SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
BAB 3
KIMIA UNSUR
3.1 Kelimpahan Unsur-unsur di Alam
3.2 Sifat-sifat Unsur
3.3 Pembuatan dan Manfaat
Beberapa Unsur Logam dan
Senyawanya
3.4 Pembuatan dan Manfaat
Beberapa Unsur Nonlogam dan
Senyawanya
3.5 Unsur Radioaktif
3.6 Penggunaan Radioisotop
Keberadaan Unsur-unsur di Kulit Bumi
a. Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan
unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai
unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa.
b. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon,
dan radon) terdapat sebagai unsur bebas.
c. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan
tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas dan senyawa.
d. Beberapa unsur nonlogam, yaitu oksigen, nitrogen,
belerang, dan karbon.
e. Bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa
tertentu dalam kadar yang relatif besar disebut mineral.
f. Mineral yang secara komersial digunakan sebagai sumber
logam disebut bijih.
Sifat-sifat Kimia Gas Mulia
a. Radon ternyata dapat bereaksi spontan dengan fluorin,
sedangkan xenon memerlukan pemanasan atau
penyinaran untuk memulai reaksi.
b. Kripton lebih sukar, hanya bereaksi dengan fluorin jika
disinari atau jika diberi loncatan muatan listrik.
c. Sementara itu helium, neon, dan argon, ternyata lebih
sukar lagi bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu
senyawa dari ketiga unsur itu.
d. Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan
pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari atas ke bawah.
Sifat-sifat Fisis Halogen
Struktur Halogen
a. Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai
molekul diatomik (X2).
b. Molekul X2 dapat mengalami disosiasi menjadi atom-
atomnya.
X2(g) 2X(g)
c. Kestabilan molekul halogen (X2) berkurang dari Cl2 ke I2.
d. Hal itu sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya,
sehingga energi ikatan dari Cl–Cl ke I–I berkurang.
e. Akan tetapi, energi ikatan F–F ternyata lebih kecil
daripada ikatan Cl–Cl karena kecilnya jari-jari atom
fluorin.
Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas,
bromin berupa zat cair yang mudah menguap,
sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.
Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfir tidak
membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung
menguap (menyublim).
Wujud Halogen
Warna dan Aroma Halogen
a. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau
muda (“kloros” berarti hijau), bromin berwarna merah
tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin
berwarna ungu.
b. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta
bersifat racun.
Kelarutan Halogen
Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin.
Halogen merupakan kelompok
unsur nonlogam yang paling reaktif.
Namun demikian, kereaktifannya
menurun dari fluorin ke iodin.
Sifat-sifat Kimia
Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam
menghasilkan halida logam dengan bilangan
oksidasi tertinggi.
b. Reaksi dengan hidrogen
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrogen halida (HX).
c. Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam
dan metaloid.
d. Reaksi dengan air
Fluorin bereaksi hebat dengan air
membentuk HF dan membebaskan
oksigen.
e. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin, dan iodin mengalami
reaksi disproporsionasi dalam basa.
f. Reaksi antarhalogen
Antarhalogen dapat bereaksi membentuk
senyawa antarhalogen.
Daya Oksidasi Halogen
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi
halogen menurun dari atas ke bawah. Sebaliknya, daya reduksi ion
halida (X–) bertambah dari atas ke bawah. Jadi, I– merupakan
reduktor terkuat, sedangkan F– merupakan reduktor terlemah.
Daya oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida dicerminkan
oleh potensial elektrodenya.
Semakin positif harga potensial elektrode, semakin mudah
mengalami reduksi, berarti merupakan pengoksidasi kuat.
Reaksi Pendesakan Antarhalogen
Halogen yang bagian atas dapat mengoksidasi halida
yang bagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya.
Contoh:
Klorin dapat mendesak bromin, tetapi sebaliknya
bromin tidak dapat mendesak klorin.
Cl2(g) + 2NaBr(aq) → 2NaCl(aq) + Br2(l)
Br2(l) + 2NaCl(aq) → (tidak ada reaksi)
Reaksi-reaksi Logam Alkali
1. Reaksi dengan Air
Semua logam alkali bereaksi dengan air
membentuk basa dan gas hidrogen.
2L(s) + 2H2O(l) 2LOH(aq) + H2(g)
2. Reaksi dengan Hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan
gas hidrogen membentuk hidrida, suatu senyawa ion
yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi –1.
2L(s) + H2(g) 2LH(s)
3. Reaksi dengan Oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida,
peroksida atau superoksida.
4L(s) + O2(g) 2L2O(s) L
Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida.
2Na(s) + O2(g) Na2O2(s)
Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida
dalam oksigen berlebihan.
L(s) + O2(g) LO2(s) (L = K, Rb, Cs)
Logam alkali bereaksi hebat dengan
halogen membentuk garam halida.
2L(s) + X2 → 2LX(s)
Reaksi dengan
Halogen
Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah
1. Reaksi dengan Air
Kalsium, strontium, dan barium bereaksi baik
dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air
dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas,
sedangkan berilium tidak bereaksi.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)
2. Reaksi dengan Udara
Semua logam alkali tanah terkorosi terus-menerus
di udara membentuk oksida, hidroksida atau
karbonat, kecuali berilium dan magnesium.
2M(s) + O2(g) 2MO(s)
3M(s) + N2(g) M3N2(s)
3. Reaksi dengan Halogen (X2)
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen
membentuk garam halida.
M(s) + X2(g) MX2(s)
4. Reaksi dengan asam dan basa
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam
kuat (seperti HCl) membentuk garam dan gas
hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk
Be(OH)4 dan gas H2.2 –
Reaksi Nyala Logam Alkali dan Alkali Tanah
Kelarutan Senyawa Logam Alkali Tanah
Salah satu perbedaan logam alkali dari alkali tanah adalah dalam hal
kelarutan senyawanya. Senyawa logam alkali pada umumnya mudah larut
dalam air, sedangkan senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut.
Grafik Titik Leleh Unsur-unsur Periode Ketiga
Grafik Energi ionisasi Unsusr-unsur Periode Ketiga
a. Natrium, magnesium, dan aluminium merupakan logam
sejati.
b. Ketiga unsur itu merupakan konduktor listrik dan panas
yang baik, serta menunjukkan kilap logam yang khas.
c. Silikon tergolong metaloid dan bersifat semikonduktor.
Fosforus, belerang, dan klorin merupakan nonlogam.
Padatan ketiga unsur itu tidak menghantar listrik.
d. Secara kimia, sifat nonlogam dari fosforus, belerang, dan
klorin tercermin dari kemampuannya membentuk ion
negatif.
Sifat Logam dan Nonlogam
a. Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga
berkurang dari kiri ke kanan, sebaliknya daya
pengoksidasinya bertambah.
b. Jadi, pereduksi terkuat adalah natrium,
sedangkan pengoksidasi terkuat adalah klorin.
c. Kecenderungan tersebut sesuai dengan energi
ionisasi yang cenderung bertambah dari kiri ke
kanan.
Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi Unsur
Periode Ketiga
Sifat-sifat Umum Unsur Transisi
Unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang
membedakannya dari unsur golongan utama, antara lain:
1. Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan
titik cair dan titik didih yang relatif tinggi.
2. Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan
magnet).
3. Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna.
4. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi.
5. Membentuk berbagai macam ion kompleks.
6. Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya
yang berfungsi sebagai katalis, baik dalam proses industri
maupun dalam metabolisme.
Sifat-sifat Unsur Transisi Periode Keempat
Sifat Magnet
a. Unsur transisi periode keempat dan senyawa-senyawanya
umumnya bersifat paramagnetik.
b. Feromagnetisme hanya diperlihatkan oleh beberapa
logam, yaitu besi, kobal, dan nikel.
c. Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi
elektronnya.
d. Zat yang bersifat paramanetik mempunyai setidaknya
satu elektron tak berpasangan. Semakin banyak elektron
tak berpasangan, semakin bersifat paramagnetik.
Warna Senyawa Unsur Transisi
Periode Keempat
a. Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat
membentuk senyawa berwarna, baik dalam bentuk padat
maupun dalam larutan.
b. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan
adanya subkulit d yang terisi tidak penuh.
c. Senyawa dari Sc dan Ti tidak berwarna karena subkulit
3d-nya kosong.
3+ 3+
d. Senyawa dari Zn juga tidak berwarna karena subkulit
3d-nya terisi penuh.
2+
Tingkat Oksidasi Unsur Transisi Periode Keempat
Struktur Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal (biasanya ion
logam transisi) yang terikat langsung pada beberapa anion atau molekul netral.
Ion kompleks terdiri dari ion atau atom pusat dan ligan-ligan.
Ligan-ligan terikat pada ion pusat melalui ikatan kovalen koordinat.
Beberapa Contoh Ligan
Bilangan Koordinasi
Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang
dibentuk oleh satu ion pusat disebut bilangan koordinasi ion
pusat itu.
Muatan Ion Kompleks
Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion
pusat dengan ligan-ligannya.
Tata Nama Ion Kompleks
a. Nama ion kompleks, baik kation ataupun anion,
terdiri atas dua bagian yang ditulis dalam satu
kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan
nama ligan, bagian kedua menyatakan nama ion
pusat dan bilangan oksidasinya. Bilangan oksidasi
ion pusat ditulis dengan angka Romawi dalam
tanda kurung.
b. Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan
penulisannya adalah berdasarkan urutan abjad dari
nama ligan tersebut (ligan Cl– dianggap bermula
dengan huruf c bukan k).
Tata Nama Ion Kompleks
Pembuatan Natrium
NaCl(l) Na+(l) + Cl–(l)
Katode : Na+(l) + e Na(l)
Anode : 2Cl–(l) Cl2(g) + 2e
Sel Downs
untuk
elektrolisisi
leburan NaCl
Penggunaan Natrium dan
Senyawa Natrium
1. Natrium
Penggunaan yang semakin penting dari natrium
adalah sebagai cairan pendingin (coolant) pada
reaktor nuklir.
Selain itu, karena merupakan reduktor kuat,
natrium digunakan pada pengolahan logam-logam
tertentu seperti litium, kalium, zirkonium dan
logam alkali yang lebih berat.
2. Natrium Klorida (NaCl)
a. Natrium Klorida sebagai bahan baku untuk
membuat natrium, klorin, dan senyawa-
senyawa natrium seperti NaOH dan natrium
karbonat (Na2CO3);
b. dalam industri susu; mengawetkan ikan dan
daging;
c. mencairkan salju di jalan raya di negara yang
bermusim dingin;
d. regenerasi alat pelunak air;
e. pengolahan kulit;
f. sebagai bumbu masak.
3. Natrium Hidroksida
Natrium hidroksida digunakan terutama dalam industri
sabun, detergen, pulp, dan kertas, pengolahan bauksit
untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian
minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium
lainnya seperti natrium hipoklorit.
4. Natrium Karbonat
Natrium karbonat digunakan untuk pembuatan kaca.
5. Natrium Bikarbonat
Natrium bikarbonat disebut soda kue untuk memekarkan
adonan kue sehingga menjadi empuk karena adanya
rongga-rongga gas di dalamnya.
a. Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat
logam-campur.
b. Paduan magnesium dengan aluminium, yang disebut
magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan,
resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan
korosi.
c. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen
pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai
peralatan lainnya.
d. Magnesium digunakan untuk membuat kembang api.
Penggunaan Magnesium
Pembuatan Magnesium
Pengolahan magnesium dari air laut
Pembuatan Alumunium
Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari
elektrolisis lelehan Al2O3 (larutan Al2O3 dalam kriolit)
Penggunaan Aluminium dan Senyawanya
1. Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen
kendaraan bermotor lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen pintu dan jendela.
3. Sektor industri makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk
kemasan berbagai jenis produk makanan/minuman.
4. Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang
kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk
besi(III) oksida.
6. Termit digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk
menyambung rel kereta api.
Aluminium sulfat digunakan pada
pengolahan air minum, yaitu untuk
mempercepat koagulasi lumpur
koloidal.
Penggunaan Aluminium Sulfat
[Al2(SO4)3]
Gambar di samping merupakan
tanur tiup.
a. Bijih besi, kokas, dan batu kapur
dimasukkan dari bagian atas
tungku, dan udara panas
dihembuskan dari bagian
bawah.
b. Suhu maksimum terjadi di
bagian bawah tempat besi cair
dan terak dikumpulkan.
Pembuatan Besi
Penggunaan Besi
a. Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak
penggunaannya karena:
1. bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai
penjuru dunia;
2. pengolahan besi relatif mudah dan murah;
3. sifat-sifat besi mudah dimodifikasi.
b. Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja.
c. Baja adalah istilah yang digunakan untuk semua logam
campur (aliase) dari besi.
d. Salah satu contoh baja yang paling terkenal adalah baja
tahan karat (stainless steels), yang merupakan paduan besi
dengan kromium (14 –18%) dan nikel (7 – 9%).
Pembuatan Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja.
Perubahan yang harus dilakukan pada
pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. menurunkan kadar karbon dari 3 – 4%
menjadi 0 – 1,5%,
2. menghilangkan pengotor seperti Si, Mn,
dan P,
3. menambahkan logam-logam campur
seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis
baja yang akan dibuat. Besi gubal cair dari tanur
tiup dituangkan ke dalam
tungku oksigen untuk
diubah menjadi baja.
Beberapa Jenis Baja
Pembuatan Tembaga
a. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi,
pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
b. Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu.
c. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang
mengandung 20 – 40% Cu.
d. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi
sulfida menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap
berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
e. Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian
dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan
terpisah menjadi dua lapisan.
f. Lapisan bawah disebut ”copper matte” yang
mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan
atas merupakan terak silikat yang antara lain
mengandung FeSiO3.
g. Selanjutnya, ”copper matte” dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi
reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh.
h. Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung
gelembung gas SO2 beku.
i. Tembaga lepuh mengandung 98 – 99% Cu dengan
berbagai jenis pengotor.
j. Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis.
k. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode,
sedangkan tembaga murni digunakan sebagai
katodenya.
l. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4.
m. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke
katode.
n. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan
pengotor dapat terpisah.
Penggunaan Tembaga
a. Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan
tergolong logam yang kurang aktif.
b. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-
lahan.
c. Mula-mula warnanya menjadi coklat karena terbentuknya
lapisan tipis CuO atau CuS.
d. Lama-kelamaan menjadi berwarna hijau karena
terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
e. Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang
kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
a. Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna
putih perak dan tahan karat.
b. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng
kemasan, seperti untuk roti, susu, cat, dan buah.
c. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat
logam campur, misalnya perunggu (paduan timah,
tembaga, dan zink) dan solder.
Timah
Kromium
a. Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras, dan
tahan karat.
b. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam
industri logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori
(pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi).
Emas
Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilap,
tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur.
Karbon dan Senyawa Karbon
Intan
a. Sebagian besar intan alam digunakan untuk
perhiasan.
b. Intan alam yang tidak cukup baik untuk
perhiasan dan intan buatan digunakan untuk
membuat alat pemotong kaca, gerinda, dan
mata bor.
Grafit
1. Sebagai anode dalam batu baterai dan dalam
berbagai proses industri yang menggunakan
elektrolisis, misalnya pada peleburan aluminium.
2. Grafit dicampur dengan tanah liat untuk
membuat pensil dan bahan kosmetik.
3. Bahan pelumas.
4. Sebagai komponen dalam pembuatan komposit.
Karbon Monoksida (CO)
1. Sebagai reduktor pada pengolahan
berbagai jenis logam, misalnya besi.
2. Sebagai bahan baku untuk membuat
metanol.
3. Merupakan komponen dari berbagai jenis
bahan bakar gas, seperti gas air dan gas
kokas.
Karbon Dioksida (CO2)
1. Karbon dioksida padat yang disebut
es kering (dry ice) digunakan sebagai
pendingin.
2. Untuk memadamkan kebakaran.
3. Untuk membuat minuman ringan
(soft drink).
Silikon
1. Silikon dibuat dari silika dengan kokas sebagai reduktor.
2. Penggunaan penting dari silikon adalah untuk membuat
transistor, chips komputer, dan sel surya.
3. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon
juga digunakan dalam berbagai jenis aliase dengan besi
(baja).
4. Baja biasa mengandung sekitar 0,03% silikon, baja silikon
mengandung sekitar 2,5 - 4% silikon, sedangkan durion
mengandung 15% silikon.
5. Durion bersifat keras tetapi rapuh dan sangat tahan karat.
6. Durion digunakan untuk membuat peralatan industri
yang berkontak dengan asam.
Dalam industri, nitrogen diperoleh dari udara.
Prosesnya berlangsung dalam dua tahap, yaitu:
1. pencairan udara, dan
2. distilasi bertingkat udara cair.
Nitrogen dan
Senyawa Nitrogen
1. Sebagian besar produksi nitrogen digunakan untuk
membuat amonia (NH3).
2. Oleh karena sifatnya yang kurang reaktif, nitrogen
digunakan untuk membuat atmosfer inert dalam
berbagai proses yang terganggu oleh oksigen, misalnya
dalam industri elektronika.
3. Nitrogen juga digunakan sebagai atmosfer inert dalam
makanan kemasan untuk memperpanjang masa
penggunaannya.
4. Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk
menciptakan suhu sangat rendah.
Penggunaan Nitrogen
1. Membuat pupuk, misalnya urea {CO(NH2)2}, dan ZA
{(NH4)2SO4}.
2. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti
asam nitrat (HNO3), amonium klorida (NH4Cl), dan
amonium nitrat.
3. Dalam pabrik es, digunakan sebagai pendingin
(refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan
mempunyai kalor penguapan yang cukup besar.
4. Untuk membuat hidrazin, N2H4.
Penggunaan Amonia
1. untuk membuat amonium nitrat, NH4NO3,
dan digunakan sebagai pupuk.
2. digunakan dalam percobaan di
laboratorium
3. digunakan dalam industri kimia seperti
industri bahan peledak, plastik, dan obat.
Penggunaan Asam Nitrat
Fosforus mempunyai dua bentuk alotropi,
yaitu fosforus putih dan fosforus merah.
Fosforus dan
Senyawa Fosforus
1. Sumber fosforus terpenting yaitu batuan fosfat,
suatu bahan kompleks yang mengandung
flourapatit (Ca3(PO4)2.CaF2).
2. Senyawa Ca3(PO4)2 dipisahkan dari batuan fosfat
kemudian dipanaskan dengan pasir (SiO2) dan
kokas (C).
3. Uap fosforus yang terbentuk ditampung dalam
air.
Pembuatan Fosforus
1. Sebagian besar produksi fosforus digunakan
untuk membuat asam fosfat.
2. Penggunaan akhir yang utama dari senyawa
fosforus adalah pupuk dan detergen.
3. Fosforus merah dan senyawa fosforus tertentu
digunakan pada pembuatan korek api.
4. Berbagai senyawa organofosfat digunakan
sebagai pestisida.
Penggunaan Fosforus
Asam fosfat digunakan untuk membuat
pupuk superfosfat juga untuk membuat
detergen, bahan pembersih lantai,
insektisida, dan makanan hewan.
Penggunaan Asam Fosfat
1. Untuk pernapasan para penyelam, angkasawan, atau
penderita penyakit tertentu.
2. Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan dalam
industri baja, yaitu mengurangi kadar karbon dalam besi
gubal.
3. Bersama-sama dengan gas asetilena digunakan untuk
mengelas baja.
4. Oksigen cair bersama dengan hidrogen cair digunakan
sebagai bahan bakar roket untuk mendorong pesawat
ruang angkasa. Oksigen juga digunakan dalam berbagai
industri kimia untuk mengoksidasikan berbagai zat.
Penggunaan Oksigen
Belerang padat mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang
rombik dan belerang monoklinik.
Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan
ditambang menurut cara Frasch.
Belerang dan Senyawa Belerang
Penggunaan utama dari belerang adalah untuk
pembuatan asam sulfat.
Asam sulfat digunakan untuk:
1. industri pupuk
2. industri cat/zat warna
3. detergen
4. industri logam
Penggunaan Belerang
Fluorin digunakan untuk membuat senyawa
klorofluorokarbon (CFC) yang dikenal dengan
nama dagang freon.
Freon digunakan sebagai cairan pendingin pada
mesin-mesin pendingin seperti AC dan lemari es.
Flourin dan Senyawa Flourin
1. Bromin digunakan terutama untuk membuat
etilenbromida, C2H4Br2, suatu aditif yang
dicampurkan ke dalam bensin bertimbel untuk
mengikat timbel sehingga tidak melekat pada
silinder atau piston.
2. Bromin juga digunakan untuk membuat AgBr.
Bromin dan Senyawa Bromin
1. Iodin digunakan dalam obat-obatan.
2. Iodoform digunakan sebagai antiseptik.
3. Iodin juga digunakan untuk membuat perak
iodida yang digunakan bersama-sama dengan
AgBr dalam film fotografi.
4. Natrium iodat atau natrium iodida
dicampurkan ke dalam garam dapur.
Iodin dan Senyawa Iodin
Sinar-sinar radioaktif. Zat radioaktif alami dapat memancarkan tiga jenis sinar, yaitu sinar α,
β, γ. Sinar α dan β terdiri atas partikel bermuatan listrik, sedangkan sinar γ merupakan
gelombang elektromagnet. Sinar β bermuatan positif sehingga dibelokkan ke kutup negatif;
sinar bermuatan negatif sehingga dibelokkan ke kutup positif. Sinar γ tidak bermuatan,
sehingga tidak dipengaruhi medan magnet atau medan listrik. Partikel sinar β lebih ringan
daripada partikel sinar α, oleh karena itu sinar β mengalami pembelokan yang lebih besar.
Sinar-sinar Radioaktif
Daya tembus sinar alfa, beta, dan gamma.
Sinar alfa dapat ditahan oleh selembar kertas, sedangkan sinar
gamma dapat menembus pelat timbel yang cukup tebal.
Misalnya, peluruhan uranium yang disertai pemancaran partikel
alfa dipaparkan dengan persamaan inti sebagai berikut.
Persamaan Inti
Persamaan inti juga mengikuti azas kesetaraan.
Suatu persamaan inti dikatakan setara jika muatan (nomor atom)
dan massa di ruas kiri sama dengan di ruas kanan.
Untuk contoh di atas:
Jumlah muatan di ruas kiri = 92; di ruas kanan = 90 + 2 = 92.
Nomor massa di ruas kiri = 238; di ruas kanan = 234 + 4 = 238.
Reaksi transmutasi biasanya diringkaskan dengan
notasi sebagai berikut.
Transmutasi Buatan
dengan, T = inti sasaran (target)
x = partikel yang ditembakkan
y = partikel hasil
P = inti baru (produk)
Secara matematis, laju peluruhan dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut.
Laju Peluruhan
dengan, v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya
peluruhan dalam satu satuan waktu.
λ = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam
persamaan laju reaksi), nilainya bergantung pada
jenis radioisotop.
N = jumlah nuklida radioaktif dalam contoh.
Hubungan antara fraksi zat yang tersisa dengan waktu
paro dari rumus sebagai berikut.
Oleh karena keaktifan sebanding dengan
jumlah atom radioaktif, maka:
At = keaktifan pada waktu t
A0 = keaktifan awal
a. Bidang Kedokteran
Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut
untuk mendeteksi (diagnosis) berbagai jenis penyakit
antara lain teknesium-99, talium-201, iodin-131, natrium-
24, xenon-133, fosforus-32, dan besi-59.
Radioisotop Sebagai Perunut
b. Bidang Kimia dan Biologi
Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk
mempelajari mekanisme reaksi dan proses biologis.
1. Mempelajari Kesetimbangan Dinamis
2. Mempelajari Reaksi Pengesteran
3. Mempelajari Mekanisme Reaksi Fotosintesis
a. Bidang Kedokteran
1. Steriliasasi radiasi
2. Terapi tumor atau kanker
Radioisotop Sebagai Sumber Radiasi
b. Bidang Pertanian
1. Pemulihan tanaman
2. Penyimpanan makanan
c. Bidang Pertanian
1. Pemeriksaan tanpa merusak
2. Pengawetan bahan

More Related Content

What's hot

kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsurmfebri26
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogenila ila
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaAfifah Khoirunnisa
 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII Attanitaaprilia
 
Kelas 12 kimia gas mulia dan hologen kelompok 6
Kelas 12   kimia gas mulia dan hologen kelompok 6Kelas 12   kimia gas mulia dan hologen kelompok 6
Kelas 12 kimia gas mulia dan hologen kelompok 6bellakrismawati
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AAditya Hidayatullah
 
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSUR
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSURSOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSUR
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSURNesha Mutiara
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptVanny Andriani Huang
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinVanny Andriani Huang
 

What's hot (17)

Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
 
Kimia Unsur: Halogen
Kimia Unsur: HalogenKimia Unsur: Halogen
Kimia Unsur: Halogen
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogen
 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Chemistry of halogen
Chemistry of halogenChemistry of halogen
Chemistry of halogen
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
 
Halogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII AHalogen,unsur golongan VII A
Halogen,unsur golongan VII A
 
Kelas 12 kimia gas mulia dan hologen kelompok 6
Kelas 12   kimia gas mulia dan hologen kelompok 6Kelas 12   kimia gas mulia dan hologen kelompok 6
Kelas 12 kimia gas mulia dan hologen kelompok 6
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSUR
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSURSOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSUR
SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA UNSUR
 
Halogen edited
Halogen editedHalogen edited
Halogen edited
 
Tugas kimia merry
Tugas kimia merryTugas kimia merry
Tugas kimia merry
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
 
Kimia unsur (nova)
Kimia unsur (nova)Kimia unsur (nova)
Kimia unsur (nova)
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
 

Viewers also liked (20)

Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Attachment 183 544a70c9aa0c8_544a70c473f0c_hdt
Attachment 183 544a70c9aa0c8_544a70c473f0c_hdtAttachment 183 544a70c9aa0c8_544a70c473f0c_hdt
Attachment 183 544a70c9aa0c8_544a70c473f0c_hdt
 
5 bab iv
5 bab iv5 bab iv
5 bab iv
 
Proposal bisyri
Proposal bisyriProposal bisyri
Proposal bisyri
 
Energia dahao daniel
Energia dahao danielEnergia dahao daniel
Energia dahao daniel
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Facilitating arinafarda-5858
Facilitating arinafarda-5858Facilitating arinafarda-5858
Facilitating arinafarda-5858
 
Facilitating arinafarda
Facilitating arinafardaFacilitating arinafarda
Facilitating arinafarda
 
4 bab iii
4 bab iii4 bab iii
4 bab iii
 
@CV kamini
@CV kamini@CV kamini
@CV kamini
 
Energia dahao daniel
Energia dahao danielEnergia dahao daniel
Energia dahao daniel
 
Chapter iii
Chapter iiiChapter iii
Chapter iii
 
Anal inggris-rinamayasa-5852
Anal inggris-rinamayasa-5852Anal inggris-rinamayasa-5852
Anal inggris-rinamayasa-5852
 
Mapping indo-sip-samsulmaar
Mapping indo-sip-samsulmaarMapping indo-sip-samsulmaar
Mapping indo-sip-samsulmaar
 
Chapter iv (autosaved)
Chapter iv (autosaved)Chapter iv (autosaved)
Chapter iv (autosaved)
 
Mapping indo-sip-samsulmaar-4890
Mapping indo-sip-samsulmaar-4890Mapping indo-sip-samsulmaar-4890
Mapping indo-sip-samsulmaar-4890
 
3 bab ii
3 bab ii3 bab ii
3 bab ii
 
Skripsi choirun nafi'ah
Skripsi choirun nafi'ahSkripsi choirun nafi'ah
Skripsi choirun nafi'ah
 
1 cover
1 cover1 cover
1 cover
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 

Similar to KIMIA UNSUR

Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurwafiqasfari
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiSinta Sry
 
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XIIBab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XIIBayu Ariantika Irsan
 
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02sanoptri
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru indriandyputra3
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaHariyani P
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam14081994
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 414081994
 
Kimia unsur sel
Kimia unsur selKimia unsur sel
Kimia unsur selFais Hanip
 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurAbraham Putranindra
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkkUNIMUS
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aKhairunnisa_UPI
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxRetySetyawaty
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIIra Sigit
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxHendriIka
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Christina McQueeny
 

Similar to KIMIA UNSUR (20)

Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
 
Bab3 kimi
Bab3 kimiBab3 kimi
Bab3 kimi
 
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XIIBab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
Bab3 kimia unsur | Kimia Kelas XII
 
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
Bab3kimiaunsurkelasxii 141109050000-conversion-gate02
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaKimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas mulia
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Kimia unsur sel
Kimia unsur selKimia unsur sel
Kimia unsur sel
 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 
Logam Alkali Gol. IA
Logam Alkali Gol. IALogam Alkali Gol. IA
Logam Alkali Gol. IA
 
Sifat unsur kimia
Sifat unsur kimiaSifat unsur kimia
Sifat unsur kimia
 
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptxSifat-sifat Unsur_03.pptx
Sifat-sifat Unsur_03.pptx
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

KIMIA UNSUR

  • 1. BAB 3 KIMIA UNSUR 3.1 Kelimpahan Unsur-unsur di Alam 3.2 Sifat-sifat Unsur 3.3 Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Logam dan Senyawanya 3.4 Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Nonlogam dan Senyawanya 3.5 Unsur Radioaktif 3.6 Penggunaan Radioisotop
  • 2. Keberadaan Unsur-unsur di Kulit Bumi a. Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. b. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) terdapat sebagai unsur bebas. c. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas dan senyawa. d. Beberapa unsur nonlogam, yaitu oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon. e. Bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dalam kadar yang relatif besar disebut mineral. f. Mineral yang secara komersial digunakan sebagai sumber logam disebut bijih.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Sifat-sifat Kimia Gas Mulia a. Radon ternyata dapat bereaksi spontan dengan fluorin, sedangkan xenon memerlukan pemanasan atau penyinaran untuk memulai reaksi. b. Kripton lebih sukar, hanya bereaksi dengan fluorin jika disinari atau jika diberi loncatan muatan listrik. c. Sementara itu helium, neon, dan argon, ternyata lebih sukar lagi bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu senyawa dari ketiga unsur itu. d. Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari atas ke bawah.
  • 11. Struktur Halogen a. Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). b. Molekul X2 dapat mengalami disosiasi menjadi atom- atomnya. X2(g) 2X(g) c. Kestabilan molekul halogen (X2) berkurang dari Cl2 ke I2. d. Hal itu sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya, sehingga energi ikatan dari Cl–Cl ke I–I berkurang. e. Akan tetapi, energi ikatan F–F ternyata lebih kecil daripada ikatan Cl–Cl karena kecilnya jari-jari atom fluorin.
  • 12. Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfir tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menguap (menyublim). Wujud Halogen
  • 13. Warna dan Aroma Halogen a. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda (“kloros” berarti hijau), bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. b. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kelarutan Halogen Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin.
  • 14. Halogen merupakan kelompok unsur nonlogam yang paling reaktif. Namun demikian, kereaktifannya menurun dari fluorin ke iodin. Sifat-sifat Kimia
  • 15. Reaksi-reaksi Halogen a. Reaksi dengan logam Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan halida logam dengan bilangan oksidasi tertinggi. b. Reaksi dengan hidrogen Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida (HX). c. Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid.
  • 16. d. Reaksi dengan air Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen. e. Reaksi dengan basa Klorin, bromin, dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa. f. Reaksi antarhalogen Antarhalogen dapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen.
  • 17. Daya Oksidasi Halogen Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi halogen menurun dari atas ke bawah. Sebaliknya, daya reduksi ion halida (X–) bertambah dari atas ke bawah. Jadi, I– merupakan reduktor terkuat, sedangkan F– merupakan reduktor terlemah. Daya oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida dicerminkan oleh potensial elektrodenya. Semakin positif harga potensial elektrode, semakin mudah mengalami reduksi, berarti merupakan pengoksidasi kuat.
  • 18. Reaksi Pendesakan Antarhalogen Halogen yang bagian atas dapat mengoksidasi halida yang bagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya. Contoh: Klorin dapat mendesak bromin, tetapi sebaliknya bromin tidak dapat mendesak klorin. Cl2(g) + 2NaBr(aq) → 2NaCl(aq) + Br2(l) Br2(l) + 2NaCl(aq) → (tidak ada reaksi)
  • 19.
  • 20. Reaksi-reaksi Logam Alkali 1. Reaksi dengan Air Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. 2L(s) + 2H2O(l) 2LOH(aq) + H2(g) 2. Reaksi dengan Hidrogen Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi –1. 2L(s) + H2(g) 2LH(s)
  • 21. 3. Reaksi dengan Oksigen Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida atau superoksida. 4L(s) + O2(g) 2L2O(s) L Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida. 2Na(s) + O2(g) Na2O2(s) Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida dalam oksigen berlebihan. L(s) + O2(g) LO2(s) (L = K, Rb, Cs)
  • 22. Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halida. 2L(s) + X2 → 2LX(s) Reaksi dengan Halogen
  • 23.
  • 24. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah 1. Reaksi dengan Air Kalsium, strontium, dan barium bereaksi baik dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas, sedangkan berilium tidak bereaksi. M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)
  • 25. 2. Reaksi dengan Udara Semua logam alkali tanah terkorosi terus-menerus di udara membentuk oksida, hidroksida atau karbonat, kecuali berilium dan magnesium. 2M(s) + O2(g) 2MO(s) 3M(s) + N2(g) M3N2(s) 3. Reaksi dengan Halogen (X2) Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida. M(s) + X2(g) MX2(s)
  • 26. 4. Reaksi dengan asam dan basa Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl) membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba. Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Be(OH)4 dan gas H2.2 –
  • 27. Reaksi Nyala Logam Alkali dan Alkali Tanah
  • 28. Kelarutan Senyawa Logam Alkali Tanah Salah satu perbedaan logam alkali dari alkali tanah adalah dalam hal kelarutan senyawanya. Senyawa logam alkali pada umumnya mudah larut dalam air, sedangkan senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut.
  • 29.
  • 30. Grafik Titik Leleh Unsur-unsur Periode Ketiga
  • 31. Grafik Energi ionisasi Unsusr-unsur Periode Ketiga
  • 32. a. Natrium, magnesium, dan aluminium merupakan logam sejati. b. Ketiga unsur itu merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, serta menunjukkan kilap logam yang khas. c. Silikon tergolong metaloid dan bersifat semikonduktor. Fosforus, belerang, dan klorin merupakan nonlogam. Padatan ketiga unsur itu tidak menghantar listrik. d. Secara kimia, sifat nonlogam dari fosforus, belerang, dan klorin tercermin dari kemampuannya membentuk ion negatif. Sifat Logam dan Nonlogam
  • 33. a. Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan, sebaliknya daya pengoksidasinya bertambah. b. Jadi, pereduksi terkuat adalah natrium, sedangkan pengoksidasi terkuat adalah klorin. c. Kecenderungan tersebut sesuai dengan energi ionisasi yang cenderung bertambah dari kiri ke kanan. Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi Unsur Periode Ketiga
  • 34.
  • 35. Sifat-sifat Umum Unsur Transisi Unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan utama, antara lain: 1. Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih yang relatif tinggi. 2. Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet). 3. Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna. 4. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi. 5. Membentuk berbagai macam ion kompleks. 6. Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme.
  • 36. Sifat-sifat Unsur Transisi Periode Keempat
  • 37. Sifat Magnet a. Unsur transisi periode keempat dan senyawa-senyawanya umumnya bersifat paramagnetik. b. Feromagnetisme hanya diperlihatkan oleh beberapa logam, yaitu besi, kobal, dan nikel. c. Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. d. Zat yang bersifat paramanetik mempunyai setidaknya satu elektron tak berpasangan. Semakin banyak elektron tak berpasangan, semakin bersifat paramagnetik.
  • 38. Warna Senyawa Unsur Transisi Periode Keempat a. Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat membentuk senyawa berwarna, baik dalam bentuk padat maupun dalam larutan. b. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan adanya subkulit d yang terisi tidak penuh. c. Senyawa dari Sc dan Ti tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong. 3+ 3+ d. Senyawa dari Zn juga tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh. 2+
  • 39. Tingkat Oksidasi Unsur Transisi Periode Keempat
  • 40. Struktur Ion Kompleks Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal (biasanya ion logam transisi) yang terikat langsung pada beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks terdiri dari ion atau atom pusat dan ligan-ligan. Ligan-ligan terikat pada ion pusat melalui ikatan kovalen koordinat.
  • 42. Bilangan Koordinasi Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang dibentuk oleh satu ion pusat disebut bilangan koordinasi ion pusat itu. Muatan Ion Kompleks Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion pusat dengan ligan-ligannya.
  • 43. Tata Nama Ion Kompleks a. Nama ion kompleks, baik kation ataupun anion, terdiri atas dua bagian yang ditulis dalam satu kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan nama ligan, bagian kedua menyatakan nama ion pusat dan bilangan oksidasinya. Bilangan oksidasi ion pusat ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung. b. Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan penulisannya adalah berdasarkan urutan abjad dari nama ligan tersebut (ligan Cl– dianggap bermula dengan huruf c bukan k).
  • 44. Tata Nama Ion Kompleks
  • 45. Pembuatan Natrium NaCl(l) Na+(l) + Cl–(l) Katode : Na+(l) + e Na(l) Anode : 2Cl–(l) Cl2(g) + 2e Sel Downs untuk elektrolisisi leburan NaCl
  • 46. Penggunaan Natrium dan Senyawa Natrium 1. Natrium Penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium, kalium, zirkonium dan logam alkali yang lebih berat.
  • 47. 2. Natrium Klorida (NaCl) a. Natrium Klorida sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan natrium karbonat (Na2CO3); b. dalam industri susu; mengawetkan ikan dan daging; c. mencairkan salju di jalan raya di negara yang bermusim dingin; d. regenerasi alat pelunak air; e. pengolahan kulit; f. sebagai bumbu masak.
  • 48. 3. Natrium Hidroksida Natrium hidroksida digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas, pengolahan bauksit untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium hipoklorit. 4. Natrium Karbonat Natrium karbonat digunakan untuk pembuatan kaca. 5. Natrium Bikarbonat Natrium bikarbonat disebut soda kue untuk memekarkan adonan kue sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya.
  • 49. a. Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam-campur. b. Paduan magnesium dengan aluminium, yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. c. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya. d. Magnesium digunakan untuk membuat kembang api. Penggunaan Magnesium
  • 51. Pembuatan Alumunium Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al2O3 (larutan Al2O3 dalam kriolit)
  • 52. Penggunaan Aluminium dan Senyawanya 1. Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang. 2. Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen pintu dan jendela. 3. Sektor industri makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis produk makanan/minuman. 4. Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan. 5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi(III) oksida. 6. Termit digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
  • 53. Aluminium sulfat digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat koagulasi lumpur koloidal. Penggunaan Aluminium Sulfat [Al2(SO4)3]
  • 54. Gambar di samping merupakan tanur tiup. a. Bijih besi, kokas, dan batu kapur dimasukkan dari bagian atas tungku, dan udara panas dihembuskan dari bagian bawah. b. Suhu maksimum terjadi di bagian bawah tempat besi cair dan terak dikumpulkan. Pembuatan Besi
  • 55. Penggunaan Besi a. Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaannya karena: 1. bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia; 2. pengolahan besi relatif mudah dan murah; 3. sifat-sifat besi mudah dimodifikasi. b. Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. c. Baja adalah istilah yang digunakan untuk semua logam campur (aliase) dari besi. d. Salah satu contoh baja yang paling terkenal adalah baja tahan karat (stainless steels), yang merupakan paduan besi dengan kromium (14 –18%) dan nikel (7 – 9%).
  • 56. Pembuatan Baja Logam-logam campur dari besi disebut baja. Perubahan yang harus dilakukan pada pembuatan baja dari besi gubal, yaitu: 1. menurunkan kadar karbon dari 3 – 4% menjadi 0 – 1,5%, 2. menghilangkan pengotor seperti Si, Mn, dan P, 3. menambahkan logam-logam campur seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan dibuat. Besi gubal cair dari tanur tiup dituangkan ke dalam tungku oksigen untuk diubah menjadi baja.
  • 58. Pembuatan Tembaga a. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis. b. Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. c. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20 – 40% Cu. d. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfida menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida. 4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
  • 59. e. Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. f. Lapisan bawah disebut ”copper matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung FeSiO3. g. Selanjutnya, ”copper matte” dipindahkan ke dalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh. h. Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku.
  • 60. i. Tembaga lepuh mengandung 98 – 99% Cu dengan berbagai jenis pengotor. j. Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. k. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. l. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4. m. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. n. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
  • 61. Penggunaan Tembaga a. Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif. b. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan- lahan. c. Mula-mula warnanya menjadi coklat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. d. Lama-kelamaan menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. e. Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
  • 62. a. Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih perak dan tahan karat. b. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti untuk roti, susu, cat, dan buah. c. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat logam campur, misalnya perunggu (paduan timah, tembaga, dan zink) dan solder. Timah
  • 63. Kromium a. Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras, dan tahan karat. b. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Emas Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur.
  • 64. Karbon dan Senyawa Karbon Intan a. Sebagian besar intan alam digunakan untuk perhiasan. b. Intan alam yang tidak cukup baik untuk perhiasan dan intan buatan digunakan untuk membuat alat pemotong kaca, gerinda, dan mata bor.
  • 65. Grafit 1. Sebagai anode dalam batu baterai dan dalam berbagai proses industri yang menggunakan elektrolisis, misalnya pada peleburan aluminium. 2. Grafit dicampur dengan tanah liat untuk membuat pensil dan bahan kosmetik. 3. Bahan pelumas. 4. Sebagai komponen dalam pembuatan komposit.
  • 66. Karbon Monoksida (CO) 1. Sebagai reduktor pada pengolahan berbagai jenis logam, misalnya besi. 2. Sebagai bahan baku untuk membuat metanol. 3. Merupakan komponen dari berbagai jenis bahan bakar gas, seperti gas air dan gas kokas.
  • 67. Karbon Dioksida (CO2) 1. Karbon dioksida padat yang disebut es kering (dry ice) digunakan sebagai pendingin. 2. Untuk memadamkan kebakaran. 3. Untuk membuat minuman ringan (soft drink).
  • 68. Silikon 1. Silikon dibuat dari silika dengan kokas sebagai reduktor. 2. Penggunaan penting dari silikon adalah untuk membuat transistor, chips komputer, dan sel surya. 3. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis aliase dengan besi (baja). 4. Baja biasa mengandung sekitar 0,03% silikon, baja silikon mengandung sekitar 2,5 - 4% silikon, sedangkan durion mengandung 15% silikon. 5. Durion bersifat keras tetapi rapuh dan sangat tahan karat. 6. Durion digunakan untuk membuat peralatan industri yang berkontak dengan asam.
  • 69. Dalam industri, nitrogen diperoleh dari udara. Prosesnya berlangsung dalam dua tahap, yaitu: 1. pencairan udara, dan 2. distilasi bertingkat udara cair. Nitrogen dan Senyawa Nitrogen
  • 70. 1. Sebagian besar produksi nitrogen digunakan untuk membuat amonia (NH3). 2. Oleh karena sifatnya yang kurang reaktif, nitrogen digunakan untuk membuat atmosfer inert dalam berbagai proses yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri elektronika. 3. Nitrogen juga digunakan sebagai atmosfer inert dalam makanan kemasan untuk memperpanjang masa penggunaannya. 4. Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu sangat rendah. Penggunaan Nitrogen
  • 71. 1. Membuat pupuk, misalnya urea {CO(NH2)2}, dan ZA {(NH4)2SO4}. 2. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat (HNO3), amonium klorida (NH4Cl), dan amonium nitrat. 3. Dalam pabrik es, digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan mempunyai kalor penguapan yang cukup besar. 4. Untuk membuat hidrazin, N2H4. Penggunaan Amonia
  • 72. 1. untuk membuat amonium nitrat, NH4NO3, dan digunakan sebagai pupuk. 2. digunakan dalam percobaan di laboratorium 3. digunakan dalam industri kimia seperti industri bahan peledak, plastik, dan obat. Penggunaan Asam Nitrat
  • 73. Fosforus mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu fosforus putih dan fosforus merah. Fosforus dan Senyawa Fosforus
  • 74. 1. Sumber fosforus terpenting yaitu batuan fosfat, suatu bahan kompleks yang mengandung flourapatit (Ca3(PO4)2.CaF2). 2. Senyawa Ca3(PO4)2 dipisahkan dari batuan fosfat kemudian dipanaskan dengan pasir (SiO2) dan kokas (C). 3. Uap fosforus yang terbentuk ditampung dalam air. Pembuatan Fosforus
  • 75. 1. Sebagian besar produksi fosforus digunakan untuk membuat asam fosfat. 2. Penggunaan akhir yang utama dari senyawa fosforus adalah pupuk dan detergen. 3. Fosforus merah dan senyawa fosforus tertentu digunakan pada pembuatan korek api. 4. Berbagai senyawa organofosfat digunakan sebagai pestisida. Penggunaan Fosforus
  • 76. Asam fosfat digunakan untuk membuat pupuk superfosfat juga untuk membuat detergen, bahan pembersih lantai, insektisida, dan makanan hewan. Penggunaan Asam Fosfat
  • 77. 1. Untuk pernapasan para penyelam, angkasawan, atau penderita penyakit tertentu. 2. Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan dalam industri baja, yaitu mengurangi kadar karbon dalam besi gubal. 3. Bersama-sama dengan gas asetilena digunakan untuk mengelas baja. 4. Oksigen cair bersama dengan hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Oksigen juga digunakan dalam berbagai industri kimia untuk mengoksidasikan berbagai zat. Penggunaan Oksigen
  • 78. Belerang padat mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik. Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan ditambang menurut cara Frasch. Belerang dan Senyawa Belerang
  • 79. Penggunaan utama dari belerang adalah untuk pembuatan asam sulfat. Asam sulfat digunakan untuk: 1. industri pupuk 2. industri cat/zat warna 3. detergen 4. industri logam Penggunaan Belerang
  • 80. Fluorin digunakan untuk membuat senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang dikenal dengan nama dagang freon. Freon digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin-mesin pendingin seperti AC dan lemari es. Flourin dan Senyawa Flourin
  • 81. 1. Bromin digunakan terutama untuk membuat etilenbromida, C2H4Br2, suatu aditif yang dicampurkan ke dalam bensin bertimbel untuk mengikat timbel sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. 2. Bromin juga digunakan untuk membuat AgBr. Bromin dan Senyawa Bromin
  • 82. 1. Iodin digunakan dalam obat-obatan. 2. Iodoform digunakan sebagai antiseptik. 3. Iodin juga digunakan untuk membuat perak iodida yang digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi. 4. Natrium iodat atau natrium iodida dicampurkan ke dalam garam dapur. Iodin dan Senyawa Iodin
  • 83. Sinar-sinar radioaktif. Zat radioaktif alami dapat memancarkan tiga jenis sinar, yaitu sinar α, β, γ. Sinar α dan β terdiri atas partikel bermuatan listrik, sedangkan sinar γ merupakan gelombang elektromagnet. Sinar β bermuatan positif sehingga dibelokkan ke kutup negatif; sinar bermuatan negatif sehingga dibelokkan ke kutup positif. Sinar γ tidak bermuatan, sehingga tidak dipengaruhi medan magnet atau medan listrik. Partikel sinar β lebih ringan daripada partikel sinar α, oleh karena itu sinar β mengalami pembelokan yang lebih besar. Sinar-sinar Radioaktif
  • 84. Daya tembus sinar alfa, beta, dan gamma. Sinar alfa dapat ditahan oleh selembar kertas, sedangkan sinar gamma dapat menembus pelat timbel yang cukup tebal.
  • 85. Misalnya, peluruhan uranium yang disertai pemancaran partikel alfa dipaparkan dengan persamaan inti sebagai berikut. Persamaan Inti Persamaan inti juga mengikuti azas kesetaraan. Suatu persamaan inti dikatakan setara jika muatan (nomor atom) dan massa di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Untuk contoh di atas: Jumlah muatan di ruas kiri = 92; di ruas kanan = 90 + 2 = 92. Nomor massa di ruas kiri = 238; di ruas kanan = 234 + 4 = 238.
  • 86. Reaksi transmutasi biasanya diringkaskan dengan notasi sebagai berikut. Transmutasi Buatan dengan, T = inti sasaran (target) x = partikel yang ditembakkan y = partikel hasil P = inti baru (produk)
  • 87. Secara matematis, laju peluruhan dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. Laju Peluruhan dengan, v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya peluruhan dalam satu satuan waktu. λ = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam persamaan laju reaksi), nilainya bergantung pada jenis radioisotop. N = jumlah nuklida radioaktif dalam contoh.
  • 88. Hubungan antara fraksi zat yang tersisa dengan waktu paro dari rumus sebagai berikut.
  • 89. Oleh karena keaktifan sebanding dengan jumlah atom radioaktif, maka: At = keaktifan pada waktu t A0 = keaktifan awal
  • 90. a. Bidang Kedokteran Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosis) berbagai jenis penyakit antara lain teknesium-99, talium-201, iodin-131, natrium- 24, xenon-133, fosforus-32, dan besi-59. Radioisotop Sebagai Perunut b. Bidang Kimia dan Biologi Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi dan proses biologis. 1. Mempelajari Kesetimbangan Dinamis 2. Mempelajari Reaksi Pengesteran 3. Mempelajari Mekanisme Reaksi Fotosintesis
  • 91. a. Bidang Kedokteran 1. Steriliasasi radiasi 2. Terapi tumor atau kanker Radioisotop Sebagai Sumber Radiasi b. Bidang Pertanian 1. Pemulihan tanaman 2. Penyimpanan makanan c. Bidang Pertanian 1. Pemeriksaan tanpa merusak 2. Pengawetan bahan