SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
RESIKO
PENAMBAHAN OBAT
 DALAM LARUTAN
   INTRA VENA















Indikasi pemberian obat melalui jalur
 1. Pada seseorang dengan
        intravena antara lain:
penyakit berat,  pemberian
obat melalui intravena
langsung masuk ke dalam jalur
peredaran darah.

   Misalnya pada kasus infeksi
bakteri dalam peredaran darah
   (sepsis).
2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas
Indikasi pemberian obat melalui jalur
 oral (efektivitas dalam  darah jika
          intravena antara lain:
 dimasukkan melalui mulut) yang terbatas.
       Atau hanya tersedia dalam sediaan
 intravena (sebagai obat suntik).

      Misalnya antibiotika golongan
aminoglikosida yang susunan kimiawinya
“polications” dan sangat polar, sehingga
tidak      dapat diserap melalui jalur
gastrointestinal (di usus hingga     sampai
masuk ke dalam darah). Maka harus
dimasukkan ke         dalam pembuluh darah
langsung.
Indikasi pemberian obat melalui jalur
        intravena antara lain:
3.   Pasien tidak dapat minum obat karena
     muntah, atau memang tidak dapat
     menelan obat (ada sumbatan di
     saluran cerna atas).
     Pada keadaan seperti ini, perlu
     dipertimbangkan pemberian melalui
     jalur lain seperti rektal (anus),
     sublingual (di bawah lidah), subkutan
     (di bawah kulit), dan intramuskular
     (disuntikkan di otot).
Indikasi pemberian obat melalui jalur
        intravena antara lain:
4. Kesadaran menurun dan
berisiko terjadi aspirasi
(tersedak—obat masuk ke
    pernapasan), sehingga
pemberian melalui jalur lain
dipertimbangkan.
5. Kadar puncak obat
Indikasi pemberian obat melalui jalur
        intravena antara lain:
dalam darah perlu
segera         dicapai,
   sehingga diberikan
melalui injeksi bolus
   (suntikan langsung
   ke pembuluh balik
Indikasi pemberian obat melalui jalur
 6.  Peningkatan cepat konsentrasi obat
        intravena antara lain:
         dalam darah tercapai.
     Misalnya pada orang yang mengalami
hipoglikemia berat dan mengancam
nyawa, pada penderita diabetes mellitus.

      Alasan ini juga sering digunakan
untuk pemberian     antibiotika     melalui
infus/suntikan, namun perlu diingat bahwa
banyak antibiotika memiliki bioavalaibilitas
oral yang baik, dan mampu mencapai kadar
adekuat dalam darah      untuk
      membunuh bakteri.
Infus dikontraindikasikan pada daerah
Infus dikontraindikasikan pada daerah












• Incompabilitas     Farmakologik,
  jika   2   atau   3      jenis   obat
  diberikan bersamaan sehingga
  menyebabkan antagonis atau
  memberikan        efek      sinergis.
  Antagonis,                 misalnya
• Incompabilitas   Fisis,   terjadi
  perubahan         penampakan
  larutan     larutan       seperti
  perubahan warna, kekeruhan
  atau endapan, terbentuk gas,
  dll.
• Incompabilitas kimiawi, yaitu
 terjadi   degradasi,   hidrolisis,
 oksidasi-reduksi, atau reaksi
 kompleks, seperti perubahan
 suasana                asam-basa
 larutan/sediaan.
ASERING

Indikasi:

 Dehidrasi    (syok    hipovolemik   dan
 asidosis) pada kondisi: gastroenteritis
 akut,      demam     berdarah   dengue
 (DHF), luka bakar, syok hemoragik,
 dehidrasi berat, trauma.
ASERING
Komposisi:

• Setiap liter asering mengandung:

• Na 130 mEq

• K 4 mEq

• Cl 109 mEq

• Ca 3 mEq

• Asetat (garam) 28 mEq
ASERING
Keunggulan:

•   Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang
    mengalami gangguan hati

•   Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih
    baik dibanding RL pada neonatus

•   Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada
    anestesi dengan isofluran

•   Mempunyai efek vasodilator

•   Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada
    1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga
    memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B

Indikasi:

  Sebagai larutan awal bila status elektrolit
  pasien belum diketahui, misal pada kasus
  emergensi (dehidrasi karena asupan oral
  tidak memadai, demam)
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:

• Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan
  harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup
  untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan
  oral terbatas

• Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

• Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A

• Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
NS
Indikasi:

• Untuk resusitasi

• Kehilangan Na > Cl, misal diare

• Sindrom      yang     berkaitan     dengan
  kehilangan natrium (asidosis diabetikum,
  insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
RL

• Resusitasi

• Suplai ion bikarbonat

• Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:

• Suplai air dan karbohidrat secara parenteral
  pada penderita diabetik

• Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi
  eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat
  dan defisiensi protein

• Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam

• Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
•   Stres metabolik berat
•   Luka bakar
•   Infeksi berat
•   Kwasiokor
•   Pasca operasi
•   Total Parenteral Nutrition
•   Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
AMINOVEL-600
• Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI

• Penderita GI yang dipuasakan

• Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal
  luka bakar, trauma dan pasca operasi)

• Stres metabolik sedang

• Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30
  tpm)
PAN-AMIN G

• Suplai asam amino pada hiponatremia
  dan stres metabolik ringan

• Nitrisi dini pasca operasi

• Tifoid
resiko penambahan obat dalam larutan intra vena

More Related Content

What's hot

4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemiaIgit1
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
Metabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitMetabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitDedi Kun
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsasmiyanto
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhYulisa Andari
 
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolitGangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolitNeli Husniawati
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanyohanes meor
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 

What's hot (20)

Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
Elektrolit
ElektrolitElektrolit
Elektrolit
 
tea polisacharide
tea polisacharidetea polisacharide
tea polisacharide
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Metabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitMetabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan Elektrolit
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
 
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolitGangguan keseimbangan cairan & elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Gangguan asam basa
Gangguan asam basaGangguan asam basa
Gangguan asam basa
 
Tkik3
Tkik3Tkik3
Tkik3
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
6 biokimia-urin
6 biokimia-urin6 biokimia-urin
6 biokimia-urin
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
Tugas biokimia air
Tugas biokimia airTugas biokimia air
Tugas biokimia air
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 

Similar to resiko penambahan obat dalam larutan intra vena

Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxBAksaSonita062
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxDiniMardhiyani4
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy fariantiresiy
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medikSoraya Grenavada
 
GAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptxGAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptxMuhRidwanVisca
 
Gout hiperurisemia rosyid.pptx
Gout hiperurisemia rosyid.pptxGout hiperurisemia rosyid.pptx
Gout hiperurisemia rosyid.pptxRosyid Ridho
 
Tumor lysis syndrome.pptx
Tumor lysis syndrome.pptxTumor lysis syndrome.pptx
Tumor lysis syndrome.pptxAnnisaSetyanti2
 

Similar to resiko penambahan obat dalam larutan intra vena (20)

Jenis infus
Jenis infusJenis infus
Jenis infus
 
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resepNacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteralNutrisi parenteral
Nutrisi parenteral
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
 
Dr richer
Dr richerDr richer
Dr richer
 
kmb 2 bph DEBBY.pptx
kmb 2 bph DEBBY.pptxkmb 2 bph DEBBY.pptx
kmb 2 bph DEBBY.pptx
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
 
Diare Akut.pdf
Diare Akut.pdfDiare Akut.pdf
Diare Akut.pdf
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
 
Hrs 88 arim
Hrs 88 arimHrs 88 arim
Hrs 88 arim
 
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptxGOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
 
GAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptxGAGAL GINJAL AKUT.pptx
GAGAL GINJAL AKUT.pptx
 
Anti Inflamasi
Anti Inflamasi Anti Inflamasi
Anti Inflamasi
 
Gout hiperurisemia rosyid.pptx
Gout hiperurisemia rosyid.pptxGout hiperurisemia rosyid.pptx
Gout hiperurisemia rosyid.pptx
 
Tumor lysis syndrome.pptx
Tumor lysis syndrome.pptxTumor lysis syndrome.pptx
Tumor lysis syndrome.pptx
 

More from 4nakmans4

Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensiFarmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmiaFarmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
perhitungan dosis obat
perhitungan dosis obatperhitungan dosis obat
perhitungan dosis obat4nakmans4
 
konsep terapi intravena
konsep terapi intravenakonsep terapi intravena
konsep terapi intravena4nakmans4
 
farmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasifarmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasi4nakmans4
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
 

More from 4nakmans4 (12)

Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensiFarmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmiaFarmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
perhitungan dosis obat
perhitungan dosis obatperhitungan dosis obat
perhitungan dosis obat
 
konsep terapi intravena
konsep terapi intravenakonsep terapi intravena
konsep terapi intravena
 
farmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasifarmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasi
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 

Recently uploaded

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

resiko penambahan obat dalam larutan intra vena

  • 1. RESIKO PENAMBAHAN OBAT DALAM LARUTAN INTRA VENA
  • 4. Indikasi pemberian obat melalui jalur 1. Pada seseorang dengan intravena antara lain: penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah (sepsis).
  • 5. 2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas Indikasi pemberian obat melalui jalur oral (efektivitas dalam darah jika intravena antara lain: dimasukkan melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalam sediaan intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan aminoglikosida yang susunan kimiawinya “polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui jalur gastrointestinal (di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka harus dimasukkan ke dalam pembuluh darah langsung.
  • 6. Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain: 3. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal (anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).
  • 7. Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain: 4. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak—obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.
  • 8. 5. Kadar puncak obat Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain: dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik
  • 9. Indikasi pemberian obat melalui jalur 6. Peningkatan cepat konsentrasi obat intravena antara lain: dalam darah tercapai. Misalnya pada orang yang mengalami hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan ini juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui infus/suntikan, namun perlu diingat bahwa banyak antibiotika memiliki bioavalaibilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk membunuh bakteri.
  • 14.
  • 15. • Incompabilitas Farmakologik, jika 2 atau 3 jenis obat diberikan bersamaan sehingga menyebabkan antagonis atau memberikan efek sinergis. Antagonis, misalnya
  • 16. • Incompabilitas Fisis, terjadi perubahan penampakan larutan larutan seperti perubahan warna, kekeruhan atau endapan, terbentuk gas, dll.
  • 17. • Incompabilitas kimiawi, yaitu terjadi degradasi, hidrolisis, oksidasi-reduksi, atau reaksi kompleks, seperti perubahan suasana asam-basa larutan/sediaan.
  • 18. ASERING Indikasi: Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
  • 19. ASERING Komposisi: • Setiap liter asering mengandung: • Na 130 mEq • K 4 mEq • Cl 109 mEq • Ca 3 mEq • Asetat (garam) 28 mEq
  • 20. ASERING Keunggulan: • Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati • Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus • Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran • Mempunyai efek vasodilator • Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
  • 21. KA-EN 1B Indikasi: Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
  • 22. KA-EN 3A & KA-EN 3B Indikasi: • Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas • Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) • Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A • Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
  • 23. NS Indikasi: • Untuk resusitasi • Kehilangan Na > Cl, misal diare • Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
  • 24. RL • Resusitasi • Suplai ion bikarbonat • Asidosis metabolik
  • 25. MARTOS-10 Indikasi: • Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik • Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein • Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam • Mengandung 400 kcal/L
  • 26. AMIPAREN • Stres metabolik berat • Luka bakar • Infeksi berat • Kwasiokor • Pasca operasi • Total Parenteral Nutrition • Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
  • 27. AMINOVEL-600 • Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI • Penderita GI yang dipuasakan • Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi) • Stres metabolik sedang • Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
  • 28. PAN-AMIN G • Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan • Nitrisi dini pasca operasi • Tifoid