SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
F. LEMBARAN KERJA 3-3
1. Definisi Konsep
Di bawah ini terdapat sejumlah konsep seperti yang telah anda pelajari dalam
Modul 3 Unit 3 ini. Buatlah definisikan atau jelaskan dengan kata-kata anda
sendiri secara singkat, padat, dan tepat (concise) pada tempat yang telah
disediakan.
1. Yang dimaksud dengan strategi dalam konteks belajar mengajar ialah
Jawab : suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan
2. Ultimate goal ialah
Jawab : Tujuan akhir dari suatu proses belajar mengajar.
3. Peranan TIK dalam strategi belajar-mengajar ialah
Jawab : memberikan gambaran karakteristik perubahan-perubahan yang
diharapkan (intended outcomes) terjadi pada saat berakhirnya kegiatan belajar-
mengajar.
4. Entering behavior ialah
Jawab : hasil perubahan belajar itu dimanifestasikan dalam perubahan perilaku
dan peribadi baik secara material-substansional, struktural fungsional maupun
secara behavioral.
5. Stimulus response learning ialah
Jawab : termasuk kedalam operan or instrumental condition atau belajar dengan
trial and error. Misal proses belajra bahasa pada kanak-kanak
6. Concept learning atau belajar konsep ialah
Jawab : siswa belajar mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakeristik
dari sejumblah pola-pola S-R tersebut.
7. Rule learning ialah
Jawab : belajar membuat generalisasi, hukum-hukum, maksudnya siswa belajar
mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian) dengan mengoperasikan
kaidah-kaidah logika formal sehingga siswa dapat membuat konklusi (kesimpulan).
8. Problem solving ialah
Jawab : siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah (memberikan respon
terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi
problematika), dengan menggunakan berbagai rule yang telah dikuasainya.
9. Enquiry-discovery approach ialah
Jawab : mencari dan menemukan sendiri maksudnya dalam sistem belajar ini,
guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final. Siswalah yang
diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.
10. Expository approac ialah
Jawab : dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah di
persiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak
dan mencernanya secara teratur dan tertib.
11. Mastery learning atau perinsip belajar tuntas ialah
Jawab : waktu yang diperlukan oleh siswa untuk mencapai taraf penguasaan
bahan secara memandai seperti yang ditetapkan (norma; criterion), di samping
sebagai indikator peramal taraf penguasaan yang akan di capai siswa setelah
menjalani proses belajar pada waktu yang lamanya telah disediakan.
12. Humanistic education ialah
Jawab : membantu siswa agar ia sanggup mencapai perujudan dirinya sesuai
dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimilikinya.
13. Tutorial sistem ialah
Jawab : suatu sistem pengajaran siswa secara lebih intesif.
14. individual study ialah
Jawab : Metode belajar dengan kelompok siswa tunggal atau siawa bekerja
individual saja.
15. Classroom teaching yaitu
Jawab : metode belajar yang besar kelompok belajar mungkin berkisar antara
20-40 orang
16. Lecture method (metode ceramah) yaitu
Jawab : metode Ceramah merupakan suatu cara belajar-mengajar di mana bahan
disajikan oleh guru secara monologue sehingga pembicaraan lebih bersifat satu
arah.
17. Program instruction (pengajaran berprograma) ialah
Jawab : merupakan bentuk metode belajar-mengajar yang fundamental. Yang
paling esensi dari metode ini, ialah siswa belajar diharapkan dengan tugas atau
pertanyaan dalam bentuk pernyataan atau uraian singkat.
18. Summative evaluation (evaluasi sumatife) ialah
Jawab : Metode pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah berakhirnya
kegiatan belajar-mengajar, atau sering juga kita kenal dengan istilah lain, yaitu
post test.
19. Criterion referenced evaluation ialah
Jawab : atau PAP = penilaian acuan patokan, merupakan cara mempertimbangkan
taraf keberhasilan siswa dengan memperbandingkan prestasi yang dicapainya
dengan kriteria yang telah ditetapkan lebih dahulu.
20. Standard deviation (simpangan baku) ialah
Jawab : Evaluasi belajar- mengajar maka guru akan dapat mengevaluasi taraf
keberhasilan, baik hasil (produk) maupun proses belajar- mengajar yang
dilakukannya beserta siswa- siswanya, dengan menetapkan angka batas lulus yang
berada di daerah misalnya antara +0,25 dan -0,25 dengan asumsi bahwa mean
(rata- rata) berada pada titik 0 (nihil).
2. Aplikasi Konsep
Sejumblah konsep di bawah ini pun telah kita pelajari dalam Unit 3 Modul 3 ini.
Carilah pasangan dari setiap konsep itu yang anda pandang tepat dari
pernyataan-pernyataan yang tersedia dengan jalan menuliskan kode (huruf A, B,
C dan seterusnya) dari konsep tersebut di depan nomor pernyataan yang sesuai
pada tempat yang disediakan.
Konsep
A. feedback (umpan balik) L. verification
B. learning experience M. Metode diskusi
C. objective in mind N. Metode ceramah
D. entering behavior O. Pengjaran berprogram
E. learning readiness P. Evaluasi formatif
F. verbal association Q norm reference evaluation
G. discriminating learning R. Passing grade
H. generalization S. Multy method
I. resitasi T. Belajar mandiri
J. sistem pengajaran modul U. Evaluasi reflektif
K. self actualization (realization)
Pernyataan
(K) 1. Sebelum mengajar, Pak Ain selalu memikirkan jenis-jenis
kegiatan apa kiranya yang senyogianya dilakukan siswanya nanti.
Sumber-sumber apa yang dipergunakan serta bagaimana kiranya
kegiatan itu dilakukan dan bahan serta sumber itu diorganisasikan
sehingga menunjang terhadap pencapaian tujuan belajar-mengajar.
(B) 2. Guru yang sudah berpengalaman seperti Pak Iyeng itu, tidak
selamanya membuat rumusan-rumusan tujuan instruksional secara
terperinci setiap kali hendak mengajar, namun hal itu tidaklah
berarti bahwa proses kegiatan belajar-mengajar yang
diselenggarakan itu tanpa tujuan tertentu.
(S) 3. Pak Rahmat mengetahui bahwa ada sebagian siswa yang suka
menjawab secara terka-terkaan saja terhadap soal-soal yang
disusun dalam bentuk Salah-Benar. Untuk mendapatkan nilai bersih
(net score) dari terkaan itu, maka ia menetapkan bahwa jumblah
butir soal yang dijawab benar harus dikurangi dengan jumblah butir
soal yang dijawab salah.
(F) 4. Dengan berulang kali berlatih, Dia terampil sekali menghubungkan
kata-kata yang dibaca atau didengarnya sehingga merupakan
kalimat-kalimat yang mengandung arti tertentu.
(V) 5. Setelah terkumpul angka-angka nilai pekerjaan siswa dalam
pelajaran Matematika yang baru saja diajarkannya, kemudian pak
Abin menghitung angka nilai rata-rata kelasnya yang ternyata hanya
mencapai angka 5,25. Padahal, ia mengharapkan nilai minimal 6.00.
atas dasar hasil evaluasi tersebut, ia akan telaah kembali
kemungkinan faktor yang menyebabkan kelemahan, baik pada
tujuan, bahan, maupun metode.
(E) 6. Semalaman Tintin berulang kali berpidato kepada benda-benda
yang ada di kamarnya sendiri. Waktu ditanya ibunya, ia menyatakan
bahwa besok ditugaskan untuk menceritakan kembali di depan kelas
kepada teman-temanya tentang pahlawan Walter Monginsidi, yang
harus dibaca lebih dahulu dari salah stu buku sejarah indonesia.
(I) 7. Dari berbagai kepustakaan, Taufiq mendapatkan informasi yang
oleh orang-orang telah dipandangnya sebagai salah satu Hukum atau
dalil dalam Fisika, yaitu barang logam kalau dipanaskan akan memuai.
Untuk mendapatkan kepastian, maka diambilnya beberapa logam
kemudian dipanaskanya. Berdasarkan percobaan itu barulah ia
menyakini kebenaran informasi tadi.
(R) 8. Kalu pak Rohman sudah menetapkan bahwa hanya siswa yang
dapat mencapai nilai 6 yang dapat dinyatakan lulusdalam mata
pelajaran Matematika yang diajarkannya, dapat di pahami apabila
banyak siswa yang tidak lulus karena pada umumnya mereka hanya
mendapat prestasi sekitar angka 5.
(M) 9. Untuk memberikan kesempatan pada siswa belajar memecahkan
masalah Pak Surnya tidak seperti biasanya menceramahkan tentang
bagaimana caranya memecahkan suatu masalah, tetapi menampilkan
secara singkat contoh sebuah masalah, kemudian siswa dibagi ke
dalam beberapa kelompok dengan ditugaskan merumuskan dan
mencari alternatif pemecahannya. Pak Surnya hanya bertindak
sebagai orang sumber atau pengarah, kalau diperlukan.
(G) 10. Dengan diberikan sejumblah bola mainan yang warna warni,
Dadan yang sudah masuk TK sangat asik memilih, memisahkan,
kemudian mengumpulkan bola-bola tersebut menurut jenis-jenis
warnanya yang serupa atau mirip atu sama lainnya.
(Q) 11. Untuk keperluan diagnostik, ada baiknya kita membandingkan
prestasi belajar individual siswa dengan temannya satu sama lain.
sebagai ukuran perbandingan yang lebih tepat untuk keperluan ini
ialah angka nilai rata-rata prestasi kelompok siswa yang
bersangkutan
(D) 12. Kalu dengan proses belajar kita harapkan pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan siswa bertambah dari apa yang telah
mereka miliki, alangkah tepatnya guru mendeteksi disposisi perilaku
siswa, sebelum mereka menjalani proses belajar dengan program
daan bahan yang baru
(P) 13. Sudah menjadi kebiasaan bagi Pak Udi memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswanya pada setiap selesai menjelaskan bagian
demi bagian dari keseluruhan uraiannya, dengan maksud untuk
menilai sejauh mana uraian itu dipahami atau tidaknya oleh para
siswa.
(H) 14. Banyak siswa yang terjebak masuk ke dalam kelas seenaknya,
karena mengira tidak ada guru di dalamnya: mereka tertarik oleh
siswa-siswa lain yang sedang asik mendiskusikan kemungkinan-
kemungkinan cara mengatasi banjir yang sering melanda nusantara
ini. Padahal Pak Umar, Guru Geografi juga duduk berdampingan
dengan para siswanya. Ia hnya berbicara sewaktu-waktu saja
sebagai penasihat atau orang sumber. Pak Umar mengharapkan para
siswanya dapat mengembangkan kreativitasnya dan merealisasikan
dirinya seoptimal mungkin.
(T) 15. Pak Nana menyadari bahwa prestasi belajar antara lain
dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di pihak para
siswa sendiri . oleh karena itu, ia menyusun bahan pelajaran kedalam
satuan-satuan kecil yang bermakna. Kemudian ditulisnya lembaran
tugas serta lembaran kerjanya untuk setiap satuan bagan tadi dan
diberikan kepada siswa secara individual, sehingga setiap siswa
dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatanya masing-
masing.
(L) 16. Meskipun jumblah siswa SLTA itu 20 orang, hanya untuk minggu
pertama dan terakhir selama satu semester itu kegiatan belajar
berjalan. Kegiatan dalam minggu-minggu lainnya setiap siswa
berkonsultan secara perseorangan saja tatkala menerima tugas dan
menyerahkan pekerjaannya kepada gurunya, Pak Sulaiman, yang
selalu siap setiap hari ditemui diruang kerjanya.
(J) 17. Pak Cece selalu memberitahukan kepada para siswanya tentang
bahan-bahan yang harus disiapkan dan harus dipelajari menjelang
pelajaran minggu yang akan datang. Dengan cara demikian, siswa
datang dikelas sudah mengetahui tujuannya, bahannya dan kegiatan
yang akan dilakukannya disertai motivasi dan kesiapan mental untuk
belajar.
(N) 18. Dalam menghadapi siswa sebanyak 300 orang di aula sekolahnya
untuk menguraikan tentang makna Haru Sumpah Pemuda, Pak Udin
Guru PMP, sangat tepat menyiapkan bahannya secara tertulis dan
sistematis, di sertai dengan beberapa ilustrasi singkat dan kongkret
dan sewaktu-waktu digunakan juga gambaran-gambaran sebagai alat
bentuknya.
(O) 19. Pak Ametembuh mencoba menggunakan teknik penulisan baru
untuk membantu para mahasiswanya mempelajari administrasi
pendidikan secara mandiri. Pembacanya dihadapkan dengan tugas
atau pertanyaan yang dengan cara tertentu akan segera mengetahui
jawabannya. Kalau jawanan benar, siswa dapat melanjutkan pada
pertanyaan/tugas berikutnya. Tetapi kalau jawanannya itu kurang, ia
harus mengerjakan tugas lainnya sampai diperoleh jawaban yang
tepat.
(C) 20. Di dalam peraktiknya jarang sekai suatu bahan pelajaran dapat
di ajarkan hanya dengan menggunakan metode mengajar tunggal.
Oleh karena itu, dalam mengajar PMP, Pak NU’man kedang-kadang
berceramah, berdiskusi atau memberikan tugas resitasi kepada
para siswa di kelasnya yang berumblah 30 orang.
3. Gambaran, Ulasan, dan Analisis Keritik terhadap Beberapa Konsep Utama
1. Coba anda gambarkan secara skematik suatu strategi evaluasi PBM yang
menggunakan pre-post test design! Jelaskan untuk tujuan-tujuan evaluasi yang
bagaimanakah desain itu tepat di pergunakan.
Jawab :
 Evaluasi sumatif (post test) digunakan dilakuakn apabial kita hanya
bermaksud mengetahui tahap perkembangan terakhir dari tingkat
pengetahuan atau penguasaan belajar (mastery learning) yang telah
tercapai oleh siswa.
 Evaluasi Formatif digunakan apabila kita menghendaki umpan-balik secara
(immediate feedback), kelemahan- kelemahan dari proses belajar itu
dapat segera diperbaiki sebelum terlanjur dengan kegiatan lebih lanjut
yang mungkin akan lebih merugikan baik bagi siswa maupun bagi guru
sendiri.
 Evaluasi Reflektif (pre-test) digunakan untuk mendapatkan indicator atau
informasi awal tentang kesiapan (readiness) siswa dan disposisi (keadaan
taraf penguasaan) bahan atau pola-pola perilaku siswa sebagai dasar
penyusunan persiapan rencana kegiatan belajar- mengajar dan peramalan
tingkat keberhasialan.
 Evaluasi teknik kombinasi bertujuan penggunaan model dilaksanakan
evaluasi ini apabila kita ingin mengetahui taraf keefektivan proses
belajar- mengajar yang bersangkutan.
2. Coba anda gambarkan pula secara skematik katagori belajar menurut Gagne
itu secara hierarki?
Berikan ulasan anda dari segi dan penggunaannya di dalam praktik!
Jawab :
Tipe I: Signal Learning (belajar
signal atau tanda, isyarat)
Tipe VII: Rule Learning ( belajar
membuat generalisasi, hukum-
hukum)
Tipe VI: Concept Learning (belajar
konsep dan pengertian )
Tipe V: Discrimination learning
(belajar mengadakan perbedaan)
Tipe III: Chaining (mempertautkan )
dan tipe IV: verbal Association
(asosiasi verbal)
Tipe II: Stimulus- Respons learning
(belajar stimulus- respons, sambut
rangsangan)
Kategori
belajar
Tipe VIII: Problem solving ( belajar
memecahkan masalah )
Ulasan dari skematik tersebut adalah:
Tipe I signal learning (belajar signal atau tanda, isyarat) yaitu signal learning
dapat di definisikan sebagai proses penguasaan pola dasar perilaku yang bersifat
involunter (involuntary) (tidak disengaja dan didasari tujuannya).
Tipe II Stimulus- Respouns Learning (belajar stimulus- respouns, sambut
rangsang) yaitu proses belajar bahasa pada kanak-kanak.
Tipe III Chaining (mempertahankan) dan tipe IV: Verbal Association (asosiasi
verbal) yaitu dalam proses III berkenaan dengan aspek-aspek perilaku
psikomotorik. Sedangkan tipe IV berkenaan degan aspek- aspek belajar
verbal,secara internal pada diri siswa harus sudah terkuasai sejumlah satuan-
satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal.
Tipe V Discrimination learning (belajar mengadakan perbedaan) yaitu prosesnya
siswa telah mempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta
memilikim kekayaan pengalaman (pola- pola satuan S-R)
Tipe VI Concept Learning (belajar konsep, pengertian) yaitu proses belajar
mengindentifikasikan persamaan- persamaan karakteristik dari sejumlah pola-
pola S-R itu.
Tipe VII Rule Learning (belajar membuat generalisasi , hukum-hukum) yaitu
proses belajar yang mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian)
dengan mengoperasikan kaidah- kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis,
sintesis, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas).
Tipe VIII problem Solving (belajar memecahkan masalah) yaitu pada tingkat ini
siswa belajar mermuskan dan memecahkan masalah (memberikan respouns
terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi
problematik)
3. Bandingkan pendekatan PBM berdasarkan teori inquiry-discovery approach
dengan teori expository? Bagai mana komentar anda meninjaunya dari segi
keperluan praktik penggunaannya?
Jawab :
kalaw teori inquiry-discovery approach guru hanya menyajikan bahan pelajaran
tidak Dalam bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan untuk
mencari dan menemukannya sendiri.
Sedangkan teori expository guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal
menyimak dan mencernanya.
Menurut saya lebih bagus teori inquiry-discovery approach karena siswa bisa
lebih kreatif menemukan berbagai sumber dan pastinya lebih banyak
pengetahuan yang di dapatnya.
4.Menurut pendapat anda adakah hubungan antara teori Mastery Learning
dengan sistem Pengajaran Modul (SPM) atau sistem mengajar berprogram?
Coba jelaskan lebih lanjut, seandainya dalam pandangan anda memang ada
kaitannya?
Jawab :
ia ada kaitanya sama-sama terprogram dan pasti materi yang di sampikan akan
tersampaikan semua cuman belum tentu siswa menguasainya atau mencernanya
semua.

More Related Content

What's hot

24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
Ali Hadoon
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
umdatus
 
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grupBab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
nazihah zuhrotun
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Al-Zorozerofour Buitenzorg
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
Ayu Triast
 
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_srBmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
AMira LIzza
 

What's hot (20)

ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)
ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)
ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)
 
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
 
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKAPENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
PENILAIAN UNJUK KERJA MATEMATIKA
 
Imam Susanto (Taksonomi Bloom)
Imam Susanto (Taksonomi Bloom)Imam Susanto (Taksonomi Bloom)
Imam Susanto (Taksonomi Bloom)
 
Rpp pmri
Rpp pmriRpp pmri
Rpp pmri
 
Type tai
Type taiType tai
Type tai
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
 
Matriks pemeringkatan soalan
Matriks pemeringkatan soalanMatriks pemeringkatan soalan
Matriks pemeringkatan soalan
 
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grupBab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
 
M6 tugas akhir mutimatus sa'adah penelitian hasil belajar
M6 tugas akhir mutimatus sa'adah penelitian hasil belajarM6 tugas akhir mutimatus sa'adah penelitian hasil belajar
M6 tugas akhir mutimatus sa'adah penelitian hasil belajar
 
M6 kb 1 mutimatus sa'adah pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi
M6 kb 1 mutimatus sa'adah pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasiM6 kb 1 mutimatus sa'adah pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi
M6 kb 1 mutimatus sa'adah pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
 
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina LisdiantiPp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
 
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran KontekstualPendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Terbuka dan Pembelajaran Kontekstual
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
 
RPP PMRI
RPP PMRIRPP PMRI
RPP PMRI
 
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_srBmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
Bmm3103 pentaksiran bahasa_melayu_sr
 
M5 kb 1 mutimatus sa'adah model pembelajaran
M5 kb 1 mutimatus sa'adah model pembelajaranM5 kb 1 mutimatus sa'adah model pembelajaran
M5 kb 1 mutimatus sa'adah model pembelajaran
 

Viewers also liked

스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.
스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.
스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.
Jiheon Jeong
 
Konsep pengambilan keputusan dalam manajemen
Konsep pengambilan keputusan dalam manajemenKonsep pengambilan keputusan dalam manajemen
Konsep pengambilan keputusan dalam manajemen
Andrew Hutabarat
 
254457344 proposal-sepeda-santai
254457344 proposal-sepeda-santai254457344 proposal-sepeda-santai
254457344 proposal-sepeda-santai
Bucex Loading
 
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. DwijonoBahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Andrew Hutabarat
 

Viewers also liked (6)

스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.
스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.
스토리텔링 그곳에 그들이있다 2.0 ver.
 
Konsep pengambilan keputusan dalam manajemen
Konsep pengambilan keputusan dalam manajemenKonsep pengambilan keputusan dalam manajemen
Konsep pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Pleurisy
PleurisyPleurisy
Pleurisy
 
254457344 proposal-sepeda-santai
254457344 proposal-sepeda-santai254457344 proposal-sepeda-santai
254457344 proposal-sepeda-santai
 
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. DwijonoBahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
Bahan ajar kewirausahaan Bp. Dwijono
 

Similar to Perkembangan peserta didik 5

Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
Interest_Matematika_2011
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)
Yokhebed Fransisca
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
QmMu
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
lalumhw88
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
WaQhyoe Arryee
 

Similar to Perkembangan peserta didik 5 (20)

Perkembangan peserta didik mdl 3 unt 1 arizal
Perkembangan peserta didik  mdl 3 unt 1 arizalPerkembangan peserta didik  mdl 3 unt 1 arizal
Perkembangan peserta didik mdl 3 unt 1 arizal
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaran
 
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)Reciprocal teaching  windi widiawati (0903575)
Reciprocal teaching windi widiawati (0903575)
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)
 
Aneka metode-pembelajaran
Aneka metode-pembelajaranAneka metode-pembelajaran
Aneka metode-pembelajaran
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)
 
Kumpulan Soal PKB IPA SMP Modul KK-C
Kumpulan Soal PKB IPA SMP Modul KK-CKumpulan Soal PKB IPA SMP Modul KK-C
Kumpulan Soal PKB IPA SMP Modul KK-C
 
Pp rt
Pp rtPp rt
Pp rt
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
RPP Himpunan KURIKULUM 13
RPP Himpunan KURIKULUM 13RPP Himpunan KURIKULUM 13
RPP Himpunan KURIKULUM 13
 
Buku saku model pembelajaran
Buku saku model pembelajaran Buku saku model pembelajaran
Buku saku model pembelajaran
 
Modul ajar k3 lh
Modul ajar k3 lhModul ajar k3 lh
Modul ajar k3 lh
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Identifikasi potensi peserta didik
Identifikasi potensi peserta didikIdentifikasi potensi peserta didik
Identifikasi potensi peserta didik
 

More from istana walet

Pembelajaran penjas
Pembelajaran penjasPembelajaran penjas
Pembelajaran penjas
istana walet
 
Laporan penjas adaptif
Laporan penjas adaptifLaporan penjas adaptif
Laporan penjas adaptif
istana walet
 
Kata pengant ar media
Kata pengant ar mediaKata pengant ar media
Kata pengant ar media
istana walet
 

More from istana walet (20)

Permendikbud tahun 2016 nomor 020
Permendikbud tahun 2016 nomor 020Permendikbud tahun 2016 nomor 020
Permendikbud tahun 2016 nomor 020
 
Pergub sp3 or jawa barat tahun 2017
Pergub sp3 or jawa barat tahun 2017Pergub sp3 or jawa barat tahun 2017
Pergub sp3 or jawa barat tahun 2017
 
Program Guru Indukisi
Program Guru IndukisiProgram Guru Indukisi
Program Guru Indukisi
 
Uts psikologi upi pjkr fpok
Uts psikologi upi pjkr fpokUts psikologi upi pjkr fpok
Uts psikologi upi pjkr fpok
 
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanSejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
 
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 newsPerkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
 
Perkembangan peserta didik (modul)
Perkembangan peserta didik (modul)Perkembangan peserta didik (modul)
Perkembangan peserta didik (modul)
 
Cover perkembangan peserta didik
Cover perkembangan peserta didikCover perkembangan peserta didik
Cover perkembangan peserta didik
 
Coper perkembangan peserta didik
Coper perkembangan peserta didikCoper perkembangan peserta didik
Coper perkembangan peserta didik
 
Tabel perkembangan peserta didik
Tabel perkembangan peserta didikTabel perkembangan peserta didik
Tabel perkembangan peserta didik
 
Rangkuman penjas adaptif
Rangkuman penjas adaptifRangkuman penjas adaptif
Rangkuman penjas adaptif
 
Perubahan media pembelajaran
Perubahan media pembelajaranPerubahan media pembelajaran
Perubahan media pembelajaran
 
Penjas adaptif
Penjas adaptifPenjas adaptif
Penjas adaptif
 
Pembelajaran penjas
Pembelajaran penjasPembelajaran penjas
Pembelajaran penjas
 
Media pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasMedia pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjas
 
Laporan penjas adaptif
Laporan penjas adaptifLaporan penjas adaptif
Laporan penjas adaptif
 
Kelompok adptif
Kelompok adptifKelompok adptif
Kelompok adptif
 
Kata pengant ar media
Kata pengant ar mediaKata pengant ar media
Kata pengant ar media
 
Cover kelompok media
Cover kelompok mediaCover kelompok media
Cover kelompok media
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Perkembangan peserta didik 5

  • 1. F. LEMBARAN KERJA 3-3 1. Definisi Konsep Di bawah ini terdapat sejumlah konsep seperti yang telah anda pelajari dalam Modul 3 Unit 3 ini. Buatlah definisikan atau jelaskan dengan kata-kata anda sendiri secara singkat, padat, dan tepat (concise) pada tempat yang telah disediakan. 1. Yang dimaksud dengan strategi dalam konteks belajar mengajar ialah Jawab : suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan 2. Ultimate goal ialah Jawab : Tujuan akhir dari suatu proses belajar mengajar. 3. Peranan TIK dalam strategi belajar-mengajar ialah Jawab : memberikan gambaran karakteristik perubahan-perubahan yang diharapkan (intended outcomes) terjadi pada saat berakhirnya kegiatan belajar- mengajar. 4. Entering behavior ialah Jawab : hasil perubahan belajar itu dimanifestasikan dalam perubahan perilaku dan peribadi baik secara material-substansional, struktural fungsional maupun secara behavioral. 5. Stimulus response learning ialah Jawab : termasuk kedalam operan or instrumental condition atau belajar dengan trial and error. Misal proses belajra bahasa pada kanak-kanak 6. Concept learning atau belajar konsep ialah Jawab : siswa belajar mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakeristik dari sejumblah pola-pola S-R tersebut.
  • 2. 7. Rule learning ialah Jawab : belajar membuat generalisasi, hukum-hukum, maksudnya siswa belajar mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian) dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal sehingga siswa dapat membuat konklusi (kesimpulan). 8. Problem solving ialah Jawab : siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah (memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematika), dengan menggunakan berbagai rule yang telah dikuasainya. 9. Enquiry-discovery approach ialah Jawab : mencari dan menemukan sendiri maksudnya dalam sistem belajar ini, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. 10. Expository approac ialah Jawab : dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah di persiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. 11. Mastery learning atau perinsip belajar tuntas ialah Jawab : waktu yang diperlukan oleh siswa untuk mencapai taraf penguasaan bahan secara memandai seperti yang ditetapkan (norma; criterion), di samping sebagai indikator peramal taraf penguasaan yang akan di capai siswa setelah menjalani proses belajar pada waktu yang lamanya telah disediakan. 12. Humanistic education ialah Jawab : membantu siswa agar ia sanggup mencapai perujudan dirinya sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimilikinya. 13. Tutorial sistem ialah Jawab : suatu sistem pengajaran siswa secara lebih intesif.
  • 3. 14. individual study ialah Jawab : Metode belajar dengan kelompok siswa tunggal atau siawa bekerja individual saja. 15. Classroom teaching yaitu Jawab : metode belajar yang besar kelompok belajar mungkin berkisar antara 20-40 orang 16. Lecture method (metode ceramah) yaitu Jawab : metode Ceramah merupakan suatu cara belajar-mengajar di mana bahan disajikan oleh guru secara monologue sehingga pembicaraan lebih bersifat satu arah. 17. Program instruction (pengajaran berprograma) ialah Jawab : merupakan bentuk metode belajar-mengajar yang fundamental. Yang paling esensi dari metode ini, ialah siswa belajar diharapkan dengan tugas atau pertanyaan dalam bentuk pernyataan atau uraian singkat. 18. Summative evaluation (evaluasi sumatife) ialah Jawab : Metode pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah berakhirnya kegiatan belajar-mengajar, atau sering juga kita kenal dengan istilah lain, yaitu post test. 19. Criterion referenced evaluation ialah Jawab : atau PAP = penilaian acuan patokan, merupakan cara mempertimbangkan taraf keberhasilan siswa dengan memperbandingkan prestasi yang dicapainya dengan kriteria yang telah ditetapkan lebih dahulu. 20. Standard deviation (simpangan baku) ialah Jawab : Evaluasi belajar- mengajar maka guru akan dapat mengevaluasi taraf keberhasilan, baik hasil (produk) maupun proses belajar- mengajar yang dilakukannya beserta siswa- siswanya, dengan menetapkan angka batas lulus yang berada di daerah misalnya antara +0,25 dan -0,25 dengan asumsi bahwa mean (rata- rata) berada pada titik 0 (nihil).
  • 4. 2. Aplikasi Konsep Sejumblah konsep di bawah ini pun telah kita pelajari dalam Unit 3 Modul 3 ini. Carilah pasangan dari setiap konsep itu yang anda pandang tepat dari pernyataan-pernyataan yang tersedia dengan jalan menuliskan kode (huruf A, B, C dan seterusnya) dari konsep tersebut di depan nomor pernyataan yang sesuai pada tempat yang disediakan. Konsep A. feedback (umpan balik) L. verification B. learning experience M. Metode diskusi C. objective in mind N. Metode ceramah D. entering behavior O. Pengjaran berprogram E. learning readiness P. Evaluasi formatif F. verbal association Q norm reference evaluation G. discriminating learning R. Passing grade H. generalization S. Multy method I. resitasi T. Belajar mandiri J. sistem pengajaran modul U. Evaluasi reflektif K. self actualization (realization) Pernyataan (K) 1. Sebelum mengajar, Pak Ain selalu memikirkan jenis-jenis kegiatan apa kiranya yang senyogianya dilakukan siswanya nanti. Sumber-sumber apa yang dipergunakan serta bagaimana kiranya kegiatan itu dilakukan dan bahan serta sumber itu diorganisasikan sehingga menunjang terhadap pencapaian tujuan belajar-mengajar.
  • 5. (B) 2. Guru yang sudah berpengalaman seperti Pak Iyeng itu, tidak selamanya membuat rumusan-rumusan tujuan instruksional secara terperinci setiap kali hendak mengajar, namun hal itu tidaklah berarti bahwa proses kegiatan belajar-mengajar yang diselenggarakan itu tanpa tujuan tertentu. (S) 3. Pak Rahmat mengetahui bahwa ada sebagian siswa yang suka menjawab secara terka-terkaan saja terhadap soal-soal yang disusun dalam bentuk Salah-Benar. Untuk mendapatkan nilai bersih (net score) dari terkaan itu, maka ia menetapkan bahwa jumblah butir soal yang dijawab benar harus dikurangi dengan jumblah butir soal yang dijawab salah. (F) 4. Dengan berulang kali berlatih, Dia terampil sekali menghubungkan kata-kata yang dibaca atau didengarnya sehingga merupakan kalimat-kalimat yang mengandung arti tertentu. (V) 5. Setelah terkumpul angka-angka nilai pekerjaan siswa dalam pelajaran Matematika yang baru saja diajarkannya, kemudian pak Abin menghitung angka nilai rata-rata kelasnya yang ternyata hanya mencapai angka 5,25. Padahal, ia mengharapkan nilai minimal 6.00. atas dasar hasil evaluasi tersebut, ia akan telaah kembali kemungkinan faktor yang menyebabkan kelemahan, baik pada tujuan, bahan, maupun metode. (E) 6. Semalaman Tintin berulang kali berpidato kepada benda-benda yang ada di kamarnya sendiri. Waktu ditanya ibunya, ia menyatakan bahwa besok ditugaskan untuk menceritakan kembali di depan kelas kepada teman-temanya tentang pahlawan Walter Monginsidi, yang harus dibaca lebih dahulu dari salah stu buku sejarah indonesia. (I) 7. Dari berbagai kepustakaan, Taufiq mendapatkan informasi yang oleh orang-orang telah dipandangnya sebagai salah satu Hukum atau dalil dalam Fisika, yaitu barang logam kalau dipanaskan akan memuai. Untuk mendapatkan kepastian, maka diambilnya beberapa logam kemudian dipanaskanya. Berdasarkan percobaan itu barulah ia menyakini kebenaran informasi tadi.
  • 6. (R) 8. Kalu pak Rohman sudah menetapkan bahwa hanya siswa yang dapat mencapai nilai 6 yang dapat dinyatakan lulusdalam mata pelajaran Matematika yang diajarkannya, dapat di pahami apabila banyak siswa yang tidak lulus karena pada umumnya mereka hanya mendapat prestasi sekitar angka 5. (M) 9. Untuk memberikan kesempatan pada siswa belajar memecahkan masalah Pak Surnya tidak seperti biasanya menceramahkan tentang bagaimana caranya memecahkan suatu masalah, tetapi menampilkan secara singkat contoh sebuah masalah, kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan ditugaskan merumuskan dan mencari alternatif pemecahannya. Pak Surnya hanya bertindak sebagai orang sumber atau pengarah, kalau diperlukan. (G) 10. Dengan diberikan sejumblah bola mainan yang warna warni, Dadan yang sudah masuk TK sangat asik memilih, memisahkan, kemudian mengumpulkan bola-bola tersebut menurut jenis-jenis warnanya yang serupa atau mirip atu sama lainnya. (Q) 11. Untuk keperluan diagnostik, ada baiknya kita membandingkan prestasi belajar individual siswa dengan temannya satu sama lain. sebagai ukuran perbandingan yang lebih tepat untuk keperluan ini ialah angka nilai rata-rata prestasi kelompok siswa yang bersangkutan (D) 12. Kalu dengan proses belajar kita harapkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan siswa bertambah dari apa yang telah mereka miliki, alangkah tepatnya guru mendeteksi disposisi perilaku siswa, sebelum mereka menjalani proses belajar dengan program daan bahan yang baru (P) 13. Sudah menjadi kebiasaan bagi Pak Udi memberikan pertanyaan- pertanyaan kepada siswanya pada setiap selesai menjelaskan bagian demi bagian dari keseluruhan uraiannya, dengan maksud untuk menilai sejauh mana uraian itu dipahami atau tidaknya oleh para siswa. (H) 14. Banyak siswa yang terjebak masuk ke dalam kelas seenaknya, karena mengira tidak ada guru di dalamnya: mereka tertarik oleh
  • 7. siswa-siswa lain yang sedang asik mendiskusikan kemungkinan- kemungkinan cara mengatasi banjir yang sering melanda nusantara ini. Padahal Pak Umar, Guru Geografi juga duduk berdampingan dengan para siswanya. Ia hnya berbicara sewaktu-waktu saja sebagai penasihat atau orang sumber. Pak Umar mengharapkan para siswanya dapat mengembangkan kreativitasnya dan merealisasikan dirinya seoptimal mungkin. (T) 15. Pak Nana menyadari bahwa prestasi belajar antara lain dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di pihak para siswa sendiri . oleh karena itu, ia menyusun bahan pelajaran kedalam satuan-satuan kecil yang bermakna. Kemudian ditulisnya lembaran tugas serta lembaran kerjanya untuk setiap satuan bagan tadi dan diberikan kepada siswa secara individual, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatanya masing- masing. (L) 16. Meskipun jumblah siswa SLTA itu 20 orang, hanya untuk minggu pertama dan terakhir selama satu semester itu kegiatan belajar berjalan. Kegiatan dalam minggu-minggu lainnya setiap siswa berkonsultan secara perseorangan saja tatkala menerima tugas dan menyerahkan pekerjaannya kepada gurunya, Pak Sulaiman, yang selalu siap setiap hari ditemui diruang kerjanya. (J) 17. Pak Cece selalu memberitahukan kepada para siswanya tentang bahan-bahan yang harus disiapkan dan harus dipelajari menjelang pelajaran minggu yang akan datang. Dengan cara demikian, siswa datang dikelas sudah mengetahui tujuannya, bahannya dan kegiatan yang akan dilakukannya disertai motivasi dan kesiapan mental untuk belajar. (N) 18. Dalam menghadapi siswa sebanyak 300 orang di aula sekolahnya untuk menguraikan tentang makna Haru Sumpah Pemuda, Pak Udin Guru PMP, sangat tepat menyiapkan bahannya secara tertulis dan sistematis, di sertai dengan beberapa ilustrasi singkat dan kongkret dan sewaktu-waktu digunakan juga gambaran-gambaran sebagai alat bentuknya.
  • 8. (O) 19. Pak Ametembuh mencoba menggunakan teknik penulisan baru untuk membantu para mahasiswanya mempelajari administrasi pendidikan secara mandiri. Pembacanya dihadapkan dengan tugas atau pertanyaan yang dengan cara tertentu akan segera mengetahui jawabannya. Kalau jawanan benar, siswa dapat melanjutkan pada pertanyaan/tugas berikutnya. Tetapi kalau jawanannya itu kurang, ia harus mengerjakan tugas lainnya sampai diperoleh jawaban yang tepat. (C) 20. Di dalam peraktiknya jarang sekai suatu bahan pelajaran dapat di ajarkan hanya dengan menggunakan metode mengajar tunggal. Oleh karena itu, dalam mengajar PMP, Pak NU’man kedang-kadang berceramah, berdiskusi atau memberikan tugas resitasi kepada para siswa di kelasnya yang berumblah 30 orang. 3. Gambaran, Ulasan, dan Analisis Keritik terhadap Beberapa Konsep Utama 1. Coba anda gambarkan secara skematik suatu strategi evaluasi PBM yang menggunakan pre-post test design! Jelaskan untuk tujuan-tujuan evaluasi yang bagaimanakah desain itu tepat di pergunakan. Jawab :  Evaluasi sumatif (post test) digunakan dilakuakn apabial kita hanya bermaksud mengetahui tahap perkembangan terakhir dari tingkat pengetahuan atau penguasaan belajar (mastery learning) yang telah tercapai oleh siswa.  Evaluasi Formatif digunakan apabila kita menghendaki umpan-balik secara (immediate feedback), kelemahan- kelemahan dari proses belajar itu dapat segera diperbaiki sebelum terlanjur dengan kegiatan lebih lanjut yang mungkin akan lebih merugikan baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri.  Evaluasi Reflektif (pre-test) digunakan untuk mendapatkan indicator atau informasi awal tentang kesiapan (readiness) siswa dan disposisi (keadaan taraf penguasaan) bahan atau pola-pola perilaku siswa sebagai dasar penyusunan persiapan rencana kegiatan belajar- mengajar dan peramalan tingkat keberhasialan.
  • 9.  Evaluasi teknik kombinasi bertujuan penggunaan model dilaksanakan evaluasi ini apabila kita ingin mengetahui taraf keefektivan proses belajar- mengajar yang bersangkutan. 2. Coba anda gambarkan pula secara skematik katagori belajar menurut Gagne itu secara hierarki? Berikan ulasan anda dari segi dan penggunaannya di dalam praktik! Jawab : Tipe I: Signal Learning (belajar signal atau tanda, isyarat) Tipe VII: Rule Learning ( belajar membuat generalisasi, hukum- hukum) Tipe VI: Concept Learning (belajar konsep dan pengertian ) Tipe V: Discrimination learning (belajar mengadakan perbedaan) Tipe III: Chaining (mempertautkan ) dan tipe IV: verbal Association (asosiasi verbal) Tipe II: Stimulus- Respons learning (belajar stimulus- respons, sambut rangsangan) Kategori belajar Tipe VIII: Problem solving ( belajar memecahkan masalah )
  • 10. Ulasan dari skematik tersebut adalah: Tipe I signal learning (belajar signal atau tanda, isyarat) yaitu signal learning dapat di definisikan sebagai proses penguasaan pola dasar perilaku yang bersifat involunter (involuntary) (tidak disengaja dan didasari tujuannya). Tipe II Stimulus- Respouns Learning (belajar stimulus- respouns, sambut rangsang) yaitu proses belajar bahasa pada kanak-kanak. Tipe III Chaining (mempertahankan) dan tipe IV: Verbal Association (asosiasi verbal) yaitu dalam proses III berkenaan dengan aspek-aspek perilaku psikomotorik. Sedangkan tipe IV berkenaan degan aspek- aspek belajar verbal,secara internal pada diri siswa harus sudah terkuasai sejumlah satuan- satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal. Tipe V Discrimination learning (belajar mengadakan perbedaan) yaitu prosesnya siswa telah mempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta memilikim kekayaan pengalaman (pola- pola satuan S-R) Tipe VI Concept Learning (belajar konsep, pengertian) yaitu proses belajar mengindentifikasikan persamaan- persamaan karakteristik dari sejumlah pola- pola S-R itu. Tipe VII Rule Learning (belajar membuat generalisasi , hukum-hukum) yaitu proses belajar yang mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian) dengan mengoperasikan kaidah- kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis, sintesis, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas). Tipe VIII problem Solving (belajar memecahkan masalah) yaitu pada tingkat ini siswa belajar mermuskan dan memecahkan masalah (memberikan respouns terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik) 3. Bandingkan pendekatan PBM berdasarkan teori inquiry-discovery approach dengan teori expository? Bagai mana komentar anda meninjaunya dari segi keperluan praktik penggunaannya? Jawab :
  • 11. kalaw teori inquiry-discovery approach guru hanya menyajikan bahan pelajaran tidak Dalam bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukannya sendiri. Sedangkan teori expository guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya. Menurut saya lebih bagus teori inquiry-discovery approach karena siswa bisa lebih kreatif menemukan berbagai sumber dan pastinya lebih banyak pengetahuan yang di dapatnya. 4.Menurut pendapat anda adakah hubungan antara teori Mastery Learning dengan sistem Pengajaran Modul (SPM) atau sistem mengajar berprogram? Coba jelaskan lebih lanjut, seandainya dalam pandangan anda memang ada kaitannya? Jawab : ia ada kaitanya sama-sama terprogram dan pasti materi yang di sampikan akan tersampaikan semua cuman belum tentu siswa menguasainya atau mencernanya semua.