Model evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah menengah pertama terdiri dari enam aspek yaitu misi, elemen, analisis, dukungan pihak sekolah, hasil, dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pelaksanaan program dan meningkatkan akuntabilitasnya di mata stakeholder. Produk yang dihasilkan adalah model evaluasi dan panduan pelaksanaannya untuk memudahkan guru bimbingan dan konseling.
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikan
1. MODEL EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPREHENSIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Dalam Metodologi Penelitian
Oleh:
YUSRIL (1815082)
DosenPengampu: NURUL FAQIH ISRO’I, M,Pd
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI: BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN
ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2019
2. Resensi Artikel Jurnal
Judul: Model Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif di
Sekolah Menengah Pertama
Penulis dan Sumber: Ariadi Nurgraha • Suwarjo dan Prodi Bimbingan dan
Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Semarang, Indonesia
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk)
Keywords: Model of Evaluation of Comprehensive Guidance and
Counseling Program Senior High School
Sinopsis: Kompetensi guru Bimbingan dan Konseling semakin diperkuat
dengan Peraturan Mentri Pendidikan dan Budaya nomor 81A bahwa
kegiatan guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor mencakup
menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil
pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak
lanjut memanfaatkan hasil evaluasi. Evaluasi itu sendiri merupakan
proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan
suatu program yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan
data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat
keputusan.
Evaluasi program merupakan ilmu yang digunakan sebagai cara
untuk melakukan evaluasi, sedangkan program bimbingan dan konseling
merupakan obyek evaluasinya. Dengan demikian, evaluasi program
bimbingan konseling dapat didefinisikan sebagai proses pemberian
penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program bimbingan
dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan
3. data, serta analisis data yang akan dijadikan sebagai dasar untuk
membuat keputusan.
Evaluasi program bimbingan dan konseling memiliki tujuan pokok
yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya. Pada satu sisi evaluasi
program bimbingan dan konseling bertujuan untuk memperbaiki praktik
penyelenggaran program bimbingan dan konseling itu sendiri, dan disisi
lain evaluasi merupakan alat untuk meningkatkan akuntabilitas program
bimbingan dan konseling di mata stakeholder, seperti guru, kepala
sekolah, orang tua, dan terutama siswa. Evaluasi terhadap layanan
bimbingan dan konseling pada era sekarang ini memiliki peran yang
sangat penting dan menentukan dalam kerangka pendidikan nasional.
Layanan bimbingan dan konseling sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari program pendidikan dituntut untuk memiliki evaluasi
terhadap berbagai layanan yang diselenggrakan. Guru bimbingan dan
konseling sebagai evaluator dituntut untuk memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam memilih dan mendesain evaluasi terhadap layanan
yang diselenggarakan kepada siswa.
Keunggulan: 1. teori dan analisis yang digunakan tepat
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan
tujuanya oleh pembaca
3. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kelemahan: kurangnya landasan-landasan teori untuk memperkuat hasil penelitian
atau jurnal yang ada
Saran: 1. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan variabel-variabel
yang ada
4. 2. Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan sempel yang tepat dan
menggunakan periode waktu yang lebih panjang, kerena periode yang
lebih panjang diharapkan dapat memungkin hasil yang diharapkan
Rekomendasi: Hasil pembahasan penelitian menunjukan bahwa kondisi
obyektif pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling
perlu ada peningkatan. Oleh sebab itu, peneliti menyusun model
evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif untuk
membantu guru bimbingan dan konseling dalam akuntabilitas
program. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dahir
dan Stone (2009). Jurnal penelitian yang berjudul School
Counselor Accountability: The Path to Social Justice and Systemic
Change. Jurnal penelitian ini menegaskan bahwa akuntabilitas
program bimbingan dan konseling komprehensif dapat terukur
dengan melaksanakan evaluasi program. Terlaksananya program
bimbingan dan konseling dengan baik harus didasari pengelolaan
program yang efektif dan sesuai dengan pinsip-prinsip suatu
program bimbingan dan konseling. Penelitian ini sebagai dasar
kebutuhan akan akuntabilitas program menjadi sangat penting,
sehingga dibutuhkan model evaluasi program bimbingan dan
konseling komprehensif bagi guru bimbingan dan konseling.
Kondisi obyektif pelaksanaan evaluasi program bimbingan
dan konseling komprehensif di SMP, evaluasi yang dilakukan
berupa pelaksanaan layanan. Oleh sebab itu, peneliti menyusun
model evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif
SMP untuk membantu guru bimbingan dan konseling dalam
melakukan evaluasi program. Model evaluasi yang digunakan di
SMP yaitu evaluasi pelaksanaan yang meliputi evaluasi layanan
segera (laiseg), layanan jangka pendek (laijapen), dan layanan
jangka panjang (laijapan). Model evaluasi program bimbingan
dan konseling komprehensif di SMP terdiri dari enam aspek yaitu
5. (a) misi, (b) elemen, (c) analisa, (d) dukungan pihak sekolah, (e)
hasil, (f) mendidik. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini
adalah Model Evaluasi Program Bimbingan Konseling
Komprehensif, dan untuk memudahkan guru BK dalam
mengaplikasikannya maka disusun panduan evaluasi program
bimbingan dan konseling komprehensif.