Dokumen tersebut membahas tentang program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah, yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, komponen-komponen program, dan dukungan sistem yang mendukung pelaksanaannya."
4. Pengertian
Program BK
Komprehensif
serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dirancang oleh
konselor untuk membantu semua siswa dalam upaya
untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin yang
secara utuh melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru
mata pelajaran, staf administrasi, orang tua dan
masyarakat
7. Tujuan BK Komprehensif
Tujuan penyusunan program BK di sekolah agar kegiatan BK di sekolah dapat
terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien serta dapat
dievaluasi baik program, proses dan hasilnya
8. 5 Premis Dasar untuk
Mencapai Tujuan BK
Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
9. Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
Bimbingan dan konseling harus selalu
diarahkan untuk membantu peserta didik
dalam pencapaian standar kompetensi
Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
10. Bimbingan dan Konseling mengawal
perkembangan peserta didik melalui
upaya memfasilitasi peserta didik agar
dapat tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang mandiri dan berkembang
secara optimal.
Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
11. Tim BK bersifat kolaboratif antar staf. BK
memberikan pelayanan konsultatif dan
kolaboratif dengan guru, administrasi
sekolah, kepala sekolah, orang tua, dan
anggota masyarakat lain
Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
12. Program bimbingan dan konseling
merupakan proses yang sistematis dan
dikemas melalui tahaptahap perencanaan,
desain, mplementasi, evaluasi dan tindak
lanjut.
Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
13. Program bimbingan dan konseling harus
dikendalikan oleh kepemimpinan yang
mempunyai visi dan misi yang kuat
tentang bimbingan dan konseling
Kompatibel
Perkembangan
Team Building
Approach
Sistematis
Pemimpin dg visi
misi BK
15. (1)Diri individu mempunyai potensi, dan pendidikan
hendaklah membantu mengembangkan potensinya
(2)Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah
unik
(3)Bimbingan merupakan bantuan dalam pertumbuhan dan
perkembangan individu
(4)Bimbingan adalah pelayanan unik yang dilaksanakan oleh
ahli yang telah mengikuti latihan khusus
16. (1) Sangat utama bila difokuskan pada perkembangan individu
(2) Model utama pelaksanaan bimbingan ditentukan oleh
proses perilaku individu
(3) Diorientasikan pada kerjasama
(4) Manusia memiliki kemampuan yang berkembang
(5) Didasarkan pada pengenalan harga diri dan nilai individu,
serta hak untuk memilih
(6) Bersifat berkelanjutan
17. (1) Konselor memulai karier dengan program
kerja yang jelas dan kesiapan yang tinggi
(2) Konselor harus mempertahankan sikap
profesional
(3) Konselor memahami peranannya sebagai
konselor profesional
(4) Konselor bertanggungjawab pada semua
siswa
(5) Konselor memahami dan mengambangkan
kompetensi
(6) Konselor bekerjasama secara efektif dengan
kepala sekolah
18. (1) Membantu perkembangan siswa dan memperhatikan perbedaan
(2) Membantu siswa agar dapat bekerjasama
(3) Memberikan layanan kepada semua siswa di semua jenjang
pendidikan
(4) Membantu siswa dalam mengembangkan pribadi-sosial, karier dan
belajar
(5) Menyediakan layanan konsultasi dan koordinasi bagi para guru, orang
tua siswa dan staf administrasi
(6) Mengembangkan layanan preventif dan remidial bagi siswa
(7) Program bimbingan ada dua macam, sebagai komponen integral dan
komponen independen
19. Prinsip-prinsip pengembangan program bimbingan dan
konseling menegaskan bahwa penegakan dan
penumbuhkembangan pelayanan bimbingan dan konseling
hanya dapat dilaksanakan oleh konselor yang profesional.
Diwujudkan melalui:
Pengembangan, peneguhan sikap, keterampilan,
wawasan dan pemahaman profesional yang baik.
22. Pelayanan Dasar/Kurikulum Bimbingan
Proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara
sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan
tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar
kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya
23. tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai
upaya untuk membantu konseli agar:
memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama)
mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi
tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya
mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya
mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.
26. membantu konseli agar dapat memenuhi
kebutuhannya dan memecahkan masalah yang
dialaminya atau membantu konseli yang
mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai
tugas-tugas perkembangannya
28. Fokus pelayanan responsif bergantung
kepada masalah atau kebutuhan konseli
(1) merasa cemas tentang masa depan
(2) merasa rendah diri
(3) berperilaku impulsif
(4) membolos dari Sekolah/Madrasah
(5) malas belajar
(6) kurang memiliki kebiasaan belajar
yang positif
(7) kurang bisa bergaul
(8) prestasi belajar rendah
(9) malas beribadah
(10) masalah pergaulan bebas (free sex)
(11) masalah tawuran
(12) manajemen stress
(13) masalah dalam keluarga
29. asesmen dan analisis
perkembangan konseli
(1) inventori tugas-tugas
perkembangan (ITP)
(2) angket konseli
(3) Wawancara
(4) Observasi
(5) Sosiometri
(6) daftar hadir konseli
(7) Lege
(8) Psikotes
(9) daftar masalah konseli atau
alat ungkap masalah (AUM)
30. Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar
mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya.
31. Tujuan
Perencanaan
Individual
memiliki pemahaman tentang diri dan
lingkungannya
mampu merumuskan tujuan, perencanaan,
atau pengelolaan terhadap perkembangan
dirinya
dapat melakukan kegiatan berdasarkan
pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya
32. Melalui pelayanan
perencanaan individual,
konseli diharapkan dapat
Mempersiapkan diri untuk mengikuti
pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan
mengembangkan kemampuan sosial-pribadi
Menganalisis kekuatan dan kelemahan
dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya
Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
Mengambil keputusan yang merefleksikan
perencanaan dirinya
33. Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan
pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi
Akademik (memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan
pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih
kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai
belajar sepanjang hayat)
Karir (mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi
latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan
bekerja yang positif)
Sosial-Pribadi (pengembangan konsep diri yang positif, dan
pengembangan keterampilan sosial yang efektif)
34. Dukungan
Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan
dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur
(misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor
secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada konseli atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli
35. (1) konsultasi dengan guru-guru
(2) menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua
atau masyarakat
(3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan Sekolah/Madrasah
(4) bekerjasama dengan personel Sekolah/Madrasah lainnya
dalam rangka menciptakan lingkungan
Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi perkembangan
konseli
(5) melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang
berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling
(6) melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain
yang terkait dengan pelayanan bimbingan dan konseling
Dukungan
Sistem
manaje
men
Jejaring
37. Pengembangan Profesionalitas
Konselor berusaha untuk memutakhirkan
pengetahuan dan keterampilannya melalui:
(a) in-service training
(b) aktif dalam organisasi profesi
(c) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah;
seperti seminar dan workshop (lokakarya)
(d) melanjutkan studi ke program yang lebih
tinggi (Pascasarjana)
Dukungan
Sistem
manaje
men
Jejaring
38. Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi
Konselor perlu melakukan konsultasi dan
kolaborasi dengan guru, orang tua, staf
Sekolah/Madrasah lainnya, dan pihak
institusi di luar Sekolah/Madrasah
(pemerintah dan swasta) untuk memperoleh
informasi, dan umpan balik tentang
pelayanan bantuan yang telah diberikannya
kepada para konseli
Dukungan
Sistem
manaje
men
Jejaring