Dokumen ini membahas peranan kendaraan listrik (EV) untuk mitigasi perubahan iklim di Indonesia dan perkembangan EV di dunia. EV mampu mengurangi emisi 10% dibanding kendaraan bensin dan diprediksi 95 juta EV diperlukan untuk mencapai nol emisi pada 2050. Di Indonesia, target penetrasi EV sebesar 25% pada 2030 namun infrastruktur pengisian daya masih kurang. Negara-negara seperti Norwegia dan Cina berhasil meningkatkan ad
2. Struktur Presentasi
Peranan EV untuk Mitigasi
Perubahan Iklim
● Emisi EV vs ICE
● Kebutuhan EV untuk Mencapai Nir Emisi 2050
Perkembangan EV di
Indonesia
● Status Quo
● Target
Daya Tarik EV
Perkembangan EV di
Dunia
● TCO (Total Cost of Ownership)
● Ketersediaan Model dan Performa
2
● Status Global
● Pembelajaran dari Norwegia
● Pembelajaran dari AS
● Pembelajaran dari Cina
Catatan
EV: Electric Vehicle (Kendaraan Listrik)
I.
II.
III.
IV.
3. Menggunakan faktor emisi jaringan listrik
Jamali: 894 gr CO2/kWh (PLN, 2021)
Peranan EV untuk Mitigasi Perubahan Iklim: Emisi EV vs ICE
10% lebih rendah
Sumber: Draf Analisis IESR, 2021 3
4. Peranan EV untuk Mitigasi Perubahan Iklim: Kebutuhan EV untuk Mencapai
Nir Emisi 2050
Sumber: IESR, Agora Energiewende & LUT University, 2021
Proyeksi Penjualan Kendaraan Roda 2/3 Proyeksi Penjualan Kendaraan Roda 4
(mobil, truk pick-up)
95 juta kendaraan listrik
berbasis baterai
1.5 juta kendaraan
listrik berbasis baterai
4
5. Ekosistem
Kebijakan
Infrastruktur
Pengisian Daya
Industri/Rantai
Pasokan
Kesadaran
Masyarakat
Pasokan dan
Ketersediaan
Model
Status Quo
Target rasio charger dan
mobil listrik
1 : 260
(2025)
1 fasilitas refining
material baterai
(240 kTon MHP)
Jumlah fasilitas; kapasitas
produksi
Kapasitas produksi
Jumlah produsen
1.04 juta (roda dua);
250 ribu* (mobil)
25 (roda dua); 1 (mobil)*
47% mempertimbangkan
membeli kendaraan listrik
(survei terbaru)
Insentif finansial
Pembatasan kendaraan
konvensional
Pengurangan harga ±25%
(ppnbm 0%; bbnkb 0%)
● Motor di tahun 2040
● Mobil di tahun 2050
Persentase masyarakat
(*) direncanakan tahun 2022 5
Perkembangan EV di Indonesia: Ekosistem EV
6. 6
2021 2025
1,656 units
12,464 units
13 units
400,000 unit
(20% dari total)
1,760,000 unit
(20% dari total)
+/- 5,000 unit
Status
219 units +/- 6,318 unit
Target Produksi
Taksi (konvensional dan daring),
pribadi
Ojek daring, pribadi
Bus umum
PLN, BPPT, Pertamina, Perusahaan
Taksi, OEM, Perusahaan Energi
Kepemilikan
PLN, Pengembang SPBKLU, OEM,
BPPT
Target Produksi
2030
750,000 unit
(25% dari total)
2,450,000 unit
(25% dari total)
+/- 10,000 unit
+/- 32,000 unit
17,000 unit 67,000 unit
Perkembangan EV di Indonesia: Status Quo Penetrasi EV
266 units
7. 219
266
93
9
2020
2021
Target
2021 572
3,000
Jumlah charging station vs target
Sumber: ESDM, 2021
Persebaran lokasi SPKLU di Indonesia
Kepemilikan SPKLU di Indonesia
SPKLU
SPBKLU
Sumber: PLN, 2021
Sumber: PLN, 2021
Tahun
7
Perkembangan EV di Indonesia: Status Quo Pembangunan SPKLU dan SPBKLU
8. 8
Target motor listrik
Target mobil listrik
Sumber: Kemenperin, 2021
Perkembangan EV di Indonesia: Target Produksi dan Adopsi EV
10. Pemasok
bahan baku
Produsen sel
baterai
Produsen EV
Fasilitas
daur ulang
Mobil Motor
Jumlah
perusahaan
1 (refining) 2 1 22 1
Kapasitas
produksi total
240 kTon 10,25 GWh (*)
250.000 unit
(*)
1,04 juta unit 24 kTon(*)
Lokasi fasilitas Maluku Utara
Jawa Barat,
Jakarta
Jawa Barat beragam
Sulawesi
Tengah
Perusahaan yang ada di rantai pasok domestik
Sumber: Analisis IESR; Kemenperin, 2021
(*) direncanakan produksi
dalam waktu dekat
10
Perkembangan EV di Indonesia: Status Quo Perkembangan Industri EV
11. 11
Daya Tarik EV: TCO (Total Cost of Ownership) EV vs ICE
Mobil Motor
Listrik ICE Listrik ICE
Harga OTR (juta rupiah) 637 533 19 17.8
Jarak tempuh tahunan
(km/tahun)
20,000 20,000 10,000 10,000
Biaya bahan bakar tahunan (juta
rupiah/tahun)
4.7 15.3 0.6 1.3
Biaya perawatan, asuransi, dan
pajak (juta rupiah/tahun)
15 16.7 0.58 1.3
Nilai residu (juta rupiah) 159 213 0.6 6.5
TCO (juta rupiah) 614 532 24.8 26.5
Komponen
Biaya
12. Kisaran harga (IDR)
600-700 juta 1-4.5 miliar 16-30 juta
BEV ICE BEV ICE BEV ICE
Kapasitas baterai
(kWh)
38 - 40 - 50 - 100 - 1.38 - 1.78 -
Durasi home charging
(jam)
12 - 17 - 6-9 - 4-8 -
Jarak tempuh (km) 300 - 310 600-1000 300 - 650 600-1200 50 - 60 260-500
Akselerasi (detik) dari
0-100 km untuk mobil
dan 0-50 km untuk
roda 2
8-10 7-13 3-7 3-8 5 4-5.5
Kecepatan maksimal
(km/jam)
155 - 165 170-250 160 - 250 200-340 50 - 70 115-145
Efisiensi bahan bakar
(km/lsp)
47 - 59 10-12.6 40-60 6-18 160-270 40-62
Kapasitas tempat
duduk
5 5-8 5-7 2-8 2 2
$$ $$$ $
Perbandingan indikator
performa kendaraan
listrik dan
konvensional
12
Daya Tarik EV: Ketersediaan Model dan Performa EV
13. Cina
• Total kendaraan listrik: ± 4,5 juta unit (2020)
• Kendaraan listrik ±50% jumlah total global
Amerika Serikat
• Total kendaraan listrik: ± 1,8 juta unit (2020)
• Pangsa pasar negara tertinggi
(±75%)
• Total kendaraan listrik
± 485.000 unit
Norwegia
Perkembangan EV di Dunia: Beberapa Negara Memimpin Adopsi EV
13
14. ● Permasalahan
lingkungan
● Bauran listrik
yang didominasi
oleh tenaga
hidro
● Harga listrik yang
terjangkau
● Pajak yang tinggi
terhadap
kendaraan
konvensional
Insentif fiskal
Pembebasan pajak registrasi; pembebasan PPN (Total IDR 120 juta - 300 juta/unit)
Insentif non-fiskal
Akses jalur bus, pembebasan biaya tol, parkir gratis (~IDR 350 juta)
Target 2025: 100% mobil nir emisi; Target 2030: 50% pengurangan emisi di sektor transportasi
Program pembangunan dan pendanaan SPKLU (IDR ± 150 miliar)
Normal charger sejak 2009; Fast charger pada 2010-2014
Rasio kendaraan listrik: SPKLU = 24:1
Tersedianya database SPKLU yang terbuka untuk publik
Lahir dan gagalnya Think
Kondisi global membuat banyaknya model kendaraan listrik yang ditawarkan semenjak tahun
2010
Pengembangan dan pendanaan R&D (1990 – 2010)
Kendaraan listrik menjadi pilihan yang ekonomis
Masyarakat cenderung sadar akan isu lingkungan
14
15. ● Permasalahan
lingkungan
● Kemajuan
teknologi
● Inisiatif lokal
Standar keekonomian bahan bakar (CAFÉ)
Perdagangan kredit emisi
Target 1 juta kendaraan sebelum 2015
Insentif fiskal: Kredit pajak (USD 7500)
Insentif fiskal: Kredit pajak, biaya registrasi
Insentif non fiskal: Akses jalur high occupancy vehicle, parkir gratis
Program Kendaraan Nir Emisi (ZEV) yang diinisiasi oleh California
Pendanaan R&D bagi produsen kendaraan listrik (ARRA 2009 IDR ± 34 triliun)
Ketersediaan model kendaran listrik yang semakin variatif (28 model) di tahun 2019
Pendanaan SPKLU oleh pemerintah federal (IDR ± 1,4 triliun) dan 18 negara bagian
(total IDR ± 7,4 triliun)
Insentif pinjaman/subsidi untuk pengembang swasta SPKLU
Rasio kendaraan listrik: SPKLU = 20:1
Pemberian akses terhadap informasi kendaraan listrik
Banyak peminat teknologi dan performa kendaraan yang maju
Promosi kendaraan listrik melalui berbagai media
Kredit pajak, standar regulasi dan pengadaan publik
Kenaikan produksi hingga 40% dari total kapasitas global (2015)
Pendanaan R&D untuk baterai (bagian dari program ARRA)
15
16. ● Permasalahan
lingkungan
● Kesempatan
memajukan industri
domestik
● Penurunan impor
minyak
Larangan penggunaan motor konvensional di 30 kota
Subsidi 50% (IDR ± 140 juta/unit), skema subsidi bersyarat
Insentif fiskal (pemerintah pusat)
Pembebasan pajak kendaraan
Insentif non-fiskal (pemerintah daerah)
Insentif plat kendaraan, pembebasan biaya lisensi
Program dual credit
Ketersediaan model kendaran listrik yang semakin variatif (160 model)
Insentif berupa pembebasan pajak bagi produsen
Pengadaan publik
Subsidi untuk pengembang SPKLU baik dari pemerintah pusat (IDR ± 250 miliar) maupun
lokal (hingga 30% total investasi)
Rasio kendaraan listrik: SPKLU = 6,5:1
Program demonstrasi kendaraan listrik di perkotaan
Kendaraan listrik menjadi pilihan yang ekonomis
R&D kendaraan listrik roda empat dan baterai pada 2001-2005 (program 863)
(IDR ± 35 triliun)
Ketentuan hak paten teknologi inti harus dimiliki produsen lokal
16
17. 17
Perkembangan EV di Dunia: Pembelajaran untuk Indonesia
Insentif fiskal yang
membuat harga
kendaraan listrik
kompetitif
Insentif non-fiskal
yang sesuai
dengan kebutuhan
konsumen
setempat
Pendanaan
infrastruktur
SPKLU dan
SPBKLU
Inisiatif dan
komitmen
pemerintah
lokal
Penetapan kebijakan
pembatasan
penjualan kendaraan
bermotor berbasis
fosil
Pentingnya R&D
dan pengadaan
publik untuk
pengembangan
industri