SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Sintesis Nanopartikel
dengan Metode Kimia
Nama : MR
Sains dan Teknologi Nano
UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
Sintesis Nanopartikel
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
01
Sains dan Teknologi Nano
Metode Sol-Gel
Merupakan metode sintesis nanopartikel melalui reaksi kimia dalam
larutan pada suhu rendah, dimana dalam prosesnya terjadi
perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) membentuk fasa cair
kontinyu (gel).
Sains dan Teknologi
Nano
Suspensi partikel padat yang
terdispersi dalam cair
Suspensi koloid cair yang
terdispersi dallam padat
Sol Gel
Metode Sol-Gel
Metode sol-gel digunakan untuk membuat suatu material padat dari nonopartikel
atau molekul yang berukuran kecil terutama digunakan untuk fabrikasi dari oksida
logam seperti silikon(Si)(79) dan titanium(Ti)(80).
Metode sol-gel dapat mengatur ukuran partikel dengan cara memvariasikan:
• Konsentrasi prekusor
• Ph prekusor
• Suhu
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Tahapan proses Sol-Gel
• Hidrolisis
• Kondensasi
• Aging
(pematangan),
• Drying
(pengeringan),
• dan Kalsinasi.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Tahap 1. Hidrolisis
Pada tahap hidolisis terjadi reaksi penggantian gugus –OR oleh gugus
karboksil –OH. Hidrolisis ini dapat terjadi dalam kondisi asam dan basa.
Misalnya, dengan menggunakan Tetraethyl orthosillicate (TEOS) Pada
kondisi asam, gugus alkoksida akan terprotonasi dengan cepat.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Dengan konsentrasi katalis yang sama, ternyata alkoksida silikon pada kondisi basa akan terprotonasi
lebih lama dibandingkan dengan alkoksida silikon pada kondisi asam yang disebabkan oleh
kecenderung oksigen alkoksida untuk menolak gugus –OH.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Tahap 2. Kondensasi
Umumnya reaksi kondensasi ini akan terjadi sebelum reaksi
hidrolisis selesai. Molekul yang sudah terhidrolisis akan akan
membentuk ikatan siloksan (Si-O-Si), dua logam yang
digabungkan melalui rantai oksigen.
Reaksi kondensasi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
kondensasi dalam suasana asam dan kondensasi dalam
kondensasi dalam kondisi basa
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Pada kondisi asam silanol akan terprotonasi yang menyebabkan silikon lebih
elektrofilik sehingga lebih mudah diserang oleh nukleofilik.
Pada kondisi asam silanol akan terprotonasi yang menyebabkan silikon lebih
elektrofilik sehingga lebih mudah diserang oleh nukleofilik.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Tahap 3. Aging (Pematangan)
• Pada proses pematangan ini, terjadi reaksi pembentukan jaringan gel yang lebih kaku, kuat, dan
menyusut di dalam larutan.
• Fase cair yang masih mengandung partikel padat dan menggumpal akan terus bereaksi dan
akan mengembun saat gel mengering.
• Gel tersebut akan semakin kental yang disebabkan oleh kelompok-kelompok cabang
disampingnya yang mengembun.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Tahap 4. Drying (Pengeringan)
Fase cair atau pelarut yang tersisa perlu dihilangkan atau dibuang melalui proses drying atau pengeringan yang disertai
dengan penyusutan dan densifikasi.
Sains dan Teknologi
Nano
Ada 3 cara pengeringan yang dapat dilakukan:
• Supercritical Drying
pengeringan terjadi pada kondisi superkritis, maka struktur jaringan dapat
dipertahankan, dan akan membentuk gel dengan pori-pori yang besar yang
disebut Aerogel
• Thermal Drying
gel dikeringkan dengan penguapan maka jaringan gel akan runtuh dan
menghasilkan Xerogel
• Freeze Drying
proses menghilangkan kandungan air yang telah beku (es) tanpa melalui
fase cair terlebih dahulu, dapat menghasilkan suatu produk yang stabil
disebut Cryogel
Metode Sol-Gel
Tahap 5. Kalsinasi
Selanjutnya dikalsinasi yang merupakan reaksi dekomposisi secara
endotermik dan berfungsi untuk melepaskan gas-gas dalam bentuk
karbonat atau hidroksida sehingga menghasilkan serbuk dalam
bentuk oksida dengan kemurnian yang tinggi
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Kelebihan Metode Sol-Gel
• Bahan awal berada pada tingkat molekuler, dan produk akhir yang disiapkan bersifat
homogen.
• Produk relatif lebih tinggi kemurniannya.
• Tingkat porositas yang dapat dikontrol.
• Mudah untuk mempersiapkan berbagai ukuran dan nyaman untuk dilakukan.
• Memungkinkan sintesis pada suhu rendah.
• Memungkinkan kontrol halus atas komposisi kimia produk, terutama cocok untuk
menyiapkan bahan multikomponen.
• Memungkinkan sejumlah kecil dopan untuk dimasukkan ke dalam sol dan akhirnya
terdispersi secara merata dalam produk akhir.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sol-Gel
Kekurangan Metode Sol-Gel
• Relatif lebih lama dalam waktu reaksi.
• Biaya mahal untuk proses menggunakan prekursor alkoksida .
• Terjadi penyusutan volume yang besar saat pengeringan
• Penggunaan pelarut organik dapat merusak kesehatan
Sains dan Teknologi
Nano
02
Sains dan Teknologi
Nano
Metode kopresipitasi
Metode kopresipitasi
Merupakan metode sinstesis senyawa anorganik yang didasarkan pada
pengendapan lebih dari subtansi secara bersama-sama ketika melewati titik
jenuhnya.
Kontaminasi endapan oleh zat-zat yang secara normal larut dalam cairan induk
dinamakan kopresipitasi
Beberapa zat yang umum dipakai sebagai zat pengendap adalah hidroksida,
karbonat, sulfat, dan oksalat.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode kopresipitasi
Produk dari metode ini diharapkan memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan
homogen daripada metode solid state dan ukuran partikel lebih besar dari pada
metode sol-gel.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode kopresipitasi dapat mengatur ukuran
partikel dengan cara memvariasikan:
• pH
• Suhu
• Kecepatan dan lama pengadukan
Pengendapan ulang pada metode
kopresipitasi cegah dengan penggunaan:
• Zat adiktif
• Essensial
• Capping agent
Metode kopresipitasi
Sains dan Teknologi
Nano
Tahapan proses Kopresipitasi
• Pencampuran larutan
Kation dan anion logam
• Penambahan Capping agent
agent
• Stirring dengan pengaturan
pengaturan suhu
• Filtering
• Drying (pengeringan)
• Kalsinasi
Kelebihan Metode Kopresipitasi
• Persiapan sederhana dan cepat.
• Kontrol ukuran dan komposisi partikel yang mudah.
• Berbagai kemungkinan untuk memodifikasi keadaan permukaan partikel dan homogenitas
keseluruhan.
• Dapat berlangsung pada suhu rendah.
• Hemat energi.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode kopresipitasi
Kekurangan Metode Kopresipitasi
• proses ini tidak tepat untuk pembuatan material yang tingkat kemurniannya tinggi
• Tidak berlaku untuk spesies yang tidak bermuatan.
• Pengotor juga dapat mengendap dengan produk.
• Memakan waktu.
• Metode ini tidak bekerja dengan baik jika reaktan memiliki tingkat pengendapan yang sangat
berbeda.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode kopresipitasi
Metode Mikroemulsi
03
Sains dan
Teknologi Nano
Metode Mikroemulsi
Metode mikroemulsi merupakan metode yang relatif sederhana yang digunakan
untuk membuat lapisan partikel magnetik dengan polimer biodegrable.
Metode mikroemulsi adalah pemanfaatan sistem emulsi air dalam minyak (w/o)
atau minyak dalam air (o/w) yang dibuat stabil dengan penambahan surfaktan
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
Metode mikroemulsi merupakan salah satu teknik yang ideal untuk pembuatan nanopartikel
anorganik.
Ketika bahan mikroemulsi, termasuk reaktan, dicampur bersama, pertukaran reaktan terjadi
selama tumbukan tetesan air dalam mikroemulsi.
Pertukaran reaktan terlalu cepat dan terjadi reaksi presipitasi pada nanodroplet, yang diikuti oleh
pertumbuhan nukleasi dan koagulasi partikel primer, sehingga nanopartikel akhir dikelilingi oleh air
dan/atau distabilkan oleh surfaktan
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
Dalam mikroemulsi dibutuhkan suatu agen pereduksi untuk proses sintesis nanopartikelnya .
Dimana, sesuai dengan namanya yaitu agen pereduksi maka akan berperan sebagai reduktor
bahan (biasa digunakan logam) yang akan disintesis menjadi nanopartikel dengan cara mereduksi
ion logam yang digunakan
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
Tahapan pembentuk metal nanopartikel dengan
Metode Mikroemulsi:
• Tahap nukleasi
• Tahap pertumbuhan partikel
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
Tahap nukleasi
Awalnya reaktan dilarutkan dalam suatu
diikuti dengan timbulnya monomer/atom
reaksi kimia antar reaktan, sehingga
monomer akan meningkat pada level
jenuh. Ketika mencapai level tersebut,
akan beragregasi menjadi bentuk yang
(nukleus) melalui proses nukleasi yang
dengan cepat dan menyebabkan
hingga di bawah level super-saturation,
tersebut, proses nukleasi tidak dapat lagi
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
Tahap pertumbuhan partikel
Kemudian nukleus akan berkembang
nanopartikel dan ukurannya akan
hingga terjadi kesetimbangan atom
permukaan nanopartikel dengan
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil ukuran dan bentuk nanopartikel pada Metode
Mikroemulsi:
• Hydrophile Lipophile Balance (HLB)
HLB merupakan suatu nilai yang menyatakan rasio/perbandingan antara
senyawa hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak) dalam surfaktan
• Suhu
• Laju pengadukan
• Jenis pereduksi
• pH
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Mikroemulsi
Sains dan Teknologi
Nano
Kelebihan Metode Mikroemulsi
• Mikroemulsi terbentuk secara spontan pada suhu kamar dan mudah dibuat jika dibandingkan
dengan liposom dan makroemulsi, yang membutuhkan tekanan tinggi dan homogenisasi selama
persiapan.
• Stabilitas termodinamika: Stabilitas dan umur simpan formulasi ditingkatkan karena stabilitas
termodinamika mikroemulsi.
• Mikroemulsi stabil secara termodinamika, dan terdiri dari tetesan kecil yang memiliki area
antarmuka yang besar. Karakteristik ini memfasilitasi penggunaannya dalam sintesis nanopartikel.
Metode Mikroemulsi
Sains dan Teknologi
Nano
Kelebihan Metode Mikroemulsi
• Partikel anorganik berukuran nanometer dengan aglomerasi minimal.
• Pembentukan nanopartikel dengan struktur seringkali kristal dan luas permukaan spesifik yang tinggi.
• Kontrol komposisi dan ukuran partikel tingkat tinggi
Metode Mikroemulsi
Sains dan Teknologi
Nano
Kekurangan Metode Mikroemulsi
• Pembentukan mikroemulsi membutuhkan sejumlah besar surfaktan dan/atau kosurfaktan,
dan pada konsentrasi tinggi umumnya mengiritasi.
• Faktor eksternal, seperti suhu dan pH, mempengaruhi stabilitas mikroemulsi.
• Kapasitas pelarutan terbatas untuk zat dengan titik leleh tinggi.
Metode Polyol
04
Sains dan Teknologi Nano
Metode Polyol
Polyol adalah metode yang memanfaatkan alkohol yang mendidih tinggi sebagai reduktor.
Sebagai contohnya adalah 1,2-hexadecanediol dapat mereduksi prekusor logam reaktif
pada suhu yang ditingkatkan.
Pada sistem polyol, oleic acid dan oleylamine biasa ditambahkan sebagai surfaktan atau
molekul penstabil untuk mengontrol pertumbuhan atom logam yang baru terbentuk
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Polyol
Tahapan Metode Polyol
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Polyol
Sains dan Teknologi
Nano
Kelebihan Metode Mikroemulsi
• Temperatur prosesnya rendah
• Menghasilkan powder dengan kemurnian yang tinggi dan bebas zat organik
• Mampu mengontrol ukuran partikel, bentuk dan kehomogenan
Metode Polyol
Sains dan Teknologi
Nano
Kekurangan Metode Mikroemulsi
• Membutuhkan banyak alkohol polihidroksi
• Pemisahan fasa diperlukan dalam sintesis fasa multikomponen
• Dibutuhkan pemilihan alkohol polihidroksi yang tepat untuk proses individual
• Pemurnian molekul intermediet sangat sulit.
05
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sonokimia
Metode Sonokimia
Merupakan metode sintesis material dengan menggunakan energi suara untuk
mendorong perubahan fisika dan kimia dalam medium cairan.
Sains dan Teknologi
Nano
Metode Sonokimia
Sains dan Teknologi
Nano
Sonokimia menggunakan aplikasi ultrasonik dalam reaksi kimia.
Ultrasonik memiliki rentang frekuensi antara 20 kHz-10 MHz.
Ultrasonik dapat dibagi atas tiga, yaitu:
• Frekuensi rendah, ultrasonik berkekuatan (20–100 kHz);
• Frekuensi sedang (kekuatan ultrasonik sedang, 100kHz–2MHz),
• Frekuensi tinggi (kekuatan ultrasonik rendah (2–10 MHz).
Frekuensi yang mempunyai rentangan 20 kHz –2 MHz yang digunakan
sonokimia.
Metode Sonokimia
Sains dan Teknologi
Nano
Sonokimia telah menjadi alat penting untuk sintesis nanopartikel. Ketika
cairan disinari dengan iradiasi ultrasonik, kavitasi ultrasonik akan terbentuk.
Kavitasi ultrasonik menghasilkan berbagai efek fisik dan kimia, seperti suhu
tinggi, tekanan, dan laju pendinginan, yang menyediakan lingkungan unik
untuk reaksi kimia dalam kondisi ekstrem.
Ultrasound adalah metode yang bagus untuk preparasi nanopartikel dengan
morfologi yang dapat dikontrol.
Metode Sonokimia
Sains dan Teknologi
Nano
Gambar peralatan
Sonokimia (Suslick)
Metode Sonokimia
Sains dan Teknologi
Nano
Kelebihan Metode Sonokimia
• Nanopartikel disintesis pada suhu kamar.
• Laju reaksi yang dicapai dengan menggunakan ultrasound cukup tinggi. Dengan demikian,
lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk menghasilkan nanopartikel.
• Ini adalah metode yang cepat dan sederhana.
• Berbagai bentuk dan rakitan nanopartikel dapat disintesis, misalnya, nanobelt, nanorings,
dan nanopartikel bimetal inti-dalam-kulit dan klaster-dalam-klaster.
Metode Sonokimia
Sains dan Teknologi
Nano
Kekurangan Metode Sonokimia
• Bahan peka panas tidak dapat menahan kavitasi akustik.
• Ini adalah proses intensif energi.
• Peningkatan skala sulit.
• Meskipun merupakan metode yang menghasilkan nanopartikel pada kondisi suhu sekitar,
suplai energi yang dibutuhkan untuk melakukan sintesis sonokimia cukup tinggi, dan oleh
karena itu hasil per unit energi yang dipasok rendah
Terima Kasih
Sains dan Teknologi Nano

More Related Content

Similar to Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx

PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxChairulAnam34
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)nuril82
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKikiAdriani1
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanJunartin
 
Review sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterialReview sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterialhena ayu
 
Dekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasiDekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasicakbentra
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02Indriati Dewi
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Cooling water system
Cooling water systemCooling water system
Cooling water systemAprili yanti
 
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESISA.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESISAnnisaa Putri
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xAngga Hasmicho
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xRizki Maneli
 

Similar to Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx (20)

PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptxPEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
PEMBICARAAN AKHIR MODUL MEMBRAN RO salinan salinan.pptx
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
 
Review sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterialReview sintesis nanomaterial
Review sintesis nanomaterial
 
Dekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasiDekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasi
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 
Cooling water system
Cooling water systemCooling water system
Cooling water system
 
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESISA.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
A.09.Annisaa Meyrizka.PPT FOTOSINTESIS
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok x
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok x
 
Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10
 
Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10
 
Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10
 

Recently uploaded

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 

Recently uploaded (13)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 

Metode sinstesis nanopartikel secara kimia.pptx

  • 1. Sintesis Nanopartikel dengan Metode Kimia Nama : MR Sains dan Teknologi Nano UNIVERSITAS ANDALAS 2022/2023
  • 4. Metode Sol-Gel Merupakan metode sintesis nanopartikel melalui reaksi kimia dalam larutan pada suhu rendah, dimana dalam prosesnya terjadi perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) membentuk fasa cair kontinyu (gel). Sains dan Teknologi Nano Suspensi partikel padat yang terdispersi dalam cair Suspensi koloid cair yang terdispersi dallam padat Sol Gel
  • 5. Metode Sol-Gel Metode sol-gel digunakan untuk membuat suatu material padat dari nonopartikel atau molekul yang berukuran kecil terutama digunakan untuk fabrikasi dari oksida logam seperti silikon(Si)(79) dan titanium(Ti)(80). Metode sol-gel dapat mengatur ukuran partikel dengan cara memvariasikan: • Konsentrasi prekusor • Ph prekusor • Suhu Sains dan Teknologi Nano
  • 6. Metode Sol-Gel Tahapan proses Sol-Gel • Hidrolisis • Kondensasi • Aging (pematangan), • Drying (pengeringan), • dan Kalsinasi. Sains dan Teknologi Nano
  • 7. Metode Sol-Gel Tahap 1. Hidrolisis Pada tahap hidolisis terjadi reaksi penggantian gugus –OR oleh gugus karboksil –OH. Hidrolisis ini dapat terjadi dalam kondisi asam dan basa. Misalnya, dengan menggunakan Tetraethyl orthosillicate (TEOS) Pada kondisi asam, gugus alkoksida akan terprotonasi dengan cepat. Sains dan Teknologi Nano
  • 8. Metode Sol-Gel Dengan konsentrasi katalis yang sama, ternyata alkoksida silikon pada kondisi basa akan terprotonasi lebih lama dibandingkan dengan alkoksida silikon pada kondisi asam yang disebabkan oleh kecenderung oksigen alkoksida untuk menolak gugus –OH. Sains dan Teknologi Nano
  • 9. Metode Sol-Gel Tahap 2. Kondensasi Umumnya reaksi kondensasi ini akan terjadi sebelum reaksi hidrolisis selesai. Molekul yang sudah terhidrolisis akan akan membentuk ikatan siloksan (Si-O-Si), dua logam yang digabungkan melalui rantai oksigen. Reaksi kondensasi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu kondensasi dalam suasana asam dan kondensasi dalam kondensasi dalam kondisi basa Sains dan Teknologi Nano
  • 10. Metode Sol-Gel Pada kondisi asam silanol akan terprotonasi yang menyebabkan silikon lebih elektrofilik sehingga lebih mudah diserang oleh nukleofilik. Pada kondisi asam silanol akan terprotonasi yang menyebabkan silikon lebih elektrofilik sehingga lebih mudah diserang oleh nukleofilik. Sains dan Teknologi Nano
  • 11. Metode Sol-Gel Tahap 3. Aging (Pematangan) • Pada proses pematangan ini, terjadi reaksi pembentukan jaringan gel yang lebih kaku, kuat, dan menyusut di dalam larutan. • Fase cair yang masih mengandung partikel padat dan menggumpal akan terus bereaksi dan akan mengembun saat gel mengering. • Gel tersebut akan semakin kental yang disebabkan oleh kelompok-kelompok cabang disampingnya yang mengembun. Sains dan Teknologi Nano
  • 12. Metode Sol-Gel Tahap 4. Drying (Pengeringan) Fase cair atau pelarut yang tersisa perlu dihilangkan atau dibuang melalui proses drying atau pengeringan yang disertai dengan penyusutan dan densifikasi. Sains dan Teknologi Nano Ada 3 cara pengeringan yang dapat dilakukan: • Supercritical Drying pengeringan terjadi pada kondisi superkritis, maka struktur jaringan dapat dipertahankan, dan akan membentuk gel dengan pori-pori yang besar yang disebut Aerogel • Thermal Drying gel dikeringkan dengan penguapan maka jaringan gel akan runtuh dan menghasilkan Xerogel • Freeze Drying proses menghilangkan kandungan air yang telah beku (es) tanpa melalui fase cair terlebih dahulu, dapat menghasilkan suatu produk yang stabil disebut Cryogel
  • 13. Metode Sol-Gel Tahap 5. Kalsinasi Selanjutnya dikalsinasi yang merupakan reaksi dekomposisi secara endotermik dan berfungsi untuk melepaskan gas-gas dalam bentuk karbonat atau hidroksida sehingga menghasilkan serbuk dalam bentuk oksida dengan kemurnian yang tinggi Sains dan Teknologi Nano
  • 14. Metode Sol-Gel Kelebihan Metode Sol-Gel • Bahan awal berada pada tingkat molekuler, dan produk akhir yang disiapkan bersifat homogen. • Produk relatif lebih tinggi kemurniannya. • Tingkat porositas yang dapat dikontrol. • Mudah untuk mempersiapkan berbagai ukuran dan nyaman untuk dilakukan. • Memungkinkan sintesis pada suhu rendah. • Memungkinkan kontrol halus atas komposisi kimia produk, terutama cocok untuk menyiapkan bahan multikomponen. • Memungkinkan sejumlah kecil dopan untuk dimasukkan ke dalam sol dan akhirnya terdispersi secara merata dalam produk akhir. Sains dan Teknologi Nano
  • 15. Metode Sol-Gel Kekurangan Metode Sol-Gel • Relatif lebih lama dalam waktu reaksi. • Biaya mahal untuk proses menggunakan prekursor alkoksida . • Terjadi penyusutan volume yang besar saat pengeringan • Penggunaan pelarut organik dapat merusak kesehatan Sains dan Teknologi Nano
  • 17. Metode kopresipitasi Merupakan metode sinstesis senyawa anorganik yang didasarkan pada pengendapan lebih dari subtansi secara bersama-sama ketika melewati titik jenuhnya. Kontaminasi endapan oleh zat-zat yang secara normal larut dalam cairan induk dinamakan kopresipitasi Beberapa zat yang umum dipakai sebagai zat pengendap adalah hidroksida, karbonat, sulfat, dan oksalat. Sains dan Teknologi Nano
  • 18. Metode kopresipitasi Produk dari metode ini diharapkan memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan homogen daripada metode solid state dan ukuran partikel lebih besar dari pada metode sol-gel. Sains dan Teknologi Nano Metode kopresipitasi dapat mengatur ukuran partikel dengan cara memvariasikan: • pH • Suhu • Kecepatan dan lama pengadukan Pengendapan ulang pada metode kopresipitasi cegah dengan penggunaan: • Zat adiktif • Essensial • Capping agent
  • 19. Metode kopresipitasi Sains dan Teknologi Nano Tahapan proses Kopresipitasi • Pencampuran larutan Kation dan anion logam • Penambahan Capping agent agent • Stirring dengan pengaturan pengaturan suhu • Filtering • Drying (pengeringan) • Kalsinasi
  • 20. Kelebihan Metode Kopresipitasi • Persiapan sederhana dan cepat. • Kontrol ukuran dan komposisi partikel yang mudah. • Berbagai kemungkinan untuk memodifikasi keadaan permukaan partikel dan homogenitas keseluruhan. • Dapat berlangsung pada suhu rendah. • Hemat energi. Sains dan Teknologi Nano Metode kopresipitasi
  • 21. Kekurangan Metode Kopresipitasi • proses ini tidak tepat untuk pembuatan material yang tingkat kemurniannya tinggi • Tidak berlaku untuk spesies yang tidak bermuatan. • Pengotor juga dapat mengendap dengan produk. • Memakan waktu. • Metode ini tidak bekerja dengan baik jika reaktan memiliki tingkat pengendapan yang sangat berbeda. Sains dan Teknologi Nano Metode kopresipitasi
  • 23. Metode Mikroemulsi Metode mikroemulsi merupakan metode yang relatif sederhana yang digunakan untuk membuat lapisan partikel magnetik dengan polimer biodegrable. Metode mikroemulsi adalah pemanfaatan sistem emulsi air dalam minyak (w/o) atau minyak dalam air (o/w) yang dibuat stabil dengan penambahan surfaktan Sains dan Teknologi Nano
  • 24. Metode Mikroemulsi Metode mikroemulsi merupakan salah satu teknik yang ideal untuk pembuatan nanopartikel anorganik. Ketika bahan mikroemulsi, termasuk reaktan, dicampur bersama, pertukaran reaktan terjadi selama tumbukan tetesan air dalam mikroemulsi. Pertukaran reaktan terlalu cepat dan terjadi reaksi presipitasi pada nanodroplet, yang diikuti oleh pertumbuhan nukleasi dan koagulasi partikel primer, sehingga nanopartikel akhir dikelilingi oleh air dan/atau distabilkan oleh surfaktan Sains dan Teknologi Nano
  • 25. Metode Mikroemulsi Dalam mikroemulsi dibutuhkan suatu agen pereduksi untuk proses sintesis nanopartikelnya . Dimana, sesuai dengan namanya yaitu agen pereduksi maka akan berperan sebagai reduktor bahan (biasa digunakan logam) yang akan disintesis menjadi nanopartikel dengan cara mereduksi ion logam yang digunakan Sains dan Teknologi Nano
  • 26. Metode Mikroemulsi Tahapan pembentuk metal nanopartikel dengan Metode Mikroemulsi: • Tahap nukleasi • Tahap pertumbuhan partikel Sains dan Teknologi Nano
  • 27. Metode Mikroemulsi Tahap nukleasi Awalnya reaktan dilarutkan dalam suatu diikuti dengan timbulnya monomer/atom reaksi kimia antar reaktan, sehingga monomer akan meningkat pada level jenuh. Ketika mencapai level tersebut, akan beragregasi menjadi bentuk yang (nukleus) melalui proses nukleasi yang dengan cepat dan menyebabkan hingga di bawah level super-saturation, tersebut, proses nukleasi tidak dapat lagi Sains dan Teknologi Nano
  • 28. Metode Mikroemulsi Tahap pertumbuhan partikel Kemudian nukleus akan berkembang nanopartikel dan ukurannya akan hingga terjadi kesetimbangan atom permukaan nanopartikel dengan Sains dan Teknologi Nano
  • 29. Metode Mikroemulsi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil ukuran dan bentuk nanopartikel pada Metode Mikroemulsi: • Hydrophile Lipophile Balance (HLB) HLB merupakan suatu nilai yang menyatakan rasio/perbandingan antara senyawa hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak) dalam surfaktan • Suhu • Laju pengadukan • Jenis pereduksi • pH Sains dan Teknologi Nano
  • 30. Metode Mikroemulsi Sains dan Teknologi Nano Kelebihan Metode Mikroemulsi • Mikroemulsi terbentuk secara spontan pada suhu kamar dan mudah dibuat jika dibandingkan dengan liposom dan makroemulsi, yang membutuhkan tekanan tinggi dan homogenisasi selama persiapan. • Stabilitas termodinamika: Stabilitas dan umur simpan formulasi ditingkatkan karena stabilitas termodinamika mikroemulsi. • Mikroemulsi stabil secara termodinamika, dan terdiri dari tetesan kecil yang memiliki area antarmuka yang besar. Karakteristik ini memfasilitasi penggunaannya dalam sintesis nanopartikel.
  • 31. Metode Mikroemulsi Sains dan Teknologi Nano Kelebihan Metode Mikroemulsi • Partikel anorganik berukuran nanometer dengan aglomerasi minimal. • Pembentukan nanopartikel dengan struktur seringkali kristal dan luas permukaan spesifik yang tinggi. • Kontrol komposisi dan ukuran partikel tingkat tinggi
  • 32. Metode Mikroemulsi Sains dan Teknologi Nano Kekurangan Metode Mikroemulsi • Pembentukan mikroemulsi membutuhkan sejumlah besar surfaktan dan/atau kosurfaktan, dan pada konsentrasi tinggi umumnya mengiritasi. • Faktor eksternal, seperti suhu dan pH, mempengaruhi stabilitas mikroemulsi. • Kapasitas pelarutan terbatas untuk zat dengan titik leleh tinggi.
  • 33. Metode Polyol 04 Sains dan Teknologi Nano
  • 34. Metode Polyol Polyol adalah metode yang memanfaatkan alkohol yang mendidih tinggi sebagai reduktor. Sebagai contohnya adalah 1,2-hexadecanediol dapat mereduksi prekusor logam reaktif pada suhu yang ditingkatkan. Pada sistem polyol, oleic acid dan oleylamine biasa ditambahkan sebagai surfaktan atau molekul penstabil untuk mengontrol pertumbuhan atom logam yang baru terbentuk Sains dan Teknologi Nano
  • 35. Metode Polyol Tahapan Metode Polyol Sains dan Teknologi Nano
  • 36. Metode Polyol Sains dan Teknologi Nano Kelebihan Metode Mikroemulsi • Temperatur prosesnya rendah • Menghasilkan powder dengan kemurnian yang tinggi dan bebas zat organik • Mampu mengontrol ukuran partikel, bentuk dan kehomogenan
  • 37. Metode Polyol Sains dan Teknologi Nano Kekurangan Metode Mikroemulsi • Membutuhkan banyak alkohol polihidroksi • Pemisahan fasa diperlukan dalam sintesis fasa multikomponen • Dibutuhkan pemilihan alkohol polihidroksi yang tepat untuk proses individual • Pemurnian molekul intermediet sangat sulit.
  • 39. Metode Sonokimia Merupakan metode sintesis material dengan menggunakan energi suara untuk mendorong perubahan fisika dan kimia dalam medium cairan. Sains dan Teknologi Nano
  • 40. Metode Sonokimia Sains dan Teknologi Nano Sonokimia menggunakan aplikasi ultrasonik dalam reaksi kimia. Ultrasonik memiliki rentang frekuensi antara 20 kHz-10 MHz. Ultrasonik dapat dibagi atas tiga, yaitu: • Frekuensi rendah, ultrasonik berkekuatan (20–100 kHz); • Frekuensi sedang (kekuatan ultrasonik sedang, 100kHz–2MHz), • Frekuensi tinggi (kekuatan ultrasonik rendah (2–10 MHz). Frekuensi yang mempunyai rentangan 20 kHz –2 MHz yang digunakan sonokimia.
  • 41. Metode Sonokimia Sains dan Teknologi Nano Sonokimia telah menjadi alat penting untuk sintesis nanopartikel. Ketika cairan disinari dengan iradiasi ultrasonik, kavitasi ultrasonik akan terbentuk. Kavitasi ultrasonik menghasilkan berbagai efek fisik dan kimia, seperti suhu tinggi, tekanan, dan laju pendinginan, yang menyediakan lingkungan unik untuk reaksi kimia dalam kondisi ekstrem. Ultrasound adalah metode yang bagus untuk preparasi nanopartikel dengan morfologi yang dapat dikontrol.
  • 42. Metode Sonokimia Sains dan Teknologi Nano Gambar peralatan Sonokimia (Suslick)
  • 43. Metode Sonokimia Sains dan Teknologi Nano Kelebihan Metode Sonokimia • Nanopartikel disintesis pada suhu kamar. • Laju reaksi yang dicapai dengan menggunakan ultrasound cukup tinggi. Dengan demikian, lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk menghasilkan nanopartikel. • Ini adalah metode yang cepat dan sederhana. • Berbagai bentuk dan rakitan nanopartikel dapat disintesis, misalnya, nanobelt, nanorings, dan nanopartikel bimetal inti-dalam-kulit dan klaster-dalam-klaster.
  • 44. Metode Sonokimia Sains dan Teknologi Nano Kekurangan Metode Sonokimia • Bahan peka panas tidak dapat menahan kavitasi akustik. • Ini adalah proses intensif energi. • Peningkatan skala sulit. • Meskipun merupakan metode yang menghasilkan nanopartikel pada kondisi suhu sekitar, suplai energi yang dibutuhkan untuk melakukan sintesis sonokimia cukup tinggi, dan oleh karena itu hasil per unit energi yang dipasok rendah
  • 45. Terima Kasih Sains dan Teknologi Nano