SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Oleh:
Nidya
Nawang
Junia E.
Anggraini
The Analytical Hierarchy Process (AHP)
Program Studi Magister Manajemen
Institut ABFI Perbanas
Jakarta
Tahun 2019
dengancontohstudikasustentang
“Investasi dalamBidang Industri Mobil Listrik di
Indonesia”
2
LATAR BELAKANG
Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan Motor Listrik, menggunakan energi listrik
yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
WHY ?
Mobil Listrik tidak menghasilkan emisi
kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini
juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena
tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai
penggerak utamanya.
Indonesia sendiri tercatat memiliki cadangan
bijih nikel laterit yang berlimpah, bahan penting
dalam baterai lithium-ion yang digunakan untuk
menggerakkan mobil listrik
“
" Kementrian Perindustrian menggandeng GAIKINDO untuk mempersiapkan mobil listrik di
tahun 2025. Selain membangun pabrik baterai sebagai nyawa utama kendaraan listrik,
Kementerian Perindustrian mengusulkan pengurangan bea masuk mobil listrik ke
Indonesia, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)
mengusulkan revisi beberapa skema perpajakan yang dianggap memberatkan"
3
MOBIL LISTRIK DI INDONESIA
Ada beberapa upaya nyata yang dilakukan oleh pemerintah untuk turut mendorong masyarakat
agar mau menggunakan mobil listrik dan memperkenalkan ke seluruh masyarakat Indonesia.
THE ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS
4
Suatu model yang memberikan kesempatan bagi
perseorangan atau kelompok untuk membangun
gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan
dengan cara membuat asumsi mereka masing-
masing dan memperoleh pemecahan yang
diinginkan darinya.
5
6 Tahapan yang harus dilakukan
1 • Dekomposisi Masalah (Decomposition)
2
• Penilaian untuk Membandingkan Setiap Elemen Kriteria (Comparative
Judgement)
3
• Penyusunan Matriks dan Uji Konsistensi Logis (Matrix and Logical
Consistency)
4
• Penetapan Prioritas pada Setiap Hirarki (Hierarchy
• Priority)
5
• Perhitungan Sintesis dan Prioritas (Synthesis and Priority)
6
• Pengambilan atau Penetapan Keputusan (Decision Making)
6
6
Sejarah Mobil Listrik di Indonesia
Indonesia pernah membuat mobil listrik pertama yang bernama "Ahmadi". Mobil ini
dikembangkan oleh Dasep Ahmadi, dengan melakukan uji coba bersama Menteri
Negara BUMN RI. Mobil “Ahmadi” ini memiliki kapasitas baterai lithium-ion (36 buah)
yang dipakai adalah 21 kWh, dan mampu menempuh jarak 130 km sekali pengisisan
penuh dengan waktu pengisian sekitar 5 jam. Dikarenakan proyek mobil listrik ini
banyak berita miring mengenai Mobil Listrik “Ahmadi “ ini maka proyeknya pun
dihentikan.
STUDI
KASUS
Sumber: Electric Vehicle in Indonesia:
The Road Towards Sustainable Transportation oleh
Solidiance 2018
Berdasarkan hasil survei diperoleh data bahwa masyarakat Indonesia yang mengetahui
bahwa kendaraan listrik sudah beredar di Indonesia hanya sebesar 46% untuk Mobil
Listrik dan 63% untuk Motor Listrik dan mengenai minat untuk membeli hanya 17%
untuk Motor Listrik dan hanya 9% untuk Mobil Listrik.
ANALISISINDUSTRI
MOBILLISTRIK
DIINDONESIA
8
KEKUATAN
(STRENGTHS)
KELEMAHAN
(WEAKNESSE
PELUANG
(OPPORTUNIT
S)
ANCAMAN
(THREATS)
9
Pemerintah Indonesia akan memberikan subsidi harga untuk Mobil Listrik
Pemerintah Indonesia sangat mendukung perkembangan Industri Mobil Listrik dalam hal fasilitas SPLU
Pemerintah Indonesia sangat mendukung perkembangan Industri Mobil Listrik dalam hal payung hukum
Mobil Listrik merupakan jenis kendaraan yang tidak mengeluarkan emisi sehingga memiliki
PPN yang lebih rendah dibanding dengan Mobil Konvensional
Pemerintah Indonesia akan memberikan kebijakan yang menguntungkan untuk Investor yang terlibat dalam Industri
Mobil Listrik
Investor akan diberikan kebebasan memilih lokasi untuk mendirikan pabrik manufaktur
Bahan Baku Penggerak untuk komponen Mobil Listrik yang mudah didapatkan di Indonesia
Pemerintah Indonesia akan memberian fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan Badan
Pemerintah Indonesia telah memiliki studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik, untuk memberikan
keyakinan bagi Investor dalam menanamkan modalnya
KEKUATAN (STRENGTHS)
1010 KELEMAHAN (WEAKNESSES)
Harga Mobil Listrik dianggap 30% lebih tinggi dibandingkan dengan harga Mobil
Konvensional oleh masyarakat Indonesia
Belum jelasnya peraturan yang menjadi payung hukum industri Mobil Listrik di
Indonesia
Belum jelasnya besaran insentif dan jenis pajak yang akan dikenakan terhadap
produk industri mobil listrik di Indonesia
11
PELUANG (OPPORTUNITIES)
Pemerintah Indonesia akan memberikan Insentif tidak kepada Produsen Mobil Listrik tetapi juga kepada
Investor lainnya yang terlibat dalam industry Mobil Listrik
Pemerintah Indonesia akan memberikan Penghapusan Bea Masuk atau Pemberlakuan Tarif Nol Persen untuk
Pajak Bea Cukai
Pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi Investor skala besar mendirikan fasilitas manufaktur dan
perakitan di Indonesia
Negara Indonesia memiliki wilayah yang luas sehingga banyak pilihan alternatif untuk menentukan pangsa pasar
Negara Indonesia memiliki masyarakat yang beraneka ragam sehingga baik dalam mengembangkan bisnis baru
Indonesia memiliki budaya masyarakat yang sangat konsumtif terhadap barang yang sedang trend
Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) akan menjadi peluang bisnis baru bagi Investor
1212 ANCAMAN (THREATS)
Ada kemungkinan Pemerintah akan memasukan mobil listrik sebagai barang mewah di masa
yang akan datang sehingga pangsa pasar mobil listrik menjadi terbatas
Banyaknya investor yang ingin berinvestasi di Indonesia menjadi ancaman bagi investor
lainnya yang baru akan memasuki industri otomotif di Indonesia
Sebagian besar masyarakat masih mengganggap mobil konvensional sebagai sarana
transportasi terbaik dibandingkan dengan Mobil Listrik
Kondisi geografis dan struktur jalan di Indonesia masih kurang mendukung penggunaan Mobil
Listrik
PELUANG MOBIL LISTRIK DI
INDONESIA
1. Industri mobil listrik memiliki peluang yang cukup
besar untuk dipasarkan
2. Karakteritik Masyarakat Indonesia yang Konsumtif
dan Selalu Mengikuti Trend
3. Diperlukan Investasi yang besar dalam proyek Mobil
Listrik
4. Bekerjasama dengan Investor
SUMBER ARTIKEL ONLINE
1. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190728220118-4-88123/mobil-
listrik-siap-meluncur-bagaimana-nasib-b20-ri;
2. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190728135501-4-88096/perpres-
mobil-listrik-akan-terbit-tempat-coloknya-di-mana;
3. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190729113213-4-88216/perpres-
mobil-listrik-belum-terbit-inikah-alasannya;
4. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190724143301-4-87263/perpres-
mobil-listrik-segera-terbit-esdm-siap-jalankan;
5. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190723094625-4-86790/perpres-
mobil-listrik-segera-terbit-ini-daftar-insentifnya;
6. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190723200740-4-87034/perpres-
mobil-listrik-terbit-pln-emisi-kendaraan-turun-20;
15
ANALISIS KASUS
TOPIK : “Berpotensikah Investasi dalam Bidang Industri Mobil Listrik di Indonesia?”
ALAT PENGAMBIL KEPUTUSAN: The Analytical
Hierarchy Process (AHP)6 Tahapan yang harus dilakukan
1 • Dekomposisi Masalah (Decomposition)
2
• Penilaian untuk Membandingkan Setiap Elemen Kriteria
(Comparative Judgement)
3
• Penyusunan Matriks dan Uji Konsistensi Logis (Matrix and
Logical Consistency)
4
• Penetapan Prioritas pada Setiap Hirarki (Hierarchy
• Priority)
5 • Perhitungan Sintesis dan Prioritas (Synthesis and Priority)
6
• Pengambilan atau Penetapan Keputusan (Decision Making)
16
Dekomposisi Masalah (Decomposition)TAHAP 1
Penyusunan hierarki kriteria-kriteria yang akan dianalisis:
WHO
WHAT
WHER
E
WHEN
SIAPA yang akan memberikan kepastian para Investor untuk menanamkan
modalnya?
APA yang membuat Investor ingin menanamkan investasi mereka di
Indonesia?
Di Industri MANAKAH para Investor harus menanamkan investasinya?
KAPANKAH para Investor bisa mulai menanamkan investasinya?
17
Dekomposisi Masalah (Decomposition)TAHAP 1
LANJUTAN….
WHY
HOW
SOLUTIO
N
MENGAPA para Investor ingin menanamkan investasi?
BAGAIMANA cara para investor untuk menanamkan investasinya?
Menguraikan seluruh informasi untuk dijadikan satuan kriteria berdasarkan
analisis SWOT
18
Penilaian untuk Membandingkan Setiap
Elemen Kriteria (Comparative Judgement)
TAHAP 2
Tabel 3.1 Matriks Skala Perbandingan Kriteria Analisis
Tabel 3.2 Matriks Skala Perbandingan Kriteria
Analisis Dalam Bentuk Satuan Decimal
19
Penyusunan Matriks dan Uji
Konsistensi Logis (Matrix and Logical
Consistency)
TAHAP 3
mengkuadratkan data jumlah baris x kolom yang dikenal dengan istilah Matriks Iterasi
dst..
Tabel 3.3 Skema Matriks Iterasi (Jumlah Baris x
Kolom)
20
Tabel 3.4 Matriks Hasil Perhitungan Iterasi (Jumlah Baris x
Kolom)
LANJUTAN….
21
Penetapan Prioritas pada Setiap
Hirarki (Hierarchy Priority)
TAHAP 4
Menjumlahkan setiap entri pada masing-masing kriteria secara horizontal
(baris), kemudian dihitung Rata-Rata Horizontal yang biasa disebut
dengan istilah Rata-Rata Iterasi
Tabel 3.5 Matriks Hasil Perhitungan Jumlah dan Rata-Rata Iterasi
22
Perhitungan Sintesis dan Prioritas
(Synthesis and Priority)
TAHAP 5
Analisis pengolahan data: menghitung Skala Perbandingan dibobotka
dengan hasil nilai Rata-Rata Iterasi
Tabel 3.6 Rumus Matriks Skala Perbandingan yang Dibobot
23
Tabel 3.7 Matriks Perhitungan Vektor Konsistensi
LANJUTAN….
24
LANJUTAN….
Setelah nilai Rata-Rata Lambda () diperoleh, maka analisis
pengolahan data berikutnya adalah mengolah data Vektor
Konsistensi :
Indeks Konsistensi atau Consistency
Index (CI)
Tabel 3.8 Ordo Matriks untuk Perhitungan Ratio Index (RI)
25
LANJUTAN….
Setelah Hasil Nilai Indeks Konsistensi atau Consistency Index (CI)
diperoleh:
Tolak ukur yakni Consistency Indeks (CI) berbanding Ratio Index (RI)
Maka, Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR)
Hasil nilai Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR) adalah sebesar minus 0.0074 (kurang dari
0.1 atau 10%) yang berarti bahwa data bersifat “KONSISTEN”
maka keputusan yang akan diambil adalah bahwa
“Investasi dalam Bidang Industri Mobil Listrik di Indonesia memiliki potensi yang positif”
26
Pengambilan atau Penetapan Keputusan
(Decision Making)
TAHAP 6
Tabel 3.9 Matriks Urutan Prioritas
Kriteria
27
KESIMPULAN
Bidang Industri Mobil Listrik di Indonesia
memiliki aspek bisnis yang positif sehingga
para Investor baik Lokal maupun Asing dapat
menanamkan modalnya tanpa harus
mengkhawatirkan prospek bisnis Industri
Mobil Listrik di Indonesia untuk masa yang
akan datang
28
SARAN
Berdasarkan hasil analisa yang menunjukan
bahwa Industri Mobil Listrik memiliki
keunggulan dan peluang yang baik, maka
sebaiknya dari semua pihak yaitu Pemerintah,
Pengusaha, dan Masyarakat memerhatikan
dan mendukung bagaimana industri ini bisa
maju di Indonesia.
😉
29
Thank You !!

More Related Content

What's hot

Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Randiarsa Saputra
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Zakiyul Mu'min
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
siti nurlaeli
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Resty Wahyu Pertiwi
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
ARY SETIADI
 
5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)
5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)
5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)
Rahma Rahmawinasa
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
Lilia Pascariani
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGS
Hendra Kurniawan
 

What's hot (20)

Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
PPT Sidang Skripsi.pptx
PPT Sidang Skripsi.pptxPPT Sidang Skripsi.pptx
PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 
Ekonomi koperasi - soal tanya jawab
Ekonomi koperasi - soal tanya jawabEkonomi koperasi - soal tanya jawab
Ekonomi koperasi - soal tanya jawab
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulangManajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
 
5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)
5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)
5. mengidentifikasi produk usaha (rahma26032011)
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGS
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 

Similar to Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual

Tantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdf
Tantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdfTantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdf
Tantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdf
AndreJala1
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
mariatul qibtiyah
 

Similar to Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual (20)

TF 20231019.pdf
TF 20231019.pdfTF 20231019.pdf
TF 20231019.pdf
 
Electric Vehicle Forum 2022- Idoan Marciano, Energy Technology dan EV Analyst...
Electric Vehicle Forum 2022- Idoan Marciano, Energy Technology dan EV Analyst...Electric Vehicle Forum 2022- Idoan Marciano, Energy Technology dan EV Analyst...
Electric Vehicle Forum 2022- Idoan Marciano, Energy Technology dan EV Analyst...
 
Rancangan perniagaan 3
Rancangan perniagaan 3Rancangan perniagaan 3
Rancangan perniagaan 3
 
Electric Vehicle Forum 2022- I Kadek Mudarta, Kepala Bidang Keterpaduan Moda ...
Electric Vehicle Forum 2022- I Kadek Mudarta, Kepala Bidang Keterpaduan Moda ...Electric Vehicle Forum 2022- I Kadek Mudarta, Kepala Bidang Keterpaduan Moda ...
Electric Vehicle Forum 2022- I Kadek Mudarta, Kepala Bidang Keterpaduan Moda ...
 
Masa Depan Era Elektrifikasi Otomotif
Masa Depan Era Elektrifikasi OtomotifMasa Depan Era Elektrifikasi Otomotif
Masa Depan Era Elektrifikasi Otomotif
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
 
Tantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdf
Tantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdfTantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdf
Tantangan Ketenagakerjaan dan Implikasi terhadap Kebijakan Pengembangan ASN.pdf
 
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
Mengurangi tantangan pembangkit hijau di indonesia
 
Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1
 
PIS as a Solution
PIS as a SolutionPIS as a Solution
PIS as a Solution
 
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
 
Presentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKMPresentasi AEC 2015 dan IKM
Presentasi AEC 2015 dan IKM
 
Perpres Nomor 55 Tahun 2019
Perpres Nomor 55 Tahun 2019Perpres Nomor 55 Tahun 2019
Perpres Nomor 55 Tahun 2019
 
Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019
 
Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019Perpres nomor 55 tahun 2019
Perpres nomor 55 tahun 2019
 
Japan Smart Community Alliance (Masaki Umejima)
Japan Smart Community Alliance (Masaki Umejima)Japan Smart Community Alliance (Masaki Umejima)
Japan Smart Community Alliance (Masaki Umejima)
 
Daya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Daya Saing Nasional Sektor KonstruksiDaya Saing Nasional Sektor Konstruksi
Daya Saing Nasional Sektor Konstruksi
 

Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual

  • 1. Oleh: Nidya Nawang Junia E. Anggraini The Analytical Hierarchy Process (AHP) Program Studi Magister Manajemen Institut ABFI Perbanas Jakarta Tahun 2019 dengancontohstudikasustentang “Investasi dalamBidang Industri Mobil Listrik di Indonesia”
  • 2. 2 LATAR BELAKANG Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan Motor Listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. WHY ? Mobil Listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya. Indonesia sendiri tercatat memiliki cadangan bijih nikel laterit yang berlimpah, bahan penting dalam baterai lithium-ion yang digunakan untuk menggerakkan mobil listrik
  • 3. “ " Kementrian Perindustrian menggandeng GAIKINDO untuk mempersiapkan mobil listrik di tahun 2025. Selain membangun pabrik baterai sebagai nyawa utama kendaraan listrik, Kementerian Perindustrian mengusulkan pengurangan bea masuk mobil listrik ke Indonesia, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan revisi beberapa skema perpajakan yang dianggap memberatkan" 3 MOBIL LISTRIK DI INDONESIA Ada beberapa upaya nyata yang dilakukan oleh pemerintah untuk turut mendorong masyarakat agar mau menggunakan mobil listrik dan memperkenalkan ke seluruh masyarakat Indonesia.
  • 4. THE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS 4 Suatu model yang memberikan kesempatan bagi perseorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing- masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya.
  • 5. 5 6 Tahapan yang harus dilakukan 1 • Dekomposisi Masalah (Decomposition) 2 • Penilaian untuk Membandingkan Setiap Elemen Kriteria (Comparative Judgement) 3 • Penyusunan Matriks dan Uji Konsistensi Logis (Matrix and Logical Consistency) 4 • Penetapan Prioritas pada Setiap Hirarki (Hierarchy • Priority) 5 • Perhitungan Sintesis dan Prioritas (Synthesis and Priority) 6 • Pengambilan atau Penetapan Keputusan (Decision Making)
  • 6. 6 6 Sejarah Mobil Listrik di Indonesia Indonesia pernah membuat mobil listrik pertama yang bernama "Ahmadi". Mobil ini dikembangkan oleh Dasep Ahmadi, dengan melakukan uji coba bersama Menteri Negara BUMN RI. Mobil “Ahmadi” ini memiliki kapasitas baterai lithium-ion (36 buah) yang dipakai adalah 21 kWh, dan mampu menempuh jarak 130 km sekali pengisisan penuh dengan waktu pengisian sekitar 5 jam. Dikarenakan proyek mobil listrik ini banyak berita miring mengenai Mobil Listrik “Ahmadi “ ini maka proyeknya pun dihentikan. STUDI KASUS
  • 7. Sumber: Electric Vehicle in Indonesia: The Road Towards Sustainable Transportation oleh Solidiance 2018 Berdasarkan hasil survei diperoleh data bahwa masyarakat Indonesia yang mengetahui bahwa kendaraan listrik sudah beredar di Indonesia hanya sebesar 46% untuk Mobil Listrik dan 63% untuk Motor Listrik dan mengenai minat untuk membeli hanya 17% untuk Motor Listrik dan hanya 9% untuk Mobil Listrik.
  • 9. 9 Pemerintah Indonesia akan memberikan subsidi harga untuk Mobil Listrik Pemerintah Indonesia sangat mendukung perkembangan Industri Mobil Listrik dalam hal fasilitas SPLU Pemerintah Indonesia sangat mendukung perkembangan Industri Mobil Listrik dalam hal payung hukum Mobil Listrik merupakan jenis kendaraan yang tidak mengeluarkan emisi sehingga memiliki PPN yang lebih rendah dibanding dengan Mobil Konvensional Pemerintah Indonesia akan memberikan kebijakan yang menguntungkan untuk Investor yang terlibat dalam Industri Mobil Listrik Investor akan diberikan kebebasan memilih lokasi untuk mendirikan pabrik manufaktur Bahan Baku Penggerak untuk komponen Mobil Listrik yang mudah didapatkan di Indonesia Pemerintah Indonesia akan memberian fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan Badan Pemerintah Indonesia telah memiliki studi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik, untuk memberikan keyakinan bagi Investor dalam menanamkan modalnya KEKUATAN (STRENGTHS)
  • 10. 1010 KELEMAHAN (WEAKNESSES) Harga Mobil Listrik dianggap 30% lebih tinggi dibandingkan dengan harga Mobil Konvensional oleh masyarakat Indonesia Belum jelasnya peraturan yang menjadi payung hukum industri Mobil Listrik di Indonesia Belum jelasnya besaran insentif dan jenis pajak yang akan dikenakan terhadap produk industri mobil listrik di Indonesia
  • 11. 11 PELUANG (OPPORTUNITIES) Pemerintah Indonesia akan memberikan Insentif tidak kepada Produsen Mobil Listrik tetapi juga kepada Investor lainnya yang terlibat dalam industry Mobil Listrik Pemerintah Indonesia akan memberikan Penghapusan Bea Masuk atau Pemberlakuan Tarif Nol Persen untuk Pajak Bea Cukai Pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi Investor skala besar mendirikan fasilitas manufaktur dan perakitan di Indonesia Negara Indonesia memiliki wilayah yang luas sehingga banyak pilihan alternatif untuk menentukan pangsa pasar Negara Indonesia memiliki masyarakat yang beraneka ragam sehingga baik dalam mengembangkan bisnis baru Indonesia memiliki budaya masyarakat yang sangat konsumtif terhadap barang yang sedang trend Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) akan menjadi peluang bisnis baru bagi Investor
  • 12. 1212 ANCAMAN (THREATS) Ada kemungkinan Pemerintah akan memasukan mobil listrik sebagai barang mewah di masa yang akan datang sehingga pangsa pasar mobil listrik menjadi terbatas Banyaknya investor yang ingin berinvestasi di Indonesia menjadi ancaman bagi investor lainnya yang baru akan memasuki industri otomotif di Indonesia Sebagian besar masyarakat masih mengganggap mobil konvensional sebagai sarana transportasi terbaik dibandingkan dengan Mobil Listrik Kondisi geografis dan struktur jalan di Indonesia masih kurang mendukung penggunaan Mobil Listrik
  • 13. PELUANG MOBIL LISTRIK DI INDONESIA 1. Industri mobil listrik memiliki peluang yang cukup besar untuk dipasarkan 2. Karakteritik Masyarakat Indonesia yang Konsumtif dan Selalu Mengikuti Trend 3. Diperlukan Investasi yang besar dalam proyek Mobil Listrik 4. Bekerjasama dengan Investor
  • 14. SUMBER ARTIKEL ONLINE 1. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190728220118-4-88123/mobil- listrik-siap-meluncur-bagaimana-nasib-b20-ri; 2. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190728135501-4-88096/perpres- mobil-listrik-akan-terbit-tempat-coloknya-di-mana; 3. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190729113213-4-88216/perpres- mobil-listrik-belum-terbit-inikah-alasannya; 4. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190724143301-4-87263/perpres- mobil-listrik-segera-terbit-esdm-siap-jalankan; 5. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190723094625-4-86790/perpres- mobil-listrik-segera-terbit-ini-daftar-insentifnya; 6. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190723200740-4-87034/perpres- mobil-listrik-terbit-pln-emisi-kendaraan-turun-20;
  • 15. 15 ANALISIS KASUS TOPIK : “Berpotensikah Investasi dalam Bidang Industri Mobil Listrik di Indonesia?” ALAT PENGAMBIL KEPUTUSAN: The Analytical Hierarchy Process (AHP)6 Tahapan yang harus dilakukan 1 • Dekomposisi Masalah (Decomposition) 2 • Penilaian untuk Membandingkan Setiap Elemen Kriteria (Comparative Judgement) 3 • Penyusunan Matriks dan Uji Konsistensi Logis (Matrix and Logical Consistency) 4 • Penetapan Prioritas pada Setiap Hirarki (Hierarchy • Priority) 5 • Perhitungan Sintesis dan Prioritas (Synthesis and Priority) 6 • Pengambilan atau Penetapan Keputusan (Decision Making)
  • 16. 16 Dekomposisi Masalah (Decomposition)TAHAP 1 Penyusunan hierarki kriteria-kriteria yang akan dianalisis: WHO WHAT WHER E WHEN SIAPA yang akan memberikan kepastian para Investor untuk menanamkan modalnya? APA yang membuat Investor ingin menanamkan investasi mereka di Indonesia? Di Industri MANAKAH para Investor harus menanamkan investasinya? KAPANKAH para Investor bisa mulai menanamkan investasinya?
  • 17. 17 Dekomposisi Masalah (Decomposition)TAHAP 1 LANJUTAN…. WHY HOW SOLUTIO N MENGAPA para Investor ingin menanamkan investasi? BAGAIMANA cara para investor untuk menanamkan investasinya? Menguraikan seluruh informasi untuk dijadikan satuan kriteria berdasarkan analisis SWOT
  • 18. 18 Penilaian untuk Membandingkan Setiap Elemen Kriteria (Comparative Judgement) TAHAP 2 Tabel 3.1 Matriks Skala Perbandingan Kriteria Analisis Tabel 3.2 Matriks Skala Perbandingan Kriteria Analisis Dalam Bentuk Satuan Decimal
  • 19. 19 Penyusunan Matriks dan Uji Konsistensi Logis (Matrix and Logical Consistency) TAHAP 3 mengkuadratkan data jumlah baris x kolom yang dikenal dengan istilah Matriks Iterasi dst.. Tabel 3.3 Skema Matriks Iterasi (Jumlah Baris x Kolom)
  • 20. 20 Tabel 3.4 Matriks Hasil Perhitungan Iterasi (Jumlah Baris x Kolom) LANJUTAN….
  • 21. 21 Penetapan Prioritas pada Setiap Hirarki (Hierarchy Priority) TAHAP 4 Menjumlahkan setiap entri pada masing-masing kriteria secara horizontal (baris), kemudian dihitung Rata-Rata Horizontal yang biasa disebut dengan istilah Rata-Rata Iterasi Tabel 3.5 Matriks Hasil Perhitungan Jumlah dan Rata-Rata Iterasi
  • 22. 22 Perhitungan Sintesis dan Prioritas (Synthesis and Priority) TAHAP 5 Analisis pengolahan data: menghitung Skala Perbandingan dibobotka dengan hasil nilai Rata-Rata Iterasi Tabel 3.6 Rumus Matriks Skala Perbandingan yang Dibobot
  • 23. 23 Tabel 3.7 Matriks Perhitungan Vektor Konsistensi LANJUTAN….
  • 24. 24 LANJUTAN…. Setelah nilai Rata-Rata Lambda () diperoleh, maka analisis pengolahan data berikutnya adalah mengolah data Vektor Konsistensi : Indeks Konsistensi atau Consistency Index (CI) Tabel 3.8 Ordo Matriks untuk Perhitungan Ratio Index (RI)
  • 25. 25 LANJUTAN…. Setelah Hasil Nilai Indeks Konsistensi atau Consistency Index (CI) diperoleh: Tolak ukur yakni Consistency Indeks (CI) berbanding Ratio Index (RI) Maka, Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR) Hasil nilai Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR) adalah sebesar minus 0.0074 (kurang dari 0.1 atau 10%) yang berarti bahwa data bersifat “KONSISTEN” maka keputusan yang akan diambil adalah bahwa “Investasi dalam Bidang Industri Mobil Listrik di Indonesia memiliki potensi yang positif”
  • 26. 26 Pengambilan atau Penetapan Keputusan (Decision Making) TAHAP 6 Tabel 3.9 Matriks Urutan Prioritas Kriteria
  • 27. 27 KESIMPULAN Bidang Industri Mobil Listrik di Indonesia memiliki aspek bisnis yang positif sehingga para Investor baik Lokal maupun Asing dapat menanamkan modalnya tanpa harus mengkhawatirkan prospek bisnis Industri Mobil Listrik di Indonesia untuk masa yang akan datang
  • 28. 28 SARAN Berdasarkan hasil analisa yang menunjukan bahwa Industri Mobil Listrik memiliki keunggulan dan peluang yang baik, maka sebaiknya dari semua pihak yaitu Pemerintah, Pengusaha, dan Masyarakat memerhatikan dan mendukung bagaimana industri ini bisa maju di Indonesia.