apa yang dikehendaki suatu pemrintahan ataupun kondisi spesifik yang berlaku di Indonesia.namun demikian jika dilihat dari lulusan yang dihasilkan oleh sarjana fakultas hokum tidak berpengaruh secara signifikan. Evaluasi penyelenggaraan
  • 6. pendidikan hokum di Indonesia menunjukkan beberapa kelemahan yang sangat berpengaruh pada lulusan sarjana fakultas hokum. Ada dua jenis pendidikan hokum di Indonesia, yaitu pendidikan hokum yang bersifat akademis dan pendidikan hokum yang bersifat profesi. Tujuan pendidikan hokum perlu di3valuasi mengingat reformasi pendidikan hokum yang dilakukan di Indonesia tidak lepas dari apa yang dikehendaki suatu pemerintahan dan kondisi tertentu. Sejak diperkenalkannya pendidikan hokum di Indonesia paling tidak terdapat empat masa pemerintahan , yakni pemerintahan colonial, pemerintahan soekarno, pemerintahan soeharto, dan penelitian pasca soeharto. Mengembangkan interaksi guru dan siswa yang baik Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar. Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar. 1. Guru sebagai guru. Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan mendidik siswa siswa, yang berusaha agar semua siswanya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan dengan baik. 2. Guru sebagai orang tua. Tempat mencurahkan segala perasaan siswa, tempat mengadu siswa ketika mengalami gangguan. Siswa merasa aman dan nyaman ketika dekat dengan guru, bahkan merasa rindu jika tidak bertemu guru. Interaksi guru dan siswa bagaikan hubungan orang tua dan anak, hangat, akrab, harmonis, dan tulus. 3. Guru sebagai teman. Sebagai pasangan untuk berbagai pengalaman dan beradu argumentasi dalam diskusi secara informal. Guru tidak merasa direndahkan jika siswa tidak sependapat, atau memang pendapat siswa yang benar, dan menerima saran siswa murid yang masuk akal. Hubungan guru dan siswa mengutamakan nilai-nilai demokratis dalam proses pembelajaran.
  • 7. Peran guru sebagai guru lebih dominan dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran sehebat apapun perangkat pembelajaran dibuat oleh guru dan kompetensi guru yang baik tanpa interaksi antara guru dan siswa yang harmonis maka tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai optimal. Guru harus mampu menguasahi pola interaksi dan tehnik komonikasi yang baik dalam proses pembelajaran. Interaksi dalam pembelajaran lebih dikenal dengan istilah interaksi edukatif. interaksi edukatif secara spesifik merupakan proses atau interaksi belajarmengajar itu, memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan dengan bentuk interaksi lain. ciri-ciri interaksi belajar mengajar tersebut yaitu: 1. Interaksi belajar-mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud interaksi belajar-mengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian. Siswa mempunyai tujuan, unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung. 2. Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang terencana.. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur atau langkah-langkah sistematis dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula. Sebagai contoh misalnya tujuan pembelajaran agar siswa dapat menunjukkan Kota Banjarmasin, tentu kegiatannya tidak cocok kalau disuruh membaca dalam hati, dan begitu seterusnya. 3. Interaksi belajar-mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponenkomponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang merupakan sentral. Materi harus sudah didesain dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar-mengajar. 4. Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Sebagai konsekuensi bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajarmengajar. Aktivitas siswa dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep KTSP. Jadi tidak ada gunanya guru melakukan kegiatan interaksi belajar-mengajar, kalau siswa hanya pasif saja. Sebab para siswalah yang belajar, maka merekalah yang harus melakukannya. 5. Dalam interaksi belajar-mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing ini guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar-mengajar, sehingga guru akan merupakan tokoh
  • 8. yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Guru (“akan lebih baik bersama siswa”) sebagai designer akan memimpin terjadinya interaksi belajar-mengajar. 6. Di dalam interaksi belajar-mengajar membutuhkan disiplin. Disiplin dalam interaksi belajar-mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak dengan secara sadar, baik pihak guru maupun pihak siswa. Mekanisme konkrit dari ketaatan pada ketentuan atau tata tertib ini akan terlihat dari pelaksanaan prosedur. Jagi langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Penyimpangan dari prosedur, berarti suatu indikator pelanggaran disiplin. 7. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok siswa), batas waktu menjadi salah-satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus sudah tercapai. Peran guru sebagai orang tua dilakukan di lingkungan sekolah lebih bersifat hubungan emosional dan penyeteraan perasaan guru dan siswa. Siswa akan merasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah. Interaksi lebih berdasarkan kasih sayang dan saling pengertian oleh karenanya keterbukaan siswa dalam hal permasalahan pribadi maupun masalah yang berhubungan dengan pembelajaran dapat terungkap. Dalam hal ini guru harus tahu betul karakteristik siswa untuk menentukan sikap yang berkaitan dengan kebijakan pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan guru berkenaan dengan karakteristik siswa antara lain : 1. Setiap siswa memiliki pengalaman dan potensi belajar yang berbeda. 2. Setiap siswa memiliki tendensi untukmenentukan kehidupanya sendiri. 3. Siswa lebih memberikan perhatian pada hal-hal menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannya. 4. Siswa lebih menyenangi hal-hal yang bersifat kongkrit dan praktis. 5. Siswa lebih suka menerima saran-saran daripada diceramahi. 6. Siswa lebih menyukai pemberian penghargaan (reward) dari pada hukuman ( punishment ) Jika dalam menyelesaikan masalah siswa baik dalam proses pembelajaran maupun masalah individual siswa dirasakan kurang optimal hasilnya maka guru bisa menggunakan pendekatannya sebagai teman. Peran guru sebagai teman bisa dilakukan di lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. Dalam peran ini guru akan mudah memasukkan nilai-nilai hidup maupun pranata-pranata sekolah dalam menangani permasalahan siswa.
  • 9. Dalam berperan sebagai orang tua dan sebagai sahabat seorang guru dalam proses pembelajaran dan berinterakdi harus memperhatikan hal-hal dibawah ini: 1. Mendengarkan dan tidak mendominasi. Karena siswa merupakan pelaku utama dalam pembelajaran, maka guru harus memberi kesempatan agar siswa dapat aktif. Upaya pengalihan peran dari fasilitator kepada siswa bisa dilakukan sedikit demi sedikit. 2. Bersikap sabar. Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa. 3. Menghargai dan rendah hati. berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka 4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. 5. Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 6. Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru. 7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya. 8. Berwibawa.
  • 10. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya. 9. Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihakpihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya. 10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih perlu belajar 11. Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan Interaksi guru dan siswa penting dalam proses belajar mengajar Proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas selama ini seringkali satu arah dimana siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Oleh karenanya, siswa lebih dilibatkan secara aktif untuk berinteraksi dengan guru atau antar siswa. Prosentase kemampuan siswa dalam memahami dan mengingat materi apa yang telah dipelajari sebelumnya hanya 5% jika mereka sekadar mendengarkan penjelasan guru. Demikian disampaikan trainer dari TU/e University , Harry van de Wouw, dalam Workshop “Teaching and Learning in for Vocational High School (SMK) Teachers”, di Kampus Terpadu, Sabtu (27/8). Kegiatan ini diikuti oleh 15 guru SMK Muhammadiyah Bambanglipuro dan SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Menurutnya, hubungan yang saat ini terjadi antara guru dan siswa seringkali satu arah dimana siswa hanya sekadar mendengarkan apa yang disampaikan guru. “Jika dilihat dari piramida pembelajaran, siswa akan mudah lupa dengan apa yang dipelajari sebelumnya ketika mereka hanya mendengarkan penjelasan guru karena prosentasenya hanya sekitar 5%,”urai Harry. Ia menambahkan, siswa akan mampu mengingat dan memahami materi lebih dalam dan lama jika mereka mampu menjelaskan isi materi kepada orang lain. “Pemahaman dan daya ingat siswa dalam menjelaskan isi materi kepada orang lain mencapai 90%,” imbuh Harry
  • 11. Interaksi juga menjadi poin penting dalam kegiatan belajar mengajar karena tak hanya siswa saja yang mendapatkan manfaat, namun juga para guru juga memperoleh umpan balik (feedback) apakah materi yang disampaikan dapat diterima murid dengan baik. “Untuk itu, mendengar pengalaman para siswa dapat diaplikasikan dalam metode pembelajaran sebelum guru masuk ke dalam penjelasan teori dan setelah perkenalan,” jelasnya. Untuk itu, Harry memaparkan, ketika merancang dan melakukan revisi materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada para siswa, guru sebaiknya selalu memulai dengan merancang hasil akhir (outcome) apa yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar mengajar itu. Seorang guru hanya bisa memilih isi materi dan tugas pembelajaran setelah ia menyadari benar apa yang dibutuhkan oleh siswanya dalam memahami keseluruhan materi yang disampaikan. “Namun, dalam prakteknya para guru sering memulai dengan materi atau tugas dan berlari dengan cepat pada hasil akhir pembelajaran setelahnya. Akibatnya materi dan hasil pembelajaran pun menjadi tak lagi cocok dengan tingkat pembelajaran secara keseluruhan Jangan menganggap bahwa semua siswa menyukai isi materi yang akan disampaikan seketika itu juga,” jelasnya. Lebih lanjut, Ia menguraikan empat karakteristik siswa yang terdiri dari siswa yang termotivasi oleh profesi, balasan, sosial, dan siswa yang memang memiliki minat besar dalam bidangnya. “Sayangnya, karakteristik siswa terakhir ini bisa dibilang jumlahnya sedikit dan menjadi minoritas diantara karakteristik yang lain. Oleh karenanya, pada awal studi tersebut, para siswa perlu didorong dan diberikan semangat untuk mempelajari materi yang diberikan,” urai Harry. BAB III PENUTUP Kesimpulan Pendidikan hokum di Indonesia sejak awal diperkenalkan oleh belanda telah mengalami banyak perubahan , hal ini menunjukkan bahwa pendidikan hokum di Indonesia masih kurang bisa dikatakan berhasill Pentingnya soft skill dan hard skill penting disini untuk bisa diajarkan dan dimiliki oleh setiap komponen – komponen pendidikan hukum di Indonesia, terutama oleh siswa / mahasiswa serta guru/ dosen pendidik .
  • 12. Interaksi dalam dunia pendidikan khususnya untuk guru dan siswa juga sangatlah penting agar dinamika pendidikan berjalan dengan baik.