SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Sumber Hukum Udara
Perdata Nasional
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer)
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 dan peraturan
pelaksananya
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 77 Tahun 2011
dan KM 92 Nomor 2011
Konsep Tanggung Jawab Hukum
(Legal Liability Concept)
Perusahaan penerbangan sebagai pengangkut yang
menyediakan jasa transportasi udara untuk umum
bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh
penumpang dan/atau pengirim barang.
Terjadi pergeseran tanggung jawab dari korban (injured
people) kepada pelaku pengangkut (actor), karena itu
perusahaan penerbangan secara yuridis bertanggung jawab
terhadap penumpang dan/atau pengirim barang.
Konsep Tanggung Jawab Hukum
(Legal Liability Concept)
Di samping itu, perusahaan penerbangan yang menyediakan
pengangkutan tidak hanya bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri, tetapi juga harus bertanggung atas
perbuatan karyawan, pegawai, agen atau perwakilannya atau
orang yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan
penerbangan tersebut.
Konsep Tanggung Jawab Hukum
(Legal Liability Concept)
Tanggung Jawab Hukum Atas Dasar Kesalahan (Based on
Fault Liability)
Tanggung Jawab Praduga Bersalah
(Presumption of Liability)
Tanggung Jawab Hukum Tanpa Bersalah
(Liability Without Fault)
Tanggung Jawab Hukum Atas Dasar
Kesalahan (Based on Fault Liability)
Didasarkan pada pasal 1365 KUHPer:
“Setiap perbuatan melawan hukum yang menimbulkan
kerugian terhadap orang lain mewajibkan orang yang karena
perbuatannya menimbulkan kerugian itu mengganti kerugian
(to compensate the damage).”
Berdasarkan ketentuan tersebut setiap orang harus
bertanggung jawab (liable) secara hukum atas perbuatannya
sendiri artinya jika karena perbuatannya mengakibatkan
kerugian kepada orang lain, maka orang tersebut harus
bertanggung jawab (liable) untuk membayar ganti rugi yang
diderita oleh orang tersebut.
Unsur-Unsur Tanggung Jawab Hukum Atas
Dasar Kesalahan (Based on Fault Liability)
Ada kesalahan (fault) dan kerugian (damages)
Tanggung jawab berdasarkan kesalahan harus ada
kesalahan dan kerugian.
Beban pembuktian dan besaran ganti rugi
Yang harus membuktikan adalah korban. Perusahaan
penerbangan bertanggung jawab tak terbatas (unlimited
liability) dalam arti berapapun yang diderita oleh penumpang
dan/atau pengirim barang harus dibayar penuh oleh
perusahaan penerbangan yang bersangkutan, kecuali jika
terdapat kesepakatan antara para pihak.
Kedudukan para pihak
Setara; mempunyai kemampuan saling membuktikan
kesalahan pihak yang lain.
Tanggung Jawab Praduga Bersalah
(Presumption of Liability)
Mulai diterapkan sejak adanya Konvensi Warsawa 1929.
Perusahaan penerbangan dianggap (presumed) bersalah,
sehingga perusahaan penerbangan demi hukum harus
membayar ganti-rugi yang diderita oleh penumpang dan/atau
pengirim barang tanpa dibuktikan kesalahan lebih dahulu,
kecuali perusahaan penerbangan membuktikan tidak
bersalah.
Penumpang dan/atau pengirim barang tidak perlu
membuktikan adanya kesalahan, cukup memberi tahu adanya
kerugian yang terjadi pada saat kecelakaan. Sebagai
gantinya, perusahaan penerbangan berhak menikmati batas
maksimum (limited liability) ganti rugi yang telah ditetapkan
dalam konvensi atau regulasi.
Unsur-Unsur Tanggung Jawab Praduga Bersalah
(Presumption of Liability)
Konsep tanggung-jawab praduga bersalah (presumption of
liability)
Perusahaan dianggap bersalah atas kerugian yang diderita
penumpang.
Beban pembuktian terbalik (shifting burden of proof)
Yang membuktikan adalah perusahaan penerbangan, bahwa
perusahaan penerbangan tersebut tidak bersalah.
Perlindungan hukum (exoneration)
Jika perusahaan penerbangan dapat membuktikan tidak
bersalah, maka perusahaan penerbangan bebas dari
pertanggungjawaban.
Shifting burden of proof terjadi
dalam kasus kematian Munir,
Direktur Kontras dalam
Penerbangan Garuda Indonesia
dari Jakarta ke Schippol di
Belanda, Garuda Indonesia demi
hukum tidak bertanggung jawab
(liable) asalkan Garuda Indonesia
dapat membuktikan
ketidakbersalahannya.
Ikut bersalah (contributary negligence)
Apabila perusahaan penerbangan bahwa penumpang
dan/atau pengirim barang juga ikut melaksanakan kesalahan
(contributary negligence), maka perusahaan tanggung jawab
tidak sepenuhnya dibebankan kepada perusahaan
penerbangan.
Tanggung jawab terbatas (limited liability)
Tanggung jawab terbatas pada jumlah yang ditetapkan dalam
konvensi atau regulasi. Pengecualian, jika kesalahan yang
dilakukan merupakan kesengajaan (wilful misconduct), maka
tanggung jawab perusahaan penerbangan menjadi tidak
terbatas (unlimited liability).
Unsur-Unsur Tanggung Jawab Praduga Bersalah
(Presumption of Liability)
Kesalahan berupa kesengajaan
(wilful misconduct), yang
menyebabkan tanggung jawab
perusahaan penerbangan menjadi
tidak terbatas (unlimited liability),
misalnya perusahaan tidak
menyediakan jake pelampung (life
jacket) yang merupakan no go
item dalam pengoperasian
pesawat udara.
Tanggung Jawab Hukum Tanpa Bersalah
(Liability Without Fault)
atau
Tanggung Jawab Hukum Mutlak
(Absolute Liability atau Strict Liability)
Digunakan dalam Pasal 44 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992,
Konvensi Roma 1952, Protokol Guatemala City 1971, the Liability
Convention of 1972 dan Aircraft Product Liability.
Perusahaan penerbangan (air carrier) bertanggung jawab mutlak
terhadap kerugian yang diderita oleh pihak ketiga*)
yang timbul akibat
kecelakaan pesawat udara atau jatuhnya barang dan/atau orang dari
pesawat udara, tanpa memerlukan adanya pembuktian terlebih
dahulu.
---
*) Pihak ketiga adalah pihak-pihak yang tidak tahu-menahu mengenai penggunaan
pesawat udara tetapi menderita kerugian akibat dampak negatif penggunaan
pesawat udara. Contoh konkret: korban penduduk dan harta benda akibat
kecelakaan Mandala Airlines, kecelakaan Silk Air yang mencemari Sungai Musi
sehingga terpaksa diadakan sanitasi dan disinfektan untuk mencegah wabah
penyakit akibat korban yang meninggal dunia.
Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability
Concept ) Dalam Hukum Penerbangan
No. Konsep Tanggung
Jawab
Unsur-unsur Tanggung Jawab Keterangan
1. Based on fault
liability
Ada kesalahan, ada kerugian, kerugian
ada hubungannya dengan kesalahan,
tanggung jawab tidak tidak, penggugat
membuktikan kesalahan, kedudukan
para pihak sama tinggi.
Konsep ini
berlaku dalam
kehidupan
sehari-hari
2. Presumption of
liability
Perusahaan dianggap bersalah, demi
hukum bertanggung jawab, tanggung
jawab terbatas, tergugat membuktikan
tidak bersalah, exoneration, wilful
misconduct, kedudukan para pihak
tidak sama tinggi.
Menganut
pembuktian
terbalik (shifting
burden of proof)
3. Liability without
fault (strict
liability)
Tanggung jawab mutlak, tanpa
pembuktian, batas tanggung jawab
tidak dapat dilewati (unbreakable limit)
Konsep ini mulai
digunakan di
Indonesia
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept)
apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
Peraturan Terbaru tentang Penerbangan
Nasional
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 38 Tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Angkutan Udara Dalam Negeri
Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2015 tentang
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 173 (Civil
Aviation Safety Regulation Part 173) Tentang Perancangan
Prosedur Penerbangan (Flight Procedure Design)
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 55 Tahun 2015
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139
(Civil Aviation Safety Regulations Part 139) tentang Bandar
Udara (Aerodrome)
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2015
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 175
(Civil Aviation Safety Regulation Part 175) tentang Pelayanan
Informasi Aeronautika (Aeronautical Information Service)
Peraturan Terbaru tentang Penerbangan
Nasional
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 50 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2009
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 36
Amandemen 1 (Civil Aviation Safety Regulations Part 36 Amendment 1)
tentang Sertifikasi Standar Kebisingan Jenis Pesawat Terbang Dan
Kelaikan Udara (Noise Standards Aircraft Type And Airworthiness
Certifications)
Peraturan Menteri Perhubungan No. 21 Tahun 2015 tentang Standar
Keselamatan Penerbangan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 Tahun 2015 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 91 (Civil Aviation Safety
Regulations Part 91) Tentang Pengoperasian Pesawat Udara (General
Operating and Flight Rules)
Peraturan Menteri Perhubungan No. 17 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 1 Tahun 2014 tentang Lisensi,
Rating, Pelatihan dan Kecapakapan Personel Navigasi Penerbangan
Ingin tahu lebih banyak tentang dunia penerbangan nasional?
Kunjungi
Official Website Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
www.hubud.dephub.go.id

More Related Content

What's hot

Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Natasha Rastie Aulia
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanyudikrismen1
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGPaul SinlaEloE
 
BAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxBAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxnurulfatima4
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalDimebag Darrell
 
Tugas hukum udara
Tugas hukum udaraTugas hukum udara
Tugas hukum udaraAmina Ar
 
Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnNuelnuel11
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
Cash in safe insurance..
Cash in safe insurance..Cash in safe insurance..
Cash in safe insurance..Ridwan Ichsan
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapElanda Harviyata
 
7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan
7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan
7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikanRonalto_Tan
 
materi Afwezigheid
materi Afwezigheidmateri Afwezigheid
materi AfwezigheidNasria Ika
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)Nasria Ika
 

What's hot (20)

Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
 
Skep 40-iii-2010 ac incident accident report
Skep 40-iii-2010 ac incident  accident reportSkep 40-iii-2010 ac incident  accident report
Skep 40-iii-2010 ac incident accident report
 
BAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxBAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptx
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
 
Tugas hukum udara
Tugas hukum udaraTugas hukum udara
Tugas hukum udara
 
Legal opinion
Legal opinionLegal opinion
Legal opinion
 
Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hn
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
3. jar 25 weights
3. jar 25 weights3. jar 25 weights
3. jar 25 weights
 
Cash in safe insurance..
Cash in safe insurance..Cash in safe insurance..
Cash in safe insurance..
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan
7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan
7 pemeriksaan penyelidikanpenyidikan
 
materi Afwezigheid
materi Afwezigheidmateri Afwezigheid
materi Afwezigheid
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)keadaan tak hadir (afwezigheid)
keadaan tak hadir (afwezigheid)
 

Viewers also liked

Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)Mariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Mariske Myeke Tampi
 
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in CommonLaw of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in CommonMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of ServicesInternational Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of ServicesMariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)Mariske Myeke Tampi
 
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...Mariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...Mariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An OverviewInternational Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An OverviewMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International ContractingInternational Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International ContractingMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...Mariske Myeke Tampi
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanAdhy Djr
 
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara NasionalAir & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara NasionalMariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919Mariske Myeke Tampi
 
Law of Investment in Indonesia - An Introduction
Law of Investment in Indonesia - An IntroductionLaw of Investment in Indonesia - An Introduction
Law of Investment in Indonesia - An IntroductionMariske Myeke Tampi
 
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalRancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalIndonesia Infrastructure Initiative
 
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"Astario Nugraha
 

Viewers also liked (20)

Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
 
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
Air & Space Law - Hukum Udara Nasional - UU No. 1 Tahun 2009
 
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in CommonLaw of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
 
International Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of ServicesInternational Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of Services
 
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human Rights
 
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
 
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
 
International Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An OverviewInternational Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An Overview
 
Democracy - Jokowi
Democracy - Jokowi Democracy - Jokowi
Democracy - Jokowi
 
International Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International ContractingInternational Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International Contracting
 
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
 
International Trade Regulation
International Trade RegulationInternational Trade Regulation
International Trade Regulation
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
 
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara NasionalAir & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
Air & Space Law - Tindak Pidana Dalam Hukum Udara Nasional
 
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
Air & Space Law - Konferensi Paris 1910 dan Konvensi Paris 1919
 
Law of Investment in Indonesia - An Introduction
Law of Investment in Indonesia - An IntroductionLaw of Investment in Indonesia - An Introduction
Law of Investment in Indonesia - An Introduction
 
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalRancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
 
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
 
Bar screening
Bar screeningBar screening
Bar screening
 

Similar to PERATURAN BARU PENERBANGAN

Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011tnt-akpar
 
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011Anton Kurniawan
 
Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Arjuna Ahmadi
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Yayasan Pendidikan Pomparan Toga Siregar
 
Transportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In CommonTransportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In CommonMariske Myeke Tampi
 
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumenGindha Wayka
 
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...Chives Radin
 
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.pptbagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.pptSuryaWibowo12
 
09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...
09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...
09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...angelaregife
 
PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)
PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)
PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)Riki Ardoni
 
11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produk11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produkGindha Wayka
 
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law systemGindha Wayka
 
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptxPpt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptxssuserd30037
 
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.comCara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.comSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...
Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...
Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...farizsatiano32
 

Similar to PERATURAN BARU PENERBANGAN (20)

Pm 77
Pm 77Pm 77
Pm 77
 
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
Peraturan menteri perhubungan No PM 77 tahun 2011
 
Pm 77
Pm 77Pm 77
Pm 77
 
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
 
Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
 
Transportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In CommonTransportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In Common
 
PPT STEVEN.pptx
PPT STEVEN.pptxPPT STEVEN.pptx
PPT STEVEN.pptx
 
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
15. tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen
 
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
9. hbl, chives radin , hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab hu...
 
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.pptbagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
 
09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...
09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...
09, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, perlindungan konsumen da...
 
PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)
PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)
PERBEDAAN FOB (FREE ON BOARD) & CIF (COST, INSURANCE AND FREIGHT)
 
11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produk11. tinjauan umum tanggung jawab produk
11. tinjauan umum tanggung jawab produk
 
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
14. perbedaan hukum tanggung jawab produk di negara civil law system
 
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptxPpt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
 
Perjanjian Baku
Perjanjian BakuPerjanjian Baku
Perjanjian Baku
 
Keselamatan penerbangan
Keselamatan penerbanganKeselamatan penerbangan
Keselamatan penerbangan
 
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.comCara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...
Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...
Hbl,9, fariz satiano, hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab hukum,...
 

More from Mariske Myeke Tampi

Transportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation LawTransportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation LawMariske Myeke Tampi
 
Introduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part IIntroduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part IMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf CasePengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf CaseMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN CharterPengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN CharterMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of JusticePengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of JusticeMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatPengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatMariske Myeke Tampi
 
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus KepailitanTanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus KepailitanMariske Myeke Tampi
 

More from Mariske Myeke Tampi (13)

Transportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation LawTransportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation Law
 
Introduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part IIntroduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part I
 
Hukum Keuangan Negara - 2
Hukum Keuangan Negara - 2Hukum Keuangan Negara - 2
Hukum Keuangan Negara - 2
 
Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1
 
Hukum Lingkungan - 2
Hukum Lingkungan - 2Hukum Lingkungan - 2
Hukum Lingkungan - 2
 
Hukum Lingkungan - 1
Hukum Lingkungan - 1Hukum Lingkungan - 1
Hukum Lingkungan - 1
 
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf CasePengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf Case
 
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN CharterPengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
 
Pengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of JusticePengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
 
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
 
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
 
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatPengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
 
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus KepailitanTanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
 

PERATURAN BARU PENERBANGAN

  • 1.
  • 2. Sumber Hukum Udara Perdata Nasional Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 dan peraturan pelaksananya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 77 Tahun 2011 dan KM 92 Nomor 2011
  • 3. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) Perusahaan penerbangan sebagai pengangkut yang menyediakan jasa transportasi udara untuk umum bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang dan/atau pengirim barang. Terjadi pergeseran tanggung jawab dari korban (injured people) kepada pelaku pengangkut (actor), karena itu perusahaan penerbangan secara yuridis bertanggung jawab terhadap penumpang dan/atau pengirim barang.
  • 4. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) Di samping itu, perusahaan penerbangan yang menyediakan pengangkutan tidak hanya bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, tetapi juga harus bertanggung atas perbuatan karyawan, pegawai, agen atau perwakilannya atau orang yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan penerbangan tersebut.
  • 5. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) Tanggung Jawab Hukum Atas Dasar Kesalahan (Based on Fault Liability) Tanggung Jawab Praduga Bersalah (Presumption of Liability) Tanggung Jawab Hukum Tanpa Bersalah (Liability Without Fault)
  • 6. Tanggung Jawab Hukum Atas Dasar Kesalahan (Based on Fault Liability) Didasarkan pada pasal 1365 KUHPer: “Setiap perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian terhadap orang lain mewajibkan orang yang karena perbuatannya menimbulkan kerugian itu mengganti kerugian (to compensate the damage).” Berdasarkan ketentuan tersebut setiap orang harus bertanggung jawab (liable) secara hukum atas perbuatannya sendiri artinya jika karena perbuatannya mengakibatkan kerugian kepada orang lain, maka orang tersebut harus bertanggung jawab (liable) untuk membayar ganti rugi yang diderita oleh orang tersebut.
  • 7. Unsur-Unsur Tanggung Jawab Hukum Atas Dasar Kesalahan (Based on Fault Liability) Ada kesalahan (fault) dan kerugian (damages) Tanggung jawab berdasarkan kesalahan harus ada kesalahan dan kerugian. Beban pembuktian dan besaran ganti rugi Yang harus membuktikan adalah korban. Perusahaan penerbangan bertanggung jawab tak terbatas (unlimited liability) dalam arti berapapun yang diderita oleh penumpang dan/atau pengirim barang harus dibayar penuh oleh perusahaan penerbangan yang bersangkutan, kecuali jika terdapat kesepakatan antara para pihak. Kedudukan para pihak Setara; mempunyai kemampuan saling membuktikan kesalahan pihak yang lain.
  • 8. Tanggung Jawab Praduga Bersalah (Presumption of Liability) Mulai diterapkan sejak adanya Konvensi Warsawa 1929. Perusahaan penerbangan dianggap (presumed) bersalah, sehingga perusahaan penerbangan demi hukum harus membayar ganti-rugi yang diderita oleh penumpang dan/atau pengirim barang tanpa dibuktikan kesalahan lebih dahulu, kecuali perusahaan penerbangan membuktikan tidak bersalah. Penumpang dan/atau pengirim barang tidak perlu membuktikan adanya kesalahan, cukup memberi tahu adanya kerugian yang terjadi pada saat kecelakaan. Sebagai gantinya, perusahaan penerbangan berhak menikmati batas maksimum (limited liability) ganti rugi yang telah ditetapkan dalam konvensi atau regulasi.
  • 9. Unsur-Unsur Tanggung Jawab Praduga Bersalah (Presumption of Liability) Konsep tanggung-jawab praduga bersalah (presumption of liability) Perusahaan dianggap bersalah atas kerugian yang diderita penumpang. Beban pembuktian terbalik (shifting burden of proof) Yang membuktikan adalah perusahaan penerbangan, bahwa perusahaan penerbangan tersebut tidak bersalah. Perlindungan hukum (exoneration) Jika perusahaan penerbangan dapat membuktikan tidak bersalah, maka perusahaan penerbangan bebas dari pertanggungjawaban.
  • 10. Shifting burden of proof terjadi dalam kasus kematian Munir, Direktur Kontras dalam Penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Schippol di Belanda, Garuda Indonesia demi hukum tidak bertanggung jawab (liable) asalkan Garuda Indonesia dapat membuktikan ketidakbersalahannya.
  • 11. Ikut bersalah (contributary negligence) Apabila perusahaan penerbangan bahwa penumpang dan/atau pengirim barang juga ikut melaksanakan kesalahan (contributary negligence), maka perusahaan tanggung jawab tidak sepenuhnya dibebankan kepada perusahaan penerbangan. Tanggung jawab terbatas (limited liability) Tanggung jawab terbatas pada jumlah yang ditetapkan dalam konvensi atau regulasi. Pengecualian, jika kesalahan yang dilakukan merupakan kesengajaan (wilful misconduct), maka tanggung jawab perusahaan penerbangan menjadi tidak terbatas (unlimited liability). Unsur-Unsur Tanggung Jawab Praduga Bersalah (Presumption of Liability)
  • 12. Kesalahan berupa kesengajaan (wilful misconduct), yang menyebabkan tanggung jawab perusahaan penerbangan menjadi tidak terbatas (unlimited liability), misalnya perusahaan tidak menyediakan jake pelampung (life jacket) yang merupakan no go item dalam pengoperasian pesawat udara.
  • 13. Tanggung Jawab Hukum Tanpa Bersalah (Liability Without Fault) atau Tanggung Jawab Hukum Mutlak (Absolute Liability atau Strict Liability) Digunakan dalam Pasal 44 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992, Konvensi Roma 1952, Protokol Guatemala City 1971, the Liability Convention of 1972 dan Aircraft Product Liability. Perusahaan penerbangan (air carrier) bertanggung jawab mutlak terhadap kerugian yang diderita oleh pihak ketiga*) yang timbul akibat kecelakaan pesawat udara atau jatuhnya barang dan/atau orang dari pesawat udara, tanpa memerlukan adanya pembuktian terlebih dahulu. --- *) Pihak ketiga adalah pihak-pihak yang tidak tahu-menahu mengenai penggunaan pesawat udara tetapi menderita kerugian akibat dampak negatif penggunaan pesawat udara. Contoh konkret: korban penduduk dan harta benda akibat kecelakaan Mandala Airlines, kecelakaan Silk Air yang mencemari Sungai Musi sehingga terpaksa diadakan sanitasi dan disinfektan untuk mencegah wabah penyakit akibat korban yang meninggal dunia.
  • 14. Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept ) Dalam Hukum Penerbangan No. Konsep Tanggung Jawab Unsur-unsur Tanggung Jawab Keterangan 1. Based on fault liability Ada kesalahan, ada kerugian, kerugian ada hubungannya dengan kesalahan, tanggung jawab tidak tidak, penggugat membuktikan kesalahan, kedudukan para pihak sama tinggi. Konsep ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari 2. Presumption of liability Perusahaan dianggap bersalah, demi hukum bertanggung jawab, tanggung jawab terbatas, tergugat membuktikan tidak bersalah, exoneration, wilful misconduct, kedudukan para pihak tidak sama tinggi. Menganut pembuktian terbalik (shifting burden of proof) 3. Liability without fault (strict liability) Tanggung jawab mutlak, tanpa pembuktian, batas tanggung jawab tidak dapat dilewati (unbreakable limit) Konsep ini mulai digunakan di Indonesia
  • 15. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 16. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 17. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 18. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 19. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 20. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 21. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 22. Konsep Tanggung Jawab Hukum (Legal Liability Concept) apakah yang digunakan dalam pasal di bawah ini?
  • 23. Peraturan Terbaru tentang Penerbangan Nasional Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 38 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Angkutan Udara Dalam Negeri Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 173 (Civil Aviation Safety Regulation Part 173) Tentang Perancangan Prosedur Penerbangan (Flight Procedure Design) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 55 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 175 (Civil Aviation Safety Regulation Part 175) tentang Pelayanan Informasi Aeronautika (Aeronautical Information Service)
  • 24. Peraturan Terbaru tentang Penerbangan Nasional Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 36 Amandemen 1 (Civil Aviation Safety Regulations Part 36 Amendment 1) tentang Sertifikasi Standar Kebisingan Jenis Pesawat Terbang Dan Kelaikan Udara (Noise Standards Aircraft Type And Airworthiness Certifications) Peraturan Menteri Perhubungan No. 21 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Penerbangan Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 91 (Civil Aviation Safety Regulations Part 91) Tentang Pengoperasian Pesawat Udara (General Operating and Flight Rules) Peraturan Menteri Perhubungan No. 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan No. 1 Tahun 2014 tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecapakapan Personel Navigasi Penerbangan
  • 25. Ingin tahu lebih banyak tentang dunia penerbangan nasional? Kunjungi Official Website Direktorat Jenderal Perhubungan Udara www.hubud.dephub.go.id