Dokumen tersebut membahas tentang biokimia khususnya protein. Protein merupakan senyawa polipeptida yang terdiri atas asam amino dan memiliki berbagai struktur serta fungsi penting dalam tubuh seperti enzim, transport, kontraksi otot, dan pertahanan. Protein dapat diklasifikasi berdasarkan komponen, bentuk molekul, dan fungsi biologisnya.
2. BIOKIMIA
Biokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang
mempelajari proses kimiawi makhluk hidup seperti
metabolisme, genetika, sirkulasi, dsb.
Biokimia juga mempelajari mikrobiologi seperti virus
dan bakteri. Materi biokimia diantaranya polimer
dan monomer, lipid, karbohidrat, protein, DNA dan
RNA, plasmid, dsb
Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung
dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga
mempelajari berbagai proses pada organisme mulai
dari yang sederhana sampai yang kompleks.
3. KD. 3.1 Menjelaskan tentang struktur / fungsi senyawa-
senyawa yang terdapat dalam tubuh manusia
Indikator :
3.1.1 Memahami tentang struktur / fungsi dari protein
Materi :
- Protein
- Lipida
4. PROTEIN
- PROTEIN pertama kali dikemukan oleh ahli kimia dari
Belanda G. J. MULDER pada tahun 1939. berasal
dari bahasa Yunani, PROTEIOS yang berarti pertama
atau paling utama.
- PROTEIN merupakan senyawa polipeptida (sekitar 20
jenis asam amino) yang dihasilkan dari polimerisasi
asam-asam amino.
- Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O dan N.
- Banyak juga protein yang mengandung belerang (S),
dan fosfor (P) dalam jumlah sedikit.
- Ada juga protein yang mengandung besi, mangan,
tembaga, dan iodin.
6. KLASIFIKASI PROTEIN
a. Klasifikasi protein berdasarkan komponen penyusun.
1. Protein sederhana yaitu protein yang hanya terdiri atas satu asam amino.
Ex : ribonukleat, albumin
2. Protein Konjugasi atau protein majemuk yaitu protein yang terdiri atas rantai
polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain.
Ex : lipoprotein yaitu pprotein yang terdapat pada serum darah, kuning telur
dan susu. Kromoprotein (metaloprotein) yaitu protein yang mengikat
pigmen atau ion logam pada hemoglobin.glikoprotein yaitu protein yang
berikatan dengan karbohidrat yang terdapat pada musin kelenjar ludah,
hati dan tendon.
b. Klasifikasi protein berdasarkan bentuk molekul.
1. protein globular yaitu protein yang rantai-rantai polipeptidanya berlipatmenjadi
bentuk bulat padat.protein ini larut dalam air dan mudah berdifusi,
mempunyai fungsi gerak (dinamik)
Ex: enzim, protein transport, darah, antibodidan hormon
2. protein serabut (fibrosa) yaitu protein yang rantai-rantai polipeptidanya tidak
berlipat. Protein ini tidak larut dalam air, mempunyai fungsi strukturalatau pelindung.
Ex : α-keratin pada rambut dan wol, fibrin dari sutra dan kolagen dari urat.
7. Lanjutan
c. Klasifikasi protein berdasarkan fungsi biologis.
1. Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis biologis.
2. Ex : enzim protease berfungsi menguraikan protein
3. Protein transport yaitu protein yang membawa ion atau molekul dari suatu organ ke
organ yang lain melalui aliran darah.
4. Ex : hemoglobin mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru dan membawwa
ke jaringan periferi.
5. Protein kontraktil berperan memberikan kemampuan bagi sel organisme untuk
berkontraksi, bergerak, serta mengubah bentuk.
6. Ex : aktin dan miosin merupakan protein filamen yang berfungsi dalam kontraksi
otot kerangka.
7. Protein nutrien dan penyimpan merupakan protein yang dibutuhkan untuk
metabolisme atau pertumbuhan.
8. Ex ; kasein pada susu dan ovalbumin pada putih telur.
9. Protein struktur berperan membentuk struktur jaringan, menyangga, serta
memberikan kekuatan. Ex : keratin pada rambut, kuku, dan bulu unggas.
10. Protein pertahanan (antibodi) berfungsi untuk mempertahankan organisme dari
serangan spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka.
11. Ex : antibodi vertebrata yaitu proten yang dapat mengenali, mengendapkan, atau
menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein asing.
12. protein pengatur yaitu protein yang membantu aktivitas metabolisme dai dalam
tubuh.
13. Ex : hormon insulin mengatUr metabolisme gula dalam tubuh.
8. SIFAT-SIFAT PROTEIN
A. Protein tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak
dapat di suling.
B. Pada umumnya protein bersifat koloid hidrofil
C. Larutan protein dapat diendapkan/dikoagulasikan
dengan penambahan larutan pekat NaCl, MgSO4,
(NH4)2SO4, alkohol, aseton, asam, basa, atau
pemanasan 100oC. Protein yang dikoagulasikan
mengalami perubahan ireversibel yang disebut
denaturasi.
D. Dapat mengalami hidrolisis oleh asam-asam encer
menjadi asam-asam amino. Hidrolisis protein juga
dapat dilakukan oleh enzim protease.
9. UJI PENGENALAN PROTEIN
1. Uji Biuret digunakan untuk menentukan adanya protein.
Timbulnya warna ungu atau merah muda menunjukkan
bahan tsb mengandung ikatan peptida (protein)
1. Uji Timbal (II) Asetat, digunakan untuk menentukan
adanya belerang dalam sruktur protein.
Timbulnya warna hitam pada kertas Timbal (II) Asetat
menunjukkan protein mengandung belerang.
1. Uji Xanthoproteat, digunakan untuk menentukan adanya
cincin benzena dalam protein.
Warna kuning pada penambahan NH3 dan warna
jingga pada penambahan NaOH menunjukkan protein
mengandung cincin benzena.
1. Uji Millon, digunakan untuk mengidentifikasi adanya tirosin
pada protein.
Bila protein mengandung tirosin dipanaskan dengan
merkuri nitrat Hg(NO3)2 yang mengandung asam nitrit,
maka akan terjadi jonjot merah