SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Biokimia urinBiokimia urin
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGKProf.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
Fakultas KedokteranFakultas Kedokteran
Universitas AndalasUniversitas Andalas
Pembentukan urinPembentukan urin
 Ginjal membuang produk limbah metabolismeGinjal membuang produk limbah metabolisme
tubuhtubuh
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolitMengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
 Mengatur keseimbangan asam dan basaMengatur keseimbangan asam dan basa
 Mengendalikan tingkat konsentrasi berbagaiMengendalikan tingkat konsentrasi berbagai
konstituen padat dalam cairan tubuhkonstituen padat dalam cairan tubuh
Komposisi urinKomposisi urin
 Volume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasiVolume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasi
 Volume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan, suhuVolume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan, suhu
lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakit-lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakit-
penyakitpenyakit
 Berat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometerBerat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometer
 Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50 g/hari).Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50 g/hari).
 Total solid urin = dua angka dibelakang koma dari berat jenis xTotal solid urin = dua angka dibelakang koma dari berat jenis x
2,66. ( 2,66 disebut long’s coefficient) dalam volume urin 24 jam2,66. ( 2,66 disebut long’s coefficient) dalam volume urin 24 jam
 pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)
Berat Jenis UrinBerat Jenis Urin
 Berat Jenis urin diukur dengan urinometerBerat Jenis urin diukur dengan urinometer
 Urinometer: suatu hidrometer, mengukur berat jenis larutan, alatUrinometer: suatu hidrometer, mengukur berat jenis larutan, alat
mengapung dalam air murni. Semakin bertambah berat jenis alatmengapung dalam air murni. Semakin bertambah berat jenis alat
semakin mengapung.semakin mengapung.
 Suhu tara alat 15Suhu tara alat 15 00
C, setiap perubahan suhu 3C, setiap perubahan suhu 3 00
C berat jenis akanC berat jenis akan
berubah 0,001.berubah 0,001.
 Contoh: bila suhu kamar 27Contoh: bila suhu kamar 27 00
C,C,
berat jenis urin terbaca 1,020.berat jenis urin terbaca 1,020.
 Angka koreksi (27-15):3 = 4 x 0,001= 0,004Angka koreksi (27-15):3 = 4 x 0,001= 0,004
 Berat jenis urin yang diperiksa adalah: 1,020+0,004 = 1,024Berat jenis urin yang diperiksa adalah: 1,020+0,004 = 1,024
Sifat fisik urin normalSifat fisik urin normal
 Warna,Warna, kejernihankejernihan (transparency),(transparency), baubau (odour), pH(odour), pH
((asamasam- alkalin),- alkalin), ddanan berat jenis (berat jenis (densitydensity))
 WarnaWarna:: kuning muda bervariasi tergantung diet terakhirkuning muda bervariasi tergantung diet terakhir
dan kekentalan urindan kekentalan urin
 Minum lebih banyak air akan mngurangi kekentalanMinum lebih banyak air akan mngurangi kekentalan
urin sehingga warna menjadi lebih jernihurin sehingga warna menjadi lebih jernih
Kebutuhan airKebutuhan air
 Dewasa untuk kesehatan minum 2000 ml airDewasa untuk kesehatan minum 2000 ml air
 MasukanMasukan
sebagai cairansebagai cairan 900 ml900 ml
dalam makanandalam makanan 800 ml800 ml
Hasil oksidasi makanan 300 mlHasil oksidasi makanan 300 ml
KehilanganKehilangan
urinurin 1050 ml1050 ml
tinjatinja 100 ml100 ml
kulit/parukulit/paru 850 ml850 ml
Calculating fluid requirementsCalculating fluid requirements
 Method 1: (based on energy intake): 1 ml of fluid per kcalMethod 1: (based on energy intake): 1 ml of fluid per kcal
 Method 2: (based on body weight)Method 2: (based on body weight)
Age / gender ml/kgAge / gender ml/kg
Infant and children 1-10 kg 100-150Infant and children 1-10 kg 100-150
11-20kg add 50 ml/kg over 10kg11-20kg add 50 ml/kg over 10kg
≥≥21 kg add 25 ml/kg over 20kg21 kg add 25 ml/kg over 20kg
Adolescents 40-60Adolescents 40-60
Young adult 16-30 yrs 35-40Young adult 16-30 yrs 35-40
Average adults 30-35Average adults 30-35
Adult 55-65 yrs 30Adult 55-65 yrs 30
Adult >65 yrs 25Adult >65 yrs 25
 Method 3(based on nitrogen and energy intake): 1ml/kcal+100ml/gNMethod 3(based on nitrogen and energy intake): 1ml/kcal+100ml/gN
 Method 4(based on body surface area): 1500 ml/mMethod 4(based on body surface area): 1500 ml/m22
Warna urinWarna urin
 Warna urin dapat digunakan sebagai indikator hidrasiWarna urin dapat digunakan sebagai indikator hidrasi
(kecukupan minum air ): warna jernih sampai kuning(kecukupan minum air ): warna jernih sampai kuning
pucatpucat
 Warna urin gelap: hematuria, hemoglobinuria,Warna urin gelap: hematuria, hemoglobinuria,
bilirubinuria, urobilinuria atau porfiriabilirubinuria, urobilinuria atau porfiria
 Warna urin merah: zat warnaWarna urin merah: zat warna
Senyawa dalam urin normalSenyawa dalam urin normal
 ““End-product” metabolisme nitrogen: urea,End-product” metabolisme nitrogen: urea,
asam urat dan kreatininasam urat dan kreatinin
 Komponen lainKomponen lain : natrium: natrium chloride (chloride (NaCl)NaCl),, ddanan
lebihlebih 100100 senyawa lain dalam jumlah yang sangatsenyawa lain dalam jumlah yang sangat
sedikitsedikit
NEFRONNEFRON
 Satu ginjal 1-1,5 jutan nefronSatu ginjal 1-1,5 jutan nefron
 Tiap nefron terdiri dari bundelan kapiler Glomerulus, danTiap nefron terdiri dari bundelan kapiler Glomerulus, dan
saluran panjang berbatasan epitel disebut tubulus.saluran panjang berbatasan epitel disebut tubulus.
 Tubulus: tubulus convolotus proksimal, simpai Henle, tubulusTubulus: tubulus convolotus proksimal, simpai Henle, tubulus
convolotus distal. Tubulus convolutus distal bergabung menjadinconvolotus distal. Tubulus convolutus distal bergabung menjadin
ductus colligens.ductus colligens.
11
GlomerulusGlomerulus
 Urin merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerulus, kecepatanUrin merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerulus, kecepatan
filtrasi ditentukan oleh derasnya aliran darah arteri, tekanan darahfiltrasi ditentukan oleh derasnya aliran darah arteri, tekanan darah
sistemik dan dalam ginjal.sistemik dan dalam ginjal.
 Air bersama zat terlarut glukosa, ureum, natrium, klorida,Air bersama zat terlarut glukosa, ureum, natrium, klorida,
bikarbonat, ratusan enzim dan hormon kadar sama dalambikarbonat, ratusan enzim dan hormon kadar sama dalam
plasma dan filtrat.plasma dan filtrat.
 Tiap menit dihasilkan 100 ml filtratTiap menit dihasilkan 100 ml filtrat
 Protein dan sel darah tidak dapat melewati membran kapilerProtein dan sel darah tidak dapat melewati membran kapiler
glomerulusglomerulus
 Glomerulonefritis, peradangan , permeabilitas membranGlomerulonefritis, peradangan , permeabilitas membran
meningkat , urin mengandung protein (proteinuria) dan sel darahmeningkat , urin mengandung protein (proteinuria) dan sel darah
(hematuria), daya ginjal meloloskan ureum berkurang(hematuria), daya ginjal meloloskan ureum berkurang
TubuliTubuli
 GlukosaGlukosa
Fungsi tubuli: reabsorpsi glukosa dan hasil filtrasi glomerulusFungsi tubuli: reabsorpsi glukosa dan hasil filtrasi glomerulus
Kemampuan tubuli menyerap glukosa 350 mg/menit, disebut nilaiKemampuan tubuli menyerap glukosa 350 mg/menit, disebut nilai
ambang ginjal terhadap glukosa (tubular maximal capacity ofambang ginjal terhadap glukosa (tubular maximal capacity of
glukcose).glukcose).
Setara kadar glukosa darah 170 mg% (nilai ambang ginjal) terhadapSetara kadar glukosa darah 170 mg% (nilai ambang ginjal) terhadap
glukosa.glukosa.
Kadar glukosa darah > 170 mg% akan menyebabkan glukosaKadar glukosa darah > 170 mg% akan menyebabkan glukosa
masuk ke urin disebut glukosuriamasuk ke urin disebut glukosuria
Tubular maximal of glucose < 350 mg/menit disebut renalTubular maximal of glucose < 350 mg/menit disebut renal
glukosuriaglukosuria
Fungsi homeostatik ginjalFungsi homeostatik ginjal
Pada proses produksi urin pada nefron:Pada proses produksi urin pada nefron:
 Filtrasi (penyaringan) plasmaFiltrasi (penyaringan) plasma
 Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium,Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium,
kalium, bikarbonat, vitamin, airkalium, bikarbonat, vitamin, air
 Sekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam danSekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam dan
basa kuat, kalium berlebihanbasa kuat, kalium berlebihan
 Asidifikasi (pengasaman) urinAsidifikasi (pengasaman) urin
Tubuli ginjal regulasi air tubuhTubuli ginjal regulasi air tubuh
 Obligatory water reabsorption: penyerapan air padaObligatory water reabsorption: penyerapan air pada
tubuli mengikuti bahan-bahan yang diserap yangtubuli mengikuti bahan-bahan yang diserap yang
mempunyai tekanan osmotik besar seperti NaCl,mempunyai tekanan osmotik besar seperti NaCl,
glukosaglukosa
Pada diabetes glukosa kurang dapat diserap, air keluarPada diabetes glukosa kurang dapat diserap, air keluar
dengan glukosa ke urin sehingga poliuria dan rasa hausdengan glukosa ke urin sehingga poliuria dan rasa haus
(polidipsia).(polidipsia).
 Facultative water reabsorption, penyerapan air regulasiFacultative water reabsorption, penyerapan air regulasi
sentral melalui hormon anti diuretik (ADH)sentral melalui hormon anti diuretik (ADH)
Klirens (Clearance)Klirens (Clearance)
 Fungsi sekresi tubuli mempertahankan kadarFungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar
bahan tertentu dalam darah denganbahan tertentu dalam darah dengan
mengeksresikan bahan berlebih melalui tubulimengeksresikan bahan berlebih melalui tubuli
 Renal clearance: kemampuan ginjalRenal clearance: kemampuan ginjal
membersihkan sejumlah volume darah dari suatumembersihkan sejumlah volume darah dari suatu
bahan tertentu yang dikeluarkan melalui urinbahan tertentu yang dikeluarkan melalui urin
dalam waktu 1 menitdalam waktu 1 menit
Respon terhadap gangguan asam-Respon terhadap gangguan asam-
basabasa
 Mekanisme pertahanan ginjalMekanisme pertahanan ginjal
 SeSekkreresisi HH++
 ReabsorpsiReabsorpsi HCOHCO33
--
 ProduProduksksii ddan ean eksksreresisi NHNH44
++
pH urinpH urin
 Alkali:Alkali:
1.1. urin sesudah makanurin sesudah makan
2.2. Makanan sayur dan buah (vegetarian)Makanan sayur dan buah (vegetarian)
3.3. Muntah berat,Muntah berat,
4.4. HiperventilasiHiperventilasi
5.5. Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3--
dan amonia)dan amonia)
6.6. Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan prosesAsidosis oleh tubulus ginjal (gangguan proses
pengasaman ditubulus ginjal)pengasaman ditubulus ginjal)
pH URINpH URIN
 Asam:Asam:
1.1. Ketosis (ketosidosis diabetes disebabkanKetosis (ketosidosis diabetes disebabkan
peningkatan benda keton karena oksidasi asampeningkatan benda keton karena oksidasi asam
lemak)lemak)
2.2. Asidosis sistemik, respiratorik atau metabolikAsidosis sistemik, respiratorik atau metabolik
menyebabkan urin asam dan peningkatan eksresimenyebabkan urin asam dan peningkatan eksresi
NH4NH4++
Ureum dalam urinUreum dalam urin
 Urea hasil akhir metabolisme protein,Urea hasil akhir metabolisme protein,
 Eksresi urea 24 jam adalah 25-50gEksresi urea 24 jam adalah 25-50g
 Uremia: Ureum yang tinggi dalam darah akanUremia: Ureum yang tinggi dalam darah akan
meracuni sel otak sehingga gejala kesadaranmeracuni sel otak sehingga gejala kesadaran
menurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas baumenurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas bau
urin karena urea yang keluar bersama udaraurin karena urea yang keluar bersama udara
pernafasanpernafasan
Asam urat dalam urinAsam urat dalam urin
 Asam urat hasil akhir katabolisme purin berasal dariAsam urat hasil akhir katabolisme purin berasal dari
nukleoprotein makanan (eksogen) dan penghancurannukleoprotein makanan (eksogen) dan penghancuran
sel (internal)sel (internal)
 Makanan yang banyak mengandung inti sel akanMakanan yang banyak mengandung inti sel akan
meningkatkan asam urat dalam urinmeningkatkan asam urat dalam urin
 Asam urat sukar larut dalam keadaan asam, mudah larutAsam urat sukar larut dalam keadaan asam, mudah larut
dalam keadaan basadalam keadaan basa
KlirenKliren
 Fungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar bahanFungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar bahan
tertentu dalam darah dengan mengeksresikan bahantertentu dalam darah dengan mengeksresikan bahan
yang berlebih melalui ginjalyang berlebih melalui ginjal
 Renal kliren: kemampuan ginjal membersihkanRenal kliren: kemampuan ginjal membersihkan
sejumlah volume darah dari suaatu bahan tertentu yangsejumlah volume darah dari suaatu bahan tertentu yang
dikeluarkan melalui urin dalam waktu satu menitdikeluarkan melalui urin dalam waktu satu menit
 Renal kliren dipengaruhi oleh: berat badan, umur,Renal kliren dipengaruhi oleh: berat badan, umur,
kelamin, zat yang diuji, luas permukaan tubuh setiapkelamin, zat yang diuji, luas permukaan tubuh setiap
1,73 /m1,73 /m22
Kreatinin urinKreatinin urin
 Kreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketikaKreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketika
kontraksi, dikeluarkan melalui urinkontraksi, dikeluarkan melalui urin
 Jumlah kreatinin yang dihasilkan dari kreatin danJumlah kreatinin yang dihasilkan dari kreatin dan
deksresikan tetap sama berbanding sejajar dengandeksresikan tetap sama berbanding sejajar dengan
massa ototmassa otot
 Kreatinin koefisien: jumlah kreatinin yang dieksresikanKreatinin koefisien: jumlah kreatinin yang dieksresikan
selama 24 jam dibagi dengan berat badan (BB).selama 24 jam dibagi dengan berat badan (BB).
 Kreatinin kliren dapat digunakan untuk uji fungsi ginjalKreatinin kliren dapat digunakan untuk uji fungsi ginjal
Kreatinin klirenKreatinin kliren
 Normal kliren: inulin (eksogen) 120ml/1,73 m2Normal kliren: inulin (eksogen) 120ml/1,73 m2
 Normal kliren kreatinin (endogen) 100ml (95-105)/1,73 m2Normal kliren kreatinin (endogen) 100ml (95-105)/1,73 m2
Uji fungsi ginjal dengan kreatinin klirenUji fungsi ginjal dengan kreatinin kliren
 Contoh: Luas permukaan tubuh pasien 1,52 m2Contoh: Luas permukaan tubuh pasien 1,52 m2
 Kliren kreatinin normal 1,52/1,73 x 100 ml = 87,9 ml/menitKliren kreatinin normal 1,52/1,73 x 100 ml = 87,9 ml/menit
 Kadar kreatinin dalam darah 5 mg/ 100 mlKadar kreatinin dalam darah 5 mg/ 100 ml
 Volume urin per menit (dengan kateter) 1,25 ml/menitVolume urin per menit (dengan kateter) 1,25 ml/menit
 Kadar kreatinin dalam urin 200 mg/mlKadar kreatinin dalam urin 200 mg/ml
 Dalam 1,25 ml urin (volume/menit) mengandung kreatinin 1,25:100Dalam 1,25 ml urin (volume/menit) mengandung kreatinin 1,25:100
x200mg= 2,5 mg.x200mg= 2,5 mg.
 2,5 mg kreatinin berasal dari 2,5/5 x 100 ml darah = 50 ml darah2,5 mg kreatinin berasal dari 2,5/5 x 100 ml darah = 50 ml darah
 Jadi hanya 50 ml darah dapat dibersihkan oleh ginjal dalam satu menitJadi hanya 50 ml darah dapat dibersihkan oleh ginjal dalam satu menit
(normal 87,9ml/menit. Fungsi ginjal : 50/87,9x100%= 56,88%(normal 87,9ml/menit. Fungsi ginjal : 50/87,9x100%= 56,88%
Fungsi hormonal ginjalFungsi hormonal ginjal
 Pengubahan prohormon menjadi meabolit aktifPengubahan prohormon menjadi meabolit aktif
(vitamin D3 menjadi 1,25-(vitamin D3 menjadi 1,25-
dehidroksikolekalsiferol)dehidroksikolekalsiferol)
 Sintesis enzim menghasilkan senyawa miripSintesis enzim menghasilkan senyawa mirip
hormon (renin, bradikinin, prostaglandin, enzimhormon (renin, bradikinin, prostaglandin, enzim
memecah eritropoetin)memecah eritropoetin)
 Degradasi hormon yang berlebih (insulin,Degradasi hormon yang berlebih (insulin,
paratiroid, glukagon, hormon pertumbuhan,paratiroid, glukagon, hormon pertumbuhan,
prolaktin, gastrin)prolaktin, gastrin)
Fungsi metabolik ginjalFungsi metabolik ginjal
 Produksi amonia: Deaminasi asam aminoProduksi amonia: Deaminasi asam amino
menghasilkan amoniamenghasilkan amonia
Glutaminase ginjal memecah glutamin menjadiGlutaminase ginjal memecah glutamin menjadi
glutamat dan amonia.glutamat dan amonia.
 Glukoneogenesis: Memberikan karbon padaGlukoneogenesis: Memberikan karbon pada
sintesis glukosasintesis glukosa
 Kondensasi senyawa racun menjadi kurangKondensasi senyawa racun menjadi kurang
toksiktoksik
Pemeriksaan sedimen urin dengan mikroskopPemeriksaan sedimen urin dengan mikroskop
 Eritrosit (normal 1-3 per LPB)Eritrosit (normal 1-3 per LPB)
 Leukosit (normal 0-2 per LPB)Leukosit (normal 0-2 per LPB)
 Sel epitel: saluran urin proksimal, distal,Sel epitel: saluran urin proksimal, distal,
 Silender (cast): dibentuk dalam tubulus ginjal agglutinasiSilender (cast): dibentuk dalam tubulus ginjal agglutinasi
protein, ikatan eritrosit, leukosit, sel epitel tubulus,protein, ikatan eritrosit, leukosit, sel epitel tubulus,
kristal ( dapat juga silender eritrosit, silender leukosit,kristal ( dapat juga silender eritrosit, silender leukosit,
silender bergranul)silender bergranul)
 Kristal (kristal dan endapan amorf tidak bermakna,Kristal (kristal dan endapan amorf tidak bermakna,
kecuali ada batu ginjal)kecuali ada batu ginjal)
Organic constituents
Inorganic constituentsInorganic constituents
6 biokimia-urin

More Related Content

What's hot

Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selHetty Astri
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Hasbullah Marwan
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Dedi Kun
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptluffyahmad
 
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)Mela Roviani
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralOkta-Shi Sama
 
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4luthfinakhiran
 

What's hot (20)

Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi sel
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
 
Kematian Pada Sel
Kematian Pada SelKematian Pada Sel
Kematian Pada Sel
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
keseimbangan energi
keseimbangan energikeseimbangan energi
keseimbangan energi
 
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
 
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Ppt infark miokad
Ppt infark miokadPpt infark miokad
Ppt infark miokad
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 

Similar to 6 biokimia-urin

PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)LizaHardila
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfMuhammadAndre28
 
Pemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan urin rutinPemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan urin rutinAmi Febriza
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineWidyanto Waroeng
 
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)Brian Fernanda
 
Cairan elekrolit
Cairan elekrolitCairan elekrolit
Cairan elekrolitrisdiana21
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxAyuMustika17
 
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Bella Kriwangko
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaPenata Aji
 
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Syifa Sahaliya
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhYulisa Andari
 
URINALISIS.pptx
URINALISIS.pptxURINALISIS.pptx
URINALISIS.pptxanindya um
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxSukriSultra
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxLaksanakanTerbaru
 
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxBAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxDeviFitriani15
 

Similar to 6 biokimia-urin (20)

PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
 
Pemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan urin rutinPemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan urin rutin
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Patologiurin
PatologiurinPatologiurin
Patologiurin
 
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
Sistem ekskresi-pada-manusia(2)
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
 
Cairan elekrolit
Cairan elekrolitCairan elekrolit
Cairan elekrolit
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
 
DEHIDRASI.ppt
DEHIDRASI.pptDEHIDRASI.ppt
DEHIDRASI.ppt
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
 
URINALISIS.pptx
URINALISIS.pptxURINALISIS.pptx
URINALISIS.pptx
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxBAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
 
Percobaan IV
Percobaan IVPercobaan IV
Percobaan IV
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

6 biokimia-urin

  • 1. Biokimia urinBiokimia urin Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGKProf.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas KedokteranFakultas Kedokteran Universitas AndalasUniversitas Andalas
  • 2. Pembentukan urinPembentukan urin  Ginjal membuang produk limbah metabolismeGinjal membuang produk limbah metabolisme tubuhtubuh  Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolitMengatur keseimbangan cairan dan elektrolit  Mengatur keseimbangan asam dan basaMengatur keseimbangan asam dan basa  Mengendalikan tingkat konsentrasi berbagaiMengendalikan tingkat konsentrasi berbagai konstituen padat dalam cairan tubuhkonstituen padat dalam cairan tubuh
  • 3. Komposisi urinKomposisi urin  Volume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasiVolume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasi  Volume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan, suhuVolume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan, suhu lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakit-lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakit- penyakitpenyakit  Berat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometerBerat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometer  Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50 g/hari).Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50 g/hari).  Total solid urin = dua angka dibelakang koma dari berat jenis xTotal solid urin = dua angka dibelakang koma dari berat jenis x 2,66. ( 2,66 disebut long’s coefficient) dalam volume urin 24 jam2,66. ( 2,66 disebut long’s coefficient) dalam volume urin 24 jam  pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)
  • 4. Berat Jenis UrinBerat Jenis Urin  Berat Jenis urin diukur dengan urinometerBerat Jenis urin diukur dengan urinometer  Urinometer: suatu hidrometer, mengukur berat jenis larutan, alatUrinometer: suatu hidrometer, mengukur berat jenis larutan, alat mengapung dalam air murni. Semakin bertambah berat jenis alatmengapung dalam air murni. Semakin bertambah berat jenis alat semakin mengapung.semakin mengapung.  Suhu tara alat 15Suhu tara alat 15 00 C, setiap perubahan suhu 3C, setiap perubahan suhu 3 00 C berat jenis akanC berat jenis akan berubah 0,001.berubah 0,001.  Contoh: bila suhu kamar 27Contoh: bila suhu kamar 27 00 C,C, berat jenis urin terbaca 1,020.berat jenis urin terbaca 1,020.  Angka koreksi (27-15):3 = 4 x 0,001= 0,004Angka koreksi (27-15):3 = 4 x 0,001= 0,004  Berat jenis urin yang diperiksa adalah: 1,020+0,004 = 1,024Berat jenis urin yang diperiksa adalah: 1,020+0,004 = 1,024
  • 5. Sifat fisik urin normalSifat fisik urin normal  Warna,Warna, kejernihankejernihan (transparency),(transparency), baubau (odour), pH(odour), pH ((asamasam- alkalin),- alkalin), ddanan berat jenis (berat jenis (densitydensity))  WarnaWarna:: kuning muda bervariasi tergantung diet terakhirkuning muda bervariasi tergantung diet terakhir dan kekentalan urindan kekentalan urin  Minum lebih banyak air akan mngurangi kekentalanMinum lebih banyak air akan mngurangi kekentalan urin sehingga warna menjadi lebih jernihurin sehingga warna menjadi lebih jernih
  • 6. Kebutuhan airKebutuhan air  Dewasa untuk kesehatan minum 2000 ml airDewasa untuk kesehatan minum 2000 ml air  MasukanMasukan sebagai cairansebagai cairan 900 ml900 ml dalam makanandalam makanan 800 ml800 ml Hasil oksidasi makanan 300 mlHasil oksidasi makanan 300 ml KehilanganKehilangan urinurin 1050 ml1050 ml tinjatinja 100 ml100 ml kulit/parukulit/paru 850 ml850 ml
  • 7. Calculating fluid requirementsCalculating fluid requirements  Method 1: (based on energy intake): 1 ml of fluid per kcalMethod 1: (based on energy intake): 1 ml of fluid per kcal  Method 2: (based on body weight)Method 2: (based on body weight) Age / gender ml/kgAge / gender ml/kg Infant and children 1-10 kg 100-150Infant and children 1-10 kg 100-150 11-20kg add 50 ml/kg over 10kg11-20kg add 50 ml/kg over 10kg ≥≥21 kg add 25 ml/kg over 20kg21 kg add 25 ml/kg over 20kg Adolescents 40-60Adolescents 40-60 Young adult 16-30 yrs 35-40Young adult 16-30 yrs 35-40 Average adults 30-35Average adults 30-35 Adult 55-65 yrs 30Adult 55-65 yrs 30 Adult >65 yrs 25Adult >65 yrs 25  Method 3(based on nitrogen and energy intake): 1ml/kcal+100ml/gNMethod 3(based on nitrogen and energy intake): 1ml/kcal+100ml/gN  Method 4(based on body surface area): 1500 ml/mMethod 4(based on body surface area): 1500 ml/m22
  • 8. Warna urinWarna urin  Warna urin dapat digunakan sebagai indikator hidrasiWarna urin dapat digunakan sebagai indikator hidrasi (kecukupan minum air ): warna jernih sampai kuning(kecukupan minum air ): warna jernih sampai kuning pucatpucat  Warna urin gelap: hematuria, hemoglobinuria,Warna urin gelap: hematuria, hemoglobinuria, bilirubinuria, urobilinuria atau porfiriabilirubinuria, urobilinuria atau porfiria  Warna urin merah: zat warnaWarna urin merah: zat warna
  • 9. Senyawa dalam urin normalSenyawa dalam urin normal  ““End-product” metabolisme nitrogen: urea,End-product” metabolisme nitrogen: urea, asam urat dan kreatininasam urat dan kreatinin  Komponen lainKomponen lain : natrium: natrium chloride (chloride (NaCl)NaCl),, ddanan lebihlebih 100100 senyawa lain dalam jumlah yang sangatsenyawa lain dalam jumlah yang sangat sedikitsedikit
  • 10. NEFRONNEFRON  Satu ginjal 1-1,5 jutan nefronSatu ginjal 1-1,5 jutan nefron  Tiap nefron terdiri dari bundelan kapiler Glomerulus, danTiap nefron terdiri dari bundelan kapiler Glomerulus, dan saluran panjang berbatasan epitel disebut tubulus.saluran panjang berbatasan epitel disebut tubulus.  Tubulus: tubulus convolotus proksimal, simpai Henle, tubulusTubulus: tubulus convolotus proksimal, simpai Henle, tubulus convolotus distal. Tubulus convolutus distal bergabung menjadinconvolotus distal. Tubulus convolutus distal bergabung menjadin ductus colligens.ductus colligens.
  • 11. 11
  • 12. GlomerulusGlomerulus  Urin merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerulus, kecepatanUrin merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerulus, kecepatan filtrasi ditentukan oleh derasnya aliran darah arteri, tekanan darahfiltrasi ditentukan oleh derasnya aliran darah arteri, tekanan darah sistemik dan dalam ginjal.sistemik dan dalam ginjal.  Air bersama zat terlarut glukosa, ureum, natrium, klorida,Air bersama zat terlarut glukosa, ureum, natrium, klorida, bikarbonat, ratusan enzim dan hormon kadar sama dalambikarbonat, ratusan enzim dan hormon kadar sama dalam plasma dan filtrat.plasma dan filtrat.  Tiap menit dihasilkan 100 ml filtratTiap menit dihasilkan 100 ml filtrat  Protein dan sel darah tidak dapat melewati membran kapilerProtein dan sel darah tidak dapat melewati membran kapiler glomerulusglomerulus  Glomerulonefritis, peradangan , permeabilitas membranGlomerulonefritis, peradangan , permeabilitas membran meningkat , urin mengandung protein (proteinuria) dan sel darahmeningkat , urin mengandung protein (proteinuria) dan sel darah (hematuria), daya ginjal meloloskan ureum berkurang(hematuria), daya ginjal meloloskan ureum berkurang
  • 13. TubuliTubuli  GlukosaGlukosa Fungsi tubuli: reabsorpsi glukosa dan hasil filtrasi glomerulusFungsi tubuli: reabsorpsi glukosa dan hasil filtrasi glomerulus Kemampuan tubuli menyerap glukosa 350 mg/menit, disebut nilaiKemampuan tubuli menyerap glukosa 350 mg/menit, disebut nilai ambang ginjal terhadap glukosa (tubular maximal capacity ofambang ginjal terhadap glukosa (tubular maximal capacity of glukcose).glukcose). Setara kadar glukosa darah 170 mg% (nilai ambang ginjal) terhadapSetara kadar glukosa darah 170 mg% (nilai ambang ginjal) terhadap glukosa.glukosa. Kadar glukosa darah > 170 mg% akan menyebabkan glukosaKadar glukosa darah > 170 mg% akan menyebabkan glukosa masuk ke urin disebut glukosuriamasuk ke urin disebut glukosuria Tubular maximal of glucose < 350 mg/menit disebut renalTubular maximal of glucose < 350 mg/menit disebut renal glukosuriaglukosuria
  • 14. Fungsi homeostatik ginjalFungsi homeostatik ginjal Pada proses produksi urin pada nefron:Pada proses produksi urin pada nefron:  Filtrasi (penyaringan) plasmaFiltrasi (penyaringan) plasma  Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium,Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium, kalium, bikarbonat, vitamin, airkalium, bikarbonat, vitamin, air  Sekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam danSekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam dan basa kuat, kalium berlebihanbasa kuat, kalium berlebihan  Asidifikasi (pengasaman) urinAsidifikasi (pengasaman) urin
  • 15.
  • 16. Tubuli ginjal regulasi air tubuhTubuli ginjal regulasi air tubuh  Obligatory water reabsorption: penyerapan air padaObligatory water reabsorption: penyerapan air pada tubuli mengikuti bahan-bahan yang diserap yangtubuli mengikuti bahan-bahan yang diserap yang mempunyai tekanan osmotik besar seperti NaCl,mempunyai tekanan osmotik besar seperti NaCl, glukosaglukosa Pada diabetes glukosa kurang dapat diserap, air keluarPada diabetes glukosa kurang dapat diserap, air keluar dengan glukosa ke urin sehingga poliuria dan rasa hausdengan glukosa ke urin sehingga poliuria dan rasa haus (polidipsia).(polidipsia).  Facultative water reabsorption, penyerapan air regulasiFacultative water reabsorption, penyerapan air regulasi sentral melalui hormon anti diuretik (ADH)sentral melalui hormon anti diuretik (ADH)
  • 17. Klirens (Clearance)Klirens (Clearance)  Fungsi sekresi tubuli mempertahankan kadarFungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar bahan tertentu dalam darah denganbahan tertentu dalam darah dengan mengeksresikan bahan berlebih melalui tubulimengeksresikan bahan berlebih melalui tubuli  Renal clearance: kemampuan ginjalRenal clearance: kemampuan ginjal membersihkan sejumlah volume darah dari suatumembersihkan sejumlah volume darah dari suatu bahan tertentu yang dikeluarkan melalui urinbahan tertentu yang dikeluarkan melalui urin dalam waktu 1 menitdalam waktu 1 menit
  • 18.
  • 19. Respon terhadap gangguan asam-Respon terhadap gangguan asam- basabasa  Mekanisme pertahanan ginjalMekanisme pertahanan ginjal  SeSekkreresisi HH++  ReabsorpsiReabsorpsi HCOHCO33 --  ProduProduksksii ddan ean eksksreresisi NHNH44 ++
  • 20. pH urinpH urin  Alkali:Alkali: 1.1. urin sesudah makanurin sesudah makan 2.2. Makanan sayur dan buah (vegetarian)Makanan sayur dan buah (vegetarian) 3.3. Muntah berat,Muntah berat, 4.4. HiperventilasiHiperventilasi 5.5. Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3-- dan amonia)dan amonia) 6.6. Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan prosesAsidosis oleh tubulus ginjal (gangguan proses pengasaman ditubulus ginjal)pengasaman ditubulus ginjal)
  • 21. pH URINpH URIN  Asam:Asam: 1.1. Ketosis (ketosidosis diabetes disebabkanKetosis (ketosidosis diabetes disebabkan peningkatan benda keton karena oksidasi asampeningkatan benda keton karena oksidasi asam lemak)lemak) 2.2. Asidosis sistemik, respiratorik atau metabolikAsidosis sistemik, respiratorik atau metabolik menyebabkan urin asam dan peningkatan eksresimenyebabkan urin asam dan peningkatan eksresi NH4NH4++
  • 22. Ureum dalam urinUreum dalam urin  Urea hasil akhir metabolisme protein,Urea hasil akhir metabolisme protein,  Eksresi urea 24 jam adalah 25-50gEksresi urea 24 jam adalah 25-50g  Uremia: Ureum yang tinggi dalam darah akanUremia: Ureum yang tinggi dalam darah akan meracuni sel otak sehingga gejala kesadaranmeracuni sel otak sehingga gejala kesadaran menurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas baumenurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas bau urin karena urea yang keluar bersama udaraurin karena urea yang keluar bersama udara pernafasanpernafasan
  • 23. Asam urat dalam urinAsam urat dalam urin  Asam urat hasil akhir katabolisme purin berasal dariAsam urat hasil akhir katabolisme purin berasal dari nukleoprotein makanan (eksogen) dan penghancurannukleoprotein makanan (eksogen) dan penghancuran sel (internal)sel (internal)  Makanan yang banyak mengandung inti sel akanMakanan yang banyak mengandung inti sel akan meningkatkan asam urat dalam urinmeningkatkan asam urat dalam urin  Asam urat sukar larut dalam keadaan asam, mudah larutAsam urat sukar larut dalam keadaan asam, mudah larut dalam keadaan basadalam keadaan basa
  • 24. KlirenKliren  Fungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar bahanFungsi sekresi tubuli mempertahankan kadar bahan tertentu dalam darah dengan mengeksresikan bahantertentu dalam darah dengan mengeksresikan bahan yang berlebih melalui ginjalyang berlebih melalui ginjal  Renal kliren: kemampuan ginjal membersihkanRenal kliren: kemampuan ginjal membersihkan sejumlah volume darah dari suaatu bahan tertentu yangsejumlah volume darah dari suaatu bahan tertentu yang dikeluarkan melalui urin dalam waktu satu menitdikeluarkan melalui urin dalam waktu satu menit  Renal kliren dipengaruhi oleh: berat badan, umur,Renal kliren dipengaruhi oleh: berat badan, umur, kelamin, zat yang diuji, luas permukaan tubuh setiapkelamin, zat yang diuji, luas permukaan tubuh setiap 1,73 /m1,73 /m22
  • 25. Kreatinin urinKreatinin urin  Kreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketikaKreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketika kontraksi, dikeluarkan melalui urinkontraksi, dikeluarkan melalui urin  Jumlah kreatinin yang dihasilkan dari kreatin danJumlah kreatinin yang dihasilkan dari kreatin dan deksresikan tetap sama berbanding sejajar dengandeksresikan tetap sama berbanding sejajar dengan massa ototmassa otot  Kreatinin koefisien: jumlah kreatinin yang dieksresikanKreatinin koefisien: jumlah kreatinin yang dieksresikan selama 24 jam dibagi dengan berat badan (BB).selama 24 jam dibagi dengan berat badan (BB).  Kreatinin kliren dapat digunakan untuk uji fungsi ginjalKreatinin kliren dapat digunakan untuk uji fungsi ginjal
  • 26. Kreatinin klirenKreatinin kliren  Normal kliren: inulin (eksogen) 120ml/1,73 m2Normal kliren: inulin (eksogen) 120ml/1,73 m2  Normal kliren kreatinin (endogen) 100ml (95-105)/1,73 m2Normal kliren kreatinin (endogen) 100ml (95-105)/1,73 m2 Uji fungsi ginjal dengan kreatinin klirenUji fungsi ginjal dengan kreatinin kliren  Contoh: Luas permukaan tubuh pasien 1,52 m2Contoh: Luas permukaan tubuh pasien 1,52 m2  Kliren kreatinin normal 1,52/1,73 x 100 ml = 87,9 ml/menitKliren kreatinin normal 1,52/1,73 x 100 ml = 87,9 ml/menit  Kadar kreatinin dalam darah 5 mg/ 100 mlKadar kreatinin dalam darah 5 mg/ 100 ml  Volume urin per menit (dengan kateter) 1,25 ml/menitVolume urin per menit (dengan kateter) 1,25 ml/menit  Kadar kreatinin dalam urin 200 mg/mlKadar kreatinin dalam urin 200 mg/ml  Dalam 1,25 ml urin (volume/menit) mengandung kreatinin 1,25:100Dalam 1,25 ml urin (volume/menit) mengandung kreatinin 1,25:100 x200mg= 2,5 mg.x200mg= 2,5 mg.  2,5 mg kreatinin berasal dari 2,5/5 x 100 ml darah = 50 ml darah2,5 mg kreatinin berasal dari 2,5/5 x 100 ml darah = 50 ml darah  Jadi hanya 50 ml darah dapat dibersihkan oleh ginjal dalam satu menitJadi hanya 50 ml darah dapat dibersihkan oleh ginjal dalam satu menit (normal 87,9ml/menit. Fungsi ginjal : 50/87,9x100%= 56,88%(normal 87,9ml/menit. Fungsi ginjal : 50/87,9x100%= 56,88%
  • 27. Fungsi hormonal ginjalFungsi hormonal ginjal  Pengubahan prohormon menjadi meabolit aktifPengubahan prohormon menjadi meabolit aktif (vitamin D3 menjadi 1,25-(vitamin D3 menjadi 1,25- dehidroksikolekalsiferol)dehidroksikolekalsiferol)  Sintesis enzim menghasilkan senyawa miripSintesis enzim menghasilkan senyawa mirip hormon (renin, bradikinin, prostaglandin, enzimhormon (renin, bradikinin, prostaglandin, enzim memecah eritropoetin)memecah eritropoetin)  Degradasi hormon yang berlebih (insulin,Degradasi hormon yang berlebih (insulin, paratiroid, glukagon, hormon pertumbuhan,paratiroid, glukagon, hormon pertumbuhan, prolaktin, gastrin)prolaktin, gastrin)
  • 28. Fungsi metabolik ginjalFungsi metabolik ginjal  Produksi amonia: Deaminasi asam aminoProduksi amonia: Deaminasi asam amino menghasilkan amoniamenghasilkan amonia Glutaminase ginjal memecah glutamin menjadiGlutaminase ginjal memecah glutamin menjadi glutamat dan amonia.glutamat dan amonia.  Glukoneogenesis: Memberikan karbon padaGlukoneogenesis: Memberikan karbon pada sintesis glukosasintesis glukosa  Kondensasi senyawa racun menjadi kurangKondensasi senyawa racun menjadi kurang toksiktoksik
  • 29. Pemeriksaan sedimen urin dengan mikroskopPemeriksaan sedimen urin dengan mikroskop  Eritrosit (normal 1-3 per LPB)Eritrosit (normal 1-3 per LPB)  Leukosit (normal 0-2 per LPB)Leukosit (normal 0-2 per LPB)  Sel epitel: saluran urin proksimal, distal,Sel epitel: saluran urin proksimal, distal,  Silender (cast): dibentuk dalam tubulus ginjal agglutinasiSilender (cast): dibentuk dalam tubulus ginjal agglutinasi protein, ikatan eritrosit, leukosit, sel epitel tubulus,protein, ikatan eritrosit, leukosit, sel epitel tubulus, kristal ( dapat juga silender eritrosit, silender leukosit,kristal ( dapat juga silender eritrosit, silender leukosit, silender bergranul)silender bergranul)  Kristal (kristal dan endapan amorf tidak bermakna,Kristal (kristal dan endapan amorf tidak bermakna, kecuali ada batu ginjal)kecuali ada batu ginjal)
  • 30.
  • 31.