SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR-II
‘’VISI MURNI DAN VISI KINETIK’’
• ISKANDAR
• SITI RAHMA
• FACHRUL RAZI
• URWATUL WUSKA
• MUHAMMAD FADHIL
SEJARAH
Ransangan terbesar bagi perkembangan
teoritis ide ruang di Jerman pada akhir abad ke-19
adalah esei pendek problem of form (masalah
bentuk) yang muncul dalam tahun 1893 dan
ditulisoleh pematung Munchen terkenal Adolf
Hildbrand.
• Problem of form-nya Hildebrand menimbulkan pengaruh
besar bagi lahirnya ide ruang dalam seni. Dalam
kenyataannya, teorinya hanya menyangkut hubungan
spatial antara si pengamat dengan objekya sebgai suatu
pengalaman artistik.
• Ia membuka eseinya dengan menyatakan bahwa ide
ruang, bersama dengan ide bentuk yang merupakan
ruang terbatas, menjadi isi yang hakiki atau realitas
hakiki dari sesuatu.
• Kedua ide ini merupakan hasil dari dua cara persepsi
atau dua macam pembentukan citra. Pertama ia
membedakan citra-citra yang diterima melalui vure vision
(gesichtsvorstellung) pada saat mata maupun tubuh
dalam keadaan diam. Vure vision (visi murni) terjadi bila
kedua mata sejajar dan tubuh tetap berada pada satu
kedudukan dengan jarak tertentu.
• Dari objek tersebut ditangkap sebuah kesan yang
menyatu. Ia menyebut citra ini sebagai distand image
(fernbild). Selanjutnya, semua titik dari objek tersebut
dialami dengan ketajaman yang sama. Distand image
(citra berjarak) ini memberikan sebuah citra planar yang
menyatu dan bersifat dua dimensioanal kepada si
pengamat.
KATEDRAL CANTERBURY
Citra berjarak, siluet dua
dimensional kesatuan impresi
tunggal
Ruang utama menghadap ke timur,
visi kinetis serangkaian impresi
berturutan
Teori Hildebrand mengenai persepsi artistik yang menjelaskan
prinsip visi dalam gerak(dari karyanya Masalah Bentuk,1893)
a.Konvergensi
Sumbu-sumbu Kedua
mata yang menerima cahaya dari
suatu titik eksternal.D,pada
fovea,titik dengan stabilitas yang
paling kuat harus membentuk
suatu sudut tertentu.
Semakin dekat titik yang
terlihat sudut akan semakin
besar ,yakni sudut
Konvergensi.Penyesuaian mata
ini dihasilkan oleh otot-otot mata
eksternal dan menambah rasa
konvergensinya.
D
N
b.Visi Streoskopis
Cahaya datang dari
suatu jarak tertentu dan sebuah
tititk terdekat diprojeksikan ke
atas retina. D dan N terletak
lebih jauh daripada D’ dan N’
.Gambar berikut ini menunjukan
bagaimana displasemen relatif
ini terjadi terhadap kesadaran
kita sebagai suatu impresi
visual.
N D
N’ D’
c. Visi Streoskopis
Pada citra matakan,D
Tampak tergeser ke kanan bila
dibandingkan dengan relasi
spatialnya terhadap N pada
citra mata kiri.dan seterusnya.
Konsep Hildebrand mengenai kinetic vision(visi
Kinetik) mengikuti mekanika biologis dari visi streoskopis
yang dikembangkan dalam psikologi persepsional pada
zaman itu.
Hildebrand Menyimpulkan :
 Semua pengalaman kita mengenai bentuk plastis dari
objek-objek ,berasal dari indra peraba juga,baik dengan
tangan maupun dengan mata.
 Seniman hendaknya dengan sadar memproduksi kedua
citra ini pada saat ia mengolah dan mencetak materi
tejadi bentuk : Suatu kesatuan dari citra yang berjarak
dan suksesi dari citra-citra yang lebih dekat.
 Kemudian akan mengalami sifat plastis yang sejati dari
sebuah karya seni. Semua seniman harus mengarah
pada: Presentasi dari ide ruang secara umum.
(69)Umberto Boccioni.
The Street Enters the House
(70)A.Hildebrand .Marmer
yang menjawab Concept Of
Relief-nya
Pengertian Hildebrand mengenai visi kinetik
merupakan sumbangan yang paling terkenak terhadap
ide ruang dalam abad ke 19; bukan hanya dia
menekankan ruang sebagai basis dari semua kreasi
artistik , namun juga ia mengintroduksikan elemen waktu
ke dalam pembentukan dari citra persepsional total.
Mengenai realitas bentuk, Hidelbrand memisahkan
antara actual from yang merupakan realitas fisik dengan
perceptual form yang bergantung pada faktor-faktor
variabel :
• Pencahayaan
• Lingkungan
• Dan titik pandang si pengamat
Ketiga hal tersebut, cahaya, sekala dan sudut
pandang hanya ada dalam hubungan antara satu dengan
yang lainnya. Ilmu pengetahuan hanya tertarik pada bentuk
aktual sementara seni dan estetika tertarik pada jenis
bentuk yang kedua yakni bentuk perceptual.
• Hildebrand akhir nya berkonsentrasi terhadap consep of
relife yang pada hakikatnya berarti penerapan dari suatu
bidang ideal terhadap objek artistik, darimana semua
bentuk berasal.
Dari penerapan konsep ini pada salahsatu patung
patung nya (70).
Kita dapat menafsirkan citra sebagai suatu relife
dalam kedalaman yang berkaitan dengan suatu bidang
acuan imajiner antara si pengamat dengan objek yang di
amati dalam hal ini bentuk manusia
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

CONTOH KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA.docx
CONTOH KARTU SOAL  BENTUK PILIHAN GANDA.docxCONTOH KARTU SOAL  BENTUK PILIHAN GANDA.docx
CONTOH KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA.docx
JumairRisa
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
AdeSudiana2
 

What's hot (20)

Proposal perencanaan pembangunan rumah baca
Proposal perencanaan pembangunan rumah bacaProposal perencanaan pembangunan rumah baca
Proposal perencanaan pembangunan rumah baca
 
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
Karakteristik pembelajran IPS di Sd kelas tinggi Risa Zakiatul H. ^_^
 
minggu 4 - rekayasa thermal.pdf
minggu 4 - rekayasa thermal.pdfminggu 4 - rekayasa thermal.pdf
minggu 4 - rekayasa thermal.pdf
 
Pengertian dan contoh konsep geografi
Pengertian dan contoh konsep geografiPengertian dan contoh konsep geografi
Pengertian dan contoh konsep geografi
 
CONTOH KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA.docx
CONTOH KARTU SOAL  BENTUK PILIHAN GANDA.docxCONTOH KARTU SOAL  BENTUK PILIHAN GANDA.docx
CONTOH KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA.docx
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
 
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 
Daftar rumah adat di indonesia
Daftar rumah adat di indonesiaDaftar rumah adat di indonesia
Daftar rumah adat di indonesia
 
SK-KD Seni Budaya SD-MI
SK-KD Seni Budaya SD-MISK-KD Seni Budaya SD-MI
SK-KD Seni Budaya SD-MI
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Metode Perancangan Interior
Metode Perancangan InteriorMetode Perancangan Interior
Metode Perancangan Interior
 
Matematika Kelas XII K13 Buku Guru
Matematika Kelas XII K13 Buku GuruMatematika Kelas XII K13 Buku Guru
Matematika Kelas XII K13 Buku Guru
 
Materi IPS Kelas VIII
Materi IPS Kelas VIIIMateri IPS Kelas VIII
Materi IPS Kelas VIII
 
Analisis Dokumen SKL, KI-KD Geografi
Analisis Dokumen SKL, KI-KD GeografiAnalisis Dokumen SKL, KI-KD Geografi
Analisis Dokumen SKL, KI-KD Geografi
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Silabus Kelas 3 Tema 2.doc
Silabus Kelas 3 Tema 2.docSilabus Kelas 3 Tema 2.doc
Silabus Kelas 3 Tema 2.doc
 
MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIAMUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
 
Belajar Menggunakan Huruf Kapital - Kelas 2 SD
Belajar Menggunakan Huruf Kapital -  Kelas 2 SDBelajar Menggunakan Huruf Kapital -  Kelas 2 SD
Belajar Menggunakan Huruf Kapital - Kelas 2 SD
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
 

Similar to Tugas prinsip perancangan arsitektur ii (12)

Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Aliran seni rupa_dan_desain
Aliran seni rupa_dan_desainAliran seni rupa_dan_desain
Aliran seni rupa_dan_desain
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Keragaman seni rupa ix
Keragaman seni rupa ixKeragaman seni rupa ix
Keragaman seni rupa ix
 
Xii bab 4 semester 2
Xii bab 4 semester 2Xii bab 4 semester 2
Xii bab 4 semester 2
 
Macam macam aliran seni lukis
Macam macam aliran seni lukisMacam macam aliran seni lukis
Macam macam aliran seni lukis
 
SENI DAN ARSITEKTUR.pptx
SENI DAN ARSITEKTUR.pptxSENI DAN ARSITEKTUR.pptx
SENI DAN ARSITEKTUR.pptx
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
makalah estetika
makalah estetikamakalah estetika
makalah estetika
 
Fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi (phenomenology)Fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi (phenomenology)
 

Recently uploaded

1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
indahningsih541
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
bubblegaming431
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptxPerspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
Materi IPA kelas 7 tentang konsep Tata Surya
Materi IPA kelas 7 tentang konsep Tata SuryaMateri IPA kelas 7 tentang konsep Tata Surya
Materi IPA kelas 7 tentang konsep Tata Surya
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
BAB 5 - PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
BAB 5 - PENGEMBANGAN  APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptxBAB 5 - PENGEMBANGAN  APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
BAB 5 - PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE DENGAN LIBRARY KECERDASAN ARTIFISIAL.pptx
 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
 

Tugas prinsip perancangan arsitektur ii

  • 1. PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR-II ‘’VISI MURNI DAN VISI KINETIK’’ • ISKANDAR • SITI RAHMA • FACHRUL RAZI • URWATUL WUSKA • MUHAMMAD FADHIL
  • 2. SEJARAH Ransangan terbesar bagi perkembangan teoritis ide ruang di Jerman pada akhir abad ke-19 adalah esei pendek problem of form (masalah bentuk) yang muncul dalam tahun 1893 dan ditulisoleh pematung Munchen terkenal Adolf Hildbrand.
  • 3. • Problem of form-nya Hildebrand menimbulkan pengaruh besar bagi lahirnya ide ruang dalam seni. Dalam kenyataannya, teorinya hanya menyangkut hubungan spatial antara si pengamat dengan objekya sebgai suatu pengalaman artistik. • Ia membuka eseinya dengan menyatakan bahwa ide ruang, bersama dengan ide bentuk yang merupakan ruang terbatas, menjadi isi yang hakiki atau realitas hakiki dari sesuatu.
  • 4. • Kedua ide ini merupakan hasil dari dua cara persepsi atau dua macam pembentukan citra. Pertama ia membedakan citra-citra yang diterima melalui vure vision (gesichtsvorstellung) pada saat mata maupun tubuh dalam keadaan diam. Vure vision (visi murni) terjadi bila kedua mata sejajar dan tubuh tetap berada pada satu kedudukan dengan jarak tertentu. • Dari objek tersebut ditangkap sebuah kesan yang menyatu. Ia menyebut citra ini sebagai distand image (fernbild). Selanjutnya, semua titik dari objek tersebut dialami dengan ketajaman yang sama. Distand image (citra berjarak) ini memberikan sebuah citra planar yang menyatu dan bersifat dua dimensioanal kepada si pengamat.
  • 5. KATEDRAL CANTERBURY Citra berjarak, siluet dua dimensional kesatuan impresi tunggal Ruang utama menghadap ke timur, visi kinetis serangkaian impresi berturutan
  • 6. Teori Hildebrand mengenai persepsi artistik yang menjelaskan prinsip visi dalam gerak(dari karyanya Masalah Bentuk,1893) a.Konvergensi Sumbu-sumbu Kedua mata yang menerima cahaya dari suatu titik eksternal.D,pada fovea,titik dengan stabilitas yang paling kuat harus membentuk suatu sudut tertentu. Semakin dekat titik yang terlihat sudut akan semakin besar ,yakni sudut Konvergensi.Penyesuaian mata ini dihasilkan oleh otot-otot mata eksternal dan menambah rasa konvergensinya.
  • 7. D N b.Visi Streoskopis Cahaya datang dari suatu jarak tertentu dan sebuah tititk terdekat diprojeksikan ke atas retina. D dan N terletak lebih jauh daripada D’ dan N’ .Gambar berikut ini menunjukan bagaimana displasemen relatif ini terjadi terhadap kesadaran kita sebagai suatu impresi visual.
  • 8. N D N’ D’ c. Visi Streoskopis Pada citra matakan,D Tampak tergeser ke kanan bila dibandingkan dengan relasi spatialnya terhadap N pada citra mata kiri.dan seterusnya.
  • 9. Konsep Hildebrand mengenai kinetic vision(visi Kinetik) mengikuti mekanika biologis dari visi streoskopis yang dikembangkan dalam psikologi persepsional pada zaman itu. Hildebrand Menyimpulkan :  Semua pengalaman kita mengenai bentuk plastis dari objek-objek ,berasal dari indra peraba juga,baik dengan tangan maupun dengan mata.
  • 10.  Seniman hendaknya dengan sadar memproduksi kedua citra ini pada saat ia mengolah dan mencetak materi tejadi bentuk : Suatu kesatuan dari citra yang berjarak dan suksesi dari citra-citra yang lebih dekat.  Kemudian akan mengalami sifat plastis yang sejati dari sebuah karya seni. Semua seniman harus mengarah pada: Presentasi dari ide ruang secara umum.
  • 11. (69)Umberto Boccioni. The Street Enters the House (70)A.Hildebrand .Marmer yang menjawab Concept Of Relief-nya
  • 12. Pengertian Hildebrand mengenai visi kinetik merupakan sumbangan yang paling terkenak terhadap ide ruang dalam abad ke 19; bukan hanya dia menekankan ruang sebagai basis dari semua kreasi artistik , namun juga ia mengintroduksikan elemen waktu ke dalam pembentukan dari citra persepsional total.
  • 13. Mengenai realitas bentuk, Hidelbrand memisahkan antara actual from yang merupakan realitas fisik dengan perceptual form yang bergantung pada faktor-faktor variabel : • Pencahayaan • Lingkungan • Dan titik pandang si pengamat Ketiga hal tersebut, cahaya, sekala dan sudut pandang hanya ada dalam hubungan antara satu dengan yang lainnya. Ilmu pengetahuan hanya tertarik pada bentuk aktual sementara seni dan estetika tertarik pada jenis bentuk yang kedua yakni bentuk perceptual.
  • 14. • Hildebrand akhir nya berkonsentrasi terhadap consep of relife yang pada hakikatnya berarti penerapan dari suatu bidang ideal terhadap objek artistik, darimana semua bentuk berasal. Dari penerapan konsep ini pada salahsatu patung patung nya (70). Kita dapat menafsirkan citra sebagai suatu relife dalam kedalaman yang berkaitan dengan suatu bidang acuan imajiner antara si pengamat dengan objek yang di amati dalam hal ini bentuk manusia